PR
ROGR
RAM S
KU
J
Fakultas
(00URIKU
STUD
20
Jurusan
s Teknik,
Jl. Grafika 062) 274 580ULUM
DI TEK
011
Teknik
Universit
2, Yogyakar 0882, tfisM S1
KNIK
k Fisika
as Gadjah
rta 55281 sika@ugm.aK NUK
h Mada
c.id 23KLIR
24
P E N G A N T A R
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, atas telah selesainya kurikulum 2011 program studi Teknik Nuklir S1 Jurusan Teknik Fisika FT-UGM. Kurikulum dirancang sesuai dengan perubahan paradigma pembelajaran yang terjadi dan perkembangan teknologi nuklir. Inti kurikulum ini terdiri atas 144 sks yang dikemas dalam masa studi 8 semester. Proses revisi didasarkan atas masukan dari alumni, pengguna lulusan serta dari beberapa pendiri Jurusan Teknik Nuklir. Perbaikan silabi dilakukan sebagai bentuk realisasi peningkatan materi dan metode pembelajaran dalam rangka menjaga kualitas lulusan.
Kurikulum 2011 tetap dijiwai aspek dasar fisika dan matematika yang kuat yang melandasi teknologi nuklir. Penekanan dilakukan untuk penguatan keahlian dalam aplikasi nuklir di bidang energy dan fisika medis. Aplikasi nuklir di bidang energi meliputi aspek persiapan bahan bakar reaktor nuklir , perancangan dan operasi reaktor nuklir, penanganan limbah nuklir, termasuk produksi dan penggunaan radioisotop. Pada kurikulum 2011 terdapat dua penekanan minat yaitu Teknologi Energi Nuklir dan Fisika Medik.
Sistem evaluasi pembelajaran yang dirancang dalam kurikulum ini dengan memberikan peluang bentuk evaluasi proses pembelajaran menyeluruh, yang terwujud selain ujian tengah dan akhir semester juga atas dasar nilai tugas mingguan dan bentuk lain yang relevan. Kualitas pemahaman proses pembelajaran dengan cara evaluasi tersebut diharapkan dapat makin meningkat.
Yogyakarta, 7 Juni 2011
25
D A F T A R I S I
PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Visi dan Misi Prodi Teknik Nuklir ... 7
1.2.1. Visi ... 7
1.2.2. Misi... 7
1.3. Tujuan Program Studi ... 7
1.3.1. Tujuan Pendidikan ... 7
1.3.2. Kompetensi Lulusan Teknik Nuklir ... 8
BAB II KURIKULUM ... 9
2.1. Dasar Penyusunan Kurikulum ... 9
2.2. Konsep Kurikulum 2011. ... 9
2.3. Kurikulum 2011 ... 10
2.3.1. Struktur Matakuliah ... 10
2.3.2. Komposisi Matakuliah ... 17
2.4. Peta Kurikulum ... 17
BAB III PELAKSANAAN KURIKULUM ... 18
3.1. Ekivalensi ... 18
Lampiran 1. PROFIL LULUSAN TEKNIK NUKLIR & KOMPETENSINYA ... 23
Lampiran 2. KOMPETENSI IEAust ... 24
Lampiran 3. Matriks Kompetensi Lulusan ... 25
Lampiran 4. Peta Kurikulum ... 26
Lampiran 5. Alur Matakuliah ... 30
Lampiran 6. Silabus ... 31
Lampiran 7. Usulan Konsentrasi Fisika Medik dan Draft MoU ... 134
26 1.1. LATAR BELAKANG
1.1.1. Latar belakang historis
Menyadari bahwa tersedianya tenaga kerja yang cukup lagi trampil merupakan salah satu persyaratan pokok bagi terwujudnya program nuklir nasional, maka antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) – yang kini berubah nama menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) – telah terjalin Kerjasama Induk pada tanggal 5 Desember 1974 yang kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Februari 1978. Pendidikan Teknik Nuklir merupakan salah satu perwujudan dari Kerjasama Induk tersebut. Pendidikan Teknik Nuklir di Indonesia untuk tingkat Sarjana hanya dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, sehingga peran Universitas Gadjah Mada dalam rangka kepentingan nasional untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang iptek nuklir sangat besar.
1.1.2. Prospek pengembangan teknologi nuklir di Indonesia
Salah satu isu penting yang terkait dengan penyusunan kurikulum adalah adanya Blue print pengelolaan energi tahun 2005-2025, di mana PLTN akan dikomersialisasi pada tahun 2016. Pada saat ini, aplikasi iptek nuklir di luar bidang energi juga berkembang, diantaranya di bidang kedokteran nuklir, sistem ukur berbasis teknologi nuklir, dan bidang pengawasan pemakaian teknologi nuklir. Melihat prospek ke depan di bidang energi nuklir ini, bisa disimpulkan bahwa program studi Teknik Nuklir ini masih sangat prospektif dan penting bagi keberlanjutan bangsa dan negara. Apalagi dalam rangka program diversifikasi energi dan menerapkan harga energi sesuai dengan keekonomiannya.
Teknologi nuklir di Indonesia dikembangkan dalam enam pilar pengembangan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1. Keenam pilar tersebut adalah : (1) teknologi aplikasi radioisotop dan radiasi, (2) produksi isotop dan senyawa bertanda, (3) pengelolaan limbah radioaktif, (4) pengembangan dan produksi instrumentasi dan peralatan ionik, (5) bahan
baka peru energ dan s dihar instit Ke 1.1.3 dunia sumb untu untu secar pemb ar nuklir, d bahan mua gi nuklir, d sistem nuk rapkan lulu tusi penggu Keterangan : AIRT PILC RWM NDIDP Nuc. Fuel NR Tech Gambar 3. Prospek Dengan a, serta s ber daya en k pengemb k dilakukan Teknolog ra teknolo bangkit list dan (6) t atan kurikul diubah bero
klir non pem
usan lebih b una zat radi
:Applica :Produc :Radioa :Nucleo :Nuclea 1. Enam Pi k pengem semakin m semakin te nergi fosil y bangan sis n. gi nuklir me ogi maupu rik atau PLT teknologi r lum 2001 y orientasi pa mbangkitan bisa berada ioaktif. cation of Isoto ction of Isotop active Waste onic Device & ar Fuel : Nuclear Re lar Kebijaka bangan en menipisnya erasanya d yaitu dampa stem energ erupakan t un secara TN telah m reaktor nu yang berpus ada sistem n pada kurik aptasi deng
ope and Radia opes and Labe Management & Instrumenta Reactor Techno an Perkemb nergi nukl cadangan dampak lin ak pemana gi alternatif teknologi en a ekonom mengalami p uklir. Hal t sat pada si m pembangk kulum 2006 gan dunia k ation Technolo el Compounds t ation Developm ology bangan Tek lir secara n sumberda gkungan a san global, f menjadi nergi yang i. Teknolo perkembang tersebut m stem pemb gkitan ener 6. Dengan kerja khusu logy s
ment and Pro
knologi Nuk umum di d aya energi akibat pen maka upay semakin m telah terb ogi reakto gan menuju 27 mendasari bangkitan ergi nuklir demikian usnya di oduction klir dunia i fosil di nggunaan ya-upaya mendesak bukti baik or nuklir u kepada
28 penyempurnaan. Dalam perkembangan teknologi daya nuklir, aspek keselamatan serta kehandalan merupakan hal menjadi perhatian penting.
Mengacu pada pengalaman operasi reaktor nuklir di dunia, maka aspek keselamatan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pengembangan reaktor nuklir pada masa mendatang akan sangat menekankan aspek keselamatan ini selain aspek teknoekonominya. Untuk itu masalah keselamatan menjadi nilai penting dalam pendidikan teknik nuklir. Nilai keselamatan diberikan dalam berbagai mata kuliah. Pada kurikulum tahun 2011, ditunjukkan mata kuliah yang mengandung nilai keselamatan.
Untuk mengatasi problema limbah nuklir dan keterbatasan ketersediaan bahan bakar nuklir, maka dewasa ini terdapat trend untuk mengembangkan konsep-konsep reaktor nuklir generasi maju. Reaktor generasi maju tersebut dapat mempergunakan limbah bahan bakar bekas reaktor nuklir sekarang serta torium dengan menggunakan konsep pembiakan. Untuk itu, kurikulum Program Studi Teknik Nuklir dilengkapi dengan mata kuliah yang memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan konsep-konsep reaktor nuklir generasi baru.
Di samping untuk aplikasi energi, teknologi nuklir juga diaplikasikan untuk berbagai penggunaan non energi misalnya untuk bidang pertanian, kesehatan, industri, hidrologi, lingkungan, pertambangan dan sebagainya. Sebagian besar aplikasi ini berdasarkan pada penggunaan radioisotop. Perkembangan teknologi nuklir dalam bidang ini cukup pesat sehingga kebutuhan penggunaan radioisotop juga akan meningkat pesat.
Penggunaan radioisitop yang semakin meningkat akan meningkatkan kebutuhan untuk mengembangkan reaktor nuklir riset non daya untuk produksi isotop. Aplikasi reaktor riset lainnya adalah radiografi neutron untuk berbagai jenis aplikasi. Dengan demikian, inovasi-inovasi baru untuk reaktor nuklir riset memiliki prospek yang cukup bagus. Di Indonesia pada saat ini, kebutuhan sarjana di bidang teknologi nuklir di bidang ini masih berkembang sesuai dengan perkembangan aplikasi teknologi nuklir di industri.
29 Pada kurikulum tahun 2006, terdapat dua peminatan yaitu Teknologi Reaktor Nuklir dan Teknologi Proses Nuklir. Pada kurikulum tahun 2011, peminatannya menjadi Teknologi Energi Nuklir dan Fisika Medik.
