KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Triwulan IV Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.
Laporan kinerja (LKj) interim Triwulan IV ini berisi capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut selama Triwulan IV tahun 2017. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BROL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaksud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara piset dan observasi sumberdaya laut.
Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut pada Triwulan IV TA 2017. Kinerja BROL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BROL.
Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Riset dan Observasi Laut.
Jembrana, Januari 2018 Kepala Balai Riset dan Observasi Laut
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... ii
DAFTAR TABEL... iii
SINGKATAN/GLOSARY... v
RINGKASAN EKSEKUTIF... 1
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 LATAR BELAKANG...3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN...3
1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI... 4
1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)... 6
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN... 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA... 9
2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 9
2.2 RENCANA STRATEGIS BROL...10
2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2017...12
2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2017... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 14
3.1 PENGUKURAN KINERJA... 14
3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI...16
3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE...17
3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE... 18
3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE...24
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN...35
BAB IV PENUTUP...36
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per Triwulan IV Tahun 2017 di BROL... 8
Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BROL Tahun 2017 (Penyesuaian APBNP)..13
Tabel 3. Penghitungan Pengukuran Kinerja BROL TA 2017... 15
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BROL Triwulan IV TA 2017... 16
Tabel 5. Capaian Peningkatan presentase PNBP...18
Tabel 6. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP... 19
Tabel 7. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan... 19
Tabel 11. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BROL yang Ditingkatkan Kapasitasnya... 22
Tabel 12. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk ...23
Tabel 13. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP 24 Tabel 14. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BROL...25
Tabel 15. Capaian Jumlah SDM BROL yang Ditingkatkan Kompetensinya...25
Tabel 16. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar...27
Tabel 17. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BROL...28
Tabel 18. Capaian Nilai Maturitas SPIP ... 30
Tabel 19. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik BROL ...31
Tabel 21. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BROL...34
Tabel 22. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BROL... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 . Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut...5
Gambar 2 . Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan di BROL...6
Gambar 3 . Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL... 7
Gambar 4 . Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan Fungsional di BROL... 7
Gambar 5 . Peta Strategis BROL Tahun 2017...10
Gambar 6 . Peta Strategi BROL...14
SINGKATAN/GLOSARY
Balitbang KP : Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan BPOL : Balai Penelitian dan Observasi Laut
BPSDM KP : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan BRSDM KP : Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan BROL : Balai Riset dan Observasi Laut
InaGOOS : Indonesia Global Ocean Observing System
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LKj : Laporan Kinerja
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Triwulan IV TA 2017 ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas kinerja Balai Riset dan Observasi Laut dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan amanah dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Selain itu, laporan ini juga merupakan kebutuhan internal bagi institusi dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.
Dalam laporan ini dipaparkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja output kegiatan pada triwulan IV TA 2017. Pada tahun 2017 BROL memperolah anggaran sebesar Rp 15.104.660.000,-. Pada bulan Desember 2017, telah terbit Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Hal ini berpengaruh terhadap satker KKP yang diharuskan memenuhi kebutuhan penyesuaian tunjangan kinerja tersebut. Dalam rangka efektifitas penyerapan anggaran Belanja pegawai pada tahun 2017 maka satker lingkup BRSDM KP melakukan revisi terkait penyesuaian tunjangan kinerja 2017 berdasarkan Perpres tersebut. Dalam revisi ini pagu anggaran BROL berubah semula sebesar Rp 15.104.660.000,- menjadi Rp 15.093.660.000,-. Perubahan ini terjadi karena adanya pengalihan pagu belanja BROL sebesar Rp 11.000.000,- untuk memenuhi kebutuhan tukin pada satker Pusat Riset Kelautan. Adapun rincian sumber anggaran BROL adalah sebagai berikut :
1. RM Rp
15.093.660.000,-2. PNBP Rp
-3. PHLN Rp
-Dengan pagu anggaran tersebut, BROL pada tahun 2017 melaksanakan 4 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Penelitian Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pada bulan Agustus 2017, akibat dari adanya peruahan nomenklatur dan anggaran pada UPT ex-Balitbang dan ex-BPSDM maka dilakukan revisi DIPA terkait dengan perubahan alokasi sumber dana PNBP yang dikelola oleh UPT ex-Balitbang dan ex-BRSDM. Hal ini perlu dilakukan karena belum adanya keputusan menteri terkait dengan besaran penggunaan dana PNBP yang dikelola oleh eselon I BRSDM KP. Anggaran PNBP yang bisa dimanfaatkan oleh BROL sebagai penghasil dana PNBP adalah sebesar Rp.73.262.000,- yang kemudian dirubah sumber dananya menjadi Rupiah Murni.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BROL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review perjanjian kinerja BROL Tahun 2017, dimana didalamnya terdapat 8 Sasaran Strategis dan 16 IKU, yaitu:
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 Nilai PNBP (Rp.)
