• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Lithiasis Pada Mata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kasus Lithiasis Pada Mata"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kasus

Laporan Kasus

Lithiasis pada Mata

Lithiasis pada Mata

Oleh: Oleh:

Avena Athalia Alim Avena Athalia Alim

11.2014.230 11.2014.230 Pembimbing : Pembimbing : dr. Margrette P F, Sp.M, M.Sc dr. Margrette P F, Sp.M, M.Sc

Fakultas Kedokteran UKRIDA Fakultas Kedokteran UKRIDA Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

Periode 4 Mei s/d 6 Juni 2015 Periode 4 Mei s/d 6 Juni 2015

RS Family Medical Center (FMC), Sentul RS Family Medical Center (FMC), Sentul

(2)

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)

Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk

 – 

Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus : April 2015

SMF ILMU PENYAKIT MATA

Rumah Sakit Family Medical Center-Sentul

Tanda Tangan

 Nama : Avena Athalia Alim

 NIM : 11-2014-230 ... Dr. Pembimbing : dr. Margrette P.F. Sp.M, M.Sc ... STATUS PASIEN I. IDENTITAS  Nama : Ny. EE Umur : 40 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : KP Lebak Nangka RT 005/002 Tanggal Pemeriksaan: 8 Mei 2015

II. ANAMNESIS

Dilakukan Autoanamnesis pada tanggal 8 Mei 2015

Keluhan Utama:

(3)

Keluhan Tambahan:

Mata kering, berair, mengganjal, dan buram ketika melihat dari jarak dekat.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Satu minggu SMRS pasien merasakan perih pada kedua mata. Mata perih disertai kering, berair, dan adanya rasa mengganjal terutama ketika mengedipkan mata. Rasa  perih, kering, dan berair terjadi hilang timbul sedangkan rasa mengganjal terjadi setiap kali pasien mengedipkan mata. Selain itu pasien mengatakan penglihatannya buram ketika membaca dari jarak dekat. Mata merah dan belekan disangkal. Riwayat pemakaian kacamata, darah tinggi, kencing manis, dan kolesterol tinggi di sangkal.

Rasa perih semakin memburuk dari hari ke hari dan rasa mengganjal semakin nyata sehingga pasien memutuskan untuk datang ke poli mata FMC. Pasien mengaku tidak melakukan pengobatan dan hanya mengusap matanya jika terlalu berair.

Riwayat Penyakit Dahulu

a. Umum

-

Asthma : di sangkal

-

Alergi : di sangkal

-

Hipertensi : di sangkal

-

Diabetes mellitus : di sangkal

-

Dislipidemia : di sangkal

 b. Mata

-

Riwayat sakit mata sebelumnya : di sangkal

-

Riwayat penggunaan kaca mata : di sangkal

-

Riwayat operasi mata : di sangkal

-

Riwayat trauma mata sebelumnya : di sangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:

Penyakit mata serupa : tidak ada Penggunaan kacamata : tidak ada

(4)

Penyakit mata lainnya : tidak ada

Asthma : tidak ada

Alergi : tidak ada

Hipertensi : tidak ada

Diabetes mellitus : tidak ada Dislipidemia : tidak ada

Riwayat Kebiasaan:

Tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIK A. STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70mmHg

 Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 20 x/menit Kepala/leher : Pembesaran KGB tidak ada Thorax, Jantung : dalam batas normal

Paru : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal

B. STATUS OPTHALMOLOGIS KETERANGAN OD OS 1. VISUS Visus 1.0 1.0 Koreksi - -Addisi + 1.00 + 1.00 Distansi pupil - -Kacamata Lama -

(5)

Eksoftalmos Tidak ada Tidak ada

Enoftalmos Tidak ada Tidak ada

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Gerakan Bola Mata Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Strabismus Tidak ada Tidak ada

 Nistagmus Tidak ada Tidak ada

3. SUPERSILIA

Warna Hitam Hitam

Simetris Simetris Simetris

4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR

Edema Tidak ada Tidak ada

 Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Trikiasis Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Ptosis Tidak ada Tidak ada

5. KONJUNGTIVA SUPERIOR DAN INFERIOR

Hematoma Tidak ada Tidak ada

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Krepitasi Tidak ada Tidak ada

Folikel Tidak ada Tidak ada

Papil Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Anemis Tidak ada Tidak ada

