UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah (Kode MK) Wahana PKPA Bobot (sks) Semester Tanggal
Penyusunan PKPA PEMINATAN INDUSTRI FF7009004 INDUSTRI T: 0 P: 4 2 02 Desember 2019 Otorisasi Ketua/Koordinator/Dosen Pengembang RPS
Sekretaris Program Studi Ketua PRODI
Tanda Tangan
(Apt, Ika Buana Januarti, M.Sc.)
Tanda Tangan
(Dr Apt Naniek Widyaningrum M.Sc)
Tanda Tangan
(Prof. Dr. Apt. Suwaldi, M.Sc) Capaian Pembelajaran (CP) AACPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi) Yang Dibebankan Pada PKPA ...
KU.1 Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
KU.2 Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
KU.3 Mampu mengomunikasi-kan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertang-gungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
KU. 4 Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
KU. 5 Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja
KU. 7 Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya
KU.8 Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
KU.9 Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; KU.10 Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya KU.11 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
KU.12 Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya;
KU.13 Mampu mendokumen-tasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya
KU.14 Mampu menguasai nilai-nilai dasar Islam untuk disiplin ilmu
KU.15 Mampu melaksanakan tugas kependidikan, berkarya ilmiah dan mengemban tugas-tugas kepemimpinan dakwah
KU.16 Mampu menguasai bahasa Inggris dan/atau bahasa Arab
KU.17 Mampu menguasai teknologi informasi untuk kepentingan akademik
KU.18 Mampu melaksanakan semua kompetensi lulusan dalam bingkai nilai-nilai Islam
P.01 Mampu berpraktek farmasi secara professional dengan dilandasi etika profesi dan akhlak mulia
P.02 Mampu meracik dan membuat sediaan farmasi, serta menyiapkan alat kesehatan dengan penuh tanggung jawab
P.03 Mampu membuat formulasi dan dapat memproduksi sediaan farmasi sesuai standar
P.04 Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan agar terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya
P.05 Mampu berkomunikasi secara efektif kepada teman sejawat, bawahan, profesi kesehatan lain, dan masyarakat P.06 Memiliki ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal yang mumpuni dalam mencapai tujuan
organisasi
P.07 Memiliki semangat dan keinginan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri untuk mengembangkan pekerjaan kefarmasian ke arah yang lebih professional dan bermartabat
KK.01 Mampu berpraktek farmasi secara professional dengan dilandasi etika profesi dan akhlak mulia
KK.02 Mampu meracik dan membuat sediaan farmasi, serta menyiapkan alat kesehatan dengan penuh tanggung jawab
KK-03 Mampu membuat formulasi dan dapat memproduksi sediaan farmasi sesuai standar
KK.05 Mampu berkomunikasi secara efektif kepada teman sejawat, bawahan, profesi kesehatan lain, dan masyarakat KK.06 Memiliki ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal yang mumpuni dalam mencapai tujuan
organisasi
KK.07 Memiliki semangat dan keinginan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri untuk mengembangkan pekerjaan kefarmasian ke arah yang lebih professional dan bermartabat
S.01 Bertakwa kepada Allah SWT dan mampu menunjukkan sikap religius
S.02 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika S.03 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila
S.04 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
S.05 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
S.06 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan S.07 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
S.08 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
S.09 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri S.10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
