• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh perhitungan Tonisitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh perhitungan Tonisitas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh perhitungan Tonisitas : Contoh perhitungan Tonisitas :

R/

R/ Ampisilin Ampisilin Na Na 0,1 0,1 (E=0,16)(E=0,16) Isoniazid

Isoniazid 0,05 0,05 (E=0,25)(E=0,25) m.f.Inject. Isot. 5 mL m.f.Inject. Isot. 5 mL  jawab :  jawab : NaCl 0,9% = NaCl 0,9% = 0,9/1000,9/100  jumlah nilai Na

 jumlah nilai NaCl agar isotonis Cl agar isotonis pada sediaapada sediaan 5 mLn 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = = (0,9/100) x 5 mL =0,045 gram0,045 gram

Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam

Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitusediaan (berdasarkan resep) yaitu Rumus E x W Rumus E x W  Ampisilin Na = 0  Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,0,1 gr x 0,16 = 0,01616 Isoniazid Isoniazid = = 0,05 0,05 gr gr x x 0,25 0,25 = = 0,01250,0125

 jadi total nilai kes

 jadi total nilai kesetaraan NaCetaraan NaCL dalam sediaL dalam sediaan = 0,016 + 0an = 0,016 + 0,0125 =,0125 = 0,0285 gram 0,0285 gram  Sehingga

 Sehinggaagar Isotonis :agar Isotonis : 0,045 gr - 0,0285 =

0,045 gr - 0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan menjadiagar sediaan menjadi isotonis.

isotonis.

Contoh Soal:

Contoh Soal:

R/

R/

EPHEDRIN 0,5%

EPHEDRIN 0,5%

E

E

NaCl

NaCl

=

=

0,28

0,28

PANTOPON 1.0%

PANTOPON 1.0%

E

E

NaCl

NaCl

=

=

0,15

0,15

m.f.sol.isot.et NaCl ad 60 ml

m.f.sol.isot.et NaCl ad 60 ml

 perhitungan:

 perhitungan:

 jumlah gram Na

 jumlah gram Na

Cl yang ekivalen

Cl yang ekivalen

untuk

untuk

efedrin

efedrin

0,5

0,5

x

x

0,28

0,28

=

=

0,14

0,14

untuk pantopon 1,0 x 0,15 = 0,15

untuk pantopon 1,0 x 0,15 = 0,15

total = 0,29

total = 0,29

artinya, 0,29 gram sudah

artinya, 0,29 gram sudah

isotonis, sedangkan NaCl yang isotonis adalah

isotonis, sedangkan NaCl yang isotonis adalah

0,9% b/v atau

0,9% b/v atau

0,9 gram

0,9 gram dalam 100 ml, maka kita hitung berapa gram

 dalam 100 ml, maka kita hitung berapa gram

 NaCl yang dibutuhkan

 NaCl yang dibutuhkan

 NaCl butuh

 NaCl butuh — 

 — 

> 0,9 g

> 0,9 g – 

 – 

 0,29 = 0,61 g

 0,29 = 0,61 g

 jadi, NaCl y

 jadi, NaCl y

ang dibutuhkan untuk 100 m

ang dibutuhkan untuk 100 m

l adalah 0,61 g, se

l adalah 0,61 g, se

dangkan di

dangkan di

resep sediaan dalam 60 ml, maka untuk 60 ml = 60 / 1

resep sediaan dalam 60 ml, maka untuk 60 ml = 60 / 1

00 x 0,61 g

00 x 0,61 g

=

=

0,366 gram

0,366 gram

atau bisa juga dengan metoda “

atau bisa juga dengan metoda “

WHITE VINCENT

WHITE VINCENT

W = volume yang

W = volume yang

digunakan untuk melarutkan zat supaya isotonis

digunakan untuk melarutkan zat supaya isotonis

dalam ml

(2)

W = berat zat dalam gram

E = ekivalensi NaCl bahan obat

111,1 = volume 1 g NaCl yang isotonis

 perhitungan: (soal masih sama dengan soal sebelumnya)

V = W x E x 111,1

V = {(0,5×0,28) + (1,0×0,15)} x 111,1 = 0,29 x 111,1 = 32, 219 ml

artinya, jika dilarutkan senyawa diatas dalam 32,219 ml air, maka

larutannya akan isotonis, jadi sisa pelarut yang belum isotonis:

untuk hasil akhir 100 ml

 — 

> 100 ml

 – 

 32,219 ml = 67,781 ml

ingat, kita membuat sediaan untuk 60 ml, maka untuk hasil akhir 60 ml

= 60/100 ml x 67,781 = 40,668 ml

 jadi, NaCl yang ditambahkan untuk membuat larutan isotonis 60 ml

adalah 0,9 g/100 ml x 40,668 ml =

0,366 gram

2. Metoda Penurunan Titik Beku

Larutan yang mempunyai titik beku 0,52

o

 C adalah isotonis dengan

cairan tubuh.

Perhitungan dengan metoda ini digunakan rumus:

Ket:

B = bobot dalam gram zat yang ditambahkan dalam 100 ml hasil akhir

supaya didapatkan larutan isotonis

 b

1

 = penurunan titik beku air yang ditambahkan oleh 1% zat berkhasiat

 b

2

 = kadar zat berkhasiat dalam % b/v

contoh soal:

R/ AETHYL MORPHIN HCl

 NaCl Qs Ad ISOTONIS

AQUA Ad 100 ml

diket:

Penurunan titik beku air 1% zat berkhasiat = 0,008

Penurunan titik beku air 1% zat tambahan = 0,576

(3)

Jadi, jumlah NaCl yang ditambahkan untuk 100 ml larutan obat

adalah

0,875 gram.

3. Metoda Kryoskopi

Ket:

d = penurunan titik beku air yang disebabkan penambahan zat berkhasiat

U = jumlah ion

k = konstanta kryoskopi (1,86)

M = BM zat terlarut

L = berat pelarut

g = berat zat terlarut

contoh soal:

R/ AETHYL MORPHIN HCl 2%

mf. inject. Isot ad

500 ml

(BM AETHYL MORPHIN HCl 2H

2

0

= 386)

 perhitungan:

BM Aethyl Morphin HCl 2H

2

0 = 386

maka, BM Aethyl Morphin HCl = 386

 – 

 BM 2H

2

0 = 386

 – 

 36 = 350

Aethyl Morphin 2% = 2/100 x 500 g = 10 g

 berat pelarut = berat total

 – 

 berat zat terlarut = 500 g

 – 

 10 g = 490 g

 berat aethyl morphin bebas air = 350/386 x 10 g = 9,067 gram

 penurunan titik beku darah = 0,52

 jadi yang belum isotonis = 0,52

 – 

 0,2 = 0,32

artinya, untuk memperoleh larutan isotonis diperlukan sejumlah NaCl

yang memberikan penurunan titik beku 0,32

(4)

Jadi, NaCl yang harus ditambahkan = 0,32 / 0,52 x 0,9 g = 0,55 g (untuk

100 ml)

karena sediaan dalam 500 ml, maka 5 x 0,55 g =

2,75 gram

Contoh soal :

1. Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1 % b/v Asam Borat 0,288 , maka kadar asan borat dalam 300 ml larutan asan borat isotonis adalah ...

a. 1,805 % b/v c. 5,410 % b/v b. 0,402 % b/v d. 5,417 % b/v

Jawab :

Misalkan kadar asam borat = X%b/v

B =

0,52 - b1C

 b2

Agar isotonis, maka 0 = 0,52 - 0,288 * X  b2

0,288 X = 0,52  X = 1,805 Jadi kadar Asam Borat = 1,805 % b/v

2. Jumlah volume larutan glukosa yang isotonis dapat dibuat jika tersedia 50 gram glukosa ( PTB glukosa = 0,1 ), adalah...

a. 555,6 ml b. 868,1 ml c. 892,9 ml d. 961,5 ml Jawab :

Misalkan kadar glukosa = X % b/v

 Agar isotonis, maka 0 = 0,52 - 0,1 X  X = 0,52/0,1 = 5,2

Jadi untuk tiap 100 cc diperlukan Glukosa sebanyak 5,2 gram. Dengan demikian apabila Glukosa yang tersedia 50 gram, maka volume yang diperoleh sebanyak :

50

x 100 CC = 99,601 CC 50,2

3. Bila dicampur 100 ml larutan asam borat 1,8 % b/v dan 100 ml larutan garam dapur 0,9 % b/v dan diketahui penurunan titik beku larutan disebabkan 1 % asam borat = 0,288, Natrium klorida = 0,576 maka akan didapat larutan yang ...

a. hipotonis c. isotonis

b. hipertonis d. sangat hipertonis Jawab :