Lithiasis Ada Ada

Korpus alienum Tidak ada Tidak ada

6. KONJUNGTIVA BULBI

Sekret Tidak ada Tidak ada

Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada

Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada

Pendarahan Subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada

Pterigium Tidak ada Tidak ada

Pinguekula Tidak ada Tidak ada

(6)

Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada

7. SKLERA

Warna Putih Putih

Ikterik Tidak Ada Tidak ada

8. KORNEA

Kejernihan Jernih Jernih

Permukaan Rata Rata

Sensibilitas Baik Baik

Infiltrat Tidak ada Tidak ada

Keratik Presipitat Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Ulkus Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Arkus Senilis Tidak ada Tidak ada

Edema Tidak ada Tidak ada

9. BILIK MATA DEPAN

Kedalaman Dalam Dalam

Kejernihan Jernih Jernih

Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada

10. IRIS

Warna Coklat Coklat

Kripte -

-Sinekia Tidak ada Tidak ada

Koloboma Tidak ada Tidak ada

11. PUPIL

Letak Ditengah Ditengah

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

Refleks Cahaya Langsung + +

Refleks Cahaya Tak Langsung + +

(7)

Kejernihan Jernih Jernih

Letak Di tengah Di tengah

Shadow test Negatif Negatif

13. BADAN KACA

Kejernihan Jernih Jernih

14. FUNDUS OKULI

Batas

Tidak dilakukan

Tegas

Warna Orange

Ekskavasio Tidak ada

Rasio Arteri :Vena 2:3

C/D Ratio 0.3

Reflex Makula +

Eksudat Tidak ada

Perdarahan Tidak ada

Sikatriks Tidak ada

Ablasio Tidak ada

15. PALPASI

 Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

Massa Tumor Tidak ada Tidak ada

Tensi Okuli N/palpasi N/palpasi

Tonometri Schiotz -

-IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes fluoresin.

V. RESUME

Anamnesis

Sejak 1 minggu SMRS pasien merasakan perih pada kedua mata yang disertai dengan keluhan kering dan berair yang terjadi secara hilang timbul. Pasien juga mengatakan adanya rasa mengganjal yang terjadi saat mengedipkan mata. Selain itu  pasien mengatakan adanya penglihatan buram ketika melihat dari jarak dekat. Mata

(8)

merah, belekan, dan pemakaian kacamata di sangkal oleh pasien. Darah tinggi, kencing manis, dan kolesterol tinggi di sangkal.

Dari status oftalmologis didapatkan :

PEMERIKSAAN OD OS

Visus 1.0 Add + 1.00 1.0 Add + 1.00

TIO Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Posisi Bola Mata Normal Normal

Palpebra Normal Normal

Konjungtiva Lithiasis pada konjungtiva inferior

Lithiasis pada konjungtiva inferior

Kornea Normal Normal

Bilik mata depan Normal Normal

Iris Berwarna coklat Berwarna coklat

Pupil Bulat, sentral, diameter ±3 mm, refleks pupil (+)

Bulat, sentral, diameter ±3 mm, refleks pupil (+)

Lensa  Normal Normal

Fundus Tidak dilakukan

Papil batas tegas dan  berwarna orange, rasio AV 2:3, rasio C/D 0.3, reflex makula (+), eksudat (-),  perdarahan (-), sikatriks (-),

ablasio (-)

Pergerakan Bola Mata

(9)

VI. DIAGNOSIS KERJA

-

Lithiasis pada mata ODS

-

Presbiopia

VII. DIAGNOSIS BANDING

- Keratokonjungtivitis sika (mata kering)

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Tidak ada

IX. PENATALAKSANAAN

Medikamentosa:

-

Ekstraksi lithiasis

-

Kacamata baca

(10)

IX. PROGNOSIS

1. Lithiasis pada Mata

OCCULI DEXTRA (OD) OCCULI SINISTRA (OS)

Ad Vitam : Bonam Bonam

Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam

Ad Sanationam : Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam

2. Presbiopia

OCCULI DEXTRA (OD) OCCULI SINISTRA (OS)

Ad Vitam : Bonam Bonam

Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam

(11)

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian

Lithiasis mata/concretions/conjunctival lithiasis  adalah terjadinya deposit kristalin  berwarna putih sampai kekuningan yang terdapat di konjungtiva tarsal dan forniks. Umumnya

lithiasis mata dialami oleh orang berusia lanjut dan diikuti konjungtivitis. Lithiasis mata yang  berkelompok terkadang timbul di palpebra (konjungtiva tarsal).

