SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Lisa Nova
NIM : 078114074
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Lisa Nova
NIM : 078114074
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
vii
berjudul “
Analisis Pengobatan Antibiotik Pada Geriatri Berdasarkan Laju
Filtrasi Glomerolus Dengan Formula
Modification of Diet in Renal Disease
di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman Periode 2009”
. Diwarnai suka dan duka
penulisan skripsi ini dapat selesai berkat dukungan berbagai pihak. Penulis ingin
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian ini :
1. Seluruh staff Rumah Sakit Panti Rini , RSUD Sleman, RSUP dr. Sardjito,
dan RS Panti Nugroho atas ijin dan arahan yang diberikan untuk
melakukan penelitian ini.
2. Ipang Djunarko,M.Sc.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma atas bimbingan dan kerja samanya sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan lancar dan baik.
3. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing I atas
masukan dan dukungan yang sangat membangun dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Maria Wisnu Donowati, M.Si.,Apt. selaku dosen pembimbing II yang
selalu memberikan semangat dan pencerahan untuk jalannya penelitian ini.
5. dr. Fenty, M.Kes.,Sp.PK dan Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt. sebagai dosen
viii
yang selalu diberikan.
8. Kekasih jiwa penulis, Giovan Setiawan yang selalu meneduhkan jiwa dan
memberikan cinta yang membangkitkan semangat.
9. Mama-Papa Wibowo, Osmond, dan Danny yang selalu memberikan
semangat dan mendukung setiap proses penelitian ini.
10. Sahabat masa kejayaan penulis, Hanindya, Fransisca Ndari, Yesshinta,
Yestamia, Yuanita yang selalu membawa warna dan keceriaan.
11. Sahabat dan sodara terkasih Fiona Olivia dan Sindhutama yang tiada henti
memberi semangat dan menebarkan tawa.
12. Teman seperjuangan, Ratna Mustika yang selalu menemaniku dalam suka
dan duka di segala proses penelitian dan penyusunan karya ini.
13. Teman-teman satu team GFR Dita, Frissa, Olive, Nila, Bimo, Hetty,
Mayan atas segala pencerahan dan motivasi yang bermanfaat dalam proses
penelitian ini.
14. Teman-teman bermain dan belajar Ibu Dewi, Ina, Fenny, Ririn, Dina,
Siska, Yesia, Paulina, Sasa, atas motivasi dan dukungan yang selalu ada
selama ini.
xi
C. Perubahan Fungsi Ginjal Pada Lansia………
D. Glomerular Filtration Rate (GFR) ………
E. Perubahan Laju Filtrasi Glomerolus pada Lanjut Usia………...
F. Obat Antibiotik………...
G. Penyesuaian Dosis pada Geriatri………
H. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Nilai LFG………..
Keterangan Empiris………...
BAB III METODE PENELITIAN………..
A. Jenis dan Rancangan Penelitian………..
B. Definisi Operasional………...
G. Tata Cara Analisis Hasil……….
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN………
xii
C.
Jenis Obat Antibiotik yang Memerlukan Penyesuaian
Dosis……….
BAB V KESIMPULAN dan SARAN……….
A. Kesimpulan……….
B. Saran………
DAFTAR PUSTAKA………...
LAMPIRAN……….
BIOGRAFI PENULIS……….
xiii
Tabel II.
Data Jenis Antibiotik Pada Geriatri yang Perlu
Penyesuaian Dosis pada tiap Rumah Sakit di Kabupaten
Sleman pada tahun 2009………..
33
Tabel III.
Data Jenis Antibiotik Menurut Perlakuan Penyesuaian
Dosis di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009
xiv
Diagram Perbandingan GFR normal dan Tidak………
Diagram Pembagian
Stage
LFG Berdasarkan Jenis
Kelamin ……….
Diagram Perbandingan LFG Normal dan Tidak
Normal Berdasarkan Jenis Kelamin ……….
Diagram Perbandingan LFG Berdasarkan Tingkatan
Umur………..
Diagram Persentase Pengobatan yang Butuh
xv
Surat Perijinan Penelitian dari RSUP dr.Sardjito……..
Surat Perijinan Penelitian dari Kabupaten Sleman……
Surat Perijinan Penelitian dari RSUD Sleman………...
Surat Perijinan Penelitian dari RS Panti Nugroho…….
Bukti Pembayaran Penelitian dari RS Panti Rini……...
Data Subyek Uji RSUP dr.Sardjito………
Data Subyek Uji RS Panti Rini………..
Data Subyek Uji RS Panti Nugroho………..
Data Subyek Uji RSUD Sleman………
xvi
Glomerular Filtration Rate
(GFR) yang dihitung dengan formula
Modification of
Diet in Renal Disease
(MDRD) di Rumah Sakit Kabupaten Sleman Periode 2009.
Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui profil pasien
geriatri dan jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerulus berdasarkan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD)
di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Hasil penelitian menunjukan dari
591 sampel terdapat 15% pengobatan obat antibiotik yang tidak sesuai di Rumah
Sakit Kabupaten Sleman periode 2009 dengan 59% LFG normal dan 41%
mengalami penurunan LFG. Serta penyesuaian dosis yang perlu dilakukan yaitu
46% membutuhkan perubahan frekuensi penggunaan, 45% perlu dilakukan
pengurangan dosis, 7% perlu dilakukan penyesuaian dosis, namun tidak
teridentifikasi dosis yang dianjurkan, dan 2% antibiotik yang perlu dihilangkan.
Profil subyek berdasarkan LFG, pada
stage
1 sebesar 22% dari 591 kasus
, stage
2
sebesar 37%,
stage
3A sebesar 20%, pada
stage
3B sebesar 13%. Sedangkan
untuk
stage
4 dan 5 menunjukkan persentase kurang dari 10 % dari 591 kasus
yang ada.
xvii
with the formula of Modification Diet in Renal Disease (MDRD) in hospitals
Sleman Period 2009.
Moreover, this study also aims to identify the profile of geriatric patients
and geriatric patients who experience a decrease glomerular filtration rate based
on the formula dietary modifications in Renal Disease (MDRD) at Sleman District
Hospital, the period of 2009.
It is the observational study design was retrospective descriptive
evaluative. This study shows that out of 591 samples containing 15%
inappropriate antibiotic treatment in Sleman hospital period in 2009 with 59% and
41% of normal GFR GFR decline. And dosage adjustments need to be done that
requires changing the frequency of usage of 46%, 45% required a dose reduction,
7% dosage adjustment is necessary, but not identified the recommended dose, and
antibiotics of 2% which needs to be eliminated. Profile of subjects based on LFG,
in phase 1 by 22% from 591 case, stage 2 by 37%, 3A% 20 stage, 3B on stage by
13%. As for stage 4 and 5 shows the percentage below 10% of 591 cases.
1
Pasien geriatri merupakan kelompok pasien yang telah berumur 60 tahun
ke atas (Kurtal
et al.
, 2008). Perubahan paling berarti dalam usia lanjut ialah
berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya
creatinin clearance
, walaupun tidak
terdapat penyakit ginjal atau kadar kreatininnya normal. Hal ini menyebabkan
ekskresi obat sering berkurang, dengan akibat perpanjangan atau intensitas
kerjanya (Darmansjah, 2006).
Kurtal
et al.
