• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report 2010 Annual Report 2010 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Annual Report 2010 Annual Report 2010 2"

Copied!
255
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

tata kelola

Perusahaan

CORP ORA T E GOV ERN A N CE REP ORT

Komit men t inggi pada penerapan best pract ices t at a kelola perusahaan

yang seimbang dengan peningkat an moral dan et ika para pelaksana

unt uk memperkuat daya saing Perseroan, memaksimalkan nilai

Perseroan, mengelola sumber daya dan risiko lebih efekt if dan efisien

sert a mencipt akan keberhasilan demi menjamin peningkat an kinerja

usaha dan pert umbuhan jangka panjang bagi pemegang saham secara

et is, legal, berkelanjut an dan t et ap memperhat ikan kepent ingan sert a

keadilan bagi pemangku kepent ingan lainnya.

(2)

LAPORAN T

Penerapan Tata kelola Perusahaan yang baik secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan Perseroan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh Perseroan yang semakin meningkat. Penerapan Tata kelola merupakan wujud kepatuhan Perseroan terhadap keputusan menteri bUmN No. kep-117/m-mbU/2002 tentang Penerapan Praktek gcg pada bUmN sekaligus merupakan cara terbaik untuk mewujudkan tujuan Perseroan. dalam mengembangkan pengelolaan dan penerapan gcg, Perseroan senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance indonesia yang dikeluarkan oleh komite Nasional kebijakan Governance serta memperhatikan praktek bisnis terbaik.

Perseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan Tata kelola Perusahaan yang baik di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang baik yang diwujudkan diantaranya dalam:

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan •

komisaris dan direksi.

kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan •

satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal.

Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan •

auditor eksternal.

Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem •

pengendalian internal.

Rencana strategis jangka panjang Perseroan. •

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan •

Perseroan.

sedangkan untuk mengoptimalkan penerapan Tata kelola Perusahaan yang baik, Perseroan melakukan penguatan infrastruktur dan soft structure gcg, restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan proses pengendalian internal yang mengarah kepada praktek terbaik gcg, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang baik dan efektif.

TUjUAN

sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan gcg sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan misi gcg sebagai berikut:

REPORT OF cORPORATE

gOvERNANcE imPLEmENTATiON

implementation of good corporate governance consistently is a very important factor in the management of the company considering the growing risks and challenges faced by the company. corporate governance implementation is a form of company’s compliance to ministerial decree of sOEs No. kEP-117/m-mbU/2002 about application of gcg practice at sOE and also as the best way to achieve the company’s goals. in developing the management and implementation of gcg, the company continues to pay attention to provisions in the general guideline of indonesia’s good corporate governance issued by the National committee on governance policy and to the best business practices.

The company continues to fully commit in implementing the good corporate governance at all levels and grades of the organization according to the provision and requirements related to the implementation of good corporate governance, which can be manifested as follows:

implementing the per for mance of duties and •

responsibilities of the board of commissioners and directors.

completing and implementing task committees and •

work units who perform internal control functions.

Applying compliance, internal and external auditors •

Applying risk management, including internal control •

systems.

The company’s long-term strategic plan. •

T h e c o m p a n y ’s f i n a n c i a l a n d n o n f i n a n c i a l •

Transparency.

As for optimizing the implementation of good corporate governance, the company has applied the strengthening of infrastructure and gcg soft structure, internal restructuring, improved function and internal control processes that lead to gcg best practices, adjustment and renewal of systems and procedures needed to support the implementation of effective good corporate governance.

gOALs

(3)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

• Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.

• Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.

• Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan gcg,meliputi:

• Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan.

• Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan. • Meningkatnya kepercayaan investor.

• Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan deviden Perseroan.

• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.

• Meningkatkan pertanggungjawabaan pengelolaan Perseroan kepada Pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders. • Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara

perusahaan dengan para stakeholders.

• Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia. • Mendorong dan mendukung pengembangan usaha,

pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan.

melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah praktek-praktek korupsi, kolusi dan Nepotisme (kkN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan. selain hal tersebut konsistensi penerapan gcg diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan

Realize the achievement of corporate sustainability •

through governance based upon the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness and equality.

Realize the empowerment of the function and •

independence of each corporate body, that is, the general shareholders meeting, the board of commissioners and the board of directors.

Realize a condition in which all corporate bodies make •

their decisions and implement them on the basis of high moral values and adherence to existing laws and regulations.

The company applies good governance principles to guarantee the achievement of optimal results in applying gcg, which include:

improved company performance through the creation •

of better decision-making processes, improving the operational eficiency of the company and improving services to stakeholders.

improved corporate value, through improving inancial •

performance and minimizing investment decision risks that contain conlicts of interest.

improved investor trust. •

Achievement of stakeholder’s satisfaction resulting from •

corporate value and company dividends.

directed and controlled the work relationship of •

the company’s organ through general meeting of shareholders, board of commissioners and directors. improved company’s management accountability to •

shareholder and stakeholders.

created clarity of the working relationship between the •

company and its stakeholders.

direct the company’s vision and mission achievement •

and enhance its human resource professionalism. Encourage and support business development, company •

resource management and more effective risk management so as to increase the value of the company.

(4)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

nilai Perseroan (Corporate value) bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

komitmen manajemen atas kepatuhan terhadap gcg terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait diantaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal perusahaan, menentukan tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan, pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas icoFR dan hasil self assessment yang dilakukan secara periodik.

PEdOmAN, sTRUkTUR dAN

mEkANismE TATA kELOLA

PEDOMAN

Pada tahun 2010, Perseroan telah menyelesaikan pembuatan Board Manual sebagai salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman gcg dan telah diberlakukan melalui surat keputusan direksi.

Board Manual ini merupakan pedoman kerja dewan komisaris, direksi dan Perangkatnya yang bertujuan untuk:

• mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja dewan komisaris dan direksi.

• menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ.

• menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).

selain hal tersebut, pada tahun pertengahan 2010 juga telah dilakukan revisi dan penyempurnaan terhadap Pedoman gcg yang terkait dengan implementasi tata kelola perusahaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

sebagai implementasi penerapan tata kelola, Perseroan secara terus menerus melakukan penyempurnaan atas Standard Operating Procedure (SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di dalam sistem manajemen semen gresik (smsg).

growth, which in turn will increase corporate value for the shareholders and other stakeholders.

The management commitment on gcg compliance consists of several relevant policies and provisions including the establishment of the duties and responsibilities of each function related to planning, implementation and management of corporate internal control, determining the appropriate level for the management of corporate internal control, the achievement of targets, designing controlled disclosure and procedure policies, documentation, reporting, and providing a written statement regarding the effectiveness of icoFR and the results of periodically conducted self assessment.

gOvERNANcE gUidELiNEs,

sTRUcTURE ANd mEcHANism

GUIDELINE

in 2010, the company has completed board manual as one of the implementation of gcg guidelines and the manual has been enacted through the statement of directors’ decision.

board manual is a guideline for the board of commissioners, directors and aims to:

facilitate the boards in understanding the regulation •

associated with the boards’ working procedures.

be a reference for the main tasks, job functions and •

increase the quality and effectiveness of working relationships between the two organs.

apply the gcg principles such as transparency, •

accountability, responsibility, independence, and fairness.

besides, in mid-2010 the gcg guideline has been revised and improved related to the implementation of good corporate governance in accordance with the applicable provisions and existing legislation.

(5)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

As part of the framework in implementing gcg initiated by the board of commissioners and directors, the company completed the entire soft structure needed in the company’s management according to gcg principles. The framework of this soft structure policy includes gcg manual, corporate code of conduct manual, board manual and other policies, signed by the boards of commissioners and directors corporate.

sebagai kerangka pelaksanaan gcg yang diprakarsai oleh dewan komisaris dan direksi, Perseroan melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan sesuai kaidah gcg. kerangka kebijakan soft structure tersebut meliputi Pedoman Pelaksanaan gcg, Pedoman kode Etik Perusahaan, Manual Board dan kebijakan-kebijakan Lainnya, yang ditanda tangani oleh dewan komisaris dan direksi.

Perseroan t elah melengkapi seluruh soft

st ruct ure pengelolaan perusahaan sesuai

kaidah GCG.

The Company hascomplet ed t he ent ire soft st ruct ure of t he Companyís management according t o GCG principle

according t o GCG priciples.

infra structure soft structure

RUPS

• general meeting of shareholders

Dewan Komisaris

• board of commissioners directors Komite Pendukung Komisaris

• commissioners support committees

- Komite Strategi Audit committee

- Komite Strategi, Investasi dan Risiko strategic Risk and investement committee

- Komite GCG gcg commite

- Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneratin committee

- Oversight Committee Oversight committee

Sekretaris Perusahaan

• company secretary

Manajemen Risiko

• Risk management

Internal Audit

• internal Audit

Eksternal Audit

• Audit External

Budaya Perusahaan

Corporate Culture Pedoman GCG

GCG Manual Pedoman Kode Etik

Code of Conduct Manual Pedoman Direksi

Manual Board Charter Kebijakan Perusahaan

Corporate policy SMSG

• smsg - manual (Level 1) - Prosedur (Level 2) - Work Instruction (Level 3) - Record

Whistle Blower System

Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan perusahaan, termasuk diantaranya memberikan deinisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan sdm dan sebagainya. dengan kelengkapan kompetensi pemrakarsa praktek gcg dan kelengkapan soft structure penunjangnya, maka Perseroan meyakini tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik.

(6)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

All of the guidelines and rules were created with attention to the points contained in “general guidelines to good corporate governance in indonesia,” Law No. 40/2007 regarding Limited companies, and generally applicable gcg practices.

STRUCTURE

in accordance with Law No. 40 of 2007 regarding the company limited, the organs consist of the general meeting of shareholders (gms), the board of commissioners and directors. The management of the company adheres to the system of two bodies (two boards system), the board of commissioners and directors, which has the authority and clear responsibilities according to their respective functions, as mandated in the Articles of Association and regulated legislation.

The company has the necessary infrastructure within the framework of the gcg implementation, the board of commissioners has formed committees to empower functional supervisory functions. similarly, the board of directors has established a control work unit, to oversee and be responsible for the implementation of gcg and also served as a working partner of the committees under the board of commissioners, as seen from the chart below.

The company’s governance structure can be seen below: keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah

memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam “Pedoman Umum Good Corporate Governance indonesia”, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan praktek-praktek gcg yang lazim digunakan.

STRUKTUR

sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang saham (RUPs), dewan komisaris dan direksi. kepengurusan Perseroan menganut system dua badan (two boards system), yaitu dewan komisaris dan direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran dasar dan Peraturan Perundang-Undangan.

Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi gcg, di jajaran dewan komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. demikian pula di jajaran direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi gcg dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah dewan komisaris, sebagaimana bagan dibawah ini.

struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai berikut:

komisaris commissioners

komite smRi smRi committee

komite Audit Audit committee

komite gcg gcg committee

komite Oversight Oversight Committee komite

Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration

committee

direksi directors

internal Audit Audit internal sekretaris

Perusahaan corporate secretary

dept. Hukum & manaj. Risiko

Legal & Risk management

dept.

dept. Litbang & jaminan mutu

(7)

LAPORAN T

sebagaimana tergambar dalam struktur tersebut, dalam forum RUPs, para pemegang saham dapat melakukan pengambilan keputusan penting berkaitan dengan investasi yang telah ditanamkan di Perseroan. keputusan yang diambil dalam RUPs didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPs atau Pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang dewan komisaris dan direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPs untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran dasar dan Peraturan perundang-Undangan.

