DAFTAR ISI
PERNYATAAN……….. i
ABSTRAK………..….… ii
KATA PENGANTAR……….……… xv
DAFTAR ISI………... xviii
DAFTAR TABEL……….. xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah………. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 5
D. Definisi Operasional………...……. 7
E. Metode Penelitian……… 7
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis………...… 9
G. Populasi dan Sampel……….. 11
H. Instrumen Penelitian……….…….. 11
I. Waktu dan Tempat Penelitian………...… 13
J. Prosedur Penelitian………. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran
1. PengertianPembelajaran………. 15
2. Tujuan Pembelajaran………...… 17
3. Pengertian Belajar……… 17
B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran……….…. 19
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran……….…. 20
3. Manfaat Media Pembelajaran……….. 22
4. Tujuan Media Pembelajaran………...…. 24
C. Permainan 1. Pengertian Permainan……….. 25
2. Jenis-jenis Permainan Untuk Pembelajaran Kosakata……… 27
3. Manfaat Permainan Dalam Pembelajaran……… 28
4. Tujuan Permainan Dalam Pembelajaran………..…… 29
5. Kelebihan dan Kelemahan Permainan Dalam Pembelajaran…... 29
D. Permainan Dice Word 1. Pengertian Permaianan Dice Word………. 31
2. Aturan Pelaksanaan Permainan Dice Word……… 32
E. Kosakata 1. Pengertian Kosakata... 34
F. Penelitian Terdahulu... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian……….. 42
2. Desain Penelitian………. 43
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian……….... 46
2. Sampel Penelitian……….. 46
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian……….. 47
2. Waktu Penelitian……….….. 47
D. Instrumen Penelitian 1. Tes... 48
2. Angket... 50
E. Uji Kelayakan Instrumen 1. Analisis Butir Soal... 52
2. Uji Validitas dan Reliabilitas... 55
F. Teknik Pengumpulan Data……… 56
G. Teknik Pengolahan Data………57
H. Hipotesis………60
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian………...…… 66
B. Analisis Data Hasil TesdanAngket 1. Data Hasil Pre-test... 75
2. Data Hasil Post-tes... 76
3. Pembuktian Hipotesis... 83
4. Data Hasil Angket... 83
C. Pembahasan………...…….. 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. 99
B. Saran……….….….. 100
DAFTAR PUSTAKA... 102
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat
penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,
bahasa sebagai alat komunikasi yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Bahasa asing akhir-akhir ini sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan bahasa ibu, tentunya dalam
memperoleh bahasa ibu tidak diperlukan pembelajaran secara formal. Sedangkan
pemerolehan bahasa asing berbeda dengan pemerolehan bahasa ibu. Bahasa asing
diperoleh melalui proses pembelajaran secara formal.
Jepang merupakan negara yang sektor perekonomiannya sangat maju. Hal ini
dapat dilihat dari produk-produk Jepang yang ada di berbagai negara. Seiring
dengan kemajuan ekonomi tersebut kebutuhan akan bahasa Jepang semakin
diperhitungkan hampir sejajar dengan bahasa Internasional seperti bahasa Inggris.
Faktanya bahasa Jepang di sekolah-sekolah tingkat menengah atas (SMA) sudah
menjadi mata pelajaran. Kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang dikarenakan
perbedaan dalam penulisan huruf. Huruf Jepang sendiri pada dasarnya terbagi
menjadi tiga jenis huruf, dan ketiga-tiganya dapat digunakan secara
bersama-sama. Huruf tersebut yaitu hiragana dan katakana atau yang sering disebut huruf
2010:1).Belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi.
Kegiatan komunikasi dengan menggunakan bahasa terwujud dalam empat aspek
keterampilan, yakni keterampilan menyimak atau mendengar atau kiku
nouryouku, keterampilan berbicara atau hanasu nouryouku, keterampilan
membaca atau yomu nouryouku, dan keterampilan menulis atau kaku nouryouku
(Danasasmita, 2009:76).
Selain huruf pembelajaran kosakata pun sangat penting dalam mempelajari
bahasa Jepang. Kosakata merupakan salah satu unsur gramatikal sebuah bahasa.
