C g
f atau f g 0
dx g f d ) ( ) (
. Diperoleh bahwa:
0 0 0 g dx dg f dx df g f dx dg dx df g f dx dg df g f dx g f d ) ( ) ( ) (
Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:
Ambil f C, R. Ditunjukkan bahwa .f C atau f 0
dx f d ) . ( ) . ( .
diketahui bahwa f 0 0
dx df f dx df f dx f d . ) . ( . ) . ( ) . ( .
Jadi terbukti bahwa C f F f 0
dx df
adalah sub ruang vektor F .
Contoh 1.2.5.
Apakah himpunan 1
b a P cx bx a
D 2 2 sub ruang vektor dari P2?
Jawab:
Ambil (a bx cx2) D, sehingga 1 b a
dan R, sehingga:
2 2 cx bx a cx bx
a ) . . .
( , apakah asil perkalian skalar ini merupakan
elemen di D? Ambil0 R, maka (a bx cx2) 0.a 0.bx 0.cx2 0 0x 0x2 0.
Akan tetapi, 0 0x 0x2 D sebab 1 0 0
Dalam suatu ruang vektor, pasti dipenuhi sifat tertutup terhadap penjumlahan
vektor maupun perkalian skalar. Dari sifat tersebut, himpunan suatu vektor dapat
dilihat ada suatu vektor yang dapat dinyatakan sebagai perkalian skalar dari vektor
yang lain. Di lain pihak, mungkin saja dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari
dua vektor atau lebih. Bahkan mungkin kombinasi dari keduanya. Sebagai contoh,
cermati himpunan berikut:
) , ( ), , ( ), , ( ), ,
(12 24 01 10
A R2
Dari himpunan vektor di atas , diperoleh hubungan sebagai berikut:
) , ( ) ,
( 24
2 1 2
1 atau (1,2) 1(1,0) 2(0,1) atau (1,2) (2,4) (1,0) 2(0,1)
dan masih banyak lagi cara menyajikan vektor tersebut sebagai penjumlahan
sekaligus perkalian skalar secara simultan.
Dari kondisi tersebut, didefinisikan suatu konsep kombinasi linear yang
diberikan sebagai berikut:
Definisi 1.2.4. Jika a1,a2,a3,...,an adalah vektor – vektor di dalam ruang vektor V,
maka kombinasi linear dari a1,a2,a3,...,an adalah suatu vektor dalam bentuk :
a= 1a1 2a2 3a3 ... nan
dengan 1, 2, 3,..., n R
Contoh 1.2.6:
Diberikan himpunan vektor – vektor di R3 : B (1, 1,2),( 3,2,1),(2,2,2) , maka
) , ,
(073 adalah kombinasi linear dari himpunan tersebut, sebab:
) , ,
Contoh 1.2.7 :
Apakah vektor 2 3x 2x2merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor
2
x 2 x 2
1 , 4 x x2,2x x2, 2 2x2.
Untuk menyelesaikan masalah ini, sama halnya kita mencari skalar , , ,
R, sehingga dipenuhi :
2
x 2 x 3
2 = (1 2x 2x2)+ (4 x x2)+ (2x x2)+ ( 2 2x2)
Berdasarkan pada definisi perjumlahan dan perkalian skalar pada P2, diperoleh:
2 2 4 3 2 2 2 2 2
Sehingga dipunyai suatu sistem persamaan linear dengan 3 persamaan dan 4 variabel.
Untuk menyelesaikannya dapat digunakan operasi baris elementer, yang pernah
dipelajari pada Aljabar Linear Elementer:
4 9 4
9
4 3 4 7
8 11 8
9
atau
4 9 4 9
4 7 4 3
8 9 8 11
sehingga, untuk nilai beta tertentu, senantiasa dapat ditemukan nilai , , . Dengan
demikian vektor 2 3x 2x2merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor
2
x 2 x 2
1 , 4 x x2,2x x2, 2 2x2.
Contoh 1.2.8
Apakah vektor M2 2
2 2
3 1
merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor
0 0
0 1
0 0
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
, ,
, ?
Sejalan dengan bukti pada contoh soal sebelumnya diperoleh:
2 2
3 1
=
0 0
0 1
0 0
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
2
2 , atau 4
3 , atau 5
Definisi 1.2.5. Andaikan a1,a2,a3,...,an adalah vektor – vektor di dalam ruang
vektor V, maka vektor-vektor a1,a2,a3,...,an dikatakan merentang ( span ) ruang
vektor V, yang dinotasikan dengan rt V jika semua vektor di V merupakan
kombinasi linear dari vektor – vektor a1,a2,a3,...,an.
Contoh 1.2.9.
Apakah vektor-vektor (1,1,1),(1,1,0),(1,0,0) merentang runag vektor R3 ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka perlu dibuktikan, apakah semua vektor di
3
R merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor tersebut. Dengan demikian,
ambil sebarang vektor di R3, sebut x,y,z . Sekarang tinggal diuji, vektor x,y,z ini
merupakan kombinasi linear dari (1,1,1),(1,1,0),(1,0,0) atau bukan:
z y
x, , = (1,1,1) (1,1,0) (1,0,0)
diperoleh:
z
y atau y z
x atau x y
Jadi setiap vektor di R3 merupakan kombinasi linear dari (1,1,1),(1,1,0),(1,0,0) atau
vektor-vektor (1,1,1),(1,1,0),(1,0,0) merentang runag vektor R3.
Proposisi 1.2.6. Andaikan a1,a2,a3,...,an adalah vektor – vektor di dalam ruang
vektor V, maka rt(a1,a2,a3,...,an) adalah sub ruang vektor dari V.
Bukti :
Dibuktikan rt(a1,a2,a3,...,an) tertutup terhadap penjumlahan vektor:
Ambil sebarang vektor a,b rt(a1,a2,a3,...,an), sehingga
a= 1a1 2a2 3a3 ... nan dan b= 1a1 2a2 3a3 ... nan
a+b = ( 1a1 2a2 3a3 ... nan ) + ( 1a1 2a2 3a3 ... nan)
= ( 1 1)a1 ( 2 2)a2 ( 3 4)a3 ... ( n n)an
Jadi a +b rt(a1,a2,a3,...,an).
Dibuktikan rt(a1,a2,a3,...,an) tertutup terhadap perkalian skalar
Ambil sebarang R dan a rt(a1,a2,a3,...,an), sehingga
a= 1a1 2a2 3a3 ... nan ,
a = ( 1a1 2a2 3a3 ... nan)
= 1a1 2a2 3a3 ... nan