Peminatan Teknologi Energi Nuklir merupakan gabungan dari Peminatan Teknologi Reaktor Nuklir dan Teknologi Proses Nuklir yang terdapat pada kurikulum 2006. Penggabungan ini didasarkan pertimbangan bahwa Teknologi Nuklir meliputi proses-proses depan (front end), aplikasi reaktor nuklir dan proses belakang (back end).
Proses front end meliputi penambangan material bahan bakar nuklir (uranium dan torium), pengolahannya serta fabrikasi hingga menjadi bahan bakar siap pakai. Proses back end meliputi proses pengelolaan dan pengolahan bahan bakar bekas dan limbah radioaktit termasuk pemrosesan ulang dan penyimpanannya. Kedua proses ini pada kurikulum tahun 2006 dipelajari lebih dalam pada penekanan minat Teknologi Proses Nuklir.
Sementara itu aplikasi reaktor nuklir berkaitan dengan perancangan dan pengoperasian reaktor nuklir dan fenomena-fenomena yang berkaitan. Pada kurikulum 2006, hal ini dipelajari secara lebih mendalam pada peminatan Teknologi Reaktor Nuklir.
Untuk tingkat S-1, kemampuan pemahaman secara menyeluruh dengan kedalaman yang cukup berdasarkan dasar-dasar pengetahuan keteknikan yang kuat merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, mahasiswa yang mendalami tentang teknologi energi nuklir diharapkan mampu memahami keseluruhan proses dari front end, aplikasi reaktor nuklir dan back end. Hal ini yang menjadikan pertimbangan pengabungan peminatan Teknologi Proses Nuklir dan Teknologi Reaktor Nuklir.
Pertimbangan lain adalah dalam inovasi teknologi energi nuklir pada masa depan yaitu berupa pengembangan reaktor maju baik untuk pembangkitan energi maupun produksi radioisotop, pengetahuan tentang fenomena reaktor nuklir serta proses penyiapan bahan bakar dan penanganan limbah nuklir harus dipahami secara integral.
Mata kuliah jenjang S-1 yang bermuatan sangat spesifik yang mengarah kepada aplikasi tertentu dari reaktor nuklir atau proses tertentu
30 dalam pengolahan bahan bakar dan limbah nuklir akan diakomodasi sebagai mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan ini akan dianjurkan untuk diambil oleh mahasiswa sesuai dengan rencana Tugas Akhir yang akan diambil.
Peningkatan tingkat kedalaman serta pengetahuan lebih spesifik dan mendetail yang berkaitan aspek-aspek tertentu dalam pengembangan teknologi nuklir akan dilaksanakan pada jenjang S-2.
I.1.4. Pertimbangan prospek lulusan
Hal penting lainnya yang menjadi pertimbangan penting adalah berkaitan dengan perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan dunia yang berkaitan dengan prospek lapangan kerja bagi lulusan.
Dalam aspek aplikasi nuklir untuk energi atau pembangkitan listrik (reaktor daya nuklir), kondisi Indonesia dan dunia menjadi salah satu pertimbangan. Untuk Indonesia, teknologi energi nuklir menjadi pertimbangan untuk dikembangkan. Sementara itu, secara internasional terjadi perkembangan terutama di negara-negara Asia (terutama untuk kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah). Sekalipun demikian kasus Fukushima di Jepang berimbas pada perlambatan perkembangan reaktor daya nuklir.
Sementara itu, negara-negara Asia yang sedang memulai pengembangan teknologi nuklir (terutama untuk kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah) pada umumnya belum memiliki sumber daya manusia di bidang nuklir yang cukup. Dengan demikian, untuk aspek aplikasi energi, pangsa pasar lulusan sekarang ini akan lebih banyak bersifat internasional.
Pengembangan reaktor daya nuklir untuk masa mendatang menekankan pada peningkatan penggunaan bahan bakar, pengurangan produksi limbah, peningkatan aspek keselamatan serta pengurangan biaya pembangkitan daya. Hal ini merupakan peluang bagi lulusan yang ingin melakukan studi lanjut.
Dalam bidang produksi radioisotop, permintaan radioisotop untuk berbagai bidang meningkat sangat cepat baik di Indonesia maupun secara internasional. Produksi radioisotop dapat dilakukan secara paling efisien
31 dengan menggunakan reaktor nuklir yang dirancang khusus untuk produksi isotop (yang selanjutnya disebut sebagai reaktor produksi isotop). Kebanyakan reaktor produksi isotop di dunia ini sudah tua sehingga kemampuan produksinya menjadi kurang mencukupi.
Hal ini berarti dalam waktu dekat, akan terjadi peningkatan permintaan pengembangan dan pembangunan reaktor produksi isotop secara significan baik di Indonesia maupun dunia. Hal ini merupakan peluang besar bagi lulusan Program Studi Teknik Nuklir. Terlebih lagi aplikasi teknologi nuklir dalam bidang lainnya seperti kesehatan, pertanian, geologi dan sebagainya diperkirakan meningkat pada masa mendatang.
Sementara itu, berdasarkan hasil tracer studi, tidak dipungkiri bahwa lulusan Program Studi Teknik Nuklir banyak yang berhasil bekerja pada bidang yang tidak berhubungan langsung dengan teknik nuklir. Sebagai contoh, Pertamina, PLN, Aqua Danone, Alstom. Hal ini karena ilmu-ilmu teknik nuklir dapat diaplikasikan dalam bidang lain. Nilai lebih dari keilmuan teknik nuklir yang berpotensi untuk diaplikasikan pada bidang lain adalah konsep-konsep pemahaman sistemik dan aspek-aspek keselamatan serta kemampuan komputasi dan simulasi numerik.
Untuk itu, kurikulum dirancang bersifat adaptif. Dalam hal ini, muatan-muatan ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu dasar keteknikan diperkuat. Dengan penguatan ini, lulusan akan memperoleh kemudahan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut untuk bidang-bidang aplikasi lain yang tidak secara langsung berkaitan dengan keilmuan teknik nuklir.
I.1.5. Latar Belakang Konsentrasi/peminatan Fisika Medik
Peraturan Pemerintah no. 33 tahun 2007 mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif. Dalam peraturan tersebut pada Bab I pasal 1 ayat 14 diatur tentang paparan medik. Paparan Medik adalah paparan yang diterima oleh pasien sebagai bagian dari diagnosis atau pengobatan medik, dan orang lain sebagai sukarelawan yang membantu pasien. Kegiatan medik harus memperhatikan keselamatan pekerja, masyarakat, dan pasien.
32 Optimisasi pengobatan medik dengan radiasi dicapai dengan ketepatan pemberian dosis pada target, dan melindungi sebaik mungkin jaringan yang sehat. Keselamatan radiasi pada pasien memerlukan peralatan dan prosedur yang standar, kendali mutu, dan personil yang berkualifikasi dan memiliki kompetensi. Untuk itu diperlukan tenaga fisika medis. Setiap rumah sakit yang memanfaatkan radiasi nuklir wajib memiliki tenaga fisika medis.
Profesi Fisika Medik telah ditetapkan sebagai salah satu tenaga kesehatan sesuai dengan SK Menkes No. 048/Menkes/SK/I/2007 tentang Penetapan Tenaga Fisika Medik sebagai Tenaga Kesehatan. Tenaga Fisika Medik bertanggung jawab terutama pada hal yang berkaitan dengan Fisika Radiasi untuk Medik.
Keputusan Kepala badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) No. 21/ka-BAPETEN/XII-02 tentang Program Jaminan Kualitas Instalasi Radiologi BAB V. ORGANISASI, pasal 10 ayat 1 disebutkan untuk menjamin kualitas, setiap pekerjaan di bidang radioterapi harus dilakukan oleh tenaga-tenaga yang cakap, sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. dokter spesialis onkologi radiasi. b. Ahli fisika medis
c. Ahli radiografi terapi. d. Petugas dosimetri
e. PPR bidang kesehatan, dan f. Perawat kesehatan.
Kompetensi fisika medis yang terutama berkaitan dengan fisika radiasi berkaitan erat dengan kompetensi sarjana teknik nuklir. Keterkaitan antara fisika medis dan teknik nuklir lebih lanjut diuraikan usulan kurikulum konsentrasi/peminatan fisika medis dalam Program Studi Teknik Nuklir yang ada pada lampiran.
Jurusan Teknik Fisika yang di dalamnya terdapat Program Studi Teknik Nuklir telah bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI melaksanakan program alih jalur D3 Ahli Penata Roentgen – S1 Teknik Nuklir dengan penekanan minat Teknologi Fisika Medis mulai tahun akademik 1998/1999.
33 Untuk memenuhi kebutuhan tenaga fisika medis yang mempunyai dasar fisika radiasi yang kuat, Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UGM dan Unit Radiologi RSUP Dr. Sardjito (MoU FT – FK dan MoU FT – RSUP Dr. Sardjito sedang dalam proses) menyelenggarakan pendidikan S1 Fisika Medik sebagai konsentrasi/peminatan dari Program Studi Teknik Nuklir. Konsentrasi Fisika Medik dalam Program Studi Teknik Nuklir telah dipresentasikan pada rapat pleno Senat Fakultas Teknik UGM pada tanggal 12 Desember 2010.
1.1.5. Dasar pemikiran dalam menyusun kurikulum
Penyelenggaraan kegiatan belajar – mengajar di Program Studi Teknik Nuklir berpedoman pada kurikulum pendidikan tinggi yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya. Kurikulum juga merupakan rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan lulusan sesuai program studi yg ditempuh.