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan
5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya
6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk
7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP
LEARN & GROWTH PERSPECTIVE
8 Indeks kompetensi dan integritas di BROL
9 Jumlah ASN BROL yang ditingkatkan kompetensinya
10 Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL 12 Nilai Maturitas SPIP
13 Jumlah inovasi pelayanan publik BROL 14 Nilai AKIP BROL
15 Nilai kinerja anggaran BROL
16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL
Pada serapan anggaran BROL sampai dengan triwulan IV TA 2017 sebesar 46,01% setara dengan Rp 6.943.987.261-. RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 5.890.857.000 6.689.780.000 2.524.023.000 0 0 Realisasi 2.338.090.529 4.601.342.732 4.554.000 0 0 % 39,76 68,78 0,18 0 0 Total Pagu 15.093.660.000 0 0 Realisasi 6.943.987.261 0 0 Total Realisasi 6.943.987.26146,01%
Laporan Kinerja Triwulan IV TA 2017 ini diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban secara tertulis sekaligus dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan yang akan datang sehingga terbentuk tata kelola pemenrintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance).
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGIndonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka.
Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan) harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan nasional.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusun Laporan Kinerja (LKj) Triwulan IV tahun 2017 adalah:
1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan;
2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU; 3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.
Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Triwulan IV Tahun 2017 adalah:
1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan IV;
2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Triwulan IV;
3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan berikutnya.
1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/Permen-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut menggantikan PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Riset dna Observasi Laut merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset dan observasi sumber daya laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.
2. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana riset dan observasi, serta pengelolaan perpustakaan.
3. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan administrasi kepegawaian, tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
4. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan:
a. Riset dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang ada di BROL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian seseuai dengan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Nomor SK. 25/Balitbang KP.2/V/2016 yaitu Kelompok Penelitian Penginderaan Jauh Laut dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing Kelompok Peneliti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi.
1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)
Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 5 Pegawai Fungsional Umum, dan 28 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BROL pada Triwulan IV tahun 2017 sebagai berikut:
1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan
Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8 pegawai (12,70%), Master (S2) 11 pegawai (17,46%), Sarjana (S1) 29 pegawai (46,03%), Diploma (D3) 1 pegawai (1,59%), SLTA 13 pegawai (20,63%) dan SD 1 pegawai (1,59%).
Gambar 2. Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan di BROL
2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan
Pegawai BROL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 36 pegawai dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan VIc dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,86%), Golongan IIId sebanyak 6 pegawai (17,14%), Golongan IIIc sebanyak 6 pegawai (17,14%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (25,71%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (22,86%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,71%), Golongan IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,86%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 3.
Catatan :
Jumlah PNS = 35
Jumlah tenaga kontrak = 28 *) Data update per Oktober 2017
Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL
3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu
Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22. Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai, Pranata Humas 1 pegawai, Litkayasa 1 pegawai, 1 pegawai calon teknisi oseanografi. Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 pegawai, dan pustakawan 1 pegawai, Bendahara Pengeluaran 1 pegawai, Penata laporan Keuangan 1 pegawai , Calon pelaporan keuangan 1 pegawai Pengelola BMN 1 pegawai, dan Verifikator 1 pegawai, Pelaksana Administrasi 1 Pegawai, Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai. Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 4.
4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar
Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per Triwulan IV Tahun 2017 di BROL
Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 1 3 4 S3 2 1 3 Total 3 4 7
Pada Tabel 1 menunjukan bahwa sebanyak 7 pegawai pada Triwulan IV sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 4 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 3 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 3 orang. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain beasiswa dari Amerika, Perancis, Tiongkok, Jerman, Belanda dan beasiswa dalam negeri berasal dari Kementerin Komunikasi dan Informasi, dan kerjasama dengan Asosiasi Kerang, Karang dan Ikan Indonesia.
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja merupakan gambaran pencapaian kinerja BROL pada setiap triwulan tahun 2017. Capaian Kinerja (performance result) Triwulan tersebut dibandingkan dengan Perjanjian kinerja (performance agreement) Triwulan sebagai tolok ukur keberhasilan Triwulan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada triwulan mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulan IV BROL Tahun 2017, disusun sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang; maksud dan tujuan; tugas, fungsi,
dan struktur organisasi; keragan SDM (kekuatan SDM); dan sistematika penyajian.
Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana kerja dan anggaran TA 2017;
dan perjanjian kinerja tahunan 2017.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhdap capaian kinerja dan
keuangan pada Triwulan IV tahun 2017. a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran
Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di Triwulan IV
tahun 2017 berupa permasalahan dan tindak lanjut; dan saran.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BROL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di “cascading” (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.
Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:
1. Renstra 2017 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 8 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan;
2. Penyesuaian Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2017, sebagai perjanjian kinerja antara BRSDMKP dengan Eselon II dan Eselon III;
3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;
4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf;
5. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.
2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan
penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun
Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta
fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BROL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BROL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.
2.2 RENCANA STRATEGIS BROL
Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BROL. Peta strategi memudahkan BROL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BROL. Peta strategi BROL tahun 2017 ditunjukkan dalam Gambar 5 berikut:
Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:
1. Strategi untuk mencapai sasaran 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP;
a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI;
e. Peningkatan layanan Laboratorium Riset Kelautan.
2. Strategi untuk mencapai sasaran 2: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif;
a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;
b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;
c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan lingkungan di ekosistem pesisir.
3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP;
a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi;
b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi;
c. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut;
d. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut.
