• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persidangan Kematian Mirna Salihin dalam Bingkai Media Online: detik.comompas.com T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persidangan Kematian Mirna Salihin dalam Bingkai Media Online: detik.comompas.com T1 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pada awal tahun 2016, terjadi sebuah kasus yang terbilang eksis di kalangan media. Kasus tersebut adalah kasus kematian Mirna Salihin, dengan adanya anggapan Mirna Salihin tewas usai meminum kopi Vietnam di cafe Oliver. Dengan hal ini kasus tersebut menjamur dan disoroti oleh kalangan media yang berbeda-beda. Penulis mengambil kasus yang berkaitan dengan meninggalnya Mirna Salihin, dimana pada saat itu kasus ini tidak kunjung selesai hanya membicarakan hal yang sifatnya berulang – ulang, padahal apa yang mereka bicarakan sama seperti sidang-sidang yang sebelumnya. Sehingga banyak oknum-oknum yang semakin membuat panas kasus ini dan ada juga oknum-oknum yang bertolak belakang dengan apa yang mereka bicarakan saat ini dan sebelumnya. Pada kronologi perkembangan kasus tersebut, media melihat bahwa kasus tersebut dengan cepat berkembang ke media-media yang lain ataupun ke masyarakat. Sampai pada akhirnya pelaksanaan sidang pertama hingga sidang ke 23 dapat dijalankan. Hal yang mendasar dari penulis untuk meneliti kasus kematian Mirna Salihin ini, yang utama karena penulis ingin memberikan keyakinan kepada pembaca bahwa penelitian ini penting. Penulis ingin menyadarkan masyarakat bahwa kasus ini hanyalah kasus biasa sepeti kasus-kasus lain pada umumnya, tetapi mengapa kasus ini sangat diperpanjang?, padahal tidak ada hubungan yang kuat antara subjek dengan Indonesia yang artinya tidak ada apa-apa, mereka semua hanyalah masyarakat biasa sama seperti kami yang menonton dan mengikuti kasus tersebut, dan pada akhirnya masyarakat terhipnotis dengan apa yang dibicarakan oleh media.

(2)

2 ini tidak sesuai dengan hukum acara." Selain itu, Komisi Penyiaran Indonesia juga mengatakan beberapa stasiun televisi "berpotensi mengabaikan prinsip praduga tak bersalah, melakukan penggiringan opini publik serta penghakiman" Hal yang mendasar dari penulis untuk meneliti kasus kematian Mirna Salihin ini, yang utama karena penulis ingin memberikan informasi yang subjektif kepada pembaca bahwa penelitian ini penting. Sehingga masyarakat tidak terpengaruh dengan penggiringan opini publik dan penghakiman terhadap kasus kematian Mirna Salihin tersebut.

Di Indonesia tentu bukan hanya kasus kopi sianida saja yang menyebabkan kematian. Beberapa kasus adalah pembunuhan yang dilakukan sengaja oleh tersangkanya. Beberapa pula terjadi juga racun didalam kematian. Namun hal ini tidak diangkat dan ditayangkan seperti milik Jessica Kumala Wongso ini. Di dalam kasus ini, masyarakat Indonesia dengan mudah disuguhkan tayangan berita perkembangan kasus ini bahkan mereka dapat melihatnya melalui siaran langsung.

Pada setiap persidangan tentu terdapat berbagai macam berita mengenai Jessica, namun penulis sepakat untuk memilih berita pada bagian persidangan yang dilakukan oleh pihak Jaksa Penuntut Umum yang mendatangkan berbagai macam saksi. Hal ini dikarenakan pada sidang tersebut berbagai macam ahli dan juga berbagai macam saksi didatangkan tetapi pihak Jessica tidak mau mengakui dan cenderung berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan para saksi dan ahli. Hal ini membuat posisi Jessica semakin disudutkan oleh media dan masyarakat. Itulah yang membuat penulis ingin mengetahui framing pada kasus tersebut.

(3)

3 tidak ada yang melihat Jessica memasukan sianida kedalam kopi Vietnam tersebut. Dalam sidang keenam, JPU tidak dapat menghadirkan apa bukti yang diminta oleh pihak Jessica, yaitu sedotan alias pipet dalam gelas kopi Mirna, air panas dalam teko untuk melarutkan kopi Vietnam milik Mirna, serta kopi Vietnam yang asli sebagai pembanding kopi Vietnam bersianida

Media massa merupakan media informasi yang terkait dengan masyarakat, digunakan untuk berhubungan dengan khalayak (masyarakat) secara umum, dikelola secara profesional dan bertujuan mencari keuntungan (Mondry, 2008: 12). Menurut Bungin (2008: 85), media massa merupakan institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Secara umum, media massa diartikan sebagai alat-alat komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audiens dalam jumlah yang luas dan heterogen (Nurudin, 2004: 3). Media memiliki aturan-aturan dan tindakannya sendiri, namun demikian media massa harus memiliki definisi atau batasan (ruang lingkup) yang jelas terhadap masyarakat yang lebih luas (Morissan, 2013 : 481). Dengan semakin menjamurnya media yang ada semakin luas pula pengetahuan setiap masyarakat untuk mengembangkan rasa ingin tahu mereka sebagai acuan untuk mendapatkan informasi yang baru.Dalam media, unsur yang paling utama adalah informasi, sehingga masyarakat lebih mudah untuk mencari kasus atau isu baru yang sedang terjadi dan menjamur pada saat ini. Selain itu media lebih cenderung untuk

persuasif atau dalam bahasa Indonesia berarti mengajak, yang artinya mengajak untuk mengikuti hal baru atau kasus baru yang menjamur pada saat ini.

(4)

4 news, jejaring sosial. Pada dasarnya ada membedakan media online dengan media konvensional adalah konten multimedia yaitu teks (huruf), gambar (foto), audio (suara), video (gambar bergerak), dan link (tautan). Elemen konten media online adalah link atau hyperlink, yaitu tautan ke informasi lain yang dapat diakses dengan sekali klik, touch atau tap.

Jenis-jenis media online yang kita kenal saat ini dapat diklasifikasikan diantaranya adalah mesin pencari (search engine), Portal yang menyediakan beragam informasi (news portal), jejaring sosial (social networking), surat elektronik (email), perdagangan elektronik (elecronic commerse). Sedangkan jenis-jenis media online secara umum dalam pengertian media massa (pers) online yaitu komunikasi yang mempublikasikan karya jurnalistik seperti media cetak surat kabar, tabloid atau majalah, dan situs berita online murni misalnya Detik.com dan Kompas.com. sebenarnya hal ini berkaitan dengan alasan peneliti melihat pembingkaian di media online dikarenakan, banyak titik pusat yang dapat di teliti ketika penulis melihat media online, terlebih dalam kasus kematian Mirna Salihin, media online begitu gencar dengan hal tersebut. Pada kasus ini, Direktur Pemberitaan MNC Media, Arya Mahendra Sinulingga mengakui bahwa penayangan persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa tunggal Jessica Kumala Wongso memperoleh rating tinggi. Beliau mengatakan, "Penayangan persidangan di televisi, semuanya kita buka. Jadi tranparansi ini kita buka. Pembunuhan seperti ini sesuatu yang baru di Indonesia. Apalagi kasusnya bukan siapa-siapa," katanya. Ratting berita diduga naik hingga 15 % pada saat berita tersebut di unggah.

Dalam pertarungan bisnis pada media sekarang hanya ada dua macam kategori yang mampu bertahan. Pertama, media yang sudah lama hadir, sudah dikenal luas, serta mempunyai pasar jelas dan pembaca yang tetap. Kedua,

(5)

5 masalah yang diambil. Ditinjau dari kekutan perusahaan. Detik.com dan Kompas.com adalah perusahaan media di eksistensi yang berbeda.

Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detik.com hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sedangkan kompas.com adalah media dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya di kategorikan sebagai portal berita terpercaya di Indonesia.

Salah satu cara untuk menganalisis berita di media adalah dengan menggunakan analisis framing. Analisis framing yang kita lihat adalah bagaimana cara media memaknai, memahami, dan membingkai kasus/peristiwa yang terjadi.

Metode semacam ini tentu berusaha mengerti, dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan bagaimana media membingkai isu berita. Secara sederhana, analisis framing mencoba untuk membangun sebuah komunikasi bahasa, visual, dan pelaku serta menyampaikannya kepada pihak lain atau menginterpretasikan dan mengklasifikasikan informasi baru. Melalui analisis framing, kita mengetahui bagaimanakah pesan diartikan sehingga dapat diinterpretasikan secara efisien dalam hubungannya dengan ide penulis.

(6)

6 ataukah kita hanya dapat mengintip melalui jerujinya. Yang paling penting jendela itu terletak didalam rumah ataukah dalam ruang yang terhalang oleh rumah orang lain. Dalam berita, jendela itu yang disebut sebagai frame

(bingkai). Dan dengan demikian dengan ilustrasi tersebut menekankan pada kemampuan kita dalam mengintepretasi realita tersebut.

Melalui media, masyarakat cenderung lebih percaya akan hal yang baru ketimbang mereka melihat secara langsung kenyataannya. Dari situlah sering kali muncul persepsi yang kurang lazim untuk diartikan dan diinformasikan ulang kepada khalayak. Dengan adanya media, masyarakat seakan-akan didoktrin bahwa hal yang benar hanyalah melalui media. Secara tidak langsung media membuat masyarakat mengikuti alur yang ada didalamnya, sehingga tanpa disadari, masyarakat ikut bergabung menjadi anggota yang percaya akan media. Pada penelitian ini penulis mengambil data media online yang bisa dipercaya untuk melanjutkan penelitian ini. Data yang penulis gunakan untuk menunjukkan bahwa media online yang penulis gunakan lebih akurat dan dapat dipercaya. Pada www.alexa.com rating tertinggi media online dicapai oleh kompas.com dan detik.com. sampai dengan november 2016 kompas.com mencapai global rank 352 urutan ke 11 di Indonesia sedangkan detik.com mecapai global rank 224 urutan ke 7 di Indonesia.

