• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIFSAROLANGUN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIFSAROLANGUN TESIS"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister(S2) Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

Alsa Fitri MMP. 182881

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

(2)

ii

Jambi, Maret 2021

Pembimbing I : Dr.H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd Pembimbing II : Dr. Jalaludin, M.Pd.I

Kepada Yth, Bapak Direktur

Pascasarjana UIN STS Jambi Di- Jambi

NOTA DINAS Assalamu’alaikumWr. Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku di pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, maka kami berpendapat bahwa tesis saudara Alsa Fitri dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arifSarolangun” telah memenuhi Persyaratan untuk memperoleh gelar Magister PendidikandalamkonsentrasiManajemenPendidikan Agama Islam pada program Pascasarjana UIN STS Jambi.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada bapak semoga bermanfaat bagi kepentingan agama nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikumWr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd Dr. Jalaludin,M.Pd.I NIP. 196911171994011001 NIP. 197502052003121003

(3)

iii

PERSETUJUAN PERBAIKAN TESIS

Pembimbing I

Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd NIP. 196911171994011001

Pembimbing II

Dr. Jalaludin, M.Pd.I NIP. 197502052003121003

Mengetahui Wakil Direktur

Dr. Badarussyamsi, S.Ag., M.A NIP. 19760210 200901 1 009

Nama : Alsa Fitri NIM : MMP. 182881

Judul:Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di STAI Ma’arif

(4)

iv

PENGESAHAN PERBAIKAN UJIAN PRA TESIS

Tesis dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Menigkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sarolangun” yang dimunaqasyah oleh Tim Sidang Pascasarjana UIN STS Jambi pada :

Hari : Senin

Tanggal : 22- Februari-2021 Jam :13.00 WIB

Tempat : Ruang Sidang Tesis Pasca Sarjana UIN STS Jambi Nama : Alsa Fitri

NIM : MMP.182881

Judul :Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sarolangun Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang di atasdan telah diterima sebagai bagian dan pesyaratan untuk memperoleh gelar Magister (S2)Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada pascasarjana UIN STS Jambi.

PENGESAHANPERBAIKAN TESIS

No Nama Tanda Tangan Tanggal

1 Dr. H. Kasful Anwar Us, M.Pd (Ketua Sidang)

2 Dr. Mahmud MY,M.Pd.

( Penguji I )

3 Dr. Musli, M.Pd.I

(Penguji II)

4 Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd.I (Pembimbing I)

5 Dr.Jalaludin,M.Pd.I

(Pembimbing II)

(5)

v

Nama : Alsa Fitri

NIM : MMP.182881

Tempat/Tgl.Lahir : Singkut, 24 Maret 1993 Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Islam

Alamat : Desa Siliwangi, Kecamatan Singkut, KabupatenSarolangun.

Dengan ini menyatakan dengan sesungguh nya bahwa tesis yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arifSarolangun”, adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan berlaku.

Apabiladikemudianhariternyatapernyataaninitidakbenar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan ketentuan di UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui tesis ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Jambi, Januari 2021 Penulis

Alsa Fitri MMP. 182881

(6)

vi

ِ بِ ْاوُمُكۡ هتَ

ِ لۡدهع ۡل ٱ

ِ َّن إ ِ ٱ

ِه َّللّ

ِ ه بِمُك ُظ عهيِاَّم ع ن ِ

ِ ۦِ

ِ َّن إ ٱ

ِه َّللّ

ِاٗير صهبِاَۢهعي مهسِهن هكَ ِ ٥٨

ِ

ِ

Artinya: sesungguhnya Allah menyuruhkamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguh nya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat. (Q.S. An-nisa.

4 : 58)

(7)

vii

ibunda Tijah yang tercinta. Yang selalu memberikanku do’a, cinta, kekuatan, dan dukungan sehingga ,mampu menyelesaikan pendidikan strata dua (S2).

Taklupa pula kupersembah kan karya ini Teruntuk Kakanda Johan Ardiansyah (Alm), adinda Robby Ilham, Elsa Revina Azzahra Yang selalu memberikan do’a, dukungan, dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

Terimakasih juga untukteman-temanku semua atas dorongan dan motivasi yang tiada henti untuk menemani perjuangan selama perkuliahan. Semoga ilmu yang di dapat bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Amin YaRabbalAlamin…..

(8)

viii AGAMA ISLAM MA’ARIFSAROLANGUN

Penelitian ini menjelaskan manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sarolangun yang meliputi masalah : pertama, bagaimana strategi peningkatan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun. Kedua, apa saja faktor pendukung dan penghambat peningkatan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun. Ketiga, bagaiana upaya menghadapi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitattif deskriptif dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap tehnik analisis data, meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data, sedangkan pengecekan keterpercayaan dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketelitian pengamatan, triangulasi dan melakukan konsultasi ke pembimbing.

Penelitian ini mendapatkan hasil: 1) Strategi peningkatan mutu pendidikan ketua STAI Ma’arif terlebih dahulu melakukan perencanaan program, kemudian mengorganisasikannya secara sistematis dan melaksanakan program-program yag telah dirancang dan mengevaluasi kembali program yang telah dilaksanakan. 2). Adapun faktor pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun adalah tersedianya sumber daya manusia yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan oleh STAI Ma’arif Sarolangun, kerjasama yang baik dengan pemerintah setempat serta sarana dan prasarana yang memadai. adapun yang menjdi faktor penghambat yaitu kurangnya sumber daya manusi, minimnya anggaran pembiayaan, serta komunikasi dan informasi yang lambat. 3) Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun yaitu dengan menerapkan sistem evaluasi secara efektif, melakukan pelayanan prima serta membangun kerjasama yang baik dengan banyak pihak.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah proses manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun dari segi strategi peningkatan mutu pendidikan belum sepenuhnya tercapai, dan masih banyak yang perlu diperhatikan dalam proses manajemen sumber daya manusi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Kata Kunci: Manajemen, Sumber Daya Manusia, Mutu Pendidikan.

(9)

ix SCHOOLS MA’ARIFSAROLANGUN

This study describes human resources management in improving the quality of education at the Ma’arifSarolangun islamic college which includes the following problems : first, how is the strategy for improving the quality of education at STAI Ma’arifSarolangun. Second, what are the supporting and inhibitin factors for improving the quality of education at STAI Ma’arifSarolangun . Third , how to deal with obstacles in improving the quality of education at STAI Ma’arifSarolangun. This study uses a descriptive qualitative approach using observation, interview, and documentation methods. The data analysis technique stage includes data reduction, data presentation, and dataverivication, while the reliability checking is carried out by extending the participation of accuracy triangulation observation and conducting consultations to the supervisor.

This research got the following results: 1) The strategy for improving the quality of education of the head of STAI Ma'arif first carried out program planning, then organized it systematically and implemented the programs that had been designed and re-evaluated the programs that had been implemented. 2). The supporting factors in improving the quality of education at STAL Ma'arif Sarolangun are the availability of human resources who have met the educational qualifications needed by STAL Ma'arif Sarolangun, good cooperation with the local government and adequate facilities and infrastructure. As for the inhibiting factors, namely the lack of human resources, the minimum budget for financing, and slow communication and information. 3) Efforts to overcome the obstacles faced in improving the quality of education at STAI Ma'arif Sarolangun, namely by implementing an effective evaluation system, providing excellent service and building good cooperation with many parties.

The conclusion in this study is the process of human resource management in improving the quality of education at STAl Ma'arif Sarolangun in terms of strategies for improving the quality of education has not been fully achieved, and there are still many things that need to be considered in the human resource management process in improving the quality of education.

Keywords: Management, Human Resources, Quality of Education.

(10)

x

Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Sarolangun ” ini dapat diselesaikan.Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk memperole hgelar Magister Manajemen Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selanjutnya shalawat dan salam semoga disampaikan oleh Allah SWT kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari dunia kegelapan (kejahilan) menuju kehidupan terang benderang yang disinari ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak tesis ini sulit untuk dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd dan Dr. Jalaludin, M.Pd selaku pembimbing yang meluangkan waktu dan fikiran sehingga tesis ini selesai.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, MA selaku Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi

3. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA.,Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi

4. Ibu Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

5. Bapak/ Ibu Tata Usaha Pascasarjana beserta staff yang telah membantu dalam memperlancar proses administrasi selama ini

6. Bapak / Ibu Dosen Pascasarjana UIN STS Jambi yang telah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang akan dipergunakan dimasa akan datang.

(11)

xi kepada-Nya pula tempat kembali.

Jambi, Januari 2021 Penulis

Alsa Fitri MMP. 182881

(12)

xii

NOTA DINAS ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...17

C. Fokus Penelitian ...Error! Bookmark not defined.18 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...18

BAB II LANDASAN TEORIDAN PENELITIAN YANG RELEVAN ...20

A. Landasan Teori ...20

B. Penelitian Yang Relevan ...47

BAB III METODOLOGI PENDIDIKAN ...50

A. Pendekatan Penelitian ...50

B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian ...51

C. Jenis Sumber Data ...52

D. Teknik Pengumpulan Data ...54

E. Teknik Analisis Data ...56

F. Uji Keterpercayaan Data ...59

(13)

xiii

B. Hasil Penelitian dan Analisis hasil Penelitian ...95

BAB V PENUTUP ... 135

A. Kesimpulan ... 135

B. Implikasi ... 139

C. Rekomendasi ... 139

D. Saran. ... 140

E. Kata Penutup ... 141 DAFTAR PUSTAKA

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DOKUMENTASI

(14)

xiv

Tabel: 2Jumlah Dosen dan Pegawai ...71

Tabel: 3Keadaan Mahasiswa STAI Ma’arifSarolangun ...76

Tabel: 4Keadaan Alumni STAI Ma’arifSarolangun ...77

Tabel: 5Keadaan Sarana Dan Prasarana STAI Ma’arifSarolangun ...93

(15)

xv

Gambar 2. Struktur Organisasi STAI Ma’arifSarolangun ...70

(16)

xvi Lampiran II Catatan Lapangan

Lampiran II Daftar Responden dan Informan Lampiran III Surat Pernyataan Responden

Lampiran IV SK Operasional Pendirian STAI Ma’arifSarolangun Lampiran V SK Operasional Pendirian Prodi Lama Dan Prodi Baru Lampiran VI Daftar Riwayat Hidup

Lampiran VII Dokumentasi Penelitian

(17)

1

Ekspektasi masyarakat terhadap dunia pendidikan semakin meningkat. Pada saat ini khususnya pada perguruan tinggi didorong untuk lebih berkonstribusi terhadap peningkatan daya saing dengan melaksanakan pendidikan tinggi yang bermutu. Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun berbagai pihak lainnya. Penyusunan Undang- Undang Pendidikan Tinggi no. 12 Tahun 2012 dan peraturan pemerinta turunannya, penyusunan dan penetapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta pembentukan Perguruan Tinggi Badan Hukum merupakan beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi.1 Tidak hanya pemerintah, perguruan tinggi juga melakukan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi diantaranya melalui peningkatan kualifikasi dosen dan tenaga pendidikan serta implementasi sistem penjaminan mutu internal.

Para praktisi pendidikan pada era modern ini telah melakukan berbagai penelitian yang menghasilkan terobosan baru dan juga pembaharuan untuk memberdayakan mutu pendidikan, salah satunya adalah dengan memberbayakan sumber daya manusia. Kemampuan pihak manajemen pada sebuah lembaga pendidikan di perguruan tinggi baik itu pimpinan perguruan tinggi, dosen maupun staf dan masyarakat yang terlibat didalamnya memiliki peran sangat besar

1 Safrudin Aziz, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi dan Implementasi, (Yogyakarta:

Gava Media), Hlm. 21

(18)

didalam memenuhi kebutuhan terutama didalam memberdayakan sumber daya manusia yang nantinya akan sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran dan output dari lembaga pendidikan itu sendiri.

Keberhasilan program pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan ialah terciptanya sumber daya manusia yang memiliki potensi untuk mengembangkan diri terhadap lingkungannya. Dimana proses tersebut sangat di pengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah efektifitas dalam pembelajaran, yakni tersedianya tenaga pendidik yang berkualitas dan memiliki potensi yang mumpuni di bidangnya, serta terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang pebelajaran tersebut. Sementara itu, keberhasilan keberhasilan dunia pendidikan dalam menciptakan sumberdaya manusia berkualitas tidak hanya bergantung pada seberapa banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada peserta didik, tetapi juga keterampilan propesional yang dilatihkan dan dididikkan kepada peserta didik. oleh karena itu, sudah semestinya suatu bangsa tidak hanya fokus kepada pembangunan dan pengembangan tetapi juga kejujuran sebagai landasan untuk sebuah kesuksesan.

Pengembangan kualitas sumber daya manusia sebagai suatu proses pembudayaan dilakukan melalui perencanaan yang baik dalam sebuah organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut Sondang P. Siagian mengemukakan:

“Apabila berbicara tentang perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi fokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang di ambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat,

(19)

kesemuanya dalam rangka pencapaian dan berbagai sasaran yang telah dan akan di tetapkan”.2

Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, dalam aktivitasnya diwajibkan melakukan peningkatan kualitas yang dapat di wujudkan melalui pelaksanaan pendidikan bermutu.

pendidikan dapat dikatakan bermutu jika dibuat secara sederhana tetapi penting dan memenuhi standar. Artinya produk tersebut harus tepat sesuai dengan tujuan.3 menurut susanti, pada dasarnya mutu pendidikan dapat di pandang sebagai suatu keadaan, kondisi, penampilan, atau kinerja yang di tunjukkan oleh setiap komponen satuan pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada perguruan tinggi, peningkatan mutu pendidikan menjadi efektif apabila setiap pengambil kebijakan ikut berperan aktif dalam mengarahkan perbaikan tersebut.4 Maka dari pada itu pimpinan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan di lebaga pendidikannya.

Hal yang paling penting bagi pimpinan perguruan tinggi adalah meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di perguruan tinggi yang dipimpinnya. Perbaikan manajemen sumberdaya manusia merupakan langkah awal menuju kualitas dengan pilar utamanya adalah kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjuatan serta menghargai sumber daya manusia menjadi asset yang paling penting dan berharga.

Dari berbagai hal tersebut maka manajemen sumber daya manusia menjadi hal yang sangat menarik, dikarenakan sumber daya

2 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara 2018), Hlm. 36

3 E-Journal, Sumber Daya Manusia di perguruan Tinggi, Diakses Pada Tanggal 29 Desember 2018, Pukul 22.02

4 Susanti, Pentingnya MSDM Dalam Meningkatkan Kualitas pendidikan, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2014), Hlm. 40

(20)

manusia merupakan hal yang sangat penting di perguruan tinggi dalam upaya nya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Manajemen dalam prakteknya dibutuhkan pada saat orang bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan.

Perkembangan manajemen tersebut mengakibatkan semakin kompleks nya tugas pengelolaan organisasi, karena orang-orang yang berada didalam organisasi memiliki perbedaan potensi dan tingkah laku. Perkembangan manajemen ini menimbulkan tantangan dan permasalahan, misalnya terhadap pimpinan sebagain penggerak dan pemotivasi pelaksana pekerjaan karena keberhasialan organisasi ditentukan oleh keberhasilan para pemimpin atau menejer dalam mencapai tujuan organisasi itu, karena memimpin itu merupakan keharusan dari setiap manusia, ajaran islam telah memberikan ajaran tentang kondisi tersebut yang teraktub didalam surah Al-Baqarah ayat 30 berikut ini.

اههي فُِد سۡفُيِنهمِاههي فِ ُلهعۡ ه تَ ه

أِ ْ ا وُلاهقِٗۖٗةهفي لهخِ ضرۡ ه ۡ

لۡٱِ فِِ ٞل عاهجِ نّ إِ ةهك ئٰٓهلهمۡل لِهكُّبهرِ هلاهقِۡذوَإِ ِ

ِ ُك ف ۡسهيهو ِ

ِِهنوُمهلۡعهتِ ه

لَِاهمُِمهلۡع ه أِ ِ

نّ إِ هلاهقِٗۖهكهلِ ُس ِدهقُنهوِهك دۡمه بُِِح ِبهسُنُِنۡ هنَهوِهء اهم ِلٱ

ِ [ ةرقلبا 03 : ]

Artinya: “Ingatlah ketika tuhan mu berfirman kepada malaikat:

“sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi” mereka berkata “ mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah di bumi itu orang yang akan padanya dan menumpah darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau ?” Allah berfirman “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah:30)5

5 Al-Quran dan Terjemah, Jakarta : Departemen Agama RI, 2010

(21)

Berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 30 diatass terlihat bahwa islam memberi tugas pada umatnya untuk mengatur dalam kegiatan yakni sebagai khalifah baik itu bagi dirinya maupun orang lain, dimana aplikasi pada fungsi tersebut dalam menjalani aktivitasnya dengan mengikuti aturan / kode etik yang ada dalam kegiatan tersebut dan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada didalamnya.

Di dalam meningkatkan mutu pendidikan pada perguruan tinggi, manajemen sumber daya manusia yang terpenting adalah tenaga pendidikannya, dengan memiliki tenaga pendidik yang kompeten maka akan dapat memberikan konstribusi yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan / kemajuan sebuah lembaga pendidikan tinggi. Mutu pendidikan juga dapat dilihat melalui dosen- dosennya melaksanakan tugas sebagai pendidik, pengajar, dan pembimbing sesuai pada bidang yang telah ditetapkan dalam konteks lokal maupun nasional. Mutu pendidikan juga ditentukan bagaimana input, proses, yang ada di perguruan tinggi tersebut. 6

Meminjam konsep manajemen secara umum, manajemen sumber daya manusia dapat didevinisikan sebagai usaha merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan menilai sumber daya manusia pada perguruan tinggi sehingga mampu memberikan konstribusi sebesar-besarnya bagi pengembangan perguruan tinggi dan pencapaian program dan rencana kerja.7

6 Amiruddin Siahaan, dkk, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta: Quantum Teaching, 2010), Hlm. 121

7 Arwildayanto, Manajemen Sumber Daya Manusia perguruan Tinggi; Pendekatan kerja dosen Profesional, (Gorontalo :Ideas Publishing, 2012), Hlm. 8

(22)

Berkenaan dengan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dikemukakan oleh Uhar Suharsaputra sebagai berikut:

“Manajemen sumber daya manusia merupakan faktor yang akan menentukan pada kinerja organisasi, ketepatan pemanfaatan dan pengebangan sumber daya manusia serta mengintegrasikannya dalam satu kesatuan gerak dan arah organisasi dalam mencapai tujuannya”.8

Fungsi manajemen sumber daya manusia pada dasarnya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.9 Dalam proses perencanaan langkah-langkah dalam perencanaan sumber daya manusia dimulai dengan mempertimbangkan tujuan dan strategi operasional. Kemudian harus dilakukan penilaian baik eksternal maupun internal akan kebutuhan dan sumber pasokan sumber daya manusia dan mengembangkan peramalan. Selanjutnya dalam proses pelaksanaan perlu adanya proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan guna penyempurnaan lebih lanjut. Selain itu juga perlu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan melalui pendidikan dan latihan.10 Hal ini sangat penting untuk meningkatkan atau kualitas pendidikan yang berdampak pada peserta didik itu sendidri.

8 E-Journal, Uhar Suharsaputra, Tersedia : http//uharsaputra. Wordpress.com Diakses pada tanggal 17 juli 2020 Pukul 19.40

9 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), Hlm. 21

10 Husaini Usman, Manajemen Teori, praktek, dan Riset pendidikan (Edisi Empat), (jakarta : Bumi Aksara 2013), Hlm, 534

(23)

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi. Beberapa pakar manajemen sumber daya manusia memberikan pandangan yang beragam tentang manjemen sumber daya manusia seperti yang dikemukakan Milkovich dan Boudreau, manajemen sumber daya manusia itu merupakan integrasi keputusan yang berbentuk hubungan antar karyawan, kualitas sinergi mereka memberikan konstribusi terhadap kemampuan sumber daya manusia dan organisasi dalam mencapai tujuan.11

Gerry Desler mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (Human Resource management) merupakan proses memperoleh, melatih, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja karyawan, kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan.12

Menurut Donelly, Gibon dan ivancevich menjelaskan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

“Human resources mnagement is the proces of accomplishing organizational objektive by acquiring retaining, termaining, developing and property using the human resources in a organization”.

Maksudnya adalah manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk memperoleh kebutuhan perusahaan dengan menerima, membatasi, mengembangkan dan seharusnya

11 E-Journal, Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para pakar, Diakses Pada Tanggal 17 Juli 2020 , Pukul 19.25

12 Gerry Desler, Manajemen Sumber Daya Manusia; Human Resource Management, Terj. 2013, Hlm. 2

(24)

menggunakan sumber daya manusia di dalamnya. 13 selain itu Malayu SP. Hasibuan memberikan penjelasan mengenai manajemen sumber daya manusia bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu atau seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.14

Berdasarkan pernyataan para pakar manajemen sumber daya manusia di atas secara ringkas dapat di simpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan rangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan, rekrutmen, seleksi, pengembangan, pengendalian, dan penggunaan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam organisasi dan lebaga, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi dan lembaga suatu tujuan kerja yang efektif serta mampu meningkatkan mutu pendidikan lembaga/ sekolah.

Tujuan manajemen sumber daya manusia secara tepat sangatlah sulit untuk di rumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada pentahapan perkembangan yang terjadi pada masing-masing organisasi. Menurut Cushway tujuan manajemen sumber daya manusia meliputi: a) memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal; b) mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya

13 James L. Gibon, James H. Donelly, Jr. Jhon M. Ivancevich, Fundamental Of Management, Eight, 2015, Hlm. 804

14 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019) Hlm. 1-2.

(25)

manusia yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya;

c) membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, hususnya yang berkaitan dengan implikasi, manajemen sumber daya manusia; d) memberikan dukungan dan kondisi yang akan membantu menejer lini mencapai tujuannya; e) menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya; f) menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi; g) bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen sumber daya manusia.15

Produktifitas merupakan sasaran organisasi yang sangat penting dalam hal ini manajemen sumber daya manusia dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas organisasi. Organisasi yang telah mencapai tingkat produktivitas tinggi didalam nya terdapat praktek manajemen sumber daya manusia yang unik. Keunikan tersebut menunjukkan secara khusus pada suatu keadaan dimana organisasi membatasi peran sumber daya manusia menurut tingkat partisipasinya didalam pembuatan keputusan yang mengimplementasikan strategi bisnis, organisasi memfokuskan penggunaan sumber daya manusia yang tersedia di curahkan pada fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam mengatasi setiap masalah sebelum menambah program baru atau mencari sumber daya tambahan, staf sumber daya organisasi berinisiatif untuk membuat program dan berkomunikasi dengan manjemen lini, manajemen lini berbagi tanggung jawab untuk seluruh proggram untuk perumusan

15 Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Sidoarjo : Zifatama publisher, 2014),Hlm.8

(26)

kebijakan manajemen sumber daya manusia dan administrasi program pada seluruh tingkatan organisasional.16

Inisial strategi manajemen dalam meningkatkan sumberdaya manusia perlu direncanakan dan di atur dengan baik serta sudah merupakan bagian dari sunatullah, yaitu dengan melihat bagaimana Allah SWT menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang disertai dengan tujuan yang jelas, sebagaimana firman Allah dalam surah As-Sajadah ayat 5 sebagai berikut:

ِ ه ۡ لۡٱُِر ِبهدُي

ِهسِ ه ۡ ل ه

أِ ُۥُراهدۡق مِ هن هكَِك ۡوهيِ فِِ هۡ هيۡ إُِ ُرۡعهيَِّمُمِ ضرۡه ۡلۡٱِ هلَ إِ ء اهمَّسلٱِهن مِهرۡم

ِِهنوُّدُعهتِاَّم ِمِكةهن

ةدجسلا ) 5 :

(

Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yangkeadaannya adalah seribu tahun menurut perhitungan”. (QS. As-Sajadah, ayat 5)17 Demikian juga dalam kajian lembaga pendidikan , masalah sumber daya manusia yang menjadi yang krusial dalam meningkatkan daya saing lulusan. Mutu tenaga pendidik dan kependidikan menjadi hal yang utama untuk menigkatkan daya saing lulusan lembaga pendidikan, jadi tingginya mutu sumber daya manusia islami lebaga pendidikan maka akan tinggi juga daya saing di lembaga pendidikan tersebut karena sumber daya manusia akan menciptakan lulusan- lulusan yang kompetitif di bandingkan lulusan – lulusan di lembaga pendidikan lainnya.18

16 Priono Marnis, Manajemen Sumber daya Manusia , ( Sidoarjo, Zifatama Publisher, 2014) Hlm. 10

17 Al-Qur’an In word. As-Sajadah Ayat 5

18 M. Ihsan Dacholfany, Inisiasi strategi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam Dalam meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia Islami di Indonesia Dalam Menghadapi Era globalisasi, Dalam Jurnal Volume , No.1 januari-Juni 2017

(27)

Dukungan sumber daya manusia untuk mendukung berjalannya sebuah proses manajeralisme, berasal dari ajaran-ajaran islam.

Misalnya meminjam landasan yang di ungkapkan oleh Ismail yusanto, dijelaskan dalam Q.S. Az-Zumar: 39 dan Q.S. Al-Isra’: 84, sebagai mana ayat berikut

ِِهنوُمهلۡعهتِ هفۡو هسهفِٗۖٞل مَٰ هعِ ِ

نّ إِۡمُك تهن هكَهمَِٰ ه هعَلِْاوُلهمۡعٱِ مۡوهقَٰهيِ ۡلُق

ِ [ رمزلا 03 :

ِ

]

Artinya: “Katakanlah: Hai kaumku, bekerja lah sesuai dengan keadaanmu, sesunngguhnya aku akan bekera (pula), maka kelak kamu akan mengetahui”.19

ِۡعهيِ كِ ۡلُق ِٞ ُ

ِِ ٗ

لٗي بهسَِٰىهدۡه ه

أِهوُهِ ۡنهم بُِم هلۡعهأِۡمُكُّبهرهفِۦ ه ته كِاهشَِٰه هعَلِ ُلهم ءاسرلإا )

48 :

ِ

(

Artinya: “Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan –Nya”.20

Dua ayat diatas memang menekankan bahwa setiap persoalan harus dipasrahkan kepada semua orang yang memiliki keahlian dalam bidangnya yang menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensai karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan, dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

19 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta:Pustaka Al-kautsar, 2010), Hlm 458

20 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta:Pustaka Al-kautsar, 2010), Hlm 282

(28)

Perencanaan sumber daya manusia yang baik adalah ynag memiliki konsep dan dapat dijadikan pijakan dalam pembuatan pengambilan keputusan. Perencanaan sumber daya manusia harus mampu memberikan pedoman mengenai persyaratan dalam pengadaan pengenbangan sumber daya manusia yang seharusnya di pekerjakan di lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan.21

Kualitas sumber daya manusia yang di perlukan pada era yang serba modern seperti sekarang ini tentunya tidak akan lahir dalam waktu sekejap tetapi yang merupakan proses yang di dalamnya diperlukan program pendidikan yang di arahkan pada persiapan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan transformasi sosial yang sangat cepat. dengan istilah lain bahwa sumber daya manusia yang berkualitas itu mutlak memerlukan manajemen yang baik agar terarah sesuai dengan tujuannya. Untuk itu di perlukan peran sumber daya manusia yang kompeten yaitu sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan (knowledge based worker) dan memiliki keterampilan (Multiskilling Worker)sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Fenomena seperti ini memunculkan tantangan baru dan kesempatan bagi lembaga pendidikan tinggi untuk dapat memahami dan membuat konsep pengelolaan perguruan tinggi yang efektif melalui pengelolaan atau manajemen sumber daya manusia (MSDM).

Manajemen sumber daya manusia pada lembaga pendidikan tinggi harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan alokasi dan pengembangan sumber daya manusia. Merubah sistem kerja yang

21 Irham Fahmi Manajemen Sumber Daya manusia Teori dan Aplikasi, ( bandung:

Alfabeta, 2017), Hlm. 16

(29)

responsif menjadi produktif dan struktur fungsional ke struktur yang lebih fleksibel dalam melaksanakan kebijakan strategis. Sejalan dengan itu, bagi dunia pendidikan dukungan manajemen sumber daya manusia yang kuat dan komitmen pemimpin merupakan hal yang mutlak untuk keberhasilan organisasi secara menyeluruh serta pengembangan dan usaha meraih keunggulan kompetitif dan peningkatan mutu pendidikan

Bagi perguruan tinggi yan dikelola dengan manajemen yang profesional akan tumbuh sehat dan kuat sehingga dapat terus berimprovisasi, mengembangkan program-program yang credible (terpercaya) dan marketebleI (layak jual). Pada gilirannya menjadi program-program unggulan masyarakat. Sebaliknya perguruan tinggi yang tidak di kelola dengan professional sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan dan harapan stekholder maka berangsur angsur akan ditinggalkan masyarakat.

Untuk mengatasi berbagai persoalan diatas, selain persoalan tentang peranan dan aktifitas manajemen, tampaknya lembaga pendidikan tinggi tidak cukup hanya dengan melakukan berbagai langkah dan aktivitas manajerial semata, tetapi lebih dari itu aktivitas manajerialpun dituntut harus bisa mewejudkan tujuan yang berorientasi pada peningkatan mutu lembaga seperti salah satunya adalah bagaimana perguruan tinggi berupaya untuk meningkatkan kepuasan kerja personel.

Hal ini penting, mengingat tidak seikit lembaga-lembaga pendidikan tinggi, termasuk lembaga pendidikan tinggi yang hanya memikirkan bagaimana memproduksi output pendidikan yang baik, tetapi kurang memperhatikan tentang bagaimana memperhatikan

(30)

kepuasan kerja kepada para personel yang menjadi “motor penggerak”

pendidikan di perguruan tinggi dalam kehidupan kerjanya.

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sarolangun adalah perguruan tinggi yang di selengarakan oleh yayasan lembaga pendidikan Al-hasani yang berdiri pada tanggal 10 juni tahun 2010 dimana perkembangan dan kemajuan perguruan tinggi ini sangat pesat dari segi manajemen dan iklim organisasi. Sampai saat ini, STAI Ma’arif Sarolangun menjadi salah satu perguruan tinggi yang cukup diminati yang ada di Kabupaten Sarolangun dengan kapasitas mahasiswa terbnyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya yang ada di Kabupaten Sarolangun. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tentunya strategi manajemn untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi tersebut senantiasa diperbaharui.

Sebab dengan mengingat tuntutan zaman yang selalu berkembang, maka pendidikan juga pasti tergiring kedalam arus tuntutan tersebut.

Dalam hal ini tentu yang sangat berperan aktif adalah pimpinan perguruan tinggi selaku selaku menejer, dan dosen selaku pelaku untuk membentuk input sumber daya manusia yang berkompeten.

Karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta gejolak modernisasi dan perubahan pengetahuan yang berjalan sangat cepat menjadikan dosen di tuntut mampu mengembangkan mahasiswanya menjadi manusia lain dalam lingkup profesi masing- masing. Apalagi seiring dengan adanya tuntutan relevansi mutu lulusan dengan kebutuhan pasar menjadikan dosen tidak sebatas sebagai tenaga pengajar yang hanya memberikan segudang teori perkuliahan akan tetapi mutu lulusan dan kepemilikan skil mahasiswa harus selalu diperioritaskan agarlulusan perguruan tinggi mampu

(31)

bekerja bahkan menciptakan lapangan pekerjaan secara kreatif. Maka untuk membentuk input yang berkompeten dan berkualitas, tentu harus juga di dukung oleh tenaga yang berkualitas dan juga profesional. Sebagaimana termaktub didalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dosen adalah seorang pendidikan yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.22 Upaya itu tentunya dilakukan dosen melalui pengembangan pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) sebagaimana yang di amanatkan dalam keputusan mentri negara Koordinator Badan pengawasan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 388/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya serta keputusan mentri pendidikan nasional nomor 74/U/2000 tentang tata kerja tim penilaidan tata cara penilai angka kredit jabatan dosen perguruan tinggi.

Sementara padakenyataannya di perguruan tinggi STAI Ma’arif Sarolangun pada sisi proses manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan belum tertata dengan baik. Hal ini di buktikan dengan masih adanya tenaga pendidik yang mengajar tidak linear dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Selain itu juga profesional dosen dalam mengajar juga masih belum maksimal, sebab masih sering di temukan dosen yang kurang disiplin dalam mengajar. Sesuai yang dikatakan Sudarman Danim sebagai berikut:

22 Safrudin Aziz, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi Koreksi dan Implementasi, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), Hlm.105

(32)

“Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di indonesia adalah guru/dosen belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai”.23

Persoalan lain berikutnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun adalah sarana dan prasarana yang relatif belum memadai. selain itu, penyebab rendahnya mutu pendidikan di perguruan tinggi STAI Ma’arif Sarolangun diantaranya adalah pengelolaan pendidikan yang kurang profesional dan rendahnya mutu sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah tenaga penidik. Rendahnya mutu dosen dapat dilihat dari kelayakan dosen mengajar. Hal itu dikarenakan masih terdapat beberapa tenaga pengajar dengan jenjang pendidikan S1.

Berangkat dari penjelasan diatas, penelitian ini disusun kemudian berupaya menemukan solusi bagi upaya merekonstruksi kembali kelemahan-kelemahan yang terjadi berkaitan dengan peningktakan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun, serta faktor-faktor lain yang sekiranya dapat mendukung serta menghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun. Dengan harapan perguruan tinggi tersebut menjadi lembaga pendidikan tinggi unggul yng dikelola secara profesional.

Selain itu beberapa hal lain yang menjadi alasan penulis sehingga mendorong melakukan penelitian ini, antara lain pertama, sebgaimana di ungkapkan oleh A.Malik Fadjar, bahwa pengembangan pendidikan bukanlah pekerjaan yang sederhana karena memerlukan perencanaan secara terpadu dan menyeluruh serta juga perlu di dukung suatu riset dan evaluasi sebagai empirical inquiry yang dapat

23 Sudarman Danim, dalam Jurnal, Pdii.lipi.go.id/adminjurnal/35074453.Pdf, Diakses Pada tanggal 13 November 2019, Pukul 18.25

(33)

dijadikan landasan pengembangan secara bijak.24 Alasan kedua STAI Ma’arif Sarolangun seperti sekolah tinggi pada umumnya, menghadapi tantangan yang semakin berat seiring dengan perubahan masyarakat dan peran sumber daya manusia dalam kehidupan kerja mereka yang syarat dengan problematika. Agar dapat berperan aktif dalam perubahan tersebut juga tanpa harus menanggalkan amanah amanah untuk terus memberikan penyadaran terhadap nilai-nilai moral/agama dalam masyarakat yang senantiasa dinamis, maka STAI Ma’arif juga harus mampu menyelenggarakan pendiikan yang bermutu. Dalam upaya menghasilkan dan meningkatkan pendidikan yang bermutu, maka di tuntut peran aktif dan pengelolaan yang professional, termasuk bagaimana mengelola sumber daya manusia di STAI Ma’arif Sarolangun agar dapat meningkat terus profesionalitasnya.

Berangkat dari penjelasan diatas maka penulis merasa perlu untuk menemukan dan mengkaji lebih mendalam terkait dengan prose manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun, mengingat STAI Ma’arif Sarolangun cukup diminati oleh masyarakat jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya yang ada di Kabupaten Sarolangun.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan temuan lapangan diatas, mengapa manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun belum dirasa optimal dalam meningkat kan mutu pendidikan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut:

24 A. Malik Fadjar,, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan, 2010), Hlm.

10-11

(34)

1. Bagaiman strategi peningkatanmutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun?

2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun?

3. Bagaimana upaya menghadapi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun?

C. Fokus Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan yang berkaitan dengan proses manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikanmaka penelitian ini difokuskan pada masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pihak manajemen Suber daya manusia di STAI Ma’arif Sarolangun.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin di teliti, maka penelitian ini bertujuan ingin :

a. Untuk menegetahui bagaimana strategi peningkatkan mutu pendidikan di STAI Ma’arif Sarolangun

b. Untuk mengetahui apasaja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat yang di hadapi STAI Ma’arif Sarolangun dalam peningkatan mutu pendidikan

c. Untuk mengetahui bagaimana upaya menghadapi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikandi STAI Ma’arif Sarolangun.

(35)

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini secara teoritik substantik adalah sebagai berikut:

a. Dapat menyumbangkan suatu model manajemen sumber daya manusia yang menunjukkan suatu khas dari perguruan tinggi yang mungkin dapat ditiru oleh perguruan tinggi lain dalam pengelolaan SDM dalam meningkatkan mutu pendidikan.

b. Dapat dijadikan pertimbangan bagi dunia pendidikan dalam pengembangan konsep dan teori ilmu pendidikan khususnya teori-teori ilmu manajemen pendidikan. Sedangkan bagi lembaga pendidikan khususnya STAI Ma’arif Sarolangun dalam melakukan upaya peningkatan mutu sumber daya manusia yang akan berguna bagi peningkatan mutu pendidikan secara umum.

(36)

20 A. Landasan Teori

Landasan teori adalah teori –teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan di teliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan yang di ajukan atau hipotesis, dan penyusunan instrumen penelitian.25 Sebuah penelitian yang sifatnya ilmiah, mka perlu adanya sebuah pembatasan dan penegasan masalah yang akan diteliti, agar penelitian tersebut lebih fokus. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian dalam judul tesis ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam judul tesis ini, yakni sebagai berikut:

1. Manajemen

Secara etimologi, istilah manajemen dalam bahasa inggris berasal dari kata to manage, yang artinya mengatur dan menggelola. Kata manage di jelaskan berasal dari bahasa itali

“maggio” dari kata “managiere” yang selanjutnya kata tersebut berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti tangan (hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti membeimbing dan mengawasi, memperlakukan dengan seksama, mengurus perniagaan atau urusan-urusan, untuk mencapai tujuan tertentu.26

25 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013) Hlm. 7

26 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Pustaka setia, Edisi Revisi, 2012), Hlm. 15

(37)

Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama dengan orang lain. Meskipun cendrung mengarah pada fokus tertentu, para ahli masih berbeda pandangan dalam mendevinisikan manajemen. Manajemen sering diartikan sebagai seni, ilmu, sistem, proses dan fungsi. Manajemen adalah suatu proses sosial yang direncanakan untuk menjamin, partisipasi dan keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif.

manajemen mengandung unsur pembimbingan, pengarahan dan pengelolaan sekelompok orang terhadap pencapaian sasaran umum.27

Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian yang didalamnya terdapat upaya dari anggota organisasi untuk nencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara keseluruhan, proses pengelolaan merupakan fungsi-fungsi manajemen.

Manajemen adalah ilmu seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tententu.28

Sementara itu dalam ensiklopedia ekonomi, bisnis dan manajemen, istilah manajemen diartikan sebagai proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fasilitass dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan

27 Kompri, Manajemen Pendidikan-jilid I, (Bandug: Alfabeta, 2015), Hlm. 1

28 Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka setia, 2012), hlm. 11

(38)

cara efektif dan efisien. Menurut Stoner dan Freeman yang dikutip oleh Ambar teguh Sulistiyani dan Rosidah dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya Manusia pendekatan teoritik dan praktik untuk organisasi publik, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.29

GR. Terry dalam buku Principles Of Managemen meneyebutkan : Managemen is a distinct proces consisting of planning, organizing, actualing, and controling performend to determined and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisian, penggerakan dan pengenalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran –sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.30

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat difahami bahwa manajemen merupakan cara atau proses yang sistematis untuk melakukan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan. Cara yang sistematis tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, bimbingan dan pengrahan serta kontrol dan pengawasan, penggunaan segala sumber daya organisasi baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya guna mencapai tujuan

29 Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah, Manajemen Sumberdaya Manusia Pendekatan Teoritik Dan Praktik Untuk Organisasi Publik, (Yogyakarta Gava Media, 2018), Hlm. 12

30 Eman Suherman, Manajemen Masjid, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 25

(39)

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya seefektif dan seefisien mungkin. Dengan demikian esensi manajemen adalah aktivitas bekerja melalui orang lain untuk meraih berbagai hasil atau mencapai tujuan yang diinginkan.

Terry dan Koontz mengemukakan dua hal penting yang ada dalam aktivitas manajemen, yaitu pencapaian tujuan dan kerja sama. Sedangkan menurut devinisi Pfifner ditemukan unsur penting manajemen berupa: kegiatan pengarahan orang, pengarahan tugas / fungsi, dan pencapaian tujuan. Pendapat pendapat tersebut memang secara garis besar mengandung pengertian yang hampir sama, namun secara khusus pada devinisi Pfifner lebih menunjuk pada aktivitas yang lebih jelas yakni manajemen berarti merupakan aktivitas mengarahkan.31 Dengan deikian manajemen berarti memerlukan kemampuan seseorang untuk dapat mengarahkan orang lain menurut fungsi dan tugasnya.

Dari pandangan penulis sendiri pengertian manajemen tidak hanya terbatas padapengarahan orang melalui tugas dan fungsinya sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Pfifner, Melainkan manajemen mencakup pengertian yang lebih luas yakni sampai pada penggerakkan sumber-sumber daya lain yang terlibat dalam aktivitas organisasi. Dengan demikian hendaknya manajemen difahami sebagai aktivitas untuk menggerakkan dan menserasikan sumber daya manusia dan sumber daya lain dalam rangka melakukan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

31Ibid., Hlm. 13-14

(40)

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber- sumber yang lain sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalamrangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan. Dengan demikian unsur sumber daya manusia merupakan satu-satunya unsur dalam organisasi yang memiliki dinamika untuk berkembang ketika memperoleh ilmu dan pengembangan dari lingkungannya.32

sumber daya manusia merupakan investasi sangat berharga bagi sebuah organisasi yang perlu dijaga. Setiap organisasi harus mempersiapkan proggram yang berisi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme supaya organisasi bisa bertahan dan berkembang sesuai dengan lingkungan organisasi. Untuk mencapai produktivitas yang maksimum, organisasi harus menjamin disiplinnya tenaga kerja yang tepat dengan pekerjaan serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja optimal.

Sudarmayanti mengemukakan ciri-ciri sumber daya yang produktif adalah tampak tindakannya konstruktif, percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya, mempunyai pandangan jauh kedepan dan mampu

32 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Gramedia Widyasarana Inonesia, 2010), Hlm. 33

(41)

enyelesaikan persoalan.33 Sedangkan menurut Tempe dalam Umar ciri-ciri sumber daya manusia yang produktif adalah cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat, kompeten secara profesional, kreatif dan inovatif, memahami pekerjaan, belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan, selalu mencari perbaikan-prbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti, dianggap bernilai oleh atasannya, memiliki catatan prestasi yang baik, selalu meningkatkan diri.34

Sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya fikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Selanjutnya dijelaskan daya fikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan adalah diperoleh dari usaha pendidikan. Daya fisik adalah kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang diembannya. Dengan demikian sumber daya manusia bidang pendidikan adalah kompetensi fungsional yang dimiliki tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya, sumber daya manusia dituntut mengaktualisasikan kemampuannya baik daya fikir maupun daya fisik secara terintegrasi.35

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sumber daya manusia adalah keampuan terpadu dari daya fikir dan fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia di pandang sebagai kemampuan dan kekuatan daya fikir dan karya manusia yang masih terdapat dalam dirinyayang perlu

33 Sudarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (bandung: CV. Mandar Maju, 2010), Hlm. 42

34 Umar, Riset Sumber Daya Manusia dan administrasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), Hlm. 21

35 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), Hlm 69

(42)

dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik- baiknya bagi kesejahteraan dan kehidupannya.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Secara etimologis manajemen sumberdaya manusia (MSDM) merupakan penggabungan dua konsep yang secara maknawiyah memiliki pengertian yang berbeda. Kedua konsep tersebut adalah: 1) manajemen dan 2) sumber daya manusia.

