ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. RAJAWALI LESTARI SENTOSA TBK.
Disusun Oleh
Ni Putu Setia Devi Astini
(A1C014089)
S1 Akuntansi Reguler Pagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) didirikan 14 Desember 1983 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1983. Kantor pusat Ramayana berlokasi di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 220 A-B, Jakarta 10250 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan RALS adalah perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk-produk kebutuhan sehari-hari
melalui gerai serba ada Ramayana Supermarket (Department Store). Saat ini, jumlah gerai yang
dioperasikan oleh RALS terdiri dari 116 gerai dengan nama Ramayana (106 gerai), Robinson (7 gerai) dan Cahaya (3 gerai), yang tersebar di wilayah Indonesia.
Selain itu, RALS juga menjalin kerjasama dengan Spar International yaitu sebuah jaringan retail dan franchise multinasional Belanda yang memiliki sekitar 12.500 toko di 35 negara di seluruh dunia. Group ini didirikan di Belanda pada 1932 dengan kantor pusatnya di Amsterdam. Nantinya setiap gerai yang merupakan hasil kerjasama dengan Spar akan
menggunakan nama SPAR Supermarket.
Pada tanggal 26 Juni 1996, RALS memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham RALS (IPO)
LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK.
Alat Analisis
Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, diperlukan alat analisis yang dapat membantu pengguna mengukur atau menilai kinerja suatu perusahaan. Terdapat banyak alat analisis yang tersedia untuk
digunakan dalam menganalisis laporan kuangan suatu perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam analisis laporan keuangan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk. adalah analisis rasio. Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Analisis rasio dapat
No. Alat Analisis Rumus (perhitungan) Kegunaan
1 Rasio Kas
Kas Hutang Lancar
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial (hutang jangka pendek) perusahaan dengan menggunakan kas yang tersedia.
2 Rasio Perputaran Kas
Penjualan Bersih
(Aktiva Lancar−Hutang Lancar)
Untuk mengukur kecukupan aset (modal kerja) perusahaan untuk membiayai penjualan yang dihasilkan perusahaan.
3 Rasio Perputaran Piutang [(Piutang AwalPenjualan Kredit+Piutang Akhir)/2] Untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun.
4 Rasio Periode Penagihan Rata-rata
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang
Untuk mengetahui efisiensi penagihan piutang.
5 Rasio Persediaan
Harga Pokok Barang yang Dijual
[(Persediaan Kini+Persediaan Thn Kemarin) /2]
Untuk mengukur seberapa efisien perusahaan mengelola dan mengatur persediaan barang dagangnya.
6 Rasio Lama Produk Terjual
365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan
Untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bagi produk
perusahaan untuk dapat laku dan sampai di tangan konsumen.
7 Rasio Perputaran Aset Tetap
Penjualan Neto Total Aktiva tetap(Bersih)
Untuk menilai seberapa baik atau efisiennya perusahaan dalam menggunakan aset tetap yang dimilikinya untuk menghasilkan volume penjualan tertentu.
8 Rasio Utang terhadap Ekuitas
TotalUtang
Ekuitas Pemegang Saham
Untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan modal yang dimiliki perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajibannya.
9 Rasio Utang terhadap
Aset Total UtangTotal Aset
Untuk menunjukkan berapa bagian dari semua aktiva perusahaan yang dibelanjai dengan hutang.
10 Analisis ROI terganggu Total Laba Total Investasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau pengaruh laba yang dihasilkan terhadap investasi yang dilakukan perusahaan.
11 Analisis ROI Total Pendapatan
Total Aset
Untuk mengetahui seberapa besar total imbal hasil yang diterima perusahaan atas investasi
(penanaman modal milik perusahaan) yang dilakukan pada entitas lain.
12 Analisis Laba Laba Tahunn
(Laba tahunn+laba(n−1))
Untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan laba perusahaan dari tahun sebelumnya.
13 Analisis Pendapatan Pendapatan Tahunn
(Pendapatan tahunn+Pendapatan(n−1))
Untuk mengetahui tingkat
Perhitungan dan penjelasan analisis rasio yang digunakan untuk analisis laporan keuangan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. dapat dilihat dalam tabel berikut. (data setiap unsur yang digunakan dalam rumus terdapat dalam laporan keuangan perusahaan)
N o.