Dengan demikian penulis menggunakan kasus kematian Wayan Mirna Salihin sebagai penelitian penulis dengan menggunakan analisis framing.

Menurut Eriyanto (2002 : 4) Analisis Framing merupakan strategi pembingkaian yang dilakukan oleh pekerja media mengenai sebuah isu dengan realitas tertentu dengan menonjolkan isu kasus sementara isu lain dihilangkan meskipun isu tersebut penting. Sehingga pada akhirnya mayarakat akan lebih percaya dengan yang diberitakan oleh media dan masyarakat melupakan hal yang sifatnya jauh lebih penting dari realitas yang ditonjolkan oleh media.

(7)

7 Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat penulis ambil adalah: Bagaimana pembingkaian (framing) yang dilakukan Detik.com dan Kompas.com terhadap pemberitaan sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu : Menjelaskan pembingkaian (framing) yang dilakukan Detik.com dan Kompas.com terhadap pemberitaan sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat secara praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat membawa pencerahan atau pengaruh pada media dalam menjaga objektivitas pemberitaan dan netralitas dalam menyampaikan berita.

1.4.2. Manfaat secara teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini yaitu penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada bidang new media dalam konteks framing sebuah kasus pembunuhan kopi sianida yang sedang hangat di dalam masyarakat. dimana teori framing yakni membingkai sebuah peristiwa mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan media (Detik.com dan Kompas .com) . Sehingga dalam kasus kopi bersianida ini masyarakat dapat melihat dan juga menyimpulkan secara teroritis tentang kasus kopi bersianida ini.

1.5.Definisi Konsep A. Framing

(8)

8 Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar dari isu yang lain (Nugroho, Eriyanto, Surdiarsis, 1999: 20)

Teori yang digunakan penulis, yaitu menggunakan teori Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dimana menurut mereka ada konsepsi framing yang saling berkaitan:

1. Konsepsi Psikologi

Dalam konsepsi ini framing sesuatu yang berkaitan dengan struktur internal dalam alam pikiran (kognisi) seseorang.Framing dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik / khusus dan menempatkan informasi dalam suatu peristiwa (isu) dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang.

2. Konsepsi Sosiologis

framing dilihat sebagai sesuatu yang melekat pada wacana social.Framing dilihat sebagai proses mengklasifikasikan dan menafsirkan pengalaman sosial untuk mengerti dirinya dan realitas yang diluar dirinya.

pada analisis framing, juga mempunyai objek framing. menurut Abrar sekurangnya ada tiga bagian berita yang bisa menjadi objek

framing seorang wartawan (Sobur, Alex. 2001:173) : 1. Judul berita

Berita di framing dengan menggunakan teknik empati, yakni menciptakan “pribadi khalayak” dalam diri khalayak, sementara khalayak seakan-akan berada seperti apa yang ada dalam berita, jadi khalayak seperti di hipnotis untuk menjadi satu dengan berita yang sedang berlangsung.

2. Fokus berita

(9)

9 Penutup berita di framing dengan menggunakan teknik packing. Yaitu menjadikan khalayak tidak berdaya untuk menolak ajakan yang dikandung berita.

B. New Media

New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media). 1

1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam memberikan putusan pengadilan pada

matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada kelas. VIII MTs Negeri Tunggangri Kalidawir

Hasil Analisis Kapasitas program PEMK menghasilkan beberapa strategi pengembangan program pada masa yang akan datang melalui; (a) Revisi SOP sesuai dengan

Manajemen organisasi harus memiliki metodologi yang menjamin bahwa kebuthan-kebuthan dan ekspektasi pelanggan telah ditetapkan melalui sistem manajemen mutu ISO

Nilai F = 13,157 dan sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, atau terdapat perbedaan keterampilan permainan tradisional antara siswa yang belajar menggunakan

Faktor-faktor yang menghambat aparat penegak hukum yaitu sangat kurangnya ilmu pengetahuan penyidik tentang sidik jari akan menghambat proses penyidikan hal

Dengan lebih tiga perempat populasi tinggal di kawasan bandar besar dan bandar kecil di Malaysia menjelang tahun 2020, permintaan untuk pekerjaan di pusat-pusat bandar dan bandar

Submitted to the English Department of FPBS Indonesia University of Education in Partial Fulfillment of the Requirements for Sarjana Pendidikan