• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uang dan Mata Uang MAKALAH makalah ini d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Uang dan Mata Uang MAKALAH makalah ini d"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

makalah ini diajukan sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Ekonomi Moneter

Disusun oleh:

Kelompok 1

Azizah 11160860000023 Hadi Aupa 1116086000006

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi... i

Pengertian Uang dan Mata Uang ... 1

Sejarah Evolusi Uang ... 2

Karakteristik Uang ... 5

Berbagai Model Mata Uang ... 7

Sistem Bretton Wood ... 13

Fungsi Mata Uang ... 14

Peran Mata Uang dalam Perekonomian ... 16

Perputaran Uang dan Barang ... 21

(3)

1. Pengertian Uang dan Mata Uang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang sah. Uang adalah sesuatu yang diterima/dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.

Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum

sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat

pembayaran uatang, ata sebgai alat untuk melkukan pembelian barang atau

jasa. Dengan kata lain, uanga merupakan suatu alat yang dapat digunakan

dalam suatu wilayah tertentu.1

Uang juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima

secara umum sebagai alat tukar (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Definisi

ini merupakan definisi hakikat kegunaan uang sebenarnya, namun sesuai

dengan perkembangan perekonomian maka uang semakin dipandangsebagai

komoditas yang memiliki harga melalui tingkat suku bunga, maka hakikat

uang semakin bergeser menjauhi apa yang sebenarnya.2

Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian

dunia. Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit

digantikan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang

terintegrasi dalam sat system ekonomi (Choudhury, 1997).3

Money is a financial asset that makes the real economy function smoothly

by serving as a medium of exchange, a unit of account, and a store of wealth.

Money is classified accoding to its liquidity. Liquidity is the ease of

converting any item into cash, without significant loss of value. Thus, money is

classified according to the ease with which items in each class can be converted to

cash for spending.

1Ahmad Mujahidin. 2007. Ekonomi Islam. Jakarta ( PT Raja Grafindo Persada), hlm. 45

2 Masyhuri. 2005. Teori Ekonomi Dalam Islam. (Yogyakarta : Kreasi Wacana), hlm.

113

(4)

Dalam pandangan Al-Ghazali di dalam karyanya Ihya’ Ulum Al- Din uang adalah “nikmat (Alloh) yang digunakan masyarakat sebagai mediasi atau alat untuk mendapatkan bermacam-macam kebutuhan hidupnya, yang

secara substansial tidak mamiliki nilai apa-apa, tetapi sangat dibutuhkan

manusia dalam upaya pemenuhan bermacam-macam kebutuhan mereka

(sebagai alat tukar).4

Dari pernyataan di atas dapat diambil suatu definisi uang menurut

al-Ghazali yaitu uang adalah:

a) Barang atau benda yang berfungsi sebagai sarana mendapatkan

orang lain. Dengan kata lain uang adalah barang yang disepakati

fungsinya sebagai media pertukaran (medium of exchange).

b) Benda tersebut dianggap tidak mempunyai nilai sebagai barang

(nilai intrinsik).

c) Nilai benda yang berfungsi sebagain uang ditentukan terkait

dengan fungsinya sebagai alat tukar. Dengan kata lain yang lebih

berperan dalam benda yang berfungsi sebagai uang adalah nilai

tukar dan nilai nominalnya.

2. Sejarah Evolusi Uang

Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara

mandiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan berbagai

buah-buahan. Karena jenis kebutuhannya masih sederhana dan belum

membutuhkan bantuan orang lain. Mereka hidup mandiri, dan kala itu

disebut prabarter, yaitu manusia belum mengenal adanya transaksi

perdagangan atau kegiatan jual beli.

(5)

Ketika jumlah manusia semakin bertambah dan peradaban manusia

semakin maju, kegiatan dan interaksi manusia pun semakin tajam.