, 2008 mengemukakan bahwa pasien kelompok geriatri akan
mengalami penurunan fungsi ginjal dimana nilai
Glomerular Filtration Rate
(LFG) kurang dari 60 ml/min/1,73 m
2. LFG merupakan parameter terbaik untuk
mengukur fungsi ginjal dan mengetahui seberapa parah penurunan fungsi ginjal
(Dipiro,2008). Adapun 52% pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG perlu
adanya penyesuain dosis obat (Kurtal
et al.
, 2008). Perhitungan LFG
menggunakan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) karena
menurut Hermsen, Maiefski, Florescu, Qiu, and Rupp (2009) formula MDRD
lebih akurat untuk menghitung LFG yang kurang dari 60 ml/min/1,73 m
2dibandingkan dengan formula
Cockcroft-Gault
(CG).
kesalahan dosis yang berakibat pada tidak tercapainya efek dari obat ataupun
berakibat pada efek toksik pada ginjal yang memungkinkan terjadinya kerusakan
ginjal (Anonim,2009a)
Pemilihan rumah sakit sebagai tempat penelitian di Kabupaten Sleman
dilakukan dengan melihat BOR (
Bed Occupancy Rate
) yang lebih dari 50% dan
melihat letak rumah sakit yang tidak berpusat pada satu lingkup daerah saja.
Penelitian dilakukan di empat rumah sakit besar di kabupaten Sleman yaitu RSUD
Sleman, RSUP dr.Sardjito, Rumah Sakit Panti Rini, dan Rumah Sakit Panti
Nugroho.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara jelas
mengenai ada tidaknya pengobatan obat antibiotik yang tidak sesuai pada pasien
geriatri dengan melihat nilai laju filtrasi glomerulusnya khususnya di Kabupaten
Sleman. Karena jika terdapat ketidaksesuaian pengobatan, dapat menyebabkan
terjadinya penurunan fungsi ginjal sampai kerusakan ginjal kronik sehingga
derajat kesehatan masyarakat pun akan mengalami penurunan.
1. Perumusan Masalah
a)
Seperti apakah profil laju filtrasi glomerolus pasien geriatri yang
berdasarkan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009 meliputi jenis kelamin dan
umur?
antibiotik yang tidak sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode
2009?
c)
Seperti apakah dosis dan jenis antibiotik yang diberikan pada pasien
geriatri dengan perbandingan nilai LFG menggunakan formula MDRD
yang tidak sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan pengobatan obat antibiotik
terhadap penurunan laju filtrasi glomerolus yang pernah dilakukan, antara lain:
a)
Modified Diet in Renal Disease Method Overestimaters Renal Fuction in
Selected Elderly Patients
(Roberts, Ibsen, Schioier, 2009). Metode
penelitian ini adalah membandingkan MDRD dan
Cockcroft-Gault
(CG)
menggunakan nilai
gentamisin clearance
pada pasien lansia.
b)
Calculation of the Estimated Creatinine Clearance in Avoiding Drug
Dosing Errors in the Older Patient
(Hu, Kai-Ting,Matayoshi,Amy,
Stevenson,dan Frazier,2001). Metode penelitiannya retrospektif dengan
subyek uji pasien dengan umur lebih dari 80 tahun yang kemudian
dihitung GFR dengan CG dan dibandingkan dengan dosis pemberian obat
yang perlu disesuaikan.
mendapat pengobatan antimikrobia yang kemudian dibandingan nilai
GFR nya berdasarkan MDRD dan CG. Kesimpulan yang didapat MDRD
GFR lebih tepat dibandingkan GFR CG pada pasien penyakit ginjal akut
maupun kronis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai
“Analisis Pengobatan Antibiotik Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi
Glomerolus dengan Formula
Modification of Diet in Renal Disease
di Rumah
Sakit Kabupaten Sleman Periode 2009” belum pernah dilakukan.
3.
Manfaat
Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dalam mempraktekkan pelayanan
kepada masyarakat salah satunya dalam mencegah terjadinya pengobatan obat
antibiotik yang tidak sesuai terhadap pasien geriatri yang mengalami penurunan
laju filtrasi glomerulus
.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengevaluasi peresepan obat Antibiotik pada pasien geriatri berdasarkan
nilai
Glomerular Filtration Rate
(GFR) yang dihitung dengan formula
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerulus berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten
Sleman periode 2009 meliputi jenis kelamin dan umur.
b) Mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerulus berdasarkan formula MDRD yang mendapatkan pengobatan
obat antibiotik yang tidak sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
periode 2009.
c)
Mengetahui dosis dan jenis antibiotik yang perlu disesuaikan pada
pasien geriatri dengan perbandingan nilai LFG menggunakan formula
6
Gambar1. Letak ginjal dalam tubuh
(Patel,2009)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah
lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal memiliki satuan unit
fungsional yaitu nefron yang jumlahnya
kurang lebih 1.000.000 dalam setiap
ginjal. Setiap nefron terdiri dari berkas kapiler (glomerulus atau badan malpighi),
tubulus proximal, tubulus distal, serta tubulus kolektivus (Setiadi, 2007).
Ginjal menyaring sebagian besar kreatinin dan membuangnya dalam urin.
Kreatinin adalah produk katabolisme dari keratin fosfat yang ada di dalam otot.
Hasil katabolisme tersebut memiliki nilai yang konstan dalam tiap individu setiap
harinya. Kreatinin sangat bergantung dari massa otot. Biosintesis kreatin sendiri
juga berasal dari glisin, arginin, dan metionin. Sintesis kreatin diselesaikan lewat
reaksi metilasi guanidoasetat oleh senyawa S-adenosilmetionin di hati.
Kreatinin dikeluarkan peredarannya dari darah oleh ginjal. Hampir tidak
ada sama sekali reabsorpsi kreatinin yang dilakukan ginjal. Jika filtrasi yang
dilakukan
glomerulus
berkurang
maka
kadarnya
di
darah
akan
tinggi
(Dugdale,2009).
B. Geriatri
Menurut WHO, pembagian terhadap populasi usia meliputi tiga tingkatan,
yaitu
a) lansia (
elderly
) dengan kisaran umum 60-75 tahun,
b) tua (
old
) 75-90 tahun
c) sangat tua (
very old
) dengan kisaran umur > dari 90 tahun
terhadap berbagai macam penyakit dan problem yang berkaitan dengan terapi obat
(Walker dan Edwards, 2003).
C. Perubahan Fungsi Ginjal pada Lansia
Gambar 2. Anatomi ginjal
(Anonim,2009b)
Terdapat beberapa perubahan pada pembuluh darah ginjal pada lansia.
Pada korteks ginjal, arteri aferen dan eferen cenderung untuk atrofi yang berarti
terjadi pengurangan jumlah darah yang terdapat di glomerulus. Jadi ketika aliran
darah di korteks berkurang, aliran di jukstaglomerular akan meningkat. Ini
berpengaruh pada konsentrasi urin yang berkurang pada usia lanjut akibat
gangguan pengaturan sistem keseimbangan (Hadimartono, 1990).
D.
Glomerular Filtration Rate
(GFR)
Glomerulus merupakan gulungan pembuluh darah kapiler yang berada di
dalam sebuah kapsul sirkuler, yang disebut kapsula Bowman (McCance, 2002).
Secara bersamaan, glomerulus dan kapsula Bowman disebut dengan korpuskulum
renalis. Ginjal manusia memiliki sekitar satu juta glomerulus di dalamnya.