S.11 Memiliki kemampuan sebagai pendidik pejuang muslim yang bertaqwa dan tafaqquh fiddin S.12 Memiliki sifat cendekiawanan dan kepakaran dengan kualitas tertinggi dalam kesetaraan universal S.13 Memiliki sifat generasi khaira ummah
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK 1 Mampu berpraktek farmasi secara professional dengan dilandasi etika profesi dan akhlak mulia
CPMK 2 Mampu meracik dan membuat sediaan farmasi, serta menyiapkan alat kesehatan dengan penuh tanggung jawab
CPMK 3 Mampu membuat formulasi dan dapat memproduksi sediaan farmasi sesuai standar
CPMK 4 Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan agar terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya
CPMK 5 Mampu berkomunikasi secara efektif kepada teman sejawat, bawahan, profesi kesehatan lain, dan masyarakat CPMK 6 Memiliki ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal yang mumpuni dalam mencapai tujuan
organisasi
CPMK 7 Memiliki semangat dan keinginan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri untuk mengembangkan pekerjaan kefarmasian ke arah yang lebih professional dan bermartabat Sub CPMK
Sub CPMK 1 Menerapkan pengetahuan tentang hubungan dengan pelaku utama bisnis dan pemilik HAKI, termasuk dasar interpretasi atas hak paten
Sub CPMK 2 Menentukan ketentuan dan memperhatikan serta mengidentifikasi obat baru di pasaran Sub CPMK 3 Menjelaskan pengetahuan tentang pemasaran & penjualan
Sub CPMK 4 Memahami prosedur registrasi sediaan farmasi baru, termasuk ketentuan keamanan, mutu, kemanjuran & penilaian farmakoekonomik sediaan farmasi
Sub CPMK 5 Melaksanakan proses registrasi sediaan farmasi baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
Sub CPMK 6 Memperkirakan kesadaran keterbatasan kemampuan diri dan bersedia berkomunikasi dengan teman sejawat dan/atau profesi lain demi kepentingan pasien.
Sub CPMK 7 Menerapkan pencapaian dan mempertahankan standar pelayanan profesional tertinggi.
Sub CPMK 8 Membangun jalinan dan menjaga hubungan profesional dengan teman sejawat maupun profesi lain Sub CPMK 9 Melatih untuk mematuhi kode etik dan disiplin Apoteker Indonesia
Sub CPMK 10 Menganalisis penelusuran informasi terkait karakteristik fisika, kimia, fisikokimia, farmakologi, mikrobiologi, serta regulasi sebagai landasan studi praformulasi
Sub CPMK 11 Menganalisis prinsip-prinsip dasar, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi
Sub CPMK 12 Menganalisis peran bahan tambahan dalam formulasi sediaan farmasi, a.l. dapar, pengawet, anti oksidan, dan/atau bahan penolong lainnya.
Sub CPMK 13 menganalisis prinsip stabilitas sediaan farmasi, faktor yang berpengaruh, serta teknik pengujiannya.
Sub CPMK 14 menganalisis studi praformulasi dan menetapkan formulasi sediaan farmasi dengan memperhatikan aspek mutu, efektivitas, keamanan maupun stabilitas sediaan.
Sub CPMK 15 menganalisis spesifikasi bahan baku, bahan kemasan, dan sediaan/produk mengacu pada ketentuan Farmakope Indonesia atau kompendium lain yang sesuai.
Sub CPMK 16 menganalisis prosedur pembuatan sediaan farmasi steril dan non steril dengan mematuhi ketentuan Cara Pembuatan Sediaan Farmasi Yang Baik (GMP).
Sub CPMK 17 menganalisis kemasan, label & brosur/leaflet sediaan farmasi, serta memastikan ketersediaan informasi yang dibutuhkan, a.l. ED (Expiration Date), BUD (Beyond Use Date), pelarut, kompatibilitas, kondisi penyimpanan.
Sub CPMK 18 menganalisis kesesuaian bahan baku dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Sub CPMK 19 Melatih untuk selalu menyiapkan lembar kerja, menghitung kebutuhan bahan dan peralatan, dan memastikan ketersediaan bahan dan peralatan di tempat kerja.
Sub CPMK 20 Melatih untuk selalu menyiapkan bahan , peralatan dan ruang untuk pembuatan sediaan farmasi sesuai kebutuhan.
Sub CPMK 21 Melatih pembuatan sediaan farmasi steril dan/atau non-steril menggunakan teknik yang tepat sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Sub CPMK 22 menganalisis pengujian mutu selama proses produksi, produk antara dan produk akhir.