Sejalan dengan Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, lulusan Program Studi Teknik Nuklir diharapkan mempunyai kompetensi yang berwawasan luas. Lulusan dituntut memiliki landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan ketrampilan, kemampuan berkarya dan mempunyai sikap dan perilaku dalam berkarya yang kuat. Didukung pula dengan Kebijakan Mutu Jurusan Teknik Fisika yang mencirikan lulusannya (1) mandiri, (2) berjiwa wirausaha berbasis teknologi, (3) mampu bekerjasama dalam tim, dan (4) berbudi pekerti maka perlu memasukkan aspek soft skill selain hard skill pada kurikulum.
I.1.6. Muatan Beban Studi Universitas
Sesuai dengan SK Rektor No. 581/P/SK/HT/2010 maka kurikulum program studi harus mengakomodasi muatan beban studi Universitas senilai 12 SKS yang meliputi : Ketrampilan Sukses Bekerja (Succes Skill), Pendidikan Agama, Pendidikan Nilai-nilai Pancasila, Pendidikan Kewaarganegaraan, Filsafat dan Penciptaan Ilmu, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
34 Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), Bahasa Indonesia, Enterpreneurship, Nilai-nilai KeGadjahMadaan, Nilai-nilai KeIndonesiaan dan Keberlanjutan Lingkungan.
Pada kurikulum ini, hal ini telah diakomodasi dalam mata kuliah pengembangan kepribadian. Mata kuliah tersebut adalah Pendidikan Agama (2 SKS), Pendidikan Pancasila (2 SKS), Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS), Filsafat dan Penciptaan IPTEK (2 SKS), KKN-PPM (3 SKS).
Sementara itu nilai Keberlanjutan Lingkungan dimasukkan dalam kuliah Pendidikan Pancasila dan KKN-PPM, Nilai KeIndonesiaan telah dimasukkan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, bajasa Indonesia telah dimasukkan dalam kuliah Metodologi Penelitian, Nilai Sukses Bekerja dan Enterpreneursip dimasukkan dalam mata kuliah Kewirausahaan Berbasis Teknologi (2 SKS).
I.2. VISI & MISI PROGRAM STUDI TEKNIK NUKLIR
Visi dan Misi Program Studi Teknik Nuklir dirumuskan sesuai dengan Visi dan Misi UGM serta Fakultas yang selanjutnya disesuaikan dengan keilmuan Teknik Nuklir.
1.2.1. Visi Program Studi Teknik Nuklir
Menjadikan Program Studi Teknik Nuklir sebagai lembaga unggul yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi nuklir.
1.2.2. Misi Program Studi Teknik Nuklir
1. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang mampu hidup dan bersaing di dunia kerja internasional, mempunyai kemampuan
Safety Engineering dan Engineering Design dan berwawasan Lingkungan. 2. Menyelenggarakan penelitian dan pemberdayaan untuk masyarakat
sehingga menghasilkan temuan atau inovasi teknologi dan layanan produk atau jasa yang berkualitas.
35 3. Menumbuhkan suasana akademik yang mendukung pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Menjalin kerjasama yang erat dengan masyarakat pengguna (stakeholder) baik di bidang pendidikan, penelitian maupun alih teknologi.
1.2. 3. Tujuan atau Misi Pendidikan Dan Kompetensi Program Studi
1.2.3.1. Tujuan atau Misi Pendidikan Program Studi
Tujuan atau misi pendidikan Program Studi Teknik Nuklir jenjang S-1 adalah menghasilkan lulusan yang diharapkan mempunyai:
A. Kemampuan dasar keteknikan dan analisis yang kuat,
B. Kemampuan untuk mengembangkan analisis/pengetahuannya sampai ke taraf desain dasar sistem teknologi nuklir,
C. Kemampuan untuk mengembangkan ilmunya dan adaptif dengan dunia kerja.
D. Kemampuan untuk mengembangkan ilmunya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir tingkat lanjut.
E. Mandiri
F. Berjiwa wirausaha berbasis teknologi. G. Mampu bekerjasama dalam tim, dan H. Berbudi pekerti
1.2.3.2. Kompetensi pendidikan teknik nuklir jenjang S-1
Kompetensi lulusan Program Studi Teknik Nuklir jenjang S-1 diturunkan dari ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology ) dan IEAust (EEDP Curiculum Development for S1 Programs in Indonesia), sebagai berikut :
Kompetensi utama :
a. (U1) Menguasai pengetahuan dasar matematika, sains dan keteknikan b. (U2) Menguasai pengetahuan fundamental teknik nuklir
c. (U3) Meningkatkan integrasi teknik nuklir dengan berbagai disiplin teknik yang lain
36 d. (U4) Berkomunikasi teknis dengan baik
e. (U5) Bekerjasama dalam tim Kompetensi pendukung :
f. (P1) Mendesain sistem energi nuklir, dan atau (P2) Menguasai Aplikasi Teknik Nuklir dalam Bidang Fisika Medis.
Kompetensi lain :
g. (L1) Saling percaya mempercayai h. (L2) Memiliki jiwa kepemimpinan
i. (L3) Berbudi pekerti dan beretika profesional j. (L4) Mandiri
k. (L5) Prudent (berhati-hati)
l. (L6) Berpikir kreatif dan menghasilkan karya inovatif m. (L7) Berjiwa wirausaha
37
BAB 2. KURIKULUM 2011
2.1. DASAR PENYUSUNAN KURIKULUM 2011Kurikulum 2011 Program Studi Teknik Nuklir FT UGM berdasarkan pada :
1. UU No.20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Kep Mendiknas No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.
3. Kep Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 4. SK Rektor UGM No 22/P/SK/HT/2006 tentang Panduan Penyusunan
Kurikulum 2006 Program Studi Jenjang Sarjana di UGM 5. Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET)
6. EEDP Curriculum Development for S1 Programs in Indonesia
7. Kurikulum 2006 Program Studi Teknik Nuklir, Jurusan Teknik Fisika, FT UGM
8. SK Rektor No. 581/P/SK/HT/2010
9. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI No 1427 /Menkes/SK/ XII / 2006 tentang STANDAR PELAYANAN RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT.
10. Keputusan Kepala badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) No. 21/ka-BAPETEN/XII-02 tentang Program Jaminan Kualitas Instalasi Radiologi 11. Masukan dari para staf pengajar di Jurusan T. Fisika, FT, UGM
12. Masukan dari alumni.
2.2. KONSEP KURIKULUM 2011.
Penyusunan kurikulum 2011, diawali dengan merumuskan profil lulusan program studi Teknik Nuklir (Lampiran 1). Lulusan program studi Teknik Nuklir adalah seorang :
1. Integrator sistem nuklir. 2. Dapat bekerjasama dalam tim
3. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan dapat dipimpin 4. Kreatif dan inovatif.
38 Berdasarkan profil lulusan yang diinginkan, disusun kompetensi utama (U1 s/d U5) , kompetensi pendukung (P1 dan P2), dan kompetensi lain (L1 s/d L8). Kompetensi utama dan kompetensi pendukung dijabarkan dalam matakuliah (content) dan semester, karena sebagian besar berupa hard skill. Adapun kemampuan soft skill mahasiswa dibangun dalam proses pembelajaran dan interaksi sivitas akademika dan masyarakat.
Kemampuan hard skill dengan mengacu pada perkembangan teknologi nuklir di Indonesia yang terdiri dari bidang-bidang (sesuai dengan Gambar 1) : (1) teknologi aplikasi radioisotop dan radiasi, (2) produksi isotop dan senyawa bertanda, (3) pengelolaan limbah radioaktif, (4) pengembangan dan produksi instrumentasi dan peralatan ionik, (5) bahan bakar nuklir, dan (6) teknologi reaktor nuklir.
Di samping itu, kurikulum 2011 juga disesuaikan dengan arah perkembangan teknologi nuklir internasional yaitu inovasi reaktor daya nuklir maju untuk pembangkitan daya listrik dan aplikasi industri secara berkelanjutan serta inovasi reaktor riset nuklir maju.
Dengan demikian diharapkan lulusan lebih bisa beradaptasi dengan dunia kerja khususnya di institusi pengguna zat radioaktif, serta mampu untuk berpartisipasi dalam mengembangkan teknologi nuklir secara internasional.
Kurikulum 2011 didesain memberikan kejelasan arah minat mahasiswa dengan menyediakan matakuliah pilihan kompetensi untuk Teknologi Energi Nuklir, dan Fisika Medik. Output minat mahasiswa direpresentasikan dalam tema tugas akhir. Tema tugas akhir didukung oleh matakuliah pilihan pendukung yang bisa juga diambil di program studi lain.
