MAKALAH
makalah ini diajukan sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Ekonomi Moneter
Disusun oleh:
Kelompok 1
Azizah 11160860000023 Hadi Aupa 1116086000006
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
DAFTAR ISI
Daftar Isi... i
Pengertian Uang dan Mata Uang ... 1
Sejarah Evolusi Uang ... 2
Karakteristik Uang ... 5
Berbagai Model Mata Uang ... 7
Sistem Bretton Wood ... 13
Fungsi Mata Uang ... 14
Peran Mata Uang dalam Perekonomian ... 16
Perputaran Uang dan Barang ... 21
1. Pengertian Uang dan Mata Uang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang sah. Uang adalah sesuatu yang diterima/dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.
Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat
pembayaran uatang, ata sebgai alat untuk melkukan pembelian barang atau
jasa. Dengan kata lain, uanga merupakan suatu alat yang dapat digunakan
dalam suatu wilayah tertentu.1
Uang juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima
secara umum sebagai alat tukar (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Definisi
ini merupakan definisi hakikat kegunaan uang sebenarnya, namun sesuai
dengan perkembangan perekonomian maka uang semakin dipandangsebagai
komoditas yang memiliki harga melalui tingkat suku bunga, maka hakikat
uang semakin bergeser menjauhi apa yang sebenarnya.2
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian
dunia. Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit
digantikan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang
terintegrasi dalam sat system ekonomi (Choudhury, 1997).3
Money is a financial asset that makes the real economy function smoothly
by serving as a medium of exchange, a unit of account, and a store of wealth.
Money is classified accoding to its liquidity. Liquidity is the ease of
converting any item into cash, without significant loss of value. Thus, money is
classified according to the ease with which items in each class can be converted to
cash for spending.
1Ahmad Mujahidin. 2007. Ekonomi Islam. Jakarta ( PT Raja Grafindo Persada), hlm. 45
2 Masyhuri. 2005. Teori Ekonomi Dalam Islam. (Yogyakarta : Kreasi Wacana), hlm.
113
Dalam pandangan Al-Ghazali di dalam karyanya Ihya’ Ulum Al- Din uang adalah “nikmat (Alloh) yang digunakan masyarakat sebagai mediasi atau alat untuk mendapatkan bermacam-macam kebutuhan hidupnya, yang
secara substansial tidak mamiliki nilai apa-apa, tetapi sangat dibutuhkan
manusia dalam upaya pemenuhan bermacam-macam kebutuhan mereka
(sebagai alat tukar).4
Dari pernyataan di atas dapat diambil suatu definisi uang menurut
al-Ghazali yaitu uang adalah:
a) Barang atau benda yang berfungsi sebagai sarana mendapatkan
orang lain. Dengan kata lain uang adalah barang yang disepakati
fungsinya sebagai media pertukaran (medium of exchange).
b) Benda tersebut dianggap tidak mempunyai nilai sebagai barang
(nilai intrinsik).
c) Nilai benda yang berfungsi sebagain uang ditentukan terkait
dengan fungsinya sebagai alat tukar. Dengan kata lain yang lebih
berperan dalam benda yang berfungsi sebagai uang adalah nilai
tukar dan nilai nominalnya.
2. Sejarah Evolusi Uang
Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan berbagai
buah-buahan. Karena jenis kebutuhannya masih sederhana dan belum
membutuhkan bantuan orang lain. Mereka hidup mandiri, dan kala itu
disebut prabarter, yaitu manusia belum mengenal adanya transaksi
perdagangan atau kegiatan jual beli.
Ketika jumlah manusia semakin bertambah dan peradaban manusia
semakin maju, kegiatan dan interaksi manusia pun semakin tajam.
Kebutuhan manusia pun juga bertambah. Pada saat ini mulai muncul
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Muncullah
kegiatan bercocok tanam dan berkembang lagi sejak saat itu manusia mulai
menggunakan berbagai cara dan alat untuk melangsungkan pertukaran
barang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Terjadilah tukar
menukar kebuthan dengan cara barter, kemudian periode ini disebut zaman
barter.
Walaupun pada awalnya sistem barter ini sangat mudah dan
sederhan, namun perkembangan masyarakat membuat sistem ini menjadi
sulit diterapkan. Adapun kekurangan-kekurangan barter sebagai berikut:5
a. Kesusahan mencari keinginan yang sesuai antara orang-orang
yang melakukan transaksi, atau kesulitan untuk mewujudkan
kesepakatan mutual.
b. Perbedaan ukuran barang dan jasa, dan sebagian barnag yang
tidak bias dibagi-bagi.
c. Kesulitan untuk mengukur standar harga seluruh barang dan jasa.
Dengan munculnya berbagai kesulitan tersebut, maka manusia
mencoba mencari cara lain untuk melakukan transaksi pertukaran yang adil
dan mudah. Kehadiran uang memudahkan proses pertukaran komoditas dan
jasa. Setiap proses produksi dan distribusi pasti menggunakan uang. Pada
berbagai bentuk proses produksi berskala besar modern, setiap orang dari
komponen masyarakat mengkhususkan diri dalam memproduksi barang
komoditas dan memperoleh nilai dari hasil produksi yang ia pasarkan dalam
bentuk uang. Karena itu, sistem ekonomi modern yang menyangkut banyak
pihak tidak bisa berjalan dengan sempurna tanpa menggunakan uang.6
Penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai
oleh manusia, ketika seseorang mencermati lebih dalam kekurangan-
kekurangan dalam sistem barter, maka berbarengan denagn kemajuan yang
begitu luas membuka jalan kepada manusia untuk menggunakan uang.
Rekam Jejak Uang di Berbagai Bangsa
a. Uang pada Bangsa Lidya
Bangsa Lydia adalah orang-orang yang pertama kali mengenal uang.
Uang pertama kali muncul di tangan para pedagang ketika mereka
merasakan kesulitan dalam jual beli sistem barter, lalu mereka membuat
uang, pada tahun 570-546 SM, Negara berkepentingan mencetak uang.
Pertama kalinya masa ini terkenal dengan mata uang emas dan perak yang
halus dan akurat.7
b. Uang pada Bangsa Yunani
Bangsa Yunani yang membuat “uang komoditas” sebagai utensil money dan koin-koin dari perunggu. Kemudian mereka membuat ems dan
perak yang pada awalnya beredar di antara mereka dalam bentuk batangan,
sampai masa dimulainya percetakan uang pada tahun 406 SM. Mereka
mengukir di uang mereka bentuk berhala, gambar-gambar pemimpin, dan
mengukir nama negeri dimana uang dicetak. Mata uang utama mereka
adalah Drachma yang terbuat dari perak.8
c. Uang pada Bangsa Romawi
6 Ibid., hlm. 47. 7 Ibid., hlm. 48
Bangsa Romawi pada masa sebelum abad ke-3 SM menggunakan
Imperium Romawi. Di atas uang itu itu mereka cetak ukiran bnetuk- bentuk
Dewa dan pahlawan-pahlawan mereka, hingga masa Julius Caesar yang
kemudian mencetak gambarnya di atas uang tersebut.
d. Uang pada Masa Persia
Bangsa Persia mengadopsi percetakan uang dari bangsa Lydia setelah
penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas adan perak
dengan perbandingan 1: 13,5. Suatu hal yang membuat naiknya emas dan
perak. Mata uangnya adalah dirham perak, betul-betul murni. Ketika sistem
kenegaraan mengalami kemunduran, mata uang mereka pun ikut serta
mundur.9
3. Karakteristik Uang
Kita ketahui bahwa uang sebagai alat pembayaran tentulah sangat berarti bagi kita, namun tidak berarti segala sesuatu itu adalah uang. Dikarenakan uang sangat penting dalam perekonomian, maka ada beberapa oknum yang memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan tindak kecurangan dan penipuan. Oleh karena itu dalam suatu negara mempunyai karakteristik teersendiri dalam mata uangnya agar dapat mengetahui keaslinya.
Selain hal itu karakteristik juga sangat penting agar uang tersebut diakui atau diterima baik oleh masyarakat, bank, maupun pemerintahan.
