• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Gaji dan Upah (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Kebon Jati).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Gaji dan Upah (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Kebon Jati)."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengendalian intern penggajian penting karena dapat memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan perusahaan. Suatu sIstem pengendalian intern tidak terlepas sepenuhnya dari kemungkinan terjadinya penyimpangan. Ada batas-batas tertentu yang tidak memungkinkan suatu pengendalian yang ideal tercapai. Batas-batas tersebut adalah persekongkolan, biaya, dan kelemahan manusia.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis menetapkan judul “PERANAN AUDIT INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN GAJI DAN UPAH”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peanan audit intern dalam menunjang efektivitas pengendalian intern gaji dan upah. Hipotesis yang digunakan adalah audit intern yang dilakukan dengan baik akan berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern atas gaji dan upah.

Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas objek penelitian dan kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan melalui studi kepustakaan.

Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, digunakan analisa korelasi Rank Spearman. Dari hasil perhitungan statistik antara peranan audit internal dalam menunjang pengendalian internal atas gaji dan upah, diketahui bahwa angka koefisian korelasi 0,395 dan nilai signifikasi 0,031 dengan angka á = 0,05. Hal ini menyatakan

bahwa adanya korelasi antara audit internal dengan efektivitas pengendalian internal atas gaji dan upah memiliki hubungan yang lemah dan audit internal memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas gaji dan upah.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik simpulan bahwa audit internal yang diterapkan oleh Rumah Sakit Kebonjati cukup memadai, hal ini dapat terlihat dengan terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern dan dengan adanya audit intern yang memadai dapat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern gaji dan upah.

Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa audit intern atas gaji dan upah dapat menunjang efektivitas pengendalian intern gaji dan upah.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………v

DAFTAR TABEL………x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Masalah………. 1

1.2Identifikasi Masalah………3

1.3Tujuan Penelitian………4

1.4Kegunaan Hasil Penelitian………..4

1.5Kerangka Pemikiran………....5

1.6Metodelogi Penelitian……….6

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian………..8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Intern 2.1.1 Pengertian Audit Intern……….9

2.1.2 Fungsi Dan Tanggungjawab Audit Intern………10

2.1.3 Tujuan Dan Ruang Lingkup Audit Intern………11

(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Laporan Audit Intern………13

2.1.6 Tindak Lanjut Audit Intern……….….14

2.1.7 Independensi, Kompetensi, dan Objektivitas Audit Intern……….….15

2.1.7.1 Independensi Audit Intern………....15

2.1.7.2 Kompetensi………...16

2.1.7.3 Objektivitas Audit Intern………..17

2.2 Pengertian Efektivitas………....17

2.3 Pengendalian Intern………...18

2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern………18

2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern……….……….19

2.3.3 Komponen-Komponen Pengendalian Intern………20

2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Intern……… ……… 29

2.3.5 Pentingnya Pengendalian Internal………32

2.4 Pemahaman Atas Pengendalian Internal……….…..34

2.4.1 Alasan Pemahaman Atas Pengendalian Internal………..34

2.4.2 Prosedur Pemahaman Atas Pengendalian Internal………. ..36

2.4.3 Dokumentasi Pemahaman Atas Pengendalian Internal……… 37

2.5 Pengendalian Gaji Dan Upah……… 39

2.5.1 Pengertian Gaji Dan Upah………... 39

2.5.2 Tujuan Pengendalian Gaji Dan Upah……….. 40

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.6 Hubungan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian

Gaji Dan Upah………...……… 41

BAB III METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………43

3.2 Gambaran Umum Objek Penelitian……….……..43

3.2.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit………...43

3.2.2 Aktivitas Rumah Sakit……….……….45

3.2.3 Struktur Organisasi ……….…….45

3.2.4 Deskripsi Kerja……… ……….……47

3.3 Metode Penelitian……….….…55

3.3.1 Pengumpulan Data………..……..56

3.3.2 Operasional Variabel ……….…..…57

3.3.3 Rancangan Analisis……….….58

3.3.4 Rancangan Pengujian Hipotesis………...59

3.3.5 Penarikan Kesimpulan………..…63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian…….. ………64

4.1.1Prosedur Penerimaan, Pengangkatan, dan Penempatan Pegawai……….64

4.1.2Pendidikan dan Pelatihan………..65

(5)