Semakin baik penguasaan kosakata yang dimiliki, semakin baik pula
keterampilan berbahasanya. Oleh karena itu, untuk mempelajari bahasa asing
harus memiliki perbendaharaan kata yang banyak agar proses belajar dapat
berjalan dengan baik. Kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang
karena adanya perbedaan cara menulis serta cara mengucapkannya. Selain itu,
rendahnya penguasaan kosakata yang dimiliki pembelajar menjadi salah satu
faktornya. Kemudian, penggunaan media atau metode pembelajaran yang kurang
sesuai dapat memberikan rasa jenuh dan bosan terhadap siswa dalam proses
belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar (Rudi dan Cepi, 2008:1). Kegiatan
belajar mengajar melibatkan antara dua pihak yaitu guru dan murid. Dalam
Komunikasi ini bertujuan agar guru dan siswa dapat bertukar pesan atau
informasi, sehingga pembelajaran di kelas khususnya siswa tidak menjadi pasif.
Media merupakan alat bantu yang biasa digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar. Penggunaan media dapat memberikan motivasi atau
mengurangi rasa bosan pada siswa ketika belajar. Selain itu, manfaat media
sebagai alat bantu untuk memperjelas dan mempermudah pembelajaran yang
abstrak. Kemudian, jika media pembelajaran dapat diterapkan dengan baik maka,
akan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Tetapi, penggunaan media
pembelajaran harus sesuai dengan tujuan materi pembelajarannya. Dengan
menggunakan media yang sesuai dapat memberikan kejelasan pesan atau
informasi kepada siswa sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.
Dengan adanya kendala-kendala dalam mempelajari bahasa asing khususnya
bahasa Jepang maka, diperlukan suatu cara yang dapat membuat siswa menjadi
tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang sehingga kegiatan belajar mengajar di
kelas tidak monoton. Dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang
banyak media yang digunakan oleh guru dalam proses belajar seperti media visual,
audio, audio-visual, multimedia sampai media permainan. Dengan demikian, agar
siswa tertarik mempelajari bahasa Jepang maka, media permainan yang edukatif
dapat memotivasi siswa dan melatih siswa agar belajar lebih aktif. Dalam hal ini,
untuk menyampaikan materi dengan menggunakan media permainan yang
edukatif sudah bervariasi. Adapun tujuan dari media pembelajaran yang
diaplikasikan dengan permainan edukatif yaitu untuk mengatasi kesulitan yang
asing di atas penulis tertarik menggunakan media permainan sebagai solusi untuk
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang terhadap siswa, dan media
yang digunakan adalah media permainan Dice Word. pengertian dari permainan
Dice Word itu sendiri adalah permainan yang harus menyebutkan kata sebanayak
jumlah dadu yang muncul pada saat dilempar (Rini, 2010:20).Penulis
mengharapkan dengan penggunaan media permainan Dice Word dapat
memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jepang siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Efektivitas Media Permainan Dice Word Dalam Pembelajaran
Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap
Siswa Kelas XI SMK PGRI Lembang Tahun Ajaran 2012/2013).
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, hal yang terlebih dahulu dilakukan
adalah merumuskan masalah dan membatasi masalah dari penelitian tersebut agar
penelitian dapat terarah. Adapun rumusan dan batasan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana kemampuan kosakata pembelajar bahasa Jepang sebelum dan
sesudah menggunakan media permainan Dice Word?
2) Apakah media permainan Dice Word tersebut efektif dalam pembelajaran
3) Bagaimana tanggapan pembelajar bahasa Jepang dalam menggunakan media
permainan Dice Word?
2. Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas dan dapat dibahas secara mendalam maka,
penelitian ini diberikan batasan sebagai berikut :
1) Penelitian ini diadakan di SMK PGRI Lembang, khususnya di kelas XI tahun
ajaran 2012/2013.
2) Penelitian ini hanya akan meneliti tentang tingkat penguasaan kosakata
bahasa Jepang pembelajar sebelum dan sesudah menggunakan media
permainan Dice Word.
3) Penelitian ini dibatasi hanya pada pembelajaran kosakata benda (meishi).
4) Penelitian ini hanya akan meneliti tanggapan pembelajar mengenai media
permainan Dice Word terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Untuk mengetahui kemampuan pembelajar dalam menguasai kosakata bahasa
Jepang sebelum dan sesudah menggunakan media permainan Dice Word.
2) Untuk mengetahui efektivitas media permainan Dice Word dalam
3) Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media permainan
Dice Word.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini untuk :
1) Manfaat Teoritis
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah wawasan tentang bagaimana memanfaatkan berbagai media
permainan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang, khususnya media
permainan Dice Word.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman kepada penulis
untuk melakukan penelitian yang bersifat eksperimen, serta dapat
mengetahui tingkat keberhasilan penerapan media permainan Dice Word
dalam pembelajaran kosakata.
b. Bagi Guru
Pengajar dapat menggunakan media permainan Dice Wordsebagai media
D. Devinisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dan ketidak jelasan makna kata-kata atau
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan mendefinisikan
istilah-istilah sebagai berikut :
1) Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai (Hidayat, 1986).
