• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NANAS DENGAN SARI WORTEL SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU FRUIT TEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NANAS DENGAN SARI WORTEL SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU FRUIT TEA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NANAS DENGAN SARI WORTEL SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU FRUIT TEA

(The Effect of Ratio of Pineaple Juice and Carrot Juice During Storage on Quality of Fruit Tea)

Baya Mawar Berutu1,2), Herla Rusmarilin1), Era Yusraini1)

1)Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan

2)e-mail : bayaberutu17@gmail.com

Diterima tanggal : 25 Juli 2019/ Disetujui tanggal : 20 September 2019

ABSTRACT

This study was performed to determine the best ratio of pineapple juice and carrot juice to produce qualified and nutritious fruit flavored tea drinks (Fruit Tea) and prefered by people. Method of this study was randomized block design with two factors i.e. the ratio of pineapple juice with carrot juice (S): (100%:0%), (75%:25%), (50%:50%), (25%:75%) and (0%:100%) and storage time (L) : (0 day), (5 days), (10 days), and (15 days). The results showed that the effect of ratio of pineapple juice and carrot juice had highly significant effect on total soluble solid, pH, vitamin C, total acid, total microbes and organoleptic value of taste. Storage time had highly significant effect on pH, vitamin C, total acid, total microbes and organoleptic value of taste. The interaction of the two factors had highly significant effect on total microbes. The best composition which gave the best effect on Fruit Tea was ratio of pineapple juice and carrot juice of (75%:25%) and 5 days of storage.

Keywords : Carrot, Fruit Tea, Pineapple, Storage Time.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi perbandingan terbaik antara sari buah nanas dengan sari wortel untuk menghasilkan minuman teh rasa buah (Fruit Tea) yang berkualitas dan bergizi serta disukai oleh seluruh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok dengan dua faktor yaitu perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel (S) : (100%:0%), (75%:25%), (50%:50%), (25%:75%) dan (0%:100%) dan lama penyimpanan (L) : (0 hari), (5 hari), (10 hari), dan (15 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel (S) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap total soluble solid, nilai pH, kadar vitamin C, total asam, total mikroba dan nilai hedonik rasa. Lama penyimpanan (L) memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap nilai pH, kadar vitamin C, total asam, total mikroba, dan nilai hedonik rasa. Interaksi kedua faktor memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap total mikroba. Produk dengan perlakuan perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel (75% : 25%) dan lama penyimpanan 5 hari memberikan hasil terbaik untuk mutu Fruit Tea.

Kata kunci : Fruit Tea, Lama Penyimpanan, Nanas, Wortel.

PENDAHULUAN

Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buah-buahan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, juga untuk meningkatkan rasa dan nilai ekonomis. Umumnya buah-buahan diolah menjadi produk olahan seperti jam, jelly, dodol, sari buah, minuman fruit tea, sirup, buah kaleng, selai manisan kering atau basah. Selain buah, saat ini sayur juga dapat dijadikan berbagai bentuk dan jenis makanan karena juga memiliki nutrisi yang tinggi terutama vitamin dan mineral.

Komposisi kimia buah nanas adalah air, karbohidrat, fosfor, kalsium mineral, vitamin A,

vitamin B dan vitamin C. Struktur daging buah nanas berwarna putih kekuningan, lunak dan rasanya asam manis sehingga cocok diolah menjadi minuman fruit tea. Ekstrak buah nanas banyak mengandung enzim bromelin, merupakan salah satu komponen penting dan berguna dalam bidang farmasi dan makanan.

Fungsi bromelin mirip dengan papain yaitu sebagai pemecah protein.

Komponen terbesar dari umbi wortel adalah air, sedangkan komponen yang lain adalah karbohidrat, yang merupakan komponen padatan terbesar, sedangkan protein, lemak, beberapa vitamin dan mineral terdapat dalam jumlah yang sedikit.

Karakteristik dan warna oranye terang pada wortel berasal dari betakaroten, yang akan berubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Wortel memiliki kandungan

(2)

vitamin A dan vitamin C yang sangat tinggi, termasuk juga kandungan natriumnya.

Teh merupakan salah satu produk minuman komersial yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia karenateh mempunyai rasa dan aroma yang khas.Teh sari buah (fruit tea) merupakan salah satu jenis teh yang dijual di pasar komersial misalnya sosro fruit teablackcurrant. Komposisi bahan dari komersial terdiri dari air, gula, sirup jagung tinggi fruktosa, teh hitam, pengatur keasaman (asam sitrat, natrium sitrat), konsentrat buah apel, perisa identik alami blackcurrant dan antioksidan (asam askorbat).

Produk minuman teh sari buah (fruit tea) pada suhu ruang memiliki daya simpan yang terbatas.

Kerusakan teh sari buah (fruit tea) terjadi pada saat munculnya jenis kapang, yang membentuk hifa, sehingga mempengaruhi rasa produk, aroma, warnanya berubah sehingga kurang disukai konsumen.Umur simpan produk teh sari nanas dan sari wortel dalam kemasan botol kaca di suhu ruang belum pernah diteliti, sehingga perlu dilakukan uji laboratorium untuk mempertahankan mutunya.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kombinasi perbandingan terbaik antara sari buah nanas dengan sari wortel dan memperoleh cita rasa minuman teh rasa buah (fruit tea) yang berkualitas, bergizi serta disukai dan mengetahui masa simpan terbaik produk teh sari buah dalam kemasan botol kaca.

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk teh komersil, buah nanas, wortel dan gula pasir yang diperoleh dari pasar tradisional, Medan, serta asam benzoat (pengawet makanan).

Pembuatan Sari Buah Nanas

Buah nanas dikupas kulitnya, dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, diblansing selama 5 menit dan diblender dengan perbandingan nanas dan air 1 : 2, disaring dengan kain saring, diperoleh sari buah nanas.

Pembuatan Sari Wortel

Wortel dikupas kulitnya, dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, diblansing selama 5 menit dan diblender dengan perbandingan wortel dan air 1 : 2, disaring dengan kain saring, diperoleh sari wortel.

Pembuatan Sari Teh

Bubuk teh komersil diseduh dalam air panas pada suhu 900C selama 3 menit dengan jumlah bubuk teh sebesar 10 g / 500 ml air panas.

Campuran disaring, kemudian air seduhan (sari teh) didinginkan.

Pengolahan Fruit Tea

Sebanyak 100 ml sari teh dimasukkan ke dalam wadah dan dicampur dengan sari buah nanas dengan sari wortel sebanyak 100 ml, dengan masing-masing larutan menjadi 200 ml, kemudian ditambahkan gula sebanyak 20 % dan ditambahkan asam benzoat 0,03 %, kemudian diaduk sampai semua bahan tercampur rata (homogen).

Selanjutnya fruit tea dimasukkan ke dalam botol kaca yang telah dicuci dan disterilisasi terlebih dahulu.

Sebelum botol kaca ditutup, botol yang berisi fruit tea dipanaskan dalam panci berisi air sampai suhu 650C selama 3 menit, dan kemudian botol ditutup lalu disimpan pada suhu ruang selama 0 hari, 5 hari, 10 hari, 15 hari. Analisis dan pengamatan mutu yang dilakukan adalah total soluble solid (Muchtadi,1992), nilai pH (AOAC, 1995), kadar vitamin C (Apriyantono., dkk, 1990), total asam (Rangganna, 1993), total mikroba (Fardiaz, 1992), dan nilai hedonik warna, aroma, rasa (Soekarto, 1995).

Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor, yaitu:Faktor I : perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel (S) : S1 = 100 % : 0 %, S2 = 75 % : 25 %, S3 = 50 % : 50 %, S4 = 25 % : 75 %, S5

= 0 % :100 %. Faktor II : Lama penyimpanan (L) : L1

=0 hari, L2 = 5 hari L3 = 10 hari, L4 =15 hari dalam botol kaca pada suhu ruang. Banyaknya kombinasi perlakuan atau Treatment Combination (Tc) adalah 5 x 4 = 20. Setiap perlakuan diulangi sebanyak 2 kali, sehingga jumlah keseluruhan adalah 40 sampel.

Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), dan perlakuan yang memberikan pengaruh berbeda nyata dan sangat nyata dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Tabel Duncan dengan membandingkan nilai LSR (Least Significant Range).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis bahan baku yang meliputi total soluble solid (0Brix), nilai pH, kadar vitamin C (mg/100g bahan) ,total asam (%) dan total mikroba (CFU/ml) dapat dilihat pada Tabel 1.

Komposisi Kimia Bahan Baku

Dari pengujian terhadap bahan baku, yaitu buah nanas dan wortel, diperoleh hasil seperti pada Tabel 1. Pada analisis bahan baku wortel menghasilkan total soluble solid (0Brix), nilai pH dan total mikroba (CFU/ml) lebih tinggi dari pada nanas sedangkan bahan baku nanas menghasilkan kadar vitamin C (mg/100g bahan) dan total asam (%) lebih tinggi dari pada wortel.

(3)

Tabel 1. Data analisis bahan baku sari buah nanas dan sari wortel segar

Karakterisik mutu fruit tea dengan beberapa perlakuan perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel

Hasil karakteristik mutu fruit tea dengan beberapa perbandingan sari buah nanas dengan sari

wortel terhadap total soluble solid (0Brix), nilai pH, kadar vitamin C (mg/100 g bahan), total asam (%), total mikroba (CFU/ml), nilai hedonik warna, aroma dan rasa dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik mutu fruit tea dengan beberapa perlakuan perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel.

Parameter Perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel (S)

S1(100%:0%) S2(75%:25%) S3(50%:50%) S4(25%:75%) S5(0%:100%) Total Soluble Solid

(0Brix)

20,26dC 20,77dBC 22,51cB 24,66bA 26,38aA

Nilai pH 3,56cC 3,64cC 3,89cC 4,50bB 5,19aA

Kadar vitamin C (mg/100g bahan)

15,12aA 13,69aAB 11,85bB 9,65cC 7,94dC

Total asam (%) 0,66aA 0,60abAB 0,53bcBC 0,47cdCD 0,41dD

Total mikroba (CFU/ml) 9,10x103eE 9,33x103dD 9,55x103cC 9,71x103bB 1,03x104aA

Nilai hedonik warna 3,97 3,97 4,01 3,90 4,05

Nilai hedonik aroma 4,40 4,21 3,90 3,84 3,81

Nilai hedonik rasa 4,48aA 4,48aA 3,98bAB 3,95bAB 3,66bB

Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata (p<0,05) dengan huruf kecil dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan huruf besar menggunakan uji LSR.

Nilai hedonik warna , aroma dan rasa : 1 = Tidak suka, 2 = Agak suka, 3 = Biasa, 4 = Suka, 5 = Sangat Suka.

Karakterisik mutu fruit tea dengan beberapa perlakuan lama penyimpanan

Karakterisik mutu fruit tea yaitu total soluble solid (0Brix), nilai pH, kadar vitamin C (mg/100 g

bahan), total asam (%), total mikroba (CFU/ml), nilai hedonik warna, aroma dan rasa fruit tea selama penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Karakterisik mutu fruit tea dengan beberapa perlakuan lama penyimpanan

Parameter Lama penyimpanan (hari)

L1 (0) L2 (5) L3 (10) L4 (15)

Total soluble solid (0Brix) 23,41 23,03 23,00 22,21

Nilai pH 4,45aA 4,27aA 4,23aA 3,68bB

Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) 13,95aA 12,38bA 10,46cB 9,81cB

Total asam (%) 0,496bB 0,504bB 0,520bB 0,62aA

Total mikroba (CFU/ml) 7,80x103dD 8,93x103cC 1,00x104bB 1,16x104aA

Nilai hedonik warna 3,98 4,02 3,96 3,96

Nilai hedonik aroma 4,06 4,39 3,94 3,74

Nilai hedonik rasa 4,44aA 4,27abAB 3,99bcAB 3,74cB

Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata (p<0,05) dengan huruf kecil dan berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan huruf besar menggunakan uji LSR. Nilai hedonik warna, aroma dan rasa: 1 = Tidak suka, 2 = Agak suka, 3 = Biasa, 4 = Suka, 5 = Sangat Suka.

Total Soluble Solid (TSS)

Hasil uji least significant range(LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total soluble solid fruit tea yang

dihasilkan. Kemudian pengaruh lama penyimpanan pada suhu ruang dan interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan pada suhu ruang memberikan

Parameter Komoditi

Nanas Wortel

Total soluble solid(0Brix) 8,00 9,30

Nilai pH 3,52 5,07

Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) 13,55 6,93

Total asam (%) 0,45 0,30

Total mikroba (CFU/ml) 3,59x103 3,68x103

(4)

pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total soluble solid fruit tea yang dihasilkan.

Seluruh perlakuan perbandingan sari nanas dengan sari wortel menghasilkan nilai total soluble solid produk fruit tea antara 20,26-26,38 0Brix. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan (SNI 379-2014) maka seluruh perlakuan perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel sudah sesuai dengan standart SNI.

Dari Tabel 2 diketahui bahwa penambahan sari wortel sebanyak 50% dapat meningkatkan nilai total soluble solid fruit tea secara nyata. Dari analisis bahan baku Tabel 1 diketahui total soluble solid wortel lebih besar (9,30 0Brix) dari pada sari nanas (8,00 0Brix), sehingga penambahan sari wortel meningkatkan nilai total soluble solid minuman fruit tea.

Nilai pH

Hasil uji least significant range(LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH fruit tea. Selanjutnya interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai pH fruit tea yang dihasilkan.

Penambahan sari wortel sebanyak 75% dapat meningkatkan nilai pH secara nyata. Hal tersebut kemungkinan disebabkan nilai pH wortel segar sebesar 5,07 yang lebih tinggi dari nilai pH buah nanas segar sebesar 3,52 Tabel 1 sehingga penambahan sari wortel meningkatkan nilai pH minuman fruit tea.

Dari Tabel 3 diketahui bahwa penyimpanan selama 15 hari menurunkan nilai pH fruit tea secara nyata. Hal ini disebabkan selama penyimpanan terjadi perombakan gula menjadi asam organik (Frendiansah, 2014) sehingga menurunkan nilai pH fruit tea.

Kadar Vitamin C

Hasil uji Least Significant Range (LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar vitamin C fruit tea yang dihasilkan. Selanjutnya interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar vitamin C fruit tea yang dihasilkan.

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa penambahan sari wortel sebanyak 50% dapat menurunkan kadar vitamin C secara nyata. Hal tersebut disebabkan sari nanas segar memiliki kandungan vitamin C sebesar 13,55 mg/100 g bahan yang lebih tinggi dari sari wortel segar sebesar 6,93

mg/100 g bahan (Tabel 1) sehingga penambahan sari wortel menurunkan kadar vitamin C minuman fruit tea.

Dari Tabel 3 lama penyimpanan suhu ruang selama 5 hari dapat menurunkan kadar vitamin C secara nyata. Hal tersebut karena kemasan botol yang digunakan adalah transparan sehingga dapat melewatkan cahaya yang dapat menjadi penyebab kerusakan asam askorbat. Winarno (2007) juga menyatakan bahwa vitamin C merupakan vitamin yang mudah rusak, sehingga kadar vitamin C produk fruit tea akan semakin menurun.

Total Asam

Hasil ujileast significant range(LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai total asam fruit tea. Selanjutnya interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total asam fruit tea yang dihasilkan.

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa penambahan sari wortel sampai persentase 50%

menyebabkan total asam pada fruit tea menurun secara nyata. Hal ini disebabkan sari wortel memiliki total asam yang lebih kuat dari nanas, seperti yang tercantum pada Tabel 1 bahwa nanas segar memiliki total asam sebesar 0,45% sedangkan wortel segar memiliki total asam sebesar 0,30 %.

Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa penyimpanan selama 15 hari dapat meningkatkan total asam fruit tea secara nyata. Hal ini disebabkan selama penyimpanan terjadi perombakan gula menjadi asam organik, sehingga asam-asam organik bebas yang terhitung semakin banyak. (Kusbiantoro, dkk., 2005),sehingga meningkatkan total asam fruit tea.

Total Mikroba

Hasil uji least significant range(LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba fruit tea. Selanjutnya interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan juga memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba fruit tea.

Dari Tabel 2 setiap perlakuan berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Seluruh perlakuan perbandingan sari nanas dan sari wortel menghasilkan nilai total mikroba produk fruit tea antara 9,10x103 (CFU/ml) sampai 1,03x104 (CFU/ml).

Nilai tersebut jika dibandingkan dengan (SNI 379- 2014) maka perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel sudah sesuai dengan standart SNI kecuali

(5)

perlakuan S5 (0% : 100%). Semakin banyak sari wortel maka akan meningkatkan nilai total mikroba fruit tea. Hal tesebut mungkin disebabkan semakin banyak penambahan sari wortel terutama pada persentase 10% maka terjadi peningkatan total asam yang memicu meningkatnya total mikroba.

Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa semakin lama disimpan total mikroba fruit tea semakin meningkat. Menurut Fendriansah (2014), adanya peningkatan total asam berkaitan erat dengan perombakan molekul-molekul besar separti pati, sukrosa dan lain-lain menjadi gula-gula yang sederhana, gula digunakan untuk energi pertumbuhan mikroba.

Selanjutnya pengaruh interaksi memperlihatkan bahwa semakin banyak penambahan sari wortel dan semakin lama penyimpanan maka total mikroba semakin meningkat (Gambar 1). Hal ini disebabkan faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.

Menurut Fardiaz (1992) meliputi pengaruh dari pH, aktivitas air (Aw), kemampuan mengoksidasi reduksi, kandungan nutrien, bahan anti mikroba dan bentuk produk minuman serta suhu penyimpanan, kelembapan dan kandungan gas dalam produk minuman, sehingga meningkatkan total mikroba fruit tea.

Gambar 1. Hubungan interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wotel selama penyimpanan dengan total mikroba fruit tea

Nilai Hedonik Warna dan Hedonik Aroma

Hasil uji least significant range (LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan serta interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai hedonik warna dan aroma fruit tea yang dihasilkan.

Nilai Hedonik Rasa

Hasil uji least significant range (LSR) pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan pengaruh lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa. Selanjutnya interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai hedonik rasa fruit tea yang dihasilkan.

Dari Tabel 2 memperlihatkan bahwa penambahan sari wortel sampai persentase 50%

menyebabkan nilai hedonik rasa pada fruit tea menurun secara nyata. Hal ini dikarenakan adanya kandungan asam sitrat di dalam buah nanas menjadi faktor terbentuknya cita rasa yang disukai oleh panelis, karena lebih berasa asam dibanding produk yang konsentrasi sari wortelnya lebih tinggi.

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa lama penyimpanan yang semakin panjang yaitu selama 10 hari akan menurunkan nilai hedonik rasa fruit tea secara nyata. Menurut Trisnawati (2004), pada produk pangan yaitu salak Bali yang disimpan lebih dari 10 hari terdapat pertumbuhan jamur. Selain itu, dari hasil pengamatan diketahui bahwa pada minuman fruit tea dengan lama penyimpanan 10 hari terlihat adanya kapang yang tumbuh. Hal tersebut diduga menjadi penyebab penurunan rasa pada produk minuman fruit tea.

KESIMPULAN

1. Pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total soluble solid, nilai pH, kadar vitamin C, total asam, total mikroba, nilai hedonik rasa dan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai hedonik warna dan nilai hedonik aroma.

2. Lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH, kadar vitamin C, total asam, total mikroba, nilai hedonik rasa dan memberikan pengaruh berbeda

ŷ = 45L + 7350 r = 0,9914 ŷ = 48L + 8450

r = 0,9939 ŷ = 55L + 9470

r = 0,9499 ŷ = 69L + 10920

r = 0,8916 0

2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

0 5 10 15 20

Total mikroba (CFU/ml)

Interaksi perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel selama penyimpanan

0 5 10 15

S1 S2 S3 S4 S5

(6)

tidak nyata (P>0,05) terhadap total soluble solid, nilai hedonik warna dan nilai hedonik aroma.

3. Interaksi pengaruh perbandingan sari buah nanas dengan sari wortel selama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba.

4. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada S2L2 yaitu perbandingan sari nanas 75% dengan sari wortel 25% atau lama penyimpanan 5 hari berdasarkan parameter total soluble solid, nilai pH, kadar vitamin C, total asam, total mikroba dan nilai hedonik rasa.

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Analytical Chemist Publisher.

1995. Official Methods of Analysis. AOAC Publisher, Washington DC.

Apriyantono, A. D. Fardiaz. N. L. Puspitasari. 1990.

Sedarnawati dan S. Budiyanto. Analisis pangan. IPB-press, Bogor.

Badan Standarisasi Nasional (SNI 379 – 2014).

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Fendriansah. Tamrin. Oktafri. 2014. Pengaruh media penyimpanan (biji plastik) terhadap umur

simpan wortel segar (Daucus carrota L). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol: 3, No 2: 111- 118.

Kusbiantoro, B., H. Herawati dan A. B. Ahza. 2005.

Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu produk velva labu Jepang. Jurnal Hortikultura. 15 (3) : 223-230.

Muchtadi, T. R dan Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB-Press, Bogor.

Ranganna, S. 1993. Manual of Analysis for Fruit and Vegetable Products. Mc Graw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.

Soekarto, S. T. 1995. Penelitian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Partanian. IPB- Press, Bogor.

Trisnawati, W dan Rubiyo. 2004. Pengaruh penggunaan kemasan dan lama penyimpanan terhadap mutu buah salak Bali. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol (7). No 1 : 76-82.

Winarno, F.G dan K. Kartawidjajaputra. 2007.

Pangan Fungsional dan Minuman Energi.

Cetakan 1. M-Brio Press. Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa faktor yang menentukan kebijakan utang pada perusahaan yang tergabung dalam sektor pertambang- an adalah profitabilitas,

Agustus 2010 Workshop di masing2 Propinsi dengan mengundang DIKTI, PSMK, SEAMOLEC, UNIV yg terkait , industri , dinas. kab./kota, sekolah RSBI –SMA/SMK untuk sosialisasi

Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Desember mencapai 6.995 orang, mengalami peningkatan 59,78 persen dibanding wisman November 2014 yang tercatat

• sebagian besar jurnal belum konsisten dalam gaya penyuntingan, seperti belum adanya judul sirahan dalam setiap artikel (Nama jurnal, volume, nomor dan tahun), kesalahan

Berikut  ini  adalah  beberapa  komponen  lingkungan  hidup  yang  minimal  harus tergambar  dalam  Rona  Lingkungan.  Pemrakarsa  dapat  menelaah 

Their third comment is related to the fact that, having shown that unaffected relatives have lower platelet imipramine binding and 5-HT content, we say “this result was consistent

Dynamic spatial urban models provide an improved ability to assess future urban growth and to create planning scenarios, allowing us to explore the impacts of decisions

Waktu yang tepat membaca kalimat tayyibah Hauqalah yaitu pada saat ….. Keutamaan dalam kalimat tayyibah Hauqalah