dengan kedudukan yang setara, para pemegang saham akan mempertimbangkan dengan seksama keputusannya demi kepentingan jangka panjang Perseroan. setelah keputusan diambil, maka RUPs kemudian akan menyerahkan segala kewenangan pengawasan dan pelaksanaan keputusan tersebut kepada dewan komisaris dan direksi. Hal ini sesuai dengan Anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan atas setiap keputusan RUPs tersebut dilakukan oleh direksi. dewan komisaris kemudian melakukan pengawasan dan memberikan nasehat untuk memastikan bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPs tersebut dilaksanakan dan dicapai. dengan tugas dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam menjaga keberlangsungan Perseroan, dewan komisaris dibantu oleh komite Penunjang sedangkan direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan mekanisme tata kelola tersebut.

kEbijAkAN TATA kELOLA

PERUsAHAAN

Perseroan terus melengkapi aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari Panduan gcg untuk menunjang peningkatan penerapan tata-kelola perusahaan yang baik. beberapa aturan kebijakan (soft-structure) yang telah selesai disusun dan diimplementasikan mencakup di antaranya:

BOARD MANUAL

Board Manual ini merupakan pedoman kerja dewan komisaris, direksi dan Perangkatnya yang bertujuan untuk:

• mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja dewan komisaris dan direksi.

• menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ.

MECHANISM OF CORPORATE GOVERNANCE

As illustrated in that structure, the shareholders, through the forum of the gms, can make important decisions related to investments already made by the company. with equal status, the shareholders carefully consider their decisions with respect to the long term interests of the company. Once the decisions are made, the gms surrenders all supervision and implementation of those decisions to the boards of commissioners and directors. This is in accordance with the company’s Articles of Association and the legal regulations that apply.

with equal status, the shareholders carefully consider their decisions with respect to the long term interests of the company. Once the decisions are made, the gms surrenders all supervision and implementation of the decisions to the board of commissioners and directors. This is in accordance with the company’s Articles of Association and the legal regulations that apply.

The management of the company and the implementation of every gms decision are undertaken by the directors. The board of commissioners exercises supervision and provides advice to ensure that the company’s goals, as well as the decisions of the gms, are implemented and achieved. given the extent of these tasks and responsibilities for safeguarding the company as a going concern, the board of commissioners is assisted by supporting committees, while the directors are assisted by the work units in relation to the governance mechanism.

cORPORATE gOvERNANcE POLicy

The company continuously updates and adds to the operational policy rules as part of the gcg manual to support the improved application of good corporate governance practices. soft structure policy rules that have already been formulated and implemented include the following.

BOARD MANUAL

board manual as a guideline for the board of commissioners, directors and devices that aim to:

facilitate the board in understanding the rules associated •

with working procedures of the board.

reference about the main tasks, job functions and •

(8)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

• menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).

Board Manual ini berlaku bagi Organ Perusahaan yaitu RUPs, dewan komisaris dan direksi di lingkungan Perusahaan dengan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran dasar, dan arahan Pemegang saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang saham (RUPs) yang mengatur tata kerja dewan komisaris dan direksi.

sebagai pedoman kerja, Board Manual ini mengatur tentang penetapan kebijakan Perseroan oleh direksi yaitu:

• kebijakan yang diambil oleh direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku.

• Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.

Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh direksi dalam membuat kebijakaan meliputi:

• Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra Perusahaan, risiko atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Rapat direksi;

• Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perusahaan sesuai dengan sektor/bidang tugasnya, maka direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat direksi;

• Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat;

• Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - itikad baik;

- Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup;

apply the principles of gcg namely transparency, •

accountability, responsibility, independence, and fairness.

board manual applies to the gms Organ company, the board of commissioners and directors in the company by reference to the applicable rules and regulations, legislation, the Articles of Association, and the shareholders’ direction set forth in the general meeting of shareholders (gms), which regulates the job description of board of commissioners and directors.

As a working guideline, the board manual sets out the company policy determined by the board of directors as follows:

The board of directors adopted the policy to run, direct •

and control a speciic activity or or solve a particular problem, in which the substance of the problem or work activity is not regulated in a standard rule.

The

• board of directors adopted the policy formulated at the board of directors’ meeting or by an individual without the meeting. approved by the board of directors’ meeting;

in the

• event that the above policy implemented by the

directors in accordance with their sector / ield duties, then the relevant directors are responsible for the policy until the policy until it can be approved by the board of directors’ meeting;

The

• board of directors has continually adopted a policy that has similar substance and becomes a day-to-day needs, therefore, the respective directors need to propose to the board of directors to stipulate the particular policy as a binding rule and regulation;

when

• making decisions on policies over any arising problems, each director needs to consider the following:

- good faith;

(9)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

- investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perusahaan;

- dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan;

- koordinasi dengan direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan direktur lainnya.

• Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan;

• Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh direktur Utama; • Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perusahaan seperti

surat keputusan dan lain-lain, diatur dalam dokumen Perusahaan tersendiri.

TATA LAKSANA HUBUNGAN KERJA

Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan kerja yang baik antara dewan komisaris dengan direksi merupakan salah satu hal yang sangat penting agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan efektif dan eisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara dewan komisaris dengan direksi adalah sebagai berikut:

• Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran direksi dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran dasar Perusahaan;

• Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan;

• Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; • Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja

dilakukan oleh masing-masing Anggota dewan komisaris dan direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; • Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun

sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan

- Adequate investigation on the existing problems and the various possible solutions including their positive and negative impact to the company;

- Policy making based on consideration solely for the interests of the company;

- coordination with other directors, especially for a policy that will impact directly or indirectly to their duties and authority as well as other directors policy.

when carrying out day-to-day obligations, the board •

of directors continues to consider the appropriateness of the action based on the company’s plans and objectives;

delegation of the

• directors’ authority to the employee or

any other party to perform any legal act on behalf of the company should be expressed in a written documents and approved by the President director;

The company’s management policies such as decree

• and

others, set forth in the company’s separated document.

GCG OF WORK RELATIONSHIP

The company has established good governance on working relationship between the board of commissioners and the board of directors as one of signiicant things so these two organs can work according to their respective functions effectively and efficiently. The principles in maintaining a good working relationship between the board of commissioners and the board of directors are as follows:

The board of commissioners respects the functions and •

role of directors in managing the company as stipulated in laws and regulations and the Articles of Association;

The board of directors respects the functions and role of •

the board of commissioners in monitoring and providing advice on the company’s policy management;

Any working relationship between the board of •

commissioners and the board of directors is always formal in accodance with standard accountable mechanism or correspondence.

members of the two boards can have any informal •

working relationships, but they can not use it formalize policies unless through accounted mechanism or correspondence;

The board of commissioners either jointly or individually •

(10)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi;

• Dewan Komisaris harus mendapatkan akses informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap;

• Direksi dan setiap Direktur wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh dewan komisaris;

• Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada dewan komisaris secara tepat waktu dan lengkap dan bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh dewan komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Dewan Komisaris mempunyai wewenang meminta

direksi dan/atau pejabat lain dibawah direksi dengan sepengetahuan direksi untuk menghadiri Rapat dewan komisaris

• Dewan Komisaris mempunyai wewenang menghadiri Rapat direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Perseroan telah memiliki perangkat pelaporan pelanggaran berupa kotak saran sg-5000 yang menampung segala keluhan, pengaduan dan laporan dari pihak internal maupun eksternal. Unit kerja yang bertanggung jawab mengelola kotak saran tersebut secara periodik mencatat dan memilah pengaduan. selanjutnya unit kerja yang berwenang dan unit kerja internal audit harus menindak lanjuti pengaduan yang bersifat kolusi korupsi dan Nepotisme (kkN).

saat ini Perseroan sedang menyempurnakan sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing Policy) tersebut sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi, akuntabilitas dan fairness dalam berhubungan bisnis dengan Perseroan.

Tujuan dari penerapan sistem pelaporan pelanggaran ini diantaranya:

• Memberikan wadah dan panduan bagi Pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan dan ketentuan Perusahaan serta peraturan perundang-undangan. • Membangun sistem penanganan pengaduan yang

tanggap, transparan, aman dan bertanggung jawab.

any buildings and grounds or other places used or controlled by the company and they are entitled to examine all bookkeeping, letters and other evidences, check and match the cash situation and others and to ind out all of the board of directors’ activities;

The board of commissioners must obtain access to the •

company’s accurate, timely and complete information; The board of directors and each director shall provide •

an explanation for all matters being asked by the board of commissioners;

The board of directors are responsible for ensuring that •

information about the company granted to the board of commissionerss is itimely and complete. The board of directors are also responsible to submit the reports required by the board of commissioners periodically in accordance with applicable regulations;

board of commissioners has the authority to ask the •

board of directors and/or other officials, with the knowledge of the directors, to attend the meeting of the board of commissioners;

board of commissioners has the authority to attend the •

meeting of the board of directors and provide views on any matters being discussed.

WHISTLEBLOWING POLICY

The company has a facility for reporting violations in the form of the sg-5000 suggestion box, which is designed to accommodate all complaints, claims and reports from both internal and external parties. The work unit is responsible to manages the suggestion box by periodically recording and sorting out the complaints. The authorized work unit and the internal audit work unit must then follow up on any complaints with elements of corruption, collusion and nepotism.

The company is currently in the process of improving its whistleblowing system as a follow-up to demands for greater transparency, accountability and fairness in business relations with the company.

The purpose of implementing the reporting system of these violations includes:

facilitate and provide some guidelines for the Rapporteur •

to submit allegations of irregularities or violations of company policies and regulations and legislations.

develop a res

• ponsive, transparent, safe and accountable

(11)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

• Merupakan bagian dari pengendalian internal • Salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan

memerangi praktek yang bertentangan dengan praktek Good Governance adalah melalui mekanisme pelaporan pelanggaran (whistleblowing System)

d e n g a n s i s t e m p e l a p o r a n p e l a n g g a r a n y a n g disempurnakan tersebut, diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial yang dapat merusak citra Perseroan; mengurangi kerugian yang terjadi akibat pelanggaran melalui deteksi dini; dan mencegah kemungkinan terjadinya masalah akibat terjadinya suatu pelanggaran. Perseroan menyediakan media pelaporan, menetapkan prosedur pelaporan termasuk kejelasan jenis-jenis pelaporan yang dapat dilaporkan.

Perseroan menjamin kerahasiaan pelapor, kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Perseroan bahkan memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan yang terbukti kebenarannya dan manakala pelapor tidak terlibat di dalamnya.

Perseroan sedang menyempurnakan

sist em pelaporan pelanggaran unt uk

memperkuat sist em det eksi dini.

The Company is current ly improving t he report ing

syst em of violat ion t o st rengt hen t he early

det ect ion Syst em.

PENGELOLAAN RISIKO PERSEROAN

dengan wilayah operasional yang tersebar luas Perseroan akan selalu menghadapi tantangan bisnis yang kompetitif serta berbagai risiko dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen Risiko sebagai bagian dari sistem pengawasan dan pengendalian internal dengan tujuan akhir meminimalkan potensi kerugian yang mungkin terjadi.

Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan m a n a j e m e n r i s i k o d e n g a n m e m b e n t u k s a t u a n Pengendalian Risiko. satuan ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus menerus, tepat dan komprehensif. Pengelolaan risiko disertai

it is part of the internal control •

One of the most effective ways to prevent and combat •

practices that are against the practice of good governance is through the reporting mechanism of violations (whistleblowing system)

with an improved-violation-reporting system, we hope to create a conducive climate and encourage the reporting of violations that could lead to inancial as well as non-inancial losses, or could damage the company’s image; reduce losses that occur as a result of violations through early detection; and guard against the possibility of problems occurring as a result of a violation. The company has prepared media and established procedures for reporting, including clarifying the kinds of occurrences that can be reported.

The company guarantee the Rapporteur’s conidentiality unless disclosure is necessary due to the reporting or investigation purposes conducted by the authority. The company even gives awards if the rapporteur founds that he or she is not involved in the violation.

CORPORATE RISK MANAGEMENT

with its extensive operational area, the company will always face competitive business challenges, as well as various risks in running its business. The company has therefore established a Risk management Policy as a part of a broader system of supervision and internal control, with the ultimate goal being to minimize the occurrence of potential losses.

(12)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

upaya mitigasi risiko yang telah diidentiikasi, sehingga Perseroan mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan peluang bisnis yang ada dengan meminimalkan potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. (selengkapnya lihat uraian “Risiko dan manajemen Risiko”, halaman 58)

STANDAR AKUNTANSI

kebijakan akuntansi Perseroan harus mereleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan standar Akuntansi keuangan indonesia. Oleh karena itu :

a) Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan standar Akuntansi keuangan indonesia.

b) setiap jajaran Perusahaan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memahami dan menjalankan kebijakan perusahaan bidang keuangan secara konsisten.

c) setiap jajaran Perusahaan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memperlakukan informasi keuangan sesuai dengan kewenangannya.

TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN

Perseroan telah menetapkan peraturan “Transaksi benturan kepentingan”, dimana ditegaskan bahwa pihak-pihak internal maupun eksternal Perseroan yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. dengan demikian, seluruh bagian organ Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. seluruh direksi juga tidak diperkenankan memiliki saham pada perusahaan terailiasi dengan Perseroan maupun saham pada anak usaha.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA

Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, yaitu perusahaan-perusahaan di bawah grup semen gresik dan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki pengurus yang sama dengan dan/atau berasal dari semen gresik. Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut dilakukan secara transparan dan wajar sehingga kepentingan Pemegang saham dan semen gresik tidak dirugikan.

management is accompanied by efforts towards mitigating risks that have been identified, so that the company is able to increase the likelihood of achieving its goals and capture existing business opportunities by minimizing the potential risks and losses that might occur. (For a complete explanation see “Risk and Risk management,” page 58)

ACCOUNTING STANDARDS

The company’s accounting policy must relect all inancial transactions and changes in assets and ensure that all inancial transactions are accurately recorded in accordance with indonesia Accounting standard.

Therefore:

a) the company will always improve the accounting policies in accordance with Financial Accounting standard indonesia.

b) Every company that is responsible for inancial functions must understand and implement the company’s inancial policy consistently.

c) Every company that is responsible for inancial functions should treat inancial information in accordance with their authority.

CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS

The company has established regulations for “conlict of interest Transactions,” which emphasize that internal or external parties of the company who have opportunities related to a certain transaction are not allowed to take part in the decision making process involving that transaction. in this way, each division of the company can avoid the domination of one party by another, and remain free of any inluence or pressure such that decisions concerning a transaction that contains a conflict of interest can be made objectively. To prevent conlicts of interest occurring, none of the members of the board of directors own shares in the company, either directly or indirectly. moreover, the directors are not allowed to own shares in businesses afiliated with the company or shares in subsidiaries.

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

(13)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

TRANSAKSI ORANG DALAM

sebagai salah satu perusahaan publik yang terdaftar di bEi, Perseroan memiliki aturan mengenai transaksi orang dalam. selain diatur dalam kode etik, Perseroan mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu pada Undang-undang Pasar modal (Undang-Undang No. 8 tahun 1995, Penjelasan Pasal 95) tentang Pasar modal dan Peraturan bAPEPAm yang melarang orang dalam untuk membeli atau menjual efek perusahaan tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian sebagaimana diatur dalam Peraturan bAPEPAm No. xi.c.1, tentang “Transaksi Efek yang Tidak dilarang bagi Orang dalam”. Pedoman Etika bisnis dan Etika kerja Perseroan juga menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai informasi orang dalam khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif dan bersifat rahasia.

dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada saat Program Pembelian kembali saham (Share Buy-back) Perseroan mengeluarkan pengumuman yang melarang dewan komisaris, direksi dan pegawai untuk melakukan transaksi saham Perseroan selama program tersebut berlangsung.

LARANGAN PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH DAN DONASI

setiap pihak di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan, dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari dilarang memberi atau menerima hadiah dan donasi. Larangan ini diberlakukan karena penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perusahaan. demi tegaknya kebijakan ini, dewan komisaris, direksi dan Pegawai setiap tahunnya diwajibkan membuat pernyataan tertulis di atas meterai bahwa masing-masing yang bersangkutan tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Perseroan melarang pemberian dan

penerimaan hadiah dan donasi.

The company prohibit ed giving and receiving

gift s and donat ions.

INSIDER TRADING

As one of the public companies listed on the idx (indonesia stock Exchange), the company has regulations on insider trading. besides being regulated by the code of ethics, the company has issued regulations related to this with reference to the Law on the capital market (Law No.8/1995, Explanation Paragraph 95) concerning capital market and bAPEPAm regulations, which prohibit insiders from buying or selling the securities of listed companies, unless they qualify for the exemption as set forth in bAPEPAm Regulation No. xi.c.1, regarding “securities Transactions Not Prohibited For insiders.” The business Ethics manual and corporate code of conduct also state that the company irmly upholds the prevailing laws and regulations concerning insider information, speciically on the issue of access to sensitive and secret information.

in certain cases, such as in the event of a share buyback Program, the company issues an announcement that prohibits the board of commissioners, directors and employees from taking part in transactions of company shares for as long as any such program is underway.

BAN ON GIVING AND RECEIVING GIFTS AND DONATIONS

(14)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

PENGADAAN BARANG/JASA

Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan eisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi benturan kepentingan.

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK

sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan produksi maupun distribusi Perseroan.