Kebutuhan manusia pun juga bertambah. Pada saat ini mulai muncul

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Muncullah

kegiatan bercocok tanam dan berkembang lagi sejak saat itu manusia mulai

menggunakan berbagai cara dan alat untuk melangsungkan pertukaran

barang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Terjadilah tukar

menukar kebuthan dengan cara barter, kemudian periode ini disebut zaman

barter.

Walaupun pada awalnya sistem barter ini sangat mudah dan

sederhan, namun perkembangan masyarakat membuat sistem ini menjadi

sulit diterapkan. Adapun kekurangan-kekurangan barter sebagai berikut:5

a. Kesusahan mencari keinginan yang sesuai antara orang-orang

yang melakukan transaksi, atau kesulitan untuk mewujudkan

kesepakatan mutual.

b. Perbedaan ukuran barang dan jasa, dan sebagian barnag yang

tidak bias dibagi-bagi.

c. Kesulitan untuk mengukur standar harga seluruh barang dan jasa.

Dengan munculnya berbagai kesulitan tersebut, maka manusia

mencoba mencari cara lain untuk melakukan transaksi pertukaran yang adil

dan mudah. Kehadiran uang memudahkan proses pertukaran komoditas dan

jasa. Setiap proses produksi dan distribusi pasti menggunakan uang. Pada

berbagai bentuk proses produksi berskala besar modern, setiap orang dari

komponen masyarakat mengkhususkan diri dalam memproduksi barang

komoditas dan memperoleh nilai dari hasil produksi yang ia pasarkan dalam

(6)

bentuk uang. Karena itu, sistem ekonomi modern yang menyangkut banyak

pihak tidak bisa berjalan dengan sempurna tanpa menggunakan uang.6

Penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai

oleh manusia, ketika seseorang mencermati lebih dalam kekurangan-

kekurangan dalam sistem barter, maka berbarengan denagn kemajuan yang

begitu luas membuka jalan kepada manusia untuk menggunakan uang.

Rekam Jejak Uang di Berbagai Bangsa

a. Uang pada Bangsa Lidya

Bangsa Lydia adalah orang-orang yang pertama kali mengenal uang.

Uang pertama kali muncul di tangan para pedagang ketika mereka

merasakan kesulitan dalam jual beli sistem barter, lalu mereka membuat

uang, pada tahun 570-546 SM, Negara berkepentingan mencetak uang.

Pertama kalinya masa ini terkenal dengan mata uang emas dan perak yang

halus dan akurat.7

b. Uang pada Bangsa Yunani

Bangsa Yunani yang membuat “uang komoditas” sebagai utensil money dan koin-koin dari perunggu. Kemudian mereka membuat ems dan

perak yang pada awalnya beredar di antara mereka dalam bentuk batangan,

sampai masa dimulainya percetakan uang pada tahun 406 SM. Mereka

mengukir di uang mereka bentuk berhala, gambar-gambar pemimpin, dan

mengukir nama negeri dimana uang dicetak. Mata uang utama mereka

adalah Drachma yang terbuat dari perak.8

c. Uang pada Bangsa Romawi

6 Ibid., hlm. 47. 7 Ibid., hlm. 48

(7)

Bangsa Romawi pada masa sebelum abad ke-3 SM menggunakan

Imperium Romawi. Di atas uang itu itu mereka cetak ukiran bnetuk- bentuk

Dewa dan pahlawan-pahlawan mereka, hingga masa Julius Caesar yang

kemudian mencetak gambarnya di atas uang tersebut.

d. Uang pada Masa Persia

Bangsa Persia mengadopsi percetakan uang dari bangsa Lydia setelah

penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas adan perak

dengan perbandingan 1: 13,5. Suatu hal yang membuat naiknya emas dan

perak. Mata uangnya adalah dirham perak, betul-betul murni. Ketika sistem

kenegaraan mengalami kemunduran, mata uang mereka pun ikut serta

mundur.9

3. Karakteristik Uang

Kita ketahui bahwa uang sebagai alat pembayaran tentulah sangat berarti bagi kita, namun tidak berarti segala sesuatu itu adalah uang. Dikarenakan uang sangat penting dalam perekonomian, maka ada beberapa oknum yang memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan tindak kecurangan dan penipuan. Oleh karena itu dalam suatu negara mempunyai karakteristik teersendiri dalam mata uangnya agar dapat mengetahui keaslinya.

Selain hal itu karakteristik juga sangat penting agar uang tersebut diakui atau diterima baik oleh masyarakat, bank, maupun pemerintahan.

(8)

Didalam buku panduan uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (2011) terdapat beberapa karakter atau ciri dari uang Rupiah yang menjadi mata uang Indonesia.

a) Uang Kertas

1. Tanda air (watermark) dan ELECTROTYPE

2. Benang pengaman

1. Terbuat dari nikel atau alumunium 2. Terdapat teks Bank Indonesia 3. Relief gambar

4. Relief angka 5. Tanggal penerbitan

Adapun kriteria-kriteria uang rupiah lainnya agar dapat diakui (kasmir,2008)10 adalah :

a. Ada jaminan, Setiap uang yang diterbitkan dijamin oleh pemerintah negara tertentu. Dengan jaminan ini, kepercayaan untuk menggunakan uang untuk berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.

b. Diterima umum, yaitu dapat diterima secara umum, baik sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, maupun standar pencicilan hutang.

(9)

c. Nilai yang stabil, yaitu memiliki kestabilan dan ketetapan serta diusahakan fluktuasinya sekecil mungkin.

d. Mudah disimpan, di berbagai tempat termasuk dalam tempat yang kecil, tetapi memuat jumlah yang besar.

e. Mudah dibawa, dengan kata lain mudah untuk dipindahkan dari satu tepat ke tempat yang lain.

f. Tidak mudah rusak, yaitu tidak mudah rusak didalam berbagai kondisi, baik robek maupun luntur.

g. Mudah dibagi, ke dalam satuan unit tertentu dengan berbagai nominal untuk kelancaran dalam melakukan transaksi.

h. Penawaran harus elastis, Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar, jumlah uang yang beredar di masyarakat harus mencukupi.

4. Berbagai Model Mata Uang

Nama rupiah sendiri pertama kali digunakan secara resmi pada saat

zaman pendudukan Jepang, Dai Nippon, pada Perang Dunia II. Setelah

Perang Dunia II itu selesai, Bank Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama

Javasche Bank mengeluarkan mata uang Rupiah. Javasche Bank inilah cikal

bakal Bank Indonesia yang mencetak dan mengedarkan rupiah sebagai mata

uang negara Indonesia sampai saat ini.

Pada masa itu banyak yang mendesak Pemerintah untuk mencetak

mata uang sendiri. Hingga akhirnya pemerintah pun menerbitkan ORI atau

Oeang Repoeblik Indonesia. Namun saat itu keadaan negara yang masih

kacau membuat peredaran ORI agak tersendat. Meskipun begitu ORI tetap

diedarkan karena terbukti mampu meningkatkan solidaritas serta

nasionalisme rakyat Indonesia.

Bentuk fisik ORI saat itu sangat sederhana. Kualitas yang tidak bagus dan

sistem pengaman berupa serat halus masih kurang. Dan dalam

(10)

a. ORI I (Tahun 1945)

1) Resmi diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946.

2) Pecahannya terdiri dari: 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, Rp1,00,

Rp5,00, Rp10,00, Rp100,00.

b. ORI II (Tahun 1947)

1) Hanya memiliki empat pecahan mata uang, yaitu: Rp5,00,

Rp10,00, Rp25,00, dan Rp100,00.

2) Pecahan Rp25,00 berbeda dengan tiga nominal lainnya.

3) Untuk edisi ini, seluruh mata uang bertanggal Djokjakarta 1

Djanuari 1947.

4) Ditandatangani Mr Sjafruddin Prawiranegara.

c. ORI III (Tahun 1947)

1) Terdiri dari tujuh jenis pecahan, yaitu dari ½ rupiah hingga

Rp250,00.

2) Di era ini ada pecahan langka yaitu seri 100 rupiah Maramis.

3) Pecahan ini hanya bisa dikalahkan oleh pecahan 600 rupiah di seri

ORI IV.

d. ORI IV (Tahun 1948)

Seri ini memiliki nominal pecahan-pecahan yang sangat ganjil, yaitu

Rp0,00, Rp75,00, Rp100,00 Hatta, Rp400,00,dan salah satu karya terbaik

dan terlangka, sekaligus harga termahal, nominal 600 rupiah (unissued).

e. Uang Indonesia Lama Pada Masa Orde Baru

(11)

2) Terdiri dari pecahan: Rp1,00, Rp2½,00,Rp5,00, Rp10,00,

Rp25,00, Rp50,00, Rp100,00, Rp500,00, Rp1.000,00, Rp5.000,00,

dan Rp10.000,00.

3) Ditandatangaini oleh Gubernur Bank Indonesia Radius Prawiro

dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.

4) Emisi tahun: 1968

5) Mulai diedarkan: 8 Januari 1968

f. Tahun 1975 keluar uang kertas baru lagi dengan nominal:

1) Rp1.000,00 bergambar Pangeran Diponegoro

2) Rp5.000,00 dengan gambar Nelayan

3) Rp10.000,00 bergambar Relief Candi Borobudur (Masing-masing

ditandatangai oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI

Soeksmono B Martokoesoemo)

g. Tahun 1992 terbit lagi uang kertas baru dengan nominal:

1) Rp100,00 dengan gambar Perahu Phinisi

2) Rp500,00 dengan gambar Orang Utan

3) Rp1.000,00 dengan gambar Danau Toba

4) Rp5.000,00 dengan gambar Alat Musik Sasando

5) Rp10.000,00 dengan gambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX

6) Rp20.000 dengan gambar Cendrawasih merah

h. Tahun 1993 BI kembali mengeluarkan uang baru lagi dengan

nominal:

1) Rp50.000,00 dengan gambar Presiden Soeharto

(12)

3) Rp50.000,00 dengan gambar Presiden Soeharto

4) Dikeluarkan juga penerbitan khusus dengan pecahan dan gambar

yang sama tetapi terbuat dari bahan palstik polymer dengan pengaman berupa “holografis” Soeharto, bukan tanda air/watermark, seperti yang biasa digunakan.

Berikut ini adalah beberapa model mata uang yang pernah berlaku di

Indonesia

Mata Uang Paling Berpengaruh di Dunia

(13)

a. US Dollar

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRQZEkn7C9

Harga mata uang dolar AS ini yang juga mematok harga-harga mata uang lain di dunia. Maka dalam transaksi forex, dolar AS juga merupakan komoditas yang menggiurkan dan bisa dipastikan diterima oleh para trader forex. Ya, ada banyak keuntungan didapatkan oleh Amerika yang memiliki mata uang yang digunakan sebagai acuan mata uang di dunia.

b. Euro

Euro termasuk mata uang yang banyak beredar di dunia, bahkan harganya lebih mahal dibanding dollar. Berikut adalah gambar mata uang Euro.

