• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN FILLER SERAT SANSEVIERIA TRIFASCIATA PRAIN PADA KOMPOSIT POLIMER DENGAN MATRIKS POLYESTER TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN FILLER SERAT SANSEVIERIA TRIFASCIATA PRAIN PADA KOMPOSIT POLIMER DENGAN MATRIKS POLYESTER TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN FILLER SERAT SANSEVIERIA TRIFASCIATA PRAIN PADA KOMPOSIT POLIMER

DENGAN MATRIKS POLYESTER TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT

Oleh:

Fernita Sylverina Nainggolan NIM. 409240011 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN FILLER SERAT SANSEVIERIA TRIFASCIATA PRAIN PADA KOMPOSIT POLIMER

DENGAN MATRIKS POLYESTER TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT

FERNITA SYLVERINA NAINGGOLAN NIM. 409240011

ABSTRAK

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,berkat dan karuniaNya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Filler Serat Sansevieria Trifasciata Prain pada Komposit Polimer dengan Matriks Polyester terhadap Sifat Mekanik Komposit“.Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen penguji II, dan Bapak Alkahfi Maas Siregar, S.Si, M.Si selaku dosen penguji III yang telah memberikan masukan dan saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran dalam perkuliahan. Kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs.Pintor Simamora, M.Si selaku Ketua Program Studi Fisika FMIPA UNIMED serta seluruh staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Yugia Muis, M.Si yang telah memberikan izin penelitian di Laboratorium Kimia Polimer dalam pembuatan sampel dan kepada Bapak Edi Suratno yang telah memberikan bimbingan maupun saran kepada peneliti sehingga penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar selama melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Polimer USU. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Harry Agusnar, M.Sc., M.Phil yang telah memberikan izin penelitian di Laboratorium Penelitian FMIPA USU untuk pengujian sampel dan kepada Bapak Arman memberikan bimbingan

(5)

maupun saran kepada peneliti sehingga penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar selama melakukan penelitian di Laboratorium Penelitian FMIPA USU.

Teristimewa penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Ayahanda Drs. Tambatua Nainggolan dan Ibunda Bonita Regina Sihombing yang telah membesarkan penulis serta memberikan bimbingan, doa dan ajaran, baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang dan kakak-kakak yang penulis sayangi Frans Sylvester Nainggolan, Vera Sylvia Nainggolan dan Friska Sylvana Nainggolan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Nenek penulis yang tersayang Marintan Simanjuntak yang selalu mendukung penulis di dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudara seperjuangan penulis selama perkuliahaan di jurusan Fisika FMIPA UNIMED Lisbet Lumban Gaol, Devi Trisna Sinaga, Vinni Wati Rumapea, Suryani Sarumpaet, Sartika Lumbantoruan, Pesta Natalia Sigalingging, serta seluruh teman-teman Fisika khususnya Fisika Nondik ’09 serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih juga untuk teman istimewa penulis Jeniusman Binartua Manurung dan terima kasih juga kepada Angel Hutagalung yang selalu mendukung semangat dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan khususnya untuk tekhnologi polimer.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Defenisi Polimer 7

2.1.1. Klasifikasi Polimer Berdasarkan Asalnya 8

2.2. Defenisi Komposit 8

2.2.1. Klasifikasi Komposit 9

2.3. Serat 10

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Performa Komposit 11

2.4.1. Faktor Serat 11

2.4.2. Letak Serat 11

2.4.3. Ukuran Serat 11

2.4.4. Panjang Serat 12

(7)

vii

2.5.1 Karateristik dari Sansevieria 15

2.6. Selulosa 16

2.7. Lignin 17

2.8. Matriks 18

2.8.1. Termoset 18

2.8.2. Matriks Unsaturated Polyester (UPR) 19

2.9. Larutan NaOH 20

2.9.1. Perendaman Serat 22

2.10. Curing pada Polyester 25

2.10.1 Mekanisme Curing 25

2.11 Katalis MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida) 26

2.12 Penentuan Komposisi Komposit 27

2.13 Hukum Hooke 27

2.14 Sifat- Sifat Mekanik 28

2.14.1 Pengujian Kekuatan Tarik (Ultimated Tensile Strength) 29 2.14.2 Pengujian Kekuatan Lentur (Ultimated Flexural Strength) 33