REMUNERASI

sistem remunerasi dewan komisaris dan direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja perusahaan.

Remunerasi untuk dewan komisaris ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perusahaan yang ditetapkan oleh RUPs.

Remunerasi untuk direksi ditetapkan oleh RUPs dengan memperhatikan usulan dewan komisaris. Untuk kepentingan Perusahaan, honorarium, tantiem dan fasilitas lainnya ditetapkan berdasarkan keputusan RUPs.

KETERBUKAAN INFORMASI

Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasiikasi informasi yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. informasi yang tidak bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang ada. Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasi-informasi yang harus segera disampaikan kepada Para Pemangku kepentingan dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat.

GOODS/SERVICES PROCUREMENT

The company applies a transparent and accountable policy on procurement, fulfilling the principles of effectiveness and efficiency, openness, fair competition and non-discrimination. Efforts are made to ensure that the process of goods and services procurement upholds the principles of healthy competition in accordance with prevailing regulations and laws and to avoid the occurrence of transactions with conlicts of interest.

PRODUCT qUALITY CONTROL

in implementing the company’s responsibility to the customers and consumers of its products, the company applies an integrated quality management system to control the quality of products and services produced by the company. guaranteeing product and service quality is the result of a series of production process activities that are consistent with international standards for every aspect of the company’s production and distribution.

RENUMERATION

The renumeration system for the board of commissioners and directors is based on principles of fairness and performance in the company.

The renumeration system for the board of commissioners is determined based on the company’s level decided by gms.

The renumeration system for the board of directors is determined by gms with regards to recommendations from the board of commissioners. while the company’s interest, honorarium, tantiem and other facilities are based on gms.

TRANSPARENCY OF INFORMATION

(15)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

Perseroan senant iasa menyampaikan

informasi pent ing dengan t epat wakt u,

akurat , jelas dan objekt if.

The Company cont inues t o provide import ant

informat ion on t ime accurat ely, clearly and

object ively.

informasi penting diungkapkan secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan Laporan keuangan Perusahaan kepada Pemegang saham dan instansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan lengkap mengenai kebijakan ini, misalnya prosedur komunikasi dengan pihak eksternal, merupakan pijakan bagi sekretaris Perusahaan menjalankan kegiatannya.

MANAJEMEN KINERJA

Perseroan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh manajemen. saat ini Perseroan mengimplementasikan pengukuran kinerja pada level holding dan dicasscade ke Operasional Company pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa kPi yang ditetapkan selaras dengan pencapaian visi dan misi Perseroan senantiasa dilakukan alignment secara vertical dan horizontal

dalam upaya tercapainya sasaran strategi, Perseroan melakukan inisiatif strategi yang diantaranya: pembangunan pabrik baru dan pembangkit tenaga listrik, implementasi icTmP, implementasi HcmP, inovasi dan continues improvement.

Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini secara keseluruhan menggunakan tools Balanced Scorecard yang meliputi pengukuran berdasarkan perspektif keuangan, customer, internal business process, dan learning and growth. salah satu bentuk implementasinya, progres pencapaian kPi dan program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara rutin, dengan periode setiap triwulanan dan tahunan dalam rapat direksi dan dilaporkan kepada dewan komisaris.

ASSESSMENT

PENERAPAN gcg

Perseroan melakukan assesment pelaksanaan praktek gcg dengan tujuan mengukur kedalaman implementasi praktek gcg sekaligus mendapatkan umpan balik bagi perbaikannya di masa mendatang. dalam penilaiannya,

important information is provided on time, accurately, clearly and objectively in the company’s Annual Report and Financial statement to shareholders and related government Agencies in accordance with the Articles of Association and applicable legal regulations. The complete regulations for this policy, for example the procedures for communication with external parties, serve as a starting point for the corporate secretary to undertake this activity.

MANAGEMENT PERFORMANCE

The company has set key Performance indicators (kPi) as the measures of performance that must be achieved by the management. currently the company implements performance measure at the level of holding and casscade to company’s operational function. To ensure that the kPi set forth in line with the achievement of the company’s mission and vision, kPi is carried out both vertically and horizontally.

in the effort to achieve strategic objectives, the company initiated a strategy that includes: development of New Plant and Power Plant, icTmP and HcmP implementation, innovation and continued improvement.

The overall implementation of this management performance policy uses a tool namely balanced scorecard that includes measurements based on the inancial perspective, customer, internal business processes, and learning and growth. Progress towards achieving kPi and program to optimize corporate performance is regularly discussed every quarterly and annual meeting of the directors and is reported to the board of commissioners.

AssEssmENT OF gcg APPLicATiON

(16)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

assesor juga merekomendasikan dilakukannya beberapa perbaikan dalam penerapan praktek gcg yang meliputi: • Hak dan tanggung jawab Pemegang Saham (RUPS); • Kebijakan GCG;

• Penerapan GCG atas organ-organ Komisaris, Komite komisaris, direksi, satuan Pengawas intern dan sekretaris Perusahaan;

• Pengungkapan Informasi (Disclosure); • Komitmen.

metodologi yang digunakan dalam asesmen adalah penyamaan persepsi dengan pihak counterpart di Perseroan, review dokumen terkait, penyebaran kuesioner kepada responden, dan wawancara dengan pihak terkait.

Perseroan telah menindak-lanjuti sebagian besar rekomendasi dari 28 rekomendasi bPkP perwakilan jawa Timur yang melakukan assesmen penerapan gcg, di antaranya:

Rekomendasi Recommendation Tindak lanjut Follow Up

direksi agar segera menyempurnakan Charter internal Audit sesuai perkembangan ketentuan bapepam

directors improved the internal Audit charter in accordance with the latest development of bapepam regulations

Penyempurnaan telah selesai dilakukan. improvement is done

direksi membuat aturan pelaksanaan untuk penanganan dan mekanisme pelaporan atas pelanggaran Pedoman kode Etik.

directors established rules and regulation to implement reporting mechanism of violations based on code of conduct.

