NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal dari beberapa indikator teknikal trend indeks menunjukan pola konsolidasi. Sinyal tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD yang menunjukan pola downtrend. Hal yang sama juga tercermin dari indikator Stochastics konfirmasi IHSG dalam fase konsolidasi., Namun, sinyal bearish bagi indeks belum terkonfirmasi pada lagging indicator...
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5032.599 -65.411 6224 7974.40
LQ-45 861.215 -14.444 1503 4513.22
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pemilu yang telah berjalan dengan baik membuat IHSG bergerak menguat pada perdagangan pekan lalu. Hasil quick account dari sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa Jokowi-JK memenangi pemilu yang diselenggarakan pada 9 Juli 2014. Namun di sisi lain, pasangan Prabowo-Hatta juga mengklaim kemenangan atas pemilu 2014 tersebut. Ketidakpastian politik ini dinilai akan menahan momentum perbaikan perekonomian. Sementara itu, BI memutuskan untuk kembali menahan BI rate di level 7,5%. BI menilai stabilitas makroekonomi masih terjaga di tengah penyesuaian struktur ekonomi ke arah yang lebih seimbang. BI juga menyatakan cadangan devisa Indonesia pada Juni 2014 mencapai USD 107,7 miliar, naik dari USD 107 miliar di Mei 2014. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh transaksi penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dari AS, the Fed berpotensi untuk mengakhiri program pembelian obligasi AS pada Oktober 2014. Penentuan kelanjutan kebijakan quantitative
easing akan terjadi pada pertemuan FOMC di Oktober 2014.
Sementara itu, IMF mengindikasikan akan memangkas perkiraan pertumbuhan global. IMF mengatakan bahwa investasi masih lemah dan risiko ekonomi masih ada di AS, meski indikasi pemulihan makin meningkat. Ancaman pertumbuhan ekonomi global masih terjadi menyusul kemungkinan bank sentral AS memangkas stimulus dan bank sentral Eropa yang sedang mengatasi masalah inflasi di zona tersebut. IMF kemungkinan akan memperbarui forecast ekonomi pada bulan ini. Di sisi lain, ekspor China naik 7,2% YoY di Juni 2014 dan impor rebound 5,5% YoY sehingga surplus perdagangan menjadi US$31,6 miliar. Selain itu, neraca transaksi berjalan Jepang mengalami surplus lebih tinggi dari perkiraan selama Mei 2014, ketika defisit transaksi perdagangan turun. Surplus tercatat sebesar 522,8 miliar yen lebih besar dari perkiraan sebesar 403,6 miliar yen. Ekspor Jepang naik sebesar 2% YoY, sedangkan impor turun sebesar 0,4% YoY di Mei menyusul berkurangnya konsumsi akibat kenaikan pajak. Dari Eropa, Bank Sentral Inggris kembali mempertahankan tingkat suku bunga pada level 0,5% serta target pembelian aset sebesar 375 miliar pound. Di sisi lain, produksi industri Jerman turun 1,8% di Mei 2014 dari penurunan sebesar 0,3% di April 2014. IHSG ditutup di level 5.032,60 pada akhir perdagangan pekan lalu.
Indonesia telah berhasil menyelenggarakan pemilihan Anggota Legislatif (DPR-RI) periode 2014-2019 secara demokratis. Kemudian di dilanjutkan Pilpres untuk memilih Presiden RI periode 2014-2019 yang telah berlangsung pada 9 Juli 2014 lalu yang secara umum berlangsung secara aman, tertib dan damai.Hal ini menunjukan kepada dunia bahwa kualitas dan kematangan berdemokrasi di Indonesia pasca-reformasi semakin baik. Bahkan, Presiden Obama memuji kematangan demokrasi Indonesia dalam Pilpres. Amerika Serikat menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia atas suksesnya penyelenggaraan Pilpre yang disebut oleh pihak Gedung Putih sebagai sesuatu yang bersejarah. Menurut Juru Bicara Gedung Putih bahwa Tingkat partisipasi pemilih yang tinggi, kampanye dan partisipasi yang kuat dari seluruh rakyat Indonesia, masyarakat madani dan media massa telah menegaskan kuat dan dinamisnya kematangan demokrasi Indonesia. Untuk dapat dipetik dalam demokratisasi Indonesia ini adalah dengan terjaganya situasi aman dan tertib akan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, baik investor di pasar modal maupun sektor riil. Demokratrisasi ini semakin menegaskan bahwa Indonesia menjadi Negara tujuan investasi penting di Asia-Pasifik. Meski saat ini pelaku pasar tengah menantikan hasil resmi yang akan disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli mendatang, siapa Presiden terpilih oleh rakyat. Penantian atas keputusan KPU mengenai hal tersebut, akan membuat IHSG bergerak dengan volatilitas yang masih tinggi. Apresiasi indeks bisa terjadi bila nilai tukar rupiah kembali menunjukan penguatan, karena bisa memberikan dampak positif bagi pergerakan IHSG. Penguatan rupiah sebagai sinyalemen masuknya aliran dana asing ke Indonesia, yang akan berimbas positif terhadap iklim investasi di Indonesia, baik ke pasar modal maupun ke sektor riil. Pasca Pilpres kondisi di seluruh Indonesia masih cukup aman, hal ini tidak lepas dari peranan pemerintah Indonesia dan aparat keamanan TNI dan Polri dalam menjaga keamanan. Presiden SBY meminta agar kedua kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menahan diri dalam menyikapi perbedaan hasil survei agar tidak terjadi konflik horizontal. Selain itu, Kementerian Pertahanan RI menyatakan, TNI/Polri berkomitmen menciptakan pesta demokrasi yang kondusif. Menantikan hasil keputusan dari KPU untuk pilpres dapat mendorong IHSG mixed, potensi melemah di pekan ini.
WEEKLY REPORT
14 July 2014
• ANTM optimis memperbaiki kinerja pada kuartal II-2014 • Pabrik alumina ANTM segera berproduksi
• Interra membeli 5% saham MITI
• Liontrust lepas kepemilikan saham di SULI • Asuransi Jiwasraya tambah kepemilikan di SMRU • SQMI akuisisi 90% saham Surya Global Makmur • BWPT tarik pinjaman Rp 500 miliar
• TBIG raih pinjaman sindikasi US$299 juta
• Kontrak baru PTPP mencapai Rp 8,4 triliun, WSKT Rp 7 triliun • EXCL baru kembalikan satu dari dua blok di 2,1 GHz • EXCL berpotensi dapat USD 500 juta dari jual menara • MSKY siapkan dana untuk lunasi utang US$42,21 juta • BEST realisasi seluruh dana IPO
• ISAT targetkan dapat memperoleh laba tahun depan • COWL akuisisi perusahaan properti Rp 503 miliar
• BSDE proyeksikan marketing sales Rp 2,75 triliun di semester I-2014 • BSDE bidik penambahan lahan di Surabaya, Medan dan Makassar • TARA targetkan pendapatan 2014 Rp270 miliar,
• KRAS jajaki fasilitas pinjaman USD 250 juta dari ECA, Jerman • TBLA akan bangun pabrik gula senilai USD 103 juta • VIVA optimis akan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis • GWSA undur proyek mixed used development di Surabaya • BBNI alihkan pasar remittance ke Asia Pasifik
• BJBR targetkan NPL 2014 di bawah 3%
• BSIM targetkan kredit tumbuh 30% jadi Rp 12,96 triliun tahun ini •OJK belum terima laporan akuisisi BBRI terhadap BCIC
14 July 2014
14 July 2014
Pabrik pengolahan bijih bauksit menjadi Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat milik Aneka Tambang (ANTM) akan beroperasi secara komersial pada Agustus tahun ini. Dari total produksi 300 ribu ton CGA per tahun, sekitar 200 ribu ton di antaranya akan diekspor ke Jepang.
Aneka Tambang (ANTM) optimistis mampu memperbaiki kinerjanya pada kuartal II-2014 setelah mencatat kerugian Rp 272 miliar pada kuartal I-2014 sebagai dampak larangan ekspor mineral mentah serta penurunan harga komoditas nikel dan emas pada awal tahun ini. Pada kuartal II-2014, harga nikel dan emas sudah membaik. Sejalan dengan penurunan stok di China, diharapkan harga terus naik sehingga kinerja perseroan dapat pulih kembali.
Aneka Tambang (ANTM) lebih mengedepankan pendekatan yang lebih prudent (ketat) dan konservatif dalam belanja modal perseroan. Kebijakan itu ditempuh sebagai antisipasi ketidakpastian harga komoditas tambang kendati kini telah menunjukkan tren pemulihan. Implikasi dari kebijakan itu tergambarkan dari peningkatan efisiensi. Hingga Maret 2014, ANTM berhasil menghemat Rp5,7 miliar atau sudah 28% dari target Rp20,6 miliar. Selain itu, dari realisasi capex hingga Maret 2014, tercapai Rp380,3 miliar dari rencana Rp2,878 triliun atau 13% dari target 2014. Perseroan juga melakukan strategi pencarian skema pendanaan yang optimal terhadap sejumlah proyek-proyek pertumbuhan.
Asuransi Jiwasraya menambah kepemilikan pada SMR Utama (SMRU) sepanjang kuartal II/2014 ini menjadi 9,34% sebagai salah satu bentuk diversifikasi penempatan investasi di pasar modal. Langkah tersebut diambil Asuransi Jiwasraya untuk mencari return tinggi dari saham yang berada di kategori lapis kedua. Adapun alasan Asuransi Jiwasraya memiliki saham SMRU adalah kondisi fundamental, likuiditas dan prospek industri.
Renuka Coalindo (SQMI) melalui anak usahanya, Bandargah Mandiangin Internasional, mengakuisisi 90% saham Surya Global Makmur. Akuisisi 90% saham tersebut membutuhkan dana hingga USD 50 ribu. Surya Global bergerak di bidang pertambangan batubara dengan izin usaha pertambangan di atas lahan seluas 2.600 ha di Sarolangun, Jambi. SQMI membidik kenaikan produksi batubara sebesar 100% menjadi 800 ribu ton pada 2014.
Liontrust Singapura melepas seluruh kepemilikan sahamnya di Sumalindo Lestari Jaya Global (SULI) dengan total mencapai 18,73%. Adapun yang mengambil alih saham dari Liontrust tersebut adalah UOB Kay Hian Pte. Ltd. dari Singapura yang kepemilikan saham sebelumnya 0,23% sehingga naik menjadi 18,95%.
Interra Resources Ltd, anak usaha Saratoga Investama Sedaya (SRTG), telah membeli 32 juta (5%) Mitra Investindo (MITI). Nilai pembelian saham tersebut sebesar USD 770 ribu. Saratoga melalui Interra Resources juga berpeluang mengambil alih 50% saham MITI.
BW Plantation (BWPT) berencana menarik pinjaman sebesar Rp 500 miliar pada semester II tahun ini. Perseroan akan menggunakan dana tersebut sebagai belanja modal 2014 untuk penanaman dan perawatan tanaman sawit yang lebih signifikan. Perseroan optimistis target produksi CPO sebanyak 160 ribu ton tahun ini dapat tercapai. BWPT optimistis kinerja kuartal II-2014 akan lebih tinggi dibandingkan periode Januari-Maret 2013. Hal ini disebabkan peningkatan harga CPO sekitar 36%. Hingga Juni
tahun ini, perseroan mencatat volume produksi CPO sebesar 36 ribu ton atau turun 10% dibandingkan tahun lalu sekitar 40 ribu ton.
Tunas Baru Lampung (TBLA) akan membangun pabrik gula senilai USD 103 juta atau setara dengan Rp 1,2 triliun. Perseroan melalui anak usahanya, yaitu PT Adikarya Gemilang telah menandatangani perjanjian dengan kontraktor utama pembangunan pabrik, yaitu Sharkara International (FZC). FZC merupakan anak usaha dari perusahaan asal Thailand, yaitu Sutech Engineering Co. Ltd. Sebagai kontraktor utama, FZC mendapatkan kontrak senilai USD 35 juta atau setara Rp 420 miliar. TBLA akan menunjuk kontraktor-kontraktor lain untuk mengerjakan bagian-bagian yang tidak termasuk pekerjaan kontraktor utama senilai USD 68 juta atau setara dengan Rp 816 miliar.
Pembangunan Perumahan (PTPP) memperoleh kontrak baru sebesar Rp 8,4 triliun selama semester I-2014, sedangkan Waskita Karya (WSKT) memperoleh kontrak baru senilai Rp 7,08 triliun. Proyek-proyek yang diperoleh PTPP meliputi apartemen, hotel dan fly over.
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) memperoleh pinjaman sindikasi senilai US$299 juta atau setara Rp3,44 triliun yang akan digunakan untuk refinancing utang dan pendanaan organic growth. Perseroan telah menandatangani pinjaman sindikasi betenor 3 tahun dengan 17 bank pada 1 Juli 2014. Adapun pinjaman tersebut mencakup pinjaman dalam dolar AS berbentuk tranche senilai US$215 jua dan dalam rupiah senilai Rp1 triliun. XL Axiata (EXCL) berpotensi memperoleh dana sebesar USD 500 juta dari penjualan menara telekomunikasi tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang. Perseroan dikabarkan sedang mencari perusahaan yang mau membeli 2.000 menara telekomunikasi miliknya. Sedikitnya 4 emiten menara telekomunikasi mengincar sejumlah menara milik EXCL yaitu Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Sarana Menara Nusantara (TOWR), Solusi Tunas Pratama (SUPR) dan Inti Bangun Sejahtera (IBST).
XL Axiata (EXCL) mengaku baru bisa mengembalikan satu dari dua blok di 2,1 GHz karena harus menunggu selesainya migrasi pelanggan Axis. Pengembalian dua blok frekuensi di 2,1 GHz merupakan persyaratan utama aksi korporasi EXCL terhadap Axis. Dua blok 3G di 11 dan 12 tersebut akan dilelang oleh pemerintah pada akhir tahun ini.
Indosat (ISAT) menargetkan dapat memperoleh laba bersih pada 2015 lewat berbagai upaya yang akan dilakukan di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah. Dua diantaranya adalah menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah senilai nominal US$455 juta dan menjual sekitar 7.000 menara milik perseroan. Obligasi berdenominasi rupiah bertenor 10 tahun akan diterbitkan perseroan pada kuartal II/2015. Hasil emisi obligasi akan digunakan untuk mendanai kembali (refinancing) guaranteed notes yang jatuh tempo pada 2020 senilai US$650 juta dengan kupon 7,375% per tahun.
MNC Sky Vision (MSKY) menyiapkan dana dari kas internal untuk melunasi utang valuta asing yang jatuh tempo pada semester kedua tahun ini sebesar US$42,21 juta. Per Maret 2014, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar Rp513,26 miliar.
14 July 2014
14 July 2014
perseroan selama dua hari terakhir tidak berhubungan dengan fundamental perusahaan. Manajemen VIVA optimis akan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. VIVA menargetkan pendapatan tahun 2014 mampu di kisaran 25%-30% YoY, dengan laba bersih diproyeksikan tumbuh sekitar 15%-20%.
Krakatau Steel (KRAS) tengah menjajaki fasilitas pinjaman senilai
USD 250 juta dari lembaga pembiayaan ekspor (
export credit
agency/
ECA) asal Jerman. Pinjaman ini rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baja lembaran canai (Hot Strip Mill) baru yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2017. Perseroan menargetkan bisa memperoleh fasilitas kredit tersebut paling cepat pada kuartal IV 2014. Sisa kebutuhan pendanaan pabrik akan berasal dari sisa perolehan aksipenawaran perdana saham
(initial public offering
/IPO) perseroantahun 2010 yang sebesar Rp 928,3 miliar. Dana tersebut telah dikonversi ke denominasi dollar menjadi USD 105,6 juta.
Cowell Development (COWL) mengakuisisi perusahaan properti Nusantara Prospekindo Sukses (NPS) senilai Rp 503 miliar. Perseroan membeli 8.499 unit saham atau setara 84,99% dari total saham NPS dari Smarthome Properties Limited. Akuisisi tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengembangkan dan berekspansi properti di Indonesia, sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan. Akuisisi atas NPS merupakan ekspansi usaha properti secara berkelanjutan dan kebijakan perseroan untuk membangun kawasan superblok.
Bumi Serpong Damai (BSDE) hingga semester I tahun ini diproyeksikan berhasil mencapai angka pra penjualan atau marketing sales sekitar Rp 2,75 triliun atau 45,8% dari target pra penjualan hingga akhir tahun ini yang sebesar Rp 6 triliun. Pada tahun ini, perseroan menargetkan dapat memperoleh Rp 3 triliun dari penjualan properti residensial, sedangkan sisanya akan dihasilkan dari penjualan produk properti lainnya.
Bumi Serpong Damai (BSDE) berniat menambah jumlah cadangan lahannya. Perseroan tengah melirik beberapa wilayah yang terletak di Makassar, Medan dan Surabaya untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan perseroan. Pada tahun ini, BSDE menyiapkan dana sekitar Rp 700-800 miliar sebagai salah satu strategi untuk melancarkan aksi anorganiknya. Rencananya untuk wilayah Medan, perseroan akan membangun kawasan komersial terpadu. Hingga saat ini, perseroan tengah berupaya menyelesaikan proses due diligence atas lahan seluas 5 ha yang terletak di wilayah Makassar.
Sitara Propertindo (TARA) akan mengakuisisi lahan seluas 200 ha dengan nilai Rp 269 miliar pada tahun ini. Pembelian lahan tersebut akan direalisasikan dalam jangka waktu 1-2 tahun mendatang. Sekitar 100 ha berlokasi di Timur Jakarta dan sisanya 100 ha di wilayah Barat Jakarta.
Sitara Propertindo (TARA) menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp270 miliar, naik sekitar 143,28% dari tahun lalu Rp110,98 miliar. Target tersebut akan dikejar dari tiga proyek yang sudah dikerjakan. Tiga proyek tersebut adalah dua proyek di City Point, yaitu kawasan terpadu seluas 5 hektare yang terdiri dari area komersial (pasar modern dan pertokoan) dan apartemen di Pondok Cabe, serta proyek Urban Heights, yaitu kawasan apartemen terpadu kelas menengah di daerah Serpong, Tangerang Selatan.
Greenwood Sejahtera (GWSA) mengundur pembangunan
proyek
mixed used development
di Surabaya di lahan seluas 1,3hektar hingga Agustus 2014. Sebelumnya GWSA berencana mulai menggarap proyek ini pada Juli 2014.
Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) sudah menggunakan seluruh dana hasil penawaran saham umum perdananya sebesar Rp284,21 miliar. Perseroan menggunakan dana IPO tersebut sesuai dengan prospektus. Dari total Rp284,21 miliar dana segar yang diperoleh perseroan, hingga Juni 2014, sebanyak Rp71,05 miliar digunakan oleh perseroan sendiri dan Rp213,15 miliar dipakai oleh anak usahanya, yakni Bekasi Matra Industrial Estate (BMIE). Sementara itu, per semester I/2014, perseroan juga telah menyerap Rp133,23 miliar dana waran sehingga masih tersisa Rp43,26 miliar.
Bank Sinarmas (BSIM) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30% pada akhir tahun 2014 mencapai Rp 12,96 triliun.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) akan menjaga kualitas kredit dengan menekan rasio kredit macet atau nonperforming loan hingga di bawah 3% per akhir 2014. Langkah untuk menekan NPL itu antara lain dengan penerapan selective selling pada proses penyaluran kredit mikro dan merealisasikan klaim asuransi yang nantinya diharapkan mampu menekan NPL. Melemahnya kinerja pasar remittance di Saudi Arabia sejak setahun terakhir membuat Bank Negara Indonesia (BBNI) mengalihkan buran dengan menggarap pasar Asia Pasifik yang selama ini terabaikan. Pasar Saudi Arabia mulai jenuh menyusul sejumlah kebijakan pemerintah setempat antara lain melakukan moratorium TKI dan kebijakan Saudinasi. Untuk itu, BBNI akan menggarap pasar Asia Pasifik yakni Taiwan, Hong Kong, Korea, Jepang, dan Australia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum menerima laporan akuisisi Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terhadap Bank Mutiara (BCIC). Bank BRI telah menyiapkan dana sekitar Rp 3 triliun untuk mengakuisisi Bank Mutiara. Namun proses akuisisi belum bisa
dilakukan karena proses tersebut baru tahap
due diligence
atau ujituntas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, mengatakan pemerintah masih memberi kesempatan kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) agar segera mencabut gugatan arbitrasenya. Pemerintah masih memberikan kesempatan hingga sidang kabinet berakhir. Jika NNT tidak mencabut gugatannya setelah sidang kabinet, pemerintah akan mengambil langkah hukum. Namun jika Newmont mencabut gugatannya, maka pemerintah akan kembali melakukan perundingan atau renegosiasi.
14 July 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 100,85 0,02 TLKM (US) 45 12.891 -313
Natural Gas (US$)/mmBtu 4,14 0,00 ANTM (GR) 0,06 977 0
Gold (US$)/Ounce 1338,74 0,12
Nickel (US$)/MT 19380,00 130,00
Tin (US$)/MT 22100,00 50,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 70,15 --
Coal (RB) (US$)/MT* 73,26 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 837,50 -15,00
CPO (MYR)/MT 2437,00 -5,00
Rubber (MYR/Kg) 673,00 -3,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 733,33 -3,50
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16943,81 0,17 2,21 15,12 13,92 2,81 2,60 4.918,1
USA NASDAQ COMPOSITE 4415,49 0,44 5,72 21,49 18,01 3,42 3,08 7.007,0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6690,17 0,27 -0,87 14,04 12,85 1,87 1,77 1.339,5
CHINA SHANGHAI SE A SH 2143,10 0,42 -3,22 7,99 7,11 1,11 1,00 2.372,7
CHINA SHENZHEN SE A SH 1156,58 0,62 4,78 19,10 15,06 2,34 2,05 1.473,8
HONG KONG HANG SENG INDEX 23233,45 -0,02 -0,31 10,81 9,93 1,29 1,20 1.788,9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5032,60 -1,28 17,74 16,20 13,79 2,86 2,53 406,1
JAPAN NIKKEI 225 15164,04 -0,34 -6,92 17,17 15,33 1,47 1,38 2.855,1
MALAYSIA KLCI 1883,15 -0,50 0,87 16,68 15,32 2,19 2,04 334,6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3293,73 0,74 3,99 14,52 13,28 1,33 1,26 434,4
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.587,50 13,50 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0001
EUR/IDR 15.761,90 -8,55 EUR / USD 1,36 -0,0006
JPY/IDR 114,31 -0,04 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.334,97 1,46 SGD / USD 0,81 -0,0002
AUD/IDR 10.871,68 -14,78 AUD / USD 0,94 -0,0010
GBP/IDR 19.840,12 -5,98 GBP / USD 1,71 0,0006
CNY/IDR 1.867,84 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.637,29 -5,41 MYR / USD 0,31 -0,0008
KRW/IDR 11,37 -0,05 100 KRW / USD 0,10 -0,0005
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.74
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.15 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
14 July 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Jun'14 May'14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.99 1.56 SBI (9M) 7,13715
Inflation YOY % 6.70 7.32 SBIS (9M) 7,13715
Inflation MOM % 0.43 0.16
Foreign Reserve (US$) 107.68 107.0477
GDP (IDR Tn) 2,401,247.50 2,401,248
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
15 Jul* US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.3%
15 Jul* US Empire Manufacturing Turun menjadi 17.00 dari 19.28
15 Jul* US Business Inventories Tetap 0.6%
15 Jul* US Import Price Index MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%
15 Jul* US Import Price Index YoY --
16 Jul* US PPI Final Demand MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2%
16 Jul* US Industrial Production MoM Tetap 0.6%
16 Jul* US Capacity Utilization Turun menjadi 78.9% dari 79.1%
16 Jul* US Manufacturing Production Turun menjadi 0.5% dari 0.6%
17 Jul* US Housing Starts Naik menjadi 1020 ribu dari 1001 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
MNCN IJ 2635 2.93 1.15 ASII IJ 7550 -3.51 -11.99 INTP IJ 25725 0.88 0.89 UNVR IJ 30400 -3.18 -8.22 INVS IJ 1630 4.82 0.81 BBRI IJ 11500 -1.50 -4.61 BMRI IJ 10500 0.24 0.62 BBCA IJ 11300 -1.53 -4.60 JKON IJ 625 5.93 0.62 UNTR IJ 23500 -4.47 -4.42 BUMI IJ 162 3.85 0.34 GGRM IJ 52475 -2.46 -2.75 BNII IJ 295 1.72 0.33 BBNI IJ 5050 -2.42 -2.49 IMJS IJ 735 9.70 0.30 ICBP IJ 10075 -2.66 -1.73 INDF IJ 7100 0.35 0.24 ADRO IJ 1130 -4.24 -1.72 SMBR IJ 411 4.85 0.20 TLKM IJ 2575 -0.58 -1.63
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Sitara Propertindo Property 106.00 4000.00 02 Juli - 04 Juli’14 11 Juli 2014 PT Sinarmas Sekuritas PT Bank Dinar Banking 110.00 500.00 02 Juli - 04 Juli’14 11 Juli 2014 PT AAA Securities
14 July 2014
14 July 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
AMFG 80.00 Cash Dividend 11 Jul-14 14 Jul-14 16 Jul-14 24 Jul-14
DYAN 3.00 Cash Dividend 14 Jul-14 15 Jul-14 17 Jul-14 06 Aug-14
MFIN 19.50 Cash Dividend 14 Jul-14 15 Jul-14 17 Jul-14 07 Aug-14
BBNP 16.00 Cash Dividend 15 Jul-14 16 Jul-14 18 Jul-14 08 Aug-14
FAST 30.00 Cash Dividend 15 Jul-14 16 Jul-14 18 Jul-14 05 Aug-14
INDF 142.00 Cash Dividend 15 Jul-14 16 Jul-14 18 Jul-14 08 Aug-14
BALI 35.00 Cash Dividend 17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
ALDO 1.50 Cash Dividend 17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
FORU 10.00 Cash Dividend
17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
POOL 10.00 Cash Dividend
17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
GPRA 2.00 Cash Dividend
17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
CLPI $0.0018 Cash Dividend
17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
PWON 4.50 Cash Dividend
17 Jul-14 18 Jul-14 22 Jul-14 12 Aug-14
TIFA 9.00 Cash Dividend
18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 13 Aug-14
BATA 13.47 Cash Dividend
18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 13 Aug-14
CMNP 10.00 Cash Dividend
18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 13 Aug-14
ULTJ 12.00 Cash Dividend 18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 11 Aug-14
IMJS 5.60 Cash Dividend 18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 07 Aug-14
IMAS 19.00 Cash Dividend 18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 08 Aug-14
ASDM 57.00 Cash Dividend 18 Jul-14 21 Jul-14 23 Jul-14 12 Aug-14
PEGE 10.00 Cash Dividend 22 Jul-14 23 Jul-14 25 Jul-14 15 Aug-14
ASBI 25.00 Cash Dividend 23 Jul-14 24 Jul-14 04 Aug-14 18 Aug-14
AMAG 12.00 Cash Dividend 23 Jul-14 24 Jul-14 04 Aug-14 18 Aug-14
BFIN 126.60 Cash Dividend 24 Jul-14 25 Jul-14 05 Aug-14 19 Aug-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BABP Rights Issue 15:22 100.00 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul – 21 Aug’14
BCAP Rights Issue 25:33 900.00 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul – 21 Aug’14
TKIM Rights Issue 1:1 1000.00 03-Jul-14 04-Jul-14 10 Jul – 16 Jul’14
SMRU Rights Issue 1:7 100.00 04-Jul-14 07-Jul-14 14 Jul – 15 Jul’14
MITI Rights Issue 1:1 230.00 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul – 21 Jul’14
BUMI Rights Issue 20:31 250.00 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul – 01 Sep’14
SIAP Rights Issue 1:39 200.00 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul – 21 Jul’14
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BRAU RUPSLB 21-Jul-14
IKBI RUPST 21-Jul-14
BWPT RUPSLB 23-Jul-14
HITS RUPST/LB 23-Jul-14
OMRE RUPST 26-Jul-14
SAFE RUPST 08-Aug-14
14 July 2014
14 July 2014
INDF
TRADING BUY
S1 7050 R1 7150 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6900 R2 7300
Closing
Price 7100
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp7050-Rp7300
• Entry Rp7100, take Profit Rp7300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.92 Positif
MACD 39.6 Positif
True Strength Index (TSI) 71.2 Positif
Bollinger Band (Mid) 6845 Positif
MA5 6955 Positif 6,400 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400 7,600 7,800
February March April May Jun Jul
INDF - Daily 11/07/2014 Open 7075, Hi 7150, Lo 7025, Close 7100 (0.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,875.00, Fractal Up = 6,850.00, Fractal Down = 6,700.00, MA(Close,5) = 6,955.00, MA1(Close,8) = 6,896.88
6,875 6,850 6,845 6,700 6,660.88 6,896.88 6,955 7,029.12 7,100 20,559,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 77.48, Stochastic %K = 78.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.478 77.478 20 78.0952 78.0952 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = 39.56, Signal() = 28.96
28.9636 39.556 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 71.17 56.0954 0.00000 71.1747
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
TLKM
TRADING BUY
S1 2550 R1 2600 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2475 R2 2675
Closing
Price 2575
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp2565-Rp2605
• Entry Rp2575, take Profit Rp2605
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.83 Positif
MACD 18.2 Positif
True Strength Index (TSI) 47.2 Positif
Bollinger Band (Mid) 2480 Positif
MA5 2581 Negatif 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700
February March April May Jun Jul
TLKM - Daily 11/07/2014 Open 2580, Hi 2595, Lo 2530, Close 2575 (-0.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,710.00, Fractal Up = 2,485.00, Fractal Down = 2,415.00, MA(Close,5) = 2,581.00, MA1(Close,8) = 2,545.00
2,545 2,485 2,479.75 2,415 2,349.42 2,575 2,581 2,610.08 2,710 95,574,896 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 68.29, Stochastic %K = 51.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
51.5994 51.5994 20 68.2923 68.2923 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 TLKM - MACD (6,9) = 18.23, Signal() = 18.56 18.2328 18.5646 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 47.22 47.2152 0.00000 50.9417
14 July 2014
14 July 2014
JSMR
TRADING BUY
S1 6250 R1 6350 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6100 R2 6500
Closing
Price 6300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp6225-Rp6475
• Entry Rp6300, take Profit Rp6475
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.12 Positif
MACD 47.6 Positif
True Strength Index (TSI) 60.7 Positif
Bollinger Band (Mid) 6014 Positif
MA5 6165 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
February March April May Jun Jul
JSMR - Daily 11/07/2014 Open 6325, Hi 6350, Lo 6225, Close 6300 (-0.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,075.00, Fractal Up = 6,025.00, Fractal Down = 5,800.00, MA(Close,5) = 6,165.00, MA1(Close,8) = 6,100.00
6,075 6,025 6,013.75 5,800 5,778.98 6,100 6,165 6,248.52 6,300 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 77.67, Stochastic %K = 83.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.672 77.672 20 80 83.0159 83.0159 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = 47.64, Signal() = 37.81 37.8138 47.6432 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 60.79 49.9823 0.00000 60.7891
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
KLBF
TRADING BUY
S1 1720 R1 1760 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1680 R2 1800
Closing
Price 1735
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1725-Rp1800 • Entry Rp1735, take Profit Rp1795
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 87.82 Positif
MACD 11.1 Positif
True Strength Index (TSI) 64.2 Positif
Bollinger Band (Mid) 1666 Positif
MA5 1715 Positif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
February March April May Jun Jul
KLBF - Daily 11/07/2014 Open 1760, Hi 1760, Lo 1720, Close 1735 (-0.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,700.00, Fractal Up = 1,705.00, Fractal Down = 1,680.00, MA(Close,5) = 1,715.00, MA1(Close,8) = 1,706.25
1,705 1,700 1,680 1,665.75 1,584.99 1,706.25 1,715 1,735 1,746.51 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 79.41, Stochastic %K = 71.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
71.4286 71.4286 20 79.4058 79.4058 80 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 KLBF - MACD (6,9) = 11.11, Signal() = 10.25 10.2535 11.1062 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 64.25 61.7802 0.00000 64.2472
14 July 2014
14 July 2014
PGAS
TRADING BUY
S1 5600 R1 5700 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5500 R2 5800
Closing
Price 5650
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp5600-Rp5800 • Entry Rp5650, take Profit Rp5800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 67.01 Positif
MACD 26.6 Positif
True Strength Index (TSI) 39.3 Positif
Bollinger Band (Mid) 5485 Positif
MA5 5565 Positif 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800
February March April May Jun Jul
PGAS - Daily 11/07/2014 Open 5625, Hi 5700, Lo 5600, Close 5650 (-0.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,500.00, Fractal Up = 5,575.00, Fractal Down = 5,400.00, MA(Close,5) = 5,565.00, MA1(Close,8) = 5,537.50
5,537.5 5,500 5,485 5,400 5,312.23 5,565 5,575 5,650 5,657.77 15,391,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 65.28, Stochastic %K = 73.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
65.2778 65.2778 20 73.2143 73.2143 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = 26.64, Signal() = 20.45
20.4539 26.6423 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = 39.26 28.9498 0.00000 39.2634
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
BMRI
TRADING BUY
S1 10350 R1 10600 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 10150 R2 10800
Closing
Price 10500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp10450-Rp10800
• Entry Rp10500, take Profit Rp10800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 62.00 Positif
MACD 97.9 Positif
True Strength Index (TSI) 67.4 Positif
Bollinger Band (Mid) 9885 Positif
MA5 10145 Positif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800
February March April May Jun Jul
BMRI - Daily 11/07/2014 Open 10400, Hi 10500, Lo 10275, Close 10500 (0.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 9,975.00, Fractal Up = 9,900.00, Fractal Down = 9,625.00, MA(Close,5) = 10,145.00, MA1(Close,8) = 10,006.25
9,975 9,900 9,885 9,625 9,426.63 10,006.3 10,145 10,343.4 10,500 46,689,700 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 74.34, Stochastic %K = 70.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.7604 70.7604 20 74.3444 74.3444 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 0.0 BMRI - MACD (6,9) = 97.85, Signal() = 70.36
70.3556 97.8529 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 67.39 51.049 0.00000 67.3857
14 July 2014
14 July 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
11/07/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 26500 26500 26100 25050 26075 27100 28125 Negatif Negatif Negatif 29350 26050
LSIP Trading Buy 2250 2250 2350 2155 2220 2285 2350 Positif Positif Negatif 2400 2175
SGRO Trading Buy 2150 2150 2190 2115 2140 2165 2190 Positif Positif Negatif 2410 2100
Mining
BUMI Trading Buy 162 162 170 134 152 170 188 Positif Positif Negatif 216 126
PTBA Trading Sell 10750 10750 10200 10200 10600 11000 11400 Negatif Negatif Negatif 11550 10250
ADRO Trading Sell 1130 1130 1100 1030 1100 1170 1240 Negatif Negatif Negatif 1340 1130
MEDC Trading Sell 3510 3510 3430 3235 3430 3625 3820 Negatif Negatif Negatif 3700 3065
INCO Trading Sell 3595 3595 3560 3450 3560 3670 3780 Negatif Negatif Negatif 4015 3525
ANTM Trading Sell 1120 1120 1080 1080 1110 1140 1170 Negatif Negatif Negatif 1235 1070
TINS Trading Sell 1395 1395 1330 1330 1375 1420 1465 Negatif Negatif Negatif 1505 1230
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 16650 16650 15800 15800 16325 16850 17375 Negatif Negatif Positif 17050 14700
INTP Trading Buy 25725 25725 26700 24525 25250 25975 26700 Positif Positif Positif 27500 22350
SMCB Trading Sell 2775 2775 2740 2675 2740 2805 2870 Negatif Negatif Positif 2840 2480
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7550 7550 7200 7200 7450 7700 7950 Negatif Negatif Negatif 8050 7075
GJTL Trading Sell 1860 1860 1820 1815 1845 1875 1905 Negatif Negatif Positif 1955 1705
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7100 7100 7300 6900 7025 7150 7275 Positif Positif Positif 7150 6700
GGRM Trading Sell 52475 52475 51850 50300 51850 53400 54950 Negatif Negatif Negatif 55000 51300
UNVR Trading Sell 30400 30400 29950 28825 29925 31025 32125 Negatif Negatif Negatif 33000 29125
KLBF Trading Buy 1735 1735 1795 1675 1715 1755 1795 Positif Positif Positif 1785 1540
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1555 1555 1525 1445 1525 1605 1685 Negatif Negatif Negatif 1650 1425
PTPP Trading Sell 2080 2080 2030 1905 2030 2155 2280 Negatif Negatif Positif 2215 1710
WIKA Trading Sell 2465 2465 2390 2390 2445 2500 2555 Negatif Negatif Positif 2525 2145
ADHI Trading Sell 3120 3120 3070 2970 3070 3170 3270 Negatif Negatif Positif 3240 2620
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5650 5650 5800 5500 5600 5700 5800 Positif Positif Positif 5800 5200
JSMR Trading Buy 6300 6300 6475 6100 6225 6350 6475 Positif Positif Positif 6350 5800
ISAT Trading Sell 3795 3795 3750 3645 3745 3845 3945 Negatif Negatif Positif 4050 3580
TLKM Trading Buy 2575 2575 2605 2475 2540 2605 2670 Positif Positif Negatif 2710 2405
CMNP Trading Buy 3485 3485 3590 3380 3450 3520 3590 Positif Positif Negatif 3600 3325
Finance
BMRI Trading Buy 10500 10500 10800 10125 10350 10575 10800 Positif Positif Positif 11000 9625
BBRI Trading Buy 11500 11500 12000 10950 11300 11650 12000 Positif Positif Positif 12200 9850
BBNI Trading Buy 5050 5050 5150 4775 4965 5150 5350 Positif Positif Positif 5300 4710
BBCA Trading Buy 11300 11300 11875 10750 11125 11500 11875 Positif Positif Positif 11675 10700
BBTN Trading Buy 1170 1170 1245 1095 1145 1195 1245 Positif Positif Positif 1210 980
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 23500 23500 24150 22125 23125 24125 25125 Negatif Negatif Negatif 25350 21675