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1. Tempat Penelitian 35

3.2. Alat dan Bahan 35

3.2.1 Alat 35

3.2.2 Bahan 36

3.3 Variabel Penelitian 37

3.4 Prosedur Penelitian 37

3.4.1. Pembuatan dan Peredaman Serat Lidah Mertua 37

3.4.2. Pembuatan Komposit 38

3.4.3. Pembuatan Sampel 39

3.4.4. Prosedur Pengujian Kekuatan Tarik 40 3.4.5. Prosedur Pengujian Kekuatan Lentur 40

3.5. Diagram Alir Penelitian 42

(8)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Pengujian Kekuatan Tarik 47

4.1.2. Pengujian Kekuatan Lentur 55

4.2. Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Klasifikasi Sansievieria 14 Tabel 2.2. Sifat fisik serat sansivieria 15 Tabel 2.3. Parameter weibull dan sifat mekanis serat (Sansevieria

Trifasciata Prain) 16

Tabel 2.4. Karakteristik Natrium Hidroksida 21 Tabel 3.1. Alat yang digunakan dalam penelitian 35 Tabel 3.2. Bahan yang digunakan dalam penelitian 36 Tabel 3.3. Presentasi Sampel Komposit 38 Tabel 3.4. Data pengamatan untuk Uji Tarik 43 Tabel 3.5. Data pengamatan untuk Uji Lentur 44 Tabel 3.6. Tabel hasil pengolahan data untuk uji tarik 45 Tabel 3.7. Tabel hasil pengolahan data untuk uji lentur 45

Tabel 4.1. Komposisi Komposit 47

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Diagram klasifikasi bahan komposit 10 Gambar 2.2. Tanaman Sansevieria trifasciata 13 Gambar 2.3. Struktur Molekul Selulosa 17 Gambar 2.4. Struktur Molekul Lignin 17 Gambar 2.5. Struktur Kimia Polyester 20 Gambar 2.6. Skema Reaksi Kompleks Lignin dan NaOH 23 Gambar 2.6.a. Unsur O memutuskan ikatan 23 Gambar 2.6.b. Unsur Na+ bereaksi dengan unsur oksigen 24 Gambar 2.6.c. Unsur OH- menyerang unsur C 24 Gambar 2.7. Peristiwa curing pada resin polyester 25 Gambar 2.8. Reaksi crosslink antara katalis dengan reaksi polyester 26 Gambar 2.9. Kurva Batas Hukum Hooke pada Gaya Tarik 27 Gambar 2.10. Peralatan Pengujian Mekanik 28

Gambar 2.11.a. Uji Tarik Bahan 30

Gambar 2.11.b. Kurva Gaya Tarik Pertambahan Panjang 30 Gambar 2.12. Kurva Tegangan- Regangan 32 Gambar 3.1. Bentuk Sampel Pengujian Kekuatan Tarik dengan Standar

ASTM D -638 Type 4 39

Gambar 3.2. Bentuk Sampel Pengujian Lentur dengan Standar ASTM

D- 790 39

Gambar 3.3. Layee Universal Testing Machine WDW-10 41 Gambar 3.4. Diagram alir proses pembuatan komposit 42 Gambar 4.1. Perbandingan Kekuatan Tarik antara Sampel 1 dengan

Sampel 2 49

Gambar 4.2. Hubungan Fraksi Volume Serat dengan Kekuatan Tarik

Komposit Polyester dengan serat Sansivieria Trifasciata Prain 49 Gambar 4.3. Perbandingan Modulus Young antara Sampel 1 dengan

(11)

x

Gambar 4.4. Perbandingan regangan antara Sampel1 dengan Sampel 2 53 Gambar 4.5. Perbandingan kekuatan lentur antara Sampel 1 dengan Sampel 2 55 Gambar 4.6. Hubungan Fraksi Volume Serat dengan Kekuatan Lentur

Komposit Polyester dengan serat Sansivieria Trifasciata Prain 56

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data Pengamatan Kekuatan Tarik Komposit 63 Lampiran 2. Pembahasan Regresi untuk Uji Tarik dan Uji Lentur

Komposit 75

Lampiran 3 Data Pengamatan Kekuatan Lentur Komposit 78 Lampiran 4 Grafik Perbandingan Uji Tarik dan Uji Lentur 84

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian 90

Lampiran 6 Surat Persetujuan Penyusunan Skripsi 98 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Laboratorium Kimia Polimer USU 99 Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Laboratorium Penelitian FMIPA USU 100 Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian Laboratorium Kimia

Polimer USU 101

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian Laboratorium Penelitian

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan arus globalisasi dan kemajuan tekhnologi yang berkembang ,setiap negara dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan tekhnologi dan menciptakan inovasi- inovasi yang baru. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan yaitu pengembangan tekhnologi hijau atau tekhnologi ramah lingkungan yang menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti untuk mendukung kemajuan tekhnologi saat ini. Kebutuhan akan material juga cenderung bertambah dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan material- material baru yang lebih berkualitas dengan biaya yang relatif murah. Contohnya yaitu pada perabot rumah tangga (panel,kursi,meja), kendaraan bermotor, pesawat terbang, dan lain- lain.

Tekhnologi komposit merupakan tekhnologi hijau dengan menggunakan material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan tekhnologi ini disesuaikan juga dengan keadaaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung. Komposit diartikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih yang berbeda bentuknya, Komposisi kimianya dan tidak saling melarutkan antara materialnya dimana material yang satu berfungsi sebagai penguat dan material yang lainnya berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga kesatuan unsur-unsurnya. Komposit berpenguat serat banyak diaplikasikan pada alat- alat yang membutuhkan perpaduan dua sifat dasar yaitu kuat namun juga ringan. Bahan komposit memiliki banyak keungulan, diantaranya berat jenisnya rendah kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah.Bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu komposit partikel (particulate composite) dan komposit serat (fibre composite). Unsur utama penyusun komposit yaitu pengisi (filler) yang berupa serat sebagai kerangka dan unsur pendukung lainnya yaitu matriks. Pengisi (filler) dan matriks merupakan dua unsur yang diperlukan dalam pembentukan material komposit.

(14)

2

merupakan homopolimer glukosa yang memiliki berat molekul tinggi dan berada dalam mikrofibril-mikrofibril dimana ikatan hidrogen antara rantai-rantai selulosa tersebut menghasilkan struktur kristalin yang kuat. Penggunaan serat alam sebagai filler semakin terus menerus digunakan karena aplikasinya yang luas dan harganya yang relative murah dan juga merupakan salah satu cara yang cepat dan murah untuk memodifikasi sifat mekanik material komposit karena filler sangat menentukan sifat komposit secara signifikan. Dalam pembuatan komposit filler digunakan untuk meningkatkan kekerasan dan modulus elastisitasnya, tetapi juga dapat dilakukan modifikasi terhadap nilai kekuatan, ketangguhan, stabilitas, konduktivitas panas dan listrik.

Indonesia sebagai negara agraris yang penuh dengan kekayaan alam memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan jenis serat baru yang

dapat dibandingkan dengan serat yang telah ada bahkan dapat “menyamai” serat

sintesis. Serat daun „‟RZ (Sansevieria Trifasciata Sansevieria Trifasciata Prain) yang merupakan tanaman dari family Sansevieria adalah salah satu jenis tanaman yang perlu diteliti mengingat tanaman ini mudah untuk dibudidayakan dan memiliki potensi yang sangat baik sebagai penguat komposit berbasis serat alam dan yang merupakan salah satu jenis tanaman yang seratnya mengandung selulosa.

Menurut hasil penelitian pada International Journal of Fiber and Textile Research, 2011, Komposit dibuat menggunakan serat Sansevieria Trifasciata

(15)

3

82.33MPa, 3GPa. Dampak pengujian kekuatan sekitar 8,97J/cm2. Dampak analisis sifat tarik, sifat lentur dan impak dari komposit serat Sansevieria Trifasciata diperoleh masing –masing hasil yang paling optimal terdapat pada fraksi 30 mm : 40%. Disini resin epoksi mempunyai kekurangan yaitu mempunyai penyusutan yang kecil pada pengawetan dan tidak tahan terhadap asam.

Matriks merupakan unsur pendukung lainnya dalam pembuatan komposit. Matriks didefenisikan sebagai bahan yang wujudnya cair yang digunakan untuk membalut dan menyatukan filler tanpa bereaksi secara kimia dengan filler tersebut. Secara umum matriks jenis polimer terbagi kepada jenis termoset dan jenis termoplastik. Matriks termoset adalah penggabungan bahan resin dengan hardener atau resin dengan katalis yang mengeras apabila dicampur dan tidak dapat kembali ke bentuk semula atau bahan yang tidak boleh dibentuk semula selepas struktur akhir terhasil. Matriks ini cenderung berfungsi sebagai perekat bahan komposit. Jenis matriks yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin polyester. Resin polyester merupakan salah satu resin termoset yang mudah

diperoleh, selain harganya murah resin polyester ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan serat alam tanpa menimbulkan reaksi dan gas, tahan terhadap asam, daya tahan terhadap impak, dan pembuatannya relative mudah. Resin ini juga mempunyai karateristik yang khas yaitu dapat diwarnai, transparan, dapat dibuat kaku dan fleksibe, tahan air, cuaca dan bahan kimia. Polyester dapat digunakan pada suhu kerja mencapai 790C atau lebih tergantung partikel resin dan keperluannya. Penambahan resin polyester ini dimaksudkan untuk meningkatkan ikatan (mechanical bonding) antara serat dan matriks maupun penyusun komposit lainnya. Peningkatan kekuatan komposit serat alam dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan perlakuan kimia serat atau dengan penambahan coupling agent. Perlakuan kimia serat saat ini lebih sering digunakan yaitu dengan

menggunakan alkali seperti NaOH, karena lebih ekonomis (Diharjo,2006)

(16)

4

serat daun nanas dengan orientasi serat searah meningkat dengan semakin meningkatnya fraksi volume serat namun hal ini terjadi sebaliknya pada komposit serat daun nanas dengan orientasi serat pendek acak sedangkan hasil untuk regangan tarik komposit serat daun nanas dengan orientasi serat searah dan serat pendek acak meningkat dengan semakin meningkatnya fraksi volume serat, dimana regangan tarik komposit serat daun nanas dengan orientasi serat pendek acak lebih tinggi dibandingkan dengan orientasi serat searah.

Selain itu pada ada penelitian sebelumnya (Arif Nurudin, Achmad As‟ad

Sonief, Winarno Yahdi Admodjo, 2011) membahas mengenai karateristik kekuatan mekanik komposit berpenguat serat kulit waru (hibiscus tiliaceus) kontinyu laminat dengan perlakuan alkali bermatriks polyester dengan hasil yang diperoleh untuk perlakuan alkalisasi serat menggunakan NaOH 5% selama 2 jam memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan tarik dan kekuatan bending komposit, untuk orientasi arah sudut serat tidak memberikan pengaruh terhadap kekuatan tarik tetapi berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan bending, untuk hasil pengujian tarik didapatkan nilai sebesar 66,14 Mpa pada orientasi arah sudut serat 00/450/-450/00 diartikan bahwa hasil dari pengujian tarik tersebut belum dapat digunakan sebagai serat penguat dalam pembuatan kulit badan kapal karena belum memenuhi standar kekuatan tarik sebesar 85MPa, sedangkan pada orientasi sudut serat 450/00/00/-450 sebesar 66,14 Mpa dan 66,78 Mpa pada orientasi sudut serat 45o/00/-450/00, dan untuk hasil pengujian bendingnya didapatkan nilai tertinggi sebesar 179,78 Mpa pada orientasi arah sudut serat 00/450/-450/00 disimpulkan bahwa hasil pengujian bending tersebut dapat digunakan sebagai serat penguat dalam pembuatan kulit badan kapal karena sudah memenuhi nilai standar kekuatan bending sebesar 152 MPa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh penggunaan filler serat lidah mertua pada komposit polimer dengan matriks polyester terhadap sifat mekanik komposit. Adapun judul penelitian ini adalah

“Pengaruh Penggunaan Filler Serat Sansevieria Trifasciata Prain pada

(17)

5

1.2Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Filler yang digunakan adalah serat daun Sansevieria Trifasciata Prain 2. Matriks yang digunakan adalah Matriks Unsaturated Polyester (UPR)

3. Katalis yang digunakan adalah katalis MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida)

4. Sifat mekanik yang diamati adalah uji tarik dan uji lentur.

1.3Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekuatan lentur) komposit polyester dengan menggunakan filler serat daun Sansevieria Trifasciata Prain ?

2. Bagaimanakah pengaruh fraksi volume serat daun Sansevieria Trifasciata Prain yang berbeda terhadap kekuatan komposit ?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Mengetahui sifat mekanik kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit matriks polyester dengan filler serat daun Sansevieria Trifasciata Prain. 2. Mengetahui pengaruh fraksi volume serat daun Sansevieria Trifasciata

Prain terhadap kekuatan tarik dan lentur komposit.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(18)

6

2. Untuk mendapatkan bahan yang memiliki manfaat yang lebih tinggi. 3. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian-

penelitian berikutnya yang bertujuan lebih pada pengembangan komposit khususnya yang menggunakan serat alami lainnya dengan komposisi yang lebih variatif untuk mendapatkan material komposit, sesuai dengan sifat yang diinginkan.

(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Komposit serat Sansevieria Trifasciata Prain dengan matriks polyester mempunyai nilai kekuatan tarik optimal pada fraksi volume (2,5: 97,5)% yaitu 51,83 MPa dan nilai kekuatan lentur optimal pada fraksi volume (7,5 : 92,5)% yaitu 91,84 MPa.

2. Hubungan fraksi volume filler Sansevieria Trifasciata Prain dengan matriks polyester mengalami penurunan nilai kekuatan tarik apabila fraksi volume diperbesar yaitu pada perbandingan fraksi volume (2,5 : 97,5) diperoleh kekuatan tarik yaitu 51,83 MPa dan mengalami penurunan pada fraksi volume (10 : 90)% diperoleh kekuatan tarik yaitu 45 MPa sama halnya dengan hubungan fraksi volume filler Sansevieria Trifasciata Prain dengan matriks polyester mengalami penurunan nilai kekuatan

lentur apabila fraksi volume diperbesar yaitu pada perbandingan fraksi volume (2,5 : 97,5)% diperoleh kekuatan lentur yaitu 89,59 Mpa dan mengalami penurunan pada fraksi volume (10 : 90)% diperoleh kekuatan lentur yaitu 51,26 MPa.

5.2 Saran

1. Melakukan pencampuran matriks dan katalis sebaiknya menggunakan Internal Mixer supaya tercampur secara homogen.

(20)

60

3. Penyusunan serat sebaiknya disusun secara merata disetiap bagiannya agar nilai kekuatan tarik dan lenturnya mengalami peningkatan tiap kenaikan fraksi volume komposit.

(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Assatrah.,(2010),Unit1NatriumHidroksidahttp://www.id.scribd.com/com/doc/28438 278/UNIT-1-Natrium Hidroksida.html

Bramantyo,Amar.,(2008) (http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124761-R040825-Pengaruh%20konsentrasi-Literatur.pdf) (akses 10 November 2012)

Diharjo, K.,(2006) Pengaruh Perlakuan alkali Terhadap Sifat Tarik Bahan Komposit Serat Rami-Polyester, Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra. (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?departmentID=MES)

Feldman, Dorel., (1995), Bahan Polimer Konstruksi Bangunan, Terjemahan Anton J, Hartomo, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Gustami,Evi.,(2011)(http://evgust.wordpress.com/2011/04/16/serat rami/selulosa/) ( akses 20 November 2012)

Hadi, B., K., (2000), Mekanika Struktur Komposit, Direktorat pembinaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Bandung.

Hafiz., (2011) (http://chemeng-education.blogspot.com/2011/01/pengujian-tekan-lenturan-pada-papan.html) (akses 10 November 2012)

Kanimozhi, M., (2011), Investigating The Physical Characteristics Of Sansevieria Trifasciata Fibre, Journal of scientific and research.1(1).1-4.

Laintarawan, I Putu, dkk .,(2009) , Buku Ajar Mekanika Bahan , Fakultas Teknik Universitas HinduIndonesia , Denpasar

Musanif, I., S., (2011), Karakterisasi serat daun “RZ” (Sansevieria Trifasciata Prain) Sebagai Material Penguat Komposit Berbasis Serat Alam.1(2).22-28.

Nurjamilah,Iin,dkk., (2010) (http://ml.scribd.com/doc/102368023/MAKALAH-sansievera-baru) (akses 5 Oktober 2012)

Nurudin ,Arif, Achmad As’ad Sonief, Winarno Yahdi Admodjo., (2011)

Karakterisasi Kekuatan Mekanik Komposit Berpenguat Serat Kulit Waru (Hibiscus Tiliaceus) Kontinyu Laminat Dengan Perlakuan Alkali Bermatriks Polyester 2(3).216-217.

(22)

62

Rahman,M., Riyanta, B, dan Diharjo, K., (2011), Pengaruh Fraksi Volume Serat dan Lama Perendaman Alkali terhadap Kekuatan Impak Komposit Serat Aren Polyester. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, vol.14, No.1, hal 26-32.

Richardson., (1987) ( http://sceins.blogspot.com/2011/06/pengertian-matriks.html) (akses 5 Oktober 2012)

Sastra Negara, Azhari., (2009) (http://www.infometrik.com/2009/09/mengenal-uji-tarik-dan-sifat-sifat-mekanik-logam/) (akses 10 November 2012)

Schwartz., (1997) (http://sceins.blogspot.com/2011/06/pengertian-matriks.html) (akses 5 Oktober 2012)

Setyawan, Paryanto Dwi ,Yasmi Herlina Sari, Dewa Gede Permata Putra.,(2012) Pengaruh Orientasi dan Fraksi Volume Serat Daun Nanas (ananas comosus) Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester Tak Jenuh (UP) 2(1).31-32.

Smallman, E. R., dan Bishop, J., R., (2000), Metalurgi Fisik Modren dan Rekayasa Material, Penerjemah Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Surdia,Tata, Shinroku Saito.,(1985) (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789 /28366/4/Chapter%20II.pdf) (akses 5 Oktober 2012)

Tex99.,(2011) (http://textile99.blogspot.com/2011/12/serat-poliester.html) (akses 10 November 2012)

USU., (2010) (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28366/4/Chapter%20 II.pdf) (akses 8 Oktober 2012)

USU., (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19860/6/Chapter%20II.pdf) (akses 18 November 2012)

Vlack, Van., (1992), Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi kelima, Elangga, Jakarta.

Vlack Van. L. H., (1994), Ilmu dan Tekhnologi Bahan, terjemahan Ir. Sriati Djaprie, Erlangga , Jakarta.

Vlack, Van., (2004), Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Terjemahan, edisi 6, Erlangga, Jakarta.

Gambar

Gambar 4.4. Perbandingan regangan antara Sampel1 dengan Sampel 2
Grafik Perbandingan Uji Tarik dan Uji Lentur

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dimana pelaksanaan Kurikulum Berbasis Pendidikan Karakter pada pembelajaran penjasorkes di SD Negeri se-Kecamatan Subah telah baik, maka penulis

alasan tersebut, maka penulis membahasnya dalam skripsi dengan mengambil judul “ FUNGSI SOSIAL LAYANG-LAYANG (TAKO) TERHADAP MASYARAKAT JEPANG MODERN ”.

untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

22 Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris tahun 2011, rasio jenis kelamin pada pasien anak dengan autisme adalah 7 : 1, akan tetapi dalam penelitian tersebut disebutkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ASI di Posyandu Melati I Plotengan Tempel Sleman Yogyakarta pada

[r]

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa metode demonstrasi yang dalam pelaksanaannya memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait

Data primer yang dikumpulkan meliputi pertumbuhan panjang tangkai mawar setelah tagging maupun setelah tanam, umur panen mawar, karakteristik varietas mawar, serta