4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terselenggaranya pengendalian litbang KP;
a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BROL dan multimedia centre;
b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.
5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terwujudnya ASN BROL yang kompeten, professional dan berkepribadian;
a. Meningkatkan kompetensi pegawai BROL;
b. Penerapan aturan dalam rangka peningkatan integritas pegawai.
6. Strategi untuk mencapai sasaran 6: Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan mudah diakses;
a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi;
c. Penggunaan aplikasi dan/atau software Bitrix 24; d. Penggunaan aplikasi e-pegawai.
7. Strategi untuk mencapai sasaran 7: Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima;
a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BROL; b. Penerapan pengendalian kebijakan sesuai dengan prosedur;
c. Melaksanakan komunikasi dan pemantauan terhadap kegiatan; d. Perbaikan pelayanan publik;
8. Strategi untuk mencapai sasaran 8: Terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan akuntabel;
a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BROL;
b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BROL. 2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2017
Pada Tahun Anggaran 2017 Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) mempunyai rencana kerja dan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:
1. 2 paket informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan; 2. 7 dokumen layanan dukungan manajemen Eselon I;
3. 2 paket layanan internal; 4. 6 bulan layanan perkantoran.
Anggaran yang dikelola untuk 4 output kegiatan antara lain:
1. Rp. 606.605.000,- kegiatan informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan;
2. Rp. 406.073.000,- kegiatan layanan dukungan manajemen Eselon I; 3. Rp. 2.524.023.000,- kegiatan layanan internal;
4. Rp. 11.556.959.000,- kegiatan layanan perkantoran.
1. Sehingga total anggaran pada DIPA 2017 Rp. 15.093.660.000,- untuk menghasilkan 4 output kegiatan di BROL.
2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2017
Pada tahun 2017 BROL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Tapja) Tahun 2017 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala BRSDMKP).
Peta strategi BROL (Gambar 5) menampilkan setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Scorecard (BSC), setiap Sasaran Strategis (SS) berdasarkan tujuan yang akan dicapai dikelompokan kedalam 3 (tiga) perspektif, yaitu customers perspective, internal process perspective, dan learn and growth perspective. Customer Perspective lebih berorientasi pada apa yang harus dilakukan terhadap KKP dan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Internal Process Perspective adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi harapan masyarakat, dan Learn and Growth Perspective adalah yang menggambarkan kemampuan yang harus dimiliki organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan
Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BROL Tahun 2017 (Penyesuaian APBNP) SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET2017
CUSTOMER PERSPECTIVE
1
Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
1 Nilai PNBP (Rp.) 73.262.000,-Rp.
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
2 Tersedianya rekomendasi danmasukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasikebijakan KP (buah/paket) 2 3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang risetkelautan (KTI) 9
3
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP
4 Proporsi fungsional BROL dibandingkantotal pegawai BROL (%) 70 5 Jumlah sarana dan prasarana, sertakelembagaan BROL yang ditingkatkan
kapasitasnya (buah) 2
6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasamaBROL yang terbentuk (buah) 9 4
Terselenggaranya
pengendalian dan monitoring pelaksanaan program Riset Kelautan di BROL
7 Proporsi kegiatan riset aplikatifdibandingkan total kegiatan riset litbang
KP (%) 100%
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
5 Terwujudnya ASN BROL yangkompeten, profesional dan berkepribadian
8 Indeks kompetensi dan integritas BROL(%) 80 9 Jumlah ASN yang ditingkatkankompetensinya di BROL (orang) 24 6 Tersedianya manajemenpengetahuan BROL yang
handal dan mudah diakses 10
Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar (%) 65 7
Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL A (80)
12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2
13 Jumlah inovasi pelayanan publik BROL(proposal) 1
14 Nilai AKIP BROL A (86)
8 Terkelolanya anggaranpembangunan lingkup BROL secara efisien dan akuntabel
15 Nilai kinerja anggaran BROL (%) Baik (83) 16 Presentase kepatuhan terhadap SAPBROL (%) 100
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BROL.
Sejak Tahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BROL adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Peta Strategi BROL
Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BROL tahun 2017 yang dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama (IKU) BROL tahun 2017 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Tabel 3. Penghitungan Pengukuran Kinerja BROL TA 2017
SASARAN STRATEGIS URAIAN IKU KLASIFIKASI VALIDASI CASCADING IKUFREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN
Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung
produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
IK1 Nilai PNBP(Rp.) Maximize Lag output Tahun Sama persis Rp.
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif IK2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP (buah/paket)
Maximize processLead Tahun Sama persis Paket
IK3
Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan (KTI)
Maximize processLead Tahunan KPI sendiri KTI
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP IK4 Proporsi pegawai fungsional lingkup BROL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)
Maximize Lead input Triwulan Rata-rata %
IK5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya
Maximize processLead Semester Akumulasi Paket
IK6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk
Maximize Lag output Tahunan Sama persis Buah
Terselenggaranya pengendalian perekayasaan dan pengkajian teknologi KP IK7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP
Maximize processLead Semester Sama persis %
Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian IK8 Indeks kompetensi dan integritas BROL
Maximize Lead input Triwulan Sama persis %
IK9 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL
Maximize processLead Triwulan KPI sendiri Orang
Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses IK10 Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen
SASARAN STRATEGIS URAIAN IKU KLASIFIKASI VALIDASI CASCADING IKUFREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN pengetahuan yang terstandar Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
IK11 Nilai kinerjaReformasi
Birokrasi BROL Maximize Lag output Tahun Sama persis Nilai IK12 Nilai MaturitasSPIP Maximize processLead Tahun Sama persis Nilai IK13 Jumlah inovasipelayanan
publik BROL Maximize Lag output Tahun Sama persis Proposal
IK14 Nilai AKIPBROL Maximize Lag output Tahun Sama persis Nilai Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel
IK15 Nilai kinerjaanggaran BROL Maximize Lead input Bulan /Tahun Sama persis % IK16
Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL
Maximize Lead input Tahun Sama persis %
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BROL. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil daru suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada Penetapan Kinerja BROL tahun 2017 dapat tercapai.
3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BROL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BROL tahun 2017 yang dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama (IKU) BROL tahun 2017 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BROL pada Triwulan IV TA 2017 berdasarkan revisi penyesuaian APBNP:
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BROL Triwulan IV TA 2017
NO Uraian IKU Target2017 TriwulanTarget IV Realisasi Triwulan III Realisasi Triwulan IV Tingkat Capaian (%) CUSTUMER PERSPECTIVE
NO Uraian IKU Target2017 TriwulanTarget IV Realisasi Triwulan III Realisasi Triwulan IV Tingkat Capaian (%) 5
Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)
2 2 1 1 50
6 Jumlah jejaring dan/ataukerjasama BROL yang
terbentuk (buah) 9 9 6 9 100
SS4 7 Proporsi kegiatan riset aplikatifdibandingkan total kegiatan
riset litbang KP (%) 100% 100% 100% 100% 100 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
SS5
8 Indeks kompetensi danintegritas di BROL (%) 80% 80 67,76 81,51 102 9 Jumlah ASN yang ditingkatkankompetensinya di BROL
(orang) 24 24 8 25 104
SS6 10
Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
65 65 55,38 70,80 109
SS7
11 Nilai kinerja reformasibirokrasi BROL (nilai) A (80) 80 89,60 89,60 112,00 12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2 2 - 2,33 117 13 Jumlah inovasi pelayananpublik BROL (proposal) 1 1 - 1 100 14 Nilai/Skor SAKIP BROL A (86) 86 87,36 87,36 101,58 SS8 15 Nilai kinerja anggaran BROL(%) Baik (83) 55 59,84 90,5 109
16 Presentase Kepatuhanterhadap SAP BROL (%) 100 100 100 100 100
Target dan realisasi triwulan IV untuk learn and growth perspective merupakan adopsi langsung dari level 1, kecuali untuk IKU Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL yang merupakan IKU mandiri dari BROL.
3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE
Capaian kinerja BROL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di Triwulan IV TA 2017 berasal dari 1 sasaran strategis yaitu Meingkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP.
SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung poduktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu Nilai PNBP (Rp.).
IKU 1 : Nilai PNBP
IKU tersebut merupakan indikator yang menunjukkan jumlah nilai PNBP dari hasil penyelenggaraan riset dan SDM.
Tabel 5. Capaian Peningkatan presentase PNBP
IKU Target Tahunan Target TW IV Realisasi Tahunan Realisasi TW IV
Nilai PNBP (Rp.) Rp. 73.262.000,- Rp. 73.262.000,- Rp. 91.920.000,- Rp. 91.920.000,-Balai Riset dan Observasi Laut mengusulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari Mata Anggaran Pendapatan (MAP) Penerimaan Umum dan Fungsional, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan.
Target PNBP tahun 2015 Rp. 37.802.000,- dan mampu direalisasikan sebesar Rp 142.260.949,- atau 376,33%. Sementara itu, target 2016 sebesar Rp 55.318.000,- mampu direalisasikan sebesar Rp 53.022.500. Jika dilihat dari jenis pendapatan, porsi terbesar pendapatan pada PNBP tahun 2015 adalah dari kegiatan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi, dan dari penjualan atau pemindah tanganan barang milik Negara BMN. Sedangkan pendapatan di tahun 2016 pendapatan yang cukup besar adalah dari kegiatan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi.
Pada tahun 2017 BROL merencanakan untuk memperoleh PNBP sebesar Rp 73.262.000,-yang diperoleh dari Pendapatan Umum dan Fungsional. Berdasarkan laporan penyetoran PNBP sampai dengan bulan Desember 2017, jumlah setoran PNBP BROL sebesar Rp. 91.920.000,-. Perolehan PNBP triwulan IV mengalami peningkatan dari triwulan III. Pada triwulan III setoran PNBP sebesar Rp. 68.227.500,-. Perolehan PNBP sampai dengan triwulan IV ini sudah melebihi dari target peningkatan PNBP yang ditentukan dengan tingkat capaian 125,5%.
