BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Obesitas adalah deposit atau akumulasi jaringan lemak yang berlebihan didalam tubuh.1Obesitas merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat pada abad ke-21. Kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja telah meningkat secara substansial dalam beberapa dekade dan mempengaruhi sepertiga dari populasi remaja di beberapa negara berkembang. Derajat obesitas ditentukan dengan pengukuran indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh didefenisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi dalam meter (kg/m2).2,3
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2014,
sekitar 1,9 milyar orang usia 18 tahun ke atas mengalami overweight dan sekitar 600 juta lebih yang mengalami obesitas. Dan prevalensi obesitas di dunia yaitu 39% dewasa muda (38% pada pria dan 40% pada wanita) overweight dan 13% obesitas (11% pada pria dan 15% pada wanita). Angka ini mengalami peningkatan 2 kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 1980.2
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi obesitas terus meningkat di Indonesia, dan angka kejadian berat badan berlebih dan obesitas penduduk dewasa (>18 tahun) adalah 13,5% dan 15,4%. Enam belas provinsi dengan prevalensi diatas prevalensi nasional, yaitu Aceh, Riau, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Papua Barat, Bali, Kalimantan Timur, Papua, DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. Pada tahun 2013, prevalensi terendah di Nusa Tenggara Timur (9,8%) dan tertinggi di provinsi Sulawesi Utara (34,7%). Kecenderungan prevalensi obesitas penduduk laki-laki dewasa (>18 tahun) pada masing-masing provinsi tahun 2007, 2010 dan 2013. Prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%). Pada tahun 2013, prevalensi obesitas
2
perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9 %, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5% dari tahun 2010 (15,5%). Prevalensi obesitas tertinggi di provinsi Sulawesi Sulawesi Utara (19,5%). Tiga belas provinsi dengan prevalensi obesitas di atas prevalensi nasional, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Papua Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Maluku Utara, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Gorontalo dan Sulawesi Utara.4
Menurut WHO (2014) penyebab obesitas dan overweight adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori dikeluarkan yaitu peningkatan jumlah makanan yang dikonsumsi seperti makanan tinggi lemak dan peningkatan aktifitas inaktif berupa pekerjaan yang memiliki kecenderungan duduk terus menerus atau terlalu lama, perubahan mode transportasi dan peningkatan urbanisasi.2 Peningkatan terjadinya obesitas akibat pola makan yang tidak sehat dengan komposisi lemak dan kolestrol tinggi, namun rendah lemak yang dimaksud seperti konsumsi fast food dan soft drink berpengaruh pada kadar profil lipid seseorang.5Meningkatnya prevalensi obesitas di kalangan remaja dapat menjelaskan suatu substansial dan menjadi predisposisi penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung koroner.3 Obesitas yang mempengaruhi jalur metabolik juga akan berkembang menjadi suatu penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, DM tipe 2, Hipertensi, stoke, penyakit kandung empedu, emboli paru, kanker, osteoarthritis, gangguan pernapasan.6
Kondisi diatas menunjukkan peningkatan kadar trigliserida didalam plasma. Trigliserida adalah salah satu profil lipid.7 Peningkatan kadar trigliserida merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Hal ini sesuai dengan penelitian Miller et al, yang menyatakan bahwa kolerasi secara langsung antara peningkatan kadar trigliserida dan resiko kardiovaskular dibuktikan dengan peningkatan kadar trigliserida pada 5 tahun pertama menyebabkan kejadian penyakit kardiovaskular pada 5 tahun berikutnya.8
Trigliserida adalah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah berbagai organ tubuh, yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu SFA, MUFA, PUFA. Dari sudut ilmu kimia Trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak. Asam lemak, berupa asam lemak jenuh dan asam
3
lemak tak jenuh, merupakan asam monokarboksilat, yang rantai karbonnya tidak bercabang dan radikal karboksilnya terdapat pada ujung rantai karbon tersebut. Trigliserida dalam darah berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibuat didalam tubuh dari sumber energi lain seperti karbohidrat. Kalori yang bersumber dari makanan yang tidak digunakan langsung oleh jaringan tubuh, diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel-sel lemak tubuh. Trigliserida dalam tubuh digunakan untuk menyediakan energi berbagai proses metabolisme. Pencernaan lemak terjadi di usus kecil. Setelah masuk kedalam mukosa intestinum, trigliserida di sintesa kembali dan dilapisi protein. Trigliserida dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak kemudian masuk ke pembuluh darah. Lemak diangkut lipoprotein dari usus sebagai kilomikron dan dari hati VLDL, ke sebagian jaringanuntuk dioksidasi dan ke jaringan adiposa untuk disimpan. VLDL dan kilomikron nascent hanya mengandung sedikit apo-C dan E, bentuk utuhnya diperoleh dari HDL dalam sirkulasi. Selanjutnya asam lemak akan berdifusi masuk ke sel lemak dan disimpan dalam bentuk trigliserida. Lipid dimobilisasi dari jaringan sebagai FFA yang melekat pada albumin.1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara obesitas dan non-obesitas dengan kadar
trigliserida pada mahasiswa FK USU ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan
antara obesitas dan non-obesitas dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK
USU.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengukur berat badan dan tinggi badan pada Mahasiswa FK USU.
2. Menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Mahasiswa FK USU.
3. Mengelompokkan mahasiswa USU yang obesitas dan non-obesitas.
4. Mengetahui kadar trigliserida pada Mahasiswa FK USU yang obesitas
dengan non-obesitas.
5. Mengetahui riwayat obesitas pada keluarga Mahasiswa FK USU yang
obesitas dan non-obesitas
1.4 Manfaat penelitian
Bidang Penelitian:
Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian
lebih lanjut serta mengetahui kadar trigliserida pada Mahasiswa FK USU yang
obesitas dan non-obesitas.
Bidang Pendidikan:
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis
dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan
metode yang baik dan benar.
Bidang Pelayanan Masyarakat:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar
tentang ada atau tidaknya hubungan kadar trigliserida dengan obesitas.