Glomerulus terdiri atas tiga tipe sel intrinsik: sel endotel kapiler, sel epitel yang
dipisahkan dari sel endotel oleh membrana basalis glomerular, serta sel mesangial
(SIUC, 2007).
Gambar 3. Glomerolus Ginjal
Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah volume cairan (fluida) yang disaring
dari kapiler glomerulus ginjal ke dalam kapsul Bowman per satuan waktu.
Sedangkan
creatinin clearance rate
(CCR atau CrCl) adalah volume plasma darah
yang dibersihkan dari kreatinin per satuan waktu. CCR merupakan nilai yang
dapat digunakan sebagai pembanding nilai LFG atau menghitung nilai LFG. Laju
Filtasi Glomerolus (LFG) ini biasanya dicatat dalam satuan volume per waktu,
misalnya mL/menit. (National Kidney Foundation, 2000).
Ada beberapa teknik yang berbeda yang digunakan untuk menghitung atau
memperkirakan laju filtrasi glomerulus (LFG), antara lain dengan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) dan
Cockcroft-Gault
(CG).
Perhitungan LFG
dengan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) membutuhkan data serum kreatinin, umur, suku bangsa, dan jenis
kelamin sedangkan dengan metode
Cockcroft-Gault
(CG) membutuhkan data
berat badan, serum kreatinin, umur, dan jenis kelamin (Johnson,2005).
Metode pengukuran LFG seperti MDRD dan Cockcroft-Gault tidak
didapatkan hubungan linier antara nilai serum kreatinin dan nilai LFG. Dimana
pasien dengan nilai kreatinin normal belum tentu mempunyai nilai LFG yang
normal pula. Hal ini menyebabkan banyaknya pasien geriatri yang terlambat
terdeteksi bahwa mereka sebenarnya telah mengalami penurunan fungsi ginjal
(Johnson,2005).
Nilai LFG pada individu dewasa mendekati 120-130 mL/min/1.73 m
2dan
akan menurun seiring dengan meningkatnya usia. Penurunan LFG merupakan
tanda awal dari gagal ginjal, oleh karena itu nilai LFG digunakan untuk
mendiagnosa dan menentukan kriteria dari penyakit ginjal kronis (National
Kidney Foundation, 2010).
Faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus (LFG) antara lain
a. tekanan arteri
Apabila tekanan arteri meningkat maka tekanan dalam glomerolus juga
meningkat sehingga LFG meningkat.
b. efek konstriksi arteriol aferen
Konstriksi arteriol aferen akan menurunkan laju aliran darah maka
menurunkan tekanan glomerolus sehingga LFG menurun.
c. efek konstriksi arteri eferen
d. efek aliran darah glomerolus atas laju filtrasi glomerolus (LFG)
Saat arteri aferen dan eferen berkontraksi maka jumlah darah yang mengalir
ke dalam glomerolus tiap menitnya akan berkurang sehingga tekanan koloid
osmotik plasma dalam glomerolus akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan
LFG menurun meskipun tekanan glomerolus tinggi.
(Setiadi, 2007)
E. Perubahan Laju Filtrasi Glomerulus pada Lanjut Usia
Volume total cairan yang tersaring oleh glomerulus sekitar 180 L/hari,
atau 120 mL/menit. Jumlah filtrasi plasma per satuan waktu disebut dengan
glomerular filtration rate
(GFR), dan berbanding langsung dengan tekanan
perfusi pada kapiler glomerulus. Faktor-faktor yang menentukan GFR berkaitan
langsung dengan tekanan yang mendorong atau melawan filtrasi. Perubahan pada
resistensi arteriol aferen maupun eferen akan menyebabkan perubahan pada
tekanan hidrostatik kapiler serta GFR. Vasokonstriksi pada salah satu arteriol
memiliki efek berlawanan pada tekanan glomerular. Contohnya, apabila arteriol
aferen berkonstriksi maka aliran darah akan berkurang sehingga ada penurunan
tekanan glomerular. Hal ini akan kemudian menurunkan GFR sehingga cairan
tubuh terjaga.
tekanan dengan adanya perubahan permeabilitas kapiler serta luas permukaan
untuk filtrasi (McCance, 2002).
Tabel I. Tahap
Chronic Kidney Disease
(CKD) Berdasarkan GFR
(Knott, 2010)
I
90+
Fungsi renal normal
(tetapi urinalisis dan struktur
II
60-89
Fungsi renal sedikit menurun
(CKD tahap 2 tidak dapat
didiagnosa dari GFR saja tapi
juga membutuhkan urinalisis
IIIa
45-59
Fungsi renal menurun dalam
tahap moderat, dengan atau
IIIb
30-44
Fungsi renal menurun dalam
tahap moderat, dengan atau
IV
15-29
Penurunan fungsi renal yang
berat
Memikirkan
rencana untuk
mengatasi gagal
ginjal tahap akhir
F. Obat Antibiotik
Antibiotika merupakan obat anti-infeksi, yang bekerja melawan kehidupan
mikroorganisme jahat dalam tubuh. Obat ini juga dikenal sebagai antimikrobia.
Obat-obatan antibiotik dapat berupa antibakteri contohnya gentamisin, antivirus
(misalnya asiklovir), antifungi (misalnya flukonazol), antiprotozoa (misalnya
metronidazol), atau antihelmintes misalnya mebendazol.
Antibiotik bekerja dengan menghentikan pembelahan sel (bakteriostat),
atau dengan membunuh mikroorganisme secara langsung (bakterisida). Sel yang
paling rentan terhadap efek bakteriostat dan bakterisida adalah sel yang membelah
dengan cepat. Agar obat antimikroba efektif, obat tersebut harus dalam
konsentrasi yang cukup di dalam aliran darah seseorang, dan begitu juga dalam
cairan interstisial.
Antibiotik spektrum luas adalah antibiotik yang efektif melawan berbagai
mikroorganisme berbeda, seperti kokus dan basilus. Antibiotik spektrum luas
dapat dimungkinkan melawan kelompok bakteri Gram positif maupaun Gram
negatif. Antibiotik spektrum sempit sangat efektif melawan mikroorganisme
spesifik (Brooker, 2005).
lipat) dan memberi efek toksik pada ginjal (nefrotoksik), maupun organ lain
(misalnya ototoksisitas) (Anonim,2009a).
G. Penyesuaian Dosis Pada Geriatri
Perubahan respon pasien geriatri disebabkan oleh banyak faktor, antara lain :
1. penurunan fungsi ginjal (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) merupakan
faktor farmakokinetik yang terpenting. Penurunan glomerulus sekitar 30%
pada usia 65 tahun. Perubahan farmakokinetik lainnya adalah penurunan
kapasitas metabolisme beberapa obat, berkurangnya kadar albumin plasma
(sehingga dapat meningkatkan kadar obat bebas) pengurangan berat badan
dari cairan tubuh, serta penambahan lemak tubuh (sehingga dapat
mengubah distribusi obat) dan berkurangnya absorbsi aktif. Hasil dari
semua perubahan ini adalah kadar obat yang lebih tinggi dan bertahan
lebih lama dalam darah dan jaringan. Waktu paruh obat dapat meningkat
sampai 50%.