Universitas Kristen Maranatha

4.1.4Prosedur Pemberhentian Pegawai………67

4.2Prosedur Penggajian dan Pengupahan………...69

4.2.1Prosedur Pencatatan Waktu Kerja Pegawai………..69

4.2.2Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah……….………70

4.2.3Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah……….………..………70

4.3Pengendalian Intern Gaji dan Upah………...…………71

4.3.1Lingkungan Pengendalian………71

4.3.1.1Integritas dan Etika………...71

4.3.1.2Komitmen Terhadap Kompetensi……….72

4.3.1.3Partisipasi Dewan Komisaris dan Komite Audit………..74

4.3.1.4Filosofi Manajemen dan Gaya Organisasi………74

4.3.1.5Struktur Organisasi………...75

4.3.1.6Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab………....75

4.3.1.7Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia………76

4.3.2Penaksiran Risiko………...77

4.3.3Aktivitas Pengendalian………79

4.3.3.1Pemisahan Tugas yang Memadai………79

4.3.3.2Otorisasi yang Memadai Atas Transaksi Atau K.egiatan………79

4.3.3.3Dokumen dan Catatan yang Memadai………80

4.3.3.4Pengendalian Fisik Atas Aktiva dan Catatan………..80

4.3.3.5Pengecekan Independen Atas Kinerja………81

(6)

Universitas Kristen Maranatha

4.3.5Pemantauan……….….…83

4.4Kualifikasi Pemeriksaan Intern……… ….…....84

4.4.1Independensi Audit Intern………...….84

4.4.2Kompetensi Audit Intern……….….85

4.5Pelaksanaan Audit Intern……….…..86

4.5.1Program Audit Intern………86

4.5.2Laporan Hasil Audit……….89

4.6Pelaksanaan Audit Intern Atas Gaji dan Upah………...90

4.7Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Gaji dan Upah……….91

4.8Pengujian Hipotesis………...92

4.8.1Analisis Deskriptif Kualitatif……… ……...92

4.8.2Analisis Statistik………...93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………97

5.2 Saran………..99

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel………...…………..58

4.1 Tabel Total Jawaban Variabel X dan Variabel Y………...…93

(8)

Profil Rumah Sakit

Nama Rumah Sakit RUMAH SAKIT KEBONJATI

Kelas Rumah Sakit Kelas C+

Status Kepemilikan Yayasan Kawaluyaan Alamat Jalan Kebonjati No. 152 Bandung

Kelurahan: Kebon Jeruk Kecamatan: Andir

Propinsi Jawa BArat

Landasan Operasional SK. MENKES No: Ym 02.04.3.5.2997 2 juli

tahun 1999 tentang pemberian ijin

perpanjangan (II) kepada Yayasan Kawaluyaan untuk menyelenggarakan Rumah SAkit Umum dengan nama Rumah Sakit Kebonjati.

Rumah Sakit telah terakreditasi dan lulus dengan surat akreditasi nomor

YM.00.03.22.1908 tanggal 6 Desember 2001 s.d 6 Desember 2004

Luas Tanah 7.444 m2

Luas BAngunan 8.406 m2

Lift 1 Unit

(9)

- Genset 155 KVA

Pendingin AC 13 Unit Mesin-Mesin - Boiler 1 Unit

- Genset 1 Unit

Telepon 6013969

6014058 6003915 6003916 Fasilitas Air PDAM

Bank - Bank BNI

No rek 031-001307-001

Jln. Jenderal Sudirman 331 Bandung - Bank NISP

(10)

SUMBER DAYA MANUSIA

Tenaga Medis

Dokter Umum 12

Dokter Gigi 5

Dokter Spesialis (tamu) 54

Guru Besar (tamu) 3

Jumlah 74

Tenaga Paramedis Perawatan

Sarjana Keperawatan 6

Sajana Muda Keperawatan 51

SPK/ SPR 204

Bidan 14

Pembantu Perawat 12

Jumlah 294

Tenaga Paramedis Non Perawat

Sarjana 2

Sarjana Muda 5

Sederajat SLTA 2

Jumlah 9

Tenaga Non Medis

Sarjana 1

(11)

SLTA 17

SLTP 29

SD 63

(12)
(13)

9. 10.

11.

ICU Anak

(Ruang Kemuning)

Ruang VIP/ Tulip

III + II Utama II. A III. A III. B VIP

5 3 6 13

7 6

29 6

(14)

KUESIONER

¬ Nama* : ¬ Umur : ¬ Pendidikan : ¬ Jabatan / Pekerjaan : ¬ Lama Bekerja : * ( boleh diisi / tidak diisi )

Petunjuk Pengisian :

Berikanlah tanda (Π) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai dengan pendapat saudara/i berikan.