Alat Analisis
Artinya
(dilihat dari kenaikan atau penurunan hasil perhitungan dari tahun ke tahun)
Jenis Rumus
Hasil Th.
2008 Th. 2007
1 Rasio Kas Kas
Hutang Lancar 1,4719 1,1089
Perusahaan semakin likuid (semakin tinggi kemampuan perusahaan melunasi utangnya dengan kas yang tersedia pada perusahaan)
(Aktiva Lancar−Hutang Lancar) 4,8727 4,0425
Perusahaan efisien dalam penggunaan kas, sehingga
perusahaan bisa memaksimalkan laba
3 Rasio Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
[(Piutang Awal+Piutang Akhir)/2] 0,0003 0,0422
Penurunan rasio perputaran piutang terjadi karena adanya penurunan jumlah piutang dari tahun 2007 ke tahun 2008
4 Rasio Periode Penagihan Rata-rata
365
Hasil Rasio Perputaran Piutang 1186433 8656,746
Adanya peningkatan ekstrim akibat selisish penjualan kredit pada
perhitungan rasio perputaran piutang yang terlalu drastis.
5 Rasio Persediaan Harga Pokok Barang yang Dijual
[(Persediaan Kini+Persediaan Thn Kemarin) /8,22022] 7,3294
6 Rasio Lama Produk Terjual 365
Hasil Rasio Perputaran Persediaan 44 50
Perusahaan semakin baik dalam penjualan produk,sehingga persediaan produk tidak lama disimpan pada perusahaan
Total Aktiva tetap(Bersih) 1,8395 1,6955
Perusahaan semakin efektif
menggunakan aset yang dimilikinya
8
Rasio Utang terhadap Ekuitas
TotalUtang
Ekuitas Pemegang Saham 1,5231 1,6470
Perusahaan memiliki resiko yang semakin rendah terhadap likuiditas perusahaannya.
9 Rasio Utang terhadap Aset Total Utang
Total Aset 0,2252 0,2535
Semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan perusahaan untuk investasi pada aktiva guna
menghasilkan keuntungan.
10 Analisis ROI Terganggu Total Laba
Total Investasi 0,5248 0,6959
Laba yang diperoleh perusahaan semakin banyak digunakan untuk berinvestasi
11 Analisis ROI Total Pendapatan
Total Aset 2,9815 2,0562
Perusahaan (manajemen) semakin efektif dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pandapatan.
12 Analisis Laba Laba Tahunn
(Laba tahunn+laba(n−1)) 0,5395 0,5399
Terjadi kenaikan laba dari tahun sebelumnya
13 Analisis Pendapatan Pendapatan Tahunn
(Pendapatan tahunn+Pendapatan(n−1)) 0,5301 0,5247
Terjadi kenaikan pendapatan dari tahun sebelumnya
TABEL PERBANDINGAN HASIL RASIO MILIK PT. RAMAYANA LESTARI DENGAN TIGA PERUSAHAAN SEJENIS LAINNYA (BASIS RETAIL)
TAHUN PERBANDINGAN 2008
(PERBANDINGAN ANTAR PERUSAHAAN – EKSTERNAL) No
.
Jenis Analisis Rasio ACE Matahari Hero Ramayana Rata-rata Industri
1. Rasio Kas 1,074 0,385 0,128 1,472 0,7647
2. Rasio Perputaran Kas 2,427 21,638 -35,860 4,873 -1,7305
3. Rasio Perputaran Piutang 0,403 0,473 Tidak ada kenaikan piutang
0,0003 0,2016
4. Rasio Persediaan 5,367 9,372 8,022 8,220 7,7452
5. Rasio Perputaran Aset Tetap
7,485 2,569 5,200 1,840 4,2735
6. Rasio Utang Terhadap Ekuitas
0,215 2,841 5,819 1,523 2,5995
7. Rasio Utang Terhadap Aktiva
0,143 0,681 0,645 0,225 0,4235
8. ROI 0,185 0,078 Tidak
ada investasi
2,515 1,384
9. ROI Terganggu 0,659 0,008 Tidak
ada Investasi
1,528 0,5248
10. Analisis Laba 0,685 0,055 0,579 0,540 0,4647
11. Analisis Pendapatan 0,595 0,551 0,531 0,530 0,5517
Analisis Pendapatan
Dilihat dari data yang terdapat pada laporan keuangannya, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. melaporkan pendapatan yang meningkat dari setiap tahunnya. Pada tahun 2006, pendapatan yang diperoleh sebesar 4,5 Trilyun. Kemudian pada tahun 2007 dan 2008 berurutan sebesar 4,9 Trilyun dan 5,6 Trilyun.
retail, pendapatan terbesar dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berasal dari pendapatan hasil penjualan produk yang tersebar di berbagai segmen lokasi geografis gerai yang dimiliki PT. Ramayana Lestari Sentosa.
Jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor industri yang sama (perusahaan retail), analisis pendapatan PT. Ramayana Lestari Sentosa berada di bawah nilai rata-rata industri. Hasil perhitungan analisis pendapatan PT. Ramyana Lestari
Sentosa hanya sebesar 0,530 atau 53% , sedangkan hasil analisis pendapatan (terhadap tiga perusahaan lain sejenis) sebesar
0,5517 atau sekitar 55%. Persentase analisis pendapatan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak signifikan perbedaannya dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, hal ini dapat dilihat dari perbedaaan persentase yang tidak mencolok.
Ditinjau dari hasil perhitungan analisis ROI dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang
mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,93. Hal ini
mengindikasikan perusahaan (atau dalam hal ini manajemen) semakin efektif dalam menggunakan aktiva atau aset perusahaan untuk memperoleh pandapatan. Jika dibandingkan dengan
perusahaan sejenis, PT. Ramayana memiliki nilai ROI diatas rata-rata nilai industri yang sebesar 1,34. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. memiliki proporsi terbesar dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjadi pembanding, yaitu PT. Matahari Putra Prima, PT. Ace Hardware, dan PT. Hero Supermarket.
Laba operasi berkelanjutan (yang merupakan laba bersih yang tercantum padalaporan laba rugi) PT. Ramayanna Lestari Sentosa Tbk. meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 62,9
Milyar. Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan penjualan pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan keperluan sehari-hari yang terdiri dari sebagian besar persediaan barang dagang milik perusahaan dan kurang lebih sekitar sepertiga dari total keseluruhan merupakan bagian dari konsinyasi. Ditinjau dari segmen geografis perusahaan yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan, segmen geografis perusahaan berdasarkan lokasi gerai meliputi Sumatera; Jawa, Bali, Nusa
Tenggara; Kalimantan; dan Sulawesi. Hasil atau pendapatan segmen terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara yang memiliki proporsi sekitar 60% pada tahun 2008 dan 2007.
Ditinjau dari nilai rata-rata analisis industri terhadap
pergerakan laba yang sebesar 0,4647 atau sekitar 46,5% , PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berada di atas rata-rata yaitu sebesar 0,54 atau 54%. Pergerakan laba terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima yang hanya sebesar 0,055 atau sebesar 5,5% dan yang tertinggi dimiliki oleh PT. Ace Hardware.
Laba operasi tidak berkelanjutan PT. Ramayana Lestari
bagian dari investasi jangka pendek yang dimiliki PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. dan diklasifikasikan sebagai efek terssedia untuk dijual.
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak mendapatkan pendapatan investasi maupun dividen selama tahun 2008
sehingga untuk laba non operasi tidak muncul dalam perhitungan pendapatan.
Analisis Perubahan Akuntansi
Pada tahun 2008 terjadi perubahan akuntansi terkait
kepemilikan langsung aset tetap. Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dkikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16
(1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan penyataan ini, Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Untuk penjelasan lebih rinci terakit perubahan akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap dapat dilihat dalam catatan atas laporan keuangan poin 2f.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi (operating lease). Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990),
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua transaksi sewa Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode sewa operasi. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
Daftar Pustaka
http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-rals/
Subramanyam, K.R., John J. Wild. (2013). Analisis Laporan Keuangan (Edisi10). Jakarta, Indonesia: Salemba Empat
www.idx.co.id
(File) Analisis Aktifitas Investasi.pptx