Melakukan penyempurnaan mekanisme proses dalam dewan pertimbangan jabatan menjadi Kebijakan Pelaporan pelang-garan mengacu pada KNKG.

improved the process mechanism in Advisory council for job position to violation reporting policy referring to kNkg

menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota komisaris, direksi dan para eksekutif lainnya di dalam Perusahaan, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota komisaris dan direksi Perusahaan.

developed selection criterias and nomination procedures for members of the board of commissioners and directors and other executives in the company, established the company’s assessment system and provided recommendation regarding the number of members of the board of the company’s commissioners and directors.

Telah dilakukan tindaklanjut dan dimasukan dalam Char-ter Komite Nominasi dan Remunerasi

Followed up and included in the charter of Nomination and Renumera-tion committee.

mengevaluasi sistem pengendalian intern dan memberikan asersi mengenai efektiitas pengendalian intern tersebut.

Evaluated internal control system and provided assertion regarding the effectiveness of the internal control.

Telah dilakukan tindaklanjut melalui implementasi pro-gram Internal Control Over Financial Report (ICoFR) Followed up through implementation of internal control over Financial Report (icoFR) program.

direksi dan komisaris agar menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct atau Pedoman kode Etik

directors and commissioners signed the statement of compliance towards code of conduct.

Telah ditindaklanjuti dan dilakukan secara periodic setiap tahun.

Followed up every year

direksi agar melakukan engungkapan kepemilikan saham oleh komisaris dan direksi beserta keluarganya pada korporasi dan Perseroan lain dalam laporan tahunan

The board of commissioners and directors with their families disclosed share ownership at the company and other company in annual report

Telah ditindaklanjuti melalui penandatanganan pernyataan kepemilikan saham dan benturan kepentingan,

Followed up through signing the statement of share ownership and conlict of interests.

in the evaluation, the Assessor also recommends various improvements in applying the gcg practices involving:

Rights and Responsibilities of shareholders (gms); •

gcg Policies; •

Application of gcg practices in corporate organs •

such as the board of commissioners, committees of the board of commissioners, board of directors, internal supervision Unit, and corporate secretary;

disclosure of information; •

commitment. •

The methodology used in the assessment is shared perception with the counterparts in the company, review related documents, distributing questionnaires to the respondents, and interviews with relevant parties.

(17)

LAPORAN T

Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan gcg Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktek tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan, sebagai berikut:

RENCANA PENINGKATAN PRAKTEK GCG

sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas berkesinambungannya peningkatan praktek gcg pada seluruh level operasional, Perseroan merencanakan beberapa kegiatan penting terkait praktek gcg. kegiatan dimaksud mencakup diantaranya:

• Melengkapi seluruh soft structure yang belum ada dan melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan gcg.

• Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan secara reguler dan review atas penerapan gcg serta memfasilitasi assessment oleh Pihak independen terhadap implementasi gcg di Perseroan untuk mendapatkan feed-back penerapan gcg.

ROAdmAP FOR gcg APPLicATiON

The company has established steps for applying gcg with the goal of becoming an ethical and responsible business, by making the practice of good governance part of the culture of corporate management, as follows

PLANS TO IMPROVE GCG PRACTICES

As a follow-up measure and as proof of the high level of commitment to the sustainable improvement of gcg practices at every level of operation, the company has planned several important activities related to the practice of gcg. These activities include:

completing the remainder of the soft structure and •

conducting studies to improve the elements that are already in place to improve the quality of gcg application.

Regular monitoring, reporting and review of the •

application of gcg, as well as facilitating the assessment by an independent Party of the implementation of gcg in the company in order to obtain feedback for gcg application in future.

(18)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

PERSIaP

aN IMPlEMENT

aSI

imPLEmENT

A

TiON PREP

ARA

TiON

Membangun Komitmen & Pedoman GCG develop commitment & gcg guidelines

Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib maupun bersifat kebijakan

comply to all gcg guidelines both mandatory and policies

Mewujudkan Perusahaan terkendali creating controlable corporation

Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian risiko dan penerapan wbS

Excellent operational through internal control, risk management and wbs implementation

Korporasi sebagai bagian dari masyarakat corporate as a corporate citizen

Memperoleh dukungan Stakeholder & masyarakat melalui pendekatan CSR

gaining stakeholders & society support through csR approach

GCG, Penciptaan Nilai Tambah & Perbaikan yang berkesinambungan gcg, Added value creation & continuous improvement

imPLEmENTAsi gcg

Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar gcg diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip dasar Tata kelola Perusahaan meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness).

Penerapan asas transparansi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi yang intensif dan dikelola secara profesional, sehingga para investor, pemegang saham, kreditur, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan perusahaan secara merata.

gcg imPLEmENTATiON

The company ensures that the basic principles of gcg are applied in every aspect of the business and at all levels. The basic principles of corporate governance include transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.

The principle of transparency is applied through implementing various activities and communication media which is intensively and professionally managed, ensuring that investors, shareholders, creditors, the public and all stakeholders have equitable access to information about corporate performance and management activities.

LAPORAN T

AHUNAN

2010

(19)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

The company implements the principle of accountability with a focus on enhancing the function and role of each organ of business and management so that the management of the company’s business can be properly implemented. The company applies an internal control system (ics/sPi), one of the functions of which is to undertake internal supervision.

The company applies the principle of responsibility by always holding irmly to prudential principles and ensuring compliance with the applicable laws and regulations.

The principle of independence is applied by ensuring that the decision making processes is free of any potential conlicts of interest and undue inluence/ pressure from any parties that is not in accordance with applicable laws and regulations and healthy corporate principles.

The company applies the principles of fairness and equality by treating all stakeholders equally with respect to their rights and obligations relating to the company. The company provides access to information for all stakeholders to enable them to convey their input and advice in the interests of the company’s progress, but the company also stipulates rules on conidential information that limit access to information by parties that do not have an interest in the company.

Prinsip Akunt abilit as dit erapkan melalui

pembagian t ugas Organ Perusahaan

yang jelas, t erinci dan t erukur.

The principle of Account abilit y is applied

t hrough t he clear, det ailed and measurable

division of dut ies in t he Corporat e Organs.

Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran setiap Organ Perusahaan dan manajemen sehingga pengelolaan usaha Perusahaan dapat berjalan dengan baik. Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal dengan sebagian tugasnya adalah melakukan pengawasan internal.

Perseroan menerapkan asas tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penerapan prinsip kemandirian atau independency dilaksanakan dengan proses pengambilan keputusan yang bebas dari benturan kepentingan (conlict of interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Perseroan senant iasa mencegah

t erjadinya pengambilan keput usan yang

mengandung bent uran kepent ingan

The Company prevent s decision making t hat

involves conflict s of int erest

(20)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

beberapa program yang dilaksanakan di tahun 2010 sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan dalam penerapan gcg di antaranya adalah :

• Penyelesaian Pembuatan Board Manual.

• Pengkomunikasian dan Sosialisasi penerapan GCG dilakukan secara bertahap kepada pemangku kepentingan.

• Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan perencanaannya.

• Pemenuhan ketentuan Pasar Modal.

• Penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPKP atas assessment tahun buku 2009.

• Pelaksanaan assessment gcg oleh bPkP Perwakilan jawa Timur tahun buku 2010.

keberhasilan Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten membuahkan penghargaan dari lembaga independen dalam berbagai perspektif, diantaranya:

Adapun implementasi prinsip-prinsip dasar gcg tersebut

GCG Award 2010 sebagai Trusted Company Best on Investors and Analysts Assessment Survey dari majalah swA bekerjasama dengan The Indonesian Institue For Corporate Governance (IICG).

gcg Trusted company Award 2010 as best on investors and Analysts Assessment survey from swA magazine in cooperation with the indonesian institute For corporate governance (iicg)

GCG Award 2010 kategori Best Rights of Shareholders dari majalah investor bekerjasama dengan The Indonesian Institute For Corporate Directorship (IICD).

good corporate governance Award 2010 category best Rights of shareholders of investor magazine in cooperation with the indonesian institute For corporate directorship (iicd)

• Asia untuk kategori:Best Managed Company oleh majalah Finance - Best Corporate Social Responsibility (6) - Most Committed to a strong Dividend Policy 6) - Best Investor Relations (10)

diterima bulan juli 2010

best managed company by Finance Asia magazine for the

category: - best corporate social Responsibility (6) - most committed to a strong dividend Policy 6) - best investor Relations (10) Received july 2010.

several programs undertaken in 2010 reflect the commitment of the company’s management to applying gcg practices, including:

completion of board manual. •

communicating and socialization of gradual gcg •

implementation to stakeholders.

Fulilling the function of liaison oficers in accordance •

with the planning.

meeting the requirements of the capital market. •

completion bPkP follow the recommendations of the •

assessment year 2009.

implementation of gcg assessment by the East java •

bPkP representatives for iscal year 2010.

(21)

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

LAPORAN T

AHUNAN

2010

ANNUAL REPOR

T |

bUmN Terbaik 2010 bidang Non-keuangan sektor

Industri

Semen dan Pupuk oleh majalah investor; diterima bulan desember 2010

best sOE 2010 Non-Financial sector industrial sector cement

and Fertilizer investor magazine; Received december 2010

Best Wealth Creator Award 2010

sebagai Indonesia Best

Public Company based on WAI (Wealth Added Index) Method, yang diselenggarakan oleh Stern Stewart & Co Management Consultan bekerja sama dengan majalah swa-sembada, diterima bulan juli 2010.

best wealth creator indonesia Award 2010 as best Public

company based on wAi (wealth Added index) method, which was organized by stern stewart & co. management consultant working with magazine self-suficiency, Received july 2010.

Commendation for irst time Sustainability Reporting

di bidang

industri semen nasional dari National Center for Sustainibility Reporting, desember 2010.

commendation for sustainability Reporting first time in

the national cement industry from the National center for sustainibility Reporting, december 2010.

Assessment implementasi gcg oleh badan Pengawasan

keuangan dan Pembangunan Perwakilan jawa Timur dengan predikat baik.

Assessment of gcg implementation conducted by Financial and

Gambar

TAbEL kEgiATAN sEkRETARis PERUsAHAANcORPORATE sEcRETARy LisT OF AcTiviTiEs
TAbLE OF iNFORmATiON discLOsURE
TAbEL siARAN PERs
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran kewajiban Perseroan dan anak perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Terdaftar Di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor: AHU-1885.AH.01.04 Tahun 2011 Alamat : Jl.. Gunung

Aplikasi yang telah dirancang berguna untuk mengetahui secara langsung data nilai yang didapat, dengan menampilkan hasil pengukuran berupa angka tekanan darah pada ponsel

Untuk memperjelas arah penelitian akan disajikan bentuk penelitian yang menguraikan pengertian simbol dalam beberapa bidang keilmuan, menggambarkan keterikatan antara

Dari hasil pengujian terhadap fungsionalitas INLIS ditemukan kekurangan pada hal workform yang merupakan inti dari sebuah aplikasi perpustakaan khususnya pada level

Selain itu dapatan kajian seterusnya menunjukkan terdapat perbezaan persepsi guru berdasarkan kelulusan akademik di mana guru yang memiliki kelulusan akademik

Direktorat Jendral Cipta Karya Dinas PU merupakan salah satu pusat biaya yang ada di pemerintahan daerah yang telah dianggarkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Melalui kegiatan mengamati garis pada kertas tisu yang dicelupkan ke dalam air (garis dibuat dengan spidol), peserta didik dapat menyajikan hasil

d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk.. masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan