• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pengolahan data dilakukan terhadap tiga parameter key performance Indicator (KPI), yaitu Ton Kilometer per Hour (TKPH) pada subbab 4.1, umur ban (lifetime) pada subbab 4.2, tread utilization rate (TUR) pada subbab 4.3, dan proyeksi umur ban berdasarkan kondisi aktual pada subbab 4.4.

4.1. Perhitungan Ton Kilometer per Hour Aktual

TKPH aktual yang dimaksud adalah TKPH yang diperoleh berdasarkan data yang tercatat di Payload Meter (PLM) yang terpasang di unit dump truck. PLM adalah alat yang digunakan untuk membaca semua data-data operasional setiap truk dan mengolahnya dalam suatu komputer untuk mengetahui kondisi operasional truk-truk dalam rentang waktu operasi. Data-data yang tercatat oleh PLM dikelompokkan menjadi 7 data, yaitu data cycle, engine, abnormally & warning, accumulated value, extra signal data, dan summary 1-2. Data cycle time diperoleh berdasarkan akumulasi parameter-parameter yang tercantum di Payload Meter, yaitu :

• Waktu pengisian (load time)

• Waktu pengangkutan isi (load travel time) • Waktu pengangkutan kosong (empty travel time) • Waktu penumpahan (dump time).

Sedangkan data lain yang diperlukan untuk perhitungan TKPH, yaitu: • Berat muatan (payload)

• Kecepatan rata-rata isi (loaded speed average) • Kecepatan rata-rata kosong (empty speed average) data-data di atas dapat dilihat dalam lampiran C.

Perhitungan TKPH dilakukan pada dua jenis dump truck, yaitu tiga unit HD-785dan tiga unit HD 465, yang mewakili tiga jarak pengangkutan yang berbeda.

(2)

4.1.1. Unit HD 785-5

Tabel 4.1 di bawah ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle time yang terdapat dalam data payload meter dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang berbeda pada HD-785 nomor 22, 23, dan 105 dalam pengangkutan material lumpur (mud).

Tabel 4.1. Data cycle time pada pengangkutan material lumpur

Load Time Load travel Empty travel Dump time Cycle time payload Distance Average speed Truk

(min) time(min) time (min) (min) ( min ) (ton) (km) (km/hour)

HD 23 2.96 7.62 6.74 0.8 18.12 62.64 2.82 23.70

HD 22 5.64 4.76 4.22 0.54 15.16 50.04 1.7 23.34

HD 105 1.98 4.86 4.36 0.36 11.56 47.56 1.6 20.98

Average 14.94 53.41 2.04 22.67

Berdasarkan data cycle time di atas, maka dapat dilakukan perhitungan nilai Ton Kilometer per Hour, untuk kondisi pengangkutan lumpur (mud), seperti terlihat pada Tabel 4.2. berikut ini.

Tabel 4.2. Perhitungan TKPH HD-785 pada pengangkutan material lumpur

HD 785-5

Empty Vehicle Weight in kg 69932 (based on catalogue)

Front Rear

Empty Weight Distribution

48% 52%

Load on Tire in kg 16784 9091

Average Payload (kg) 53413.33 Gross Vehicle Weight in kg 123345.33

Front Rear

Loaded Weight Distribution

32.00% 68.00%

Ave Load on Tire in kg 19735.25 20968.70 Mean Tire Load in kg 18259.62 15029.85 Max Distance/cycle in Km 2.82

Ave Cycle Time (hours) 0.25

Ave Speed in Km/Hr 22.68 TKPH (ton.km/hours) 414.08 340.83 27.00R49 VMTP 2A (440) 94% 77% 27.00R49 VMTP 1A (544) 76% 63% 27.00R49 VMTP 3A (636) 65% 54% 27.00R49 VMTS 2A (486) 85% 70% 27.00R49 VMTS 1A (600) 69% 57%

(3)

Tabel 4.3 berikut ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle time yang terdapat dalam data payload meter dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang berbeda pada HD-785 nomor 22, 106, dan 120 dalam pengangkutan overburden.

Tabel 4.3. Data cycle time pada pengangkutan material overburden

Load Time Load travel Empty travel Dump time Cycle Time payload Distance Average speed Truk

(min) time (min) time (min) (min) (min) (ton) (km) (km/hour)

HD 22 4.1 9.8 8.44 0.86 23.2 90.14 3.2 21.61

HD 106 4.6 9.48 8.76 0.52 23.36 88.84 3.12 20.74

HD 120 8.86 5.4 10.92 0.62 25.8 84.58 1.76 18.14

Average 24.12 87.85 2.69 20.16

Berdasarkan data cycle time di atas, maka dapat dilakukan perhitungan Ton Kilometer per Hour, untuk kondisi pengangkutan overburden, seperti terlihat pada Tabel 4.4. berikut ini.

Tabel 4.4. Perhitungan TKPH HD-785 pada pengangkutan material overburden

HD 785-5

Empty Vehicle Weight in kg 69932

(based on catalogue)

Front Rear Empty Weight Distribution

48% 52%

Load on Tire in kg 16,784 9,091

Average Payload (kg) 87853.33 Gross Vehicle Weight in kg 157,785

Front Rear Loaded Weight Distribution

32.00% 68.00%

Ave Load on Tire in kg 25,25 26,82

Mean Tire Load in kg 21,01 17,95

Max Distance/cycle in Km 3.20 Ave Cycle Time (hours) 0.40

Ave Speed in Km/Hr 20.17 TKPH (ton.km/hours) 423.85 362.18 27.00R49 VMTP 2A (440) 96% 82% 27.00R49 VMTP 1A (544) 78% 67% 27.00R49 VMTP 3A (636) 67% 57% 27.00R49 VMTS 2A (486) 87% 75% 27.00R49 VMTS 1A (600) 71% 60%

(4)

Dari perhitungan nilai TKPH di atas diketahui bahwa nilai TKPH untuk ukuran ban 27.00-49 pada unit HD-785, pada material lumpur (mud) didapat nilai sebesar 414, 08 dan 340, 83 (tabel 4.2.) serta pada material overburden 423, 85 dan 362, 18 (tabel 4.4).

4.1.2. Unit HD 465-7

Tabel 4.5. di bawah ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle time yang terdapat dalam data payload meter dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang berbeda pada HD-465 nomor 33, 27, dan 01 dalam pengangkutan lumpur (mud).

Tabel 4.5. Data cycle time pada pengangkutan material lumpur

Load Time Load travel Empty travel Dump time Cycle Time payload Distance Average speed Truk

(min) Time (min ) time (min) (min) (min) (ton) (km) (km/hour)

HD 27 5.6 4.56 4.16 0.92 15.24 29.78 1.66 23.18

HD 33 2.3 6.52 9.26 0.34 18.42 26.32 3.18 27.48

HD 01 5.58 4.76 5 0.36 15.7 31.6 1.8 22.77

Average 16.45 29.23 2.21 24.48

Berdasarkan data cycle time di atas, maka dapat dilakukan perhitungan Ton Kilometer per Hour, untuk kondisi pengangkutan lumpur (mud), seperti terlihat pada Tabel 4.6. berikut ini.

Tabel 4.6. Perhitungan TKPH HD-465 pada pengangkutan material lumpur

HD 465-7

Empty Vehicle Weight in kg 42,800

(based on catalogue)

Front Rear Empty Weight Distribution

47.00% 53.00%

Load on Tire in kg 10058 5671

Average Payload (kg) 29233.33 Gross Vehicle Weight in kg 72,033

Front Rear Loaded Weight Distribution

32.00% 68.00%

Ave Load on Tire in kg 11525.33 12245.67

Mean Tire Load in kg 10791.67 8958.33

Max Distance/cycle in Km 3.18 Ave Cycle Time (hours) 0.27

Ave Speed in Km/Hr 24.48

(5)

Tabel 4.7. berikut ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle time yang terdapat dalam data payload report dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang berbeda pada HD-465 nomor 29, 27, dan 01 dalam pengangkutan overburden.

Tabel 4.7. Data cycle time pada pengangkutan material overburden

Load Time Load travel Empty travel Dump time Cycle Time payload Distance Average speed Truk

(min) Time (min) time (min) (min) (min) (ton) (km) (km/hour)

HD 27 9.74 4.34 6.98 0.38 21.44 51.64 1.66 24.56

HD 29 4.74 7.02 6.3 0.42 18.48 49.1 3.04 27.76

HD 01 2.82 4.14 3.42 0.4 10.78 49.86 1.26 20.21

Average 16.90 50.20 1.98 24.18

Berdasarkan data cycle time di atas, maka dapat dilakukan perhitungan Ton Kilometer per Hour, untuk kondisi pengangkutan overburden, seperti terlihat pada Tabel 4.8. berikut ini.

Tabel 4.8. Perhitungan TKPH HD-465 pada pengangkutan material overburden

HD 465-7

Empty Vehicle Weight in kg 42,800

(based on catalogue)

Front Rear Empty Weight Distribution

47.00% 53.00%

Load on Tire in kg 10,058 5,671

Average Payload (kg) 50200.00 Gross Vehicle Weight in kg 93,000

Front Rear Loaded Weight Distribution

32.00% 68.00%

Ave Load on Tire in kg 14,88 15,81

Mean Tire Load in kg 12,46 10,74

Max Distance/cycle in Km 3.04 Ave Cycle Time (hours) 0.28

Ave Speed in Km/Hr 24.18

TKPH (ton.km/hours) 301.55 259.75

Dari perhitungan Ton Kilometer Per Hour (TKPH) untuk ban ukuran 24.00-35 pada unit HD-465 didapat nilai 264,23 dan 219,34 untuk material lumpur (tabel 4.6), dan 301,55 dan 259,75 untuk material overburden (Tabel 4.8).

(6)

4.2. Umur Ban (Lifetime)

Lifetime merupakan salah satu parameter key performance indicator (KPI), yang menunjukkan umur yang dicapai ban dari ban tersebut digunakan sampai dinyatakan scrab. Dari data lifetime rata-rata scrab ban Januari-Juni 2008 yang terdapat dalam lampiran B, dapat direkapitulasi performa setiap merk ban ukuran 24.00-35 (Tabel 4.9) dan ban ukuran 27.00-49 (Tabel 4.11) , berdasarkan umur rata-rata yang dicapai setiap merk ban, dan perbedaan (deviasi) pencapaian umur ban aktual dengan target yang diberikan untuk ban ukuran 24.00-35 (Tabel 4.10) dan untuk ban ukuran 27.00-49 (Tabel 4.12), parameter yang digunakan yaitu,

• Total umur ban (hours machine) • Jumlah ban yang dinyatakan scrab • Target umur ban yang diberikan.

Tabel 4.9. Lifetime scrab tire per brand 24.00-35

Merk BLN

Torch Belshina BSN Triangle Toyo

Januari 21454.1 19506.5 3715 0 558 Februari 25407 8000 0 0 0 Maret 46913.4 7955.7 0 3743 5675 April 29668.3 1304 0 0 0 Mei 13258.8 0 0 0 0 Juni 26089 0 0 0 0 Total HM 162790.6 36766.2 3715 3743 6233 Quantity 62 12 1 2 2 Aktual 2625.65 3063.85 3715 1871.5 3116.5 Plan 3500 3500 6500 3500 3500

Tabel 4.10. Scrap Tire per brand 24.00-35

Merk Quantity Aktual Target Deviasi Persentase

Torch 62 2625.65 3500 874.35 24.98% Belshina 12 3063.85 3500 436.15 12% Bridgestone 1 3715.00 6500 2785.00 43% Triangle 1 1871.50 3500 1628.50 47% Toyo 2 3116.50 3500 383.50 11% Average 2881.77 1218.23 27%

(7)

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram lifetime dari ban merk Torch (Gambar 4.1) dan Belshina (Gambar 4.2) yang untuk memperlihatkan persebaran data yang ada.

Torch ER-420 0 2 4 6 8 10 12 14 16 0-499 50 0-999 10 00-1499 15 00-1999 20 00-2499 25 00-2999 30 00-3499 35 00-3999 4000 -4499 4500 -4999 5000 -5499 55 00-5999 Interval kelas Fr e k ue ns i Torch ER-420 Rata-rata 2641 jam

Gambar 4.1. Histogram lifetime Torch 24.00-35

Belshina GEA-150 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 0-499 50 0-999 10 00-1499 15 00-1999 20 00-2499 25 00-2999 3000 -3499 3500 -3999 40 00-4499 Interval kelas Fr e k ue ns i Belshina GEA-150 Rata-rata 3063 jam

Gambar 4.2. Histogram lifetime Belshina 24.00-35

Dapat dilihat dari histogram ban Torch (Gambar 4.1), persebaran data mengikuti distribusi normal, dengan nilai rata-rata sebesar 2641 jam, masih di bawah target yang diberikan perusahaan sebesar 3500 jam, dari histogram juga dapat dilihat masih terdapat

(8)

ban yang dinyatakan scrab dengan lifetime di bawah rata-rata, yaitu sebanyak 28 unit ban. Sedangkan dari histogram ban Belshina (Gambar 4.2), persebaran data mengikuti distribusi negative skewness, dengan nilai rata-rata sebesar 3063 jam, masih di bawah target yang diberikan perusahaan sebesar 3500 jam, dari histogram juga dapat dilihat masih terdapat ban yang dinyatakan scrab dengan lifetime di bawah rata-rata, yaitu sebanyak 5 unit ban.

Sedangkan untuk ban ukuran 27.00-49 dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.11. Lifetime scrab tire per brand 27.00-49

Merk Bulan

Belshina BSN Torch Tianli

Januari 4429 0 0 4,282.00 Februari 0 7,112.00 0 0 Maret 7514 25697 3,866.00 0 April 8517 28930 0 0 Mei 1,598.00 31964 0 0 Juni 15014 4,727.00 0 9822 Total HM 37072 98430 3866 14104 Quantity 12 13 1 3 Aktual 3089 7572 3866 4701 Plan 5000 9000 5000 5000

Tabel 4.12. Scrap Tire per brand 27.00-49

Merk Quantity Aktual Target Deviasi Persentase

Belshina 12 3089.33 5000 1910.67 38%

Bridgestone 13 7571.54 9000 1428.46 16%

Torch 1 3866.00 5000 1134.00 23%

Tianli 3 4701.33 5000 298.67 6%

Average 4807.05 1192.95 21%

Berdasarkan tabel 4.11 dan 4.12 di atas dapat dibuat histogram lifetime dari ban merk belshina (Gambar 4.3) dan Bridgestone (Gambar 4.4) untuk memperlihatkan persebaran data yang ada.

(9)

Belshina T-115 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 0-999 10 00-199 9 20 00-2999 30 00-3999 40 00-4999 5000 -5999 60 00-6999 7000 -7999 80 00-8999 Interval kelas Fr e k ue ns i Belshina T-115 Rata-rata 3089 jam

Gambar 4.3. Histogram lifetime Belshina 27.00-49

Bridgestone VMTP-2A 0 1 2 3 4 5 6 7 0-999 10 00-199 9 20 00-2999 30 00-3999 40 00-4999 50 00-5999 60 00-6999 7000 -7999 80 00-8999 90 00-9999 Interval kelas Fr e k ue ns i Bridgestone VMTP-2A Rata-rata 7571 jam

Gambar 4.4. Histogram lifetime Bridgestone 27.00-49

Dapat dilihat dari histogram ban Belshina (Gambar 4.3), persebaran data mengikuti positive skewness, dengan nilai rata-rata sebesar 3089 jam, masih di bawah target yang diberikan perusahaan sebesar 5000 jam, dari histogram juga dapat dilihat masih terdapat ban yang dinyatakan scrab dengan lifetime di bawah rata-rata, yaitu sebanyak 6 unit ban. Sedangkan dari histogram ban Bridgestone (Gambar 4.4), persebaran data mengikuti

(10)

distribusi negative skewness, dengan nilai rata-rata sebesar 7571 jam, masih di bawah target yang diberikan perusahaan sebesar 9000 jam, dari histogram juga dapat dilihat masih terdapat ban yang dinyatakan scrab dengan lifetime di bawah rata-rata, yaitu sebanyak 5 unit ban.

4.3. Tread Utilization Rate (TUR) Januari-Juni 2008

Tread Utilization Rate (TUR) merupakan salah satu parameter key performance indicator (KPI), yang menunjukkan seberapa optimum penggunaan kembangan (tread) ban dari ban tersebut digunakan sampai dinyatakan scrab. Dari data % Tread Utilization Rate (TUR) ban Januari-Juni 2008 yang terdapat dalam lampiran B, dapat direkapitulasi performa setiap merk ban, berdasarkan nilai TUR untuk ban berukuran 27.00-49 dari 29 unit ban (Tabel 4.13), dan ban ukuran 24.00-35 dari 78 unit ban (Tabel 4.14) sebagai berikut.

4.3.1. Ban ukuran 27.00-49

Tabel 4.13. Tread Utilization Rate 27.00-49

No Merk Life Average(hrs) % TUR Standar Deviasi

1 Belshina 3089.33 40.16 85 44.84 2 Bridgestone 7571.54 58.5 85 26.5 3 Torch 3866 31.45 85 53.55 4 Tianli 4701.33 52.08 85 32.92 Average 4807.05 45.55 39.45 4.3.2. Ban ukuran 24.00-35

Tabel 4.14. Tread Utilization Rate 24.00-35

No Merk Life Average(hrs) % TUR Standar Deviasi

1 Torch 2625.65 44.02 85 40.98 2 Belshina 3063.85 49.34 85 35.66 3 Bridgestone 3715 79.66 85 5.34 4 Triangle 1871.5 55.26 85 29.74 5 Toyo 3116.5 39.17 85 45.83 Average 2881.77 53.49 31.51

(11)

Dari kedua data di atas, baik pada ban ukuran 24.00-35 dan 27.00-49 dapat dilihat bahwa nilai TUR rata-rata setiap merk ban masih di bawah nilai standar.

4.4. Proyeksi Umur Ban Berdasarkan Laju Keausan Aktual

Proyeksi umur ban berdasarkan laju keausan aktual, dilakukan untuk mengetahui umur ban yang dapat dicapai, dengan kondisi aktual yang ada di lapangan hingga ban dinyatakan scrap, tanpa mengalami kerusakan prematur.

Berdasarkan data kehilangan ketebalan tread yang terdapat di lampiran A, dapat dilakukan proyeksi keausan normal pada setiap jenis ban. Posisi ban diambil pada posisi 6 (kanan belakang) yang digunakan sebagai sampel.

Berdasarkan data pengukuran ketebalan tread pada saat HM pengukuran tertentu, dapat dilakukan proyeksi umur ban untuk ban ukuran 27.00-49 pada Gambar 4.1 dan 4.2, dan ban ukuran 24.00-35 pada Gambar 4.3 sebagai berikut :

4.4.1 Bridgestone VMTP 2A (27.00-49) Proyeksi Lifetime VMTP y = -0.0082x + 72.322 R2 = 0.9881 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 2000 4000 6000 8000 10000 Hours meters T re a d de pt h Aktual "VMTP" Target Li

Gambar 4.5. Grafik proyeksi lifetime VMTP 2A

Dari proyeksi umur ban pada Gambar 4.5 di atas, berdasarkan interpolasi yang dilakukan terhadap 6 data sampel, didapat suatu persamaan linier untuk menentukan proyeksi umur

(12)

ban, dan untuk ban Bridgestone VMTP 2A diperoleh nilai umur sebesar 7484 jam dari target 9000 jam, seperti yang ditunjukkan garis berwarna merah pada gambar di atas, hingga nilai TUR mencapai 85% atau sisa ketebalan ban sebesar 10,95 milimeter dari tebal awal sebesar 73 milimeter.

4.4.2. Belshina T-115 (27.00-49) Proyeksi Lifetime T-115 y = -0.0089x + 71.725 R2 = 0.8649 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0.00 2000.00 4000.00 6000.00 8000.00 10000.00 Hours meter T re ad de pt h aktual "T-115" Target

Gambar 4.6. Grafik proyeksi lifetime T-115

Dari proyeksi umur ban pada Gambar 4.6 di atas, berdasarkan interpolasi yang dilakukan terhadap 6 data sampel, didapat suatu persamaan linier untuk menentukan proyeksi umur ban, dan untuk ban Belshina T-115 diperoleh nilai umur sebesar 6485 jam dari target 5000 jam, seperti yang ditunjukkan garis berwarna merah pada gambar di atas, hingga nilai TUR mencapai 85% atau sisa ketebalan ban sebesar 10,8 milimeter dari tebal awal sebesar 72 milimeter.

(13)

4.4.3. Torch ER-420 (ukuran 24.00-35)

Proyeksi Lifetime ER-420

y = -0.0124x + 56.496 R2 = 0.9719 0 10 20 30 40 50 60 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 Hours meter T re a d D e pt h Aktual "ER-420" Target

Gambar 4.7. Grafik proyeksi lifetime ER-420

Dari proyeksi umur ban pada Gambar 4.7 di atas, berdasarkan interpolasi yang dilakukan terhadap 9 data sampel, didapat suatu persamaan linier untuk menentukan proyeksi umur ban, dan untuk ban Torch ER-420 diperoleh nilai umur sebesar 3866 jam dari target 3500 jam, seperti yang ditunjukkan garis berwarna merah pada gambar di atas, hingga nilai TUR mencapai 85% atau sisa ketebalan ban sebesar 8,55 milimeter dari tebal awal sebesar 57 milimeter.

Gambar

Tabel 4.1. Data cycle time pada pengangkutan material lumpur
Tabel 4.3 berikut ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle  time yang terdapat dalam data payload meter dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang  berbeda pada HD-785 nomor 22, 106, dan 120 dalam pengangkutan overburden
Tabel 4.5. di bawah ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle  time yang terdapat dalam data payload meter dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang  berbeda pada HD-465 nomor 33, 27, dan 01 dalam pengangkutan lumpur (mud)
Tabel 4.7. berikut ini memperlihatkan data hasil PLM yang diambil dari tiga data cycle  time yang terdapat dalam data payload report dalam lampiran C, dengan tiga jarak yang  berbeda pada HD-465 nomor 29, 27, dan 01 dalam pengangkutan overburden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil peta aliran proses usulan yang telah dilakukan didapat rata-rata waktu lead timepengerjaan service berkala 40.000Km tipe unit Innova sebesar 130 menit.Kemudian

Feed Jumlah (T/jam) Produk Jumlah (T/jam) Min. Case Normal case Min. Namun karena pada saat ini unit RCC tidak dapat beroperasi dalam kondisi normal case maka dampaknya

Dari penampang seismik yang di-overlay dengan color data product (A*B), dari gambar ini keberadaan gas pada zona target mampu terdeteksi (elips warna hitam), hasil ini

Pengolahan data dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan RI (Relatif Indek) untuk mencari faktor yang paling dominan penyebab keterlambatan, mean atau rata-rata untuk

Terlihat distribusi anggota grup, memperlihatkan komposisi dimana dari 49 responden yang dengan model diskriminan menghasilkan 48 orang ada pada grup 2 (responden yang

Parameter yang digunakan pada distribusi lognormal untuk data waktu kerusakan adalah s (parameter bentuk) dan tmed (parameter lokasi) dengan perhitungan sebagai berikut:

Jika pada satu interval pengeboran terdapat lebih dari satu set kekar, maka spasi kekar yang digunakan dalam pembobotan dalam penentuan RMR basic ’ adalah spasi kekar

Pada data preferensi termal saat kuliah, diperoleh rata-rata total hasil dari pengisian kuesioner selama dua hari sebesar -0,20 yang berarti responden cenderung