Sub CPMK 23 menganalisis kesesuaian mutu produk dengan spesifikasi yang ditetapkan dan menetapkan kelayakan produk.
Sub CPMK 24 menganalisis data/informasi terkait proses pembuatan dan pengujian mutu produk secara bertanggung-jawab.
Sub CPMK 25 menganalisis studi praformulasi dan menetapkan formulasi sediaan farmasi dengan memperhatikan aspek mutu, efektivitas, keamanan maupun stabilitas sediaan.
Sub CPMK 26 Menerapkan prinsip manajemen mutu: penjaminan mutu (QA) & pengawasan mutu (QC).
Sub CPMK 27 Memahami prinsip manajemen resiko mutu (quality risk management ).
Sub CPMK 28 Memahami pembagian klasifikasi ruangan produksi beserta parameter dan pengukurannya.
Sub CPMK 29 Memahami prinsip kualifikasi ruangan dan mesin produksi, validasi proses, validasi pembersihan, dan validasi metoda analisa.
Sub CPMK 30 Memahami prinsip kalibrasi mesin produksi.
Sub CPMK 31 Memahami prinsip inspeksi diri, audit, dan pembuatan corrective action & preventive action (CAPA).
Sub CPMK 32 Memahami prinsip penanganan keluhan dan obat kembalian. Sub CPMK 33 Memahami persyaratan higienis dan pelatihan karyawan
Sub CPMK 34 Mengkalkulasi kebutuhan pengadaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan dengan tepat
Sub CPMK 35 Menilai dan menentukan pemasok dengan memperhatikan ketentuan perundangan, penjaminan mutu, ketepatan waktu dan aspek ekonomi
Sub CPMK 36 Menyusun dokumentasi kegiatan pengadaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan beserta segenap data pendukungnya.
Sub CPMK 37 Membangun tempat penyimpanan sesuai peraturan perundangan untuk menjamin kualitas bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan.
Sub CPMK 38 Mengkonsepkan dan menerapkan penyimpanan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan berdasarkan bentuk sediaan, legalitas, farmakologi, aspek toksik, dan alfabetis.
Sub CPMK 39 Melaksanakan penerimaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan berdasar kriteria dengan baik dan benar sesuai prosedur.
Sub CPMK 40 Menentukan cara transportasi yang mampu menjamin mutu, kemanfaatan serta keamanan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan.
Sub CPMK 41 Melaksanakan distribusi bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan sesuai prosedur, serta menjamin mutu, kemanfaatan serta keamanannya.
Sub CPMK 42 Melaksanakan pengawasan mutu terhadap bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan yang diterima maupun yang disimpan sehingga terjamin mutunya sesuai standar.
Sub CPMK 43 Mengoperasikan tingkat persediaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan berdasarkan analisis informasi persediaan & rasio yang ditetapkan.
Sub CPMK 44 Merasionalkan dan memilih bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan yang mengalami penyimpangan mutu, kemanfaatan, dan/atau keamanannya.
Sub CPMK 45 Memaksimalkan faktor yang berpengaruh terhadap mutu, kemanfaatan serta keamanan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan.
Sub CPMK 46 Membagankan data dan proses penyimpanan dan distribusi bahan baku, sediaan famasi, dan alat kesehatan.
Sub CPMK 47 Menelaah dan memilih sistem penarikan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan yang efektif dan efisien.
Sub CPMK 48 Menguraikan alasan penarikan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan, serta perbedaan penyebab penarikannya.
Sub CPMK 49 Menerangkan risiko yang dihadapi bila tidak dilakukan penarikan oleh instansi yang berwenang. Sub CPMK 50 Memperkirakan pengaruh dan dampak penarikan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan
Sub CPMK 51 Menerangkan manfaat teknologi informasi dalam pengendalian persediaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan
Sub CPMK 52 Mengkategorikan dan menjabarkan tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari masing-masing posisi dalam struktur organisasi.