3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Capaian kinerja BRSDM KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:
SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu:
IKU 2 : Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP
Merupakan data informasi ataupun rekomendasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh penanggung jawab output
Tabel 6. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP
(paket/buah) 2 2 2 2
Frekuensi perhitungan IKU berupa informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP adalah tahunan dan pada triwulan IV ini jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP yang dihasilkan adalah 2 buah. Informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP yang akan dihasilkan berupa outcome penelitian yang berjudul Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir. Diharapkan informasi dan/atau rekomendasi yang dihasilkan oleh peneli BROL dapat diusulkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
IKU 3 : Jumlah karya tulis ilmiah bidang riset kelautan
Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. Tujuan dari IKU ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh peneliti BROL selama tahun 2017. Tabel 7. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang
riset kelautan 9 3 13 7
Target KTI bidang riset kelautan pada triwulan IV adalah 3 KTI dengan capaian KTI mencapai 7 buah KTI. Sehingga total capaian KTI bisang riset kelautan di tahun 2017 adalah 13 KTI. Selain itu pula, terdapat beberapa KTI yang masih dalam proses review. Berikut ini adalah daftar status Karya Tulis Ilmiah BROL 2017.
Tabel 8. Daftar Status Karya Tulis Imiah BROL 2017
NO JUDUL KTI NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING STATUS
1 Coral mortality induced by the2015-2016 El-Nino in Indonesia: the effect of rapid sea level fall
E E Ampou, O Johan, C E
Menkes, F Nino, F Birol, S Ouillon, S Andrefouet
Biogeoscience, 14, 817-826
doi: 10.5194/bg-14-817-2017 Published 2
Standardization of a geo-referenced fishing data set for the Indian Ocean bigeye tuna, Thunnus obesus (1952-2014)
T A Wibawa, P Lehodey, I
Senina
Earth System Science Data, 9, 163-179, 2017
doi:10.5194/essd-9-163-2017 Published 3 Development of an automatedprocessing system for potential
fishing zone forecast
R Ardianto, A Setiawan, J J
Hidayat, A R Zaky
IOP Conf. Ser: Earth and Environmental Science 54 (2017) 012081
Doi: 10.1088/1755-1315/54/1/012081
Published
4 The Correlation of UpwellingPhenomena and Ocean Sunfish
Occurrences in Nusa Penida, Bali C K Tito, E Susilo
IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 55 (2017) 012031
doi:10.1088/1755-1315/55/1/012031
NO JUDUL KTI NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING STATUS
5 Operational modelling of bigeyetuna (Thunnus obesus) spatial dynamics in the Indonesian region
P Lehodey, I Senina, T A
Wibawa, O Titatud, B
Calmettes, A Conchon, B Tranchant, P Gaspar
Marine Pollution Bulletin (2017) http://dx.doi.org/10.1016/j.mar
polbul.2017.08.020 Published 6
Challenges in rendering Coral Triangle habitat richness in remotely sensed habitat maps: The case of Bunaken Island (Indonesia)
E E Ampou, S Ouillon, S
Andrefouet
Marine Pollution Bulletin http://dx.doi.org/10.1016/j.mar
polbul.2017.10.026 Published 7
Change detection of Bunaken Island coral reefs using 15 years of very high resolution satellite images: A kaleidoscope of habitat trajectories
E E Ampou, S Ouillon, C
Iovan, S Andréfouët
Marine Pollution Bulletin doi:
10.1016/j.marpolbul.2017.10.06 7
Published
8 Tingkat Rujukan Emisi HutanMangrove Delta Mahakam F Sidik, B Supriyanto, MLugina
Jurnal Analisa Kebijakan Kehutanan
Vol. 14 No. 2, November 2017: 93-104
Published
9 Sea Surface Temperature Dynamicsin Indonesia
D W Kusuma, A
Murdimanto, L Y Aden, B Sukresno, D Jatisworo, R Hanintyo
IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 98 (2017) 012038 doi:10.1088/1755-1315/98/1/012038 Published 10
Carbon Stock Estimation of Mangrove Vegetation Using Remote Sensing in Perancak Estuary, Jembrana District, Bali
A W Hastuti, K I Suniada, F
Islamy
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) Vol. 14 No. 2 December 2017
Published
11
Kondisi Hidrooseanografi Perairan dan Hubungannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Sedanau dan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Jurnal Segara
I N Radiarta, J Haryadi,
Erlania Jurnal SegaraVol. 13, No. 3 (2017): Desember Published
12 Keterkaitan Kondisi Oseanografidengan Perikanan Pelagis di
Perairan Selat Bali K I Suniada, E Susilo
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Vol. 23, No. 4 (2017): Desember Published 13 Distibusi Muatan Padatantersuspensi Perairan Probolinggo
Menggunakan Citra Landsat 8
A W Hastuti, E Susilo, A
Wijaya Prosiding Seminar NasionalPenginderaan Jauh 2017 Published 14
Variabilitas Parameter Lingkungan (Suhu, Nutrien, Klorofil-A, TSS) di Perairan teluk Tolo, Sulawesi Tengah Saat Musim Timur