Didalam buku panduan uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (2011) terdapat beberapa karakter atau ciri dari uang Rupiah yang menjadi mata uang Indonesia.
a) Uang Kertas
1. Tanda air (watermark) dan ELECTROTYPE
2. Benang pengaman
1. Terbuat dari nikel atau alumunium 2. Terdapat teks Bank Indonesia 3. Relief gambar
4. Relief angka 5. Tanggal penerbitan
Adapun kriteria-kriteria uang rupiah lainnya agar dapat diakui (kasmir,2008)10 adalah :
a. Ada jaminan, Setiap uang yang diterbitkan dijamin oleh pemerintah negara tertentu. Dengan jaminan ini, kepercayaan untuk menggunakan uang untuk berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
b. Diterima umum, yaitu dapat diterima secara umum, baik sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, maupun standar pencicilan hutang.
c. Nilai yang stabil, yaitu memiliki kestabilan dan ketetapan serta diusahakan fluktuasinya sekecil mungkin.
d. Mudah disimpan, di berbagai tempat termasuk dalam tempat yang kecil, tetapi memuat jumlah yang besar.
e. Mudah dibawa, dengan kata lain mudah untuk dipindahkan dari satu tepat ke tempat yang lain.
f. Tidak mudah rusak, yaitu tidak mudah rusak didalam berbagai kondisi, baik robek maupun luntur.
g. Mudah dibagi, ke dalam satuan unit tertentu dengan berbagai nominal untuk kelancaran dalam melakukan transaksi.
h. Penawaran harus elastis, Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar, jumlah uang yang beredar di masyarakat harus mencukupi.
4. Berbagai Model Mata Uang
Nama rupiah sendiri pertama kali digunakan secara resmi pada saat
zaman pendudukan Jepang, Dai Nippon, pada Perang Dunia II. Setelah
Perang Dunia II itu selesai, Bank Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama
Javasche Bank mengeluarkan mata uang Rupiah. Javasche Bank inilah cikal
bakal Bank Indonesia yang mencetak dan mengedarkan rupiah sebagai mata
uang negara Indonesia sampai saat ini.
Pada masa itu banyak yang mendesak Pemerintah untuk mencetak
mata uang sendiri. Hingga akhirnya pemerintah pun menerbitkan ORI atau
Oeang Repoeblik Indonesia. Namun saat itu keadaan negara yang masih
kacau membuat peredaran ORI agak tersendat. Meskipun begitu ORI tetap
diedarkan karena terbukti mampu meningkatkan solidaritas serta
nasionalisme rakyat Indonesia.
Bentuk fisik ORI saat itu sangat sederhana. Kualitas yang tidak bagus dan
sistem pengaman berupa serat halus masih kurang. Dan dalam
a. ORI I (Tahun 1945)
1) Resmi diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946.
2) Pecahannya terdiri dari: 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, Rp1,00,
Rp5,00, Rp10,00, Rp100,00.
b. ORI II (Tahun 1947)
1) Hanya memiliki empat pecahan mata uang, yaitu: Rp5,00,
Rp10,00, Rp25,00, dan Rp100,00.
2) Pecahan Rp25,00 berbeda dengan tiga nominal lainnya.
3) Untuk edisi ini, seluruh mata uang bertanggal Djokjakarta 1
Djanuari 1947.
4) Ditandatangani Mr Sjafruddin Prawiranegara.
c. ORI III (Tahun 1947)
1) Terdiri dari tujuh jenis pecahan, yaitu dari ½ rupiah hingga
Rp250,00.
2) Di era ini ada pecahan langka yaitu seri 100 rupiah Maramis.
3) Pecahan ini hanya bisa dikalahkan oleh pecahan 600 rupiah di seri
ORI IV.
d. ORI IV (Tahun 1948)
Seri ini memiliki nominal pecahan-pecahan yang sangat ganjil, yaitu
Rp0,00, Rp75,00, Rp100,00 Hatta, Rp400,00,dan salah satu karya terbaik
dan terlangka, sekaligus harga termahal, nominal 600 rupiah (unissued).
e. Uang Indonesia Lama Pada Masa Orde Baru
2) Terdiri dari pecahan: Rp1,00, Rp2½,00,Rp5,00, Rp10,00,
Rp25,00, Rp50,00, Rp100,00, Rp500,00, Rp1.000,00, Rp5.000,00,
dan Rp10.000,00.
3) Ditandatangaini oleh Gubernur Bank Indonesia Radius Prawiro
dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.
4) Emisi tahun: 1968
5) Mulai diedarkan: 8 Januari 1968
f. Tahun 1975 keluar uang kertas baru lagi dengan nominal:
1) Rp1.000,00 bergambar Pangeran Diponegoro
2) Rp5.000,00 dengan gambar Nelayan
3) Rp10.000,00 bergambar Relief Candi Borobudur (Masing-masing
ditandatangai oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI
Soeksmono B Martokoesoemo)
g. Tahun 1992 terbit lagi uang kertas baru dengan nominal:
1) Rp100,00 dengan gambar Perahu Phinisi
2) Rp500,00 dengan gambar Orang Utan
3) Rp1.000,00 dengan gambar Danau Toba
4) Rp5.000,00 dengan gambar Alat Musik Sasando
5) Rp10.000,00 dengan gambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX
6) Rp20.000 dengan gambar Cendrawasih merah
h. Tahun 1993 BI kembali mengeluarkan uang baru lagi dengan
nominal:
1) Rp50.000,00 dengan gambar Presiden Soeharto
3) Rp50.000,00 dengan gambar Presiden Soeharto
4) Dikeluarkan juga penerbitan khusus dengan pecahan dan gambar
yang sama tetapi terbuat dari bahan palstik polymer dengan pengaman berupa “holografis” Soeharto, bukan tanda air/watermark, seperti yang biasa digunakan.
Berikut ini adalah beberapa model mata uang yang pernah berlaku di
Indonesia
Mata Uang Paling Berpengaruh di Dunia
a. US Dollar
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRQZEkn7C9
Harga mata uang dolar AS ini yang juga mematok harga-harga mata uang lain di dunia. Maka dalam transaksi forex, dolar AS juga merupakan komoditas yang menggiurkan dan bisa dipastikan diterima oleh para trader forex. Ya, ada banyak keuntungan didapatkan oleh Amerika yang memiliki mata uang yang digunakan sebagai acuan mata uang di dunia.
b. Euro
Euro termasuk mata uang yang banyak beredar di dunia, bahkan harganya lebih mahal dibanding dollar. Berikut adalah gambar mata uang Euro.
c. Poundsterling
Inggris sebagai pemilik mata uang ini cukup menjadi pesaing sengit Amerika Serikat yang bertahan dengan dolarnya. Poundsterling menempati urutan ketiga sebagai mata uang paling berpengaruh di dunia. Berikut adalah gambar mata uang Poundsterling.
https://buycurrency.org/wp-content/uploads/2015/07/1000-British-Pounds.jpg
d. Yen
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-vdyhkI3jQXUL_y69RcAA7BxxrhqXGJ1yMZ48J4bsBixDdVPL
5. Sistem Bretton Wood
Pengalaman pahit yang menimpa perekonomian dunia setelah berakhirnya Perang Dunia pertama membawa dampak yang cukup berarti bagi sikap masyarakat dunia terhadap perekonomian dunia. Ini tercermin antara lain dari tiga lembaga ekonomi Internasional IMF, ITO dan IBRD dan sering disebut juga dengan world bank.Melalui kebijakan-kebijakan dari lembaga tersebutlah kita berharap dapat keluar dari malapetaka ekonomi yang muncul setelah Perang Dunia I.
Dalam pertemuan tersebut setelah pembentukan tiga lembaga ekonomi internasional terdapat beberapa ketentuan yakni 11:
a) Tujuan IMF
Diatas telah disebutkan adanya pembentukan lembaga ekonomi internasional diantaranya adalah IMF, oleh karena itu hendaknya kita mengatahui tujuan-tujuan kenapa didirikan IMF, yaitu :
1. Untuk memajukan Kerjasama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga (IMF).
2. Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia 3. Untuk memajukan Stabilitas kurs valuta asing
4. Untuk mengurangi dan membatasi praktek-praktek pembatasan terhadap pembayaran Internasional
5. Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek maupun menengah.
6. Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya difisit atau surplus neraca perdagangan.
b) Nilai Paritas Mata Uang
Menurut ketentuan IMF, semua mata uang negara anggota harus ditetapkan nilai peritasnya terhadap US dollar atau terhadap emas dengan nilai ekuivalennya. Sedangkan mata uang US dollar ditetapkan konvertiblenya dengan Emas. Oleh karena itu sistem ini disebut dengan kelompok sistem standar dollar emas.
6. Fungsi Mata Uang
Suseno Solikin dalam jurnalnya yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
membagi fungsi uang menjadi empat, yaitu sebagai alat tukar, alat satuan
hitung, alat penyimpan nilai, dan alat pencicilan hutang.
11Frasminggi Kamasa. Dari Bretton Woods ke Petro-Dollar: Analisis dan Eva luasi
Uang sebagai alat tukar. Dapat dibayangkan betapa sulitnya hidup
dalam perekonomian moderen ini tanpa adanya benda yang dapat
digunakan sebagai alat penukar. Apabila tidak ada uang maka transaksi
hanya dilakukan dengan cara tukar-menukar antara barang yang satu
dengan barang yang lain. Dengan adanya uang, seseorang dapat secara
langsung menukarkan uang tersebut dengan barang yang dibutuhkannya
kepada orang lain yang menghasilkan barang tersebut.
Uang sebagai satuan hitung.Tanpa satuan hitung seseorang mungkin
akan menilai seekor sapi sama dengan dua ekor kambing dsb. Dengan
adanya uang, tukar-menukar dan penilaian terhadap suatu barang akan lebih
mudah dilakukan. Selain itu, dengan uang pertukaran antara dua barang yang
berbeda secara fisik juga dapat dilakukan.
Uang sebagai alat penyimpan nilai. Sesuai dengan sifatnya, manusia
adalah mahluk yang gemar mengumpulkan dan menyimpan kekayaan dalam
bentuk barang-barang yang berharga untuk dipergunakan di masa yang akan
datang. Barang-barang berharga tersebut pada umumnya berupa tanah,
rumah, dan benda berharga lain. Walaupun kekayaan yang dapat disimpan
beragam bentuknya, tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan salah
satu pilihan untuk menyimpan kekayaan.
Standar pencicilan utang (standart of defferent payment). Fungsi
uang ini terkait dengan transaksi pinjam-meminjam; uang merupakan salah
satu cara untuk menghitung jumlah pembayaran pinjaman tersebut. Lebih
masuk akal untuk meminjamkan uang sebesar satu juta rupiah selama lima
tahun daripada meminjamkan satu ekor kambing dalam waktu yang sama
mengingat keadaan kambing dalam lima tahun mendatang.12
Sedangkan Glyn Davies membagi fungsi uang sebagai berikut:
12 Suseno Solikin, Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya dalam Perekonomian,
a. Specific functions (kebanyakan bersifat mikroekonomi dan abstrak)
b. Fungsi umum (kebanyakan bersifat makroekonomi dan abstrak)
1) Aset likuid;
2) Kerangka sistem alokasi pasar (harga);
3) Faktor penyebab dalam perekonomian;
4) Alat pengendali ekonomi.13
7. Peran Uang Dalam perekonomian
Dalam keseharian masyarakat, sering sekali uang dikaitkan dengan inflasi,tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga, dan hal lainnya. Ada yang mengatakan semakin banyak uang yang beredar semakin berkembanglah ekonomi, namun jika hal tersebut berlangsung terus-menerus akan berdampak kepada inflasi, begitupun dengan sebaliknya jika peredaran uang semakin sedikit, pertumbuhan ekonomipun akan semakin lamban. Ada juga yang berpendapat semakin banyak uang yang beredar maka suku bunga semakin rendah, dan begitupun sebaliknya. Lalu apakah benar pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataannya? Apakah benar uang dapat mengendalikan perekonomian suatu negara? Oleh karena itu pada poin ini kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berikut adalah peran uang dalam perekonomian menurut Solikin dan suseno dalam buku yang berjudul “UANG Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya”
a) Uang dan Kegiatan Ekonomi
Pada dasarnya, peranan dan keterkaitan yang erat antara uang dengan kegiatan suatu perekonomian dapat dianggap sebagai suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan perekonomian moderen, misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan uang. Bahkan, dalam perkembangannya uang tidak hanya digunakan untuk mempermudah transaksi perdagangan di pasar barang namun uang itu sendiri juga menjadi suatu komoditas yang dapat diperdagangkan di pasar uang. Dengan kondisi tersebut, sangatlah sulit dibayangkan apabila tidak ada benda yang namanya uang.
Untuk mengetahui bagaimana peran uang dalam perekonomian, maka kita harus memahami aliran atau arus perputaran barang dan uang dalam suatu perekonomian. Ilustrasi sederhana mengenai aliran atau arus perputaran barang dan uang terjadi dalam suatu perekonomian dapat dijelaskan sebagai berikut. Sesuai dengan fungsi uang sebagaimana telah diuraikan dalam point kedua, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat membutuhkan uang untuk memperlancar kegiatan ekonominya baik berupa kegiatan produksi, investasi, maupun konsumsi. Sebagaimana diketahui, dalam setiap kegiatan ekonomi tersebut selalu terdapat dua macam aliran, yaitu aliran barang dan aliran uang atau dana. Sebagai contoh, dalam suatu kegiatan produksi, untuk menghasilkan suatu produk perusahaan membutuhkan input, misalnya berupa bahan baku dan tenaga kerja.
contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu perekonomian aliran uang akan sebanding dengan aliran barang dan jasa.
b) Uang dan Suku Bunga
Kita ketahui bahwa jumlah uang yang beredar dalam suatu negara bergantung pada otoritas moneter, bank umun, dan masyarakat. Idealnya, jumlah uang yang tercipta atau tersedia harus seimbang jumlah uang yang dibutuhkan atau diminta oleh masyarakat sehingga tidak terdapat kelebihan atau kekurangan jumlah uang yang beredar. Dalam praktik, permintaan masyarakat akan uang sulit diperhitungkan mengingat kebutuhan masyarakat akan uang tersebut tidak hanya dilandasi oleh motif untuk melakukan transaksi saja namun juga motif lainnya, yaitu untuk berjaga-jaga atau bahkan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya spekulatif.
terjadi adalah sebaliknya, yaitu perkembangan uang beredar yang pesat disertai dengan suku bunga yang juga tinggi.
c) Uang dan Kegiatan Ekonomi Sektor Rill
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, masyarakat pada umumnya membutuhkan uang atau dana untuk membiayai kegiatan ekonominya di sektor riil, seperti produksi, investasi, dan konsumsi. Lalu, apa yang terjadi apabila jumlah uang yang tersedia sangat terbatas sehingga tidak dapat membiayai kegiatan ekonomi tersebut sepenuhnya? Atau sebaliknya, apa yang terjadi apabila jumlah uang yang tersedia begitu melimpah, sementara kegiatan ekonomi relatif kecil untuk dibiayai? Pertanyaan tersebut pada dasarnya mengarah pada pemahaman bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara uang dan kegiatan ekonomi di sektor riil Uang dan Harga. Pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi di sektor riil pada dasarnya dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Pengaruh tidak langsung uang dapat dijelaskan melalui pengaruhnya terhadap perkembangan suku bunga seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Dalam hal ini, apabila terjadi penambahan jumlah uang beredar (misalnya sebagai akibat kebijakan bank sentral) maka suku bunga akan cenderung turun. Penurunan suku bunga tersebut akan menurunkan biaya pendanaan kegiatan investasi, yang selanjutnya mendorong kegiatan investasi dan kegiatan ekonomi pada umumya.
d) Uang dan Harga
oleh kapasitas ekonomi, yaitu suatu kondisi yang mencerminkan ketersediaan sumber daya yang mencukupi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan teknologi. Dalam ilmu ekonomi makro, kondisi ini dikenal dengan penyediaan atau penawaran agregat (aggregate supply). Berbeda dengan permintaan agregat yang dapat berubah dalam jangka pendek, penawaran agregat relatif lebih sulit untuk berubah dalam jangka pendek. Dalam kaitan ini, perubahan penawaran agregat lebih terkait dengan struktur dan perkembangan suatu perekonomian.
Idealnya, permintaan agregat harus sama dengan penawaran agregat. Bagaimana apabila tidak? Apabila permintaan agregat tidak sama dengan penawaran agregat maka diperlukan penyesuaian kegiatan ekonomi agar terjadi kesesuaian (keseimbangan), yang pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan harga barang dan jasa. Dalam hal ini, peningkatan permintaan agregat yang melebihi penawaran agregat akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa. Dengan demikian, mengingat perubahan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi perkembangan permintaan agregat, dapat disimpulkan bahwa perubahan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi perkembangan harga. Hal ini juga berarti bahwa kecenderungan kenaikan harga umum secara terus-menerus (inflasi) dapat terjadi apabila penambahan jumlah uang beredar melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Dapat dinyatakan secara sederhana bahwa: “jumlah uang beredar bertambah, harga barang-barang naik”. Dalam kasus ini, mengingat inflasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan uang beredar maka inflasi dikenal sebagai fenomena moneter.
8. Perputaran Uang dan Barang
Secara umum perputaran uang yang terjadi di Indonesia dapat
https://raahmaad.files.wordpress.com/2015/03/1.png
a. Dimulai dari lingkaran teratas, Bank Indonesia mencetak uang baru
dan mendistribusikan uang ke seluruh Kantor BI baik kantor pusat
maupun kantor daerah.
b. Kantor Bank Indonesia pusat dan daerah mendistribusikan uang
melalui perbankan maupun layanan kas lainnya.
c. Bank Umum (nasional dan swasta) menerima uang dari Bank
Indonesia dan melayani kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
d. Masyarakat mengambil uang dari bank dan menggunakannya untuk kebutuhan transaksi serta menyetorkan “kelebihan” uang tunainya ke bank.
e. Perbankan menerima setoran uang tunai dari masyarakat dan
Menyetorkannya kembali ke Bank Indonesia
f. Bank Indonesia memusnahkan uang jelek dan mendistribusikan
Circular Flow Diagram
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara tidak dapat lepas
dari peran konsumen dan peran produsen, karena kedua pihak tersebut saling
berhubungan satu sama lain. Konsumen atau rumah tangga konsumsi
menyediakan faktor-faktor produksi yang ditujukan kepada produsen.
Adapun produsen atau rumah tangga produksi meminta faktor produksi
tersebut untuk dikombinasikan, sehingga menghasilkan barang atau jasa.
Berikut ini adalah diagram atau siklus yang menggambarkan interaksi
antara pelaku ekonomi (rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen,
pemerintah dan masyarakat luar negeri) di dalam kegiatan ekonomi.
Perekonomian Dua Sektor
https://raahmaad.files.wordpress.com/2015/03/80cec-siklus-arus-uang-dan-arus-barang-2152013.jpg
aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Perekonomian Tiga Sektor
Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah
tangga produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai
pengatur, sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya
peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada
sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah
minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat
dominan. Di negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia,
pemerintah masih cukup berperan.
Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Perekonomian Terbuka
Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan
kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka
dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian
memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa
besar nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca
perdagangannya. Hasil dari perdagangan internasional itu berupa devisa.
Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit, berarti impor negara
tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut
surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.
http://2.bp.blogspot.com/-
1S2BykaOsHY/UZteQPGelfI/AAAAAAAATXA/ZrkX49PDcSo/s400/perekonomian-empat-sektor-2152013.jpg
Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok
pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi
dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga
konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan
kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk
sistem arus perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam
negeri juga membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi,
masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri
terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi),
perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat
luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Pembaca dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi negara yang
tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara
lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam
kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut
Davies, Glyn. A History of Money. Edisi ke-2, University of Wales Press, 2002.
Edwin Nasution, Mustafa dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana. 2007.
Kamasa, Frasminggi. Dari Bretton Woods ke Petro-Dollar:
Analisis dan Evaluasi Kritis Sistem Moneter
Internasional.08(2), 233
Masyhuri. Teori Ekonomi Dalam Islam. Yogyakarta : Kreasi
Wacana, 2005.
Mujahidin, Ahmad. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2007.
Nur Rianto Al-Arif, M.. Pengantar Ekonomi syariah. Bandung:
Pustaka Setia, 2015
Solikin, Suseno. 2002. UANG Pengertian, Penciptaan, dan
Peranannya. Jakarta:Pusat Pendidikan dan Kebanksentralan Bank Indonesia
Solikin, Suseno. Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya
dalam Perekonomian. Seri Kebank Sentralan No. 1.
Jakarta. 2002
Wulan Sari, Septi. Perkembangan dan Pemikiran Uang dari