Patofisiologi

Terjadinya hipertrofi papiler dari epitel konjungtiva menyebabkan permukaan epitel  berkelok-kelok sehingga terjadi penggumpalan hasil metabolisme dari epitel. Hasil histopatologi

menunjukkan adanya epithelial inclusion cyst  yang berisi musin, epitel, dan debris keratin (salah satu protein yang berasal dari rambut atau kulit) yang kemudian dapat terjadi kalsifikasi. Setelah kalsifikasi, kista pada konjungtiva mengeras dan memben tuk lithiasis pada mata.

Gejala Klinis

Lithiasis mata biasanya asimptomatik. Lithiasis mata menjadi simptomatik saat terjadi erosi dan membuat rasa mengganjal pada mata seolah-olah ada benda asing di dalam mata (jarang). Selain itu lithiasis mata dapat mengakibatkan lakrimasi berlebihan karena terjadinya gesekan pada permukaan kornea.

Gambaran

Lithiasis pada mata berbatas tegas, berwarna putih sampai kekuningan, terdapat di konjungtiva forniks inferior atau di palpebra, dan berukuran kecil dengan diameter antara 1 mm sampai 3 mm. Lithiasis mata yang berukuran kecil biasanya datar sedangkan yang berukuran  besar timbul ke atas.

Faktor resiko

Konjungtivitis berulang, keratokonjungtivitis, degenerasi post trauma, dan paling banyak terjadi pada orang lanjut usia akibat proses degeneratif.

(12)

Komplikasi

Iritasi permukaan mata, abrasi kornea, dan inflamasi kelenjar Meibom.

Penatalaksanaan

Jika ringan, air mata buatan dapat diberikan sebagai lubrikan permukaan mata untuk mengurangi rasa mengganjal pada mata. Jika berat, maka ekstraksi lithiasis dapat dilakukan untuk mengangkat lithiasis yang mengganggu meskipun lithiasis mata sering kambuh kembali. Ekstraksi dapat dilakukan dengan memberikan anastesi topikal, jarum suntik hipodermik, dan slit lamp biomicroscope sebagai panduan. Berikan antibiotik topikal setelah melakukan ekstraksi.

Daftar Pustaka

Bruce A, Loughnan M. Anterior eye disease and therapeutics A-Z. 2nd  edition. Australia: Elsevier; 2011.p.56-9.

Rapuano CJ. Color Atlas & synopsis of clinical ophthalmology Wills Eye Institute. 1st edition. Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins; 2012.p.77.

Khurana AK. Ophtalmology. 3rd  edition. New Delhi: New Age International Publishers; 2005.p.107.

Kanski JJ. Clinical ophthalmology a systematic approach. 6th  edition. Australia: Elsevier; 2008.p.244.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis melakukan tindakan pengkajian nyeri pukul 10.50 dengan respon yaitu pasien mengatakan sakit tenggorokan, saat batuk dan menelan terasa perih kadang timbul dan kadang

Klien mengatakan nyeri di daerah epigastrik seperti rasa perih dan terbakar, nyeri hilang timbul, nyeri lebih terasa setelah makan, terlihat memegangi daerah yang sakit, klien

D, 55 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut hilang timbul sejak 3 bulan lalu.. Nyeri perut disertai berak darah, diare,

Selain itu, os pernah merasakan nyeri dada sebelah kiri seperti di tusuk – tusuk sejak beberapa minggu yang lalu.. Nyeri dada timbul terutama jika pasien sedang batuk dan merasa

Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 1 hari yang lalu disertai gatal, nyeri, berair, pandangan kabur, terbentuk keropeng

Pasien juga mengeluh nyeri saat buang air kecil yang disertai warna seperti air teh yang dirasakan kurang lebih 7 hari SMRS.. kecil yang disertai warna seperti air teh

Pada pasien didapatkan keluhan sesak napas sejak 6 hari SMRS yang makin lama makin memberat, tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan cuaca, disertai adanya nyeri dada sejak

2.5 Resume Seorang pria berusia 22 tahun, mahasiswa, datang dengan keluhan nyeri hebat pada perut kanan bawah sejak 4 hari SMRS, keluhan disertai dengan mual, dan demam pada hari