2.3. KURIKULUM 2011 PROGRAM STUDI TEKNIK NUKLIR S-1. 2.3.1. Struktur Matakuliah.
Jumlah SKS matakuliah Prodi Teknik Nuklir adalah 144 SKS terdiri dari:
a. matakuliah wajib untuk semua mahasiswa (konsentrasi Teknologi Energi Nuklir, dan Fisika Medik) 112 SKS (77,78%)
39 b. mata kuliah konsentrasi 32 SKS (22,22%) untuk Teknologi Energi
Nuklir dan Fisika Medik, masing-masing:
Matakuliah
Konsentrasi/Peminatan
Teknologi Energi Nuklir Fisika Medik
Matakuliah wajib konsentrasi 22 32
Matakuliah pilihan bebas 10
Jumlah 32 32
Struktur mata kuliah pada Program Studi Teknik Nuklir dapat digambarkan dalam bentuk Pohon Keilmuan Program Studi Teknik Nuklir sebagai berikut :
40 MUATAN UGM ILMU-ILMU DASAR ILMU-ILMU DASAR KETEKNIKAN ILMU-ILMU DASAR TEKNIK-NUKLIR PENEKANAN MINAT TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR PENEKANAN MINAT FISIKA MEDIK ILMU-ILMU KEDOKTERAN TERKAIT TUGAS AKHIR BERBAGAI APLIKASI FISIKA MEDIK MEDIK TUGAS AKHIR BERBAGAI APLIKASI TEKNOLOGI NUKLIR 112 SKS (77,78 %) MATA KULIAH PILIHAN 32 SKS (22,22 %) 32 SKS (22,22 %)
41 2.3.2. Komposisi Matakuliah
No
. Kelompok Matakuliah Kurikulum 2011 SKS
1 Matakuliah Umum 1. Pendidikan Agama 2
2. Pendidikan Pancasila 2
3. Pend. Kewarganegaraan 2
4. Falsafah IPTEK 2
5. Bahasa Inggris 2
6. Ekonomi Teknik 2
7. Manajemen Teknik dan
Kewirausahaan 2
14
2 Fisika 1. Fisika Dasar I 3
2. Fisika Dasar II 3
3. Prakt. Fisika 1
4. Fisika Atom & Inti 3
10
3 Matematika 1. Statistika Teknik 2
2. Matematika I 3 3. Matematika II 3 4. Matematika Teknik I 3 5. Matematika Teknik II 2 6 Metode Numerik 3 16
4 Kimia 1. Kimia Dasar 3
2 Prakt. Kimia 1
4
5 Dasar Rekayasa 1 Gambar Teknik 2
2 Prakt. Gambar Teknik 1
3 Termodinamika 3
4 Mekanika Fluida 3
5 Perpindahan Panas & Massa 3
6 Ilmu Bahan Teknik 2
7 Teknik Pengukuran 3
17
6 Kemampuan Komputasi 1. Pemrograman Komputer 2 2. Prakt. Pemrograman Komputer 1
3. Komputasi Nuklir 2 5 7 Elektrikal, Instrumentasi dan Kendali 1. Rangkaian Listrik 2 2. Elektronika 3 3. Elektronika Nuklir 2
4 Praktikum Elektronika Nuklir 1
5 Sinyal dan Sistem 2
6 Kontrol Otomatis 2
7 Sistem Digital 2
8 Praktikum Sistem Digital 1
15
8 Analisis Sistem Teknik
Nuklir 1 Pengantar Teknologi Nuklir
(safety) 3
2 Instrumentasi Nuklir 3
3 Radiokimia (safety) 2
4 Deteksi & Peng. Radiasi (safety) 2 5 Prakt. Deteksi dan Pengukuran
42 No
. Kelompok Matakuliah Kurikulum 2011 SKS 6 Proteksi Radiasi (safety) 3 7 Fisika Reaktor Nuklir 3 8 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Radioaktif (safety) 3 20
9 Kompetensi Teknologi
Energi Nuklir *) 1 2 Dinamika Analisis Reaktor Nuklir Sistem 2 2 3 Dinamika Reaktor Nuklir 2 4 Prakt. Fisika Reaktor 1 5 Prakt. Radiokimia (safety) 1 6 Kimia Radiasi (safety) 2
7 Operasi Unit 3
8 Termohidrolika Pembangkit Daya 2 9 Keselamatan Reaktor Nuklir (safety) 2 10 Pengelolaan dan Pengolahan Bahan
Bakar Nuklir (safety) 3
20 10 Kompetensi Fisika Medik *) 1 Anatomi Fisika Medis 2
2 Fisiologi – Histologi Fisika Medis 3 3 Patologi Anatomi Fisika Medis 2
4 Radiodiagnostik 1(safety) 2
5 Radiobiologi 2
6 Radiodiagnostik II (safety) 3 7 Praktikum Radiodiagnostik (safety) 1
8 Radioterapi 1 (safety) 2
9 Dosimetri Fisika Medis (safety) 2
10 Onkologi Radiasi (safety) 2
11 Radio Farmaka (safety) 2
12 Radioterapi II (safety) 2
13 Kedokteran Nuklir (safety) 3
14 Etika Profesi Medik 2
15 Praktikum Kedokteran Nuklir (safety) 1 16 Praktikum Radioterapi (safety) 1
32
11 Tugas Akhir 1 Metodologi Penelitian 2
2 Kerja Praktek/Tugas Mandiri 2
3 Skripsi 4
4 Penulisan dan Ujian Skripsi 2
10
12 Pilihan bebas 10
13 KKN KKN 3
TOTAL Teknologi Proses Nuklir 144
Teknologi Proses Nukir 144
Fisika Medik 144
*) Matakuliah Wajib Konsentrasi
….(safety) Matakuliah yang mengandung muatan keselamatan (safety) terhadap radiasi
43 Komposisi matakuliah yang didistribusikan dalam beban SKS tiap semester adalah sebagai berikut :
Semester 1 No
. Kode Matakuliah Kelompok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik 1 TNF 1111 Bahasa Inggris MPK 2 2 2 TNF 1132 Matematika I MKK 3 3 3 TNF 1133 Statistika Teknik MKK 2 2 4 TKN 1124 Fisika Dasar 1 MKK 3 3 5 TNF 1145 Kimia Dasar MKK 3 3 6 TNF 1126 Gambar Teknik MKB 2 2 7 MSK 1147 Praktikum Kimia MKK 1 1 8 TNF 1168 Rangkaian Listrik MKK 2 2
9 TNF 1129 Praktikum Gambar Teknik MPB 1 1
Jumlah SKS 19 19
Semester 2 No
. Kode Matakuliah Kelompok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik 1 TKN 1231 Matematika II MKK 3 3 2 TNF 1252 Pemrograman Komputer MKB 2 2 3 TNF 1223 Fisika Dasar II MKK 3 3 4 TNF 1264 Elektronika MKK 3 3
5 UNU 121X Pendidikan. Agama MPK 2 2
6 MSF 1226 Praktikum Fisika MKK 1 1
7 TNF 1267 Teknik Pengukuran MKB 3 3
44
9 TKN 1239 Fisika Atom Inti MKK 3 3
Jumlah SKS 21 21
Semester 3 No
. Kode Matakuliah Kelompok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik 1 TKN 2131 Matematika Teknik I MKK 3 3 2 TNF 2122 Termodinamika MKK 3 3
3 UNU 2113 Pendidikan Pancasila MPK 2 2
4 TKN 2174 Deteksi & Penguk. Radiasi MKK 2 2
5 TKN 2175 Pengantar Teknologi Nuklir MKK 3 3
6 TNF 2126 Mekanika Fluida MKK 3 3
7 TKN 2177 Sistem Digital MKB 2 2
8 TNF 2178 Praktikum Sistem Digital MKB 1 1
Jumlah SKS 19 19
Semester 4 No
. Kode Matakuliah Kelompok
SKS Teknoogi Energi Nuklir
SKS Fisika Medik
1 TKN 2261 Sinyal dan Sistem MKK 2 2
2 TNF 2222 Perpindahan Panas dan Massa MKK 3 3
3 TKN 2233 Matematika Teknik II MKK 2 2
4 TKN 2244 Ilmu bahan teknik MKK 2 2
5 TKN 2285 FisikaReaktor Nuklir MKK 3 3
6 TKN 2266 Elektronika Nuklir MKB 2 2
7 TKN 2257 Metode Numerik MKK 3 3
8 TKN 2268 Praktikum Deteksi & Pengukuran Radiasi MPB 1 1
45 9c TKN 2209 Anatomi Fisika Medis MKK 2
Jumlah SKS 20 20
Semester 5 No
. Kode Matakuliah Kelompok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik 1 TKN 3171 Proteksi Radiasi MKK 3 3 2 TKN 3192 Radiokimia MKK 2 2 3a TKN 3193 Operasi Unit MKB 3
3b TKN 3103 Fisiologi – Histologi Fisika Medis MKK 3
4 TKN 3114 Ekonomi Teknik MKB 2 2
5 TKN 3165 Kontrol Otomatis MKK 2 2
6 TKN 3166 Praktikum Elektronika Nuklir MPB 1 1
7 UNU 3117 Filsafat dan Penciptaan IPTEK MPK 2 2
8a TKN 3198 Analisis Reaktor Nuklir MKB 2
8b TKN 3108 Patologi Anatomi Fisika Medis MKB 2
9a TKN 3199 Praktikum Fisika Reaktor Nuklir MKB 1
9b TKN 3109 Radiodiagnostik 1 MKB 2
10a Pilihan Bebas 2
10c TKN 3100 Radiobiologi MKB 2
Jumlah SKS 20 21
Semester 6 No
. Kode Matakuliah Kelom-pok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik
1 TNF 3211 Kewirausahaan Berbasis Teknologi MPB 2 2
2 TKN 3292 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Radioaktif MKB 3 3
3a TKN 3293 Pengelolaan dan Pengolahan Bahan Bakar
Nuklir MKB 3
3b TKN 3203 Radiodiagnostik 2 MKB 3
4 TKN 3264 Instrumentasi Nuklir MKB 3 3
46 5b TKN 3205 Praktikum Radiodiagnostik MKB 1
6a TKN 3296 Kimia Radiasi MKB 2
6b TKN 3206 Radioterapi 1 MKB 2
7a TKN 3297 Dinamika Reaktor Nuklir MKB 2
7b TKN 3207 Dosimetri Fisika Medis MKB 2
8a Pilihan Bebas 2 8b TKN 3208 Onkologi Radiasi MKB 2 9a Pilihan bebas 2 9b TKN 3209 Radio Farmaka MKB 2 Jumlah SKS 20 20 Semester 7 No
. Kode Matakuliah Kelom-pok
SKS Teknologi Energi Nuklir SKS Fisika Medik 1a TKN 4111 Kerja praktek 2 1b TKN 4101 Radioterapi 2 2
2 UNU 4112 Pendidikan Kewarganegaraan MPK 2 2
3 TNF 4113 Metodologi Penelitian MKB 2 2
3 TKN 4154 Komputasi Nuklir MKB 2 2
4a TKN 4185 Keselamatan Reaktor Nuklir MKB 2
4b TKN 4105 Kedokteran nuklir MKB 3
5a Pilihan bebas 2
5b TKN 4106 Praktikum Kedokteran Nuklir MKB 1
6a Pilihan bebas 2
6b TKN 5107 Praktikum Radioterapi MKB 1
47
7b TKN 4108 Etika Profesi Medik MKB 2
Jumlah SKS 16 15
Semester 8 No
. Kode Matakuliah Kelom-pok
SKS Teknologi EnergiNukli r SKS Fisika Medik
1 TKN 4211 Tugas Akhir / Skripsi MKB 4 4
3 TKN 4212 Penulisan dan Ujian skripsi MKB 2 2
2 UNU 4213 Kuliah Kerja Nyata MBB 3 3
Jumlah SKS 9 9
JUMLAH TOTAL SKS 144 144
Keterangan warna dan font tulisan
Biru hanya diambil pada penekanan minat Fisika Medik
Pink diambil pada penekanan minat Teknologi Energi Nuklir
Hitam diambil pada semua penekanan minat
Miring Mengakomodasi muatan wajib UGM sebanyak 12 SKS Matakuliah Pilihan Bebas
No. Kode Matakuliah Kelompok SKS
1 TKN 5101 Teknologi Reaktor Maju MKB 2 2 TKN 5102 Sistem Komponen Pendukung Reaktor Nuklir MKB 2 3 TKN 5103 Manajemen Bahan Bakar Nuklir dalam Teras
Reaktor
MKB 2 4 TKN 5104 Termohidrolika Pembangkit Daya Nuklir MKB 2 5 TKN 5105 Sistem Kogenerasi Nuklir MKB 2 6 TKN 5106 Teknologi Sistem Pembangkit Daya Nuklir MKB 2 7 TKN 5107 Perancangan Reaktor Nuklir MKB 2 8 TKN 5108 Teknologi Pengendalian Reaktor Nuklir MKB 2 9 TKN 5109 Teknologi Reaktor Fusi Nuklir MKB 2
10 TKN 5201 Material Nuklir MKB 2
11 TKN 5202 Dasar Perancangan Alat Proses MKB 2
12 TKN 5203 Teknik Pemisahan Isotop MKB 2
13 TKN 5204 Analisis Radioaktivitas Lingkungan MKB 2
14 TKN 5205 Penerapan Radioisotop MKB 2
15 TKN 5206 Penerapan Radiasi MKB 2
16 TKN 5207 Metode Monte Carlo MKB 2
17 TKN 5208 Teknologi Akselerator MKB 2
18 TKN 5209 Regulasi Nuklir dan SSAC MKB 2
19 TKN 5301 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan MKB 2 20 TKN 5302 Teknologi Non Destructive Test/Uji Tak Merusak MKB 2
48
22 TKN 5304 Sistem Basis Data MKB 2
23 TKN 5305 Teknik Pengolahan Citra MKB 2
24 TKN 5306 Penerapan Mikroprosesor MKB 2
25 TKN 5307 Teknologi Polimerisasi MKB 2
26 TKN 5308 Kecerdasan Buatan MKB 2
27 MK yang ada di Program Studi Fisika Teknik selain ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu dasar keteknikan (yang tidak sama dengan mata kuliah di Program Studi Teknik Nuklir)
2.3.4. Prasyarat Pengambilan Mata Kuliah 1. Pengambilan mata kuliah sesuai dengan alur.
2. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di luar peminatan utama dan dianggap sebagai mata kuliah pilihan.
3. Jika mata kuliah tersebut dijadikan mata kuliah pilihan, maka pengambilan tidak mengikuti alur.
3. Kerja Praktek boleh diambil oleh mahasiswa yang telah menempuh minimal 80 SKS.
4. Tugas akhir boleh diambil oleh mahasiswa yang telah mendapatkan nilai Kerja Praktek, telah menempuh minimal 110 SKS dan telah lulus mata kuliah pendukung Tugas Akhir
2.4. PETA KURIKULUM
Matriks hubungan antara matakuliah dengan kompetensi lulusan program studi Teknik Nuklir dan terhadap kompetensi yang direkomendasi oleh Program EEDP Curiculum Development For S1 Programs In Indonesia
50
BAB III. PELAKSNAAN KURIKULUM
Pelaksanaan Kurikulum 2011 perlu diatur dalam sebuah pedoman agar mahasiswa tidak mengalami kerugian. Mutu akademik tetap terjaga dan tidak menghambat masa studi mahasiswa. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum 2011 mulai dilaksanakan pada Semester 1 tahun akademik 2011-2012.
2. Satuan kredit semester (SKS) dan nilai yang telah diperoleh mahasiswa berdasarkan kurikulum 2006 tetap diakui tanpa mengalami perubahan apapun.
3. Tidak menerapkan masa peralihan tetapi menerapkan ekivalensi 4. Persyaratan yudisium sarjana Teknik Nuklir adalah :
a. Menyelesaikan (lulus) beban studi minimum 144 SKS b. IPK > 2,00
c. Jumlah SKS dengan nilai D tidak lebih dari 25 % total SKS total. d. Telah menyelesaikan skripsi dan lulus ujian pendadaran.
e. Melengkapi syarat-syarat administrasi.
3.2. EKIVALENSI
Perbedaan kurikulum 2011 dengan kurikulum 2006 adalah bahwa: 1. Pada kurikulum 2006:
a. terdapat mata kuliah Mekanika Teknik dan tidak terdapat mata kuliah Fisika Dasar II.
b. terdapat mata kuliah Manajemen Teknik dan tidak terdapat mata kuliah manajemen Kewirausahaan Berbasis Teknologi.
c. matakuliah Teknologi Sistem Pembangkit Daya Nuklir 3 SKS, dan pada kurikulum 2011 2 SKS.
d. Matakuliah Sistem Digital (3 SKS), pada kurikulum 2011 Sistem Digital (2 SKS) dan ada matakuliah Praktikum Sistem Digital (1 SKS).
51 e. Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir (2 SKS) dan Teknologi Pengolahan
Bahan Bakar Nuklir (2 SKS) diganti menjadi matakuliah Pengelolaan dan Pengolahan Bahan Bakar Nuklir (3 SKS).
f. Pengelolaan Limbah Radioaktif (2 SKS) dan Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif (2 SKS) diganti menjadi matakuliah Pengelolaan dan Pengolahan Limbah radioaktif (3 SKS).
g. Matakuliah:
- Perancangan Reaktor Nuklir
- Teknologi Sistem Pembangkit daya Nuklir. - Dasar Perancangan Alat Proses.
- Penerapan radioisotop
Yang merupakan matakuliah wajib pada kurikulum 2006, menjadi matakuliah pilihan bebas pada kurikulum 2011.
2. Pada kurikulum tahun 2011 penekanan minatnya adalah Teknologi Energi Nuklir dan Fisika Medis.
Ekivalensi mata kuliah pada kurikulum 2006 yang berubah pada kurikulum 2011 adalah sebagai berikut :
Kurikulum 2006 Kurikulum 2011
Matakuliah SKS Matakuliah SKS
Fisika Dasar 3 Fisika Dasar 1 3
Mekanika Teknik 3 Fisika dasar 2 3
Manajemen Teknik 2 Kewirausahaan Berbasis Teknologi
2
Sistem Digital 3 Sistem Digital 2
Praktikum Sistem Digital 1 Teknologi Sistem Pembangkit
Daya Nuklir 3 Teknologi Daya Nuklir Sistem Pembangkit 2
Komputasi Nuklir 3 Komputasi Nuklir 2
Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir
2 Pengelolaan dan Pengolahan bahan Bakar Nuklir
52 Teknologi Bahan Bakar Nuklir 2
Pengelolaan Limbah Radioaktif 2 Pengelolaan dan Pengolahan
Limbah Radioaktif 3
Teknologi Limbah Radioaktif 2
Keterangan:
Aturan peralihan untuk mahasiswa angkatan 2008 dan sebelumnya:
1. Dapat mengambil penekanan minat Teknologi Reaktor Nuklir atau Teknologi Proses Nuklir sesuai kurikulum 2006.
2. Jika mengambil penekanan minat fisika medik maka matakuliah pada penekanan minat sebelumnya dianggap sebagai matakuliah pilihan.
Aturan peralihan untuk Mahasiswa angkatan 2009 dan sebelumnya:
Mahasiswa angkatan 2009 dan sebelumnya yang telah lulus salah satu matakuliah:
1. Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir atau Teknologi Bahan Bakar Nuklir, tidak wajib mengambil matakuliah Teknologi dan Pengolahan Bahan Bakar Nuklir.
2. Pengelolaan Limbah Radioaktif atau Teknologi Limbah Radioaktif, tidak wajib mengambil matakuliah Teknologi dan Pengolahan Limbah Radioaktif.
Aturan peralihan untuk mahasiswa angkatan 2009 dan sesudahnya:
Mengikuti kurikulum 2011, dengan mengambil penekanan minat Teknologi Energi Nuklir atau Fisika Medis.
