• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1100053 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1100053 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dwie Saptarani, 2015

PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dwie Saptarani (2015). Penalaran Informal mengenai Isu Sosio-Saintifik pada

Jenjang Pendidikan SD, SMP, dan SMA.

ABSTRAK

Penalaran informal (intuitif, emotif, dan rasional) merupakan penalaran paling mendasar yang digunakan oleh kebanyakan orang dalam menyelesaikan permasalahan isu sosio-saintifik. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, penalaran informal mestinya berkembang dari intuitif menuju rasional. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana penalaran informal siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melibatkan 20 siswa SD, 30 siswa SMP, dan 30 siswa SMA yang bersekolah pada yayasan yang sama, sehingga diperkirakan akan terlihat bagaimana peran sekolah dalam membangun kemampuan bernalar siswa. Data diperoleh berdasarkan respon siswa terhadap kuesioner terbuka mengenai isu sosio-saintifik yang dikemas dalam lima soal kuesioner tertulis, dan melalui wawancara secara individual terkait respon siswa terhadap kuesioner. Jawaban siswa kemudian dikelompokkan menjadi intuitif, emotif, dan rasional. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penalaran informal yang cenderung muncul pada jenjang SD adalah penalaran intuitif, penalaran yang muncul pada jenjang SMP adalah penalaran rasional, dan penalaran informal yang cenderung muncul pada jenjang SMA adalah penalaran emotif dan rasional. Sedangkan penalaran informal yang cenderung muncul pada siswa perempuan adalah penalaran rasional, dan yang cenderung muncul pada siswa laki-laki adalah penalaran intuitif.

(2)

Dwie Saptarani, 2015

PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dwie Saptarani (2015). Informal Reasoning Regarding Socio-Scientific Issues at the Elementary School, Junior High School, and Senior High School.

ABSTRACT

Informal reasonings (intuitive, emotive, and rational) are the basic reasoning used by most people to solve the problems of socio-scientific issues. Along with a student’s age, informal reasoning should evolve from intuitive towards rational. This study describes how the development of students' informal reasoning in elementary school, junior high school, and senior high school. This research uses descriptive method involved 20 elementary school students, 30 junior high school students, and 30 high school students who attend school on the same foundation, so it is expected to be seen how the role of schools in building students' reasoning ability. Data obtained based on five items open ended questioner student responses to questions on socio-scientific issues, and through individually interviews based on student responses to written questions. Students response were then grouped into an intuitive, emotive, and rational. The results obtained indicate that informal reasoning that tend to appear at the primary school level is intuitive, informal reasoning which appears on SMP is rational, and informal reasoning that tends to appear on the high school level is emotive and rational. While informal reasoning that tend to appear in female students is rational, and are likely to appear on the male student is intuitive.

Referensi

Dokumen terkait

KOMPLEKSITAS ARGUMENTASI BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK PADA JENJANG SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan kemunculan tingkat kognitif berdasarkan taksonomi Bloom revisi pada DKL materi sel jenjang SMP dan SMA

4.8 Pola Penalaran Informal berdasarkan Gender pada Seluruh Jenjang Pendidikan….. Dwie

Kecenderungan minat paling rendah sendiri menunjukkan hasil yang sama antara siswa laki-laki dan perempuan pada masing-masing jenjang di SMP klaster atas dan di

Jenjang kognitif yang dimaksud adalah dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan pada Taksonomi Bloom Revisi yang pada DKL dilihat berdasarkan kata kerja operasional

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Penalaran Antroposentris, Biosentris, dan Ekosentris pada Jenjang SD, SMP, dan SMA Mengenai Permasalahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis penalaran moral terkait permasalahan lingkungan mulai dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Jenis penalaran moral terhadap lingkungan yang dimiliki siswa dari jenjang.. pendidikan SD sampai SMA tidak menunjukkan perkembangan dari