• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPS - KPT 2019 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPS - KPT 2019 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kode Dokumen

Kode Semester Tgl Penyusunan

20C01140205

7 Kode CPL CPL 1 CPL 2 CPL 3 CPL 4 CPL 5 CPL 6 CPL 7 CPL 8

Mata Kuliah Wajib 5 SKS

OTORISASI Pengembangan RPS Koordinator RMK Ketua Prodi

Capaian Pembelajaran (CP)

Mampu melakukan pengelolaan data dan informasi dalam mengambil keputusan independen secara ilmiah, untuk keperluan evaluasi, pengembangan kebijakan nasional, dan peningkatan mutu sumber daya

Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran.

Mampu melakukan prosedur klinis secara mandiri yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

berwawasan kebangsaan dan menjalankan profesi dengan menjunjung tinggi keyakinan beragama, moralitas, etika profesi, disiplin, hukum, dan norma-norma social ;

Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya dengan semangat kemandirian, kejuangan, kewirausahaan, dan berjiwa humanis

Mampu Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif. Kepada individu,keluarga,mitra kerja,dan masyarakat

Mampu memimpin dan bekerjasama dalam mengembangkan jaringan kerja dengan profesi lain untuk menyelesaikan masalah pekerjaan di bidang kesehatan

Kegawatdaruratan dan Traumatologi

Dr. Andi Adil, Sp.An Dr. dr. Sitti Rafiah, M.Kes

Dr. Andi Adil, Sp.An & dr. Jayarasti, Sp. BTKV

CPL-PRODI yang dibebankan pada MK

RPS - KPT 2019

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah (MK)

(2)

CPL 9 Kode CPMK CPMK Kode Sub-CPMK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Capaian Pembelajaran (CP)

Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar ilmu kedokteran terkini dalam bidang Emergensi dan Traumatologi dengan menjunjung tinggi keyakinan pada agama, moralitas, etika, ketulusan, disiplin, hukum, tanggung jawab, kerjasama dan norma-norma sosial dalam melakukan penerapan komunikasi efektif dan pengambilan keputusan dengan memanfaatkan teknologi yang mendukung proses pembelajaran.

Rumusan Sub-CPMK Kuliah Pendahuluan

Menganalisa tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan tanda prioritas (Priority Sign) kegawatdaruratan pada kasus traumatologi.

Menjelaskan tanda-tanda kegawatdaruratan pada penyakit paru dan penatalaksanaannya

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada toraks dan pembuluh darah berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Menjelaskan derajat luka bakar, dan penatalaksanaan awalnya

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kegawatdaruratan di bidang urologi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kegawatdaruratan di bidang THT berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas

Mampu membuat diagnosis klinik beberapa kondisi kegawatdaruratan pada pasien pediatri berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada mata berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada toraks dan pembuluh darah berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada abdomen berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

(3)

12

13

14

15 Deskripsi Singkat MK

Mampu membuat diagnosis klinik kegawatdarurtan pada pediatri yang membutuhkan pembedahan berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti setelahnya

Mata kuliah Emergensi dan traumatologi merupakan mata kuliah yang meliputi beberapa pengetahuan tentang kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan segera. Dalam mata kuliah ini terdapat beberapa penyajian sub capaian mata kuliah seperti bagaimana melakukan bantuan hidup dasar pada orang dewasa dan anak, penaganan jalan napas, penggunaan anestesi lokal, stabilisasi dan transportasi pada pasien trauma, penanganan fraktur dan dislokasi pada ekstrimitas atas dan bawah, serta cara menjahit yang benar sesuai dengan standar yang ada. Dalam mata kuliah ini disajikan beberapa teori yang disampaikan ke depan kelas dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan tanya jawab serta diskusi dengan mahasiswa. Pada pertengahan semester akan diadakan tutorial (PBL atau TBL) membahas mengenai kasus kegawatdaruratan dan traumatologi.