C asam borat menjadi = 1,8 gram/200 ml  0,9 gram/100 ml  0,9 % b/v C NaCl menjadi = 0,9

gram/2

00 ml  0,45 gram/100 ml  0,45 % b/v

Jadi b1 x C + b2 x C 2 = 0,9 x 0,288 + 0,45 x 0,576

= 0,2592 + 0,2592 = 0,5184 = 0,52

(5)

PHENYLEPHRINI INJECTIO

 –

 INJEKSI FENILEFRIN (FORMULARIUM NASIONAL: 242)

Tiap mL mengandung :

Phenylephrini hydrochloridum 10 mg

Dinatrium edetas 1 mg

Aqua pro injectione ad 1 mL

PERHITUNGAN TONISISTAS 1. Penurunan Titik Beku (ptb)

ptb fenilefrin HCl 0,18 (FI IV) ptb dinatrium edetat 0,13 (FI IV)

ptb NaCl (b) 0,576 (FI IV)

ptb dekstrosa 0,1 (FI IV)

% fenilefrin HCl 1% (Formula)

% dinatrium edetat 0,1 % (Formula)

a. ptb NaCl

Jadi NaCl yang ditambahkan untuk mengisotoniskan larutan tersebut adalah : b. ptb Dekstrosa

Jadi NaCl yang ditambahkan untuk mengisotoniskan larutan tersebut adalah :

2. Ekivalen NaCl (E)

E fenilefrin HCl 0,32 (FI IV)

E dinatrium edetat 0,23 (FI IV)

E glukosa 0,16 (FI IV)

W fenilefrin HCl 10 mg = 0,01 g (Formula) W dinatrium edetat 1 mg = 0,001 (Formula)

a. Cara A

         

Dalam 1 mL NaCl 0,9% mengandung

Jadi NaCl yang harus ditambahkan adalah : 9 mg - 3,43 mg = 5,57 mg = 6 mg

Jika menggunakan glukosa maka angka untuk NaCl dibagi dengan E glukosa, yaitu :

b. Cara B

NaCl 0,9% yang akan digunakan adalah 1 mL - 0,381 mL = 0,619 mL

Jadi NaCl yang akan ditambahkan adalah

(6)

a. Persamaan CATALINE

F (faktor isotonis serum) 0,031

C fenilefrin HCl 1% (Formula)

C dinatrium edetat 0,1% (Formula)

K fenilefrin HCl 2 (Fenilefrin HCl terdisosiasi menjadi 2 ion) K dinatrium edetat 3 (Dinatrium edetat terdisosiasi menjadi 3 ion)

K NaCl 2 (NaCl terdisosiasi menjadi 2 ion)

M fenilefrin HCl 203,67 (FI III) M dinatrium edetat 372,24 (FI III)

M NaCl 58,5 (FI III)

Jadi NaCl yang ditambahkan untuk mengisotoniskan larutan tersebut adalah : b. Perhitungan berdasarkan Farmakope Belanda

C fenilefrin HCl 10 g/L (Formula)

C dinatrium edetat 1 g/L (Formula)

f fenilefrin HCl 1,8 (Harga untuk fenilefrin HCl sebagai garam)

f dinatrium edetat 2,4 (Harga dinatrium edetat yg membebaskan 3 ion)

f NaCl 1,8 (Harga untuk NaCl sebagai garam)

M fenilefrin HCl 203,67 (FI III) M dinatrium edetat 372,24 (FI III)

M NaCl 58,5 (FI III)

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan titik beku merupakan sifat koligatif larutan yang bergantung pada konsentrasi partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada jenisnya (atom, ion atau molekul), di

MENENTUKAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN SERTA PENURUNAN TITIK BEKU

Jika tiga gram senyawa non elektrolit dalam 250 gram air mempunyai penurunan titik beku yang setengahnya dari penurunan titik beku 5.85 gram garam dapur (Mr = 5,85) dalam 500

Mempertimbangkan hasil induksi (mengenarilasasi) dalam pemahaman sifat koligatif larutan nonelektrolit, yaitu pada penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu

Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh satu mol partikel zat terlarut dalam satu kilogram pelarut disebut penurunan titik beku molal, yang digunakan sebagai tetapan untuk

Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu larutan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti massa zat terlarut yang digunakan dan sifat dari larutan tersebut (

Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni.. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru

Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 0 0 C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak