1 BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, yang peneliti peroleh, maka dapat dilihat bahwa
motif mula-mula seorang remaja bermain game online adalah motif hiburan
(diversion) dalam usaha untuk memperoleh kenikmatan jiwa dan mengisi waktu,
yang kemudian dapat terjadi perubahan motif menjadi motif identitas personal dan
interaksi sosial. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor dari jenis game online
yang dipilih, dan intensitas serta frekuensi bermain. Para remaja yang yang
bermain game online cenderung merasa nyaman dengan jenis game online yang
mereka mainkan, dikarenakan bentuk visual dan audio serta fitur-fitur yang
disuguhkan dalam game (seperti interaksi langsung saat bermain dalam bentuk
chat). Rasa nyaman terhadap game online pun meningkat menjadi rasa penasaran
ketika ada hal-hal yang tidak tercapai seperti yang para remaja ini harapkan saat
bermain. Tanpa disadari merekapun terus bermain hingga akhirnya ketagihan
terhadap game tersebut. Intensitas dan frekuensi pun semakin meningkat pada
masa liburan sekolah.
Munculnya motif baru pada remaja yang bermain game online inipun
akan selalu terjadi, dan akan selalu ada motif yang dominan diantaranya. Dan
perubahan ataupun munculnya motif baru bisa muncul setiap saat.
6.2. Saran
6.2.1. Bagi kalangan gamers remaja
Saran bagi para remaja yang gemar bermain game online untuk mulai
menyadari bahwa game online bukanlah sekedar alat untuk membuat seseorang
menjadi lebih santai. Perlu diperhatikan pengendalian emosi saat bermain
2 Meskipun begitu game online bukan juga sesuatu yang harus dihindari
atau ditakuti. Karena game online sendiri bisa membantu dalam hal
pengembangan diri.
6.2.1 Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian uses &gratifications mungkin terkesan sederhana karena hanya
akan melihat dalam aspek penggunaan dan kepuasan khalayak terhadap satu
media. Secara metodologis rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah
pentingnya persiapan peneliti dengan modal konsep dan pedoman penelitian yang
kuat dan hubungan yang baik dengan subyek yang ditelitinya. Kesupelan dan
kemampuan menggali saat wawancara menjadi pertimbangan penting dalam
penelitian jenis ini, sehingga dapat menghasilkan data yang semakin maksimal,
sehingga memudahkan peneliti untuk menginterpretasi data dari sudut pandang