Sub CPMK 53 Menguraikan kualifikasi SDM yang diperlukan untuk posisi tertentu dalam struktur organisasi serta syarat legalitas dan kompetensinya.
Sub CPMK 54 Menghitung kebutuhan SDM berdasarkan jenis dan volume pekerjaan di bidangnya.
Sub CPMK 55 Mengemukakan cara menilai pemahaman SDM terhadap tugas & tanggung jawab pekerjaannya, peraturan ketenagakerjaan, serta kondisi yang mempengaruhi kebijakan dan kegiatan di tempat kerja.
Sub CPMK 56 Memperkirakan program pelatihan SDM
Sub CPMK 57 Memadukan teori, metode dan aplikasi ilmu dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi, farmakologi), prinsip dasar biomedik, prinsip pharmaceutical calculation, farmakoterapi, dan pharmaceutical care.
Sub CPMK 58 Menjelajah perkembangan teknologi terkini di bidang farmasi maupun teknologi informasi dan komunikasi. Sub CPMK 59 Menerapkan teknologi terkini untuk mencapai dan mempertahankan standar kompetensi profesi.
Sub CPMK 60 Menganalisis kemanfaatan teknologi dan relevansinya terhadap praktik kefarmasian. Diskripsi Singkat Mata
Kuliah
Fokus PKPA ini adalah mahasiswa PKPA melaksanakan pembelajaran di Industri untuk mengetahui Organisasi dan manajerial industri farmasi, menerapkan CPOB, proses pembuatan sediaan farmasi, sarana dan prasarana dalam industri farmasi, Proyek perencanaan pengembangan produk baru, analisis titik kritis halal dalam CPOB, stabilitas dan Penyimpanan Obat, Supply chain management, Risk management, Good procurement practice, Review CPOB, Halal Formulation 1-obat sintesis, Halal Formulation 2-obat sintesis tradisional, Halal Formulation 3-kosmetik, Operation Management, Quality Assurance & Quality Control, Continuous Quality Improvement, Registrasi Obat. Mahasiswa melaksanakan studi kasus permasalahan sediaan farmasi di bagian produksi atau di bagian QC/QA. Mahasiswa juga mendapatkan pembekalan materi tentang prinsip syari’ah tentang Halal; halal vs Kosher, titik kritis kehalalan sediaan farmasi, sertifikasi halal dan sistem jaminan halal. Keseluruhan PKPA peminatan industri terbagi menjadi 3 metode kegiatan dengan total 8 SKS.
Daftar Referensi • Allen, L. V., 2017, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Eight Edition, Rowe R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation
• Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4, 390, UI-Press,Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: HK.00.05.5.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2020, A-Z Notifikasi Kosmetika di Indonesia FAQ Jilid 1, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2020, A-Z Notifikasi Kosmetika di Indonesia Fundamental; Jilid 1, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2020, A-Z Notifikasi Kosmetika di Indonesia Fundamental; Jilid 2, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2020, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: 12 tahun 2020 tentang Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: HK .03.1.23.08.11.07331 tentang Metode Analisis Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: 13 tahun 2014 tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: 19 tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan POM RI, 2018, Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan MakananKementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Jakarta : Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan • Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2019, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor: 12 tahun 2019 tentang Cemaran dalam Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2019, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: 23 tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2019, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: 26 tahun 2019 tentang Mekanisme Monitoring Efek Samping Kosmetika, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 007 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional, Jakarta: Kemenkes RI.
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017, Farmakope Herbal Indonesia edisi II , Jakarta: Kemenkes RI.
• Lachman, L., Lieberman, H. A., dan Kanig, J. L., 1989, Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi III, diterjemahkan oleh Suratmi, S., 1092-1093, UI-Press, Jakarta.
• Menteri Kesehatan RI, 2010, Permenkes RI No.1175/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika, Jakarta • Menteri Kesehatan RI, 2010, Permenkes RI No.1176/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika, Jakarta
• Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soewandi S., 564, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
PKPA Prasyarat (Jika ada) -
Minggu ke-
Pertem uan Ke
Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub-CPMK) Bahan Kajian/ Pokok Bahasan /Materi Pembelaja ran Bentuk dan Metode Pembelajara n
Alokasi Waktu Deskripsi tugas mahasis wa (Pengala man Belajar) Penilaian Penang gung jawab/ Pengam pu Materi TM TT BM Teknik Indikat or Bobot
1
1
• Mampu
menganalisis
prinsip syariah tentang halal
dan mampu membedakan
halal dan Kosher
• Mampu memahami dan
menyusun
prosedur
sertifikasi Halal dan Sistem
Jaminan Halal
• Mampu menganalisis titik
kritis
kehalalan
dalam
sediaan farmasi
• Mampu
menjelaskan
Sertifikasi Halal dan Sistem
Jaminan Halal
1. Prinsip syari’ah tentang Halal; halal vs Kosher 2. Titik kritis kehalala n sediaan farmasi 3. Sertifik asi halal dan sistem jaminan halal 4. Analisis dan Penguji an Bahan Pembekalan 400 menit - - Pemberi an materi oleh praktisi/ dosen Kedala man materi individ u (Pretest dan Postest) Kogniti f 5% Presepto rnon Halal
1
1
• Mengkategorikan
dan
menjabarkan
tugas,
tanggung
jawab
dan
kewenangan dari
masing-masing
posisi
dalam
struktur organisasi.
• Menguraikan
kualifikasi
SDM
yang
diperlukan
untuk posisi tertentu dalam
struktur organisasi serta
syarat
legalitas
dan
kompetensinya.
• Menghitung
kebutuhan
SDM berdasarkan jenis dan
volume
pekerjaan
di
bidangnya.
• Mengemukakan
cara
menilai pemahaman SDM
terhadap tugas & tanggung
jawab
pekerjaannya,
peraturan ketenagakerjaan,
serta
kondisi
yang
mempengaruhi
kebijakan
dan kegiatan di tempat
kerja.
• Memperkirakan
program
pelatihan SDM
• Menganalisis
prinsip-prinsip dasar, teknik, dan
peralatan yang digunakan
dalam pembuatan sediaan
1.
Organis asi dan manajeri al industri farmasi2.
Penerap an CPOB3.
Proses pembuat an sediaan farmasi4.
Sarana dan prasaran a dalam industri farmasi Praktek lapangan di industri 8x50menit - - Praktek magang di wahana industri di bawah bimbinga n preceptor Aktivita s harian selama PKPA Psikomo
torik 30% Preseptor PKPA di Industri
farmasi.
• Melatih
untuk
selalu
menyiapkan
bahan,
peralatan dan ruang untuk
pembuatan sediaan farmasi
sesuai kebutuhan
• Menerapkan
pengetahuan
tentang hubungan dengan
pelaku utama bisnis dan
pemilik HAKI, termasuk
dasar interpretasi atas hak
paten
• menentukan ketentuan dan
memperhatikan
serta
mengidentifikasi obat baru
di pasaran,
• Memperkirakan kesadaran
keterbatasan
kemampuan
diri
dan
bersedia
berkomunikasi
dengan
teman sejawat dan/atau
profesi
lain
demi
kepentingan pasien,
• Menerapkan
pencapaian
dan
mempertahankan
standar
pelayanan
profesional
tertinggi,
membangun jalinan dan
menjaga
hubungan
profesional dengan teman
sejawat maupun profesi
lain.
pembuatan sediaan farmasi
steril dan non steril dengan
mematuhi ketentuan Cara
Pembuatan Sediaan Farmasi
Yang Baik (GMP)
2
2
• Menganalisis penelusuran
informasi
terkait
karakteristik fisika, kimia,
fisikokimia,
farmakologi,
mikrobiologi, serta regulasi
sebagai
landasan
studi
praformulasi
• menganalisis
studi
praformulasi
dan
menetapkan
formulasi
sediaan farmasi dengan
memperhatikan aspek mutu,
efektivitas,
keamanan
maupun stabilitas sediaan.
• menganalisis spesifikasi
bahan
baku,
bahan
kemasan,
dan
sediaan/produk
mengacu
pada ketentuan Farmakope
Indonesia atau kompendium
lain yang sesuai.
• menganalisis
kesesuaian
bahan
baku
dengan
spesifikasi produk farmasi
yang ditetapkan.
• Melatih
untuk
selalu
menyiapkan
bahan,
peralatan dan ruang untuk
1.
Proyek perenca naan pengem bangan produk baru2.
Analisis titik kritis halal dalam CPOB3.
Stabilita s dan Penyim panan Obat Praktek lapangan di industri 16x5 0 menit - - Praktek magang di wahana industri di bawah bimbinga n preceptor Aktivita s harian selama PKPA Psikomo torik 30% Presepto r PKPA di Industripembuatan sediaan farmasi
sesuai kebutuhan
• menganalisis
kemasan,
label
&
brosur/leaflet
sediaan
farmasi,
serta
memastikan
ketersediaan
informasi yang dibutuhkan,
a.l. ED (Expiration Date),
BUD (Beyond Use Date),
pelarut,
kompatibilitas,
kondisi penyimpanan.
• menganalisis
kesesuaian
bahan
baku
dengan
spesifikasi yang ditetapkan.
• Melatih
untuk
selalu
menyiapkan lembar kerja,
menghitung
kebutuhan
bahan dan peralatan, dan
memastikan
ketersediaan
bahan dan peralatan di
tempat kerja.
• Melatih
untuk
selalu
menyiapkan
bahan
,
peralatan dan ruang untuk
pembuatan sediaan farmasi
sesuai kebutuhan.
• Melatih pembuatan sediaan
farmasi steril dan/atau
non-steril menggunakan teknik
yang tepat sesuai prosedur
yang telah ditetapkan.
• Merencanakan
mengikuti
mengatasi keterbatasan diri,
menampilkan
hasil
pengembangan diri dalam
kinerja
• Mengemukakan secara aktif
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
serta perkembangan praktik
kefarmasian di berbagai
media ilmiah
• Menilai perkembangan ilmu
dan
teknologi
maupun
hasil-hasil
penelitian
kefarmasian dalam rangka
meningkatkan
profesionalitas
dalam
melakukan pelayanan
• Melaksanakan
program
pemerintah
dan/atau
organisasi profesi untuk
menjaga kompetensi dan
perkembangan profesi
• Mampu menganalisis titik
kritis
kehalalan
dalam
sediaan farmasi
• menganalisis
prinsip
stabilitas sediaan farmasi,
faktor yang berpengaruh,
serta teknik pengujiannya.
2
2
• Memadukan teori, metode
dan aplikasi ilmu dan
teknologi
farmasi
(farmasetika, kimia farmasi,
farmakognosi,
farmakologi), prinsip dasar
biomedik,
prinsip
pharmaceutical calculation,
farmakoterapi,
dan
pharmaceutical care.
• Menganalisis penelusuran
informasi
terkait
karakteristik fisika, kimia,
fisikokimia,
farmakologi,
mikrobiologi, serta regulasi
sebagai
landasan
studi
praformulasi.
• Menganalisis peran bahan
tambahan dalam formulasi
sediaan farmasi, a.l. dapar,
pengawet, anti oksidan,
dan/atau bahan penolong
lainnya.
• menganalisis
studi
praformulasi
dan
menetapkan
formulasi
sediaan farmasi dengan
memperhatikan aspek mutu,
efektivitas,
keamanan
maupun stabilitas sediaan.
• menganalisis spesifikasi
bahan
baku,
bahan
kemasan,
dan
1. Halal Formulati on 1-obat sintesis 2. Halal Formulati on 2-obat sintesis tradisiona l 3. Halal Formulati on 3-kosmetik 4. Registrasi Obat. Praktek lapangan di industri 16x5 0 menit - - Praktek magang di wahana industri di bawah bimbinga n preceptor Aktivita s harian selama PKPA Psikomo torik 30% Presepto r PKPA di Industrisediaan/produk
mengacu
pada ketentuan Farmakope
Indonesia atau kompendium
lain yang sesuai.
• Menganalisis peran bahan
tambahan dalam formulasi
sediaan farmasi a.l. dapar,
pengawet, anti oksidan,
dan/atau bahan penolong
lainnya.
• menganalisis
prinsip
stabilitas sediaan farmasi,
faktor yang berpengaruh,
serta teknik pengujiannya.
• Memahami
prosedur
registrasi sediaan farmasi
baru, termasuk ketentuan
keamanan,
mutu,
kemanjuran & penilaian
farmakoekonomik sediaan
farmasi
• Melaksanakan
proses
registrasi sediaan farmasi
baru sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku
3
3
• Mengkalkulasi
kebutuhan
pengadaan bahan baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan dengan tepat.
• Mengkonsepkan
dan
menerapkan penyimpanan
1. Supply chain managem ent 2. Risk managem ent Praktek lapangan di industri 32x5 0 menit - - Praktek magang di wahana industri di bawah bimbinga Aktivita s harian selama PKPA Psikomo torik 30% Presepto r PKPA di Industribahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan
berdasarkan bentuk sediaan,
legalitas,
farmakologi,
aspek toksik, dan alfabetis.
• Melaksanakan penerimaan
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan
berdasar kriteria dengan
baik dan benar sesuai
prosedur.
• Mengoperasikan
tingkat
persediaan bahan baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan
berdasarkan
analisis
informasi
persediaan & rasio yang
ditetapkan.
• Memaksimalkan
faktor
yang berpengaruh terhadap
mutu, kemanfaatan serta
keamanan
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan.
• Membagankan data dan
proses penyimpanan dan
distribusi
bahan
baku,
sediaan famasi, dan alat
kesehatan.
• Menerangkan
manfaat
teknologi informasi dalam
pengendalian
persediaan
bahan
baku,
sediaan
3. Good procurem ent practice 4. Review CPOB n preceptor
farmasi, alat kesehatan.
• Menelaah
dan memilih
sistem penarikan bahan
baku, sediaan farmasi, alat
kesehatan yang efektif dan
efisien.
• Menguraikan
alasan
penarikan
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan, serta perbedaan
penyebab penarikannya.
• Menerangkan risiko yang
dihadapi
bila
tidak
dilakukan penarikan oleh
instansi yang berwenang.
• memahami
pembagian
klasifikasi ruangan produksi
beserta
parameter
dan
pengukurannya.
• memahami
prinsip
kualifikasi ruangan dan
mesin produksi, validasi
proses,
validasi
pembersihan, dan validasi
metoda analisa
• memahami prinsip kalibrasi
mesin produksi.
• memahami prinsip inspeksi
diri, audit, dan pembuatan
corrective
action
&
preventive action (CAPA).
•
Memahami
prinsip
obat kembalian.
• Memahami
persyaratan
higienis
dan
pelatihan
karyawan
3
3
• Menentukan
cara
transportasi yang mampu
menjamin
mutu,
kemanfaatan
serta
keamanan
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan.
• Melaksanakan
distribusi
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan
sesuai
prosedur,
serta
menjamin
mutu,
kemanfaatan
serta
keamanannya.
• Menerapkan
prinsip
manajemen
mutu:
penjaminan mutu (QA) &
pengawasan mutu (QC).
• Melaksanakan pengawasan
mutu terhadap bahan baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan yang diterima
maupun yang disimpan
sehingga terjamin mutunya
sesuai standar.
• Merasionalkan dan memilih
bahan
baku,
sediaan
farmasi, alat kesehatan yang
mengalami penyimpangan
1. Operation Managem ent 2. Quality Assuranc e & Quality Control 3. Continuo us Quality Improve ment Praktek lapangan di industri 32x5 0 menit - - Praktek magang di wahana industri di bawah bimbinga n preceptor Aktivita s harian selama PKPA Psikomotorik 30% Preseptor PKPA di Industri
mutu,
kemanfaatan,
dan/atau keamanannya.