(15)

Bandung, Desember 2006

Berhubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir dalam rangka menempuh Sidang Sarjana, saya Ie Pau Devi (0351073), Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Gaji Dan Upah”

Oleh karenanya, diharapkan agar Saudara/i dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam kuesioner yang telah saya siapkan sebagai bahan untuk menambah informasi yang akan membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Jawaban-jawaban yang Saudara/I berikan akan sangat bermanfaat bagi saya dalam penyusunan tugas akhir ini. Atas jawaban Saudara/I akan saya jamin kerahasiaannya.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan saudara/I dalam mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

(16)

I. KUESIONER AUDIT INTERN ( VARIABEL INDEPENDEN )

No Pertanyaan SS S N TS STS

Peranan Audit Intern A. Kualifikasi Audit Intern 1. Independensi Audit

1 Audit intern mempunyai hubungan kekerabatan dengan direktur.

2 Audit intern dalam melaksanakan audit internal bertanggung jawab pada pimpinan tinggi Rumah Sakit.

3 Antara audit intern dengan bagian yang diperiksa karena pengungkapannya tidak benar sering terjadi konflik.

4 Dalam melakukan kegiatannya, auditor dapat dibantu oleh bagian lain.

5 Bagian audit intern berada di bawah bagian lain dalam Rumah Sakit.

6 Audit internal bebas untuk mengakses semua catatan, memeriksa aktiva dan kepegawaian yang relevan dengan audit yang dilakukan.

7 Audit internal mendapat kerjasama yang aktif dari pegawai selama verifikasi audit. 2. Kompetensi Audit

8 Auditor memiliki sertifikat kualifikasi audit intern.

9 Terdapat suatu pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapan audit intern.

10 Dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut, auditor semakin ahli dalam melakukan tugasnya.

11 Auditor wajib melakukan tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan.

12 Auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran

B. Pelaksanaan Audit Intern 1. Program audit

13 Disetiap melakukan audit, auditor mempersiapkan terlebih dahulu.

14 Program audit yang dilaksanakan diketahui oleh direktur.

(17)

tidak sesuai dengan program audit. 16 Dalam melakukan program audit tersebut,

membantu auditor dalam melakukan tugasnya.

17 Program audit harus memuat tujuan audit, prosedur audit, sasaran audit, ruang lingkup audit, staffing, waktu pelaksanaan audit, sifat dan luas pengujian audit.

18 Dalam melakukan audit-audit yang lalu, program audit merupakan suatu hal yang mutlak yang harus dibuat sebelum melakukan audit.

19 Program audit harus dibuat secara tertulis dan sistematis.

20 Audit intern diperbolehkan melaksanakan program audit yang telah dibuat dan dipergunakan sebelumnya.

21 Program audit dapat dijadikan sebagai sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit.

22 Program audit harus fleksibel untuk mengakomodasi perubahan atau situasi yang tidak biasa.

2. Audit Pendahuluan

23 Tujuan dilakukannya audit harus

dikomunikasikan terlebih dahulu dengan atasan.

24 Audit intern dapat memperoleh bukti

tertulis maupun lisan yang cukup kompeten. 25 Sebelum melakukan audit, auditor

melakukan koordinasi dan komunikasi dengan cabang yang akan diaudit.

26 Audit intern dilaksanakan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. 27 Audit intern mengamati seluruh kegiatan

pembayaran gaji dan upah. 28 Audit intern mengkaji dan menilai

penetapan tujuan.

29 Tujuan audit intern ditetapkan dengan jelas. 30 Internal auditor melakukan audit terhadap

seluruh dokumen dan catatan yang berhubungan dengan gaji dan upah.

(18)

perolehan pemahaman mengenai apa yang diaudit.

32 Audit dapat berjalan dengan lancar dan sistematis jika auditor memiliki pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. C. Laporan Audit Intern

33 Laporan hasil audit dikeluarkan setelah ada pengujian terhadap audit.

34 Audit menyusun draft laporan audit sebelum menyusun laporan audit final. 35 Laporan hasil audit harus disajikan secara

tertulis dan jelas.

36 Laporan hasil audit menyajikan secara lengkap temuan-temuan audit atas kegiatan yang dilakukan.

37 Pimpinan tertinggi Rumah Sakit membaca laporan hasil audit secara seksama. 38 Laporan audit intern ditindaklanjuti oleh

pimpinan Rumah Sakit.