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada sistem reproduksi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada muskuloskletal berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Capaian Pembelajaran

(CP)

Mampu membuat diagnosis klinik pada trauma kepala berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti setelahnya

(4)

Bahan Kajian / Materi Pembelajaran

60. PIH & Complication In PIH 61. Umbilical Cord Prolaps 62. Mola hidatidosa 63. Plasenta Previa 64. Solusio Plasenta

65. Perdarahan Post Partum 66. Retentio and Rest Plasenta 67. Spine Problem

68. Fracture of Toes

69. Injury of Peripheral nerve 70. Fracture of the radius & ulna 71. Elbow injury

72. Shoulder Problem 73. Knee injury

74. Rupture of achilles tendon 75. Hip problem

76. Fracture of pelvic 77. Ankle Sprain

78. Carpal Tunnel Syndrome 79. Finger injury 80. Wrist injury 81. Atresia Intestinal 82. Pediatric Trauma 83. Invaginasi 84. Necrotizing Enterocolitis 85. Hirschprung Disease 86. Atresia Ani 87. Stenosis Pyloric

88. Malrotation Midgut + Volvulus 1. Initial Assessment 2. Airway Management 3. Ventilatory Management 4. Syok Anafilaktik 5. Gangguan Elektrolit 6. Syok Hipovolemik 7. CPR 8. Asthma Bronchial 9. Aspiration of Pneumonia 10. Luka Bakar 11. Ruptur of Renal

12. Ruptur of Vesica urinary 13. Rupture of Uretra 14. Urine Retention

15. Priapismus, Phymosis, Paraphymosis 16. Stricture Uretra

17. Epistaxis

18. Foreign body in nose 19. Foreign body in ear 20. Neonatal Convulsion 21. Trauma Lahir

22. Hypoglikemia in the Newborn 23. Hypothermia In the Newborn 24. Respiratory of the Newborn 25. Sudden Infant Death Syndrome 26. Heart Failure in Pediatric 27. Dehidrasi Pediatric

28. Hypertensive Ensepalopathy pada anak 29. Subconjunctival Hemorhage

30. Acute Glaucoma

31. Loss of Vision 32. Lens Dislocation 33. Traumatic vessel injury 34. Rib and Sternal Fracture 35. Pneumothorax & Hemothorax 36. Brain death 37. Tetanus 38. Status Epilepticus 39. Hypertensive Ensepalopathy 40. Metabolic Ensepalopathy 41. Comatous 42. Rupture of Esofagus 43. Peritonitis dan Ileus 44. Acute Appendicitis 45. Gastrointestinal Bleeding 46. Hernia Inkarserata 47. Pancreatitis 48. Cholesistitis Acute 49. Perforation in Digestive 50. Ruptur Hepar 51. Epidural Hematoma 52. Subdural Hematoma

53. Intraserebral Hematoma & SubArachnoid Hematoma

54. Fraktur Calvaria dan Basis Cranii 55. Ruptur dan Inversi Uterus 56. Distosia

57. Abortus 58. KET

(5)

Pustaka

Utama :

Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta; 2005.

Abdul Mukty. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. editor Hood Alsagaff,. Cetakan 3 Airlangga university Press.Surabaya; 2005.

George L. Adams. Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: EGC; 2007.

Harsono. Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2011.

Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014.

Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Bedah Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010.

Dahlan A, Aminullah A. Buku kuliah ilmu kesehatan anak. Jilid II. 11 th ed. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007. Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Edisi ketiga, Yarsif Watampore, Jakarta, 2007;

Pendukung :

Morgan GE, Mikhail SE, Murray MJ. Clinical Anesthesiology 5th ed. Mc Graw Hill; 2016.

Stoelting RK, Hillier SC. Stoelting's Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. Indianapolis. Lippincott. William & Wilkins; 2015.

Juudith ET. Tintinalli's Emergency's Medicine, A Comprehensive 8th ed. Mc Graw Hill; 2016

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS. William Obstetrics. 24th ed. New York. The Mc Graw Hill Companies. 2014. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS. William Gynecology 2th ed. New York. The Mc Graw Hill Companies. 2012.