Sumber daya organisasi secara gareis besar dapat dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu: sumber daya manusia (human resources). sumber daya manusia meliputi semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi, yang masing- masing memiliki peran dan fungsi. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non fisik. Sedangkan sumber daya manusia dalam konteks organisasi publik dipahami sebagai potensi manusiawi yang melekat keberadaannya sebagai seorang pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non fisik. Potensi fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari latar belakang pengetahuan, intelegensia, keahlian, keterampilan, human relation. Yang dimaksud sebagai sumber daya manusia meliputi tiga pengertian yaitu:

1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan).

2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

(43)

3. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/ non finansial) didalam organisasi bisnis, yang diwujudkan menjadi potensi nyata secara fiik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.36

Manajemen sumber daya manusia dapat difahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula diartikan sebagai suatu kebijakan (policy). Cushway, mendevinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai: “ Part of the process that helps the organization achieve its objectives”. Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai bagian dari proses yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Menurut Edwin B. Flippo, manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberia kompensasi pengintegrasian pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi,dan masyarakat.

Sementra itu Schuler, Dowling, Smart dan Huber mengartikan manajemen sumber daya manusia dalam rumusan seperti berikut ini:human resource management (HRM) is the recognition of the importance of an organization’s workforce as vital human resources contributing to the to the goals of the organization,and the utilisation of several functions and activies to ensurethat theyare used

36 Ambar teguh Suistiyani, & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendekatan Teoritik dan Praktik Untuk Organisasi Publi, (Yogyakarta: Gava Media, 2018), Hlm. 14-15

(44)

effectively and fairly for the benefit of the individual the organization, and sociiety”.37

Manajemen sumber daya manusia merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kostribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.38

Manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan terhadap manajemen manusia. Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi, disamping itu efektifitas organisasi sangat ditentukan oleh manajemen manusia.

Perkembangan studi manajemen ternyata tidak semata-mata pada pencapaian tujuan organisasi saja, tetapi telah berkembang lebih juh meliputi sikap mental, moral dan etika para pelaku organisasi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) yang dalam istilah lain sering disebut dengan manpower39merupakan manusia atau orang-orang yang bekerja dilingkungan organisasiyang sering juga disebut dengan personil,

37 Wukir, Manajemen Sumber daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah,( Yogyakarta, Multi Presindo, 2013), Hlm 51

38 Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2010), Hlm. 4

39 Manpower adalah planing atau perencanaan tenaga kerja yang merupakan suatu proses pengidentifikasian, mengevaluasi, dan juga merencanakan pemenuhan kebutuhan SDM yang akan menempati jabatan tertentu dalam perusahaan atau organisasi dengan standar kebutuhan yang sudah ditetapkan sebelumnya., Lihat Http://ilmumanajemen.com

(45)

tenaga kerja, pekerja atau karyawan. Dengan kata lain SDM adalah salah satu faktor yang terdapat dalam organisasi yang meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.40

Manajemen sumber daya manusia (human resources manajemen) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meli[uti pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai idividu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. Sumber daya manusia juga menyangkut cara-cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenaga kerjaan. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua praktik manajemen yang dapat memengaruhi secara langsung terhadap organisasi. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang hubungan ketenaga kerjaan yang empengaruhi orang-orang dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas- aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat didaya gunakan secara efektif dan efisien guna mencapai berbagai tujuan. Konsekuensinya, manejer-menejer disemua lapisan organisasi harus menaruh perhatian yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber daya manusia.41

Pengelolaan sumber daya manusia menjadi unsur yang sangat penting dari fungsi manajemen. Jika sumber daya manusia tidak dikelola secara baik, efektifitasnya akan merosot lebih cepat dari pada sumber daya yang lainnya. Sumber daya manusia

40 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta Bumi Asara 2010)

41 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), Hlm. 22

(46)

mempunyai imbas yang lebih besar terhadap efektifits organisasional dibanding dengan sumber daya yang lainnya. Oleh karena itu, pada era global dewasa ini aktivitas pengelolaan sumber daya manusia secara efektif akan semakin meningkat pada semua jenis dan jenjang organisasi atau perusahaan bisnis. Hal ini merupakan konsekuensi dari kemajuan dan perkembangan yang saat ini berlangsung dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pada kehidupan lainnya. 42

Manajemen sumber daya manusia digunakan untuk meningkatkan daya hasil dan daya guna sumber daya manusia dalam organisasi, dan lembaga, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi dan lembaga tersebut sutu tujuan kerja yang efektif serta mampu meningkatkan mutu lembaga / sekolah.

Manajemen sumber daya manusia mempuyai keistimewaan dibandingkan manajemen sumber daya lainnya, karena yang dikelola (di-manage) adalah manusia, sehingga kegiatan manajemen sumber daya manusia akan mempunyai dampak yang sangat luas.43

Secara umum langkah-langkah manajemen sumber daya manusia pada lemabaga pendidikan tinggi ditujukan kepada tenaga pendidik (dosen) yang ada di perguruan tinggi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini tujuan yang akan dicapai tidak lain adalah tercapainya tenaga pendidik (dosen) yang profesional, yang selanjutnya diharapkan akan melahirkan hasil (out-put) pendidikan yang berkualitas. Sehingga fungsi-fungsi

42Ibid., Hlm. 24

43 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi (Jakarta: Grasindo, 2013), Hlm. 71-72

Referensi

Dokumen terkait

Bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam melalui Manajemen Berbasis Sekolah dengan lokasi penelitian ini di SMA

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) merupakan penggunaan sejumlah kompetensi untuk mengelola sumber daya manusia dalam rangka mencapai kinerja

Kontek Mutu Pelayanan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia 09 Oktober 2021 34. SDM Tradiosional dengan SSDM, Strategi SDM dan Organisasi,

pendanaan. Untuk melaksanakan manajemen sumber daya manusia yang komprehensif sesuai dengan teori manajemen sumber daya manusia yang ada diperlukan dana yang tidak sedikit.

Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga, sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung

Tujuan memahami dan mempelajari manajemen sumber daya manusia sebagai suatu pengetahuan yang di perlukan untuk memiliki kemampuan analisis dalam menghadapi masalah-masalah sumber daya

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT Maju Bersama Studi Kasus: Rekrutmen, Pelatihan, Dan Penilaian Kinerja Karyawan.. Manajemen Sumber Daya

Hal yang esensial dari manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan dan pendaya- gunaan secara penuh dan berkesinambungan terhadap sumber daya manusia yang ada sehingga mereka dapat