39 Tindak lanjut atas saran dan rekomendasi tersebut selalu dilaksanakan.

(19)

II KUESIONER PENGENDALIAN INTERN (VARIABEL DEPENDEN)

No Pertanyaan SS S N TS STS

1. Lingkungan Pengendalian

1 Harus ada pertanyaan mengenai tujuan umum perusahaan dan kebijakan perusahaan. 2 Rumah Sakit mementingkan kode etik dan

perilaku etis.

3 Pegawai melakukan tugasnya sesuai dengan pendidikan, keahlian dan pengalaman. 4 Rumah Sakit mempekerjakan pegawai sesuai

dengan kebutuhan.

5 Rumah Sakit memiliki dewan komisaris dan komite audit yang independent terhadap manajemen Rumah Sakit.

6 Manajemen memberikan sanksi pada pegawai yang melanggar peraturan perusahaan.

7 Penyelewengan yang dilakukan pegawai, dilaporkan pada atasan.

8 Rumah sakit memiliki struktur organisasi dan harus terdapat pendefinisian tanggung jawab secara jelas.

9 Rumah Sakit melakukan pemisahan antara fungsi pencatatan, fungsi pemberian otorisasi dan fungsi pengolahan.

10 Rumah Sakit memiliki pedoman yang jelas tentang uraian masing-masing bagian. 11 Rumah Sakit memiliki pelatihan untuk

pegawai dan masa percobaan bagi pegawai baru.

12 Rumah Sakit memiliki dokumen yang lengkap mengenai karyawan dan setiap pegai memiliki daftar pegawai masing-masing. 13 Manajemen bertanggung jawab atas

tercapainya tujuan Rumah Sakit.

14 Manajemen memberikan sanksi pada pegawai yang melanggar peraturan Rumah Sakit.

2. Penaksiran Risiko

15 Manajemen mempertimbangkan adanya risiko yang dapat ditimbulkan oleh alam. 16 Manajemen melakukan tindakan pencegahan

(20)

17 Manajemen harus bertindak hati-hati dalam menghadapi keadaan yang berisiko tinggi. 18 Manajemen harus memperhatikan risiko

bisnis dan bersifat penghindar risiko.

19 Penggunaan teknologi komputer untuk melakukan pengendalian intern gaji dan upah.

20 Penggunaan komputer untuk mencatat gaji dan upah.

21 Seorang auditor mengevaluasi risiko-risiko secara kuantitatif dan kualitatif.

3. Aktivitas Pengendalian

22 Terdapat pemisahan tugas antara pemegang aktiva dengan bagian otorisasi dan bagian akuntansi.

23 Fungsi penerimaan pegawai dan pemberhentian pegawai dipisahkan dengan fungsi pembuatan daftar gaji dan upah. 24 Rumah Sakit dalam hal absent sebaiknya

menggunakan kartu hadir dan diperiksa secara berkala.

25 Ada petugas khusus yang mengawasi penggunaan kartu hadir dan diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

26 Dokumen yang dibuat perusahaan harus dibuat secara prenumbered.

27 Dokumen diserahkan pada pejabat yang berwenang dan dilaporkan ke bagian personalia.

28 Rumah Sakit menjaga kelengkapan dan keakuratan catatan yang ada dalam perusahaan.

29 Rumah Sakit membuat perbandingan antara total buku besar pembantu dengan buku besar umum serta membuat rekonsiliasi bank. 30 Ada pemeriksaan antara total gaji dan upah

menurut bagian keuangan dengan gaji dan upah yang akan dibayarkan.

31 Rumah Sakit menjaga keamanan harta serta dokumen gaji dan upah

4. Informasi dan Komunikasi

(21)

yang ada dalam perusahaan.

34 Perubahan pegawai segera diinformasikan pada bagian lain yang membutuhkan.

35 Ada peralatan komunikasi tersedia dengan cukup dan actual.

36 Informasi dilaporkan pada pimpinan dalam mengambil tindak lanjut.

5. Pemantauan

37 Rumah Sakit memiliki bagian pengendalian internal.

38 Seharusnya pengendalian inernal Rumah Sakit diperbaharui dengan keadaan yang dihadapi.

39 Harus dilakukan pengawasan terhadap kehadiran pegawai.

(22)
(23)

34 35 36 37 38 39 40 JUMLAH

(24)
(25)

