• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARI BELAJAR BISNIS MODUL 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARI BELAJAR BISNIS MODUL 6"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

MARI BELAJAR

BISNIS

Pendidikan Kewirausahaan untuk

Sekolah Menengak Kejuruan dan

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

MODUL 6

Bagaimana Mengelola Sebuah Bisnis?

Departemen Pendidikan Nasional

dan

(2)

Hak cipta © International Training Centre, ILO 2005

Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional. Permohonan wewenang untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian atau seluruh materinya harus dikirim ke International Training Centre, ILO. Permohonan dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian, penggandaan kutipan-kutipan singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya harus disebutkan.

Mengetahui tentang Bisnis ISBN 92-0949-342-9

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996 Edisi kedua tahun 2000

Edisi ketiga 2002 Edisi keempat 2004 Edisi yang direvisi 2005

Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batas-batas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel, penelitian maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing penulisnya, dan penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat yang disampaikan didalamnya.

Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre dapat diperoleh di alamat berikut ini:

Publications

International Training Centre, ILO Viale Maestri del Lavoro 10 10127, Turin, Italy

Tel: +39 11 693-6693 Fax: +39 11 693-6352 E-mail: [email protected]

(3)

MODUL 6

BAGAIMANA MENGELOLA SEBUAH BISNIS ?

ALOKASI WAKTU : 16 jam

Tujuan Modul:

Memungkinkan peserta memahami prosedur-prosedur yang

dibutuhkan untuk mengelola sebuah bisnis

Cakupan Modul:

Halaman

1. Memilih Pasar yang sesuai………...

3

2. Memilih Lokasi Bisnis………...

27

3. Bentuk Hukum Kepemilikan Bisnis...

39

4. Dana yang dibutuhkan untuk memulai Bisnis...

46

5. Memperoleh Dana untuk memulai Bisnis……….

57

(4)

I

TOPIK 1: MEMILIH PASAR YANG SESUAI

II ALOKASI

WAKTU

: 2 Jam

III TUJUAN

:

• Memungkinkan peserta memahami prosedur mengidentifikasi pasar yang sesuai untuk suatu bisnis.

IV DASAR

PEMIKIRAN

:

• Sebuah bisnis akan besar kemungkinan berhasil apabila didasari pada barang atau jasa yang akan dibeli konsumen dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan laba. Dengan kata lain, untuk menjalankan bisnis yang berhasil dan menguntungkan, harus ada pasar dengan permintaan yang memadai untuk barang dan jasa tersebut.

• Banyak usaha kecil mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh masalah penentuan jenis barang dan pasar. Antusiasme calon seorang wirausaha sering menyebabkan ia melupakan konsep bisnis yang paling mendasar: "Tujuan utama bisnis adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen": Sebelum mulai mengoperasikan suatu bisnis, kita perlu menentukan apakah sudah terdapat pasar yang tersedia untuk barang atau jasa tertentu.

• Tujuan dari topik ini adalah untuk membahas elemen-elemen pasar dan mengidentifikasi karakteristik yang perlu diketahui tentang konsumen yang ada di sebuah pasar. Penelitian pasar akan memberikan jawaban sampai sejauh seorang wirausaha dapat mengabil porsi pasar dari produk atau jasa yang akan ditawarkan. Hal ini sangat penting khususnya ketika seorang wirausaha merencanakan untuk memulai bisnis karena semua keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk bisnis, peralatan dan bahan material atau barang jadi yang dibeli, pegawai yang akan diangkat dan lain-lainnya, tergantung pada perkiraan realistis dari pasar dimana bisnis akan ditawarkan.

IV KEGIATAN

1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Adakan diskusi dalam kelas tentang ke-11 pertanyaan yang ada di lembar TRANSPARANSI 1. Sebagai pertanyaan terakhir, tanyalah: "Mengapa seorang wirausaha perlu memiliki pemahaman yang luas

tentang kebutuhan para konsumen sebelum memulai bisnis mereka?"

2. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 lalu bahas jawaban-jawaban yang diberikan atas kelima pertanyaan tersebut. Bagilah peserta latihan menjadi beberapa kelompok dan

(5)

mintalah mereka mengidentifikasi "5 Pertanyaan (5 W’s)" tentang pasar untuk usaha bisnis seperti bengkel mobil, toko roti, pakaian, toko biasa, toko buku, toko penjual barang-barang kerajinan tangan. Mintalah setiap kelompok memberikan laporan tentang hasil temuan mereka kepada peserta lain di kelas tersebut.

3. Gunakan LEMBAR KERJA 1 sebagai contoh seseorang yang memulai usaha tanpa melakukan penelitian pasar. Mintalah peserta membahas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan? 2. Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai usahanya?

4. Berdasarkan studi kasus Frans Koy, tekankan tentang perlunya melakukan penelitian pasar sebelum memulai suatu bisnis. Mintalah peserta membaca HANDOUT 2 dan 3 sebagai dasar untuk mengadakan diskusi.

5. Diskusikan HANDOUT 4, 5,6 dengan para peserta dan jelaskan mengapa perencanaan penjualan itu penting, dan beberapa kemungkinan tentang strategi bisnis dalam hal ini penjualan

6. Bagikan LEMBAR KERJA 2 dan bagilah peserta ke dalam kelompok. Mintatah mereka untuk melakukan perencanaan penjualan berdasarkan survei pasar yang digambarkan dalam Lembar Kerja. Kemudian minta mereka untuk mempresentasikan rencana penjualan mereka dan mendiskusikan hasil kerja mereka.

(6)

HANDOUT 1

Modul 6: Topik 1

Informasi Tentang Pasar

1. Apa itu pasar?

Untuk sebuah bisnis, pasar adalah seluruh masyarakat yang ada di sebuah wilayah geografis tertentu yang membutuhkan barang atau jasa serta bersedia dan mampu membelinya. Setiap bisnis menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat. Calon konsumen dapat digambarkan sebagai:

a. Masyarakat yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa. b. Masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa.

c. Masyarakat yang ingin membeli barang atau jasa.

Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang melayani pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup besar untuk menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing.

2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen?

a. Mengenal konsumen: Pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli berskala besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan tren masing-masing karateristik tersebut.

b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen: Dengan membagi pasar menjadi beberapa kelompok, seorang wirausaha dapat dengan mudah mengetahui barang atau jasa apa yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok.

c. Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian: Seorang wirausaha perlu mengetahui dimana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian dan menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan membeli dari tempat lain.

d. Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui frekuensi konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan, tahun atau kadang-kadang), seorang wirausaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai, kapan harus memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada saat-saat tertentu sepanjang tahun tersebut.

e. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui cara konsumen membayar barang dan jasa, seorang wirausaha dapat menentukan kebijakan kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.

(7)

3. Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?

Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang (publikasi), KADIN, badan-badan pemerintah (Pegawai Dinas Perdagangan Daerah), koran dan majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri yaitu dengan mengadakan survei pasar di lingkungan masyarakat setempat.

4. Apa itu konsep pemasaran?

Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah memahami dan menyusun program-program pemasaran untuk memasarkan barang dan jasa mereka. Program-program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan "konsep pemasaran" dan kinerja pemasaran dimana pemilik usaha perlu memfokuskan upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi, memenuhi serta menindak-lanjuti kebutuhan para konsumen, yang semua ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran didasarkan pada fakta bahwa: (a) semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan (b) volume penjualan yang menguntungkan adalah lebih baik dari volume penjualan yang besar.

Sewaktu menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu: a. mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar); b. menganalisa keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran); c. memilih pasar-pasar mana yang akan dilayani (target pemasaran); dan

d. mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar tersebut (market mix).

5. Apa itu penelitian pasar?

Program penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu seorang wirausaha dalam memahami masalah dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang dibutuhkan seorang wirausaha untuk mengatasi masalah tersebut, atau barang dan jasa baru apa yang dapat ditawarkan dengan sukses.

Penelitian pasar juga perlu mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat, perkembangan hukum serta kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan yang dilakukan pesaing juga perlu dipantau; pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar tersebut. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui strategi-strategi yang diterapkan para pesaing, yaitu bagaimana cara mereka bersaing?.

6. Apa itu strategi pemasaran?

Strategi pemasaran mencakup upaya untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen (target pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik dari pesaing, serta upaya untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, promosi serta layanan untuk target pasar melalui pengelolaan bauran pemasaran. Idealnya,

(8)

strategi ini harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat terpenuhi di pasar tersebut dan yang menunjukkan kemungkinan ukuran dan laba yang memadai. Tentu saja usaha kecil tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat, untuk itu mereka harus mampu menganalisa pasar dan kemampuannya sendiri agar dapat difokuskan pada pasar yang ditargetkannya.

7. Apa itu target pasar?

Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan pemasaran mereka. Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua segmen pasar yang utama merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara utama untuk menggolongkan pasar adalah:

a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis tertentu (misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka yang tinggal dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut).

b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik perhatian konsumen baru.