NA Pradisty, Mardatilah, WER Siwi, IN Surana
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan VI
ISSN: 2339-0883
Published
15
Pengaruh Pergerakan Zona Konvergensi I Equatorial Pasifik Barat Terhadap Jumlah Tangkapan Skip Jack Tuna (Katsuwonus pelamis) Perairan Utara Papua-Maluku
WER Siwi
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan VI
ISSN: 2339-0883
Published
16 "Bioreeftek" Natural Product ofArtificial Reef for Conservation
E E Ampou, N Widagti, A
Yunanto, F Sidik, Y Pancawati, A W Hastuti, N A Pradisti, I N Surana
MSAT Under review
17
The Abundance and Spatial Distribution of Plankton
Communities in Perancak Estuary, Bali
A W Hastuti, Y Pancawati, I
N Surana IOP Science Proceeding Under review
18
Three-way Error Analysis of Sea Surface Temperature (SST) between Himawari-8, Buoy, and
B Sukresno, R Hanintyo, D W Kusuma, D Jatisworo, A Murdimanto
International Journal of Remote
SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:
IKU 4 : Proporsi fungsional BROL dibandingkan total pegawai PNS BROL
Proporsi pegawai fungsional lingkup BROL dibandingkan total pegawai lingkup BROL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut:
% 100 . x
Tot
Jml
P
Peg Jabfung Jabfung Keterangan :P
Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BROLJml
Jabfung = Jumlah fungsional BROLTot
Peg . = Jumlah total pegawai BROLTabel 9. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional BROL Dibandingkan Total Pegawai BROL IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Proporsi fungsional BROL
dibandingkan total pegawai BROL
(%) 70% 70% 80% 80%
Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, pranata komputer pertama, pustakawan, pranata humas pertama, teknisi litkayasa pelaksana, dan fungsional pengadaan. Pada Tabel 10 menunjukkan pegawai fungsional BROL triwulan IV tahun 2017.
Tabel 10. Pegawai Fungsional di BROL Triwulan IV Tahun 2107
No. Nama Jabatan
1 Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. Peneliti Utama 2 Dr. Bambang Sukresno, M.Si. Peneliti Muda 3 Dr. Agung Yunanto, M.Si. Peneliti Muda 4 Dr. Denny Wijaya Kusuma Peneliti Pertama 5 Dr. Eghbert Elvan Ampou Peneliti Pertama
6 Dr. Teja Arief Wibawa Peneliti Muda
7 Frida Sidik, M.Sc., Ph.D. Peneliti Muda
8 Dr. Dessy Berlianty Peneliti Muda
9 Komang Iwan Suniada, M.Si. Peneliti Muda
10 Bayu Priyono, M.Si. Peneliti Muda
11 Adi Wijaya, M.Si. Peneliti Muda
12 Nuryani Widagti, M.Si. Peneliti Muda
No. Nama Jabatan
14 Iis Triyulianti, M.Si. Peneliti Muda
15 Faisal Hamzah, S.Pi. Peneliti Pertama
16 Eko Susilo, S.Pi. Peneliti Pertama
17 Camellia Kusuma Tito, S.Si. Peneliti Pertama
18 Teguh Agustiadi, ST Peneliti Pertama
19 Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K Peneliti Pertama 20 Novia Arinda Pradisty, S.Si. Peneliti Pertama
21 Rizki Hanintyo, S.Si. Peneliti Pertama
22 Dinarika Jatisworo, M.Si. Peneliti Pertama 23 Rochma Widia Lestari, M.Si. Pranata Humas 24 Ridla Kumara Hadi, S.Kom. Pranata Komputer
25 Romy Ardianto, A.Md. Pranata Komputer
26 Endah Mulyastuti, SE Pustakawan
27 I Nyoman Surana Teknisi Litkayasa Pelaksana
28 Ketut Adi Wiranata, SE Pengadaan Barang Jasa
Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22 pegawai terdiri dari peneliti utama 1 orang; peneliti muda 9 orang; peneliti pertama 12 orang serta calon peneliti sebanyak 1 orang. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer pertama sebanyak 1 orang. Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 orang pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana dan 1 orang pegawai calon teknisi litkayasa. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama sebanyak 1 orang.
Pada triwulan IV ini tidak terjadi penambahan ataupun pengurangan pegawai. Pengurangan jumlah pegawai fungsional peneliti muda terjadi pada triwulan II atas nama Mukti Trenggono, M.Si. dikarenakan alih tugas sebagai dosen pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 65152.A2.3/KP/2017 yang ditetapkan pada tanggal 28 April 2017. Sehingga peneliti yang pada triwulan II berjumlah 22 menjadi 21 pegawai. Namun pada bulan November terjadi penambahan fungsional peneliti pertama atas nama Dinarika Jatisworo, sehingga proporsi fungsional menjadi 80,00%.
IKU 5 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya
IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:
Tabel 11. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BROL yang Ditingkatkan
Jumlah sarana dan prasarana BROL yang ditingkatkan kapasitasnya sudah terealisasi 1 paket di triwulan I berupa pengadaan perangkat komputer. Sedangkan untuk 1 paket sarpras yang ditingkatkan kapasitasnya direncanakan pada triwulan IV berupa pengadaan data radar tidak dapat terealisasi sehingga capaian paker sarpras yang ditingkatkan kapasitasnya dari target 2 paket hanya terealisasi 1 paket. Keberhasilan pencapaian IKU sangat erat kaitannya dengan proses pengadaan penunjukan langsung.