(6)

Dosen Pengampu

Syarat Mata Kuliah Tidak ada

1. Dr. dr. Syafri K Arif, Sp.An-KIC,KKV 2. dr. Nur Surya Wirawan, SpAN-KMN 3. Prof. Dr. dr. Muh Ramli, Sp.An 4. dr. Abd Wahab, Sp.An

5. dr. Haizah Nurdin, Sp.An 6. dr. Syafruddin Gaus PhD Sp.An 7. Dr. dr. A. Takdir, SpAN

8. dr. Arif Santoso, PhD, SpS

9. Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, SpP(K) 10. dr. A. J. Rieuwpassa, Sp.B, Sp.BP-RE(K) 11. dr. Khoirul Kholis, Sp.U

12. dr. M. Asykar A. Palinrungi, Sp.U 13. Dr. dr. Qadar Punagi, Sp.THT-KL (K) 14. dr. A. Dwi Bahagia Febriani,Ph.D, Sp.A(K) 15. Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A(K)

16. dr. A. Dwi Bahagia Febriani,Ph.D, Sp.A(K) 17. dr. Sitti A Lawang, Sp.A(K)

18. Dr. dr. Idham Jaya Ganda, Sp.A(K) 19. Dr. dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K) 20. Dr. dr. Noro Wospodo, Sp.M

21. Dr. dr. Habibah S Muhiddin, Sp.M(K)

22. dr. Muh. Abrar Ismail, Sp.M, M.Kes 23. Dr. Jayarasti, SpBTKV 24. dr. Muh. Nuralim, SpBTKV 25. dr. Jumriani T, SpS 26. dr. Ashari, SpS 27. dr. Mappincara, Sp.B-KBD 28. dr. Samuel Sampetoding, Sp.B-KBD 29. Dr. dr. Warsinggih,Sp.B-KBD 30. dr. Andi Ihwan, Sp.BS 31. dr. Mardiah T, SpOG 32. dr. Deviana, SpOG 33. dr. Maisuri, SpOG 34. dr. Sharvianty, SpOG 35. dr. Elizabeth, SpOG 36. dr. Monika, SpOG

37. dr. Jaenal, SpOT (K) Spine 38. dr. Triko, SpOT

39. Dr .dr. M. Sakti, SpOT(K) 40. dr. Andri Usman, SpOT, PhD 41. dr. Dhedie P.S., SpOT

(7)

Luring (Office)

(Online)

During

Indikator

Bentuk & Kriteria

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1 Etika Kegawatdaruratan dann Traumatologi (S1, S2, S3) Etika Kegawatdaruratan dann Traumatologi Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 7x(50')

Tidak ada Mampu menjelaskan etika dalam kegawatdaruratan dan traumatologi

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ 6% 2 Menganalisis tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan

1. Initial Assesment -4a 2. Airway Management -4/3 Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan

Tidak ada Mampu menjelaskan inisial assesment, airway management, ventilatory

managemen, syok anafilaktik,

gangguan elektrolit, syok hipovolemik,

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan

1. Morgan GE, Mikhail SE, Murray MJ. Clinical Anesthesiology 5th ed. Mc Graw Hill; 2016. 6% 3 Menjelaskan tanda-tanda kegawatdaruratan pada penyakit paru dan penatalaksanaannya. (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Asthma Bronchial 2. Aspiration of Pneumonia Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 2x(50')

Tidak ada Mampu menjelaskan tanda-tanda kegawatdaruratan pada asthma broncial dan aspirasi pneumonia beserta penatalaksanaannya Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ

Abdul Mukty. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. editor Hood Alsagaff,. Cetakan 3 Airlangga

university

Press.Surabaya.2005

6%

4 Menjelaskan derajat luka bakar, dan penatalaksanaan awalnya (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4)

1. Luka Bakar Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 1x(50')

Tidak ada Mampu menjelaskan derajat luka bakar, dan penatalaksanaan awalnya

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.

