• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA

Oleh : Anggi Cahya Deli

NIM 4103331004

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Anggi Cahya Deli dilahirkan di Labuhan Ruku Kabupaten Batubara pada

tanggal 23 April 1993. Ibu bernama Nilawati dan ayah bernama Zulkarnain,

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikannya

pada tahun 1998 di SDN 017107 Kisaran dan lulus jenjang pendidikan SD pada

tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Kisaran. Lulus

pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 2

Kisaran, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di PTN

Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak

nikmat kepada penulis, kesehatan, rahmat, serta karunianya diberikan petunjuk

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Perbedaan

Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Think Pair Share Pada Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik di SMA”, dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada Jurusan

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menemui hambatan dan rintangan

dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi

ini masih memiliki kekurangan, baik sistematika penulisan maupun penggunaan

bahasa. Namun berkat bimbingan, saran dan kritik dari Dosen Pembimbing

Skripsi, Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S yang telah membimbing,

memberikan masukan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Bapak Prof. Dr. Herbert

Sipahutar, MS, M. Sc. sebagai Pembantu Dekan I.

3. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kimia, kepada

Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Kimia, Kepada

Ibu Dra. Ani Sutiyani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia.

4. Terutama ucapan terima kasih kepada Drs. Rahmat Nauli, M.Si. ; Bapak

(5)

penguji yang telah memberikan pengarahan dan saran-saran yang tak ternilai

harganya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Hormat terakhir penulis kepada penguji sekaligus guru besar Kimia yang

telah memberikan banyak hal baik selama mengabdi di bidang jurusan kimia.

Jasamu akan selalu kami kenang.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu,

bimbingan dan motivasi kepada peneliti ketika mengikuti pendidikan Kimia

di FMIPA Unimed.

6. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan

kepada peneliti.

7. Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan dan seluruh Bapak dan ibu guru

yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah

diberikan selama penulis melakukan penelitian.

8. Ibu Hinsa, S.Pd dan Ibu Rugun, S.Pd selaku guru kimia sekaligus

pembimbing selama penulis melakukan penelitian, serta Seluruh Guru Kimia

di SMA Negeri 6 Medan, yang telah banyak membantu penulis demi

kelancaran dalam melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Drs.Zulkarnain dan Ibunda

Nilawati tercinta, selaut kasih sayang yang tak bertepian karena telah

melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sehingga pada

tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta kasih sayang yang telah

dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai untuk selamanya. Terima kasih

atas kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang diberikan kepada

adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

10. Kepada Kedua adik tersayang Yudha Palastra dan Sucitra Deli yang

memberikan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di

(6)

vi

11. Teristimewa buat seseorang yang yang selalu memberikan semangat, kasih

sayang dan doa Syahrul Effendi Nasution, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Buat sahabat-sahabatku Ranti Fitriani dan Normalia Amanda yang selalu

mendampingi penulis dari awal penulisan sampai selesainya skripsi ini.

13. Buat teman-teman Kost “Sado Executive” yaitu kak Sari, kak Nanda, Imut,

kak Firsha, Kory, Rika, kak Ayu, kak Dana, kak Vera, Tika, Sisca dan Asri

yang selalu memberikan pencerahan dan senyuman serta canda tawa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Rekan–rekan mahasiswa Pendidikan Kimia/Kimia FMIPA Universitas Negeri

Medan, khususnya kelas Ekstensi stambuk 2010 yang telah membantu

penulis baik moril maupun material sehingga selesainya skripsi ini.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang pendidikan

kimia. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna

bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, 27 Agustus 2014 Penulis,

(7)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM

DAN SISTEM PERIODIK DI SMA

Anggi Cahya Deli (NIM. 4103331004) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (kelas eksperimen 1) dan yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (kelas eksperimen 2) pada materi Struktur Atom dan Sistem Periodik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri Medan. Sampel yang diteliti terdiri dari dua kelas, yang diambil pada sekolah SMAN Negeri 6 Medan. Masing-masing kelas terdiri dari 34 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, rata-rata nilai pretest-postest pada kelas eksperimen 1 adalah 27,79 ; 86,18, sedang rata-rata nilai pretest-posttest pada kelas eksperimen 2 adalah 27,60 ; 74,85. Pada uji normalitas dengan tehnik uji χ2 pada tingkat signifikansi 0,05, data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Pada uji homogenitas dengan tehnik Fhitung pada tingkat

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Kimia 9

2.2 Model Pembelajaran 10

2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif NHT 12 2.2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif TPS 13 2.3 Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik 16

2.4 Kerangka Konseptual 16

2.5 Hipotesis 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 18

3.2 Populasi dan Sampel 18

3.3 Instrumen Penelitian 19

3.4 Rancangan Penelitian 22

3.4.1 Desain Penelitian 22

3.5 Teknik Pengumpulan Data 23

3.6 Teknik Analisis Data 26

(9)

4.1 Hasil Penelitian 29 4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 29 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 31

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 33

4.2.1 Uji Normalitas 33

4.2.2 Uji Homogenitas 34

4.2.3 Uji Hipotesis 35

4.2.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 35

4.3 Pembahasan 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 41

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT dan TPS 15

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes 20

Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 22

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 22

Tabel 4.1. Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes 31 Tabel 4.2. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 32 Tabel 4.3. Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians Pretest-Postest 33 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes-Postest 33

Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel 34

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 25

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik 44

Lampiran 2. Silabus 56

Lampiran 3. Rencana Program Pembelajaran 58

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 83

Lampiran 5. Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes 87 Lampiran 6. Instrumen Tes Sebelum Validasi 106 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 116 Lampiran 8. Format Lembar Jawaban 117 Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 118 Lampiran 10. Perhitungan Daya Pembeda 120

Lampiran 11. Perhitungan Validitas 122

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas 124 Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi 125 Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes 130 Lampiran 15. Tabulasi Data Nilai Siswa 131

Lampiran 16. Uji Normalitas Data 133

Lampiran 17. Uji Homogenitas 137

Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 140

Lampiran 19. Persen Peningkatan Hasil Belajar 142 Lampiran 20. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 144 Lampiran 21. Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 145 Lampiran 22. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 146 Lampiran 23. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f 147 Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 148

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara

peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Pendidikan

merupakan faktor penting dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena

itu, dunia pendidikan dituntut terus berkembang dan mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tercipta generasi bangsa yang kompetitif

dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah (Syaodih,2008).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu

penyelanggaraan pendidikan yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada

dasarnya dilakukan adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus mampu mewujudkan

perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Telah banyak

upaya yang dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah semakin membaik.

Namun, dalam pelakasanaanya proses pembelajaran belum berjalan efektif,

sehingga siswa belum mengoptimalkan potensi diri mereka sesuai dengan

kemampuannya masing-masing. Idealnya siswa dituntut untuk ikut terlibat

langsung dalam proses pembelajaran dan mampu menemukan sendiri konsep dari

suatu pelajaran. Namun, dalam prosesnya siswa belum banyak dilibatkan oleh

guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga mereka belum mampu

mendapatkan hasil belajar yang memuaskan (Hamalik, 1995).

Sejalan dengan reformasi pendidikan, maka model pembelajaran yang

berpusat pada guru dan mengabaikan aktivitas serta kreativitas siswa mulia dan

harus ditinggalkan. Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak menerima informasi

dan pengetahuan dari guru secara pasif melainkan mengaktifkan kemampuan

(14)

2

informasi tersebut. Selain itu, proses pembelajaran akan berlangsung baik, apabila

seorang guru memiliki dua kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan

materi pembelajaran dan kompetensi metodologi pembelajaran (Hamalik, 1995).

Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Negeri 6 Medan, guru masih

menggunakan metode konvensional (ceramah dan latihan) dalam pembelajaran

kimia, kegiatan pembelajaran dimulai dengan menjelaskan materi ajar kemudian

dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal. Pada pengamatan tersebut

menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat

rendah, siswa cenderung pasif dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh

guru. Hal ini menyebabkan peranan dari siswa minim padahal metode pengajaran

merupakan unsur penting untuk keberhasilan siswa dalam belajar. Oleh karena itu,

dibutuhkan usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa dengan

menambah variasi model pembelajaran berkelompok yang menarik atau

menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas, kerja sama dan

tanggung jawab siswa.

Materi struktur atom dan sistem periodik merupakan materi yang diajarkan

pada kelas XI IPA semester ganjil. Materi terdiri dari banyak konsep yang

mempelajari tentang beberapa teori atom dan mekanika kuantum serta system

periodic dan konfigurasi electron, sehingga siswa harus aktif mengemukakan

konsep dan pemahaman mereka. Dari gambaran tersebut model pembelajaran

yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif

siswa percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota

kelompoknya berhasil. Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif,

diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Toogether) dan TPS (Think Pair Share.) Model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan TPS sangat cocok diterapkan pada materi struktur atom dan system

periodik. Karena pada kedua model tersebut melibatkan siswa secara aktif dalam

proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru

sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima.

Pada tahun 1985, Frank Lyman mengembangkan sebuah tipe dari model

(15)

tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat memberi siswa lebih banyak

waktu berfikir untuk merespons dan untuk saling membantu. Siswa dituntut untuk

memikirkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru secara individu,

kemudian masing-masing siswa saling berpasangan dan mendiskusikan apa yang

telah mereka peroleh dari hasil pemikiran mereka tersebut. Pasangan-pasangan

tersebut kemudian berbagi hasil diskusi yang diperoleh dari satu pasangan ke

pasangan lainnnya sehingga seluruh kelas mengetahui hasilnya (Istarani,2012).

Melalui tipe pembelajaran TPS, guru dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru

sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima dan berada dalam

kegiatan yang tidak membosankan karena langsung aktif mengamati setiap proses

yang terjadi.

Pada tahun 1993, Spencer Kagan mengembangkan tipe pembelajaran

kooperatif lainnya yaitu Numbered Heads Together (NHT). merupakan tipe

pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan performance siswa ,

kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa. Dalam tahapannya dibentuk

kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen.

Tiap siswa dalam kelompok diberi nomor, kemudian mereka diberi kesempatan

untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Masing-masing anggota kelompok

harus dipastikan mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut, lalu guru

memanggil salah satu anggota dan anggota tersebutlah yang akan menjelaskan

jawaban yang didapat keseluruh kelas tanpa dibantu oleh anggota kelompok

lainnya (Istarani, 2012). Tipe pembelajaran NHT memberi dampak yang sangat

kuat bagi peningkatan prestasi belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran

yang menggunakan NHT siswa menempati posisi sangat dominan dan terjadi

kerjasama antar siswa dalam kelompok. Selain itu, NHT dapat membantu siswa

untuk lebih kreatif dan bertanggung jawab terhadap diri mereka masing-masing.

Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan model pembelajaran

(16)

4

Achievment Division) Pada Konsep Laju Reaksi”. Dari hasil penelitian tersebut

Eviana Ayu Nugroho menyatakan bahwa ada perbedaan secara statistik dimana

kelas NHT lebih tinggi hasil belajarnya daripada kelas yang menggunakan

model STAD pada materi pokok laju reaksi di Kelas XI IA MA Ahliyah Kota

Baru Cikampek T.P. 2010/2011.

Purnamasari dkk (2013), telah melakukan penelitian dengan judul “Studi

Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan

Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas

XI SMA Negeri Kebakkramat”. Dari hasil penelitian tersebut, Mustika

Purnamasari menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri

Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik

daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, prestasi

belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012

menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid

diukur dari aspek afektif.

Rasmawan (2010), telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan

Model Problem Posing Bersetting Cooperatif Tipe Think Pair Share Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa”. Dari hasil penelitian tersebut, Rahmat Rasmawan menyatakan bahwa terdapat hasil

penelitian yang signifikan antara kemampuan awal mahasiswa sebelum

pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share dengan kemampuan

akhir mahasiswa setelah pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share

pada materi asam basa.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS dapat meningkatkan hasil belajar

yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS memiliki perbedaan.

Pada pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa terlebih dahulu diberi kesempatan

untuk berfikir secara individu, kemudian para siswa berdiskusi saling berbagi

(17)

ke seluruh kelas. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa

terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok yang

telah ditentukan oleh guru, kemudian di akhir diskusi dilakukan presentasi. Pada

bagian presentasi, masing-masing anggota kelompok dituntut untuk membagikan

pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan selama berdiskusi akan tetapi

anggota lainnya tidak boleh membantu anggota yang ditunjuk. Dari perbedaan

kedua model pembelajaran kooperatif tersebut, model pembelajaran kooperatif

tipe NHT diharapkan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

1.2.Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas,ruang lingkup dalam

penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah

model pembelajaran yang digunakan

2. Struktur atom dan system periodic merupakan pokok bahasan yang terdiri dari

banyak konsep

3. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang

1.3.Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah maka penulis membatasi masalah sebagai

berikut :

1. Materi pembelajaran adalah pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik

menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dan tipe TPS

1.4.Rumusan Masalah

Apakah h a s i l b e l a j a r k i m i a s i s w a ya n g m e n e r a p k a n model

pembelajaran NHT lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang

(18)

6

1.5.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia antara siswa ya n g

m e n e r a p k a n model pembelajaran NHT lebih tinggi daripada hasil belajar

kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran TPS.

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan antara lain :

1. Sebagai masukan kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan

pembelajaran, terutama guru kimia, dalam rangka meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Sebagai masukan kepada para peneliti yang ingin melakukan

penelitian-penelitian lebih lanjut di bidang pembelajaran terutama pembelajaran kimia.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

”Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) memberikan hasil yang lebih

baik ( 86,18 + 5,373), daripada hasil belajar siswa yang menerapkan model

pembelajaran koopratif tipe Think Pair Share (TPS) (74,85 + 6,536).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together maupun model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebaiknya dikolaburasikan

dengan model pembelajaran kooperatif yang lain dan dengan media tertentu

agar meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi guru maupun peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hendaknya mampu

menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik sagar tiap tahap dalam

(20)

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.,(2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Annurahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Cyber, A., (2013), Pembelajaran Kimia,

http://guru-ku.blogspot.com/2013/04/blog-post.html (diakses Mei 2014)

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012),Buku Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Huda ,M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Ibrahim, dkk.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Isjoni, (2011), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Lie, A.,(2010), Cooperative Learning .Grasindo, Jakarta.

Nico, (2012), Model Pembelajaran-(NHT)-NumberedHeadsTogether, http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/23/model-pembelajaran-nht number-Heads-together/ (diakses Januari 2014).

Purba, M., (2007), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2010), Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.

Sudarmo, U.,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA, Surakarta, Phibeta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukmara,N., (2012), Pemendiknas no-22.tahun-2006 standar isi,

http://www.slideshare.net/NandangSukmara/permendiknasno22tahun20 06-standar-isi (diakses Mei 2014).

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, Grafindo, Bandung.

(21)

Tambunan, M., dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.

Winkel, W.S., (2007), Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta.

Meltzer, D.E., (2002), The Relantionship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics, AmJ Phys, 70 (7): 120-137.

Nugroho, E.A., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran NHT Dengan STAD Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, FITK Universitas Islam Negeri, Jakarta.

Purnamasari, Mustika, Sukardjo, J.S., dan Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2 No. 1: 67-72.

Gambar

Tabel 2.1.  Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif  Tabel 3.1.  Kriteria Validitas Tes
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian Gambar 4.1. Hasil Belajar Kimia Siswa

Referensi

Dokumen terkait

• Database management systems (DBMS) menyediakan metode untuk representasi data secara digital, prosedur untuk desain sistem dan menangani data besar, terutama pengaksesan

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Sistem Informasi

Skripsi yang berjudul “OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSIETIL SELULOSA (HEC) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Kondisi eksplan tumih yang masih tetap bertahan dan memiliki peluang hidup selama empat minggu ditandai dengan pucuk masih berwarna hijau, mata tunas mengalami

Penelitian ini menggunakan k-Nearest Neighbor (k-NN) untuk identifikasi Freycinetia berdasarkan citra anatomi epidermis daun, yang menjadi input pada klasifikasi ini

[r]

Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia.. Dan mudahkanlah mereka

Untuk Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Sebahagian Sebahagian Sebahagian Sebahagian Syarat-Syarat Syarat-Syarat Syarat-Syarat Syarat-Syarat Guna Guna menyelesaikan Guna