MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh
Fedix Nanda Devy Pertiwi 1000715
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS
Oleh
Fedix Nanda Devy Pertiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Fedix Nanda Devy Pertiwi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
FEDIX NANDA DEVY PERTIWI 1000715
MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203 198603 2 001
Pembimbing II
Dra. Cucu Ruhidawati, M. Si NIP. 19601219 198601 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS
Fedix Nanda Devy Pertiwi
fedix.nanda22@gmail.com
Program pelatihan Manipulating Fabric merupakan Program Magang yang dilaksanakan di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana dengan tujuan untuk mempersiapkan warga belajar ketika kembali ke lingkungan masyarakat dan dapat menciptakan suatu usaha di bidang Aksesoris. Penelitian bertujuan untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris ditinjau dari penguasaan konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric, pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric, serta pembuatan manipulating fabric dengan teknik dasar gathering dan pleat setelah mengikut pelatihan Manipulating Fabric. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa angket. Sampel yang digunakan sampel total yang ditujukan kepada alumni peserta didik sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang mengikuti Program Magang dengan jumlah 22 orang. Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya lebih dari setengah warga belajar telah merasakan manfaat dari hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Temuan dari penelitian ini bahwa hasil pelatihan Manipulating Fabric perlu diaplikasikan untuk membuka usaha aksesoris. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa warga belajar dapat memanfaatkan hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.
ABSTRACT
THE ADVANTAGES OF FABRIC MANIPULATING TRAINING RESULTS AS READINESS TO OPEN AN ACCESSORIES BUSINESS
Fedix Nanda Devy Pertiwi
fedix.nanda22@gmail.com
Manipulating Fabric training Internship Program conducted at the Quenta Training Course with a purpose to preparing student when returning to the society so it can creating an accessories business. This research aims to obtain data on the advantages of Manipulating Fabric training results as readiness to open an accessories business in terms of mastering the basic concepts of manipulating fabric, manipulating fabric product design, material selection of textiles knowledge, tools, and garnitur manipulating fabric manufacture, and manipulatin fabric manufacture with basic techniques of gathering and pleat after Manipulating Fabric training. The research method used descriptive method with data collection tools in the form of a questionnaire. The samples used a total sample directed to 22 people of Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, Tata Busana skill class XII of 2011 and 2012 which follows the Internship Program. The results showed generally more than half of student have benefited from Manipulating Fabric training results as readiness to open an accessories business. The findings from this study that the results need to be applied in Manipulating Fabric training to open an accessories business. The conclusion from this study that the results of Manipulating Fabric training is have a great benefit to the students so they are ready to open an accessories business.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN .. 8
A. Tinjauan Pelatihan Manipulating Fabric ... 8
B. Materi Pelatihan Manipulating Fabric ... 9
1. Konsep Dasar Manipulating Fabric ... 9
2. Desain Produk Manipulating Fabric ... 10
3. Pengetahuan Pemilihan Bahan Tekstil, Alat, dan Garnitur Manipulating Fabric ... 25
4. Teknik Pembuatan Manipulating Fabric Pada Aksesoris ... 32
C. Hasil Pelatihan Manipulating Fabric ... 39
D. Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 40
1. Pengertian Kesiapan ... 40
2. Prinsip Kesiapan ... 40
3. Faktor-Faktor Kesiapan ... 41
E. Membuka Usaha Aksesoris ... 43
1. Pengertian Usaha Aksesoris ... 43
2. Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 44
F. Pertanyaan Penelitian ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 50
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 50
B. Metode Penelitian ... 51
C. Definisi Operasional ... 51
D. Instrumen Penelitian ... 54
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 54
G. Teknik Pengolahan Data ... 55
H. Penafsiran Data ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA ... 57
A. Pemaparan Data ... 57
B. Pembahasan Data ... 106
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 114
A. Simpulan ... 114
B. Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 119 LAMPIRAN
A.Kisi-Kisi Instrumen B.Instrumen Penelitian C.Surat-Surat
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Contoh Unsur Bentuk Tiga Dimensi ... 11
2.2 Contoh Unsur Bentuk Dua Dimensi ... 11
2.3 Contoh Unsur Ukuran Dengan Teknik Gathering ... 12
2.4 Contoh Unsur Ukuran Dengan Teknik Pleat ... 12
2.5 Contoh Unsur Tekstur ... 13
2.6 Contoh Unsur Warna ... 13
2.7 Contoh Unsur Corak/Motif ... 14
2.8 Contoh Prinsip Kesinambungan ... 15
2.9 Contoh Prinsip Aksentuasi ... 15
2.10 Contoh Prinsip Keseimbangan Simetris ... 16
2.11 Contoh Prinsip Keseimbangan A-Simetris ... 16
2.12 Contoh Prinsip Proporsi ... 17
2.13 Contoh By The Color Pattern ... 17
2.14 Konsep teknik gathering ... 18
2.15 Cara penggunaan teknik gathering ... 19
2.16 Single side ... 20
2.17 Opposite sides ... 20
2.18 Adjacent sides ... 20
2.19 All sides ... 21
2.20 Multi-direction ... 21
2.21 Contoh by construction details teknik gathering ... 21
2.22 Teknik flat pleats ... 22
2.23 Teknik projecting pleats ... 23
2.24 Teknik accordion pleat ... 23
2.25 Teknik broomstick pleat ... 24
2.26 Contoh by construction details teknik pleat ... 24
2.27 Contoh By Decorative Trims ... 25
2.28 Contoh Bahan Tekstil Pembuatan Manipulating Fabric Teknik Gathering dan Pleat ... 27