8. Apa itu Bauran Pemasaran?

Bauran Pemasaran digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang bersifat menyeluruh.

a. Barang atau Jasa: strategi-strategi produk yang efektif untuk usaha kecil mencakup konsentrasi pada sedikit jenis barang atau jasa, mengembangkan barang atau jasa yang sangat khusus, atau menyediakan paket barang atau jasa yang memiliki sejumlah layanan yang berbeda.

b. Promosi: bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual dan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual adalah hal yang wajib dilakukan untuk usaha-usaha kecil karena kemampuan mereka yang terbatas untuk memasang iklan secara besar-besaran.

c. Tempat/Distribusi: produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara yang tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen berskala kecil bekerja melalui distributor atau agen yang sudah mapan. Pedagang eceran berskala kecil perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai dua faktor penting dalam memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi dengan biaya rendah dan arus barang yang rendah berarti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk dapat meningkatkan arus barang.

(9)

Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar pembelian dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau permen), maka dibutuhkan arus barang dan kelayakan yang sangat tinggi. Di sisi lain, lokasi kurang penting untuk barang/jasa yang dicari sendiri oleh konsumen (misalnya barang-barang pasokan untuk hotel).

d. Harga: menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk pemberian kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total penghasilan. Secara umum, harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah dan demikian pula sebaliknya; namun usaha-usaha kecil sering menerapkan harga-harga yang lebih tinggi karena mereka menawarkan layanan yang bersifat pribadi.

9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?

Setelah menentukan program pemasaran, pemilik usaha perlu mengevaluasi keputusan-keputusan mereka. Standar kinerja perlu ditetapkan agar hasilnya dapat dievaluasi berdasarkan standar-standar tersebut. Data yang tepat tentang norma industri dan kinerja di masa lalu merupakan basis untuk membandingkan kinerja saat ini. Pemilik usaha perlu mengevaluasi kinerja pemasaran mereka minimal tiga bulan sekali. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting:

ƒ Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada konsumen?

ƒ Apakah pekerja sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan konsumen sudah merasa puas dan ingin kembali lagi?

ƒ Dapatkah konsumen menemukan apa yang mereka inginkan dengan harga bersaing?

10. Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?

Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk mencari untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau jasa karena mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsumen termotivasi untuk membeli atas dasar dua alasan pokok berikut ini:

ƒ Alasan emosional : gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi, kebersihan, hiburan, banyak waktu senggang.

ƒ Kebutuhan rasional : daya tahan, kegunaannya ekonomis, harga ekonomis, praktis, pengoperasiannya efisien, kegunaannya dapat diandalkan.

Para Psikolog menyatakan, bahwa perilaku pembelian konsumen pertama-tama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang sangat pokok ini mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Mereka yang hanya memiliki sumber daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa

(10)

yang terbaik sesuai dengan uang yang mereka miliki. Terbaik dalam hal kuantitas, kualitas dan dapat diandalkan.

Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa percaya bahwa gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif pembelian yang bersifat emosional. Biasanya, motif-motif tertentu kelihatan lebih rasional ketimbang motif-motif yang lain. Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai individu yang rasional, mereka cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan pembelian dengan cara yang sangat logis. Untuk mencapai sukses dalam

memasarkan barang atau jasa, seorang wirausaha perlu mengetahui apa motif konsumen membeli barang atau jasa.

11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?

Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor berikut ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan perilaku konsumen selama beberapa tahun belakangan ini.

• Perubahan populasi, seperti perubahan dalam hal penyebaran penghasilan berdasarkan usia, termasuk peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah uang yang digunakan untuk membeli "barang-barang mewah":

• Perubahan gaya hidup dan perilaku.

• Prosentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi.

• Waktu senggang yang lebih banyak.

• Maraknya pembelian secara kredit.

• Meningkatnya jumlah tenaga kerja kelas atas dan tenaga kerja terampil.

• Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan.

• Tingkat inflasi yang tinggi.

• Perubahan teknologi (Telepon Seluler / handphone).

Seorang wirausaha perlu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada perilaku para konsumen. Seorang wirausaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki kebijakan dan prosedur pemasaran mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas yang sangat penting tetapi sulit dilakukan. Informasi tentang pasar harus dikumpulkan dan dianalisa secara terus-menerus.

(11)

TRANSPARANSI

1

Modul 6: Topik 1

Pertanyaan-Pertanyaan

Yang Terkait Dengan Informasi Pasar

1.

Apa itu pasar?

2.

Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon

konsumen?

3.

Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?

4.

Apa itu konsep pemasaran?

5.

Apa itu penelitian pasar?

6.

Apa itu strategi pemasaran?

7.

Apa itu target pemasaran?

8.

Apa itu bauran pemasaran?

9. Bagaimana

cara

mengevaluasi kinerja pemasaran?

10.

Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?

11.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?

(12)

TRANSPARANSI

2

Modul 6: Topik 1

Lima Kata Tanya Tentang Pasar (5 W)

"Lima kata tanya (5 W)"

adalah kerangka acuan yang

dapat digunakan seorang wirausaha untuk mengumpulkan data tentang

potensi pasar agar dapat lebih memahami dan memprediksi perilaku

para pembeli.

Ingat : ada lima kata tanya (yaitu

Siapa / Who, Apa / What,

Kapan / When, Dimana / Where dan Mengapa / Why

) yang

(13)

TRANSPARANSI

2

(lanjutan)

Modul 6: Topik 1

Pertanyaan Faktor Elemen

1. Siapa Konsumen saya ? (Who)

Demografis ƒ Populasi: jumlah, pertumbuhan, penurunan, pergerakan (keluar masuk), usia (rata-rata,

kecenderungan), status perkawinan (jumlah, kecenderungan)

ƒ Pendidikan: jumlah sekolah (semua level), tingkat pendidikan (rata-rata, kecenderungan).

ƒ Struktur keluarga: jumlah, komposisi, kecenderungan.

ƒ Perekonomian: tingkat penghasilan individu, kepemilikan (lahan, tempat tinggal, mobil, modal).

ƒ Perumahan: usia, permulaan, pola kepemilikan, jumlah unit yang disewakan, kecenderungan. 2. Apa yang mereka

butuhkan? (What)

Barang atau jasa ƒ Penelitian pasar (formal) ƒ Observasi secara informal. 3. Kapan mereka

membeli? (When)

Waktu ƒ Siklus bisnis ƒ Siklus barang ƒ Siklus konsumen 4. Dimana mereka

membeli? (Where)

Lokasi ƒ Pasar

ƒ Tenaga kerja anda ƒ Transportasi

ƒ Lokasi yang cocok (factor-faktor pribadi) ƒ Minat masyarakat 5. Mengapa mereka membeli? (Why) Permintaan yang efektif

ƒ Daya beli masyarakat

ƒ Kebiasaan dan kecenderungan untuk membeli

(14)

HANDOUT 2

Modul 6: Topik 1

Mengetahui Pesaing Anda

Menganalisa Persaingan

Dalam membuka usaha baru, kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada, namun kita tidak perlu mengambil resiko bila persaingan yang ada terlalu besar. Lebih baik jika kita memilih jenis usaha lain apabila persaingan yang ada terlalu besar. Anda harus mengenal pesaing maupun konsumen Anda. Hasil usaha akan dicapai setelah mengalahkan pesaing Anda. Cara terbaik melakukannya adalah dengan mengetahui siapa pesaing Anda dan sistem pengoperasian mereka. Sayangnya, banyak seorang wirausaha tidak pernah berupaya mengetahui pesaing mereka sampai segala sesuatunya sudah menjadi bubur. Untuk mengetahui pesaing mereka, langkah-langkah berikut ini perlu diambil oleh para seorang wirausaha.

Langkah 1: Mengidentifikasi pesaing Anda

A. Pesaing Langsung: buatlah daftar semua pesaing Anda berdasarkan nama, alamat dan jenis usaha mereka.

B. Pesaing Tak Langsung: buatlah daftar nama, alamat dan jenis usaha semua perusahaan yang menyediakan barang dan/atau jasa, walaupun tidak persis sama, yang dapat digunakan sebagai pengganti barang dan/atau jasa yang Anda tawarkan.

Langkah 2: Menganalisa bisnis-bisnis yang baru berdiri dan bisnis-bisnis yang mengalami kegagalan.

A. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang telah berdiri selama dua tahun terakhir. B. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang gulung tikar selama dua tahun terakhir. C. Analisa alasan di balik kegagalan bisnis-bisnis tersebut selama dua tahun terakhir ini.

Faktor atau serangkaian faktor apa yang menciptakan optimisme bisnis-bisnis baru yang sukses? Faktor atau serangkaian faktor apa yang ada dalam bisnis-bisnis yang mengalami kegagalan?

Langkah 3: Menganalisa bisnis yang sudah ada

A. Perkirakan total penjualan dan laba setiap pesaing Anda.

B. Nilailah pesaing Anda dalam hal harga, mutu barang atau jasa, fasilitas, promosi dan penjualan.

¾ Berapa harga yang mereka tawarkan? Bagaimana mutu barang dagangan mereka? Berapa besar biaya yang mereka gunakan untuk memasang iklan?

¾ Layanan ekstra apa saja yang mereka tawarkan? Apakah kondisi penjualan mereka bersifat fleksibel? Apakah kantor mereka berlokasi di daerah yang mahal, sedang atau murah?

(15)

¾ Apakah proses dan peralatan produksi mereka tergolong modern? Apakah pekerja mereka sudah sangat terlatih? Apakah pekerja mereka diberi upah yang tinggi?

C. Perhatikan apakah ada kaitan antara perusahaan-perusahaan yang sukses dengan sistem pengoperasian yang mereka terapkan? Yaitu apakah perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kesamaan dalam metoda penetapan harga, penjualan dan/atau produksi? Analisa yang menyeluruh terhadap metoda-metoda pengoperasian berdasarkan total penjualan dan laba perusahaan mereka akan menghasilkan informasi penting.

Langkah 4: Membandingkan pengelolaan bisnis yang Anda usulkan dengan pesaing Anda

A. Sebutkan keunggulan barang dan/atau jasa Anda dalam hal harga, kinerja, mutu, daya tahan dan visibilitasnya bila dibandingkan dengan pesaing Anda.

B. Jelaskan mengapa metoda pengoperasian bisnis Anda akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan pesaing Anda.

C. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang sama dengan bisnis-bisnis lain, maka Anda perlu menjelaskan mengapa:

1. Potensi pasar cukup besar untuk membantu Anda dan perusahaan-perusahaan lain secara menguntungkan; atau

2. Pasar tidak dapat membantu semua pesaing namun bisnis Anda akan menjadi bisnis yang lebih efisien dan/atau efektif.

D. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang berbeda dari pesaing Anda, maka Anda perlu menjelaskan mengapa perusahaan lain tidak menggunakan cara ini. Apakah bisnis-bisnis lain tidak tahu adanya peluang ini? Atau apakah mereka sudah mengetahui hal yang belum Anda ketahui?

(16)

LEMBAR

KERJA

1

Modul 6: Topik 1

Bahan Bangunan "Frans Koy"

Frans Koy adalah seorang guru muda yang tinggal di sebuah kota kecil. Setelah pindah ke kota itu, Frans Koy bergaul dengan banyak orang karena tampaknya ia memang suka bergaul dan sering ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di kota itu. Frans Koy ingin memperoleh uang lebih dan untuk itu, ia ingin membuka suatu bisnis. Istrinya mendorongnya untuk mencoba cara lain yang dapat menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari sekedar mengajar.

Frans Koy mendengar melalui seorang temannya bahwa ada stok bahan bangunan yang dijual di kota lain. Pemilik toko bahan bangunan tersebut telah meninggal dunia. Dengan berbekal uang sebesar 20 juta Rupiah, Frans Koy ingin membeli beberapa bahan bangunan. Sambil melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada di kotanya, ia lalu menyewa sebuah toko kosong yang terletak di antara dua buah toko eceran. Salah satu toko ini adalah toko pakan hewan sedangkan toko yang satu lagi adalah toko bahan bangunan yang sudah lama berdiri dan dimiliki oleh seorang wirausaha separoh baya yang pintar. Walaupun seorang bankir setempat telah menyarankan Frans Koy agar tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, namun ia bersikeras untuk tetap meninggalkan pekerjaannya dan mengambil tabungannya sebesarnya 50 juta Rupiah dan mulai menjalankan bisnis bahan bangunannya. Seorang wirausaha-seorang wirausaha lain di kota itu merasa adanya agen bahan bangunan baru tidak akan mampu meraih sukses. Salah seorang pengecer lokal mengatakan bahwa kota kecil itu tidak mampu menyediakan pasar yang cukup untuk dua toko bahan bangunan.

Setelah membuka tokonya, Frans Koy memasang papan promosi di jendela tokonya: "Buka dari jam 6 pagi sampai 10 malam. Juga dapat dihubungi di luar jam kerja:" Frans Koy mengira dengan cara seperti ini ia dapat bersaing dengan toko bahan bangunan yang sudah berdiri lama di sebelah tokonya.

Selama hari kerja, toko bahan bangunan Frans Koy adalah satu-satunya toko di kota itu yang tetap buka sesudah jam 6 sore. Jam kerja toko Frans Koy lama namun tidak menghasilkan banyak penjualan.

Konsumen yang tertarik pada Frans Koy hanya segelintir orang yang menggunakan fasilitas kredit yang membeli barang dari toko baru tersebut dengan fasilitas kredit dan bukan membayar tunai. Tak lama kemudian Frans Koy mendapati stok barangnya menipis namun ia tidak punya uang untuk membeli stok baru, dan ia tidak dapat meminjam uang agar bisnisnya tetap bertahan.

Akibat persaingannya dengan toko bahan bangunan lama yang terletak di sebelahnya, bisnis Frans Koy hanya mampu bertahan selama delapan belas bulan. Tidak pernah ada banyak peluang untuk mencapai sukses. Pasar untuk barang-barang bahan bangunan di kota itu terlalu kecil untuk mendukung dua toko bahan bangunan. Bahkan manajer terbaik sekalipun

(17)

tidak mampu membuat toko Frans Koy sukses. Ia menyesal karena tidak meneliti segala sesuatunya lebih seksama sebelum mulai menjalankan bisnis tersebut. Mungkin gaji guru tidak terlalu buruk.

Pertanyaan diskusi:

1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan? 2. Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai bisnisnya?

(18)

HANDOUT 3

Modul 6: Topik 1

Mengadakan Penelitian Pasar

Anda mungkin memiliki barang atau jasa yang sangat cocok untuk ditawarkan kepada masyarakat. Namun salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis adalah mengetahui apakah ada cukup konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa Anda secara teratur. Harga barang atau jasa tersebut harus dapat menghasilkan marjin keuntungan yang memadai, agar bisnis Anda dapat terus bertahan atau bahkan lebih berkembang lagi.

Sebelum menanamkan modal Anda untuk usaha, Anda perlu mengetahui apakah ada pasar yang belum terpenuhi kebutuhannya.

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab untuk mengetahui apakah pesaing Anda sedang beroperasi di bidang usaha yang Anda usulkan.

ƒ Apakah pasar sedang berkembang dengan tingkat perkembangan yang memungkinkan hadirnya sebuah bisnis baru?

ƒ Saat pasar sedang mengalami penurunan, bagaimana Anda dapat merebut pangsa pasar dari pesaing Anda?

ƒ Seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa Anda dengan apa yang dimiliki pesaing Anda?

ƒ Apakah Anda sudah mengetahui segmen pasar mana yang perlu dilayani?

Langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan survei pasar

Pelaksanaan survei pasar melibatkan langkah-langkah berikut ini:

1. Menetapkan tujuan diadakannya survei pasar dan informasi apa yang diperlukan. 2. Menyusun informasi rinci tentang survei pasar misalnya:

ƒ Sumber informasi,

ƒ Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian tersebut, ƒ Metodologi yang akan diterapkan untuk mengumpulkan informasi,

ƒ Menyusun rencana aksi.

3. Memilih sampel dan menetapkan kontak dan kunjungan apa yang perlu dilakukan. 4. Menyusun kuesioner dan rencana untuk mengadakan wawancara survei.

5. Mengumpulkan dan menganalisa data. 6. Menyusun laporan tentang hasil temuan.

Bagi seorang wirausaha baru, masalah besar yang akan mereka hadapi dalam mengadakan survei pasar adalah mereka tidak mengetahui sumber dan kontak tertentu untuk memperoleh informasi.

(19)

Sumber Informasi

Sumber informasi dapat dibagi menjadi:

1. Sumber Data Primer : informasi yang berasal dari hasil kontak dengan mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan terkait. Untuk survei barang-barang perabotan, misalnya, informasi yang diperoleh dari para produsen atau pedagang grosir perabotan akan menjadi sumber data yang utama.

2. Sumber Data Sekunder: data yang sudah ada dan dapat digunakan dalam investigasi. Informasi ini mungkin tidak dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dari asosiasi dagang/produsen atau data-data yang sudah dipublikasikan.

Petunjuk dalam Mengadakan Survei Pasar

Petunjuk-petunjuk berikut ini dapat digunakan untuk membantu seorang wirausaha dalam mengadakan survei pasar secara efektif dan sistematis.

ƒ Prasangka yang bersifat pribadi dapat menimbulkan faktor yang negatif dalam mengumpulkan informasi dari berbagai kalangan masyarakat.

ƒ Bersikaplah sabar dan giat dalam mengumpulkan informasi selama survei berlangsung.

ƒ Jangan berikan informasi kepada orang lain.

ƒ Catatlah informasi segera setelah Anda mengunjungi seseorang. Hindari menulis atau melihat kertas-kertas Anda saat mewawancarai seseorang.

ƒ Urutan pertanyaan, keterlibatan dan komitmen untuk memperoleh informasi adalah faktor-faktor penting dalam mencapai survei pasar yang berhasil.

ƒ Cara terbaik mendekati pesaing Anda adalah dengan mengunjungi mereka sebagai calon konsumen. Anda dapat menunjukkan minat Anda untuk membantu menjual produk-produk mereka.

Setelah survei selesai, laporan rinci tentang hasil temuan Anda perlu disusun dalam bentuk tulisan. Laporan tentang survei pasar ini dapat membantu Anda menilai kelayakan pemasaran produk Anda. Laporan ini juga dapat dijadikan dokumen yang penting untuk meyakinkan lembaga-lembaga keuangan tentang pemahaman Anda mengenai pasar tersebut.

(20)

HANDOUT 4

Modul 6: Topik 1

Menyusun Rencana Penjualan

Bagian yang penting dalam laporan penelitian pasar adalah menyusun rencana penjualan. Seorang wirausaha dalam suatu bisnis harus punya bayangan atau gambaran secara nyata realistis tentang berapa banyak produk atau jasa yang dapat dijual dalam jangka pendek. Untuk itu, berdasarkan temuan survey pasar ia menyiapkan rencana penjualan bulanan secara umum untuk 12 bulan ke depan. Bila bisnis tersebut menawarkan beberapa produk atau pelayanan dengan harga beragam, ramalan ini harus dibuat untuk tiap produk atau pelayanan secara tersendiri. Namun, seorang penjual eceran atau seorang penjual grosir dengan produk berjumlah besar akan membuat rencana penjualan untuk kelompok-kelompok utama produk dengan suatu harga rata-rata.

Suatu rencana penjualan memiliki tiga elemen: kuantitas produk yang harus terjual, harga dari produk dan jumlah harga dikalikan kuantitas, dan harga dari turnover. Turnover adalah jumlah yang diterima bisnis tersebut dari penjualan selama satu bulan (turnover bulanan) atau selama satu tahun (turnover tahunan), atau jumlah barang/jasa yang paling laku terjual dan paling sering dibeli oleh pelanggan.

Rencana Penjualan Perusahaan XYZ

Tahun …………..

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Old Nov Des

Penjualan Harga/Unit Turnover Rencana penjualan juga akan mencerminkan variasi musiman dalam bisnis, misalnya suatu restoran di pantai akan mendapatkan lebih banyak konsumen di musim kemarau daripada musim hujan, atau suatu toko penjahit yang menjual seragam sekolah akan menjual produknya paling banyak ketika tahun pelajaran sekolah dimulai.

Dari rencana penjualan, seorang wirausaha akan mengetahui kapan ia membutuhkan bahan mentah atau barang dan berapa uang yang ia harapkan untuk didapatkan setiap bulannya. Seorang wirausaha yang sudah lama melakukan bisnis akan memahami dari pengalamannya bagaimana bisnis berjalan sepanjang tahun. Namun suatu survey pasar harus dilakukan secara teratur, terutama ketika rencana penjualan tidak tercapai atau si seorang wirausaha akan mengembangkan bisnisnya dan menawarkan produk baru.

(21)

Seseorang yang akan memulai bisnis baru harus benar-benar memperhatikan survey pasar karena ia harus benar-benar pasti bahwa produk atau jasa tersebut dapat terjual dalam jumlah dan dengan harga yang ditetapkan.

Ingat :

ƒ Kelangsungan bisnis tersebut bergantung pada uang penjualan.

ƒ Penjualan hanya dapat diperkirakan sampai tingkat tertentu, bahkan dengan melakukan penghitungan yang baik

ƒ Ketepatan dari penghitungan tergantung dari kualitas data yang digunakan

ƒ Informasi yang disediakan oleh peneliti pasar tidak selalu tepat, jadi beberapa scenario yang berbeda harus diperhitungkan dalam perencanaan;

ƒ Sikap pemain lain dan masukanya pemain baru dalam pasar tetap menjadi resiko setiap bisnis. Pengaruh-pengaruh semacam itu sangat sulit untuk dihitung/diteliti, namun sangat penting dalam suksesnya suatu bisnis;

ƒ Dengan kalkulasi yang baik/penelitian pasar seorang wirausaha dapat megurangi resiko memulai suatu wirausaha. Namun, memulai suatu usaha akan selalu menjadi suatu resuko karena tidak semua pengaruh dapat diperkirakan.

Contoh Pembuatan Rencana Penjualan

Amirall Ghaprank sambil sekolah di sebuah SMK, dia menjalankan bisnis pembibitan dan penjualan Anggrek di wilayah Batu-Malang. Hasil penjualannya selama ini sangat memuaskan karena disamping batu sebagai wilayah pariwisata, kondisi geografis yang sangat mendukung sehingga resiko pembibitan dan kerugian bisa dihindari.

Harga penjualan “anggrek bulan” sebesar Rp. 50.000 per buah, dan “anggrek panda” sebesar Rp. 100.000. Berdasarkan pengalaman penjualan kelompok penjual tahun kemarin berhasil menjual :

¾ Sebanyak 50.000 buah bunga “anggrek bulan” market share saudara ghaprank sebesar 10%

¾ Sebanyak 40.000 buah bunga “anggrek panda”. market share saudara ghaprank sebesar 5%

Sedangkan kecenderungan penjualan dapat diperkirakan sebagai berikut :

Jenis Anggrek Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nav Des Anggrek Bulan

15%

9% 10% 2% 8%

6% 6% 10% 6% 4% 2% 22%

Anggrek Panda

20%

7% 8% 5% 8%

5% 6% 8% 6% 3% 5% 19%

Dengan toleransi kesalahan/margin error atas prediksi 10% (Optimis +10%, & Pesimis -10%) Rencana penjualan dan turnover usaha saudara Ghaprank dapat diuraikan sebagai berikut :

(22)

RENCANA PENJUALAN

DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR ( MARKET SHARE ) 10%

Anggrek Bulan

Market Share : 10% X 50.000 = 5.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jumlah

Deskripsi

15% 9% 10% 2% 8% 6% 6% 10% 6% 4% 2% 22% 100% Penjualan 750 450 500 100 400 300 300 500 300 200 100 1,100 5,000 Harga/unit 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Turn Over diharap 3,750,000 2,250,000 2,500,000 500,000 2,000,000 1,500,000 1,500,000 2,500,000 1,500,000 1,000,000 500,000 5,500,000 25,000,000 - 10%Margin Error 3,375,000 2,025,000 2,250,000 450,000 1,800,000 1,350,000 1,350,000 2,250,000 1,350,000 900,000 450,000 4,950,000 22,500,000 + 10%Margin Error 4,125,000 2,475,000 2,750,000 550,000 2,200,000 1,650,000 1,650,000 2,750,000 1,650,000 1,100,000 550,000 6,050,000 27,500,000

Anggrek Panda

Market Share : 5% X 40.000 = 2.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jumlah

Deskripsi

20% 7% 8% 5% 8% 5% 6% 8% 6% 3% 5% 19% 100%

Penjualan 400 140 160 100 160 100 120 160 120 60 100 380 2,000 Harga/unit 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Turn Over diharap 4,000,000 1,400,000 1,600,000 1,000,000 1,600,000 1,000,000 1,200,000 1,600,000 1,200,000 600,000 1,000,000 3,800,000 20,000,000 - 10%Margin Error 3,600,000 1,260,000 1,440,000 900,000 1,440,000 900,000 1,080,000 1,440,000 1,080,000 540,000 900,000 3,420,000 18,000,000 + 10%Margin Error 4,400,000 1,540,000 1,760,000 1,100,000 1,760,000 1,100,000 1,320,000 1,760,000 1,320,000 660,000 1,100,000 4,180,000 22,000,000

Perkiraan Turn Over tahunan dapat dihitung sebagai berikut :

Turn over Anggrek Bulan 22.500.000 s.d 27.500.000 Turn over Anggrek Panda 18.000.000 s.d 22.000.000 Turn over Keseluruhan 40.500.000 s.d 49.500.000

(23)

LEMBAR

KERJA

2

Modul 6: Topik 1

Mengembangkan Rencana Penjualan

Hendra baru saja lulus dari lembaga pelatihan kejuruan, dimana ia belajar menjahit. Temannya Ika bekerja sebagai pramuniaga di sebuah butik. Karena kemampuan penjualan Ika, pengalaman bisnisnya dan ketrampilan teknis Hendra, mereka merasa bahwa mereka akan menjadi suatu tim yang baik untuk membuka suatu toko jahit. Keduanya sedang mempertimbangkan bekerja mandiri sebagai pilihan karir, bukan hanya karena mereka sudah mengambil kelas pelatihan kewirausahaan selama pelatihan mereka, namun juga karena mereka menemukan suatu kesempatan yang baik: sebuah sekolah baru akan dibuka di suatu daerah pinggiran kota berukuran sedang yang sedang berkembang pesat, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota. Karena mereka berdua tinggal di kota tersebut sebelum pelatihan mereka, mereka tahu bisnis-bisnis lokal dan situasi di sana dengan cukup baik dan mereka menyadari bahwa pada saat ini belum ada toko seragam di pinggiran kota tersebut, sementara seragam merupakan suatu keharusan di tiap sekolah.

Karena kesempatan ini, mereka sangat tertarik untuk memeriksa apakah ada pasar yang sesuai untuk membuka suatu toko baru.

Gagasan bisnis mereka adalah untuk membeli seragam yang diproduksi secara massal di pabrik di ibu kota, menyesuaikan seragam ini sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menjualnya di toko mereka sendiri. Mereka mau menjual seragam ini dalam suatu paket yang akan mencakup semua yang dibutuhkan: jaket, celana panjang/rok, kemeja, kaus kaki, sepatu, dasi, dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh pesaing mereka, mereka telah menghitung bahwa harga dari setiap paket seragam adalah Rp. 500.000 (untuk laki-laki dan perempuan).

Sekolah tersebut baru-baru ini mengumumkan prasyarat untuk seragam. Ika dan Hendra sudah mencoba memproduksi seragam tersebut sesuai dengan prasyarat dan telah menunjukkan prodyuk mereka kepada pejabat sekolah yang bertanggung jawab perihal seragam. Pejabat tersebut cukup puas dengan hasil kerja mereka dan berjanji untuk mengikutsertakan bisnis Ika dan Hendra dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah yang akan dibagikan kepada orang tua.

Walaupun situasi ini nampaknya menjanjikan Ika dan Hendra memutuskan untuk melakukan suatu penelitian pasar dengan dibantu oleh seorang konsultan bisnis untuk melijat apakah ada pasar yang sesuai untuk memulai suatu bisnis. Penelitian mereka menghasilkan informasi sebagai berikut.

Ada tiga toko lain di kota tersebut, yang juga menawarkan seragam dan dapat dimasukan juga kedalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah. Dibanding dengan toko-toko lain itu, Ika dan Hendra melihat keuntungan kompetitif bisnis mereka sebagai berikut:

(24)

¾ Lokasi: Mereka mengharapkan bahwa keuntungan pertama mereka adalah lokasi. Tidak ada toko lain di pinggiran kota tersebut dan di radius 3km dari sekolah.

¾ Toko Serba Ada: Tidak ada toko lain yang n=menawarkan seragam dan sepatu yang disyaratkan sekolah baru tersebut dalam satu paket. Namun begitu toko Ika dan Hendra dan sekolah baru tersebut dibuka, toko-toko lain kemungkinan akan cepat beradaptasi dengan situasi baru itu.

¾ Harga dan Kompetisi: Ika dan Hendra berpikir bahwa mereka bisa memberikan harga bersaing dengan para saingan mereka dengan harga Rp. 500.000 tersebut. Namun mereka harus mempertimbangkan bahwa saingan mereka mungkin akan dapat mengurangi harga karena kompetisi yang semakin tinggi. Jadi Hendra dan Ika mencari tahu dimana dan dengan harga berapa para saingan mereka membeli bahan bakunya. Kompetisi dalam bisnis seragam sekolah / permak tidak begitu tinggi karena konsumen nampaknya lebih menyukai toko-toko yang berlokasi dekat sekolah atau ke rumah mereka. Hendra dan Ika berasumsi bahwa pemilik toko-toko lain di kota tersebut cukup puas dengan pangsa pasar (market-shares) mereka karena mereka sedikit sekali melakukan kegiatan pemasaran dan periklanan. Semua toko-toko tersebut telah melakukan bisnis selama beberapa tahun, menawarkan harga yang mirip, dan melayani sekolah-sekolah yang lain. Namun sebagaimana yang telah ditunjukkan penelitian mereka, satu pesaing mungkin dapat menawarkan harga yang lebih rendah karena ia membeli bahan bakunya lebih murah dari Hendra dan Ika, tapi ia berlokasi cukup jauh dari sekolah ± 7 km jauhnya - dan menggunakan kain berkualitas rendah. Sejauh ini tidak ada bisnis lain yang menampaknya menyadari kesempatan tersebut.

Sekolah dasar baru di pinggiran kota itu akan mulai dengan 250 peserta. Perkiraan resmi dari pemerintah menyatakan bahwa selama 4 tahun pertama sekolah itu akan secara bertahap meningkatkan jumlah pesertanya ke 1000 dan kemudian akan tetap pada tingkat itu. Setiap peserta yang masuk ke sekolah tersebut akan harus membeli seragam baru. Melalui survei berbasis kuesioner, Ika dan Hendra dapat mengumpulkan informasi lebih banyak tentang konsumen potensial mereka. Mereka melakukan pengumpulan pendapat dari orang tua 250 peserta di pinggiran kota itu yang akan mulai belajar di sekolah baru tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa 70% dari orang tua anak-anak ini menyukai gagasan paket seragam dengan harga Rp. 500.000 yang cukup kompetitif dari toko yang dekat dan mereka akan mempertimbangkan untuk membelinya. 20% menyatakan bahwa mereka belum memikirkan untuk membeli seragam sekolah. 10% menjawab bahwa mereka akan mencari harga yang paling murah dan rela melakukan perjalanan yang jauh untuk menghemat uang.

Lebih jauh lagi melalui wawancara dengan pemilik toko di kota-kota lain yang menjual paket seragam dan juga dengan menggunakan data statistik, Ika dan Hendra dapat menghitung berapa seragam sek4lah yang biasanya dibeli. Setidaknya satu paket seragam diperlukan setiap tahunnya untuk setiap anak, karena anak-anak usia SD cepat sekali tumbuh. Kira-kira separuh dari para pemilik toko yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka memperhitungkan satu seragam per anak per tahun, sementara separuh lagi lebih optimis

(25)

dan menyatakan mereka biasanya memperhitungkan suatu angka rata-rata 1,5 paket seragam untuk setiap anak SD. Melalui data statistik, Ika dan Hendra dapat memperkirakan distribusi penjualan paket seragam selama satu tahun (Lihat Tabel 1).

Sebagai tambahan, mereka menerima angka-angka yang menarik dari asosiasi penjahit, yang baru saja dipublikasikan. Asosiasi tersebut memperkirakan bahwa untuk tiap 100 penduduk, ada rata-rata 8 permintaan permak pakaian. Sementara harga rata-rata permak pakaian yang digunakan oleh asosiasi tersebut adalah Rp. 30.000.

Populasi dimana toko Hendra dan Ika akan dibuka memiliki 8.000 penduduk. Asosiasi tersebut juga memberikan angka rata-rata distribusi penjualan pelayanan permak setiap tahunnya. ini juga terdapat dalam tabel 1.

Karena survei tersebut dilakukan dari sampel representatif dan data statistik sehingga tidak akan mencerminkan semua variasi kemungkinan yang akan terjadi, maka diperkirakan ada kemungkinan salah 10% dari semua angka yang disediakan.

Penjualan Rata-Rata Seragam / Pelayanan Permak Pakaian Selama Satu Tahun

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nav Des Seragam 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5% Bisnis Permak 8% 8% 10% 8% 8% 11% 6% 8% 6% 9% 7% 11%

Kerjakan :

1. Kembangkanlah ramalan penjualan bagi bisnis Ika dan Hendra (penjualan paket seragam dan permak pakaian) dengan angka-angka yangsudah diberikan. Apakah anda dapat mengembangkan rencana penjualan yang optimis dan yang lebih pesimis untuk tahun pertama bisnis tersebut.

2. Apakah kesulitan utama dari jenis bisnis mereka? Apakah keadaan-keadaan lain yang mungkin mempengaruhi penjualan mereka yang tidak bisa dihitung dan tetap menjadi resiko. Bagaimana turnover yang diharapkan untuk didapatkan selama 4 tahun pertama bisnis mereka?

(26)

RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 70% BISNIS SERAGAM DAN SATU PAKET SERAGAM DIJUAL KE SATU ANAK

Turnover per tahun: Rp. 87,500,000 (-10% marjin eror: 78. 750,000, +10% marjin eror: 96,250,000)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH

Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5% Turnover yang diharapkan 8,750,000 1,750,000 7,875,000 1,750,000 1,750,000 11,365,000 35,000,000 8,750,000 2,625,000 1,750,000 1,750,000 4,375,000 87,500,000 -10% marjin eror 7,875,000 1,575,000 7,087,500 1,575,000 1,575,000 10,237,500 31,500,000 7,875,000 2,362,500 1,575,000 1,575,000 3,937,500 78, 750,000 +10% marjin eror 9,625,000 1,925,000 9,112,500 1,925,000 1,925,000 12,512,500 38,500,000 9,625,000 2,887,500 1,925,000 1,925,000 4,812,500 96,250,000

RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 90% DAN 1.5 SERAGAM PER ANAK

Skenario sangat optimis akan meramalkan 20% orang tua yang belum terpikir untuk membeli seragam sekolah akan memutuskan untuk membeli di toko Hendra dan Ika. Terlebih lagi, menurut “pemilik toko yang optimis” penjualan 1.5 seragam dapat diasumsikan, sehingga penjualan berikut mungkin akan dicapai:

Turnover Tahunan: Rp. 151,875,000 (-10% marjin eror : 185,625,000, +10% marjin eror: 168,750,000 )

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH

Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5% Turnover yang diharapkan 16,875,000 3,375,000 15,187,500 3,375,000 3,375,000 21,937,500 67,500,000 16,875,000 5,062,500 3,375,000 3,375,000 8,437,500 168,750,000 -10% marjin eror 15,187,500 3,037,500 13,668,750 3,037,500 3,037,500 19,743,750 60,750,000 15,187,500 4,556,250 3,037,500 3,037,500 7,593,750 151,875,000 +10% marjin eror 18,562,500 3,712,500 16,706,250 3,712,500 3,712,500 24,131,250 74,250,000 18,562,500 5,568,750 3,712,500 3,712,500 9,281,250 185,625,000 PELAYANAN PERMAK

Turnover Tahunan: 19,200,000 (-10% marjin eror 17,280, 000, +10% marjin eror 21,120,000)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH Persen 9% 8% 9% 8% 9% 8% 8% 6% 8% 8% 9% 10% Turnover yang diharapkan 1,728,000 1,536,000 1,728,000 1,536,000 1,728,000 1,536,000 1,536,000 1,152,000 1,536,000 1,536,000 1,728,000 1,920,000 19,200,000 -10% marjin eror 1,555,200 1,382,400 1,555,200 1,382,400 1,555,200 1,382,400 1,382,400 1,036,800 1,382,400 1,382,400 1,555,200 1,728,000 17,280, 000 +10% marjin eror 1,900,800 1,689,600 1,900,800 1,689,600 1,900,800 1,689,600 1,689,600 1,267,200 1,689,600 1,689,600 1,900,800 2,120,000 21,120,000

(27)

Ramalan turnover tahunan untuk tahun pertama

Ramalan penjualan tahunan bagi bisnis dengan asumsi 70% pangsa pasar dan 1.0 paket seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis)

Turnover: 78, 750,000 s/d 96,250,000 Bisnis Permak: 17,280, 000, s/d 21,120,000

Turnover Keseluruhan: 96,030,000 s/d 117,370,000

Ramalan penjualan tahunan untuk bisnis dengan asumsi 90% pangsa pasar dan 1.5 paket seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis)

Turnover: 151,800,000 s/d 168,750,000 Bisnis Permak: 17,280, 000, s/d 21,120,000

Turnover Keseluruhan: 169,080,000 s/d 189,870,000

Penjualan Seragam

Selama periode empat tahun turnover tahunan bisnis seragam Hendra dan Ika nampaknya akan meningkat dengan kuat karena jumlah siswa di sekolah akan meningkat setiap

tahunnya. Bila dibandingkan, turnover tahunan dari bisnis seragam di tahun ke empat dapat diperkirakan akan menjadi 4 kali lebih tinggi dari tahun pertama.

(28)

I

TOPIK 2:

MEMILIH LOKASI USAHA

II ALOKASI

WAKTU

:

2 jam

III TUJUAN

• Peserta dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih lokasi bisnis.

IV DASAR

PEMIKIRAN

• Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah usaha kecil dan merupakan salah satu fokus utama seorang wirausaha. Dalam banyak hal, seorang wirausaha hanya melihat papan tanda tentang lokasi bisnis terdekat yang tersedia.

• Peserta harus mengetahui informasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memilih lokasi bisnis. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana dengan baik sekalipun gulung tikar. Ada dua faktor utama dalam memilih lokasi bisnis: (1) Memilih masyarakat tertentu dan

(2) Memilih tempat khusus di lingkungan masyarakat tersebut.

V KEGIATAN

1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk membahas faktor-faktor umum yang penting dalam memilih lokasi bisnis.

2. Bila waktu mengijinkan, mintalah peserta latihan memberi respon secara verbal (diskusi di dalam kelas) atau menulis laporan pendek untuk mempertahankan atau menolak pernyataan berikut ini: Lokasi Tidaklah Penting Karena

Masyarakat Bersedia Pergi Jauh Untuk Membeli Barang Atau Jasa Yang Sangat Mereka Butuhkan.

3. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk membahas faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi tertentu.

4. Mintalah peserta membaca LEMBAR KERJA 1. Bentuklah peserta menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas pertanyaan: " Lokasi mana yang Anda

(29)

anggap terbaik dari segi bisnis, Embong atau Susan? Mengapa?" Adakan diskusi di dalam kelas untuk membahas respon-respon mereka.

5. Berikan tugas bagi peserta sebagai pekerjaan rumah. ≈ Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok.

≈ Setiap kelompok akan memilih salah satu kegiatan bisnis yang akan dijalankan (bengkel las, toko bahan makanan, bengkel sepeda motor, salon kecantikan, dll).

≈ Mintalah kelompok mengadakan penelitian di lingkungan mereka tersebut untuk menentukan lokasi mana yang terbaik untuk bisnis tersebut.

≈ Mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil-hasil temuan mereka di dalam kelas.

≈ Kelompok tersebut harus menyebutkan faktor positif dan negatif dari lokasi tersebut.

(30)

HANDOUT 1

Modul 6: Topik 2

Menentukan Lokasi Bisnis

Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha kecil. Dalam banyak hal, seorang wirausaha hanya melihat papan-papan tanda tentang lokasi terdekat untuk bisnis tersebut. Untuk meningkatkan peluang sukses, pertimbangan dan penelitian perlu dilakukan dalam memilih lokasi. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana baik sekalipun gulung tikar.

Analisa tentang lokasi merupakan proses terus menerus yang dilakukan sepanjang masa pengoperasian bisnis. Faktor-faktor seperti perubahan masyarakat, perubahan dalam kebiasaan membeli konsumen, metode transportasi baru dan arah pertumbuhan masyarakat dapat memberi dampak yang merugikan terhadap kecocokan lokasi bisnis. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi bisnis yaitu:

(1) Memilih masyarakat tertentu, dan

(2) Memilih lokasi tertentu di dalam lingkungan masyarakat tersebut.

Pentingnya Lokasi Bisnis

Bagi sebagian bisnis, lokasi merupakan faktor yang lebih penting daripada bisnis lainnya. Lokasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk toko-toko eceran dan biro jasa. Di samping itu, toko pakaian, binatu dan pusat-pusat layanan semuanya tergantung pada besarnya lalu lintas konsumen untuk dapat terus beroperasi. Jenis-jenis usaha ini harus berlokasi di dekat konsumen mereka, agar berhasil.

Sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa yang lain serta sebagian besar bisnis grosiran, lokasi bukanlah faktor yang penting dalam menarik konsumen. Toko eceran yang menjual barang-barang berbiaya tinggi seperti furnitur dan peralatan rumah tangga perlu menarik perhatian konsumen. Kantor layanan seperti kantor akuntansi dan perpajakan serta bisnis grosiran dapat ditempatkan di lokasi yang "terpencil" namun tetap mendapatkan hasil penjualan yang tinggi. Konsumen akan meluangkan waktu untuk mencari barang atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis-bisnis ini.

Manufaktur, konstruksi, dan beberapa jasa lainnya tidak perlu menarik konsumen melalui lokasi kantor mereka. Jenis-jenis perusahaan ini dapat memperoleh konsumen melalui penjualan pribadi atau iklan. Lokasi bisnis-bisnis ini dapat dipilih berdasarkan biaya, dampak lingkungan, atau pasokan bahan mentah.

Ekonomi, masyarakat dan kompetisi adalah faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi bisnis. Faktor-faktor ini juga dapat membantu seorang wirausaha untuk memilih kota yang sesuai untuk lokasi bisnis.

(31)

Faktor-faktor Umum dalam Memilih Lokasi Bisnis

Ekonomi

Masalah utama dalam memilih lingkungan masyarakat dimana kita dapat membuka usaha kecil adalah basis perekonomian masyarakat tersebut. Mengapa mereka tinggal di daerah tersebut? Bagaimana standar kehidupan mereka? Mengapa bisnis-bisnis lain berlokasi di daerah tersebut? Penelitian perlu dilakukan tentang industri-industri yang ada di daerah tersebut. Apakah 80 persen masyarakat di sana bekerja di salah satu industri atau bisnis-bisnis lain yang ada disana? Atau apakah mereka menjalankan berbagai jenis bisnis-bisnis? Apakah industri berjalan secara sehat di daerah tersebut? Apakah kegiatan bisnis di lingkungan masyarakat tersebut bersifat musiman? Apakah bisnisbisnis bergerak keluar masuk dalam lingkungan masyarakat tersebut? Anda perlu meneliti dampak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terhadap bisnis Anda.

Jumlah penghasilan masyarakat di suatu daerah akan menentukan tingkat permintaan akan barang dan jasa. Oleh karena itu, seorang wirausaha perlu mengumpulkan informasi tentang penghasilan di daerah yang mereka pilih. Pertanyaan-pertanyaan khusus mencakup: Seberapa besar rata-rata penghasilan keluarga? Bagaimana tingkat penghasilan di daerah tersebut (rendah, menengah, atau tinggi)? Bagaimana kecenderungan pekerjaan/ pengangguran di sana? Faktor-faktor ekonomi yang penting lainnya antara lain adalah jalan raya dan akses ke kereta api.

Penduduk

Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi konsumen mereka. Sebagai contoh, jika Anda tertarik membuka sebuah toko kaset, maka Anda perlu mengetahui dimana ada jumlah penduduk yang paling banyak remajanya karena mereka adalah golongan masyarakat yang akan membeli banyak kaset. Faktor-faktor penduduk lainnya antara lain adalah: Seberapa mapan daerah tersebut? Apakah masyarakat di sana keluar masuk secara regular? Apakah penduduk di sana sedang mengalami suatu perkembangan atau kemunduran? Jika daerah tersebut berkembang pesat, maka kemungkinan besar jumlah keluarga muda di sana sangat besar. Semua faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi bisnis.

Persaingan

Anda perlu mempelajari pesaing Anda dengan mengumpulkan informasi tentang keunggulan dan kelemahan mereka. Anda perlu mengetahui berapa banyak saingan Anda dan dimana lokasi mereka. Anda juga harus mengetahui berapa banyak bisnis yang serupa dengan bisnis Anda atau bisnis yang sudah tutup selama dua tahun terakhir ini. Persaingan tak langsung dalam bisnis yang menyediakan jenis barang dan jasa yang serupa juga perlu dipelajari.

(32)

Ada tiga kondisi yang menguntungkan dalam membuka perusahaan baru. Pertama, tidak ada pesaing di daerah itu. Kedua, bisnis pesaing dikelola secara buruk. Ketiga, semakin banyak permintaan konsumen akan produk Anda.

Faktor-faktor lokasi utama yang akan dikaji untuk setiap jenis bisnis mencakup: ketentuan sewa-beli, persaingan, lahan parkir dan biaya pengoperasian di lokasi tersebut Disamping faktor-faktor utama ini, ada beberapa pertanyaan khusus yang juga perlu dijawab, tergantung

apakah Anda sedang merencanakan untuk membuka toko eceran, pabrik, bisnis grosiran atau biro jasa.

Lokasi Menurut Jenis Bisnis

Perusahaan Eceran

Fasilitas parkir dan akses ke jalan utama telah menjadi masalah yang penting bagi sebagian besar pengecer. Pengecer di pusat-pusat perbelanjaan punya masalah parkir yang minim. Pengecer perlu mempertimbangkan jenis-jenis bisnis yang ada di tempat tersebut. Sebagai contoh, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa toko pakaian tidak boleh terletak di sebelah bengkel.

Jumlah orang yang lalu lalang di sebuah lokasi bisnis juga penting bagi seorang pengecer. Sebagai contoh, pengecer perlu bertanya "'apakah pejalan kaki yang melewati lokasi ini sedang menuju angkutan umum atau bioskop setempat? Orang-orang yang sedang bergegas ke sebuah bioskop kemungkinan besar tidak akan berhenti untuk membeli sesuatu.

Perusahaan grosiran

Perusahaan grosir membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar lalu menjual produk tersebut ke pengecer dalam jumlah yang lebih kecil. Ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi grosiran. Salah satu faktor tersebut adalah tersedianya layanan transportasi yang baik, termasuk kereta api dan jalan raya. Sedangkan faktor utama lainnya adalah fasilitas-fasilitas tetap seperti gedung, perlengkapan tak bergerak dan sarana umum. Tanpa fasilitas-fasilitas ini pedagang grosir mungkin tidak dapat memelihara inventarisnya agar tetap besar untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Sebagian besar kota besar punya undang-undang penetapan zona yang membatasi lokasi untuk perusahaan grosir. Undang-undang ini perlu diketahui. Perusahaan grosir juga harus berada sedekat mungkin dengan konsumen mereka.

Biro Jasa

Berlokasi di dekat pusat perbelanjaan yang besar biasanya dianggap ideal untuk biro jasa. Namun servis TV, binatu, dokter gigi, servis sepatu atau fasilitas perawatan anak tidak perlu berlokasi di tempat-tempat yang membutuhkan biaya sewa yang tinggi. Konsumen mau pergi jauh mencari jasa yang baik. Tempat-tempat ini bisa terletak di lokasi yang sedikit °terpencil". Tapi di antara biro jasa, ada perbedaan penting yaitu dimana lokasi yang lebih baik. Sebagai contoh, binatu yang terletak di dekat toko bahan makanan dan apotek biasanya merupakan pilihan yang tepat. Namun lokasi tersebut mungkin tidak cocok untuk

(33)

dokter gigi, yang tidak membutuhkan banyak lalu lintas dan tingkat kenyamanan yang dibutuhkan binatu.

Perusahaan Manufaktur

Tempat yang cocok untuk pabrik berbeda dengan tempat yang cocok untuk pengecer, pedagang grosir dan biro jasa. Sewaktu akan membuka pabrik, periksalah fasilitas transportasi serta jarak dari bahan-bahan mentah. Lokasi yang dekat dengan konsumen, fasilitas yang tepat dan undang-undang tentang penetapan zona adalah faktor-faktor yang penting. Sambil mempelajari faktor-faktor umum dan khusus dari lokasi bisnis, pertimbangkan kebutuhan lokasi di masa mendatang maupun sekarang.

Prosedur Pemilihan Lokasi Khusus

Prosedur-prosedur berikut ini direkomendasikan sewaktu memilih lokasi bisnis:

1. Buatlah daftar faktor-faktor yang Anda anggap "perlu" dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi bisnis. Buatlah juga daftar faktor-faktor yang "diinginkan" namun tidak penting.

2. Carilah semua lokasi yang mungkin cocok dengan daftar faktor-faktor Anda di lingkungan masyarakat tersebut.

3. Kunjungi lokasi-lokasi tersebut untuk memperoleh gambaran tentang keadaannya secara umum dan coretlah lokasi-lokasi yang ternyata tidak cocok dengan kebutuhan Anda. Kurangi jumlahnya hingga 2 atau 3 lokasi yang tampak cocok. 4. Kunjungi lagi lokasi-lokasi tersebut dan gunakan daftar periksa (checklist) untuk membandingkan lokasi-lokasi tersebut dengan faktor-faktor yang telah Anda identifikasi. Pertimbangkan faktor-faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan bisnis Anda.

5. Kembalilah ke lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kecocokan masing-masing lokasi tersebut.

6. Hitunglah lalu lintas di setiap lokasi. Hitunglah jumlah mobil dan pejalan kaki yang melewati masing-masing lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu untuk menghitung jumlah calon konsumen.

7. Mintalah pendapat konsultan yang berpengalaman dan masyarakat bisnis di daerah tersebut untuk membantu Anda memutuskan satu lokasi yang paling cocok.

8. Analisa semua fakta dan pendapat yang telah Anda kumpulkan sebelum mengambil keputusan akhir yang terkait dengan lokasi bisnis Anda.

(34)

TRANSPARANSI

1

Modul 6: Topik 2

Pentingnya Lokasi Bisnis

1. Mengapa lokasi penting untuk keberhasilan bisnis?

2. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi:

a. Memilih

lingkungan

masyarakat tertentu

b. Memilih lokasi tertentu di lingkungan masyarakat tersebut.

3. Mengapa lokasi lebih penting untuk sebagian bisnis ketimbang bisnis

lainnya?

4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi :

a. ekonomi

b. populasi

c. persaingan

5. Faktor-faktor lokasi berdasarkan jenis bisnis

a. perusahaan

eceran

b. perusahaan

grosir

c.

biro jasa

d.

pabrik

(35)

TRANSPARANSI

2

Modul 6: Topik 2

Memilih Lokasi Khusus

Buatlah daftar faktor-faktor lokasi "penting" dan "diinginkan"

Sebutkan tempat-tempat potensial yang cocok dengan faktor-faktor

lokasi

Kunjungi lokasi-lokasi tersebut dan pilih 2 atau 3 lokasi terbaik

Bandingkan lokasi dengan faktor-faktor lokasi yang "penting" dan

"diinginkan"

Kunjungi lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan

malam lalu hitunglah lalu lintas yang ada

Mintalah bantuan dari masyarakat bisnis dan konsultan

berpengafaman

Analisa semua fakta dan pendapat

(36)

HANDOUT 2

Modul 6: Topik 2

Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan

Lokasi Khusus

Lalu lintas (calon konsumen) dan kemudahan akses adalah lebih penting untuk sebagian bisnis ketimbang bisnis yang lain. Pikirkan tentang cara melakukan penjualan ke konsumen Anda; jenis bisnis apa yang mereka harapkan dari Anda? Apa yang sangat penting untuk mereka? Anda perlu membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing lokasi untuk bisnis Anda.

Anggaplah Anda sudah mengidentifikasi lokasi atau daerah perbelanjaan yang paling cocok untuk bisnis Anda. Kini, Anda siap mulai melihat lokasi-lokasi tersebut di daerahdaerah ini. Perhatian utama Anda adalah pada pola lalu lintas dan kemudahan akses konsumen ke lokasi bisnis Anda. Anda perlu memiliki basis konsumen yang baik di daerah-daerah yang Anda targetkan; tugas selanjutnya adalah mencari lokasi terbaik di setiap daerah.

Di daerah-daerah bisnis yang ada di pusat dan pinggiran kota, toko-toko eceran kecil tergantung pada lalu lintas perdagangan yang dihasilkan toko-toko besar. Toko-toko besar dan kecil sejenisnya perlu menarik bisnis dari lalu lintas perdagangan yang ada. Hal yang sama juga berlaku untuk restoran dan bisnis-bisnis lain yang tergantung pada pembeli yang mengambil keputusan menurut kata hati mereka, sesuai dengan tingkat kenyamanan mereka. Jika Anda membuka salah satu dari bisnis-bisnis seperti ini, maka semakin banyak dana yang Anda keluarkan untuk mendapatkan lokasi yang bagus, semakin sedikit pula dana yang harus Anda keluarkan untuk memasang iklan.

Pelajari arus lalu lintas perdagangan, khususnya di sekitar pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko besar. Catatlah jalan-jalan satu arah, lebar jalan dan tempat parkir. Carilah kondisi lalu lintas perdagangan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Setelah mempersempit pilihan lokasi Anda, tentukan seberapa penting lalu lintas perdagangan untuk keberhasilan bisnis Anda. Tergantung seberapa penting lalu lintas perdagangan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.

Angkutan umum mungkin penting untuk konsumen maupun pekerja. Berikan perhatian khusus pada lokasi di dekat atau sekitar terminal angkutan umum.

Tersedianya tempat parkir adalah hal yang penting bagi mereka yang berkendaraan. Biaya dan akses ke tempat parkir merupakan pertimbangan yang paling penting. Ingat, lokasi harus memungkinkan konsumen berhenti dan melakukan pembelian dengan mudah. Menentukan lokasi bisnis Anda di jalan yang sibuk tidak akan menguntungkan apabila konsumen Anda tidak dapat memarkirkan mobil mereka.

Jarak dari daerah pemukiman atau daerah bisnis lainnya merupakan hal yang penting bagi sebagian bisnis.

(37)

Kemacetan lalu lintas dapat membuat sebagian orang menghindari persimpangan atau pusat perbelanjaan. Jika lalu lintas di sekitar bisnis terlalu padat, maka penjualan akan berkurang.

Bahu jalan dimana lokasi bisnis berada mungkin merupakan hal yang penting. Penelitian yang dilakukan terhadap lokasi-lokasi bengkel juga berlaku untuk bisnisbisnis lain yang menjual barang dagangan kepada konsumen yang melewati jalan tersebut. Masyarakat ingin membeli sesuatu sewaktu dalam perjalanan ke atau dari rumah mereka. Sebagai contoh, koran dan bensin dibeli sewaktu berangkat ke kantor, sedangkan makanan dibeli dan cucian diambil sewaktu pulang. Apabila penjualan Anda lebih baik di siang hari, maka sediakan makanan selama jam sibuk di siang hari di bahu jalan yang membawa lalu lintas pulang. Lebar jalan mungkin penting. Lebarnya jalan menunjukkan seberapa baik jalan yang ada. Secara umum, semakin lebar jalan, maka semakin baik pula lokasi tersebut. Jalan utama adalah lokasi yang lebih baik dari jalan "kecil" karena lebih banyak calon konsumen yang mengambil jalan utama setiap harinya. Jalan yang lebih lebar juga lebih mudah bagi konsumen. Ingat, pikirkan calon konsumen mungkin terburu-buru: Apakah kemacetan lalu lintas akan terjadi karena mobil-mobil diparkir secara ganda?

Bagian blok dari lokasi bisnis Anda mungkin merupakan hal yang penting. Lokasi di sudut mungkin akan lebih kelihatan ketimbang lokasi di tengah blok karena lokasi di sudut lebih mudah terlihat dari persimpangan jalan. Namun, harga sewanya biasanya lebih mahal. Tetangga dapat membantu Anda bila Anda memilih lokasi yang tepat. Toko-toko di sekitar Anda mungkin memasang banyak iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebagian pemilik bisnis mungkin menyisihkan sebagian dana promosi mereka untuk membiayai asosiasi pedagang yang mempromosikan daerah perbelanjaan tertentu. Untuk itu, pandai-pandailah dalam memilih tetangga.

(38)

LEMBAR

KERJA

1

Modul 6: Topik 2

Memilih Lokasi Bisnis

Embong dan Susan sama-sama punya rencana untuk membuka bisnis mereka sendiri. Mereka membahas keputusan mereka untuk menjadi seorang wirausaha.

Embong memutuskan untuk membuka bisnis di kota asalnya karena ia telah menetap di sana sepanjang hidupnya, dan telah mengenat sebagian besar masyarakat di sana, sehingga mereka semua menyukai Embong. Disana sudah ada toko Koperasi dan toko Teluk Bayur, tapi Embong merasa mampu mengoperasikan bisnisnya dengan baik. Toko Koperasi dan Teluk telah lama menjalankan bisnis mereka. Mereka telah banyak menghasilkan penjualan.

Kota asal Embong tidak begitu besar. Banyak orang yang tinggal disana berdagang ikan dan hasil buruan. Sebagian dari mereka bekerja paruh waktu di lembaga-lembaga pemerintahan. Sedangkan sebagian lagi bekerja di luar kota, terutama di lokasi-lokasi konstruksi dan pertambangan. Mereka hanya pulang selama satu minggu atau dua, empat atau lima kali setahun.

Kota asal Embong hanya dapat dijangkau oleh kapal bot atau pesawat. Pasokan untuk Toko Teluk dan Koperasi dikirim ke kota tersebut melalui kapal tongkang selama musim kemarau. Sebagian suplai dikirim selama musim hujan, tapi volumenya tidak banyak.

Embong berpendapat kota ini mampu menerima tiga buah toko karena ada cukup banyak orang di kota ini.

Di sisi lain, Susan memutuskan untuk mendirikan bisnisnya di sebuah kota kecil yang jaraknya agak jauh dad tempat tinggalnya. Susan tidak mengenal banyak orang di kota tersebut tapi ia tetap merasa yakin bisnisnya akan berjalan dengan baik dan meraih sukses di sana.

Kota di mana Susan memutuskan untuk membuka tokonya sudah memiliki sebuah toko serba ada. Hanya toko itu yang ada di kota tersebut. Masyarakat di kota tersebut banyak melakukan perburuan dan memancing ikan dan mereka juga mempunyai beberapa lokasi kamp untuk wisatawan. Ada sebuah pertambangan yang terletak di sebuah komunitas yang lokasi beberapa mil jauhnya, dan banyak orang di kota tersebut bekerja dan tinggal di lokasi pertambangan tersebut selama hari kerja dan pulang ke rumah mereka di akhir pekan. Ada juga beberapa lokasi penebangan hutan di sekitar kota tersebut. Banyak orang bekerja sebagai penebang pohon. Kayu yang dipotong diangkut keluar pabrik menggunakan truk yang melewati jalan yang ada di kota tersebut. Susan berpendapat bahwa karena mereka bekerja sepanjang tahun maka ada peluang yang lebih baik untuk memperoleh keberhasilan bisnis di kota tersebut. la memperkirakan ada cukup orang yang dapat membuat kedua toko sibuk sepanjang tahun. Susan berpikir bahwa dengan menawarkan jenis barang dagangan yang tepat, ia akan meraih sukses bila ia membangun tokonya di kota ini.

(39)

Pertanyaan diskusi :

Lokasi mana yang Anda pikir terbaik dari segi bisnis, Toko Embong atau

Susan? Mengapa?

Referensi

Dokumen terkait

Maka untuk memenangkan persaingan ini sangat dibutuhkan perencanaan bisnis yang tepat dalam memulai sebuah usaha, agar usaha yang baru dimulai mampu bertahan di lingkungan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang perkantoran menjadi salah satu kebutuhan dasar untuk konsep kawasan aerotropolis.. Kata kunci: aerotropolis,

Keputusan Bentuk Kepemilikan Bisnis Pajak yang harus dibayar oleh Bisnis Pengendalian Bisnis Akses Bisnis terhadap Pendanaan Nilai Perusahaan... Perusahaan yang dikelola

Dalam pembuatan keputusan, dibutuhkan sistem yang terintegrasi dan terpadu untuk kebutuhan bisnis, sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan

84 4 Saya siap melakukan apa saja untuk menjadi wirausaha 5 Saya bersungguh-sungguh untuk memulai usaha Keputusan Berwirausaha No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 1 Saya memiliki keyakinan

Dibutuhkan dana yang besar untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam menanggulangi penyakit yang sedang berkembang sehingga keputusan pengembangan produk

Pada mata kuliah Metode Penelitian akan dibahas berbagai jenis penelitian dan langkah-langkah untuk memulai dari Dasar-dasar Penelitian, ruang lingkup penelitian Bisnis, masalah

Pemanfaatan Business Intelligence (BI) merupakan hal penting dalam dunia bisnis untuk pengambilan keputusan yang