(14)

c. Poundsterling

Inggris sebagai pemilik mata uang ini cukup menjadi pesaing sengit Amerika Serikat yang bertahan dengan dolarnya. Poundsterling menempati urutan ketiga sebagai mata uang paling berpengaruh di dunia. Berikut adalah gambar mata uang Poundsterling.

https://buycurrency.org/wp-content/uploads/2015/07/1000-British-Pounds.jpg

d. Yen

(15)

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-vdyhkI3jQXUL_y69RcAA7BxxrhqXGJ1yMZ48J4bsBixDdVPL

5. Sistem Bretton Wood

Pengalaman pahit yang menimpa perekonomian dunia setelah berakhirnya Perang Dunia pertama membawa dampak yang cukup berarti bagi sikap masyarakat dunia terhadap perekonomian dunia. Ini tercermin antara lain dari tiga lembaga ekonomi Internasional IMF, ITO dan IBRD dan sering disebut juga dengan world bank.Melalui kebijakan-kebijakan dari lembaga tersebutlah kita berharap dapat keluar dari malapetaka ekonomi yang muncul setelah Perang Dunia I.

(16)

Dalam pertemuan tersebut setelah pembentukan tiga lembaga ekonomi internasional terdapat beberapa ketentuan yakni 11:

a) Tujuan IMF

Diatas telah disebutkan adanya pembentukan lembaga ekonomi internasional diantaranya adalah IMF, oleh karena itu hendaknya kita mengatahui tujuan-tujuan kenapa didirikan IMF, yaitu :

1. Untuk memajukan Kerjasama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga (IMF).

2. Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia 3. Untuk memajukan Stabilitas kurs valuta asing

4. Untuk mengurangi dan membatasi praktek-praktek pembatasan terhadap pembayaran Internasional

5. Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek maupun menengah.

6. Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya difisit atau surplus neraca perdagangan.

b) Nilai Paritas Mata Uang

Menurut ketentuan IMF, semua mata uang negara anggota harus ditetapkan nilai peritasnya terhadap US dollar atau terhadap emas dengan nilai ekuivalennya. Sedangkan mata uang US dollar ditetapkan konvertiblenya dengan Emas. Oleh karena itu sistem ini disebut dengan kelompok sistem standar dollar emas.

6. Fungsi Mata Uang

Suseno Solikin dalam jurnalnya yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

membagi fungsi uang menjadi empat, yaitu sebagai alat tukar, alat satuan

hitung, alat penyimpan nilai, dan alat pencicilan hutang.

11Frasminggi Kamasa. Dari Bretton Woods ke Petro-Dollar: Analisis dan Eva luasi

(17)

Uang sebagai alat tukar. Dapat dibayangkan betapa sulitnya hidup

dalam perekonomian moderen ini tanpa adanya benda yang dapat

digunakan sebagai alat penukar. Apabila tidak ada uang maka transaksi

hanya dilakukan dengan cara tukar-menukar antara barang yang satu

dengan barang yang lain. Dengan adanya uang, seseorang dapat secara

langsung menukarkan uang tersebut dengan barang yang dibutuhkannya

kepada orang lain yang menghasilkan barang tersebut.

Uang sebagai satuan hitung.Tanpa satuan hitung seseorang mungkin

akan menilai seekor sapi sama dengan dua ekor kambing dsb. Dengan

adanya uang, tukar-menukar dan penilaian terhadap suatu barang akan lebih

mudah dilakukan. Selain itu, dengan uang pertukaran antara dua barang yang

berbeda secara fisik juga dapat dilakukan.

Uang sebagai alat penyimpan nilai. Sesuai dengan sifatnya, manusia

adalah mahluk yang gemar mengumpulkan dan menyimpan kekayaan dalam

bentuk barang-barang yang berharga untuk dipergunakan di masa yang akan

datang. Barang-barang berharga tersebut pada umumnya berupa tanah,

rumah, dan benda berharga lain. Walaupun kekayaan yang dapat disimpan

beragam bentuknya, tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan salah

satu pilihan untuk menyimpan kekayaan.

Standar pencicilan utang (standart of defferent payment). Fungsi

uang ini terkait dengan transaksi pinjam-meminjam; uang merupakan salah

satu cara untuk menghitung jumlah pembayaran pinjaman tersebut. Lebih

masuk akal untuk meminjamkan uang sebesar satu juta rupiah selama lima

tahun daripada meminjamkan satu ekor kambing dalam waktu yang sama

mengingat keadaan kambing dalam lima tahun mendatang.12

Sedangkan Glyn Davies membagi fungsi uang sebagai berikut:

12 Suseno Solikin, Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya dalam Perekonomian,

(18)

a. Specific functions (kebanyakan bersifat mikroekonomi dan abstrak)

b. Fungsi umum (kebanyakan bersifat makroekonomi dan abstrak)

1) Aset likuid;

2) Kerangka sistem alokasi pasar (harga);

3) Faktor penyebab dalam perekonomian;

4) Alat pengendali ekonomi.13

7. Peran Uang Dalam perekonomian

Dalam keseharian masyarakat, sering sekali uang dikaitkan dengan inflasi,tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga, dan hal lainnya. Ada yang mengatakan semakin banyak uang yang beredar semakin berkembanglah ekonomi, namun jika hal tersebut berlangsung terus-menerus akan berdampak kepada inflasi, begitupun dengan sebaliknya jika peredaran uang semakin sedikit, pertumbuhan ekonomipun akan semakin lamban. Ada juga yang berpendapat semakin banyak uang yang beredar maka suku bunga semakin rendah, dan begitupun sebaliknya. Lalu apakah benar pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataannya? Apakah benar uang dapat mengendalikan perekonomian suatu negara? Oleh karena itu pada poin ini kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berikut adalah peran uang dalam perekonomian menurut Solikin dan suseno dalam buku yang berjudul “UANG Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya”

(19)

a) Uang dan Kegiatan Ekonomi

Pada dasarnya, peranan dan keterkaitan yang erat antara uang dengan kegiatan suatu perekonomian dapat dianggap sebagai suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan perekonomian moderen, misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan uang. Bahkan, dalam perkembangannya uang tidak hanya digunakan untuk mempermudah transaksi perdagangan di pasar barang namun uang itu sendiri juga menjadi suatu komoditas yang dapat diperdagangkan di pasar uang. Dengan kondisi tersebut, sangatlah sulit dibayangkan apabila tidak ada benda yang namanya uang.

Untuk mengetahui bagaimana peran uang dalam perekonomian, maka kita harus memahami aliran atau arus perputaran barang dan uang dalam suatu perekonomian. Ilustrasi sederhana mengenai aliran atau arus perputaran barang dan uang terjadi dalam suatu perekonomian dapat dijelaskan sebagai berikut. Sesuai dengan fungsi uang sebagaimana telah diuraikan dalam point kedua, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat membutuhkan uang untuk memperlancar kegiatan ekonominya baik berupa kegiatan produksi, investasi, maupun konsumsi. Sebagaimana diketahui, dalam setiap kegiatan ekonomi tersebut selalu terdapat dua macam aliran, yaitu aliran barang dan aliran uang atau dana. Sebagai contoh, dalam suatu kegiatan produksi, untuk menghasilkan suatu produk perusahaan membutuhkan input, misalnya berupa bahan baku dan tenaga kerja.

(20)

contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu perekonomian aliran uang akan sebanding dengan aliran barang dan jasa.

b) Uang dan Suku Bunga

Kita ketahui bahwa jumlah uang yang beredar dalam suatu negara bergantung pada otoritas moneter, bank umun, dan masyarakat. Idealnya, jumlah uang yang tercipta atau tersedia harus seimbang jumlah uang yang dibutuhkan atau diminta oleh masyarakat sehingga tidak terdapat kelebihan atau kekurangan jumlah uang yang beredar. Dalam praktik, permintaan masyarakat akan uang sulit diperhitungkan mengingat kebutuhan masyarakat akan uang tersebut tidak hanya dilandasi oleh motif untuk melakukan transaksi saja namun juga motif lainnya, yaitu untuk berjaga-jaga atau bahkan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya spekulatif.