2. perubahan faktor farmakodinamik, yaitu peningkatan sensitivitas reseptor,
terutama reseptor di otak (terhadap obat-obat bekerja sentral) dan
penurunan mekanisme homeostatik kardiovaskuler
3. adanya berbagai penyakit pada usia lanjut, yang menyebabkan pasien
mendapatkan banyak obat sehingga meningkatkan adanya interaksi obat.
dan sediaan obat yang mudah ditelan untuk memelihara kepatuhan pasien,
memilih obat yang memberikan rasio manfaat paling menguntungkan bagi pasien
usia lanjut dan tidak berinteraksi dengan obat lain atau pada penyakit lain pada
pasien yang bersangkutan, serta memulai pengobatan dengan dosis separuh lebih
sedikit dari dosis dewasa (Setiawati dan Muchtar, 2007).
Dosis obat disesuaikan dengan respon klinik pasien, dan bila perlu dengan
memonitor kadar obat dalam plasma darah pasien. Dosis pemeliharaan yang tepat
pada umumnya lebih rendah dari dewasa. Memeriksa secara berkala semua obat
yang dimakan pasien dan hentikan bila diperlukan. Pada pasien dengan gangguan
ginjal serius dapat dilakukan penyesuaian regimen dosis pemeliharaan dengan
cara: besar dosis perkali tetap tetapi frekuensi dosis diperpanjang, frekuensi dosis
tetap besar dosis per kali diperkecil, atau gabungan keduanya, yaitu dosis per kali
diperkecil dan frekuensi diperpanjang (Setiawati dan Muchtar, 2007).
H. Penyesuaian Dosis Antibiotik berdasarkan nilai LFG
Sejauh ini, 10-20% pasien yang menggunakan antibotik golongan
aminoglikosida paling dapat menyebabkan gagal ginjal.
Aminoglikosida mempunyai potensi ketoksikan langsung terhadap
gangguan kapasitas dari lisosom. Akumulasi obat Antibiotik berupa fosfolipid
akan menyebabkan kelebihan muatan pada lisosom, sehingga lisosom menjadi
tidak stabil dan mudah hancur. Bersamaan dengan hancurnya lisosom akan
melepaskan asam hidrolases dan aminoglikosida dengan konsentrasi tinggi, yang
akan merubah struktur dan fungsi sel.
Keterangan Empiris
19
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian observasional
deskriptif evaluatif dengan rancangan
cross sectional
yang bersifat retrospektif.
Penelitian observasional deskriptif penelitian yang membuat gambaran atau
mendeskripsikan data atau keadaan objektif serta karakteristik populasi yang
dipelajari
tanpa
adanya
perlakuan
terhadap
objek
penelitian
tersebut
(Notoatmodjo, 2005).
Rancangan penelitian deskriptif karena tujuan dari penelitian yaitu
membuat gambaran atau mendeskripsikan mengenai suatu keadaan secara objektif
(Notoatmodjo, 2005). Metode penelitian ini merupakan deskriptif evaluatif karena
gambaran data yang diperoleh dari lembar rekam medis akan dievaluasi
berdasarkan standar baku yang berlaku, dan dideskripsikan dengan memaparkan
fenomena yang telah terjadi, kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan
diagram.
Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu
pada lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode
2009.
B. Definisi Operasional
belum terdiagnosis tahap gagal ginjal pada saat pasien dirawat di Rumah Sakit
Kabupaten Sleman periode 2009.
2. Penurunan LFG dihitung dengan formula MDRD yang membutuhkan
beberapa data pasien meliputi serum kreatinin, umur, suku bangsa, dan jenis
kelamin, dan formula MDRD dalam menghitung LFG adalah sebagai berikut:
LFG (mL/min/1,73 m
2) =
186 x (S
cr/88,4)
-1,154x (Age)
-0,203x (0,742 jika wanita) x (1,212 bila
African-American) (SI units)
3.
Rumah sakit yang akan diambil sebagai subyek adalah RSUD Sleman, RSUP
dr.Sardjito, Rumah Sakit Panti Rini, dan Rumah Sakit Panti Nugroho.
4.
Guideline
yang digunakan dalam mengevaluasi dosis antibiotik yang
diberikan yaitu :
a. Ali Olyaei, PharmD,2009,
Antibiotic Dosing in Renal Impairment
b. Melanie Windjack, 2009,
Antibiotic Dosing Guidelines for Renal
Impairment
c. Website
www.drugs.com
,
www.globalrph.com
, dan
www.nuh.nhs.uk
yang mana website ini telah diverifikasi oleh
Honcode standart for
trustworthy health.
5.
Evaluasi penyesuaian obat antibiotik berdasarkan laju filtrasi glomerolus dari
subyek uji dan tidak berdasarkan ketepatan indikasi dari jenis obat antibiotik.
C. Subyek Penelitian
Sakit Kabupaten Sleman periode 2009, kemudian diambil sesuai kriteria inklusi
yaitu pasien dengan usia 60 tahun keatas pria ataupun wanita yang telah menerima
terapi obat antibiotik. Kriteria eksklusi yaitu penderita gagal ginjal yang dilihat
berdasarkan nilai serum kreatinin yang menunjukan angka lebih dari 5 mg/dL
(
National Kidney Foundation
, 2010) dan menurut
Centers for Disease Control
Prevention
(2010), obesitas dengan nilai BMI lebih dari 30 dengan perhitungan
BMI = Berat badan (kg) ÷ Tinggi badan (m²)
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien
geriatri yang telah mengalami penurunan nilai LFG menurut formula
Modification
of Diet in Renal Disease
(MDRD) di Rumah Sakit Kabupaten Sleman selama
tahun 2009.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
F.
Tata Cara Penelitian
1. Analisis situasi
Analisis situasi dimulai dengan melihat data laboratorium yang di
dalamnya terdapat data serum kreatinin dan obat antibiotik yang digunakan oleh
pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit Kabupaten Sleman periode 2009 yang
diperoleh dari instalasi catatan medik rumah sakit.
2. Penentuan jumlah subyek uji
Setelah didapat jumlah pasien geriatri dengan data laboratorium
pemeriksaan serum kreatinin dari masing-masing rumah sakit. Selanjutnya
dilakukan
perhitungan
jumlah
subyek
minimal
yang
diambil
dengan
menggunakan rumus Slovin. (Setiawan,2007)
Menurut Setiawan (2007) rumus Slovin dapat dipakai untuk menentukan
ukuran sampel yang harus diambil, agar sampel tersebut dapat mempresentasikan
populasinya.
Rumus
Slovin
memiliki
tingkat
kepercayaan
95%,
karena
menggunakan
α
= 0.05
Rumus Slovin :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan (
α
=0.05)
Jumlah ukuran sampel di RSUP dr. Sardjito
= 367 subyek
Jumlah ukuran sampel di RSUD Sleman
= 275 subyek
Jumlah ukuran sampel di RS Panti Rini
=218 subyek
3. Pengambilan data
Subyek penelitian dipilih secara random dari populasi yang ada dan
diambil berkas rekam medis nya untuk dilihat penggunaan obat setelah
pemeriksaan serum kreatinin selama dirawat di rumah sakit tersebut.
Tahap pengambilan data dilakukan melalui beberapa proses:
a. pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan pencarian pasien geriatri yang
yang telah melakukan pemeriksaan serum kreatinin berdasarkan nomor rekam
medis yang didapat. Apabila terdapat data yang kurang jelas dan kurang
lengkap, peneliti melakukan tanya jawab dengan apoteker yang berada di
rumah sakit terkait.
b. pencatatan data, dilakukan dengan mencatat data pasien geriatri yang telah
melakukan pemeriksaan laboratorium terkait serum kreatinin serta telah
mendapatkan terapi antibiotik atau antihipertensi atau NSAID pada periode
2009 berdasarkan rekam medis.
c. pengelompokan data, seluruh data yang didapat dikelompokan sesuai
golongan obatnya baik antihipertensi, antibiotik, maupun NSAID. Penulis
akan lebih fokus membahas golongan obat antibiotik.
4. Pengolahan data
Data yang diperoleh akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram yang meliputi data tentang pasien geriatri yang mengalami penurunan
LFG berdasarkan formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) dan
mendapatkan pengobatan antibiotik yang tidak disesuaikan menurut
guideline
yang ada.
G. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang didapat merupakan data kualitatif yang dibahas dalam bentuk
uraian dan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram. Adapun
analisis data pasien akan dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut ini:
1. persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula
Modification of Diet in Renal Disease
dengan menghitung jumlah
pasien geriatri yang teridentifikasi dengan MDRD dibagi total kasus dikali
100%.
2. persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula
Modification of Diet in Renal Disease
dengan menghitung jumlah
pasien geriatri yang teridentifikasi dengan MDRD menurut jenis kelamin dan
masing-masing dibagi total kasus dikali 100%.
4. persentase pasien geriatri yang telah menerima terapi antibiotik dengan dosis
tepat dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis tepat
dibagi total kasus dikali 100%.
5. persentase pasien geriatri yang telah menerima terapi antibiotik dengan dosis
tidak sesuai dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis
tidak sesuai dibagi total kasus dikali 100%.
6. persentase perlakuan perubahan dosis pasien geriatri yang telah menerima
terapi antibiotik dengan dosis tidak sesuai dengan menghitung jumlah subyek
tiap perlakuan dibagi total kasus yang tidak sesuai menurut
guideline
dikali
100%.
Kesulitan penelitian
26
kreatinine serta mendapat pengobatan antibiotik pada pasien geriatri pada tahun
2009 sebanyak 591 kasus secara keseluruhan di Kabupaten Sleman yang meliputi
RSUP dr. Sardjito (229 kasus) , RSUD Sleman Morangan (145 kasus), RS Panti
Rini (93 kasus), dan RS Panti Nugroho (124 kasus). Deskripsi umum hasil
penelitian dan pembahasan akan disajikan sebagai berikut ini.
A.
Profil Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) Berdasarkan Formula MDRD
di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
Laju
Filtrasi
Glomerolus
(LFG)
dihitung
menggunakan
formula
Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD). Dari hasil perhitungan
menggunakan formula MDRD pada 591 kasus di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
didapat perolehan hasil LFG berdasarkan tingkatannya sebagai berikut ini.
Dari gambar diagram tersebut menunjukkan persentase terbesar ada pada
LFG pada
stage
2 yaitu Laju Filtrasi Glomerolus nya sebesar 60 mL/min/1,73 m
2sampai 89 mL/min/1,73 m
2sebesar 37% dari 591 kasus. Pada
stage
1 dengan
LFG > 90 mL/min/1,73 m
2persentasenya sebesar 22% dari 591 kasus. Sebesar
20% dari 591 kasus menunjukkan pasien dengan LFG
stage
3A antara 45
mL/min/1,73 m
2sampai 59 mL/min/1,73 m
2. Pada
stage
3B antara 30
mL/min/1,73 m
2sampai 44 mL/min/1,73 m
2persentasenya sebesar 13%.
Sedangkan untuk
stage
4 dan 5 menunjukkan persentase kurang dari 10 % dari
591 kasus yang ada.
Sehingga dari hal tersebut menunjukkan lebih banyak kasus pada geriatri
di Rumah Sakit Kabupaten Sleman yang memiliki LFG normal (> 60
mL/min/1,73m
2) dibanding dengan subyek dengan LFG di bawah normal (lihat
Gambar 5.). Hal ini terkait dengan penurunan fungsi ginjal pada geriatri tidak
terjadi pada sebagian besar subyek penelitian. Kondisi ini dapat dipengaruhi
beberapa faktor antara lain pola hidup yang sehat, kondisi lingkungan, serta
kondisi fisiologi yang masih dikatakan baik.
Gambar 5. Diagram Perbandingan Persentase Kasus Pada Geriatri antara
GFR normal dengan GFR di bawah normal di Rumah Sakit Kabupaten
Gambar 6. Diagram Pembagian
Stage
LFG Pada Geriatri Berdasarkan
Jenis Kelamin di Rumah Sakit Kabupaten Sleman Tahun 2009
Dari gambar diagram 6 tersebut menunjukkan lebih banyak subjek
ujinya adalah laki-laki. Jumlah laki-laki pada tiap
stage
lebih banyak
dibandingkan jumlah perempuan. Hanya pada stage 4 dan 5 yang menunjukkan
jumlah perempuan lebih banyak dibanding jumlah laki-laki.
Dari gambar diagram perbandingan LFG normal (> 60 mL/min/1,73 m
2)
dan LFG di bawah normal (kurang dari 60 mL/min/1,73 m
2) menunjukkan jumlah
laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Hal ini dapat disebabkan
lebih banyaknya pasien laki-laki yang dirawat inap dan melakukan pemeriksaan
laboratorium serta mendapat pengobatan antibiotik dalam masa perawatannya
selama tahun 2009 di Rumah Sakit di Kabupaten Sleman.
Dari gambar diagram 6 dan 7 dapat dikatakan bahwa pria lebih banyak
mengalami penurunan fungsi ginjal ditunjukan dengan nilai LFG di bawah normal
di bandingkan pada wanita.
Hasil yang didapat berbeda dengan hasil penelitian Glassock (2009) di
Inggris yang menunjukkan pada stage 3 lebih banyak perempuan, dan rasio dari
keabnormalan ginjal antara perempuan dan laki-laki adalah 1.27.
Gambar 8. Diagram Perbandingan LFG Berdasarkan Tingkatan Umur di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman tahun 2009
Dari gambar diagram 8 menunjukkan bahwa subyek pada tingkatan umur
old
tua umur akan membuat LFG nya semakin turun. Hal ini sesuai dengan penelitian
Glassock (2009) yang menyebutkan bahwa setelah umur 65-70 tahun akan
mengalami penurunan laju filtrasi glomerolus dengan lebih cepat.
B.
Profil Penyesuaian Dosis Obat Antibiotik Berdasarkan LFG
Penyesuaian dosis, baik frekuensi maupun jumlah obat antibiotik yang
diberikan kepada pasien dilakukan dengan melihat Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) serta jenis obat antibiotik yang di berikan selama pengobatan yang
kemudian dibandingkan dengan
guideline
.
Gambar 9. Diagram Persentase Kasus Pengobatan Pada Geriatri
yang Butuh Penyesuaian dan yang Tidak Perlu Penyesuaian di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman Tahun 2009
dari 591 kasus menunjukkan pengobatan antibiotik yang diberikan selama masa
perawatan sudah sesuai dengan LFGnya maupun
guideline
yang ada.