6%

Materi Pembalajaran

[Pustaka]

RPS BLOK KEGAWATDARURATAN DAN TRAUMATOLOGI

Pekan

Ke-Sub-CPMK

(Kemampuan akhir

tiap tahapan

pembelajaran)

Materi

Bentuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

[Estimasi Waktu]

Penilaian

Bobot

Penilaian

(%)

(8)

5 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kegawatdaruratan di bidang urologi berdasarkan

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Ruptur of Renal (3b) 2. Ruptur of Vesica urinary (3b) 3. Rupture of Uretra (3b) 4. Urine Retention (3b) 5. Priapismus, Phymosis, Paraphymosis (4a) 6. Stricture Uretra (2) Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 5x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kegawatdaruratan di bidang urologi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005. 6% 6 Problem Based Learning/Tutorial (S1,S2,S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4)

Emergency Case 1 Bentuk: Diskusi Metode : Diskusi mandiri

TM : 5x(50')

Tidak ada Mampu menganalisis kasus kegawatdaruratan dan traumatologi mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dignosis, dan penatalaksanaan

Keaktifan dalam berdiskusi didasari basic knowledge yang sesuai Modul PBL Kegawatdaruratan dan Traumatologi 5% 7 CPL 4 1. Epistaksis (4a) 2. Foreign body in nose (4a) 3. Foreign body in ear (4a) Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 3x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kegawatdaruratan di bidang THT berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ George L. Adams. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: EGC. 6% 8 Mampu membuat diagnosis klinik beberapa kondisi kegawatdaruratan pada pasien pediatri berdasarkan

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) Mampu memimpin dan bekerjasama dalam mengembangkan jaringan kerja dengan profesi lain untuk menyelesaikan masalah pekerjaan di bidang kesehatan Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 7x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik beberapa kondisi kegawatdaruratan pada pasien pediatri berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ

Dahlan A, Aminullah A. Buku kuliah ilmu kesehatan anak. Jilid II. 11 th ed. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007.

(9)

9 Problem Based Learning/Tutorial (S1,S2,S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4)

Emergency Case 2 Bentuk: Diskusi Metode : Diskusi mandiri

TM : 5x(50')

Tidak ada Mampu menganalisis kasus kegawatdaruratan dan traumatologi mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dignosis, dan penatalaksanaan

Keaktifan dalam berdiskusi didasari basic knowledge yang sesuai Modul PBL Kegawatdaruratan dan Traumatologi 5% 10 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada mata berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran. Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 2x(50')

Tidak ada

Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada mata berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ

1. Sidarta, Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Keempat. Cetakan ke-3. Jakarta. FKUI. 2013. 2. Vaughan, Daniel G, Asbury. Glaucoma In General Opthalmology. 17th Ed. Jakarta. ECG. 2012.

6%

11 CPL 8 1. Traumatic vessel injury -3a

2. Rib and Sternal Fracture -3a Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan Tidak ada Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005. 6% 12 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada toraks dan pembuluh darah berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan 1. Brain death -2 2. Tetanus -4a 3. Status Epilepticus -3a 4. Hypertensive Ensepalopathy -3b 5. Metabolic Ensepalopathy -3b 6. Comatous -3b Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 5x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada toraks dan pembuluh darah berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ

Harsono. Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;

2011.

(10)

13 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada abdomen berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Rupture of Esofagus -1 2. Peritonitis dan Ileus -3b 3. Acute Appendicitis -3b 4. Gastrointestinal Bleeding -3b 5. Hernia Inkarserata -3b 6. Pancreatitis -2 7. Cholesistitis Acute -3b 8. Perforation in Digestive -2 9. Ruptur Hepar -2 Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 5x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada toraks dan pembuluh darah berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.

6%

4 Mampu membuat diagnosis klinik pada trauma kepala berdasarkan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-1. Epidural Hematoma -2 2. Subdural Hematoma -2 3. Intraserebral Hematoma & Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik pada trauma kepala berdasarkan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.