• Memaksimalkan
faktor
yang berpengaruh terhadap
mutu, kemanfaatan serta
keamanan
bahan
baku,
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan.
• menganalisis
pengujian
mutu
selama
proses
produksi, produk antara dan
produk akhir.
• menganalisis
kesesuaian
mutu
produk
dengan
spesifikasi yang ditetapkan
dan menetapkan kelayakan
produk.
• menganalisis data/informasi
terkait proses pembuatan
dan pengujian mutu produk
secara bertanggung-jawab.
• memahami
prinsip
manajemen resiko mutu
(quality risk management ).
4
4
• Menjelajah perkembangan
teknologi terkini di bidang
farmasi maupun teknologi
informasi dan komunikasi.
• Menerapkan
teknologi
terkini untuk mencapai dan
Permasalah an sediaan farmasi di bagian produksi atau di bagian QC/QA. Laporan studi kasus 10x5 0 menit -
6 x
50
meni
t
• Praktek magang di wahana industri di bawah bimbing an precept Aktivita s harian selama PKPA Psikomo torik 30% Presepto r PKPA di Industrimempertahankan
standar
kompetensi profesi.
• Menganalisis kemanfaatan
teknologi dan relevansinya
terhadap
praktik
kefarmasian
• Merancang
evaluasi
kemutakhiran pengetahuan
dan
ketrampilan
yang
dimiliki.
or • Mencari materi secara onlineEVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA & SISTEM PENILAIAN Penilaian PKPA
Penilaian untuk PKPA terdiri dari:
1. Nilai aktivitas harian 30%; dilakukan oleh preceptor 2. Laporan 20%; dilakukan oleh dosen pembimbing
3. Ujian kelayakan 50% yang terdiri dari 15% CBT, 15% OSCE dan 20% Ujian lisan yang dilakukan oleh dewan penguji/kompre. Perhitungan Nilai Akhir PKPA adalah sebagai berikut:
Ketentuan Kelulusan PKPA
1. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila nilai akhir PKPA mahasiswa minimal sama dengan nilai huruf BC. 2. Penentuan nilai huruf ditentukan dengan prinsip Penilaian Acuan Patokan, sesuai range berikut:
Range Nilai Huruf
≥85,0 A 74 – 84,9 AB 67 – 73,9 B 60 – 66,9 BC 55 – 59,9 C 50 – 54,9 CD 45 – 49,9 D 0 – 44,9 E Ketidaklulusan PKPA
1. Bagi mahasiswa yang tidak lulus Pre Test PKPA (Nilai kurang dari 60) maka wajib melaksanakan ujian pretest di tengah-tengah kegiatan PKPA dengan membayar ujian remidi yang telah ditentukan oleh prodi PSPA (Maksimal 4x ujian remidi)
2. Bagi mahasiswa yang tidak lulus ujian PKPA (Nilai kurang dari BC untuk CBT dan atau OSCE dan atau Kompre) maka wajib melaksanakan ujian remidi.
3. Membayar biaya Ujian Remidi pasca PKPA dengan maksimal dilakukan pengulangan sebanyak 4x 4. Waktu pengurusan maksimal 2 hari dari keluarnya nilai.
5. Nilai Remidi maksimal 80 (AB) Pelaporan Penilaian
Nilai Akhir dilaporkan ke dalam nilai huruf, yang terdiri dari:
Nilai Huruf Bobot
A 4,00 AB 3,50 B 3,00 BC 2,50 C 2,00 CD 1,50 D 1,00 E 0,00
Setiap bobot sesuai nilai akhir huruf yang diperoleh mahasiswa, dikalikan jumlah sks modul/PKPA kemudian dibagi dengan sks total yang telah diambil oleh mahasiswa dilaporkan sebagai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).