2.29 Alat-Alat Pembuatan Teknik Gathering dan Pleat ... 30
2.30 Contoh Bahan Organis ... 31
2.31 Contoh Bahan An-Organis ... 31
2.32 Contoh Bahan Sintetis ... 32
2.33 Teknik Gathered On One Row ... 33
2.34 Teknik Gathered With Zig-Zag Stitching ... 33
2.35 Teknik Circle Gathered To a Smaller Puffs ... 34
2.37 Teknik Gathered Straight Stitching ... 35
2.38 Teknik Gathered Double-Shell Ruffle ... 35
2.39 Teknik Knife Pleat ... 36
2.40 Teknik Box Pleat ... 37
2.41 Teknik Inverted Pleat ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Dorongan Mengikuti Pelatihan Manipulating Fabric ... 57 4.2 Alasan Mengikuti Pelatihan Manipulating Fabric ... 57 4.3 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pengertian Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 59 4.4 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pengertian Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 60 4.5 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Jenis Teknik Dasar Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 61 4.6 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pengertian Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 63 4.7 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pengertian Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 64 4.8 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Unsur Desain Bentuk Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 66 4.9 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Unsur Desain Ukuran Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 67 4.10 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Unsur Desain Tekstur Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 69 4.11 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Unsur Desain Warna Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 70 4.12 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Unsur Desain Corak/Motif Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 72 4.13 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Prinsip Desain Kesinambungan Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 73 4.14 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Prinsip Desain Aksentuasi Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 75 4.15 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
4.16 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari Pengetahuan Prinsip Desain Proporsi Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 78 4.17 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Tujuan Pemilihan Bahan Tekstil Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 80 4.18 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Jenis-Jenis Bahan Tekstil Untuk Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 82 4.19 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Jenis-Jenis Bahan Tekstil Untuk Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 83 4.20 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pemilihan Alat Untuk Teknik Gathering dan Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 85 4.21 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Alat Ruffler Foot Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 86 4.22 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Alat Gathering Foot Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 88 4.23 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan Organis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 89 4.24 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan An-Organis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 91 4.25 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan Sintetis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 93 4.26 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Keterampilan Pengaplikasian Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 95 4.27 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Keterampilan Jenis-Jenis Teknik Dasar Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 96 4.28 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Keterampilan Pengaplikasian Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 98 4.29 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
Keterampilan Teknik Dasar Jenis Flat Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 99 4.30 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
4.31 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari Keterampilan Perawatan Produk Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 103 4.32 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari Kemampuan Penguasaan Konsep Dasar Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 106 4.2.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari
Kemampuan Penguasaan Desain Produk Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 108 4.3.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari
Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Pemilihan Bahan Tekstil, Alat, dan Garnitur Pembuatan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 110 4.4.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Surat-Surat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan nonformal diselenggarakan untuk masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan, berfungsi untuk mengembangkan potensi warga
belajar pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, pengembangan
sikap, serta kepribadian profesional. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan
yang terorganisir dan sistematis yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan
formal, sebagaimana yang telah tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1,
yaitu:
1. Pendidikaan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pelatihan merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal yang bertujuan
untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam
mengembangkan profesi, bekerja, menciptakan usaha mandiri, atau melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.
Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Quenta Busana merupakan salah satu
lembaga nonformal yang menyelenggarakan kursus dan pelatihan pada bidang
keterampilan menjahit. Salah satu pelatihan yang diselenggarakan oleh LKP
Quenta Busana adalah pelatihan Textile Monumental. Textile monumental sama
halnya dengan manipulating fabric, istilah textile monumental dikenal di LKP
Quenta Busana, sedangkan yang populer dimasyarakat dikenal dengan istilah
Manipulating Fabric. Pelatihan Manipulating Fabric dalam pembuatan aksesoris
dengan teknik gathering dan pleat, diberikan kepada alumni peserta didik sekolah
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandung, kelas XII program keterampilan
2
Quenta Busana pada tahun 2014, sesuai yang tercantum dalam Matrik Program
Keterampilan MAN 1 Bandung (2013, hlm. 2) yaitu:
Tujuan dari Program Magang keterampilan sekolah MAN 1 Kota Bandung adalah:
1. Melaksanakan program pengenalan lapangan sesuai kurikulum keterampilan di Madrasah Aliyah Program Keterampilan MA Negeri 1 Kota Bandung.
2. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung melaksanakan kegiatan pemagangan di dunia usaha/industri.
3. Meningkatkan kompetensi vokasional dan keterampilan di bidang Perbaikan dan Perawatan Komputer, Tata Busana dan Las Gas Listrik. 4. Memberikan pengalaman kewirausahaan dan meningkatkan wawasan
enterpreneurship siswa MA Negeri 1 Kota Bandung.
5. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung dalam menemukan minat dan bakat di bidang vokasional, sehingga menjadi bekal hidup di masa yang akan datang.
6. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung dalam menciptakan peluang kerja melalui outcome yang didapatkan dari program pemagangan di dunia usaha dan dunia industri, bukan mengandalkan mencari pekerjaan.
Pelatihan yang diajarkan mengenai konsep textile monumental
(manipulating fabric) hingga membuat textile monumental (manipulating fabric)
pada pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, sesuai yang
tercantum dalam Silabus Pelatihan Textile Monumental (Manipulating Fabric)
Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana (2014, hlm. 1-2) yaitu:
Tujuan dari program pelatihan textile monumental adalah membekali warga belajar dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 1. Menguasai konsep dasar textile monumental secara jelas dan tepat 2. Membuat desain produk textile monumental secara tepat dan
proporsional
3. Memilih bahan tekstil, alat, dan garnitur membuat textile monumental secara tepat
4. Membuat textile monumental dalam pembuatan aksesoris
Program pelatihan Manipulating Fabric diberikan dengan tujuan
memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada warga belajar saat terjun
di masyarakat. Materi pelatihan bersifat teori dan praktek. Pelatihan Manipulating
Fabric diselenggarakan selama 3 bulan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu
3
16.00 WIB. Materi pembelajaran yang bersifat teori meliputi konsep dasar
manipulating fabric, desain produk manipulating fabric, pengetahuan pemilihan
bahan tekstil, alat, dan garnitur manipulating fabric. Materi praktek meliputi
pembuatan manipulating fabric pada aksesoris.
Pengertian manipulating fabric menurut Marniati (dalam Indra Pertiwi 2011, hlm. 39) bahwa “Manipulating fabric merupakan suatu rekayasa bahan tekstil yang dimaksudkan untuk mengolah bahan tekstil sehingga menjadi bentuk tekstil baru”. Pengertian manipulating fabric di atas dapat disimpulkan bahwa manipulating fabric merupakan karya seni keterampilan tangan dengan
menggunakan bahan tekstil yang dibentuk sedemikian rupa dan memerlukan
ketelitian, ketekunan, serta kreativitas, sehingga dapat menambah nilai keindahan
dan karya seni yang tinggi dalam bentuk benda hias dan benda pakai yang dapat
digunakan pada pembuatan aksesoris.
Warga belajar yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric
diharapkan dapat menambah wawasan yang mempengaruhi perubahan tingkah
laku yang meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, sehingga dapat
menjadikan bekal bagi warga belajar dan dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris.
Kesiapan adalah salah satu sikap yang sangat penting untuk memulai suatu
pekerjaan, dengan sikap kesiapan pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan
mendapatkan hasil yang baik. Kesiapan perlu dimiliki oleh warga belajar setelah
melaksanakan pelatihan Manipulating Fabric sebagai membuka usaha aksesoris.
Sejalan dengan pernyataan Slameto (2010, hlm. 113) bahwa:
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, serta keterampilan dan pengetahuan.
Kesiapan merupakan salah satu titik awal seseorang untuk melaksanakan
suatu kegiatan. Kesiapan merupakan faktor penunjang pencapaian keberhasilan
seseorang, kesiapan akan memberikan dorongan pada seseorang untuk
4
warga belajar perlu berupaya dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam pembuatan teknik manipulating fabric sehingga
siap untuk membuka usaha aksesoris.
Usaha aksesoris merupakan usaha yang sangat menjanjikan di bidang
fashion karena model aksesoris yang selalu up to date dalam mengikuti perubahan
mode yang sedang menjadi trend dikalangan wanita. Aksesoris merupakan
pernak-pernik atau hiasan yang sering digunakan oleh wanita untuk mempercantik
dirinya agar terlihat lebih menarik dalam segala situasi, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Arifah A. Riyanto (2003, hlm. 205) bahwa “Pelengkap busana yang berfungsi menambah keserasian berbusana disebut aksesori/aksesoris (bahas
Inggris: accessory, jamak menjadi accessories)”. Usaha aksesoris termasuk usaha perseorangan yang dapat dikelola sendiri. Upaya untuk membangun usaha agar
berhasil dan sukses harus didasari oleh ilmu yang berkaitan dengan bidang usaha.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk membuka usaha di bidang
aksesoris antara lain harus memahami perencanaan bentuk usaha aksesoris,
perencanaan pemilihan lokasi usaha, perencanaan pendirian bangunan usaha,
perencanaan pengadaan bahan baku aksesoris, perencanaan produksi, perencanaan
penetapan harga produk aksesoris, dan strategi pemasaran produk aksesoris.
Pemikiran yang telah diuraikan di atas menjadi dasar pemikiran bagi
penulis untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Pelatihan
Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manipulating fabric merupakan karya seni keterampilan tangan dengan
menggunakan bahan tekstil yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat
menambah nilai/aksen keindahan dalam bentuk benda hias berupa aksesoris.
Tingkat kesulitan yang cukup tinggi memerlukan ketelitian, ketekunan dan
konsentrasi yang baik dari warga belajar dalam melaksanakan pelatihan
5
2. Kesiapan untuk membuka usaha aksesoris perlu ditunjang dengan kondisi
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dari pelatihan
manipulating fabric meliputi pemahaman konsep dasar manipulating fabric,
membuat desain produk manipulating fabric menjadi akasesoris, terampil
memilih bahan tekstil, alat, dan garnitur untuk membuat aksesoris, dan
terampil menggunakan teknik-teknik manipulating fabric untuk membuat
aksesoris sehingga menghasilkan tampilan yang lebih menarik dan memiliki
harga jual.
3. Warga belajar yang siap terjun ke dunia usaha dan yang akan membuka usaha
aksesoris harus memahami perencanaan bentuk usaha aksesoris, perencanaan
pemilihan lokasi usaha, perencanaan pendirian bangunan usaha, perencanaan
pengadaan bahan baku aksesoris, perencanaan produksi, perencanaan
penetapan harga produk aksesoris, dan strategi pemasaran produk aksesoris.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan penegasan mengenai masalah yang akan
diteliti, sebagai mana yang dikemukakan oleh oleh Masyuri dan Zainudin (2008, hlm. 77) adalah “Serapan kelanjutan dari latar belakang penelitian karena di dalamnya menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang akan diteliti”. Rumusan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimana manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric dalam pembuatan aksesoris dengan
menggunakan teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha
aksesoris?.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat
hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.
Secara spesifik tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan konsep
macam-6
macam teknik dasar manipulating fabric, pengertian teknik gathering dan
pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.
2. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan
pengetahuan desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan
prinsip desain produk untuk teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris.
3. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan
pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur manipulating fabric
meliputi pemilihan bahan, alat dan hiasan untuk teknik gathering dan pleat
sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.
4. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan
keterampilan pembuatan aksesoris dengan teknik manipulating fabric
meliputi teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha
aksesoris.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini yaitu:
1. Teoritis
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
lulusan warga belajar LKP Quenta Busana untuk mengembangkan dan
memperkaya kepustakaan ilmiah mengenai keterampilan membuat manipulating
fabric. Menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian serta menulis
karya tulis ilmiah dengan baik.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa
manfaat hasil pelatihan membuat manipulating fabric menjadi aksesoris,
membuat desain produk manipulating fabric menjadi aksesoris, keterampilan
7
aksesoris dapat dijadikan bekal dan menumbuhkan kesiapan bagi lulusan warga
belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana untuk membuka usaha
aksesoris.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi ini terdiri dari lima bab. Pada bab I pendahuluan
menjelaskan latar belakang masalah penulisan penelitian, identifikasi masalah
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur
organisasi. Bab II kajian pustaka dan pertanyaan penelitian berisi telaah tentang
gambaran pembelajaran pelatihan Manipulating Fabric, materi pelatihan
Manipulating Fabric kesiapan membuka usaha aksesoris, serta pertanyaan
penelitian. Bab III metodelogi penelitian berisi uraian mengenai lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, dan penafsiran data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan,
menguraikan tentang pengolahan data untuk hasil temuan yang berkaitan dengan
masalah penelitian, dan pembahasan hasil penemuan penelitian. Bab V
kesimpulan dan saran, menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
DAFTAR PUSTAKA
AliExpress. (2015). Gunting Penjahit. Tersedia di: http://id.aliexpress.com/w/wholesale-tailor%2527s-scissor.html. [Diakses 22 November 2014].
Alma, B. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Ashley. (2012). Sewing Tip: Making And Attaching Gathered/Ruffled Fabric. Tersedia di: http://www.makeit-loveit.com/2012/05/sewing-tip-making-and-attaching-gatheredruffled-fabric.html. [Diakses 15 Februari 2015].
Barbara. (tanpa tahun). Making Fabric Yo Yos. Tersedia di: http://www.thriftyfun.com/Making-Fabric-Yo-Yos-1.html. [Diakses 15 Februari 2015].
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Fitinline Blog’s. (2012). Peralatan Esensial Jahit Menjahit [Bagian 2]. Tersedia di: http://fitinline.com/index.php?/article/read/peralatan-esensial-jahit-menjahit-bagian-2. [Diakses 22 November 2014].
Frinces, Z. Heflin. (2011). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Johnnie, M. (2011). Someday Crafts. Tersedia di: http://somedaycrafts.blogspot.com/2011_05_08_archive.html. [Diakses 16 Februari 2015].
Jones, J. (2012). DIY Origami-Style Necklace. Tersedia di:
http://howaboutorange.blogspot.com/2012/09/diy-origami-style-necklace.html. [Diakses 22 November 2014].
Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.
Kartika, Ikka A. Fauzi. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipan. Bandung: Alfabeta.
La Violette, V. (2014). Box Pleat Lace Headband. Tersedia di: http://seekatesew.com/box-pleat-lace-headband/. [Diakses 22 November 2014].
Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana. (2014). Silabus Pelatihan Textile Monumental. Bandung: Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana.
119
Louise, M. dan Wendy, L. (2006). Quilters Guides to Twists and Tucks. London: Collins & Brown.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung. (2013). Matrik Program Keterampilan. Bandung: Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung – Direktorat Pendidikan Madrasah.
Marlina dan Karmila, M. (2010). Bahan Perkuliahan Kriya Tekstil. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK – Universitas Pendidikan Indonesia.
Masyhuri dan Zainudin. (2008). Metodelogi Penelitian–Pendekatan Praktis dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Pertiwi, I. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Terhadap Pencapaian Kompetensi Kerajinan. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Teknik Tata Busana, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY, Yogyakarta.
Poerwadarminta, W.J.S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purnawati, L. ( 2011). Pintar Membuat Aksesoris. Bekasi: Laskar Askar.
Pya. (tanpa tahun). Shirring Made Simple – 2 Types Of Machines. Tersedia di: http://madeinmommyland.blogspot.com/2014/03/shirring-made-simple-2-types-of-machines.html. [Diakses 15 Februari 2015].
Riyanto, Arifah A. (2003). Desain Busana. Bandung : YAPEMDO Bandung.
Romlah, S. (2014). Manfaat Hasil Belajar Kriya Tekstil Sebagai Kesiapan Menjadi Wirausaha Produk Kriya Tekstil. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK FPTK UPI, Bandung.
Rotz, S. (2012). Raising It Up to a New Level. Tersedia di: http://sharonrotz.blogspot.com/2012/04/raising-it-up-to-new-level.html. [Diakses 15 Februari 2015].
Ruhidawati, C dan Karmila, M. (2010). Modul Perkuliahan Aksesoris dan Milineris. Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK FPTK UPI, Bandung.
Sanyoto, S. E. (2010). Nirmana: Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.
120
Sew 4 Home. (2009). Using The Right Presser Foot For The Job. Tersedia di: http://www.sew4home.com/comment/123. [Diakses 15 Februari 2015].
Sharon. (2003). OCA Textiles 1: A Creative Approach. Tersedia di: https://sharonoca.wordpress.com/project-6-manipulating-fabric-stage-4/. [Diakses 16 Februari 2015].
Singer, R. (2013). Fabric Manipulation. UK: F&W Media Internasional, Ltd.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. (2001). Penelitian Hasil Praktek Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
The Colorful World of Sewing Blog’s. (2003). Sewing Machine Accessories & Embroidery Supplies To Create Your World. Tersedia di: http://www.thecolorfulworldofsewing.com/About-Us.html. [Diakses 22 November 2014].
Tokopedia Blog’s. (2015). Kapur Jahit. Tersedia di:
https://www.tokopedia.com/mitra-ukm/kapur-jahit. [Diakses 22 November 2014].
Tullus, K. (2014). TUTORIAL: Sewing a Simple Fabric Dress. Tersedia di: http://engsidrun.spire.ee/blogs/blog1.php/tutorial-sewing-a-simple-fabric. [Diakses 15 Februari 2015].
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian untuk
mendapatkan data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih
adalah Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana yang beralamat di Jalan Bojong
Raya nomor 30 Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut dikarenakan
materi mengenai manipulating fabric hanya diberikan di Lembaga Kursus
Pelatihan Quenta Busana, selain itu ingin mengetahui sampai sejauh mana
manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha
aksesoris yang telah dilaksanakan oleh warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan
Quenta Busana pada tahun 2014.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian, sebagaimana yang
telah diungkapkan oleh Sugiyono (2014, hlm. 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah alumni peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, kelas XII program
keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti Program
Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak
22 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian pada kegiatan penelitian yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Sugiyono (2014, hlm. 81) telah
mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total atau sample jenuh, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
51
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan
Quenta Busana yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric yang berasal
dari kepada alumni peserta didik MAN 1 Bandung, kelas XII program
keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti Program
Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak
22 orang.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan
untuk melakukan penelitian sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah dan
tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 2) bahwa “Metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang
terjadi pada masa sekarang, sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Nana
Sudjana (2001, hlm. 52) bahwa “Metode penelitian deskriptif digunakan apabila
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian pada
masa sekarang”.
Penggunaan metode deskriptif ini diharapkan dapat mengungkapkan
informasi yang aktual tentang gambaran pada masa sekarang dengan cara
mengumpulkan, menyusun, dan menjelaskan data tentang Manfaat Hasil Pelatihan
Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris pada warga
belajar yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric di Lembaga Kursus
Pelatihan Quenta Busana.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah tafsir atau salah
pengertian dari judul penelitian antara penulis dan pembaca, oleh karena itu
penulis mencoba untuk menjelaskan penggunaan istilah dalam judul penelitian
52
1. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
a. Manfaat
Manfaat menurut W.J.S. Poerwadarminta (2008, hlm. 912) adalah “Guna atau faedah suatu hal”.
b. Hasil pelatihan
“Hasil pelatihan, mencakup peningkatan/perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan, penerapan serta dampaknya terhadap
perubahan atau peningkatan kinerja peserta pelatihan serta manfaatnya bagi
organisasi/lembaga secara menyeluruh”. (Ikka Kartika A. Fauzi, 2011, hlm. 172)
c. Manipulating fabric
Manipulating fabric menurut Collete Wolff (1996, hlm. vii) bahwa
The ideas are techniques that change the look and feel of a piece of cloth with the assistance of a threaded needle. They texturize, embellish, inflate, and support. They create puckers, folds, waves, puffs, projections, and openings. With stitching by hand or machine, they resurface, reshape, restructure, and reconstruct a flat, supple piece of cloth into cloth with an entirely different disposition.
Pengertian di atas dapat diartikan bahwa manipulating fabric merupakan sebuah
ide-ide dalam menggunakan teknik tertentu untuk mengubah tampilan dan nuansa
dari selembar bahan tekstil dengan bantuan jarum. Penggunaan teknik-teknik
manipulating fabric akan mengubah bentuk permukaan dan memperindah bahan
tekstil dengan cara mengerut, melipat, menggelombang, menggelembung, dll.
yang dapat dijahit oleh tangan atau mesin. Pengertian lain dari Manipulating
fabric menurut Marniati (dalam Indra Pertiwi 2011, hlm.39) bahwa “Manipulating fabric yaitu teknik memanipulasikan atau merekayasa bahan tekstil sehingga
menjadi bentuk tekstil baru yang lebih menarik”.
Hasil pelatihan manipulating fabric dalam penelitian ini mengacu pada
pendapat yang telah dikemukakan di atas yaitu guna/faedah yang didapat dalam
pelatihan manipulating fabric, melalui perubahan atau peningkatan daya nalar,
53
pelatihan manipulating fabric dengan menggunakan teknik gathering dan pleat
pada pembuatan aksesoris.
2. Kesiapan membuka usaha aksesoris
a. Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi, sejalan
dengan yang telah diungkapkan oleh Slameto (2010, hlm. 113) bahwa “Kesiapan
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan
response/jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi”. Kondisi siap sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan.
b. Usaha aksesoris
Usaha/bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang menjual barang
dan jasa untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan kebutuhan
ekonominya, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hughes dan Kapoor
(dalam Buchari Alma 2003, hlm. 21) menyatakan bahwa “Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat”.
Aksesoris yaitu barang atau pernak-pernik wanita yang berfungsi sebagai
hiasan/pelengkap busana, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Arifah A.
Riyanto (2003, hlm. 205) bahwa “Pelengkap busana yang berfungsi menambah keserasian berbusana disebut aksesori/aksesoris (bahasa Inggris: accessory,
jamak menjadi accessories)”.
Pengertian kesiapan membuka usaha aksesoris pada penelitian ini
mengacu pada pendapat yang telah dikemukakan di atas, sehingga pengertiannya
adalah kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk melakukan suatu kegiatan
membuka usaha yang menjual barang dan jasa berupa pernak-pernik/aksesoris
wanita untuk mendapatkan keuntungan agar mendapatkan meningkatkan
54
D. Instrumen Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan pengukuran data terhadap suatu
fenomena, maka dari itu pengukuran data harus didukung dengan alat ukur yang
baik untuk membantu proses penelitian sehingga proses penelitian menjadi lebih
mudah dan terukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instumen
penelitian. Instrumen penelitian seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono
(2014, hlm. 102) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
yaitu berupa angket mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris kepada lulusan warga belajar
Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana yang berasal dari peserta didik MAN 1
Bandung kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012.
E. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah
yang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal,
penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, dan
menyebarkan instrumen kepada responden.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara untuk memperoleh data
yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah berupa
angket atau kuisioner sebagai alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Angket dalam penelitian ini yaitu daftar pertanyaan untuk memperoleh
data mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris pada alumni peserta didik MAN 1 Bandung, kelas XII
55
Program Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014
sebanyak 22 orang.
G. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah persentase, yaitu persentase dari jawaban
angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengolahan data penelitian
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekkan terhadap kemungkinan
adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.
2. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara
menjumlahkan kemudian memasukkan data kedalam tabel-tabel, sehingga
dapat diketahui frekuansinya.
3. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik
yang bertujuan untuk menginterpresentasikan data supaya diperoleh
kesimpulan. Rumusan presentase sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
Anas Sudijono (2003, hlm. 43) bahwa rumus menghitung persentase yaitu:
P = �
� x 100%
Keterangan:
P : Persentase jawaban responden yang dicari
f : Frekuensi persentase yang sedang dicari
n : Number of cases (jumlah responden)
56
H. Penafsiran Data
Rumusan yang telah diuraikan di atas digunakan untuk mendapatkan
angka persentase jawaban responden pada angket dengan alternatif jawaban lebih
dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut:
100% : Seluruhnya
76% - 99% : Sebagian besar
51% - 75% : Lebih dari setengahnya
50% : Setengahnya
26% - 49% : Kurang dari setengahnya
1% - 25% : Sebagian kecil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang dipaparkan berikut ini disusun berdasarkan tujuan
penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul
“Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka
Usaha Aksesoris” pada warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana. Simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
ditinjau dari kemampuan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari
setengah warga belajar telah merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan
tekstil dalam manipulating fabric dengan menggunakan teknik gathering,
menentukan bentuk teknik manipulating fabric sesuai dengan penggunaan
fabric/bahan tekstil yang tepat, menggunakan teknik gathering dalam membuat
aksesoris, menggunakan teknik gathering dengan cara mengerutkan bahan tekstil
dalam pembuatan aksesoris, menggunakan teknik pleat dengan cara menghitung
ukuran setiap lipatan dengan tepat dalam pembuatan aksesoris sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris.
2. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
ditinjau dari kemampuan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan
membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari
115
teknik gathering dalam bentuk tiga dimensi, mendesain aksesoris dengan
memperhatikan besar-kecilnya ukuran, mendesain aksesoris dengan
memperhatikan jenis bahan tekstil yang bertekstur tebal dan tipis, mendesain
aksesoris dengan menggunakan warna primer dan sekunder, mendesain aksesoris
dengan menggunakan corak/motif renggaan, mendesain aksesoris dengan
memperhatikan penggunaan pengulangan warna secara beraturan/berirama,
mendesain aksesoris dengan memperhatikan penggunaan bentuk yang berbeda
sebagai aksen/daya tarik produk aksesoris, mendesain aksesoris dengan
memperhatikan keseimbangan dalam penggunaan bentuk, serta memperhatikan
proporsi dalam penggunaan bentuk dengan tepat sebagai kesiapan membuka
usaha aksesoris.
3. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
ditinjau dari kemampuan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur
pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris
menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan
manfaat untuk menentukan jenis bahan tekstil dari segi asal serat untuk
penggunaan teknik gathering dan pleat, menggunakan bahan tekstil tulle dan
felt/flanel untuk membuat aksesoris dengan teknik gathering, menggunakan bahan
tekstil taffeta dan cotton untuk membuat aksesoris dengan teknik pleat,
menggunakan gunting zig-zag untuk memotong bahan tekstil, menggunakan alat
gathering foot untuk membuat aksesoris, menggunakan garnitur organis dari kulit
dan bulu hewan, menggunakan garnitur an-organis dari batu zamrud dan mutiara,
menggunakan garnitur sintetis dari kancing hias dengan tepat sebagai kesiapan
116
4. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan keterampilan pembuatan manipulating fabric dengan teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric
ditinjau dari kemampuan pembuatan teknik dasar gatehring dan pleat sebagai
kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih
dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan
tekstil dengan cara dikerut dalam membuat aksesoris kalung, mengkreasikan
bahan tekstil dengan teknik gathered on one row dalam membuat aksesoris,
menghitung besarnya ukuran disetiap lipatan dalam membuat aksesoris kepala,
mengkreasikan bahan tekstil dengan cara dilipat yang berukuran sama besar
disetiap lipatan dalam membuat aksesoris, mengkreasikan bahan tekstil yang
dilipat-lipat seperti alat musik akordeon dalam membuat aksesoris, merawat
aksesoris teknik gathering dengan cara tidak dicuci oleh mesin cuci, serta
merawat aksesoris teknik pleat dengan cara digantung dan dikelantang saat
mengeringkannya dengan baik sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.
B. Saran
Saran penelitian disusun berdasarkan simpulan hasil penelitian. Saran
yang penulis ajukan sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijasikan bahan
masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam pelatihan Manipulating Fabric.
1. Warga belajar pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana
Hasil penelitian menunjukkan adanya manfaat hasil pelatihan
Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Hasil tersebut
dibuktikan pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat
mengenai konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric
meliputi unsur desain dan prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan
tekstil, alat, garnitur dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan
pleat, serta keterampilan pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik
117
Hasil penelitian tersebut hendaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan
pegetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar sebagai kesiapan membuka
usaha aksesoris. Membuka usaha aksesoris dapat dijadikan bekal hidup di masa
yang akan datang, menciptakan peluang usaha dan bukan mengandalkan mencari
pekerjaan sehingga menumbuhkan kepercayaan diri warga belajar ketika kembali
ke lingkungan masyarakat.
2. Instruktur pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana
Hasil penelitian manfaat hasil pelatihan manipulating fabric sebagai
kesiapan membuka usaha aksesoris, menunjukkan bahwa pada umumnya lebih
dari setengah warga belajar merasakan manfaat mengenai konsep dasar
manipulating fabric, desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan
prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan tekstil, alat, garnitur dalam
pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, serta keterampilan
pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik gathering dan pleat. Instruktur
pelatihan diharapkan dapat lebih memotivasi warga belajar untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan Manipulating