(11)

15 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada sistem reproduksi berdasarkan

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Ruptur dan Inversi Uterus -3b 2. Distosia -3b 3. Abortus -4a 4. KET -2 5. Fetal Hypoxia -3b 6. PIH & Complication In PIH -2 7. Umbilical Cord Prolaps -3b 8. Mola hidatidosa -2 9. Plasenta Previa -2 10. Solusio Plasenta -3b 11. Perdarahan Post Partum -3b 12. Retentio and Rest Plasenta -3b Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 8x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada sistem reproduksi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ 1. Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014. 2. Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008.

3. Sarwono Prawirohardjo. Buku Ilmu Bedah

Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010.

4. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS. William Obstetrics. 24th ed. New York. The Mc Graw Hill Companies. 2014.

5. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS. William Gynecology 2th ed. New York. The Mc Graw Hill Companies. 2012.

(12)

16 Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada muskuloskletal berdasarkan

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Spine Problem -2 2. Fracture of Toes -3b 3. Injury of Peripheral nerve -2 4. Fracture of the radius & ulna -3b 5. Elbow injury -3b 6. Shoulder Problem -2 7. Knee injury -3a 8. Rupture of achilles tendon -3a 9. Hip problem -3a 10. Fracture of pelvic -3a 11. Ankle Sprain -3a 12. Carpal Tunnel Syndrome -3a 13. Finger injury -3a 14. Wrist injury -3a

Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 11x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik mengenai kondisi kegawatdaruratan pada muskuloskletal berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan Serta membuat terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan

Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Edisi ketiga, Yarsif Watampore, Jakarta, 2007; 6% 17 Mampu membuat diagnosis klinik kegawatdarurtan pada pediatri yang membutuhkan pembedahan berdasarkan

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti setelahnya (S3, P1, KU1, KU3, KK2, KK4) 1. Atresia Intestinal -2 2. Pediatric Trauma -3a 3. Invaginasi -3b 4. Necrotizing Enterocolitis -1 5. Hirschprung Disease -2 6. Atresia Ani -2 7. Stenosis Pyloric -2 8. Malrotation Midgut + Volvulus -2 Bentuk: Kuliah Metode : Ceramah dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dosen dan mahasiswa TM : 3x(50')

Tidak ada Mampu membuat diagnosis klinik kegawatdarurtan pada pediatri yang membutuhkan pembedahan

berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan serta mampu merujuk pasien

secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti

setelahnya Kriteria : Ketepatan dan penguasaan Bentuk Tes: MCQ Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.

6%

(13)

5. Bentuk pembelajaran : kuliah, responsi, tutorial, seminar atau yang setara, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat dan /atau bentuk pembelajaran lain yang setara.

6. Metode pembelajaran : Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning,

Contextual Learning, Projed Based Learning, dan metode lainnya yang setara.

7. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yang dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan subpokok bahasan.

8. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengindentifikasi kemampuan atau kinerja

hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.

Catatan :

1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan

pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.

2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan atau

pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus dan pengetahuan.

3. CPM Mata Kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah dan bersfiat spesifik terhadap bahan kajian

atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.

4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan sacara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang

direncakan pada setiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi antar pengguna jasa dan sopir taksi online mengunakan aplikasi yang sudah disediakan hingga percakapan apapun bisa di sampaikan melalui hal tersebut, dari

Artinya, unsur Dewan Guru sebagai Komite Sekolah sudah menganggap bahwa peran Komite Sekolah dalam mendukung kelancaran pembelajaran sudah berjalan dengan baik,

meningkatkan pengetahuan kita tentang apa arti jabatan fungsional, paling tidak diketahui macam macam jabatan fungsional clan yang akan disesuaikan dengan disiplin ilmu,

Rasio Keuangan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index.. Journal of Business and

Pada tahap awal sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, dilakukan observasi awal. Observasi awal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi klasifikasi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Eks Psikotik di

Rumusan pokok-pokok pemikiran liberal yang berkembang antara lain ialah: mengakui pluralitas Agama, bahwa nilai islami itu bisa terdapat pada semua tempat, di

sakit tipe A (Pendidikan), di mana salah satu misinya adalah memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan penelitian kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam