STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK DI SMA
Oleh : Anggi Cahya Deli
NIM 4103331004
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Anggi Cahya Deli dilahirkan di Labuhan Ruku Kabupaten Batubara pada
tanggal 23 April 1993. Ibu bernama Nilawati dan ayah bernama Zulkarnain,
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikannya
pada tahun 1998 di SDN 017107 Kisaran dan lulus jenjang pendidikan SD pada
tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Kisaran. Lulus
pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 2
Kisaran, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di PTN
Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
iv
KATA PENGANTAR
Bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak
nikmat kepada penulis, kesehatan, rahmat, serta karunianya diberikan petunjuk
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Perbedaan
Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Think Pair Share Pada Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik di SMA”, dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada Jurusan
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menemui hambatan dan rintangan
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi
ini masih memiliki kekurangan, baik sistematika penulisan maupun penggunaan
bahasa. Namun berkat bimbingan, saran dan kritik dari Dosen Pembimbing
Skripsi, Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S yang telah membimbing,
memberikan masukan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Bapak Prof. Dr. Herbert
Sipahutar, MS, M. Sc. sebagai Pembantu Dekan I.
3. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kimia, kepada
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Kimia, Kepada
Ibu Dra. Ani Sutiyani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia.
4. Terutama ucapan terima kasih kepada Drs. Rahmat Nauli, M.Si. ; Bapak
penguji yang telah memberikan pengarahan dan saran-saran yang tak ternilai
harganya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Hormat terakhir penulis kepada penguji sekaligus guru besar Kimia yang
telah memberikan banyak hal baik selama mengabdi di bidang jurusan kimia.
Jasamu akan selalu kami kenang.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu,
bimbingan dan motivasi kepada peneliti ketika mengikuti pendidikan Kimia
di FMIPA Unimed.
6. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan
kepada peneliti.
7. Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan dan seluruh Bapak dan ibu guru
yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah
diberikan selama penulis melakukan penelitian.
8. Ibu Hinsa, S.Pd dan Ibu Rugun, S.Pd selaku guru kimia sekaligus
pembimbing selama penulis melakukan penelitian, serta Seluruh Guru Kimia
di SMA Negeri 6 Medan, yang telah banyak membantu penulis demi
kelancaran dalam melaksanakan penelitian.
9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Drs.Zulkarnain dan Ibunda
Nilawati tercinta, selaut kasih sayang yang tak bertepian karena telah
melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sehingga pada
tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta kasih sayang yang telah
dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai untuk selamanya. Terima kasih
atas kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang diberikan kepada
adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
10. Kepada Kedua adik tersayang Yudha Palastra dan Sucitra Deli yang
memberikan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di
vi
11. Teristimewa buat seseorang yang yang selalu memberikan semangat, kasih
sayang dan doa Syahrul Effendi Nasution, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat sahabat-sahabatku Ranti Fitriani dan Normalia Amanda yang selalu
mendampingi penulis dari awal penulisan sampai selesainya skripsi ini.
13. Buat teman-teman Kost “Sado Executive” yaitu kak Sari, kak Nanda, Imut,
kak Firsha, Kory, Rika, kak Ayu, kak Dana, kak Vera, Tika, Sisca dan Asri
yang selalu memberikan pencerahan dan senyuman serta canda tawa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Rekan–rekan mahasiswa Pendidikan Kimia/Kimia FMIPA Universitas Negeri
Medan, khususnya kelas Ekstensi stambuk 2010 yang telah membantu
penulis baik moril maupun material sehingga selesainya skripsi ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang pendidikan
kimia. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna
bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, 27 Agustus 2014 Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM PERIODIK DI SMA
Anggi Cahya Deli (NIM. 4103331004) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (kelas eksperimen 1) dan yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (kelas eksperimen 2) pada materi Struktur Atom dan Sistem Periodik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri Medan. Sampel yang diteliti terdiri dari dua kelas, yang diambil pada sekolah SMAN Negeri 6 Medan. Masing-masing kelas terdiri dari 34 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, rata-rata nilai pretest-postest pada kelas eksperimen 1 adalah 27,79 ; 86,18, sedang rata-rata nilai pretest-posttest pada kelas eksperimen 2 adalah 27,60 ; 74,85. Pada uji normalitas dengan tehnik uji χ2 pada tingkat signifikansi 0,05, data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Pada uji homogenitas dengan tehnik Fhitung pada tingkat
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8
2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Kimia 9
2.2 Model Pembelajaran 10
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif NHT 12 2.2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif TPS 13 2.3 Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik 16
2.4 Kerangka Konseptual 16
2.5 Hipotesis 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 18
3.2 Populasi dan Sampel 18
3.3 Instrumen Penelitian 19
3.4 Rancangan Penelitian 22
3.4.1 Desain Penelitian 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data 23
3.6 Teknik Analisis Data 26
4.1 Hasil Penelitian 29 4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 29 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 31
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 33
4.2.1 Uji Normalitas 33
4.2.2 Uji Homogenitas 34
4.2.3 Uji Hipotesis 35
4.2.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 35
4.3 Pembahasan 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 41
5.2 Saran 41
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT dan TPS 15
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes 20
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 22
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 22
Tabel 4.1. Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes 31 Tabel 4.2. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 32 Tabel 4.3. Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians Pretest-Postest 33 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes-Postest 33
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik 44
Lampiran 2. Silabus 56
Lampiran 3. Rencana Program Pembelajaran 58
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 83
Lampiran 5. Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes 87 Lampiran 6. Instrumen Tes Sebelum Validasi 106 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 116 Lampiran 8. Format Lembar Jawaban 117 Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 118 Lampiran 10. Perhitungan Daya Pembeda 120
Lampiran 11. Perhitungan Validitas 122
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas 124 Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi 125 Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes 130 Lampiran 15. Tabulasi Data Nilai Siswa 131
Lampiran 16. Uji Normalitas Data 133
Lampiran 17. Uji Homogenitas 137
Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 140
Lampiran 19. Persen Peningkatan Hasil Belajar 142 Lampiran 20. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 144 Lampiran 21. Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 145 Lampiran 22. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 146 Lampiran 23. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f 147 Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 148
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara
peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Pendidikan
merupakan faktor penting dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena
itu, dunia pendidikan dituntut terus berkembang dan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tercipta generasi bangsa yang kompetitif
dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah (Syaodih,2008).
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu
penyelanggaraan pendidikan yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada
dasarnya dilakukan adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus mampu mewujudkan
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Telah banyak
upaya yang dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah semakin membaik.
Namun, dalam pelakasanaanya proses pembelajaran belum berjalan efektif,
sehingga siswa belum mengoptimalkan potensi diri mereka sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Idealnya siswa dituntut untuk ikut terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan mampu menemukan sendiri konsep dari
suatu pelajaran. Namun, dalam prosesnya siswa belum banyak dilibatkan oleh
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga mereka belum mampu
mendapatkan hasil belajar yang memuaskan (Hamalik, 1995).
Sejalan dengan reformasi pendidikan, maka model pembelajaran yang
berpusat pada guru dan mengabaikan aktivitas serta kreativitas siswa mulia dan
harus ditinggalkan. Oleh karena itu, siswa diharapkan tidak menerima informasi
dan pengetahuan dari guru secara pasif melainkan mengaktifkan kemampuan
2
informasi tersebut. Selain itu, proses pembelajaran akan berlangsung baik, apabila
seorang guru memiliki dua kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan
materi pembelajaran dan kompetensi metodologi pembelajaran (Hamalik, 1995).
Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Negeri 6 Medan, guru masih
menggunakan metode konvensional (ceramah dan latihan) dalam pembelajaran
kimia, kegiatan pembelajaran dimulai dengan menjelaskan materi ajar kemudian
dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal. Pada pengamatan tersebut
menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat
rendah, siswa cenderung pasif dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh
guru. Hal ini menyebabkan peranan dari siswa minim padahal metode pengajaran
merupakan unsur penting untuk keberhasilan siswa dalam belajar. Oleh karena itu,
dibutuhkan usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa dengan
menambah variasi model pembelajaran berkelompok yang menarik atau
menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas, kerja sama dan
tanggung jawab siswa.
Materi struktur atom dan sistem periodik merupakan materi yang diajarkan
pada kelas XI IPA semester ganjil. Materi terdiri dari banyak konsep yang
mempelajari tentang beberapa teori atom dan mekanika kuantum serta system
periodic dan konfigurasi electron, sehingga siswa harus aktif mengemukakan
konsep dan pemahaman mereka. Dari gambaran tersebut model pembelajaran
yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif
siswa percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota
kelompoknya berhasil. Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif,
diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads
Toogether) dan TPS (Think Pair Share.) Model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan TPS sangat cocok diterapkan pada materi struktur atom dan system
periodik. Karena pada kedua model tersebut melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru
sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima.
Pada tahun 1985, Frank Lyman mengembangkan sebuah tipe dari model
tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat memberi siswa lebih banyak
waktu berfikir untuk merespons dan untuk saling membantu. Siswa dituntut untuk
memikirkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru secara individu,
kemudian masing-masing siswa saling berpasangan dan mendiskusikan apa yang
telah mereka peroleh dari hasil pemikiran mereka tersebut. Pasangan-pasangan
tersebut kemudian berbagi hasil diskusi yang diperoleh dari satu pasangan ke
pasangan lainnnya sehingga seluruh kelas mengetahui hasilnya (Istarani,2012).
Melalui tipe pembelajaran TPS, guru dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar dan mampu meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru
sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang diterima dan berada dalam
kegiatan yang tidak membosankan karena langsung aktif mengamati setiap proses
yang terjadi.
Pada tahun 1993, Spencer Kagan mengembangkan tipe pembelajaran
kooperatif lainnya yaitu Numbered Heads Together (NHT). merupakan tipe
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan performance siswa ,
kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa. Dalam tahapannya dibentuk
kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen.
Tiap siswa dalam kelompok diberi nomor, kemudian mereka diberi kesempatan
untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Masing-masing anggota kelompok
harus dipastikan mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut, lalu guru
memanggil salah satu anggota dan anggota tersebutlah yang akan menjelaskan
jawaban yang didapat keseluruh kelas tanpa dibantu oleh anggota kelompok
lainnya (Istarani, 2012). Tipe pembelajaran NHT memberi dampak yang sangat
kuat bagi peningkatan prestasi belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran
yang menggunakan NHT siswa menempati posisi sangat dominan dan terjadi
kerjasama antar siswa dalam kelompok. Selain itu, NHT dapat membantu siswa
untuk lebih kreatif dan bertanggung jawab terhadap diri mereka masing-masing.
Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan model pembelajaran
4
Achievment Division) Pada Konsep Laju Reaksi”. Dari hasil penelitian tersebut
Eviana Ayu Nugroho menyatakan bahwa ada perbedaan secara statistik dimana
kelas NHT lebih tinggi hasil belajarnya daripada kelas yang menggunakan
model STAD pada materi pokok laju reaksi di Kelas XI IA MA Ahliyah Kota
Baru Cikampek T.P. 2010/2011.
Purnamasari dkk (2013), telah melakukan penelitian dengan judul “Studi
Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan
Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI SMA Negeri Kebakkramat”. Dari hasil penelitian tersebut, Mustika
Purnamasari menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik
daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, prestasi
belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012
menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid
diukur dari aspek afektif.
Rasmawan (2010), telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Model Problem Posing Bersetting Cooperatif Tipe Think Pair Share Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa”. Dari hasil penelitian tersebut, Rahmat Rasmawan menyatakan bahwa terdapat hasil
penelitian yang signifikan antara kemampuan awal mahasiswa sebelum
pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share dengan kemampuan
akhir mahasiswa setelah pembelajaran problem posing bersetting Think Pair Share
pada materi asam basa.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS dapat meningkatkan hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS memiliki perbedaan.
Pada pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa terlebih dahulu diberi kesempatan
untuk berfikir secara individu, kemudian para siswa berdiskusi saling berbagi
ke seluruh kelas. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa
terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok yang
telah ditentukan oleh guru, kemudian di akhir diskusi dilakukan presentasi. Pada
bagian presentasi, masing-masing anggota kelompok dituntut untuk membagikan
pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan selama berdiskusi akan tetapi
anggota lainnya tidak boleh membantu anggota yang ditunjuk. Dari perbedaan
kedua model pembelajaran kooperatif tersebut, model pembelajaran kooperatif
tipe NHT diharapkan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.
1.2.Ruang Lingkup
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas,ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
model pembelajaran yang digunakan
2. Struktur atom dan system periodic merupakan pokok bahasan yang terdiri dari
banyak konsep
3. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang
1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah maka penulis membatasi masalah sebagai
berikut :
1. Materi pembelajaran adalah pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik
menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dan tipe TPS
1.4.Rumusan Masalah
Apakah h a s i l b e l a j a r k i m i a s i s w a ya n g m e n e r a p k a n model
pembelajaran NHT lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang
6
1.5.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia antara siswa ya n g
m e n e r a p k a n model pembelajaran NHT lebih tinggi daripada hasil belajar
kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran TPS.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan antara lain :
1. Sebagai masukan kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran, terutama guru kimia, dalam rangka meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Sebagai masukan kepada para peneliti yang ingin melakukan
penelitian-penelitian lebih lanjut di bidang pembelajaran terutama pembelajaran kimia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
”Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) memberikan hasil yang lebih
baik ( 86,18 + 5,373), daripada hasil belajar siswa yang menerapkan model
pembelajaran koopratif tipe Think Pair Share (TPS) (74,85 + 6,536).”
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together maupun model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebaiknya dikolaburasikan
dengan model pembelajaran kooperatif yang lain dan dengan media tertentu
agar meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi guru maupun peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hendaknya mampu
menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik sagar tiap tahap dalam
42
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.,(2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Annurahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Cyber, A., (2013), Pembelajaran Kimia,
http://guru-ku.blogspot.com/2013/04/blog-post.html (diakses Mei 2014)
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012),Buku Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Huda ,M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Ibrahim, dkk.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Isjoni, (2011), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A.,(2010), Cooperative Learning .Grasindo, Jakarta.
Nico, (2012), Model Pembelajaran-(NHT)-NumberedHeadsTogether, http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/23/model-pembelajaran-nht number-Heads-together/ (diakses Januari 2014).
Purba, M., (2007), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2010), Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.
Sudarmo, U.,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA, Surakarta, Phibeta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sukmara,N., (2012), Pemendiknas no-22.tahun-2006 standar isi,
http://www.slideshare.net/NandangSukmara/permendiknasno22tahun20 06-standar-isi (diakses Mei 2014).
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, Grafindo, Bandung.
Tambunan, M., dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.
Winkel, W.S., (2007), Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta.
Meltzer, D.E., (2002), The Relantionship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics, AmJ Phys, 70 (7): 120-137.
Nugroho, E.A., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran NHT Dengan STAD Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, FITK Universitas Islam Negeri, Jakarta.
Purnamasari, Mustika, Sukardjo, J.S., dan Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan Make A Match (MM) Pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2 No. 1: 67-72.