Embun Pagi. November 3, BHIT Income statement (Quarterly)

(1)

Taye Shim +62-21-515-3281 taye.shim@dwsec.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com

Embun Pagi

November 3, 2014

MNC Investama 3Q14 results review

MNC Investama (BHIT IJ) telah menerbitkan laporan keuangannya untuk periode 3Q14 dan membukukan net loss sebesar Ro7.1bn. Namun demikian, mengingat periode yang cukup sulit bagi kebanyakan emiten di kuartal tersebut, hasil 3Q14 BHIT menurut kami masih terlihat dapat dimaklumi. Laba kotor BHIT turun 18.7QoQ menjadi Rp 1,266.6bn yang sebagian besar disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan pendapatan (-5.9% QoQ) dan kenaikan beban biaya (+5.6% QoQ).

Di sisi lain, laba sebelum pajak melonjak sebesar 30.9% QoQ yang dipicu oleh penurunan kerugian operasional, sedangkan rugi kurs bersih tercatat hanya sebesar Rp34.4bn (ditengah pelemahan rupiah yang tajam) atau melemah sebesar 91.7% dibandingkan dengan quartal sebelumnya. Secara keseluruhan, kami masih meyakini BHIT akan mampu membukukan kinerja yang kembali normal pada periode akhir tahun ini (4Q14).

BHIT Income statement (Quarterly)

1Q14 2Q14 3Q14 QoQ

Revenue 2,805,677 3,286,723 3,092,182 -5.9%

- Cost of Revenue 1,682,067 1,729,256 1,825,632 5.6%

Gross Profit 1,123,610 1,557,467 1,266,550 -18.7%

- Operating Expenses 471,524 651,519 643,865 -1.2%

Operating Income 652,086 905,948 622,685 -31.3%

- Interest Expense 208,811 177,761 261,647 47.2%

- Foreign Exchange Losses (Gains) -484,745 413,688 34,358 -91.7%

- Net Non-Operating Losses (Gains) -30,463 40,326 85,952 113.1%

Pretax Profit 958,483 274,173 358,960 30.9%

- Income Tax Expense 228,698 124,372 110,369 -11.3%

Net Profit 385,434 -159,421 -7,092 NM

Source: Company data, KDB Daewoo Securities Research

Saham BHIT telah menunjukan perubahan yang cukup berarti. Kami melihat sentimen negatif telah tercermin pada pergerakan dan penurunan saham BHIT di periode sebelumnya. Kami juga meyakini pasar masih melihat trend yang positif kedepannya. BHIT masih masuk kedalam saham pencermatan kami.

Share price trajectory of BHIT Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 5,089.5 0.6 2.2 14.1

MSCI EM 1,016.1 0.8 1.0 -2.0

HANG SENG 23,998.1 1.2 2.8 1.9

KOSPI 1,964.4 -0.4 -0.6 -3.7

FTSE 6,546.5 1.3 -1.0 -4.0

DJIA 17,390.5 1.1 1.1 10.1

NASDAQ 4,630.7 1.4 2.0 16.4

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 0 25

3yr 7.70 -2 -23 113

10yr 8.04 -7 -47 28

FX

USD/IDR 12,085.00 -0.4 -0.4 7.7

USD/KRW 1,068.82 1.3 0.6 0.6

USD/JPY 112.32 2.8 2.3 13.9

USD/CNY 6.11 0.1 -0.4 0.4

Commodities

WTI 80.5 -0.7 -9.2 -11.0

Gold 1,172.9 -2.2 -1.6 -10.8

Coal 63.1 -0.4 -3.4 -21.7

Palm Oil 780.0 1.0 3.0 -16.5

Rubber 124.2 0.0 11.2 -31.4

Nickel 15,775.0 0.7 -3.3 7.9

Copper 6,740.0 -1.1 1.1 -7.0

Tin 19,680.0 -2.1 -1.0 -12.1

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

600 800 1,000 1,200

3,000 4,000 5,000 6,000

04/13 01/14 10/14

(pt) JCI (pt)

(2)

Local flashes

PGAS: Raup Laba Rp7,09 Triliun di Kuartal III/2014. Perusahaan pelat merah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. membukukan laba bersih sebesar US$591,8 juta setara dengan Rp7,09 triliun pada kuartal III/2014. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan selama 9 bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar US$2,5 miliar, naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$2,2 miliar. Laba operasional yang dibukukan emiten berkode saham PGAS tercatat mencapai US$769,7 juta, naik 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$697,6 juta. (Bisnis Indonesia)

INTP: Indocement Raup Penjualan Rp14,16 Triliun. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. meraup penjualan bersih sebesar Rp14,16 triliun pada kuartal III/2014, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu Rp13,34 triliun. Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengumumkan laporan keuangan perseroan pada Jumat (31/10/2014). Disebutkan laba kotor tercatat mengalami peningkatan tipis menjadi Rp6,34 triliun dari sebelumnya Rp6,24 triliun. (Bisnis Indonesia)