Gambar 10. Diagram Perbandingan Jumlah Kasus Pengobatan Pada
Geriatri yang Butuh Penyesuaian Dosis dan yang Tidak Perlu
Penyesuaian Tiap Rumah Sakit di Kabupaten Sleman Tahun 2009
Dari gambar diagram di atas menunjukkan jumlah kasus pengobatan dengan
antibiotik pada pasien geriatri tahun 2009 di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
kurang dari 50% kasus yang ada pada tiap Rumah Sakit tidak memerlukan
penyesuaian dosis dikarenakan Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) serta dosis
(frekuensi dan jumlah) antibiotik yang diberikan sudah sesuai dengan guideline.
C.
Jenis Obat Antibiotik yang Memerlukan Penyesuaian Dosis
Gambar 11. Diagram Jenis Antibiotik yang Perlu Penyesuaian Dosis
Pada Geriatri di di Rumah Sakit Kabupaten Sleman Tahun 2009
membutuhkan penyesuaian dosis. Antibiotik jenis Ciprofloxacin menunjukkan
angka 11% dari 88 kasus. Obat antibiotik jenis Pefloxacin, Ceftizoxime, dan
Ceftazidime memiliki proporsi yang sama yaitu 7-8% dari 92 kasus. Sedangkan
untuk antibiotik jenis Cefotaxime, Tetrasiklin, Gentamicin, Cotrimoxazol,
Levofloxacin, Ofloxacin, Cefuroxime, Cefadroxil, dan Thiamphenicol hanya
memiliki porsi kurang dari 5% dari 88 kasus pengobatan antibiotik yang
memerlukan penyesuaian dosis.
Tabel II. Data Jenis Antibiotik Pada Geriatri yang Perlu Penyesuaian Dosis
pada tiap Rumah Sakit di Kabupaten Sleman pada tahun 2009
RSUD
Amoxicillin
11
10
11
4
Pefloxacin
3
2
2
Cefotaxime dengan amoxicillin sebagai persentase terbesar. RSUP dr.Sardjito
menunjukkan ada 7 jenis antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis, yaitu:
Amoxicillin, Ciprofloxacin, Ceftazidime, Tetrasiklin, Cefixime, Gentamicin, dan
Levofloxacine; dengan persentase terbesar pada jenis amoxicillin. Di RS Panti
Rini terdapat 5 jenis antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis, yaitu:
Amoxicillin, Pefloxacin, Ciprofloxacine, Cefuroxime, dan Cefadroxil dengan
persentase terbesar masih pada jenis amoxicillin. Berbeda dengan yang lain di RS
Panti Nugroho persentase terbesar ada pada jenis antibiotik Cefixime, dibanding 7
jenis antibiotik lainnya yang juga memerlukan penyesuaian dosis, yaitu :
Amoxicillin, Pefloxacin, Ceftazidime, Cotrimoxazole, Levofloxacine, Ofloxacin,
dan Thiamphenicol.
Gambar 12. Diagram Persentase Penyesuaian Dosis Pada Geriatri
yang Perlu Dilakukan di Rumah Sakit Kabupaten Sleman Tahun
Tabel III. Data Jenis Antibiotik Menurut perlakuan penyesuaian dosis di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009
Jenis Antibiotik
Penyesuaian belum diketahui :
Ceftizoxime
Gambar diagram 12 diatas menunjukkan empat perlakuan terhadap kasus
pengobatan antibiotik pada geriatri di Rumah Sakit Kabupaten Sleman tahun 2009
yang mana dosis baik jumlah maupun frekuensi antibiotik yang diberikan tidak
sesuai dengan
guideline
dan LFG (Laju Filtrasi Glomerolus) pada pasien tersebut.
Berdasarkan
guideline
dan melihat nilai LFG dari pasien terdapat 50% dari 92
kasus yang perlu dilakukan perubahan frekuensi pemakaian obat antibiotik. Perlu
dilakukan pengurangan dosis pada 43% kasus pemberian antibiotik yang tidak
sesuai dengan
guideline
dan LFG. Data juga menunjukkan 7% dari 92 kasus
memerlukan penyesuaian dosis, namun pada
guideline
tidak tertera dosis yang
cocok untuk kondisi penurunan fungsi ginjal dan hanya ditulis jika terjadi
penurunan fungsi ginjal dosis yang diberikan harus disesuaikan.
kondisi kesehatan yang memburuk. Pada obat gentamisin, menurut Douglass,
K.S. (2010) gentamisin bersifat racun bagi sel-sel ginjal. Hal ini karena
gentamicin diekskresikan dalam urin, yang membuat sel-sel ginjal seseorang yang
sedang dirawat dengan gentamisin akan secara terus menerus berinteraksi dengan
gentamisin yang dikonsumsi, gentamisin yang diberikan terlalu lama, atau terlalu
tinggi, gagal ginjal sering terjadi. Jika gagal ginjal terjadi, gentamisin akan kurang
diekskresikan. Hal ini akan mengarah pada konsentrasi gentamisin yang lebih
tinggi dalam aliran darah, yang selanjutnya dapat merusak ginjal. Kerusakan
ginjal lebih cepat dapat terjadi jika dosis gentamisin tidak disesuaikan atau
dihentikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut ini.
1. Profil pasien geriatri berdasarkan LFG di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
periode 2009 sebesar 22% dari 591 kasus ada pada stage satu, 36% pada
stage dua, 20% pada stage 3A, 12% pada stage 3B, 7% pada stage empat,
dan 3% pada stage lima.
2. Jumlah pasien geriatri yang mendapatkan pengobatan obat antibiotik yang
tidak sesuai dengan LFG di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009
adalah sebesar 88 subyek (15%) dari 591 subyek.
3.
Jenis penyesuaian dosis antibiotik dengan perbandingan nilai LFG pada
geriatri di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009 yaitu 50%
membutuhkan perubahan frekuensi penggunaan antibiotik, 43% terjadi
kelebihan dosis sehingga perlu dilakukan pengurangan dosis, 7% kasus
perlu dilakukan penyesuaian dosis, namun tidak teridentifikasi dosis yang
dianjurkan.
B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberi
saran sebagai berikut ini.
1.
Perlu diteliti lebih lanjut mengenai kondisi pasien yang mendapatkan
pengobatan yang kurang sesuai secara prospektif.
2.
Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan adanya data berat badan dan
tinggi badan sehingga didapatkan BSA (
Body Surface Area
) yang lebih
tepat dan di dapat LFG yang lebih akurat.
39
Anonim, 2009a,
Farmakoterapi pada Usia Lanjut
,
http://farklin.com/images/multirow3f1e14b76904c.pdf, diakses tanggal
30 Maret 2010
Anonim, 2009b,
Kidney Anatomy Internal
,
http://www.stockmedicalart.com/medicalartlibrary/index.html diakses
tanggal 13 Desember 2010
Brooker, C., 2005,
Ensklopedia Keperawatan
, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta,pp.20.
Centers for Disease Control Prevention,2010,
http://www.cdc.gov/obesity/defining.html di akses tanggal 15 Januari
2011
Darmansjah, I., 2006,
Polifarmasi Usia Lanjut
http://www.iwandarmansjah.web.id , diakses tanggal 6 April 2010
Dipiro, 2008,
Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach
, 7
thedition,
McGrawHill, New York, pp.729.
Douglass, K.S.,2010,
Kidney Damage Associated With Gentamicin Use
,
http://www.gentamicin.com/CM/Custom/Kidney-Damage.asp
diakses
tanggal 9 Desember 2010
Dugdale, D.C., 2009,
Creatinine-Blood
,
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003475.htm
diakses
tanggal 16 Januari 2011.
Fogazzi G.B., Cantù M., Saglimbeni L., and Daudon M.,2003,
Amoxycillin, a rare
but possible cause of crystalluria,
http://ndt.oxfordjournals.org/content/18/1/212.extract diakses tanggal 9
Desember 2010
Glassock, R.J.,2009,
Ageing and The Glomerular Filtration Rate Truths and
Consequences
,
Transactions
of
The
American
Cinical
and
Climatological Association Vol 120, United Kingdom
Hadimartono, 1990,
Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)
, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta
Hermsen, Maiefski, Florescu, Qiu, Rupp ED,dkk, 2009,
Comparison of the
Modification of Diet in renal Disease and Cockcroft-Gault equations for
dosing antimicrobials
, The Nebraska Medical Center, USA
Johnson, D. W., 2005,
Automated Reporting of GFR
, Australian Family Psysician,
Vol. 34, No. 11, Australia, pp. 926.
Katzung, 2004,
Basic and Clinical Pharmacology 9th Edition
, Mc Graw-Hill, US,
pp.1007,1012.
Knott, L.
,
2010,
Assesing Renal Function
, http://www.patient.co.uk/
doctor/Assessing-Renal-Function.htm, diakses tanggal 10 Maret 2010
Kurtal H, Schwenger V, Azzaro M, Abdolllahnia N, Steinhagen-Thiessen E,
Nieczaj R, and Schulz RJ.,2008,
Clinical Value of Automatic Reporting
of Estimated Glomerular Filtration Rate in Geriatrics
,
http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte, diakses tanggal 11
Maret 2010
Lee, A., 2006, Adverse Drug Reaction, 2
ndedition, Pharmaceutical Press,
Chicago, pp. 224-227.
McCance K.L. and Huether S.E., 2002,
Pathophysiology: The Biologic Basis for
Disease in Adults and Children
, 4
theds, Mosby, Missouri
National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF
KDOQI)
Guidelines,
2000,
Estimation
of
GFR
,
http://www.kidney.org/kidneydisease/ckd/index.cfm diakses tanggal 25
Februari 2010
Notoatmojo, 2005,
Metodologi Penelitian Kesehatan
, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, pp. 138.
Olyaei, A., 2005,
Antibiotic Dosing in Renal Impairment
http://www.ohsu.edu/academic/medicine/residency/handouts/pharmpearls/Nephro
logy/AntibioticDosingInRenalImparment.pdf diakses tanggal 9 April
2010
Patel, P MD,2009,
Kidney Blood Supply
,
http://averaorg.adam.com/content.aspx?productId=101&pid=2&gid=881
7 , diakses tanggal 13 Desember 2010
Roberts GW, Ibsen PM, Schioier CT, 2009,
Modified Diet in Renal Disease
Method Overestimaters Renal Fuction in Selected Elderly Patients
, 38
(6) : 698-703, Department of Health&Human Service Pub-Med
Setiadi, 2007,
Anatomi dan Fisiologi Manusia
, 121-126, Graha Ilmu, Yogyakarta
Setiawan N., 2007,
Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin Dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep Dan Aplikasinya
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_memakai_rumus_slo
vin.pdf , diakses tanggal 9 April 2010
SIUC,
2007,
Histology
Study
Guide:
Kidney
and
Urinary
Tract,
www.siumed.edu/~dking2/crr/rnguide.htm diakses 17 Desember 2010
Walker, R., dan Edwards, C., 2003,
Clinical Pharmacy and Therapeutics
, 3rd
Edition, Churchill Livingstone, Philadhelphia.
Windjack, M.,2009,
Antibiotic Dosing Guidelines for Renal Impairment
,
49
1.73m21 00596339 JYPTM L 91 1.02 73 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
2 00596339 JYPTM L 91 0.95 79 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
3 01429163 STCBH P 92 1.03 72 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
4 01425881 INH P 91 1.9 26 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
5 01425881 INH P 91 1.03 53 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
6 01431380 SYMSMR P 90 1.18 46 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
7 01415010 GYB L 87 1 75 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
8 01432487 ZNH P 87 1.13 48 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
9 01417782 BSR L 87 2.32 28 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
10 01407577 NGTH P 89 1.18 46 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
11 01424777 JMLH P 87 0.89 64 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
12 01442487 AJSGM L 87 1.1 67 Ciprofloxacine 2 x 400mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
13 00118644 PRJST L 86 2.94 22 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
14 00386308 MJMTR L 85 1 75 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
15 01405980 KRTSDR L 86 2.8 23 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
16 01415424 SLMT L 85 0.9 85 Ceftazidine 4 x 1gr tidak perlu penyesuaian
www.Www.globalrph.c om
17 01418173 YGSDR L 85 0.97 78 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
50
24 01410937 PWKSN L 83 1.16 64 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,200525 01445739 SWRJ L 82 1.15 65 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
26 00009645 SMRYT P 81 1.55 34 Clavamox 3 x 1tab (amox) frekuensi 2x Ali Olyaei PharmD,2005
27 01410386 SMRYN L 82 1.4 52 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
28 01414395 SDYBRT L 81 1.27 58 Diamox 1 x 250mg (amox) tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
29 00852684 SYD L 81 2.2 31 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
30 00007546 AFSPRM L 81 1.1 68 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
31 01432837 PDY L 81 1.58 45 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
Terfacef 1 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
32 00196666 SKFM P 81 0.67 90 Amoxycilin 3 x 500mg frekuensi 2x Ali Olyaei PharmD,2005
33 01403459 RKYK P 81 0.69 87 Azitromycin 1 x 250mg tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
34 01421301 NTAMD L 80 0.98 78 Ciprofloxacine 2 x 200mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
35 01404454 SMDMJ P 81 1.05 53 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
36 01413282 KRT L 80 1 76 Gentamycin 2 x 80mg tidak perlu penyesuaian
37 01422020 JYWYN L 80 1.49 48 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
38 01430610 HRJDMLY L 78 1.53 47 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
39 01406811 TRM L 78 0.89 88 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
40 01446029 SMJH P 78 0.67 90 Ampicilin 3 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
41 01400429 TKJ L 78 1.32 56 Tetrasiklin 4 x 250mg frekuensi 3-2x Melanie Windjack,BSP
51
46 00541074 MRSMRK L 77 1.25 60 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,200547 01420984 KRTDNM L 78 1.28 58 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
48 01416284 HDSKR P 78 0.78 76 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
49 01448792 MRDWY P 78 2.03 25 Ciprofloxacine 2 x 200mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
50 01430878 SKMLH P 77 0.79 75 Ceftriaxone 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
51 00170156 DRBPRB L 77 0.94 83 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
Gentamycin 2 x 80mg tidak perlu penyesuaian Www.nuh.nhs.uk
Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
52 01431092 SPRL L 77 2.17 31 Ceftriaxone 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
53 01440789 WRDY L 77 0.76 106 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
54 01437017 SMSH P 77 0.88 66 Amoxycilin 3 x 500mg frekuensi 2x Ali Olyaei PharmD,2005
55 01114640 STRAMJ L 77 1.54 47 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
56 00670832 STAMNH P 77 1.74 30 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
57 01438211 SYSDN L 77 1.62 44 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
58 01418254 SDZL L 77 1.44 51 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
59 01386128 SGNM P 77 2 26 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
Gentamycin 2 x 200mg 2 x 80mg Www.nuh.nhs.uk
60 01272731 DLHWRD L 77 2.02 34 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
61 01438826 KMN L 77 0.93 84 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
52