2) Media
Media adalah suatu alat saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan
(massage) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima
(receiver) (Mujib dan Rahmawati, 2011:64).
3) Permainan Dice Word
Dice Word merupakan permainan yang menyebutkan kata sebanayak jumlah
dadu yang muncul saat dilempar (Rini, 2010:20).
4) Kosakata
Kosakata adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang
tertentu yang ada didalamnya (Sudjianto dan Dahidi, 2009:97).
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam kegiatan penelitian, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara
ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009:53). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment atau eksperimen
semu. Dengann demikian, quasi experiment atau eksperimen semu merupakan
eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Tujuan
penggunaan dari metode ini untuk mengetahui keefektivan media permainan Dice
Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Adapun desain penelitiannya
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Desain Penelitian
Pre-Test Variabel Terikat Post-Test
O1 X O2
(Noor, 2011:115)
Keterangan :
Pada desain ini tidak ada group kontrol
O1 : Tes awal (pre-test) yang diberikan untuk mengukur penguasaan kosakata
bahasa Jepang siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan
menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata
X : Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada siswa dengan
menggunakanmedia permainan Dice Word untuk meningkatkan kosakata
bahasa Jepang.
O2 : Tes akhir (post-test) yang diberikan brtujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa setelah diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam
meningkatkan kosakata bahasa Jepang.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, terbagi pada dua teknik yaitu :
a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang
berhubungan dan menunjang dengan masalah yang penulis teliti mengenai
media permainan Dice Word untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
b. Uji coba experimental pembelajaran kosakata menggunakan media permainan
Dice Word dan mengambil contoh populasi serta sampel yang telah dipilih
oleh penulis.
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1) Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang sudah baku berupa
rangkuman atau kumpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak
dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi, 2005:32). Adpun anggapan dasar
a) Kosakata merupakan unsur yang sangat penting dalam bahasa. Fungsi
kosakata sebagai pelengkap gramatikal sebuah bahasa. Dengan demikian,
untuk mengingat kosakata dengan baik dalam pembelajaran maka dibutuhkan
media yang dapat memberikan kemudahan agar siswa dapat menguasai
kosakata sebanyak mungkin.
b) Penerapan media permainan yang sesuai dan tepat dalam menyampaikan
materi dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif,
sehingga pembelajaran kosakata bahasa Jepang dapat mencapai tujuan yang
diinginkan yaitu siswa dapat meningkatkan penguasaan kosakata yang
dimiliki siswa.
c) Penggunaan media permainan Dice Word dapat membangkitkan motivasi
untuk belajar dan berlatih dalam mengingat kosakata bahasa Jepang.
2) Hipotesi
Hipotesis merupakan jawaban tentatif terhadap masalah yang hendak
dipecahkann melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar pengetahuan yang
ada dan logika yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang
hendak dilakukan (Mahsun, 2011:72). Maka dapat disimpulkan hipotesis dari
penelitian ini yaitu :
a. Hipotesis Kerja (Hk) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice
Word efektif dalam upaya meningkatkan penguasaan
b. Hipotesis Nol (Ho) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice
Word tidak efektif dalam upaya meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Jepang
G. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PGRI
Lembang.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Sementara itu, menurut Sutedi
(2009:179) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili
untuk dijadikan sumber data. Dengan demikian, sampel dari penelitian ini
adalah 20 siswa kelas XI SMK PGRI Lembang tahun ajaran 2012/2013.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi,
2009:155). Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini ada dua macam yaitu
a) Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa setelah selesai satuan program pengajaran tertentu (Sutedi,
2009:157). Tes dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mengukur
kemampuan siswa terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum dan
sesudah diterapkan media permainan Dice Word. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua buah tes. Tes yang diberikan berupa pre-test dan post-test.
1) Tes awal (pre-test)
Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengukur penguasaan kosakata
bahasa Jepang sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan
menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata
bahasa Jepang.
2) Tes akhir (post-test):
Tes yang diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kosakata bahasa Jepang setelah diberikan perlakuan (treatment)
dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam meningkatkan
kosakata bahasa Jepang.
b) Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang
diberikan kepada responden (Sutedi, 2009:164). Sementara itu, menurut Margono
(2010:167) kuesioner atau angket merupakan suatu alat pengumpul informasi
tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini, peneliti memberikan angket kepada
siswa untuk memperoleh data atau informasi tenntang tanggapan atau kesan
terhadap media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jepang .