34 35 36 37 38 39 40 JUMLAH 4 5 4 4 5 5 5 169

5 4 5 4 4 5 5 159

5 5 4 4 5 4 5 164

4 4 5 5 4 4 4 158

4 4 4 5 5 4 5 178

4 5 5 5 5 5 4 188

4 4 4 4 5 4 5 168

4 5 3 5 5 5 4 180

3 5 4 5 4 5 4 160

5 5 4 4 5 5 4 177

4 5 5 4 4 4 5 161

3 4 4 5 5 5 5 169

3 5 4 4 5 4 5 168

5 4 4 4 5 4 4 159

5 4 4 4 5 3 5 165

3 4 4 5 4 4 5 154

5 4 5 4 4 4 5 175

4 3 4 4 5 5 4 168

5 5 4 4 4 5 5 165

5 3 4 4 5 4 4 165

4 4 4 5 5 3 4 158

3 5 3 4 4 5 4 159

5 4 3 5 4 4 5 158

4 5 5 4 5 5 5 168

5 4 5 5 4 5 5 178

5 5 5 4 4 5 5 167

5 3 5 4 5 4 5 176

4 4 5 5 4 4 5 170

5 4 4 5 5 4 5 160

(26)

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KEBONJATI

YAYASAN KEWALUYAAN

DIREKTUR

KOMITE MEDIS

WADIR MEDIS WADIR NON

(27)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ie Pau Devi NRP : 0351073

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.

Bandung, Desember 2006 Yang menyatakan,

(28)
(29)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

Sakit menjadi semakin ketat. Persaingan yang dihadapi oleh Rumah Sakit saat ini bukan

hanya dari lokal saja, tetapi juga dari dunia internasional. Hal ini mendorong setiap

Rumah Sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendayagunaan sumber daya

yang dimilikinya sehingga Rumah Sakit tetap mampu bersaing dan bertahan.

Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan

Rumah Sakit adalah faktor sumber daya manusia. Tenaga kerja merupakan salah satu

komponen yang penting dalam menggerakkan dan melaksanakan roda operasi.

Berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja, Rumah Sakit berkewajiban untuk

memberikan imbalan kepada tenaga kerja berupa gaji dan upah sesuai dengan kontribusi

masing-masing dalam pencapaian tujuan Rumah Sakit sehingga pegawai merasa puas

dan termotivasi untuk berprestasi lebih baik yang pada akhirnya akan turut menentukan

prestasi Rumah Sakit.

Dapat dijelaskan bahwa pengelolaan dan pengendalian kepegawaian terutama

pada pos gaji dan upah merupakan suatu hal yang penting, karena gaji dan upah

(30)

Universitas Kristen Maranatha

2

kemungkinan terjadinya efisiensi dan kecurangan atau manipulasi. Sistem penggajian

dan kepegawaian dapat ditingkatkan keefektifannya jika ditunjang oleh suatu

pengendalian intern yang baik, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dapat

diminimalisir.

Untuk memperoleh tenaga kerja yang kompeten dan jujur, perusahaan perlu

melakukan berbagai macam upaya. Upaya itu meliputi cara penerimaan tenaga kerja

baru, evaluasi tenaga kerja, pelatihan, promosi, dan pemberian imbalan (kompensasi)

menjadi bagian yang penting dalam pengendalian intern perusahaan.

Dengan berkembangnya Rumah Sakit, pemakaian sumber daya manusia

bertambah banyak. Peningkatan pemakaian sumber daya manusia menyebabkan

pengendalian intern semakin kompleks, sehingga menyebabkan keterbatasan pimpinan

mengendalikannya. Hal ini menyebabkan pimpinan melimpahkan wewenangnya kepada

pihak manajemen untuk mengelola. Sebagai akibat dari pelimpahan wewenang tersebut,

muncul pengendalian intern yang diharapkan dapat memberikan tingkat keyakinan yang

tinggi pada pimpinan perusahaan bahwa apa yang dilaporkan bawahannya adalah benar,

dapat dipercaya, serta dapat mendorong efisiensi usaha dan secara terus menerus

memonitor bahwa kebijakan yang ditetapkan memang telah dijalankan. Pengendalian

intern yang memadai menghasilkan informasi yang andal, kemudian diolah dan disajikan

oleh manajemen dalam suatu laporan keuangan yang berguna bagi banyak pihak yang

berkepentingan atas Rumah Sakit tersebut.

Selain auditor intern, pihak lain yang dianggap mampu (kompeten) dan

(31)

Universitas Kristen Maranatha

3

tersebut adalah auditor ekstern. Oleh karena itu sebagai pihak yang independen, auditor

diharapkan memberikan penilaiannya terhadap operasi perusahaan dan kewajaran

laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen.

Tugas penelaahan dan penilaian yang dilakukan oleh akuntan publik selalu

didasarkan pada suatu rencana sistematis yang disebut program pemeriksaan. Program

pemeriksaan ini sangat tergantung pada hasil penelitian serta pengujian atas

pengendalian intern yang ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai

masalah tersebut guna penyelesaian dan penyusunan skripsi dengan topik:

“PERANAN AUDIT INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN GAJI DAN UPAH”

1.2Identifikasi Masalah

Dalam penggajian dan pengupahan sering ditemui adanya

penyelewengan-penyelewengan. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa masalah berikut:

1. Apakah sistem penggajian dan pengupahan yang ditetapkan sudah efektif?

2. Bagaimana peranan audit intern dalam membantu manajemen menganalisis

(32)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan agar dengan data yang diperoleh, penulis

mendapatkan informasi yang cukup dapat memberikan jawaban atas masalah-masalah

yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu:

1. Untuk meneliti efektivitas sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan di

Rumah Sakit

2. Untuk mengetahui peranan audit intern dalam membantu manajemen

menganalisis pelaksanaan sistem penggajian dan pengupahan.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat:

1. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan atau gambaran nyata mengenai

penerapan teori yang telah diperoleh. Selain itu sebagai salah satu syarat dalam

menempuh sidang sarjana lengkap Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi Rumah Sakit, diharapkan mendapat gambaran atas penerapan prosedur yang

telah dijalankan serta sebagai informasi tambahan mengenai pengembangan

sistem gaji dan upah di masa yang akan datang, sehingga dapat dilakukan

perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

(33)

Universitas Kristen Maranatha

5

1.5Kerangka Pemikiran

Salah satu siklus yang ada di Rumah Sakit adalah penggajian dan pengupahan.

Siklus ini sangat penting karena melibatkan biaya yang cukup besar dalam keseluruhan

biaya operasi perusahaan. Rekening gaji dan upah merupakan rekening yang rawan

karena rekening ini sangat mudah terjadi kecurangan dan manipulasi. Oleh karena itu

siklus penggajian dan pengupahan perlu dikendalikan agar hal-hal yang tidak diharapkan

tidak terjadi.

Namun seiring dengan perkembangannya, sumber daya yang ada di dalamnya

semakin banyak. Hal ini dapat menyulitkan pimpinan dalam melakukan pengendalian

terhadap sumber daya tersebut. Oleh karena itu, pimpinan harus mendelegasikan tugas

dan wewenangnya kepada bawahan atau pihak manajemen.

Pihak manajemen mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan,

sebagai bentuk pertanggungjawaban atas seluruh aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan selama periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti

pemegang saham, pemerintah, investor, serikat buruh, kreditur, dinas pajak, dan

lain-lain. Laporan keuangan dibuat dan disajikan untuk menyediakan informasi keuangan

yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

Jadi, laporan keuangan disajikan dan dibuat secara wajar sehingga menjamin keandalan

agar pemakai tidak salah dalam mengambil keputusan.

Pemeriksaan terhadap laporan keuangan dilakukan oleh pihak yang independen

yaitu auditor. Auditor bebas dari kepentingan yang berhubungan dengan perusahaan,

(34)

Universitas Kristen Maranatha

6

laporan keuangan yang telah diperiksanya. Sebelum melakukan pemeriksaan, auditor

harus memahami dan memperoleh pengetahuan mengenai bisnis kliennya, hal ini sesuai

dengan yang tercantum dalam SPAP. SPAP menyatakan bahwa auditor harus

memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang perusahaan dan hak kepemilikan,

manajemen dan operasi entitas yang akan diaudit, dan harus mempertimbangkan apakah

tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk melaksanakan pemeriksaan yang

akan diperoleh.

Dalam melakukan pemeriksaan, auditor hendaknya memperhatikan dua hal

penting, yaitu bahan bukti yang dikumpulkan harus kompeten dan biaya pengumpulan

bahan bukti harus seminimum mungkin. Untuk mencapai dua hal tersebut auditor akan

mengambil beberapa sampel dari beberapa transaksi yang terjadi atau dengan melakukan

metode audit sampel, artinya sejumlah populasi data yang ada diambil beberapa data

sebagai sampel audit, jadi tidak perlu semua data diambil.

Audit intern yang dilakukan dengan baik akan berperan dalam menunjang

efektivitas pengendalian intern atas gaji dan upah. Audit intern dapat digunakan untuk

menilai prestasi kerja serta membantu manajemen untuk melakukan suatu analisa guna

menentukan alternative mana yang baik yang harus dilakukan supaya hasil yang

diberikan dapat bermanfaat untuk masa yang akan dating.

1.6Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah korelasi

(35)

Universitas Kristen Maranatha

7

dua variable dimana dua variable tersebut tidak menyebar menurut distribusi normal,

oleh karena itu skala pengukurannya minimal berskala ordinal

Rumus korelasi Spearman adalah sebagai berikut:

(

1

)

rs = Koefisien Korelasi Spearman

n = Jumlah Koresponden

;= 0,05

di = Rx - Ry

Tingkatsignifikan ; = 0,05 merupakan tingkat data yang umum dilakukan dalam

melakukan penelitian di bidang sosial.

Tingkat signifikan rs kemudian diuji kebenarannya dengan menggunakan rumus:

2

Hasil uji ini dibandingkan dengan harga krisis t dari table dimana jika t uji > t

table maka rs memiliki arti diterima. Untuk melihat tingkat pengaruh variable

independent terhadap dependen digunakan koefisien determinasi ( KD ), dengan rumus:

(

2

100

%

)

=

r

s

(36)

Universitas Kristen Maranatha

8

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Kebonjati yang bergerak dalam

bidang jasa yang berkedudukan di jl. Kebonjati no 152 Bandung. Peneliti melakukan

(37)

Universitas Kristen Maranatha 97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Rumah Sakit Kebonjati

didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuesioner yang

telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Audit internal yang dilaksanakan Rumah Sakit Kebonjati memadai. Hal tersebut

didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut:

a. Independensi : Auditor intern bertanggung jawab langsung pada direktur

tetapi dalam hal ini auditor intern masih terlibat langsung dan masih

berhubungan dengan kegiatan operasional Rumah Sakit. Sehingga

pemeriksaan intern tidak bebas dalam melaksanakan tugasnya. Auditor intern

tidak memiliki pandangan yang bebas dan objektif yang berfungsi

mengamati dan menganalisis berbagai keadaan yang berkaitan dengan

penggajian dan upah

b. Kompetensi :Kemampuan dan pengetahuan staf pemeriksaan intern dalam

bidang akuntansi dan perpajakan dan hukum masih memadai..

c. Adanya program audit yang menjelaskan definisi program audit, tujuan audit,

ruang lingkup audit, tanggung jawab, sasaran audit, prosedur audit, laporan

(38)

Universitas Kristen Maranatha 98

2. Audit internal berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian gaji dan upah,

hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor sebagai berikut:

1. Terpenuhinya komponen-komponen pengendalian intern yang cukup

memadai.

2. Lingkungan Pengendalian

- Adanya kebijakan tertulis dari pihak manajemen

- Adanya kode etik yang dikomunikasikan kepada seluruh pihak

- Adanya struktur organisai yang menggambarkan adanya pemisahan tugas

- Adanya program pelatihan untuk membina dan mengembangkan pegawai

- Pegawai dituntut untuk bersikap selalu jujur dalam melaksanakan tugasnya

3. Aktivitas Pengendalian

- Adanya pemisahan tugas yang memadi antara bagian penjaga mesin kartu

hadir dengan bagian pencatatan waktu hadir, bagian perhitungan gaji dan

upah dan pembayaran gaji dan upah

- Adanya otorisasi yang jelas dari pegawai yang berwenang atas transaksi

tertentu

- Adanya perlindungan fisik atas asset, dokumen dan catatan Rumah Sakit

- Adanya pengecekan independent atas kinerja pegawai

4. Penaksiran Risiko

Rumah Sakit Kebonjati telah memperkirakan kemungkinan timbulnya risiko

yang disebabkan oleh perubahan dalam lingkungan operasi perusahaan,

(39)

Universitas Kristen Maranatha 99

baru, lingkup, kegiatan baru sehingga dapat mengurangi kemungkinan

terjadinya risiko.

5. Informasi dan komunikasi

- Adanya kebijakan mengenai pemberian gaji dan upah sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

- Adanya komunikasi baik yang mencakup pemahaman seorang karyawan atas

aktivitasnya yang berhubungan dengan aktivitas karyawan lainnya

6. Pemantauan

Pemantauan atau pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah

pengendalian telah dilakukan dengan baik, dan kelemahan-kelemahan

dilaporkan segera kepada Direktur.

3. Pada bagian kedua output (kolom sig.(2-tailed)) pada Spearman, angka probabilitas 0.031 lebih kecil dari 0.05, menujukkan bahwa H0 ditolak dan ini

berarti H1 diterima, maka didapatkan hasil pengujian SPSS bahwa audit internal

memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian

internal atas gaji dan upah.

1.2 Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mengemukakan

saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan dalam hal

memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada agar diperoleh hasil yang memuaskan.

(40)

Universitas Kristen Maranatha 100

1. Sebaiknya dilakukan pemisahan antara auditor intern dengan kegiatan operasional

Rumah Sakit. Sehingga auditor internal bebas dalam melaksanakan tugasnya.

Auditor internal juga bisa memiliki pandangan yang bebas dan objektif yang

berfungsi mengamati dan menganalisis berbagai keadaan yang berkaitan dengan

penggajian dan upah.

2. Sebaiknya dibuat kebijakan dan prosedur mengenai gaji dan upah secara tertulis bagi

pegawai baru sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan pegawai dapat

mengetahui hak-haknya.

3. Sebaiknya program audit dibuat secara tertulis agar dapat mempermudah dalam

melaksanakan prosedur audit dan dapat menghindari penyimpangan dalam

(41)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 2000. Auditing: An Intgrated Approach,

8th Edition, New Jersey, Prentice Hall Internasional, Inc.

2. Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1997. Auditing Pendekatan Terpadu,

Edisi Indonesia, Salemba Empat, Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf.

3. Courtemanche, Gil, 1997. Pandangan Baru Internal Auditing, Cetakan keempat,

Yogyakarta, Penerbit Kanisius, Diterjemahkan oleh Agung Wijanarko.

4. Hartadi, Bambang, 1991. Internal Auditing, Yogyakarta, Andi Offset

5. Heckert, Brooks J., and Wilson, James D., 1981. Controllership The Work Of

Managerial Accountant, 3th Edition, New York, The Ronal Press Company.

6. Hiro Tugiman, 1997. Norma Praktek Profesional Audit Intern, Yogyakarta, Penerbit

Kanisius.

7. Holmes, Arthur W., and burns, David C., 1979. Auditing Standard And Procedures,

9th Edition, Homewood Illinois, Irwin, Richard D., Inc.

8. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta,

Penerbit Ikatan Akuntansi Indonesia.

9. Kohler, Erick louis, 1984, Kohler’s Dictionary For Accountant, 6th Edition, Prentice

Hall Of India, Edited.

10. Mulyadi, 1998. Pemeriksaan Akuntan, Edisi Lima, yogyakarta, bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu YKPN

(42)

Universitas Kristen Maranatha

12. Singgih Santoso, 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS versi

11.5, Jakarta, Penerbit PT Elex Media Kumputindo

13. Victor Z. Brink and Herbert Wilt, 1982. Statement Of Responsibilities Of Internal,

Gambar

table maka rs memiliki arti diterima. Untuk melihat tingkat pengaruh variable

Referensi

Dokumen terkait

Pada TB Kurnia juga belum terdapat laporan akuntansi yang dapat mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam TB Kurnia dan membantu owner untuk mengetahui laba/rugi dari periode

Dengan adanya Dinus Market, mahasiswa – mahasiswi UDINUS akan mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk menjadi seorang IT Preneurship dan selain itu tentu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai hubungan aktivitas fisik dengan kadar NO plasma pada masyarakat di kota Padang, serta dapat menjadi

Dari analisa kelembagaan pada LKM dan non LKM didapatkan hasil bahwa LKM, manajerial dikelola secara profesional dibandingkan dengan non LKM, pada LKM telah terbentuk pandangan

Sedangkan luas penyimpangan terkecil ada di kecamatan Cihideung 7,15 ha (0,04%), karena kecamatan Cihideung kedudukannya sebagai pusat kota dan mempunyai kepadatan tertinggi

P5 Ya mungkin kalau masuk ruangan yang kelasnya lebih mahal bisa dibilang gitu yang agak bedalah itu kan ngak ngak kita pentingkan itu yah pelayanan semuanya itu kembali

Untuk melihat faktor yang paling dominan berpengaruh nyata terhadap motivasi kerja karyawan Bank BTPN di daratan Timor adalah dengan cara memperhatikan koefisien

Tersangka yang ditangkap dan dilakukan penahanan atas dirinya terkadang tidak diketahui oleh keluarganya, disebabkan ketika penangkapan terjadi tersangka berada ditempat