Aturan peralihan untuk Mahasiswa angkatan 2010 dan sebelumnya:
1. yang telah lulus mata kuliah Mekanika Teknik tidak wajib mengambil mata kuliah Fisika II. Sementara itu mahasiswa angkatan 2010 dan sebelumnya yang belum lulus mata kuliah Mekanika Teknik wajib mengambil mata kuliah Fisika II.
53 2. Yang telah lulus matakuliah Sistem Digital pada kurikulum 2006 (3 SKS) tidak wajib mengambil matakuliah Praktikum Sistem Digital pada kurikulum 2011.
3. Mahasiswa angkatan 2010 pada semester 1 tahun 2011/2012 mngambil mata kuliah semester 3 ditambah Agama
54
BAB I. PENDAHULUAN
1.2. LATAR BELAKANG1.1.1. Latar belakang historis
Menyadari bahwa tersedianya tenaga kerja yang cukup lagi trampil merupakan salah satu persyaratan pokok bagi terwujudnya program nuklir nasional, maka antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) – yang kini berubah nama menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) – telah terjalin Kerjasama Induk pada tanggal 5 Desember 1974 yang kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Februari 1978. Pendidikan Teknik Nuklir merupakan salah satu perwujudan dari Kerjasama Induk tersebut. Pendidikan Teknik Nuklir di Indonesia untuk tingkat Sarjana hanya dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, sehingga peran Universitas Gadjah Mada dalam rangka kepentingan nasional untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang iptek nuklir sangat besar. 1.1.2. Prospek pengembangan teknologi nuklir di Indonesia
Salah satu isu penting yang terkait dengan penyusunan kurikulum adalah adanya Blue print pengelolaan energi tahun 2005-2025, di mana PLTN akan dikomersialisasi pada tahun 2016. Pada saat ini, aplikasi iptek nuklir di luar bidang energi juga berkembang, diantaranya di bidang kedokteran nuklir, sistem ukur berbasis teknologi nuklir, dan bidang pengawasan pemakaian teknologi nuklir. Melihat prospek ke depan di bidang energi nuklir ini, bisa disimpulkan bahwa program studi Teknik Nuklir ini masih sangat prospektif dan penting bagi keberlanjutan bangsa dan negara. Apalagi dalam rangka program diversifikasi energi dan menerapkan harga energi sesuai dengan keekonomiannya.
Teknologi nuklir di Indonesia dikembangkan dalam enam pilar pengembangan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1. Keenam pilar tersebut adalah : (1) teknologi aplikasi radioisotop dan radiasi, (2) produksi
isotop dan senyawa bertanda, (3) pengelolaan limbah radioaktif, (4) pengembangan dan produksi instrumentasi dan peralatan ionik, (5) bahan bakar nuklir, dan (6) teknologi reaktor nuklir. Hal tersebut mendasari
ener dan demi khus Ke 1.1.3 dunia sumb upay mend seca pemb kepa kese aspe gi nuklir, d sistem ikian dihar usnya di in eterangan : AIRT PILC RWM NDIDP Nuc. Fuel NR Tech Gambar 1 3. Prospek Dengan a, serta s ber daya e ya untuk desak untu Teknolog ra teknolo bangkit lis ada penyem lamatan se Mengacu k keselama diubah bero nuklir non rapkan lulu nstitusi pen :Applic :Produc :Radioa :Nucleo :Nuclea 1. Enam Pil k pengemba semakin m semakin te energi fosi pengemban k dilakukan gi nuklir me ogi maupu strik atau mpurnaan. erta kehand u pada pen atan menj orientasi p n pembang usan lebih ngguna zat cation of Isoto ction of Isoto active Waste onic Device & ar Fuel : Nuclear Re lar Kebijaka angan ener menipisnya erasanya d l yaitu da ngan siste n. erupakan t un secara PLTN tel Dalam perk dalan merup ngalaman adi hal ya ada sistem gkitan pad bisa bera radioaktif.
ope and Radi opes and Labe
Management & Instrumenta eactor Techn an Perkemb rgi nuklir s cadangan dampak lin mpak pem m energi teknologi en a ekonomi lah menga kembangan pakan hal m operasi re ang sangat m pembangk da kurikul adaptasi d ation Techno el Compounds t ation Develop ology bangan Tek secara umu sumberda ngkungan a manasan glo alternatif nergi yang . Teknolo alami perk n teknologi menjadi pe aktor nukl penting u kitan ener um 2006. engan dun ology s pment and Pr knologi Nuk um di dunia aya energi akibat pen obal, maka menjadi telah terb ogi reakto kembangan daya nukl erhatian pen lir di duni untuk diper 55 rgi nuklir Dengan nia kerja roduction klir a fosil di nggunaan a upaya-semakin ukti baik or nuklir menuju ir, aspek nting. a, maka rhatikan.
56 Pengembangan reaktor nuklir pada masa mendatang akan sangat menekankan aspek keselamatan ini selain aspek teknoekonominya. Untuk itu masalah keselamatan menjadi nilai penting dalam pendidikan teknik nuklir. Nilai keselamatan diberikan dalam berbagai mata kuliah. Pada kurikulum tahun 2011, ditunjukkan mata kuliah yang mengandung nilai keselamatan.
Untuk mengatasi problema limbah nuklir dan keterbatasan ketersediaan bahan bakar nuklir, maka dewasa ini terdapat trend untuk mengembangkan konsep-konsep reaktor nuklir generasi maju. Reaktor generasi maju tersebut dapat mempergunakan limbah bahan bakar bekas reaktor nuklir sekarang serta torium dengan menggunakan konsep pembiakan. Untuk itu, kurikulum Program Studi Teknik Nuklir dilengkapi dengan mata kuliah yang memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan konsep-konsep reaktor nuklir generasi baru.
Di samping untuk aplikasi energi, teknologi nuklir juga diaplikasikan untuk berbagai penggunaan non energi misalnya untuk bidang pertanian, kesehatan, industri, hidrologi, lingkungan, pertambangan dan sebagainya. Sebagian besar aplikasi ini berdasarkan pada penggunaan radioisotop. Perkembangan teknologi nuklir dalam bidang ini cukup pesat sehingga kebutuhan penggunaan radioisotop juga akan meningkat pesat.
Penggunaan radioisitop yang semakin meningkat akan meningkatkan kebutuhan untuk mengembangkan reaktor nuklir riset non daya untuk produksi isotop. Aplikasi reaktor riset lainnya adalah radiografi neutron untuk berbagai jenis aplikasi. Dengan demikian, inovasi-inovasi baru untuk reaktor nuklir riset memiliki prospek yang cukup bagus. Di Indonesia pada saat ini, kebutuhan sarjana di bidang teknologi nuklir di bidang ini masih berkembang sesuai dengan perkembangan aplikasi teknologi nuklir di industri.
Pada kurikulum tahun 2006, terdapat dua peminatan yaitu Teknologi Reaktor Nuklir dan Teknologi Proses Nuklir. Pada kurikulum tahun 2011, peminatannya menjadi Teknologi Energi Nuklir dan Fisika Medik.
Peminatan Teknologi Energi Nuklir merupakan gabungan dari Peminatan Teknologi Reaktor Nuklir dan Teknologi Proses Nuklir yang terdapat pada kurikulum 2006. Penggabungan ini didasarkan pertimbangan
57 bahwa Teknologi Nuklir meliputi proses-proses depan (front end), aplikasi reaktor nuklir dan proses belakang (back end).
Proses front end meliputi penambangan material bahan bakar nuklir
(uranium dan torium), pengolahannya serta fabrikasi hingga menjadi bahan bakar siap pakai. Proses back end meliputi proses pengelolaan dan pengolahan bahan bakar bekas dan limbah radioaktit termasuk pemrosesan ulang dan penyimpanannya. Kedua proses ini pada kurikulum tahun 2006 dipelajari lebih dalam pada penekanan minat Teknologi Proses Nuklir.
Sementara itu aplikasi reaktor nuklir berkaitan dengan perancangan dan pengoperasian reaktor nuklir dan fenomena-fenomena yang berkaitan. Pada kurikulum 2006, hal ini dipelajari secara lebih mendalam pada peminatan Teknologi Reaktor Nuklir.
Untuk tingkat S-1, kemampuan pemahaman secara menyeluruh dengan kedalaman yang cukup berdasarkan dasar-dasar pengetahuan keteknikan yang kuat merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, mahasiswa yang mendalami tentang teknologi energi nuklir diharapkan mampu memahami keseluruhan proses dari front end, aplikasi reaktor nuklir dan back end. Hal ini yang menjadikan pertimbangan pengabungan peminatan Teknologi Proses Nuklir dan Teknologi Reaktor Nuklir.
Pertimbangan lain adalah dalam inovasi teknologi energi nuklir pada masa depan yaitu berupa pengembangan reaktor maju baik untuk pembangkitan energi maupun produksi radioisotop, pengetahuan tentang fenomena reaktor nuklir serta proses penyiapan bahan bakar dan penanganan limbah nuklir harus dipahami secara integral.
Mata kuliah jenjang S-1 yang bermuatan sangat spesifik yang mengarah kepada aplikasi tertentu dari reaktor nuklir atau proses tertentu dalam pengolahan bahan bakar dan limbah nuklir akan diakomodasi sebagai mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan ini akan dianjurkan untuk diambil oleh mahasiswa sesuai dengan rencana Tugas Akhir yang akan diambil.
Peningkatan tingkat kedalaman serta pengetahuan lebih spesifik dan mendetail yang berkaitan aspek-aspek tertentu dalam pengembangan teknologi nuklir akan dilaksanakan pada jenjang S-2.
58 I.1.4. Pertimbangan prospek lulusan
Hal penting lainnya yang menjadi pertimbangan penting adalah berkaitan dengan perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan dunia yang berkaitan dengan prospek lapangan kerja bagi lulusan.
Dalam aspek aplikasi nuklir untuk energi atau pembangkitan listrik (reaktor daya nuklir), kondisi Indonesia dan dunia menjadi salah satu pertimbangan. Untuk Indonesia, teknologi energi nuklir menjadi pertimbangan untuk dikembangkan. Sementara itu, secara internasional terjadi perkembangan terutama di negara-negara Asia (terutama untuk kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah). Sekalipun demikian kasus Fukushima di Jepang berimbas pada perlambatan perkembangan reaktor daya nuklir.
Sementara itu, negara-negara Asia yang sedang memulai pengembangan teknologi nuklir (terutama untuk kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah) pada umumnya belum memiliki sumber daya manusia di bidang nuklir yang cukup. Dengan demikian, untuk aspek aplikasi energi, pangsa pasar lulusan sekarang ini akan lebih banyak bersifat internasional.
Pengembangan reaktor daya nuklir untuk masa mendatang menekankan pada peningkatan penggunaan bahan bakar, pengurangan produksi limbah, peningkatan aspek keselamatan serta pengurangan biaya pembangkitan daya. Hal ini merupakan peluang bagi lulusan yang ingin melakukan studi lanjut.
Dalam bidang produksi radioisotop, permintaan radioisotop untuk berbagai bidang meningkat sangat cepat baik di Indonesia maupun secara internasional. Produksi radioisotop dapat dilakukan secara paling efisien dengan menggunakan reaktor nuklir yang dirancang khusus untuk produksi isotop (yang selanjutnya disebut sebagai reaktor produksi isotop). Kebanyakan reaktor produksi isotop di dunia ini sudah tua sehingga kemampuan produksinya menjadi kurang mencukupi.
Hal ini berarti dalam waktu dekat, akan terjadi peningkatan permintaan pengembangan dan pembangunan reaktor produksi isotop secara significan baik di Indonesia maupun dunia. Hal ini merupakan peluang besar bagi lulusan Program Studi Teknik Nuklir. Terlebih lagi aplikasi teknologi
59 nuklir dalam bidang lainnya seperti kesehatan, pertanian, geologi dan sebagainya diperkirakan meningkat pada masa mendatang.
Sementara itu, berdasarkan hasil tracer studi, tidak dipungkiri bahwa lulusan Program Studi Teknik Nuklir banyak yang berhasil bekerja pada bidang yang tidak berhubungan langsung dengan teknik nuklir. Sebagai contoh, Pertamina, PLN, Aqua Danone, Alstom. Hal ini karena ilmu-ilmu teknik nuklir dapat diaplikasikan dalam bidang lain. Nilai lebih dari keilmuan teknik nuklir yang berpotensi untuk diaplikasikan pada bidang lain adalah konsep-konsep pemahaman sistemik dan aspek-aspek keselamatan serta kemampuan komputasi dan simulasi numerik.
Untuk itu, kurikulum dirancang bersifat adaptif. Dalam hal ini, muatan-muatan ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu dasar keteknikan diperkuat. Dengan penguatan ini, lulusan akan memperoleh kemudahan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut untuk bidang-bidang aplikasi lain yang tidak secara langsung berkaitan dengan keilmuan teknik nuklir.
I.1.5. Latar Belakang Konsentrasi/peminatan Fisika Medik
Peraturan Pemerintah no. 33 tahun 2007 mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif. Dalam peraturan tersebut pada Bab I pasal 1 ayat 14 diatur tentang paparan medik. Paparan Medik adalah paparan yang diterima oleh pasien sebagai bagian dari diagnosis atau pengobatan medik, dan orang lain sebagai sukarelawan yang membantu pasien. Kegiatan medik harus memperhatikan keselamatan pekerja, masyarakat, dan pasien. Optimisasi pengobatan medik dengan radiasi dicapai dengan ketepatan pemberian dosis pada target, dan melindungi sebaik mungkin jaringan yang sehat. Keselamatan radiasi pada pasien memerlukan peralatan dan prosedur yang standar, kendali mutu, dan personil yang berkualifikasi dan memiliki kompetensi. Untuk itu diperlukan tenaga fisika medis. Setiap rumah sakit yang memanfaatkan radiasi nuklir wajib memiliki tenaga fisika medis.
Profesi Fisika Medik telah ditetapkan sebagai salah satu tenaga kesehatan sesuai dengan SK Menkes No. 048/Menkes/SK/I/2007 tentang Penetapan Tenaga Fisika Medik sebagai Tenaga Kesehatan. Tenaga Fisika
60 Medik bertanggung jawab terutama pada hal yang berkaitan dengan Fisika Radiasi untuk Medik.
Keputusan Kepala badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) No. 21/ka-BAPETEN/XII-02 tentang Program Jaminan Kualitas Instalasi Radiologi BAB V. ORGANISASI, pasal 10 ayat 1 disebutkan untuk menjamin kualitas, setiap pekerjaan di bidang radioterapi harus dilakukan oleh tenaga-tenaga yang cakap, sekurang-kurangnya terdiri atas:
g. dokter spesialis onkologi radiasi. h. Ahli fisika medis
i. Ahli radiografi terapi. j. Petugas dosimetri
k. PPR bidang kesehatan, dan l. Perawat kesehatan.
Kompetensi fisika medis yang terutama berkaitan dengan fisika radiasi berkaitan erat dengan kompetensi sarjana teknik nuklir. Keterkaitan antara fisika medis dan teknik nuklir lebih lanjut diuraikan usulan kurikulum konsentrasi/peminatan fisika medis dalam Program Studi Teknik Nuklir yang ada pada lampiran.
Jurusan Teknik Fisika yang di dalamnya terdapat Program Studi Teknik Nuklir telah bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI melaksanakan program alih jalur D3 Ahli Penata Roentgen – S1 Teknik Nuklir dengan penekanan minat Teknologi Fisika Medis mulai tahun akademik 1998/1999.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga fisika medis yang mempunyai dasar fisika radiasi yang kuat, Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UGM dan Unit Radiologi RSUP Dr. Sardjito (MoU FT – FK dan MoU FT – RSUP Dr. Sardjito sedang dalam proses) menyelenggarakan pendidikan S1 Fisika Medik sebagai konsentrasi/peminatan dari Program Studi Teknik Nuklir. Konsentrasi Fisika Medik dalam Program Studi Teknik Nuklir telah dipresentasikan pada rapat pleno Senat Fakultas Teknik UGM pada tanggal 12 Desember 2010.
61 1.1.5. Dasar pemikiran dalam menyusun kurikulum
Penyelenggaraan kegiatan belajar – mengajar di Program Studi Teknik Nuklir berpedoman pada kurikulum pendidikan tinggi yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya. Kurikulum juga merupakan rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan lulusan sesuai program studi yg ditempuh.
Sejalan dengan Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, lulusan Program Studi Teknik Nuklir diharapkan mempunyai kompetensi yang berwawasan luas. Lulusan dituntut memiliki landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan ketrampilan, kemampuan berkarya dan mempunyai sikap dan perilaku dalam berkarya yang kuat. Didukung pula dengan Kebijakan Mutu Jurusan Teknik Fisika yang mencirikan lulusannya (1) mandiri, (2) berjiwa wirausaha
berbasis teknologi, (3) mampu bekerjasama dalam tim, dan (4) berbudi pekerti maka perlu memasukkan aspek soft skill selain hard skill pada
kurikulum.
I.1.6. Muatan Beban Studi Universitas
Sesuai dengan SK Rektor No. 581/P/SK/HT/2010 maka kurikulum program studi harus mengakomodasi muatan beban studi Universitas senilai 12 SKS yang meliputi : Ketrampilan Sukses Bekerja (Succes Skill), Pendidikan Agama, Pendidikan Nilai-nilai Pancasila, Pendidikan Kewaarganegaraan, Filsafat dan Penciptaan Ilmu, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), Bahasa Indonesia, Enterpreneurship, Nilai-nilai KeGadjahMadaan, Nilai-nilai KeIndonesiaan dan Keberlanjutan Lingkungan.
Pada kurikulum ini, hal ini telah diakomodasi dalam mata kuliah pengembangan kepribadian. Mata kuliah tersebut adalah Pendidikan Agama (2 SKS), Pendidikan Pancasila (2 SKS), Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS), Filsafat dan Penciptaan IPTEK (2 SKS), KKN-PPM (3 SKS).
Sementara itu nilai Keberlanjutan Lingkungan dimasukkan dalam kuliah Pendidikan Pancasila dan KKN-PPM, Nilai KeIndonesiaan telah
62 dimasukkan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, bajasa Indonesia telah dimasukkan dalam kuliah Metodologi Penelitian, Nilai Sukses Bekerja dan Enterpreneursip dimasukkan dalam mata kuliah Kewirausahaan Berbasis Teknologi (2 SKS).
I.2. VISI & MISI PROGRAM STUDI TEKNIK NUKLIR
Visi dan Misi Program Studi Teknik Nuklir dirumuskan sesuai dengan Visi dan Misi UGM serta Fakultas yang selanjutnya disesuaikan dengan keilmuan Teknik Nuklir.
1.2.1. Visi Program Studi Teknik Nuklir
Menjadikan Program Studi Teknik Nuklir sebagai lembaga unggul yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi nuklir.
1.2.2. Misi Program Studi Teknik Nuklir
5. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang mampu hidup dan bersaing di dunia kerja internasional, mempunyai kemampuan
Safety Engineering dan Engineering Design dan berwawasan Lingkungan.
6. Menyelenggarakan penelitian dan pemberdayaan untuk masyarakat sehingga menghasilkan temuan atau inovasi teknologi dan layanan produk atau jasa yang berkualitas.
7. Menumbuhkan suasana akademik yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Menjalin kerjasama yang erat dengan masyarakat pengguna (stakeholder) baik di bidang pendidikan, penelitian maupun alih teknologi.
1.3. 3. Tujuan atau Misi Pendidikan Dan Kompetensi Program Studi 1.2.3.1. Tujuan atau Misi Pendidikan Program Studi
Tujuan atau misi pendidikan Program Studi Teknik Nuklir jenjang S-1 adalah menghasilkan lulusan yang diharapkan mempunyai:
63 J. Kemampuan untuk mengembangkan analisis/pengetahuannya sampai ke
taraf desain dasar sistem teknologi nuklir,
K. Kemampuan untuk mengembangkan ilmunya dan adaptif dengan dunia kerja.
L. Kemampuan untuk mengembangkan ilmunya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir tingkat lanjut.
M. Mandiri
N. Berjiwa wirausaha berbasis teknologi. O. Mampu bekerjasama dalam tim, dan P. Berbudi pekerti
1.2.3.2. Kompetensi pendidikan teknik nuklir jenjang S-1
Kompetensi lulusan Program Studi Teknik Nuklir jenjang S-1 diturunkan dari ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology ) dan IEAust (EEDP Curiculum Development for S1 Programs in Indonesia), sebagai berikut :
Kompetensi utama :
o. (U1) Menguasai pengetahuan dasar matematika, sains dan keteknikan p. (U2) Menguasai pengetahuan fundamental teknik nuklir
q. (U3) Meningkatkan integrasi teknik nuklir dengan berbagai disiplin teknik
yang lain
r. (U4) Berkomunikasi teknis dengan baik s. (U5) Bekerjasama dalam tim
Kompetensi pendukung :
t. (P1) Mendesain sistem energi nuklir, dan atau (P2) Menguasai Aplikasi Teknik Nuklir dalam Bidang Fisika Medis.
Kompetensi lain :
u. (L1) Saling percaya mempercayai v. (L2) Memiliki jiwa kepemimpinan
w. (L3) Berbudi pekerti dan beretika profesional x. (L4) Mandiri
64 z. (L6) Berpikir kreatif dan menghasilkan karya inovatif
aa. (L7) Berjiwa wirausaha bb. (L8) Belajar sepanjang hidup
65
BAB 2 KURIKULUM 2011
2.1. DASAR PENYUSUNAN KURIKULUM 2011Kurikulum 2011 Program Studi Teknik Nuklir FT UGM berdasarkan pada :
13. UU No.20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
14. Kep Mendiknas No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.
15. Kep Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 16. SK Rektor UGM No 22/P/SK/HT/2006 tentang Panduan Penyusunan
Kurikulum 2006 Program Studi Jenjang Sarjana di UGM 17. Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET)
18. EEDP Curriculum Development for S1 Programs in Indonesia
19. Kurikulum 2006 Program Studi Teknik Nuklir, Jurusan Teknik Fisika, FT UGM
20. SK Rektor No. 581/P/SK/HT/2010
21. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI No 1427 /Menkes/SK/ XII / 2006 tentang STANDAR PELAYANAN RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT.
22. Keputusan Kepala badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) No. 21/ka-BAPETEN/XII-02 tentang Program Jaminan Kualitas Instalasi Radiologi 23. Masukan dari para staf pengajar di Jurusan T. Fisika, FT, UGM
24. Masukan dari alumni.
2.2. KONSEP KURIKULUM 2011.
Penyusunan kurikulum 2011, diawali dengan merumuskan profil lulusan program studi Teknik Nuklir (Lampiran 1). Lulusan program studi Teknik Nuklir adalah seorang :
5. Integrator sistem nuklir. 6. Dapat bekerjasama dalam tim
7. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan dapat dipimpin 8. Kreatif dan inovatif.
Berdasarkan profil lulusan yang diinginkan, disusun kompetensi utama (U1 s/d U5) , kompetensi pendukung (P1 dan P2), dan kompetensi lain (L1 s/d L8). Kompetensi utama dan kompetensi pendukung dijabarkan
66 dalam matakuliah (content) dan semester, karena sebagian besar berupa
hard skill. Adapun kemampuan soft skill mahasiswa dibangun dalam proses
pembelajaran dan interaksi sivitas akademika dan masyarakat.
Kemampuan hard skill dengan mengacu pada perkembangan teknologi nuklir di Indonesia yang terdiri dari bidang-bidang (sesuai dengan Gambar 1) : (1) teknologi aplikasi radioisotop dan radiasi, (2) produksi
isotop dan senyawa bertanda, (3) pengelolaan limbah radioaktif, (4) pengembangan dan produksi instrumentasi dan peralatan ionik, (5) bahan bakar nuklir, dan (6) teknologi reaktor nuklir.
Di samping itu, kurikulum 2011 juga disesuaikan dengan arah perkembangan teknologi nuklir internasional yaitu inovasi reaktor daya nuklir maju untuk pembangkitan daya listrik dan aplikasi industri secara berkelanjutan serta inovasi reaktor riset nuklir maju.
Dengan demikian diharapkan lulusan lebih bisa beradaptasi dengan dunia kerja khususnya di institusi pengguna zat radioaktif, serta mampu untuk berpartisipasi dalam mengembangkan teknologi nuklir secara internasional.
Kurikulum 2011 didesain memberikan kejelasan arah minat mahasiswa dengan menyediakan matakuliah pilihan kompetensi untuk
Teknologi Energi Nuklir, dan Fisika Medik. Output minat mahasiswa
direpresentasikan dalam tema tugas akhir. Tema tugas akhir didukung oleh matakuliah pilihan pendukung yang bisa juga diambil di program studi lain.
2.3. KURIKULUM 2011 PROGRAM STUDI TEKNIK NUKLIR S-1. 2.3.1. Struktur Matakuliah.
Jumlah SKS matakuliah Prodi Teknik Nuklir adalah 144 SKS terdiri dari:
a. matakuliah wajib untuk semua mahasiswa (konsentrasi Teknologi Energi Nuklir, dan Fisika Medik) 112 SKS (77,78%)
b. mata kuliah konsentrasi 32 SKS (22,22%) untuk Teknologi Energi Nuklir dan Fisika Medik, masing-masing:
Matakuliah
Konsentrasi/Peminatan
Teknologi Energi Nuklir Fisika Medik
67 Matakuliah pilihan bebas 10
Jumlah 32 32
Struktur mata kuliah pada Program Studi Teknik Nuklir dapat digambarkan dalam bentuk Pohon Keilmuan Program Studi Teknik Nuklir sebagai berikut :
MUATAN UGM ILMU-ILMU DASAR ILMU-ILMU DASAR KETEKNIKAN ILMU-ILMU DASAR TEKNIK-NUKLIR PENEKANAN MINAT TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR PENEKANAN MINAT FISIKA MEDIK ILMU-ILMU KEDOKTERAN TERKAIT TUGAS AKHIR BERBAGAI APLIKASI FISIKA MEDIK MEDIK TUGAS AKHIR BERBAGAI APLIKASI TEKNOLOGI NUKLIR 112 SKS (77,78 %) MATA KULIAH PILIHAN 32 SKS (22,22 %) 32 SKS (22,22 %)
68 2.3.2. Komposisi Matakuliah
No .
Kelompok Matakuliah Kurikulum 2011 SKS
1 Matakuliah Umum 1. Pendidikan Agama 2
2. Pendidikan Pancasila 2
3. Pend. Kewarganegaraan 2
4. Falsafah IPTEK 2
5. Bahasa Inggris 2
6. Ekonomi Teknik 2
7. Manajemen Teknik dan
Kewirausahaan
2 14
2 Fisika 1. Fisika Dasar I 3
2. Fisika Dasar II 3
3. Prakt. Fisika 1
4. Fisika Atom & Inti 3 10
3 Matematika 1. Statistika Teknik 2
2. Matematika I 3 3. Matematika II 3 4. Matematika Teknik I 3 5. Matematika Teknik II 2 6 Metode Numerik 3 16
4 Kimia 1. Kimia Dasar 3
2 Prakt. Kimia 1
4
5 Dasar Rekayasa 1 Gambar Teknik 2
2 Prakt. Gambar Teknik 1
3 Termodinamika 3
4 Mekanika Fluida 3
5 Perpindahan Panas & Massa 3
6 Ilmu Bahan Teknik 2
7 Teknik Pengukuran 3
17 6 Kemampuan Komputasi 1. Pemrograman Komputer 2
2. Prakt. Pemrograman Komputer 1
3. Komputasi Nuklir 2 5 7 Elektrikal, Instrumentasi dan Kendali 1. Rangkaian Listrik 2 2. Elektronika 3 3. Elektronika Nuklir 2
4 Praktikum Elektronika Nuklir 1
5 Sinyal dan Sistem 2
6 Kontrol Otomatis 2
7 Sistem Digital 2
8 Praktikum Sistem Digital 1 15 8 Analisis Sistem Teknik
Nuklir 1 Pengantar Teknologi Nuklir
(safety) 3 2 Instrumentasi Nuklir 3 3 Radiokimia (safety) 2 4 Deteksi & Peng. Radiasi (safety) 2 5 Prakt. Deteksi dan Pengukuran
Radiasi (safety) 1
6 Proteksi Radiasi (safety) 3 7 Fisika Reaktor Nuklir 3