68 01441355 PJO L 77 1.7 42 Levofloxacine 1 x 500mg 500mg untuk 2hari Ali Olyaei PharmD,2005Ceftazidine 3 x 2gr frekuensi 2 x Www.globalrph.com
69 01408473 SJUTM P 77 2.28 22 Erytromycin 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
70 01424495 WRTH P 77 1.21 46 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
71 01439709 NSBH P 76 0.73 82 Cefotaxime 3 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
72 01446830 SRTDLM L 76 1.23 61 Cefotaxime 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
73 00303525 MJNH P 76 0.77 77 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
74 01453071 ABR L 75 1.47 50 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
75 01439692 SNPRD L 76 1.16 65 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
76 01270700 ASPDM L 76 2.83 23 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
77 01441271 WGNM P 76 0.8 74 Tysoz 2 x 1gr ((Ceftizoxime) tidak perlu penyesuaian www.drugs.com
78 01416921 DSMH P 76 1.05 54 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
79 01416908 SMTR L 76 1.91 37 Ciprofloxacine 3 x 500mg max.1000mg/hari Melanie Windjack,BSP
Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
80 01213292 NTSDRM P 75 1.59 45 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
81 01408958 STY L 77 0.83 95 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
82 01440439 SMBRK P 76 1.26 44 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
83 01404204 MTNGL P 75 1.06 54 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
84 01270629 MRT L 75 0.91 86 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
85 01213292 NTSDRM L 75 0.71 115 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
53
91 00378037 SRKSWN P 75 1.16 48 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP92 00097603 RSD L 75 2.59 26 Amoxycilin 3 x 500mg frekuensi 2x Ali Olyaei PharmD,2005
93 01416916 SYM P 75 0.66 93 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
94 01422446 WKYM P 75 1.36 40 Terfacef 1 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
95 01412953 MSNR P 75 1.09 52 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
96 01403764 HDYT L 75 2.31 29 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
97 00181668 PNYM P 75 0.79 75 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
98 01418883 PRTY L 78 0.67 90 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
99 01427714 MDJNM P 75 2.31 22 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
100 01442513 TRMGYN L 75 1.29 58 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
101 01436775 KSMRJ L 74 1,48 49 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
102 01436775 KSMRJ L 74 0,96 81 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
103 01442514 SMNM P 74 1.42 38 Diamox 1 x 250mg (amox) tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
Gentamycin 2 x 80mg tidak perlu penyesuaian Www.nuh.nhs.uk
104 01420428 STSWRI P 74 1.03 56 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
105 01441297 SLMT L 74 1.97 36 Ciprofloxacine 2 x 500mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
106 01435730 TRDH P 74 1.41 39 Ceftriaxone 2 x 1gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
107 00494229 BJR L 74 0.85 94 ceftriaxone 1gr/hari tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
108 01410430 WKD L 74 1.7 42 Levofloxacine 1 x 500mg 500mg untuk 2hari Ali Olyaei PharmD,2005
54
115 1439851 MTSJ L 87 1.17 63 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP116 1427766 DDJ L 85 0.71 112 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
117 1401798 NGH P 86 1.66 31 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
118 1451651 SMWY P 86 0.65 92 oral : cefadroxil 2x500 mg tidak perlu penyesuaian www.drugs.com
par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
119 1439215 NAY P 84 1.1 50 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
120 1416053 JYAT L 85 0.81 96 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
121 1404648 MHNS L 83 1.3 56 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
122 1429342 SPM L 84 1.61 44 oral : ciprofloxacine 3x500 mg max.1000mg/hari Melanie Windjack,BSP
123 1439133 STHN L 84 0.97 78 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
124 1128515 MTH L 83 1.87 37 oral : azithromicin 1x500 mg tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
125 1453126 WGST L 83 1.59 44 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
126 1402247 PWSK L 83 1.22 60 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
oral : cefixime 100 mg 2x1 75mg x 2 www.drugs.com
127 1451567 DLSM L 83 0.85 91 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
128 25882 PNT P 82 0.84 69 par : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
129 1433223 STSP P 82 0.88 65 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
55
135 1421096 SJY P 81 1.28 43 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005par : ceftazidime 3x1gr frekuensi 2x
136 1422303 LMN P 80 0.94 61 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
137 949077 KTSD L 80 1.02 75 oral : cefixime 100 mg 2x1 tidak perlu penyesuaian www.drugs.com
par : ceftazidime 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Www.globalrph.com
138 1403733 KDIS L 80 0.88 89 oral : azithromicin 1x500 mg tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
oral : rifampicin 1x450 mg tidak perlu penyesuaian www.drugs.com
par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
139 1435904 STR P 80 1.85 28 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
140 1445997 TKR P 80 1.09 51 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
141 1423233 JMN P 80 1.06 53 par : terfacef 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
142 1437878 PWDH L 80 1.37 53 oral : ciprofloxacine 2x500 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
143 1447721 KTST L 80 1.68 42 oral : cefixime 100 mg 2x1 75mg x 2 www.drugs.com
144 1142377 KSM L 80 0.8 99 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
145 1415980 MDSM L 80 1.22 61 oral : cefixime 100 mg 2x1 tidak perlu penyesuaian www.drugs.com
par : ceftazidime 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Www.globalrph.com
146 1449241 DMHR L 80 6.03 10 par : ceftriaxone 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
147 1444033 JMN P 80 0.91 63 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
148 1418099 SDHT L 80 0.9 86 par : ceftazidime 3x1gr tidak perlu penyesuaian Www.globalrph.com
56
par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005154 1439655 ADPW L 70 1.28 59 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
155 1402805 ZDM P 78 0.91 64 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
156 1449050 MRG L 79 2.29 29 par : ceftazidime 3x1gr frekuensi 1x Www.globalrph.com
157 1449228 PNR P 78 1.16 48 par : ceftazidime 3x1gr frekuensi 2x Www.globalrph.com
par : ceftriaxone 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
158 1266123 WGY P 76 1.8 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
159 1213440 SMM L 78 1.77 40 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
160 533604 SCY L 78 1.05 73 par : terfacef 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
161 1419872 SWT L 78 1.39 53 oral : ceftriaxone 2x1 tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
162 1414384 SKT P 78 0.7 86 par : terfacef 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
163 1225261 SDD L 79 1.32 56 par : terfacef 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
par : ceftriaxone 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
164 1444559 HYWN P 78 0.76 78 oral : ciprofloxacine 2x125 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
165 683532 SYD L 77 1.63 44 oral : ciprofloxacine 2x125 mg tidak perlu penyesuaian Melanie Windjack,BSP
par : ceftriaxone 1x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
166 685891 SMD L 78 0.82 97 par : ceftriaxone 2x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
167 1311592 JMN L 79 1.11 68 oral : amoxicillin 3x500 mg frekuensi 2x Ali Olyaei PharmD,2005
168 1354789 WGH L 80 1.31 56 par : ceftriaxone 3x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005
par : ampicillin 4x1 gr tidak perlu penyesuaian Ali Olyaei PharmD,2005