HRUM: Laba Bersih Anjlok US$17,13 Juta. Perusahaan tambang PT Harum Energy Tbk.

membukukan kemerosotan laba bersih hingga US17,13 juta atau setara dengan Rp205,56 miliar pada kuartal III/2014. Ray Antonio Gunara, Direktur Utama Harum Energy, mengumumkan kinerja perseroan dalam laporan keuangan, Jumat (31/10/2014). Harum Energy meraup laba bersih senilai US$19,15 juta, anjlok 47,21%

dari periode yang sama tahun sebelumnya US$36,29 juta. (Bisnis Indonesia)

KRAS: Rugi Membengkak Jadi Rp1,4 Triliun. Perusahaan pelat merah PT Krakatau Steel Tbk. harus menelan pil pahit akibat rugi yang membengkak hingga US$112,7 juta setara dengan Rp1,4 triliun pada kuartal III/2014. Irvan K. Hakim, Direktur Utama Krakatau Steel, mengumumkan laporan keuangan perseroan, Jumat (31/10/2014).

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tersebut merosot ketimbang periode yang sama tahun lalu US$10 juta. (Bisnis Indonesia)

META: Kuartal III, laba bersih META naik 136,37%. PT Nusantara Infrastructure Tbk, pada kuartal III-2014 mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 80,24 miliar, tumbuh 136,37% dibandingkan periode yang sama 2013. Melonjaknya laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan dan penjualan sebesar 73,59%

menjadi Rp 382,31 miliar. Kinerja positif perseroan ini tergambar dalam seluruh Operating Ratio, seperti Gross Margin Ratio, Operating Margin Ratio dan Nett Profit Margin yang masing-masing meningkat menjadi 71,1%, 40,9% dan 21% pada kuartal III 2014. (Kontan)

SMRA: Tahun depan, Summarecon targetkan pertumbuhan 10%. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berharap bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersihnya di tahun depan. Tahun 2015, SMRA berharap pendapatan dan laba bersih masing-masing tumbuh 10%. Tahun ini, Summarecon memperkirakan pertumbuhan laba flat dan pendapatan naik 10%. Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA mengatakan, laba flat karena margin penjualan rumah cenderung lebih kecil dibanding kawasan komersial.

(Kontan)

IPO: Jadwal listing Blue Bird mundur jadi 5 November. PT Blue Bird memundurkan jadwal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Blue Bird baru akan diperdagangkan pada 5 November 2014, mundur dari jadwal semula 3 November 2014.

"Kebetulan saja memang mundur," kata Direktur Blue Bird Andre Djokosoetono.

Berdasarkan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Blue Bird telah

(3)

Technical analysis

Investor sentiment

Sentiment kenaikan indeks global kembali memberikan sentiment positive pada IHSG perdagangan hari ini namun kepastian kenaikan harga BBM akan menjadi sentiment dalam negri yang perlu diperhatikan.

Daily chart

IHSG telah berhasil mengalami kenaikan namun belum menyentuh level resistance pada 5.100. indikator teknikal masih mengirimkan sinyal bullish seperti indikator PSAR, Indikator MACD dan indikator stochastic. Trading range semakin kecil yang membentuk triangle, sehingga sangatpenting bagi IHSG untuk mampu menembus level resistance agar terjadi higher high untuk melanjutkan bullish, jika support level triangle yang ditembus maka target penurunan akan lebih rendah dari 4.900 yang merupakan level terendah pada trend ini.

60 Menit Chart

Jika kita melihat chart 2 maka akan tampak indikator stochastic telah berhasil melakukan goldencross, sehingga peluang penguatan lanjutan dapat terjadi pada awal minggu ini, namun memang volume perdagangan yang menurun membuat kita perlu mewaspadai jika ternyata gagal menembus resistance akan kembali membawa pada level support triangle pada level 5.050 kembali.

Chart 1. Daily chart Chart 2. 60 Menit Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy

Target price 5,100

Stop-loss 5,015

Close 5,089

Indikator

Stoch NM

MACD UP

PSAR UP

Volume NM

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Kenaikan saham INCO pada akhir perdangan minggu lalu memberikan kita teori teknikal higher low terjadi, disertai dengan munculnya titik PSAR atau goldencross serta berhasil melakukan breakout dan higher high. Ini menandakan bullish yang cukup kuat.

Jika kita melihat volume perdagangan yang meningkat juga ikut menyokong akan adanya kenaikan lanjutan. Target 4.000 adalah target yang cukup mudah untuk dicapai dengan dukungan indikator teknikal seperti ini.

Strategy buy at open market price dapat dilakukan dengan level stoploss pada 3.700.

Recommendation Trading Buy

Target price 4,000

Stop-loss 3,700

Entry price Open Market Price

Close 3,790

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR GC

Volume UP

NM = Normal

Chart 3. INCO

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Indikator stochastic saham SSIA telah berhasil melakukan goldencross pada perdagangan kemarin, sehingga peluang penguatan lanjutan dapat terjadi. Memang kenaikan hari terakhir sebesar 2.7% ditutup pada level 760 telah memberikan perlawanan setelah penurunan 5% pada awal minggu lalu.

Indikator teknikal seperti MACD dan indikator PSAR masih mengirimkan sinyal bullish sehingga target pendek pada 790 dapat kita jadikan target untuk melakukan profit taking.

Namun tetap perlu menjaga level stoploss pada 740 yang dapat membuat potensi koreksi yag lebih besar menuju level psikologis 700.

Target price 790

Stop-loss 740

Close 760

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR UP

Volume NM

NM = Normal

Chart 4. SSIA

(6)

PT Kimia Farma Tbk (KAEF)

Cukup signifikan kenaikan saham KAEF pada perdagangan minggu lalu, dimana telah berhasil mengalami kenaikan sebesar 4%. Kenaikan ini membuat indikator stochastic telah berhasil melakukan goldencross.

Volume perdagangan yang meningkat juga memberikan dukungan akan adanya penguatan lanjutan. Namun indikator PSAR masih mempunyai resistance pada level 1.190 sehingga level ini dapat kita jadikan target pforit taking.

Strategy trading buy dapat dilakukan dengan level entry pada open market price, namun perlu menjaga level stoploss pada 1.140.

Target price 1,190

Stop-loss 1,140

Close 1,155

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR DN

Volume NM

NM = Normal

Chart 5. KAEF

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Oil price

Note: The latest figure for India is October 30^th^,

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,250

11,500 11,750 12,000 12,250 12,500

4,500 4,750 5,000 5,250 5,500

8/14 9/14 10/14

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

0.6 0.3

2.8

14.8

-0.2

-2.9

0.9

16.0

-4 0 4 8 12 16 20

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

279 272

27 -3

15 219 236

1,440

211

-81 2

379

-200 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

70 75 80 85 90 95 100 105

8/14 9/14 10/14

(pt) WTI Brent Dubai

70 75 80 85 90 95 100 105

7/14 8/14 9/14 10/14

(pt) Copper Nickel Tin

75 80 85 90 95 100 105

8/14 8/14 9/14 10/14

(pt) Silver Gold Platinum

(8)

Table 1. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,050 321,748 0.4 -2.1 7.6 25.5 19.6 17.1 4.2 3.5 23.0 22.1

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,350 241,500 1.5 2.5 7.3 24.0 12.3 10.7 2.4 2.1 21.0 20.9

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 11,075 273,211 2.3 2.5 10.5 44.8 11.5 10.1 2.9 2.4 27.4 25.9 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,950 110,960 2.6 2.6 16.1 30.1 11.0 9.7 2.0 1.7 19.5 19.1

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,215 40,399 0.4 4.3 7.5 -0.8 12.8 10.8 1.2 1.1 9.7 10.4

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,230 24,704 -0.2 -5.1 -5.7 -2.8 11.9 9.8 2.1 1.7 19.3 19.8 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 760 3,576 2.7 -1.9 10.9 -5.0 7.1 6.1 1.4 1.2 22.8 21.6

Ciputra Property Tbk PT CTRP 755 4,643 -0.7 -0.7 7.9 -3.2 19.3 10.4 N/A N/A 8.0 13.1

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 450 21,672 1.1 1.6 18.1 57.9 13.7 11.5 4.1 3.2 34.1 30.8

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 464 9,117 1.5 -1.9 6.9 -20.0 7.2 6.8 1.5 1.3 21.7 20.3

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,605 29,487 2.2 1.3 10.7 4.2 10.5 12.0 2.1 1.9 24.8 17.0

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 910 3,103 0.6 -2.7 -4.2 26.4 19.8 16.3 3.9 3.5 19.9 22.2

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,755 4,963 0.4 -2.0 5.2 45.8 11.7 9.3 2.7 2.3 24.1 24.5

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,860 17,587 -1.0 -1.2 14.9 52.9 25.3 20.1 4.5 3.9 19.7 20.0

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 2,630 12,736 0.4 7.6 20.6 102.3 23.8 18.0 5.4 4.4 23.4 25.5

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 970 9,376 0.0 2.1 20.5 67.2 21.8 17.1 3.4 3.0 16.3 17.6

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,825 59,926 3.4 2.6 0.7 5.0 14.0 12.2 2.3 2.0 16.4 17.4

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,705 79,922 -0.3 0.3 2.1 34.3 36.9 30.6 8.4 7.2 23.7 24.5

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,300 8,798 -0.9 -6.6 4.4 -3.6 31.1 21.2 3.3 2.9 10.8 14.2

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 30,400 231,952 -0.2 -0.7 -1.2 2.0 40.9 37.3 47.9 44.2 125.1 124.6

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 11,050 64,432 0.5 -3.1 0.9 2.3 24.6 21.3 4.5 4.0 19.3 19.6

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 810 5,748 -0.6 0.0 1.3 -34.1 14.4 13.1 1.7 1.6 11.7 12.0

Mayora Indah Tbk PT MYOR 28,275 25,288 -4.2 -5.8 -5.4 -3.3 30.1 23.6 5.6 4.7 18.9 21.7

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 810 13,892 2.5 0.6 -4.1 24.6 24.1 20.6 6.0 4.9 26.3 25.4

Gudang Garam Tbk PT GGRM 57,750 111,116 2.5 2.8 2.2 60.0 20.8 18.3 3.4 3.0 16.8 17.3

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,240 6,277 1.2 2.9 12.7 1.6 29.5 23.1 6.5 5.3 23.9 23.8

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 6,775 274,276 -1.8 2.7 2.7 4.2 13.5 12.2 2.9 2.6 22.1 21.4

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,850 10,646 -1.2 -3.8 -16.3 -24.5 18.1 12.9 1.7 1.6 10.7 10.6

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,935 18,966 -0.3 -3.3 -3.4 -6.3 14.0 11.4 1.8 1.7 13.8 15.4

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,750 277,200 -0.4 -4.2 -1.4 20.7 17.7 16.2 3.9 3.6 22.8 22.7

XL Axiata Tbk PT EXCL 5,525 47,153 4.2 -6.4 -11.2 24.2 145.3 35.9 3.0 2.9 1.6 7.5

Indosat Tbk PT ISAT 3,665 19,915 0.0 -1.6 -5.5 -14.3 20.2 18.3 1.2 1.1 3.5 5.7

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 6,350 43,180 1.2 2.4 0.0 21.0 27.4 24.0 4.2 3.9 15.4 16.0

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 8,900 42,689 2.0 2.3 19.5 56.1 30.2 22.7 8.0 5.4 29.5 27.0 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 970 9,252 1.0 1.0 -5.4 -37.4 158.8 15.7 0.7 0.7 2.2 3.7

Timah Persero Tbk PT TINS 1,235 9,198 0.8 6.5 0.0 12.8 16.6 15.0 1.6 1.6 11.8 12.0

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 12,950 29,839 2.6 5.5 0.6 11.6 14.3 13.7 3.3 3.0 24.6 22.8 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 24,000 88,350 1.9 0.5 13.9 20.0 16.6 15.1 3.4 3.1 21.4 21.0

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,350 18,008 -2.9 -5.8 -7.8 -8.7 16.9 14.8 1.9 1.8 11.6 12.2

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 15,875 94,163 1.1 -0.2 8.5 14.2 16.1 14.7 3.9 3.4 25.8 24.9

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,156.8 0.8 GEMS IJ 1900 11,176 5.56

Mining 1,204.7 -1.4 INVS IJ 520 5,195 5.05

Basic-Industry 542.5 0.5 TSPC IJ 2850 12,825 4.6

Miscellaneous Industry 1,204.7 -1.4 PNLF IJ 267 8,113 4.30

Consumer Goods 2,086.4 0.6 EXCL IJ 5525 47,153 4.2

Property & Construction 469.3 0.9 KAEF IJ 1155 6,415 4.05

Infrastructure 1,149.0 0.8 LPCK IJ 8500 5,916 3.98

Finance 710.4 1.1 UNTR IJ 18375 68,541 3.96

Trade 892.9 -0.1 INDF IJ 6825 59,926 3.4

Composite 5,089.5 0.6 ADRO IJ 1135 36,304 3.18

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

BBRI IJ 2.3 11,075 ASII IJ -1.8 6,775

BMRI IJ 1.5 10,350 EMTK IJ -11.1 6,000

BBNI IJ 2.6 5,950 MYOR IJ -4.2 28,275

GGRM IJ 2.5 57,750 TLKM IJ -0.4 2,750

UNTR IJ 4.0 18,375 SMMA IJ -3.3 2,900

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

3:15am EUR Spanish Manufacturing PMI 52.4 52.6

3:45am EUR Italian Manufacturing PMI 50.6 50.7

4:00am EUR Final Manufacturing PMI 50.7 50.7

9:45am USD Final Manufacturing PMI 56.1 56.2

10:00am USD ISM Manufacturing PMI 56.5 56.6

10:00am USD Construction Spending m/m 0.8% -0.8%

10:00am USD ISM Manufacturing Prices 58.3 59.5

All Day USD Total Vehicle Sales 16.6M 16.4M

8:35pm JPY Final Manufacturing PMI 52.8 52.8

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2014.