• Tidak ada hasil yang ditemukan

jiptummpp gdl mohammadar 50354 1 pendahul n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jiptummpp gdl mohammadar 50354 1 pendahul n"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

REVITALISASI KEWENANGAN MPR DALAM STRUKTUR

KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PASCA

REFORMASI BERDASARKAN TEORI

TRIAS POLITICA

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Civic Hukum)

SKRIPSI

Oleh :

MOHAMMAD ARIFUL HUDA 201310090311019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mohammad Ariful Huda NIM : 201310090311019

Fakultas / Jurusan : Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Revitalisasi Kewenangan MPR dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Reformasi Berdasarkan Teori Trias Politica” adalah bukan merupakan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 17 Juli 2017 Yang Menyatakan

(5)

v

PERSEMBAHAN

ِميِحهرلا ِنَم ْحهرلا ِ هَ ِمْسِب

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T, kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang selalu ada dalam perjuanganku :

Bapakku (Sardjo), Ibuku (Waini), yang menjadi inspirasi terbesar dalam hidupku, yang tak pernah lelah menegurku ketika ku salah melangkah, tak luput mendo’akan dan menyayangiku. Terimakasih atas semua perjuangan, pengorbanan serta kesabaran kalian yang mampu mengantarku sampai kini.

Kakakku (Sri Wahyuni), yang selalu memberiku dukungan hingga bisa mengenyam pendidikan di bangku kuliah dengan sebaik yang aku bisa. Karena supportmu adalah obat lelahku.

Keponakanku Sherly Wahyu Eka P., yang akan selalu kuberikan motivasi dan dukungan untuk selalu optimis dalam menempuh pendidikan untuk mengangkat derajat keluarga dan berguna bagi bangsa ini.

Sahabat – sahabatku seperjuangan Civic Hukum Angkatan 2013 yang tak mungkin penulis sebutkan satu - persatu, terimakasih atas pelangi yang telah kita rangkai selama ini.

(6)

vi

MOTTO ِميِحهرلا ِنَم ْحهرلا ِ هَ ِمْسِب

“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. 18:

109)

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak

akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 31:27)

(7)

vii

KATA PENGANTAR ِميِحهرلا ِنم ْحهرلا ِه ِمْسِب Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Pemelihara seluruh alam semesta, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Revitalisasi Kewenangan MPR dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Reformasi Berdasarkan Teori Trias Politica” dengan lancar.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Civic Hukum) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang.

Terselesaikannya Skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Drs. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang dengan berbagai fasilitas yang disediakan.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia memberikan kemudahan menempuh perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang melalui berbagai kebijakan.

3. Dr. Trisakti Handayani, M.M., selaku Wakil Dekan 1 dan dosen matakuliah yang telah memberi arahannya dan bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Rohmad Widodo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi pada penulis.

(8)

viii

6. Dr. Sulardi, S.H., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi Kedua yang juga telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Segenap Bapak / Ibu Dosen Jurusan Civic Hukum yang telah memberikan ilmunya. Insya Allah penulis akan berusaha mengamalkannya sesuai dengan kemampuan.

8. Bapak dan Ibuku tercinta serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan do’a restu dan semangat yang luar biasa pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

9. Teman - teman Civic Hukum Angkatan 2013 yang selalu memberi motivasi, bantuan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Sahabat seperjuangan di Twinning Program yang selalu menemani penulis untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru dan pengalaman baru dari dua jurusan yaitu Ilmu Hukum dan PPKN (Civic Hukum).

11.Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah S.W.T membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Skripsi ini penulis sadari masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan sangat dibutuhkan. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah S.W.T.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 17 Juli 2017 Penulis,

(9)

ix

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 11

4. Teknik Analisa Bahan Hukum ... 13

F. Sistematika Penulisan ... 13

G. Penegasan Istilah ... 15

1. Revitalisasi ... 15

2. Kewenangan ... 16

3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ... 16

4. Ketatanegaraan Republik Indonesia ... 17

5. Pasca Reformasi ... 17

6. Trias politica ... 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 19

A. Teori Trias Politica (Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan) ... 19

1. Trias Politica di Indonesia ... 22

B. Teori Kedaulatan Rakyat... 24

C. Konsep Lembaga Perwakilan Rakyat ... 27

D. Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ... 28

(10)

x

2. Setelah Amandemen UUD 1945 ... 31

E. Checks and Balances Sistem Ketatanegaraan Indonesia ... 35

F. Kerangka pikir Penulisan ... 36

BAB III PEMBAHASAN ... 38

A. Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945 ditinjau berdasarkan Teori Trias Politica ... 38

1. Trias Politica dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia ... 38

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia ... 41

3. Fungsi Legislasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)... 57

B. Prospek kewenangan MPR sebagai Lembaga Legislatif di Indonesia ... 64

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) di era Reformasi/Amandemen UUD 1945 ... 64

2. Revitalisasi Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) ... 70

BAB IV PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bagan Kajian Pustaka ... 12 Gambar 2: Bagan Kerangka Pikir ... 37 Gambar 3: Bagan Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Sebelum

Amandemen UUD 1945 ... 44 Gambar 4: Bagan Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Tugas

(14)

xiv

ABSTRAKSI

Revitalisasi Kewenangan MPR dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia pasca Reformasi berdasarkan Teori Trias Politica

Nama : Mohammad Ariful Huda Nim : 201310090311019

Pembimbing : Dr. Nurul Zuriah, M.Si Dr. Sulardi, S.H., M.Si

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga negara yang diakui keberadaannya oleh negara dengan dasar UUD RI 1945. MPR dalam struktur ketatanegaraan Indonesia mengalami perubahan akibat dari amandemen UUD 1945 pada masa reformasi. Perubahan berkaitan dengan Kedudukan yang awalnya lembaga tertinggi menjadi lembaga tinggi dan kewenangannya ikut mengalami perubahan/degradasi kewenangan. Ditinjau dari teori trias politica MPR adalah lembaga legislatif yang memiliki tugas dan fungsi terkait legislasi secara produktif.

Tujuan penulisan ini adalah pertama untuk mengetahui kewenangan MPR setelah amandemen ditinjau dari teori trias politica. Kedua, untuk mengetahui prospek kewenangan MPR dimunculkan lagi dan merevitalisasi kewenangannya dalam ketatanegaraan Indonesia. Adapun metode penulisan adalah menggunakan tipe penelitian yuridis normatif (normatif legal research), dengan menggunakan metode pendekatan historis (historical approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konsep (conseptual approach).

Kedudukan MPR sebagai lembaga legislatif adalah sama dengan legislatif lainnya karena MPR bukan sebuah joint session tapi sebuah kamar parlemen sendiri. Sistem parlemen Indonesia adalah trikameralisme. Doktrin teori trias politica menghendaki adanya pemisahan kekuasaan antar masing-masing kekuasaan negara. MPR haruslah mempunyai tugas dan fungsi sesuai dengan kekuasaanya. Kewenangan MPR harus dikuatkan kembali dengan merevitalisasi kewenangan yang ada. Kesimpulan dan rekomendasi penulis adalah merevitalisasi kewenangan MPR yang potensial agar lebih produktif dan kontributif dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

(15)

xv

ABSTRACT

Name : Mohammad Ariful Huda Student Number : 201310110311424

Title : Revitalization of MPR’s authority in the constitutional structure of post-reform Republic of Indonesia based on Trias Politica Theory

Advisor : Dr. Nurul Zuriah, M.Si Dr. Sulardi, S.H., M.Si

MPR (People’s Consultative Assembly) is a state institution that recognized by the state on the basis of UUD RI 1945. MPR (People’s Consultative Assembly) in the constitutional structure experienced the effect of changes from the amendments to the UUD 1945 in the reform era. Changes related to the position which was originally the highest institution become an institution of its height and its authority run into changes/degradation of the authority. Review of the theory of trias politica, MPR (People’s Consultative Assembly) is the legislature that has the duties and functions that related to legislation productively.

The purpose of this study at first is to know the authority of the MPR (People’s Consultative Assembly) after the amendment in terms of the theory of the trias politica. Second, to find out the prospects of MPR’s authority is presented again and revitalize its authority in Indonesia. As the method used is normative juridical research type (normative legal research), while using methods of historical approach,comparative approach, and conceptual approach.

The position of MPR (People’s Consultative Assembly) as a legislative institution is the same with other legislatures because MPR is not an area, nevertheless it is a joint session of Parliament itself. Indonesia's parliamentary system is trikameralisme. The doctrine of trias politica requires the presence of a separation of powers between the respective powers of the state. The MPR (People’s Consultative Assembly) has a duty and shall function in accordance with their powers. The authority of the MPR (People’s Consultative Assembly) must be strengthened again with revitalizing an existing authority. The conclusions and recommendations from the author is revitalizing potential MPR authority to be more productive and contributive in the system's attempt to Indonesia.

(16)

81

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Asshiddiqie, Jimly. 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD 1945, Yogyakarta: FH UII PRESS.

_______________. 2006. Pengantar Hukum Tata Negara Jilid I. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

_______________. 2006, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Konstitusi Press.

_______________. 2007. Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia: Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

_______________. 2012. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi: Jakarta: Sinar Grafika.

Budiarjo, Miriam. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

_______________. 2008. Dasar- dasar Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Dwi, Reni. 2005. Implementasi Bicameral dalam Parlemen di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Farida, Maria, I.S, 1998, Ilmu Perundang-undangan; Dasar-Dasar dan Pembentukannya, Jakarta: Kanisius

Garner, Ad.Bryian A. 2004. Black Law Dictionary, United States Of America: Eighth edition.

Ibrahim, Jhony. 2006. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia.

Isra, Saldi. 2010. Pergeseran Fungsi Legislasi; Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Juniarto. 1990. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara. Jakarta: Rineka Cipta.

(17)

82

Pasek, I Made D., 1990. Tiga Tipe Pokok Sistem Pemerintahan dalam Demokrasi Modern, Bandung: Abardin,

Mahfud, Moh. 2001. Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: PT Asdi Mahastya.

_______________. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers.

_______________. 2012. Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Jakarta: Rajawali Press.

Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. 2003. Panduan dalam Memasyarakatkan UUD Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.

_______________. 2014. Panduan dalam Memasyarakatkan UUD Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.

_______________. 2010. Buku II: Naskah Komprehensif Perubahan UUD 1945 (sendi-sendi/Fundamental Negara). Jakata: Sekretariat Jendral MPR RI.

_______________. 2010. Buku III: Naskah Komprehensif Perubahan UUD 1945 (Lembaga Permusyawaratan dan Pewakilan). Jakata: Sekretariat Jendral MPR RI.

Manan, Bagir. 2003. Teori dan Politik Hukum Konstitusi, Yogyakarta: FH UII Press.

Moh. Kusnardi dan Ibrahim Harmaily, 1988. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : Pusat Studi Hukum Tata Negara FH UI

Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Susunan Pembagian Kekuasaan menurut Sistem Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta : PT Gramedia

Montesquieu, 2007, The Spirit of Laws, Dasar-Dasar Ilmu Hukum dan Ilmu Politik, diterjemahkan oleh M. Khoiril Anam, Bandung: Nusamedia

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Mustafa, Bachsan. 1990, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Nordholt, Henk Shculte & Irwan Abdullah. 2002. Indonesia: In Search of

(18)

83

Oltmans, Willem. 2001. Chaos in Indonesia. (Terjemahan Wahjoedi Marjono, Surya Multi). Jakarta: Grafika.

Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan; Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Jakarta: Grasindo.

Sekretariat Jenderal DPR RI. 2011. Selayang pandang Mekanisme Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Jakarta. Biro Humas dan Pemberitaan.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 1985. Penelitian Hukum Normatif SuatuTinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers.

Soemantri, Sri. 2015. Hukum Tata Negara Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Strong, C.F. 1975. Modern Political Constitution;An Introduction to The Comparative Study of Their History and Existing Form, London: Sidwick & Jackson Limited

Sumali, 2003, Reduksi Kekuasaan Eksekutif di Bidang Peraturan Pengganti Undang-undang (Perpu), Malang : UMM Press

Sunggono, Bambang. 1998. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Thaib, Dahlan Thaib dkk. 2001. Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Wirjono, Prodjodikoro. 1983, Azas-Azas Hukum Tata Negara di Indonesia, Jakarta Timur: Dian Rakjat

Zed, Mustika. 2008. Metode Penelitia Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

B. Jurnal

Asshiddiqie, Jimly. 2012. Negara Hukum Indonesia: Dekolonisasi dan Rekonstruksi Tradisi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum. No. 4. Vol. 19 Oktober 2012.

(19)

84

Hadi, Sofyan. 2013. Fungsi Legislasi dalam Sistem Pemerintahan Presidensil jurnal ilmu hukum februari 2013, vol 9, no. 18

Rochmawanto, Munif. 2010. Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan MPR Dalam Melakukan Perubahan Undang-Undang Dasar. Jurnal Independent Fakultas Hukum.

Syahuri, Taufiqurrohman. 2010. Metode Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 dan Perbandingannya dengan Konstitusi di Beberapa Negara. Jurnal Hukum Nomor 4 Vol. 17 Oktober 2010.

Widayati, Absori, & Aidul Fitriciada Azhari. 2014. Rekonstruksi Kedudukan Ketetapan MPR dalam Sistem Ketatatnegaraan Indonesia. Junal Media Hukum. Vol. 21 No. 2 Desember 2014.

C. Makalah dan Hasil Penelitian

Asshiddiqie, Jimly. Gagasan Kedaulatan Lingkungan: Demokrasi Versus Ekokrasi, diakses dari www.jimly.com pada 10 April 2017.

Asshiddiqie, Jimly. Trikameralisme Dewan Perwakilan Daerah (DPD), diakses dari www.jimly.com pada 17 Mei 2017.

Aldis Ruly Subardi, Iwan Rachmad Soetijono, Warah Atikah. Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Dalam Proses Legislasi Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Jember (UNEJ)

Mahmud, Cholidah. 2012. Reformulasi GBHN Menguatkan Kedudukan Pedoman Pembangunan Nasional. Makalah. Disampaikan dalam FGD tentang “Reformulasi Model GBHN: Upaya Mewujudkan Kesatuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah”. Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Kamis, 6 September 2012.

Hasanah, Siti. Penguatan Tradisi Musyawarah Mufakat dalam Sistem Kekuasaan Negara: Studi Tentang Lembaga MPR di Masa Kini dan Akan Datang.

D. Peraturan Perundang-undangan

(20)

85

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Setelah amandemen).

Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia

Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Paninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 Sampai Dengan Tahun 2002

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Gambar

Tabel 1: Perbandingan sistem parlemen di beberapa negara .........................
Gambar 4: Bagan Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah

Referensi

Dokumen terkait

Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk menginterpretasikan kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam Tarigan 1979:8). Jadi, membaca merupakan

yang muncul dalam acara PAS Mantab. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan

3. Memenuhi persyaratan lainnya untuk kenaikan pangkat secara reguler lainnya. Pimpinan Unit Kepegawaian meneliti berkas-berkas Pranata Komputer yang memenuhi persyaratan

Diaries, letters, journals, biographies, newspaper reports, historical

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran jagung, besar biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran jagung pada

Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran

Asap cair diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam tempurung kelapa pada waktu proses pirolisis. Penggunaan asap cair

Penelitian ini mengkaji tinjauan yuridis tentang kewenangan BPK dan BPKP menghitung kerugian negara dalam rangka pemberantasan tindak pindana korupsi berkaitan dengan tugas dan