I. Waktu dan Tempat Penelitian
Peneliti akan melaksanakan penelitian tentang efektivitas media permainan
Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar. Penelitian
ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 yang berlokasi di SMK PGRI
Lembang.
J. Prosedur Penelitian
a) Memilih topik kajian atau judul penelitian.
b) Melakukan kegiatan penelitian.
c) Menganalisis atau mengolah informasi yang telah terkumpul.
d) Menyusun laporan penelitian.
e) Menyebarluaskan hasil penelitian.
K. Sistematika Pembahasan
Sistematika yang dibahas dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Pada
BAB I penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian
(teknik pengumpulan data), anggapan dasar dan hipotesis, instrumen penelitian
pembahasan. Pada BAB II penulis menguraikan tentang pengertian pembelajaran
dan belajar, pengertian media pembelajaran (jenis-jenis media, manfaat media),
pengertian permainan (jenis-jenis permainan kata, manfaat permainan dalam
pembelajaran, kelebihan dan kekurangan permainan), pengertian permainan Dice
Word (tujuan dari permainan Dice Word, aturan pelaksanaan permainan Dice
Word dan kelebihan permainan Dice Word), pengertian kosakata dan manfaat
kosakata. Pada BAB III penulis menguraikan tentang metode quasi experiment,
objek penelitian, instrumen penelitian (tes dan angket), teknik pengumpulan data,
dan teknik pengolahan data. Pada BAB IV penulis menguraikan tentang laporan
eksperimen, dalam hal ini dijelaskan hasil penelitian penulis tentang efektivitas
media permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat
dasar, serta kesan atau tanggapan siswa terhadap media permainan Dice Word.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang
membicarakan tentang metode. Melihat dari pengertiannya, metode dapat
dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan
teknik yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan (Noor,
2011:22-23). Sedangkan penelitian atau risearch berasal dari kata “Re” dan
“To”Search”, yang berarti mencari kembali. Pada dasarnya ada tiga fungsi dan
peranan penelitian adalah membantu manusia memperoleh pengetahuan baru,
memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan, memberi pemecahan atas suatu
masalah (Darmadi, 2011:10). Melalui penelitian manusia dapat menggunakan
hasilnya, secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti
memperjelas suatu masalah atau informasi dan tidak diketahui dan selanjutnya
menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah,
dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi (Sugiyono,
2012:5-6). Adapun pengertian metode penelitian menurut Musfiqon (2012:13)
yaitu ilmu yang mempelajari prosedur melakukan pengamatan dengan pemikiran
untuk mencari, menyusun, serta menganalisis dan mengumpulkan data.
Sementara itu, Sugiyono (2012:3) mengemukakan bahwa secara umum metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment
atau disebut juga experimen semu. Adapun pengertian dari penelitian quasi
experiment yaitu sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen
semu (Darmadi, 2011:36). Penelitian quasi experiment atau eksperimen semu
pada dasarnya sama dengan penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen
murni dalam bidang pendidikan, subjek atau partisipan penelitian dipilih secara
random dimana setiap subjek memperoleh peluang sama untuk dijadikan subjek
penelitian, peneliti memanipulasi subjek sesuai dengan rancangannya. Berbeda
dengan penelitian kuasi, peneliti tidak memiliki keleluasaan untuk memanipulasi
subjek, artinya rendom kelompok biasanya dipakai sebagai dasar untuk
menetapkan sebagai kelompok perlakuan dan kontrol (Setyosari, 2012:42).
Dengan demikian, quasi experiment atau eksperimen semu merupakan metode
penelitian dimana penelitian dilakukan pada satu kelas tanpa adanya kelas
pembanding.
2. Desain Penelitian
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengan setiap langkah
tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau
Dengan kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap
yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang
semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa ke analisis
obyektif dan kesimpulan yang berlaku dan tepat menjawab persoalan yang
dibahas(Noor, 2011:112).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group
pre-test-post-test design. Pada penelitian ini siswa sebagai subjek diberikan satu kali
pengukuran tes awal (pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum adanya perlakuan (treatment),
setelah diberikan perlakuan (treatment) kemudian, siswa diberikan pengukuran
lagi berupa tes akhir (post-test) untuk mengukur tingkat penguasaan kosakata
bahasa Jepang siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment). Adapun desain
penelitiannya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pre- Test Variabel Terikat Post-Test
Oı X O2
Keterangan :
Pada desain ini tidak ada group kontrol
Oı : Tes awal (pre-test) yang diberikan kepada siswa untuk mengukur tingkat
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word dalam
meningkatkan kosakata.
X : Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan
media permainan Dice Word dalam meningkatkan kosakata bahasa Jepang
yang dimiliki siswa.
O2 : Tes akhir (post-test) yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan kosakata siswa setelah mendapatkan
perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice Word
dalam meningkatkan kosakata.
Pengaruh perlakuan (Oı– O2)
Pada desain di atas, peneliti melakukan pengukuran pada suatu objek yang
diteliti, kemudian peneliti memberikan perlakuan tertentu. Setelah itu, pengukuran
dilakukan lagi untuk kedua kalinya (Noor. 2011:115).
Menurut Darmadi (2011:201) untuk memperoleh izin menggunakan murid
sekolah pada suatu penyelidikan peneliti sering harus menerima apa adanya
kelompok atau kelas yang sudah ada. Dengan demikian, dalam penelitian ini
mendapatkan kelas pembanding atau kelas kontrol yang digunakan untuk
penelitian. Adapun, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keefektivan
pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan media permainan
Dice Word.
B. Populasi dan SampelPenelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, peristiwa,
atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan menjadi target
kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Darmadi, 2011:53). Sementara itu,
menurut Noor (2011:147) dalam penelitian populasi digunakan untuk
menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran
penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek peneliti.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi populasi sehingga
mempermudah untuk menentukan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI SMK PGRI Lembang tahun ajaran 2012/2013.
2. Sampel Penelitian
Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut
sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Sedangkan menurut Sutedi
(2009:179) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk
dijadikan sumber data.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PGRI Lembang
tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang siswa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI Lembang yang berlokasi di jalan
barulaksana no 66.Di sekolah ini mata pelajaran bahasa Jepang diberikan kepada
seluruh siswa, yaitu kelas X yang terdiri dari emapat kelas, sedangkan kelas XI
dan XII yang masing-masing terdiri dari dua kelas jurusan TKJ dan FB.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan, yaitu :
Satu kali tes awal (pre-test) pada tanggal 8 Oktober 2012 dengan durasi 40
menit.
Empat kali perlakuan (treatment) yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai
17 Oktober 2012, dengan durasi masing-masing treatment selama 2 x 45
menit.
Satu kali tes akhir (post-test) dan pemberian angket pada tanggal 20 Oktober
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:148). Sementara itu,
Widoyoko (2012:51) mengemukakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat
bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan
cara melakukan pengukuran.
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a) Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau
bakatyang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Sementara
itu, menurut Margono (2010:170) tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes yang digunakan dalam
pengumpulan data ini dilakukan dua kali yaitu :
1) Tes awal (pre-test) yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang sebelum
diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan Dice
2) Tes akhir (post-test) yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang setelah
mendapatkan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media permainan
Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test
No Standar Kompetensi Indikator Nomor Soal
Nama-nama
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna
(Widoyoko, 2012:33). Sementara itu, menurut Sugiyono (2012:199) kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sedangkan
menurut Arikunto (2010:194) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket penelitian ada yang tertutup dan
ada yang terbuka. Menurut Widoyoko (2012:36) angket terbuka merupakan
angket yang bisa dijawab atau direspon secara bebas oleh responden. Peneliti
tidak menyediakan alternatif jawaban/respon bagi responden. Sedangkan, angket
tertutup merupakan angket yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun
responnya sudah ditentukan, responden tinggal memilih sesuai keadaan yang
sebenarnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket tertutup. Sehingga
responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis.Adapu
kisi-kisi angket dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Penelitian
No Indikator Angket Nomor Soal Jumlah Soal
1 Minat siswa terhadap mata pelajaran
bahasa Jepang. 1 1
2 Pendapat siswa mengenai koskata
bahasa Jepang. 3,4 2
3 Faktor penyebab timbulnya kesulitan
dalam menguasai kosakata bahasa
Jepang.
12 1
4 Pendapat siswa mengenai peran media
dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jepang.
2, 10. 2
5 Pendapat siswa mengenai media
permainan Dice Word dalam
pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
5, 6, 7, 8,
6 Efektivitas media permainan Dice
Word dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jepang.
14 1
Jumlah ∑ 15
E. Uji kelayakan Instrumen
Menurut Sutedi (2009:212) instrumen penelitian yang berupa tes sebelum
digunakan perlu diuji kelayakannya, yaitu dengan menggunakan statistik uji
kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, uji validitas serta reliabilitasnya.
1. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal minimal mencakup tingkat kesukaran (TK), daya pembeda
(DP), dan analisis distraktorSutedi (2009:214).Data nilai yang diperoleh untuk di
olah merupakan hasil tes yang di uji cobakan pada sampel lain (di luar kelas
eksperimen). Peneliti memberikan uji coba kepada siswa kelas XI SMK PGRI
Lembang tahun ajaran 2012/2013 pada tanggal 3 Oktober 2012. Instrumen tes
yang diberikan oleh penulis terdiri dari 40 butir soal. Bagian tes yang pertama
berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal dan empat pilihan
jawaban, bagian tes kedua merupakas soal mencocokan kosakata bahasa Jepang
ke dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 15 butir soal, bagian soal ketiga
Menghitung Tingkat Kesukaran
Ketika membuat soal biasanya menentukan terlebih dahulu berapa persen
untuk soal kategori sulit dan beberapa persen untuk soal kategori sedang dan
mudah (Sutedi, 2009:213). Untuk mengetahui tingkat kesukaran setiap butir soal
dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
TK =
+Keterangan :
TK : tingkat kesukaran
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas
BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : jumlah smpel kelompok atas dan kelompok bawah
Tabel 3.4
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
0,00 - 0,25
0,26 - 0,75
0,76 - 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Analisis Daya Pembeda
Butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan
kelompok bawah, untuk melihat daya pembeda tiap butir soal dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
DP =
− �Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas.
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah.
n = jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah.
Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
0,00 - 0,25
0,26 - 0,75
0,76 - 1,00
Rendah/Lemah
Sedang
Tinggi/Sukar
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang baik yaitu yang memiliki validitas dan reliabilitas. Valid
artinya dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan baik, sedangkan reliabel
yaitu ajeg, dalam arti dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan
berkali-kali (Sutedi, 2009:217). Dalam penelitian ini penulis mengajukan uji
validitas dengan mengajukan expert judgement oleh dosen yang ahli dibidangnya,
yang bertujuan untuk menilai kelayakan instrumen yang dibuat oleh penulis.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen tes menggunakan reliabilitas
internal yaitu pengukurannya dilakukan dengan cara teknik belah dua.Untuk
mencari reliabilitas dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
rxy =
∑ −(∑ )(∑ )∑ −(∑ )² ∑ ²− ²
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = jumlah siswa
X = nilai benar soal ganji
Y = nilai benar soal genap
Untuk mencari reliabilitas penuh dalam teknik belah dua digunakan rumus
sebagai berikut :
Tabel 3.6
Klasifikasi Reliabilitas
0,00 - 0,20
0,21 - 0,40
0,41 - 0,60
0,61 - 0,80
0,81 – 1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
(Sutedi, 2009:220)
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data, diantaranya sebagai berikut :
a. Studi literatur
Literatur adalah sumber informasi tentang keilmuan yang dapat berupa
buku, jurnal, makalah, dokumen, laporan penelitian dan karya ilmiah
sejenis. Peneliti perlu menelusuri dan menelaah literatur yang terkait dan
relevan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan (Musfiqon,
2012:101-102). Peneliti mencari literatur untuk mengumpulkan data agar
dapat mendukung teori-teori yang ada dalam penelitian ini.
b. Tes
Penelitian yang targetnya berupa keterampilan, kompetensi, inteligensi,
dan bakat lebih tepat menggunakan teknik tes (Musfiqon, 2012:131).
(pre-test) kepada siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment),
kemudian memberikan tes akhir (post-test) setelah mendapat perlakuan
(treatment).
c. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan
memberikan respon atau daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2011:139).
Pemberian angket dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Adapun
pemberian angket bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran kosakata dengan menggunakan media permainan Dice Word
dalam upaya meningkatkan kosakata siswa.
G. Teknik pengolahan data
Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu diperoleh dari nilai tes awal
(pre-test), nilai tes akhir (post-(pre-test), dan angket yang diberikan kepada siswa. Setelah
data diperoleh dan terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data sebagai
berikut :
1) Tes
Untuk pengolahan data tes berasal dari nilai pre-test dan post-test siswa yang
telah diperiksa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Mencari nilai mean (rata-rata) pre-test O1:
Keterangan :
Mx = nilai rata-rata pre-test
∑x = jumlah total nilai pre-test
N = jumlah peserta pre-test
b. Mencari nilai mean (rata-rata) post-test O2:
My =
∑Keterangan :
My = nilai rata-rata post-test
∑y = jumlah total nilai post-test
N = jumlah peserta post-test
c. Mencari nilai rata-rata selisih post-test dan pre-test :
Md =
∑�Keterangan :
Md = nilai rata-rata selisih antara post-test dan pre-test
∑d = jumlah nilai selisih antara post-test dan pre-test
N = jumlah siswa
d. Mencari nilai derajat kebebasan
db = n
−
Keterangan :
db = nilai derajat kebebasan
e. Mencari nilai T hitung
t =
�∑ �²
�−(�− )
Keterangan :
t = nilai t yang dihitung
Md = nilai rata-rata selisih antara post-test dan pre-test
∑d² = jumlah kuadrat devisi
n = jumlah siswa
(Sutedi, 2009:218-219)
2) Angket
Pengolahan data angket diperoleh menggunakan rumus sebagai berikut :
P =
�×
%
Keterangan :
P = persentasi jawaban
F = frekuensi setiap jawaban
M = jumlah responden
100% = persentase frekuensi dari setiap jawaban responden hasil pengolahan
Tabel 3.7
Tafsiran Analisis Hasil Angket
Persentase Penjelasan
0%
1 - 25%
26 - 49%
50%
51 - 75%
76 - 99%
100%
Ditafsirkan tidak ada
Ditafsirkan sebagian kecil
Ditafsirkan hampir setengahnya
Ditafsirkan setengahnya
Ditafsirkan sebagian besar
Ditafsirkan hampir seluruhnya
Ditafsirkan seluruhnya
H. Hipotesis
Pelaksanaan yang terakhir dari penelitian ini yaitu melakukan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis
dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya (Margono,
2010:67-68). Berdasarkan pengertian hipotesis di atas maka, hipotesis dalam
penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Hipotesis kerja (Hk) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice
Word efektif dalam upaya meningkatkan penguasaan
Hipotesis nol (Ho) : Pembelajaran kosakata dengan media permainan Dice
Wordtidak efektif dalam upaya meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tiga tahapan, tahapan
awal (persiapan), tahapan pelaksanaan, dan tahapan akhir (pengambilan
kesimpulan). Adapun uraian tahapan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1) Tahapan awal (persiapan)
Tahapan persiapan dari penelitian ini antara lain yaitu :
Membuat proposal penelitian
Melakukan survei ke sekolah yang bersangkutan untuk memperoleh
informasi tentang materi di kelas XI dan untuk mengetahui berbagai
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Mengurus perizinan penelitian yang ditujukan ke SMK PGRI Lembang. Menyiapkan materi-materi pembelajaran, yaitu 84 kosakata bahasa Jepang,
khususnya kata kerja nomina (meishi). Berikut ini daftar kosakata yang akan
Tabel 3.8
Daftar Kosakata Nomina (Meishi)
Tema Kosakata Arti
21.Ibu rumah tangga
うち に テレビ あり す
Mengenai : ruang dan peralatan rumah
20.Denwa 21.Sofa
20.Telepon 21.Sofa
りも
Mengenai : alat transportasi dan tempat
1. Shinkansen
1. Kereta super cepat 2. Sepeda
Mengenai : makanan dan minuman
Menyusun instrumen penelitian.
Pembuatan RPP penelitian.
Menguji instrumen penelitian melalui uji validitas dan uji reliabilitas serta
expert judgement.
2) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu siswa diberikan tes awal
(pre-test), perlakuan (treatment), tes akhir (post-test). Kegiatan ini dilaksanakan
dalam jangka waktu dua minggu, dimulai pada tanggal 8 samapi 20 Oktober
2012. Adapun paparan kegiatan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.9
Tahapan Penelitian
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Senin
Penerapan media permainan Dice
Word dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jepang mengenai “ shigoto”.
Penerapan media permainan Dice
Word dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jepang mengenai “ uchi”.
15 Oktober 2012
Pertemuan ke- 4
Rabu
17 Oktober 2012
Pertemuan ke- 5
Word dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jepang mengenai “norimono”.
Penerapan media permaina Dice Word
dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jepang mengenai “tabemono to
nomimono”.
3 Sabtu
20 Oktober
Pertemuan ke- 6
Pemberian soal post-test dan angket.
3) Tahapan Akhir (Pengambilan Kesimpulan)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu :
Pengolahan data.
Menganalisis data.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh
berdasarkan hasil analisis data selama melakukan penelitian. Selain itu, peneliti
akan menyampaikan saran yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa,
pengajar serta peneliti selanjutnya.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai efektivitas media permainan Dice Word dalam
pembelajaran kosakata bahasa Jepang terhadap siswa kelas XI SMK PGRI
Lembang tahun ajaran 2012/2013 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan nilai yang signifikansi antara penguasan kosakata siswa
sebelum dan sesudah mendapatkan treatment dengan menggunakan media
permainan Dice Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Hal ini
dpat dilihat dri nilai rata-rata siswa pada saat pre-test sebesar 4,21 sedangkan
nilai rata-rata post-test siswa sesudah mendapatkan treatment sebesar 7,26.
Adapun perolehan selisih dari rata-rata nilai post-test dan pre-test sebesar
3,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan penguasaan kosakata
bahasa Jepang siswa sesudah mendapatkan treatment.
2. Penggunaan media permainan Dice Word efektif dalam pembelajaran
kosakata bahasa Jepang, hal ini diketahui setelah melakukan analisis data
dengan hasil perhitungan thitung sebesar 12,40. Kemudian, nilai tersebut
dibandingkan dengan ttabel . Adapun derajat kebebasan (db) dalam penelitian
ini adalah 19 dengan taraf signifikansi 1 % adalah 2,86. Hal ini menunjukan
bahwa nilai thitunglebih besar daripada ttabel(thitung 12,40 > ttabel2,86).
3. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap media permainan Dice
Word dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang dapat dilihat dari data
hasil angketyang menunjukan bahwa hampir setengah responden sebesar 40%
menyatakan “sangat setuju” dan hampir seluruh responden sebesar 60%
menyatakan “setuju” jika penggunaan media permainan Dice Word dalam
pembelajaran bahasa Jepang itu menarik. Sedangkan responden yang
menyatakan “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju” sebesar 0%. Selain itu,
dari angket tersebut dapat diketahui bahawa hampir setengah responden
sebanyak 45% menjawab “sangat setuju” dan lebih dari setengah responden
sebanyak 55% menjawab “setuju” jika penggunaan media permainan Dice
Word dapat membantu menambah kosakata dalam pembelajaran bahasa
Jepang. Dengan demikian, media permainan Dice Word dapat menjadi salah
satu media alternatif dalam pembelajaran kosakata.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atasa, peneliti akan menyampaikan beberapa
saran dalam penggunaan media permainan Dice Word yang diharapkan dapat
1. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa terutama dalam penguasaan
kosakata bahasa Jepang diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan belajar
dengan baik dari berbagai media, teknik, metode pembelajaran lain sehingga
dapat merangsang siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran di kelas, hal ini
bertujuan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Pengajar
Pengajar diharapkan dapat lebih kreatif dalam mengembangkan berbagai
media, teknik maupun metode lain dalam kegitan belajar mengajar di kelas,
sehingga dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih antusias dalam
mempelajari bahasa Jepang.Dalam hal ini, penggunaan media permainan
Dice Word dapat menjadi variasi selingan dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jepang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti mengharapkan agar penelitian mengenai media permainan Dice Word
dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya di masa yang akan datang
sehingga dapat membuat permainan Dice Word lebih mudah dan menarik
atau peneliti dapat meneliti berbagai media lainnya sehingga media
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Perss
Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa
Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajran Bahasa Jepang. Bandung :
Rizqi Press
Darmadi, Hamid. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Fachrrouzi, Aziz dan Mahyuddin, Erta. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta :
Bania Publishing
Jauhar, Mohammad. 2011.Implementasi Paikem. Jakarta : Prestasi Pustakarya
Komalasari, Kokom. 2010 . Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung :
Refika Aditama
Khanif, Muhammad. 2010 . Cara Mudah Menguasai Bahasa Jepang. Jakarta :
Kawai Media
Kurniawan, Deni. 2011. Pembelajaran Terpadu. Bandung : Pustaka Cendikia Utama
Kustandi dan Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor : Ghalia
Indonesia
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Rajawali Pers
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta :
PT. Prestasi Pustakarya
Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Pribadi. 2011. Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses.Jakarta :
PT.Dian Rakyat
Rini, Ayu. 2010. Be Smart and Fun With English Game. Jakarta : Kesaint Blanc
Sadiman, Arif S. 2011. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Setyousari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Soedjito dan Saryono. 2011. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang : Aditya Media
Publishing
Sudjianto dan Dahidi. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta :
Kesaint Blanc
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sutedi, Dedi. 2005. Pengantar Penelitian Pendidikan. Bandung : Humaniora
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung :Humaniora
Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa
Widoyoko, Putro Eko S. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar