• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Komoditas Kopi Sebagai Sektor Basis Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Komoditas Kopi Sebagai Sektor Basis Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Tengah"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KOMODITAS KOPI SEBAGAI SEKTOR BASIS TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ACEH TENGAH

ABSTRAK

Kopi merupakan sector basis di kabupaten Aceh Tengah. Kopi arabika di Kabupaten Aceh Tengah merupakan perkebunan rakyat dengan jumlah petani sekitar 47.000 Kepala Keluarga,dengan luas kepemilikan lahan antara 1-2 hektar per Kepala Keluarga, sehingga perlu menganalisis masalah tentang peran komoditas kopi sebagai basis terhadap pengembangan wilayah berupa nilai tambah serta efek pengganda input dan output di kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan pada 2 kecamatan yaitu kecamatan Bies dan kecamatan Bebesen dimana sampel diambil secara proporsional sehingga didapatkan 100 sampel petani kopi arabika. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan analisis untuk nilai tambah berupa nilai tambah bruto dan nilai tambah tenaga kerja dan analisis input output dengan pendekatan analisis usahatani.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbangsih usahatani kopi arabika terhadap PDRB secara keseluruhan di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 53,41 persen, tenaga kerja 5,32 persen dan total sebesar 58,73 persen terhadap PDRB.Sumbangsih tenaga kerja (TK) usahatani kopi arabika terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 15,60 persen terhadap sector pertanian dan sumbangsih tenaga kerja (TK) usahatani kopi arabika terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 27,84 persen terhadap sector perkebunan. Sistem pemasaran kopi arabika di Kabupaten Aceh Tengah,sebagian besar produksi kopi yang dihasilkan (80 persen) di pasarkan ke pasar dunia. Banyaknya volume kopi yang dipasarkan kepasar dunia menunjukkan bahwa eksportir memiliki peran strategis dalam pasar kopi arabika gayo. Kegiatan petani kopi arabika, pedagang desa dan koperasi menciptakan efek pengganda sektoral lewat backward linkage dan forward linkage.Untuk upah tenaga kerja, laba petani, laba pedagang di koperasi/ekspor menciptakan efek pengganda pendapatan memberikan efek backward dan forward linkage serta memberikan kontribusi terhadap PDRB di kabupaten Aceh Tengah.

(2)

THE ROLE OF COFFEE COMMODITY AS BASIC SECTOR IN REGIONAL DEVELOPMENT IN ACEH TENGAH DISTRICT

ABSTRACT

Coffee is the basic sector in Aceh Tengah District. Arabica coffee in Aceh Tengah District is smallholders’ plantation with 47,000 coffee growers in the area of 1 to 2 hectares per family. Therefore, it is necessary to analyze the role of coffee commodity as the basis for regional development as value-added and multiplying effect of input and output in Aceh Tengah District. The research was conducted in two subdistricts, Bies Subdistrict and Bebesan Subdistrict. The samples consisted of 100 Arabica coffee growers as respondents, taken by using proportional sampling technique. The data were analyzed by using gross value-added and manpower value-value-added, input-output analysis, and agribusiness analysis.

The result of the research showed that the contribution of Arabica coffee agribusiness to PDRB in Aceh Tengah District, as a whole, was 53.41 percent and manpower was 5.32 percent with the total of 58.73 percent to PDRB. The contribution of manpower of Arabica coffee agribusiness to employment of workers was 27.84 percent in plantation sector. Most of the coffee product (80%) was marketed to the world’s market. This indicated that exporters played an important role in marketing gayo Arabica coffee. The activity of Arabica coffee growers, village-traders, and cooperatives created sectoral multiplying effect through backward linkage and forward linkage. Workers’ wages, coffee growers’ profit, and village traders’ profit in cooperatives/export which created multiplying effect of income gave backward and forward linkage effect and contributed to PDRB in Aceh Tengah District.

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan dari hasil analisis kinerja pasar pada masing-masing saluran pemasaran kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah menunjukkan bahwa saluran 2 (petani

Hubungan faktor yang mempengaruhi persepsi dengan persepsi petani terhadap program sertifikasi kopi arabika organik menurut hasil penelitian didapati bahwa, faktor

Bagaimana kondisi sosial ekonomi petani kopi pada saat konflik di Desa. Kelitu kecamatan Bintang kabupaten

Dari hasil distribusi frekuensi seperti pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa tingkat persepsi petani kopi arabika terhadap program sertifikasi kopi arabika organik di Kecamatan

Ruang lingkup penelitian potensi ekonomi di Kabupaten Aceh Tengah mulai perkebunan kopi dan tebu sekaligus mengindentifikasi kluster ekonomi danmenyusun strategi

Bila dilihat dari volume dan nilai ekspor kopi di Kabupaten Aceh Tengah, terutama kopi arabika yang merupakan kopi andalan yang berasal dari daratan tinggi gayo

Jika dalam satu kebun terdapat 1000 bibit kopi arabika, maka hasil atau pendapatan pertahun yang akan didapat petani dari hasil kopi tersebut dapat dilihat dalam tabel

Nilai RM Komoditas Kopi Arabika Menurut Produksi di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2018 SIMPULAN Daerah basis komoditas kopi arabika di Kabupaten Tapanuli Utara adalah Kecamatan