(21)
(22)

terjadi adalah sebaliknya, yaitu perkembangan uang beredar yang pesat disertai dengan suku bunga yang juga tinggi.

c) Uang dan Kegiatan Ekonomi Sektor Rill

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, masyarakat pada umumnya membutuhkan uang atau dana untuk membiayai kegiatan ekonominya di sektor riil, seperti produksi, investasi, dan konsumsi. Lalu, apa yang terjadi apabila jumlah uang yang tersedia sangat terbatas sehingga tidak dapat membiayai kegiatan ekonomi tersebut sepenuhnya? Atau sebaliknya, apa yang terjadi apabila jumlah uang yang tersedia begitu melimpah, sementara kegiatan ekonomi relatif kecil untuk dibiayai? Pertanyaan tersebut pada dasarnya mengarah pada pemahaman bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara uang dan kegiatan ekonomi di sektor riil Uang dan Harga. Pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi di sektor riil pada dasarnya dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Pengaruh tidak langsung uang dapat dijelaskan melalui pengaruhnya terhadap perkembangan suku bunga seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Dalam hal ini, apabila terjadi penambahan jumlah uang beredar (misalnya sebagai akibat kebijakan bank sentral) maka suku bunga akan cenderung turun. Penurunan suku bunga tersebut akan menurunkan biaya pendanaan kegiatan investasi, yang selanjutnya mendorong kegiatan investasi dan kegiatan ekonomi pada umumya.

d) Uang dan Harga

(23)

oleh kapasitas ekonomi, yaitu suatu kondisi yang mencerminkan ketersediaan sumber daya yang mencukupi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan teknologi. Dalam ilmu ekonomi makro, kondisi ini dikenal dengan penyediaan atau penawaran agregat (aggregate supply). Berbeda dengan permintaan agregat yang dapat berubah dalam jangka pendek, penawaran agregat relatif lebih sulit untuk berubah dalam jangka pendek. Dalam kaitan ini, perubahan penawaran agregat lebih terkait dengan struktur dan perkembangan suatu perekonomian.

Idealnya, permintaan agregat harus sama dengan penawaran agregat. Bagaimana apabila tidak? Apabila permintaan agregat tidak sama dengan penawaran agregat maka diperlukan penyesuaian kegiatan ekonomi agar terjadi kesesuaian (keseimbangan), yang pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan harga barang dan jasa. Dalam hal ini, peningkatan permintaan agregat yang melebihi penawaran agregat akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa. Dengan demikian, mengingat perubahan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi perkembangan permintaan agregat, dapat disimpulkan bahwa perubahan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi perkembangan harga. Hal ini juga berarti bahwa kecenderungan kenaikan harga umum secara terus-menerus (inflasi) dapat terjadi apabila penambahan jumlah uang beredar melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Dapat dinyatakan secara sederhana bahwa: “jumlah uang beredar bertambah, harga barang-barang naik”. Dalam kasus ini, mengingat inflasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan uang beredar maka inflasi dikenal sebagai fenomena moneter.

8. Perputaran Uang dan Barang

Secara umum perputaran uang yang terjadi di Indonesia dapat

(24)

https://raahmaad.files.wordpress.com/2015/03/1.png

a. Dimulai dari lingkaran teratas, Bank Indonesia mencetak uang baru

dan mendistribusikan uang ke seluruh Kantor BI baik kantor pusat

maupun kantor daerah.

b. Kantor Bank Indonesia pusat dan daerah mendistribusikan uang

melalui perbankan maupun layanan kas lainnya.

c. Bank Umum (nasional dan swasta) menerima uang dari Bank

Indonesia dan melayani kebutuhan masyarakat akan uang tunai.

d. Masyarakat mengambil uang dari bank dan menggunakannya untuk kebutuhan transaksi serta menyetorkan “kelebihan” uang tunainya ke bank.

e. Perbankan menerima setoran uang tunai dari masyarakat dan

Menyetorkannya kembali ke Bank Indonesia

f. Bank Indonesia memusnahkan uang jelek dan mendistribusikan

(25)

Circular Flow Diagram

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara tidak dapat lepas

dari peran konsumen dan peran produsen, karena kedua pihak tersebut saling

berhubungan satu sama lain. Konsumen atau rumah tangga konsumsi

menyediakan faktor-faktor produksi yang ditujukan kepada produsen.

Adapun produsen atau rumah tangga produksi meminta faktor produksi

tersebut untuk dikombinasikan, sehingga menghasilkan barang atau jasa.

Berikut ini adalah diagram atau siklus yang menggambarkan interaksi

antara pelaku ekonomi (rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen,

pemerintah dan masyarakat luar negeri) di dalam kegiatan ekonomi.

Perekonomian Dua Sektor

https://raahmaad.files.wordpress.com/2015/03/80cec-siklus-arus-uang-dan-arus-barang-2152013.jpg

(26)

aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.

Perekonomian Tiga Sektor

Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah

tangga produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai

pengatur, sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya

peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada

sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah

minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat

dominan. Di negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia,

pemerintah masih cukup berperan.

Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut.

Perekonomian Terbuka

Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan

kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka

(27)

dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian

memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa

besar nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca

perdagangannya. Hasil dari perdagangan internasional itu berupa devisa.

Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit, berarti impor negara

tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut

surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.

http://2.bp.blogspot.com/-

1S2BykaOsHY/UZteQPGelfI/AAAAAAAATXA/ZrkX49PDcSo/s400/perekonomian-empat-sektor-2152013.jpg

Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok

pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi

dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga

konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan

kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk

sistem arus perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam

negeri juga membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi,

masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri

terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi),

(28)

perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat

luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.

Pembaca dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi negara yang

tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara

lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam

kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut

(29)

Davies, Glyn. A History of Money. Edisi ke-2, University of Wales Press, 2002.

Edwin Nasution, Mustafa dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana. 2007.

Kamasa, Frasminggi. Dari Bretton Woods ke Petro-Dollar:

Analisis dan Evaluasi Kritis Sistem Moneter

Internasional.08(2), 233

Masyhuri. Teori Ekonomi Dalam Islam. Yogyakarta : Kreasi

Wacana, 2005.

Mujahidin, Ahmad. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2007.

Nur Rianto Al-Arif, M.. Pengantar Ekonomi syariah. Bandung:

Pustaka Setia, 2015

Solikin, Suseno. 2002. UANG Pengertian, Penciptaan, dan

Peranannya. Jakarta:Pusat Pendidikan dan Kebanksentralan Bank Indonesia

Solikin, Suseno. Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya

dalam Perekonomian. Seri Kebank Sentralan No. 1.

Jakarta. 2002

Wulan Sari, Septi. Perkembangan dan Pemikiran Uang dari

Gambar

gambar mata uang Poundsterling.

Referensi

Dokumen terkait

pemesanan, barang jadi, bahan baku, proses, mesin, tenaga kerja dan jenis.

Biaya bahan dan biaya tenaga kerja dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya yang terjadi, akan tetapi untuk biaya overhead bibebankan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka

Pada dasarnya, perusahaan manufaktur pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan baku, pasar tenaga kerja, pasar uang, dan sebagainya), membeli sumber daya dan mengubahnya menjadi

Menyimpan kekayaan dalam bentuk uang mempunyai kelebihan karena uang segera dapat dipergunakan untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan ataupun dalam pembayaran utang....

membeli tangky penyimpanan bahan baku, tungku perebusan untuk mengolah bahan baku berupa minyak jelantah, serta untuk pembelian drum minyak dan ongkos

1. Apakah proses fermentasi makanan itu? 2. Bagaimana proses fermentasi pada tape? 3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape

Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu

Berdasarkan uraian diatas akan dapat diketahui semua biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan jika memilih untuk membeli produk dan bahan baku impor