IKU 6 : Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk
IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepakati pada tahun berjalan. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:
Tabel 12. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama
BROL yang terbentuk (buah) 9 9 9 9
Kerja sama litbang adalah penyelenggaraan kerja sama antara BROL dengan pihak mitra pada tahun berjalan yang dituangkan dalam perjanjian ker ja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan ruang lingkup meliputi:
1. Penelitian, pengembangan dan penerapan iptek; 2. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan;
3. Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material penelitian; 4. Diseminasi dan publikasi;
5. Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya; dan/atau
6. Peningkatan pelayanan publik atas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Frekuensi penghitungan IKU mengenai jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.
1. Perjanjian kerja sama dengan Universitas Udayana, yang telah ditandatangani pada tanggal 23 November 2017 bertempat di Denpasar. Kerja sama tersebut berlaku untuk jangka waktu 3 tahun;
2. Perjanjian kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, yang telah ditandatangani pada tanggal 17 November 2017 bertempat di Bandung;
3. Perjanjian kerja sama dengan Universitas Negeri Malang, telah dilakukan penandatanganan PKS pada tanggal 27 September 2017;
4. Perjanjian kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, tindak lanjut implementasi kerja sama antara BROL dengan UGM.
SASARAN STRATEGIS 4 : Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BROL
Sasaran strategis terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BROL Triwulan III TA 2017 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP.
IKU 7 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP
Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian aplikatif sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset
litbang KP 100% 100% 100% 100%
Pada tahun 2017, BPOL melakukan 1 (satu) kegiatan litbang dengan judul Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir. Berdasarkan jumlah kegiatan dan jenis kegiatan yang dilaksanakan maka perbandingan atau proporsi riset aplikatif dibandingkan dengan riset KP adalah 100%. Capaian IKU ini sudah terealisasi di triwulan awal disebabkan karena sudah direncakan pada awal tahun bahwa riset yang dilakukan bersifat aplikatif agar dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder.
3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
Capaian kinerja BRSDMKP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya:
SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya aparatur sipil negara BROL yang kompeten, profesional dan berkepribadian
Sasaran strategis tersedianya ASN BROL yang kompeten, profesional dan berkepribadian, terdiri 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu indeks kompetensi dan integrasi di BROL dan jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya.
IKU 8 : Indeks kompetensi dan integritas di BROL
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan. Integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. Indeks kompetensi dan integritas ditetapkan untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang kompeten, profesial dan berkepribadian. Aparatur sipil negara dituntut untuk memiliki
Tabel 14. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BROL
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Indeks kompetensi dan integritas di
BROL 80% 80% 81,51% 102%
Formula penghitungan IKU ini merupakan agregasi dari 4 variabel dibawahnya yaitu:
1. Kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 03A/KEPMEN-SJ/2014.
2. Persentase capaian output pegawai pada SKP dihitung dengan menggunakan variebel nilai SKP kinerja baik dan sangat baik per 31 Januari tahun berikutnya.
3. Persentase tingkat kehadiran pegawai diukur dengan jumlah kehadiran Aparatur Sipil Negara/PNS BRSDMKP per bulan selama satu tahun.
4. LHKASN dan LHKPN (prosentase pegawai yang melaporkan LHKASN dan LHKPN; LHKASN oleh seluruh pegawai, LHKPN oleh pejabat pengelola anggaran, dipilih salah satu).
Capaian IKU indeks kompetensi dan integritas BROL triwulan IV TA 2017 adalah 81,51%. Dalam hal target dan realisasi yang dicantumkan pada tabel 13 dan aplikasi Kinerjaku merupakan angka yang ditetapkan oleh Level 1 (adopsi langsung). Namun, BROL juga melakukan penghitungan mandiri terhadap IKU tersebut. Adapun realisasi IKU indeks kompetensi dan integritas di BROL pada triwulan IV adalah 85,58%. Nilai indeks kompetensi dan integritas BROL yang didapat merupakan kontribusi dari komponen:
1. Persentase kehadiran pegawai selama periode triwulan IV (Oktober - Desember) tahun 2017 yaitu 71,32%;
2. Persentase pegawai BROL yang telah melaporkan LHKASN/LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu sebesar 94%, terdapat 4 pegawai dari 35 pegawai yang belum melakukan pelaporan LHKASN;
3. Nilai capaian kinerja pegawai dari SKP triwulan IV tahun 2017 sebesar 97%;
4. Persentase pegawai yang telah mengikuti assessment sebesar 80%, dimana terdapat 7 pegawai dari 35 pegawai yang belum melakukan assessment dikarenakan tugas belajar dan berhalangan hadir saat pelaksanaan tes.
IKU 9 : Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL
Definisi dari IKU tersebut adalah SDM BROL baik PNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar), non gelar (diklat fungsional tertentu) dan pelatihan (kursus teknis) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Capaian Jumlah SDM BROL yang Ditingkatkan Kompetensinya
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Jumlah ASN yang ditingkatkan
IKU ditetapkan untuk mengetahui jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/instansi, serta merupakan IKU mandiri dari BROL dalam mengukur jumlah SDM yang dikembangan kompetensinya. Ditetapkannya IKU tersebut sebagai IKU mandiri didasarkan pada pertemuan yang diadakan oleh lingkup BRSDMKP pada bulan 2 – 4 Mei 2017. Pada pertemuan tersebut ditetapkan bahwa IKU mengenai jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan Penyuluh Kelautan dan Perikanan, dan tidak diturunkan menjadi IKU satker. Namun, untuk mengukur sejauh mana ASN yang telah ditingkatkan kompetensinya, maka BROL memutuskan untuk menjadikan IKU tersebut sebagai IKU mandiri.
Jumlah SDM BROL yang dikembangkan kompetensinya pada Triwulan I tahun 2017 adalah sebanyak 3 orang mengikuti pelatihan Tailor Made Trainning Marine Spatial Planning di Belanda. Pada bulan Maret 1 orang peneliti mengikuti pelatihan Water Quality Assesment di Belanda.
Pada triwulan II terdapat 3 orang pegawai yang ditingkatkan kompetensinya. Di bulan April sebanyak 2 orang pegawai atas nama Agung Yunanto dan Amandangi Wahyuning Hastuti mengikuti Diklat Pengukuran Kinerja yang diadakan oleh Biro Perencanaan, Setjen KKP bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi. Di bulan Mei 1 orang pegawai mengikuti Diklat Perencana di Yogyakarta.
Pada triwulan III di bulan Agustus terdapat 1 pegawai yang mengikuti kegiatan International Summer Course on Marine Science di Denpasar selama 21 hari.
Pada triwulan IV di bulan November diadakan kegiatan Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 diikuti oleh 11 orang pegawai BROL dan workshop Penanganan dan Pengelolaan Kebersihan yang diikuti oleh 6 orang tenaga kebersihan BROL. Total pegawai yang ditingkatkan kompetensinya di triwulan IV berjumlah 17 orang pegawai.
SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan mudah diakses
Sasaran strategis tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar.
IKU 10 : Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari, dimana menggunkan klasifikasi maximize dimana capaian yang
Tabel 16. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW III
Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar 65% 65% 70,80% 70,80%
Penghitungan presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dihitung dengan membandingkan unit kerja level 4 yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan pengguna Bitrix24 dengan total unit kerja level 4 BROL secara keseluruhan. IKU ini telah dapat dicapai oleh BROL dikarenakan ketiga unit telah menggunakan aplikasi Bitrix24 dari tahun 2016. Dikarenakan IKU ini merupakan adopsi langsung dari level 1 sehingga capaian presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar di triwulan III adalah sebanyak 70,80% dengan target 65%. Namun berdasarkan perhitungan mandiri yang dilakukan, presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar sebanyak 61%.
SASARAN STRATEGIS 7 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Sasaran strategis terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima diwujudkan dari 4 (empat) indikator kinerja, yaitu
IKU 11 : Nilai kinerja reformasi birokrasi BROL
Reformasi Birokrasi merupakan suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur negara mampu bekerja secara lebih professional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing unit yang telah di verifikasi oleh inspektorat jenderal. Upaya yang dilakukan terfokus pada:
a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB online c. Panel III PMPRB online
Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) dan dinamis merupakan tuntutan masyarakat dewasa ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat serta semakin mudahnya interaksi dengan masyarakat internasional sebagai bagian dari globalisasi. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik mensyaratkan kinerja birokrasi yang memiliki daya saing yang tinggi.
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah telah mencanangkan program Reformasi Birokrasi (RB) melalui Grand Design RB Nasional 2010 – 2025 (Perpres No. 81 Tahun 2010) dengan tujuan : “Untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara”.
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance) dilakukan melalui dalam 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu:
b. Tata Laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance;
c. Peraturan Perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif;
d. SDM Aparatur; SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera;
e. Pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
f. Akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
g. Pelayanan Publik; Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat h. Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja
yang tinggi.
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan dituntut untuk selalu melakukan inovasi, sehingga organisasi harus menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan sebagai aset utama, kreativitas design serta kapabilitas kunci, serta perubahan peran manajerial sebagai kebutuhan. Untuk meningkatkan kinerja birokrasi di lingkungan Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, perlu melanjutkan reformasi birokrasi yang telah berjalan pada tahap sebelumnya. Reformasi birokrasi merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan dan memberbaiki hal-hal yang masih dianggap belum baik. Perbaikan dan penyempurnaan ini diharapkan berimplikasi pada perbaikan kinerja birokrasi Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan yang bersih, akuntabel, efisien, efektif, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan strategi dan program reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh pegawai di berbagai kebijakan dalam delapan area perubahan. Evaluasi terhadap pelaksanaan program reformasi birokrasi pada 8 area perubahan tersebut, berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2014 tentang pedoman evaluasi reformasi birokrasi instansi pemerintah.
Adapun capaian atas indikator kinerja nilai kinerja reformasi birokrasi BROL dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 17. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BROL
IKU TahunanTarget Target TWIV RealisasiTahunan Realisasi TW IV
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi
BROL A (80) 80 0 89,60
Profil PMPRB yang baik apabila komponen hasil lebih tinggi daripada komponen pengungkit. Komponen pengungkit adalah berbagai kriteria dan berbagai pendekatan yang