ABSTRAK
Salah satu tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan suatu aktivitas yang disebut dengan penjualan. Semakin tinggi aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan dalam menciptakan suatu pendapatan maka semakin ketat pengawasan atau pengendalian penjualan. Penjualan tersebut harus didukung oleh pemeriksaan audit dalam perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan. Audit internal haruslah dapat menilai apakah penjualan tersebut dapat dikatakan sehat atau tidaknya dengan menjalankan fungsi-fungsi yaitu compliance, verification, dan evaluation.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan pelaksanaan internal auditor yang sudah memadai dalam suatu perusahaan dapat menunjang efektivitas pengendalian atas penjualan.
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah PT.FESTO yang berlokasi di Jalan Pelajar Pejuang 45 No.40.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus dan analisis statistik. Penulis mencoba menyusun, mengolah, menganalisis, serta menginterpretasikan fakta yang didapat untuk menjawab dan mengetahui bagaimana kegunaan hasil pekerjaan internal auditor untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal dalam penjualan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan observasi.
Penulis mengambil hipotesis bahwa “Audit internal yang memadai dapat menunjang efektivitas pengendalian penjualan”.
Dari hasil perhitungan statistik antara peranan audit internal dalam menunjang pengendalian internal atas penjualan, diketahui bahwa angka koefisian korelasi 0,408 dan nilai signifikasi 0,025 dengan angka α = 0,05. Hal ini menyatakan bahwa adanya korelasi antara audit internal dengan efektivitas pengendalian internal atas penjualan memiliki hubungan yang lemah dan audit internal memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik simpulan bahwa audit internal yang diterapkan oleh PT.FESTO cukup memadai, hal ini dapat terlihat dengan terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern dan dengan adanya audit intern yang memadai dapat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan.
Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa audit intern atas penjualan dapat menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………i
KATA PENGANTAR……….ii
DAFTAR ISI………....v
DAFTAR TABEL………x
DAFTAR GAMBAR………..xi
BAB I PENDAHULUAN………..1
1.1 Latar belakang Masalah………..………...1
1.2 Identifikasi Masalah………..3
1.3 Maksud dan Tujuan Masalah………3
1.4 Kegunaan Penelitian………...4
1.5 Kerangka Penelitian………..4
1.6 Metoda Penelitian……….6
1.7 Lokasi Penelitian………..8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..10
2.1 Audit………10
2.1.1 Pengertian Audit………..10
Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Jenis-Jenis Audit………..11
2.1.3 Tahap-Tahap Audit………..12
2.2 Audit Internal………13
2.2.1 Pengertian Audit Internal……….13
2.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal………..15
2.2.3 Independensi dan Objektivitas Audit Internal ……….16
2.2.4 Tanggung Jawab Auditor………..17
2.2.5 Rencana dan Program Audit Internal………....17
2.2.6 Tindak Lanjut dan Pemantauan Hasil Audit……….20
2.2.7 Kriteria Audit Internal Yang Memadai……….21
2.3 Efektivitas dan Efisiensi……….………22
2.4 Pengendalian Internal……….22
2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal...……….23
2.4.2 Tujuan Pengendalian ………...23
2.4.3 Keterbatasan Pengendalian Internal……….25
2.4.4 Alasan Pemahaman Pengendalian Internal………..26
2.4.5 Efektivitas Pengendalian Internal……….27
2.5 Penjualan………28
2.5.1 Pengertian Penjualan………28
2.5.2 Fungsi-Fungsi Penjualan………..29
2.5.3 Efektivitas Penjualan………31
Universitas Kristen Maranatha
2.5.4 Pengendalian Internal Penjualan ……….32
2.5.5 Audit Internal Penjualan………..35
2.5.6 Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan………36
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN………..38
3.1 Metode Penelitian………38
3.1.1 Metode Yang Digunakan.………38
3.1.2 Operasionalisasi Variabel………38
3.1.3 Jenis Sumber Data………...40
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data………..40
3.1.5 Metode Analisa Data………...41
3.1.6 Teknik Pengolahan Data………..42
3.1.7 Tahap-Tahap SPSS………..44
3.2 Objek Penelitian………..46
3.2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan………47
3.2.2 Struktur Organisasi………..48
3.2.3 Uraian Tugas………49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...79
4.1 Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit………79
Universitas Kristen Maranatha
4.2 Melaksanakan Uji Pengendalian dan Uji Substantif Atas Transaksi………80
4.3 Melaksanakan Prosedur Analitis dan Uji Rincian Saldo………..81
4.3.1 Pemahaman Atas Prosedur Penjualan Pada PT.FESTO………..82
4.3.1.1Prosedur Penjualan………84
4.3.1.2Prosedur Retur Penjualan………..87
4.3.2 Pemahaman Atas Pengendalian Intern Penjualan Pada PT.FESTO…89 4.3.2.1Evaluasi Lingkungan Pengendalian………...89
4.3.2.2Evaluasi Penetapan Risiko……….92
4.3.2.3Evaluasi Aktivitas Pengendalian………...94
4.3.2.4Evaluasi Informasi dan Komunikasi………..96
4.3.2.5Evaluasi Pemantauan Atas Pengendalian Intern………98
4.3.3 Kualifikasi Auditor Internal……….99
4.3.3.1Independensi Auditor Internal………...99
4.3.3.2Kompetensi Auditor Internal………...100
4.3.3.3Ruang Lingkup Auditor Internal………..101
4.3.3.4Program Auditor Internal……….102
4.3.3.5Pelaksanaan Audit Internal………..106
4.3.3.6Laporan Hasil Audit Internal………...107
4.3.3.7Tindak Lanjut Laporan Audit Internal……….108
4.4 Melengkapi Proses Audit dan Menerbitkan Suatu Laporan Audit……….109
4.5 Hasil Temuan Studi Kasus Dengan Menggunakan Walkthrough Test…..112
Universitas Kristen Maranatha
4.6 Analisis Statistik……….112
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...117
5.1 Simpulan………117
5.2 Saran………..120
DAFTAR PUSTAKA SURAT PERNYATAAN LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel
4.1 Tabel Jawaban Kuesioner Variabel X dan Variabel Y
4.2 Tabel Total Jawaban Variabel X dan Variabel Y
4.3 Tabel Hasil Pengujian SPSS
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
3.1 Gambar Struktur Organisasi PT.FESTO
4.1 Gambar Flowchart Penjualan Tunai PT.FESTO
4.2 Gambar Flowchart Retur Penjualan PT.FESTO
4.3 Gambar Uji Dua Pihak
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
KUESIONER
AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO
VARIABEL INDEPENDEN
No Pertanyaan
Jawaban Kuesioner SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan
a. Independensi Auditor Internal
1 Ada status organisasi audit internal dalam perusahaan. 2
Auditor Internal merupakan bagian yang terpisah dari fungsi operasional perusahaan. 3 Auditor Internal yang bekerja di perusahaan tidak memiliki hubungan kerabat
dengan salah seorang manajer atau staf dari bagian lainnya dalam perusahaan. 4 Auditor Internal mendapat wewenang yang jelas dari pimpinan perusahaan dalam
melakukan audit.
5 Auditor Internal mempunyai dukungan penuh dari Managing Director.
6 Pengangkatan atau pemberhentian pimpinan auditor internal dilakukan atas persetujuan Managing Director.
b. Kompetensi Auditor Internal
7 Auditor Internal memiliki latar belakang pendidikan S1 Jurusan Akuntansi. 8 Auditor Internal yang ada telah memperoleh training dalam bidang akuntansi dan
auditing yang cukup memadai.
9 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab auditor internal sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
c. Ruang Lingkup Auditor Internal
10 Auditor internal memeriksa laporan keuangan dan memeriksa seluruh aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan.
11 Auditor internal melaporkan temuan pemeriksaan kepada pimpinan perusahaan. 12 Auditor internal melaksanakan pemeriksaan terhadap ketaatan dan dan kegiatan
keuangan yang ada.
13 Auditor internal melakukan pemeriksaan mengenai apakah sumber dana dan sumber daya perusahaan telah dimanfaatkan secara hemat dan efisien.
d. Program Auditor Internal
14 Program audit intern yang dilaksanakan sesuai dengan rencana audit yang telah dibuat.
15 Program audit intern yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dan analisa.
16 Dalam pembuatan program audit intern, auditor internal harus mendapat persetujuan dari Presiden Direktur perusahaan.
17 Pengungkapan dalam program audit intern yang dilakukan auditor intern berhubungan dengan sasaran audit yang diperiksa.
18 Program audit intern yang dibuat, kemudian digunakan kembali untuk pemeriksaan selanjutnya.
19 Program audit intern dibuat sebelum dilakukannya pemeriksaan.
20 Dilakukan perbaikan terhadap program audit intern apabila terdapat kesalahan atau kekurangan.
21
Program audit yang disusun terdapat tujuan untuk mencapai hasil efektif dan efisien. 22 Program audit dibuat secara tertulis dan sistematis.
23 Program audit menghendaki penelaahan atas pengendalian manajemen.
e. Pelaksanaan Audit
24 Auditor internal selalu melihat dan mengikuti ketentuan prosedur yang berlaku dalam menjalankan audit terhadap bagian yang diauditnya.
26 Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin.
27 Auditor internal melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur yang harus ditaati.
28 Dalam melaksanakan tugasnya auditor internal diperkenankan untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak tanpa pemberitahuan.
f. Laporan Audit
29 Auditor internal selalu membuat laporan hasil audit setelah melakukan tugasnya. 30 Laporan hasil audit dibuat secara tertulis dan disajikan dengan jelas dan ringkas.
31 Laporan audit menyajikan temuan-temuan audit internal atas audit yang
dilakukannya.
32 Laporan audit menyajikan saran-saran rekomendasi.
33 Lapoaran pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen untuk pengambilan keputusan.
34 Laporan audit dapat memberikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
35 Laporan audit diserahkan secara periodik kepada pimpinan perusahaan.
g. Tindak Lanjut
36 Saran yang diberikan oleh auditor internal selalu ditindaklanjuti. 37 Auditor melakukan review terhadap pelaksanaan tidak lanjut hasil audit.
38 Terdapat kendala dalam melaksanakan tindak lanjut.
39 Tindak lanjut atas saran dan rekomendasi dari auditor internal dilaksanakan dengan baik.
40 Saran dan rekomendasi yang disampaikan kepada Top Management mendapat
KUESIONER
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO
VARIABEL DEPENDEN
No Pertanyaan
Jawaban Kuesioner SS S R TS STS 1. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penjualan
a. Lingkungan Pengendalian
1 Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
2 Terdapat job description yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam perusahaan.
3 Perusahaan menetapkan misi dan tujuan yang menjadi pesoman perusahaan. 4 Penetapan karyawan baru berdasarkan keterampilan, keahlian, dan pendidikan yang
dimilikinya.
5 Kebijakan dan gaya operasi manajemen mendukung efektivitas dalam pencapaian tujuan perusahaan.
6 Dalam pengambilan keputusan, manajemen melibatkan para anggotanya.
b. Penaksiran Resiko
7 Manajemen perusahaan memperkirakan akibat yang akan timbul dari setiap resiko yang ditetapkan.
8 Manajemen menetapkan resiko sebagai bagian dari perancangan dan pengoperasian pengendalian internal untuk meminimalkan salah saji dan ketidakberesan yang mungkin dapat timbul.
9 Manajemen perusahaan memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh atas
pengendalian yang telah ditetapkan perusahaan.
10 Manajemen perusahaan mengidentifikasi tindakan pengendalian yang akan
dilakukan untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi.
11 Manajemen merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko tersebut. 12 Batas minimum dan maksimum harga penjualan yang ditentukan selalu ditaati. 13 Auditor internal menetapkan resiko apabila tindakan perbaikan gagal dilakukan.
c. Kegiatan Pengendalian
14 Penetapan harga jual, syarat penjualan, dan potongan penjualan diotorisasi oleh yang berwenang.
15 Pencatatan penjualan didukung oleh dokumen yang diotosisasi. 16 Persetujuan penjualan diotorisasi oleh yang berwenang.
17 Dokumen-dokumen seperti delivery order , faktur penjualan, dan faktur pajak yang digunakan telah memberikan nomor urut (prenumber) .
18 Setiap transaksi selalu dicatat setelah transaksi terjadi.
19 Perancangan dokumen dan formulir cukup sederhana, sehingga dapat menjamin kemudahan dalam pemahaman terhadap dokumen dan formulir tersebut.
20 Ada laporan bulanan yang dikirim ke pelanggan.
21 Ada perbandingan independen antara tanggal waktu dokumen penjualan dengan tanggal pencatatan.
22 Ada perbandingan independen antara kesesuaian pencatatan penjualan dengan kode perkiraan.
23 Ada perbandingan independen antara kesesuaian persediaan barang dengan pencatatannya.
24 Dilakukan perbandingan secara periodik antara buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piutang dibuku besar.
25
Dibuat rekonsiliasi bulanan antara buku tambahan piutang usaha dengan buku besar. 26 Setiap jurnal dilakukan penjumlahan secara independen dan ditelusuri ke buku besar
27 Ada verifikasi intern mengenai hal-hal yang tertulis, setiap perkalian, penetapan harga penjualan atas setiap faktur penjualan.
28 Catatan-catatan penting yang tersimpan dalam komputer hanya dapat diakses oleh petugas kompeten dengan menggunakan password tertentu.
29 Pencatatan dalam buku-buku jurnal didukung oleh bukti-bukti transaksi.
30 Digunakan buku besar pembantu untuk merinci lebih lanjut transaksi penjualan dalam perusahaan.
d. Informasi dan Komunikasi Yang Memadai
31
Pengendalian internal yang ditetapkan perusahaan dapat menyediakan data yang handal dan akurat sehingga manajemen dapat menyelenggarkan operasi dengan baik. 32 Dokumen dan catatan yang ada dapat dijadikan sebagai alat komunikasi pada antar
bagian/departemen.
33 Setiap transaksi yang terjadi diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
34 Data-data penjualan yang terkumpul dapat dijadikan informasi untuk penyusunan laporan penjualan.
35 Informasi yang dihasilkan tepat waktu pada saat dibutuhkan.
e. Pemantauan
36 Ada tindak lanjut jika terjadi penyimpangan antara rancangan dengan pengendalian internal
37 Pelaksanaan pengendalian internal perusahaan sudah dapat mencapai tujuan perusahaan.
38 Pemantauan yang berkaitan dengan penilaian efektivitas rancangan dan operasi pengendalian internal telah dilaksanakan secara periodik dan terus menerus oleh manajemen.
39 Pemantauan dilakukan oleh orang yang independen.
40 Inspeksi mendadak dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk memastikan bahwa pengendalian internal telah sebagaimana mestinya.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Berbagai perkembangan internasional yang terjadi saat ini menunjukkan kenyataan bahwa maju tidaknya suatu Negara banyak
ditentukan oleh maju tidaknya pertumbuhan ekonomi Negara tersebut.
Negara-negara di dunia secara umum mengalami krisis perekonomian
sejak tahun 1997. Secara khusus, perkembangan dunia usaha di Indonesia pun
mengalami krisis yang mengakibatkan iklim perekonomian menjadi tidak
menentu. Terjadi ketergantungan yang tinggi antara Negara/wilayah yang
lainnya. Globalisasi dalam bidang ekonomi ditandai dengan munculnya iklim
kompetitif dalam dunia usaha yang tentunya memerlukan penyesuaian dan
upaya-upaya untuk mengatasi masalah yang ditimbulkannya. Oleh karena itu,
perusahaan harus dapat bergerak secara dinamis dan proaktif dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Di dalam era globalisasi ini, bangsa Indonesia melalui para pelaku
bisnis pada khususnya, masih merasa optimis bahwa dunia usaha di Indonesia
akan keluar dari krisis perekonomian dan berusaha untuk bangkit kembali.
Perusahaan dalam hal ini dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang
dimiliki dan jeli melihat adanya peluang-peluang baru, sehingga dapat
menghasilkan produk-produk baik barang maupun jasa yang sesuai dengan
kebutuhan dan selera konsumen. Oleh karena itu, manajemen perusahaan
Universitas Kristen Maranatha
harus dapat mengelola kegiatan usahanya secara efektif dan efisien agar
perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya. Selain itu, perusahaan juga
harus meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi yang ditunjang oleh
kegiatan penjualan dan pemasaran yang efektif. Pengelolaan aktivitas
penjualan menjadi sangat penting karena mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Pengelolaan yang efektif terhadap penjualan sangat diperlukan melalui
pengendalian intern yang memadai, sehingga diharapkan dapat menghasilkan
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Pengendalian
intern yang memadai harus dimiliki oleh perusahaan, karena tanpa adanya
pengandalian intern yang memadai, perusahaan akan mengalami kesulitan
dalam menjalankan tugasnya.
Pembentukan dan pengelolaan suatu pengendalian intern merupakan
tanggung jawab dari manajer, mengawasi pengendalian intern yang ada, untuk
mengetahui apakah pengendalian intern tersebut telah berjalan sebagaimana
mestinya. Adapun dalam perusahaan yang menjadi aktivitas utama yang
penting salah satunya adalah aktivitas penjualan, karena merupakan sumber
utama pendapatan perusahaan. Sehingga transaksi-transaksi yang
mempengaruhi perkiraan penjualan harus dapat dikendalikan dengan baik.
Sejalan dengan permasalahan yang dihadapai perusahaan, pimpinan
harus mulai merasa perlu untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab ini kepada pihak lain di dalam perusahaan, yakni pihak auditor internal.
Dengan demikian pengendalian intern yang ada harus terus menerus diawasi
Universitas Kristen Maranatha
oleh auditor internal untuk menjamin berjalannya pengendalian intern
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Selain itu,
auditor internal wajib memberikan laporan hasil dari pengawasan ini kepada
manajer dalam menunjang keefektifan operasional perusahaan, khusunya
operasional penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PERANAN AUDIT INTERNAL PENJUALAN
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL PERUSAHAAN” ( Studi kasus pada PT.FESTO).
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi diri pada pembahasan
mengenai:
1. Apakah pelaksanaan audit internal penjualan perusahaan telah cukup
memadai?
2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualan pada
perusahaan tersebut?
3. Sampai sejauh mana peranan audit intern dalam menunjang pengendalian
intern penjualan pada perusahaan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis ingin memperoleh gambaran yang lebih jelas untuk:
Universitas Kristen Maranatha
1. Mengetahui memadai atau tidaknya pelaksanaan audit intern penjualan
pada perusahaan.
2. Mengetahui efektivitas pelaksanaan pengendalian internal penjualan pada
perusahaan.
3. Mengetahui peranan pengendalian internal penjualan dalam meningkatkan
efektivitas penjualan pada perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat
bermanfaat bagi banyak pihak, yaitu:
1. Perusahaan yang diteliti, dimana simpulan dan saran-saran yang diajukan
oleh penulis bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas
kegiatan penjualan.
2. Para pembaca skripsi ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan praktis atas penerapan
pemeriksaan operasional, khususnya atas prosedur penjualan.
3. Penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan wawasan berpikir
tentang pemeriksaan operasional.
4. Pemenuhan salah satu syarat akademis dalam menempuh ujian sarjana
lengkap pada jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha.
Universitas Kristen Maranatha
1.5 Kerangka Pemikiran
Makin besarnya perkembangan dunia saat ini, menuntut perusahaan
untuk tetap bertahan dan sedapat mungkin berusaha mengembangkan
usahanya.
Semakin besarnya perusahaan akan makin disadari bahwa ruang
lingkup pimpinan dalam mengawasi dan mengendalikan menjadi semakin
terbatas. Hal ini menyebabkan pimpinan tidak dapat lagi mengikuti setiap
aktivitas usaha secara mendalam, karena itu diperlukan pemeriksaan yang
akan membantu pimpinan dalam mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam perusahaan. Sehingga pimpinan perusahaan memberikan wewenang
dan tanggung jawabnya kepada pihak auditor internal yang dapat mengukur
dan mengevaluasi keefektivan dari setiap pengendalian yang ada di
perusahaan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis memilih audit penjualan karena
kegiatan penjualan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
perusahaan, sehingga diperlukan pengendalian internal yang cukup memadai.
Dalam hal ini, auditor internal melakukan audit apakah pengendalian tersebut
telah dilaksanakan seperti yang telah diharapkan dan melaporkan kepada
manajemen mengenai hasil auditnya tersebut. Serta memberikan saran-saran
perbaikan yang diperlukan jika terdapat kelemahan atau kekurangan pada
sistem penjualan sehingga manajemen dapat segera mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan agar pengendalikan intern dapat terlaksana dengan
baik.
Universitas Kristen Maranatha
Audit internal diharapkan dapat menghadapi masalah-masalah yang
timbul dan bertindak lebih hati-hati dalam menjalankan usaha yang
dibebankan kepadanya, sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang
memuaskan dan menguntungkan bagi perusahaan. Karena dalam kegiatan
penjualan perusahaan mengharapakan laba yang optimal. Dengan laba optimal
perusahaan dapat melangsungkan aktivitasnya dalam jangka waktu yang
panjang.
Transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan akan mengubah
posisi harta perusahaan tersebut, sehingga diperlukan pengelolaan kegiatan
penjualan perusahaan yang baik. Tanpa pengelolaan penjualan yang baik
maka sasaran penjualan tidak akan tercapai dan mempengaruhi
pendapatan-pendapatan yang seharusnya diterima oleh perusahaan serta dapat
menghabiskan sumber daya perusahaan yang dapat mengancam kelangsungan
hidup perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis menggunakan hipotesis sebagai berikut “AUDIT INTERNAL PENJUALAN YANG MEMADAI
AKAN MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PERUSAHAAN.”
1.6 Metoda Penelitian
Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menghitung
persentase frekuensi jawaban yang menunjukkan hubungan peranan audit
internal penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal
Universitas Kristen Maranatha
perusahaan. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis untuk pengujian
hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Korelasi Spearman mampu menguji apakah data sampel yang ada
menyediakan bukti cukup bahwa ada keterkaitan antara variabel-variabel
dalam populasi asal sampel. Dan jika didapati adanya hubungan, seberapa
kuat hubungan antar variabel tersebut. Koefisien korelasi r dihitung dengan
nilai aktual dari x dan y, sedangkan koefisien rank Spearman adalah nilai
perangkat x dan y.
Rumus korelasi Spearman adalah sebagai berikut:
6
Σ
di²
r
s= 1 - ———
n (n² - 1 )
rs = Koefisian korelasi Spearman
n = Jumlah koresponden
α = 0,05
di = Selisih ranking data x dan y
Tingkat signifikan α = 0,05 merupakan tingkat data yang umum
dilakukan dalam melakukan penelitian di bidang sosial.
Tingkat signifikan rs kemudian di uji kebenarannya dengan
menggunakan rumus:
n – 2 t = rs ———— 1 - rs²
Universitas Kristen Maranatha
Hasil uji ini dibandingkan dengan harga krisis t dari t table dimana jika t uji >
t tabel maka rs memiliki arti terima. Untuk melihat tingkat pengatuh variabel
independen terhadap dependen digunakan koefisien determinasi (KD).
KD = (r
s² * 100%)
Kriteria pengambilan keputusan:
1. Tolak H0 pada taraf jika nilai rs merupakan hasil perhitungan adalah lebih
besar atau sama dengan rs tabel.
Tolak H0 jika rs hitung ≥ rs tabel
2. Terima H0 jika nilai rs merupakan perhutungan lebih kecil daripada nilai
dalam rs tabel.
Dimana:
H0= Audit internal tidak memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan
keefektivan pengendalian internal penjualan.
H1= Audit internal memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan
keefektifan pengendalian internal penjualan.
Hipotesis akan di uji dengan menggunakan statistik korelasi Spearman.
Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan hipotesis dengan menghitung hasil
kuesioner dan didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti sehingga digunakan untuk menilai peranan audit penjualan dalam
meningkatan efektivitas pengendalian internal perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. FESTO, yang bergerak di bidang
industri, yaitu menjadi distributor utama bagi pneumatik, yang berkedudukan
di kota Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT.FESTO, serta
didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuesioner,
maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:
1. Audit internal yang dilaksanakan PT.FESTO cukup memadai. Hal tersebut
didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut:
a. Independensi : Auditor internal bertanggung jawab secara langsung
kepada Managing Director sehingga dalam menjalankan tugasnya, auditor
internal bersifat independen karena tidak terpengaruh oleh pihak lain dan
bebas menyampaikan pendapatnya.
b. Kompetensi : Para staf auditor internal memiliki pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang akuntansi, pengalaman di bidang audit, Auditor
internal juga menguasai prinsip-prinsip akuntansi dan teknik-teknik yang
diperlukan untuk memeriksa catatan-catatan dan laporan keuangan.
c. Adanya program audit yang menjelaskan definisi program audit, tujuan
audit, ruang lingkup audit, tanggung jawab, sasaran audit, prosedur audit,
laporan hasil audit dan tindak lanjut.
Universitas Kristen Maranatha
2. Audit internal berperan dalam menunjang keefektifan pengendalian penjualan,
hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor sebagai berikut:
1) Terpenuhinya komponen-komponen pengendalian internal, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian:
- Adanya integritas karyawan yang dinilai cukup baik.
- Adanya nilai etika karyawan yang merupakan syarat utama dari
kompetensi auditor internal.
- Adanya prosedur penerimaan karyawan yang baik.
- Adanya falsafah dan gaya operasi manajemen yang baik.
- Adanya struktur organisasi perusahaan yang baik dan jelas.
- Adanya program pelatihan untuk membina dan mengembangkan
karyawan.
b. Penaksiran Risiko Yang Akan Timbul
PT.FESTO telah memperkirakan kemungkinan timbulnya risiko yang
disebabkan oleh perubahan dalam lingkungan operasi perusahaan,
personel baru, sistem informasi baru, laju pertumbuhan yang pesat,
teknologi baru, lingkup, kegiatan baru sehingga dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko.
c. Aktivitas Pengendalian yang meliputi:
- Meninjau ulang pembelian dan penjualan apakah telah sesuai
dengan anggaran yang telah ditentukan.
- Mengolah dan menilai dokumen dan catatan mengenai penjualan.
Universitas Kristen Maranatha
- Melakukan investarisasi fisik atas persediaan barang jadi sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bagian pemasaran dan
distribusi.
- Pemisahan tugas antara fungsi pembelian, penyimpanan dan
distribusi barang, pelaksanaan penjualan, pengotorisasi penjualan
kredit, penerimaan kas, dan pencatatan penjualan.
d. Informasi dan Komunikasi
- Adanya metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan,
mencatat, dan melaporkan transaksi satuan usaha.
- Adanya komunikasi yang mencakup pemahaman seorang
karyawan atas aktivitasnya yang berhubungan dengan aktivitas
karyawan lainnya.
e. Pemantauan
Pemantauan atau pengawasan dilakukan oleh Auditor internal, dan
kelemahan-kelemahan dilaporkan segera kepada Direktur.
2) Tercapainya tujuan pengendalian internal penjualan yang dilaksanakan
PT.FESTO dapat dilihat dari:
a. Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas terhadap
penjualan.
b. Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik.
c. Fasilitas pelayanan pelanggan yang memuaskan.
Universitas Kristen Maranatha
d. Klasifikasi dan identifikasi penjualan secara layak.
e. Standarisasi dan simplikasi penjualan.
f. Catatan dan laporan yang cukup.
3. Dari perhitungan SPSS dengan metode Spearman, menunjukkan bahwa ada
peran yang signifikan antara audit internal dengan efektivitas pengendalian
internal atas penjualan. Pada kolom sig.(2-tailed) angka probabilitas 0,025.
Lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan H0 ditolak dan berarti H1 diterima,
maka didapatkan hasil pengujian SPSS bahwa audit internal memiliki peran
yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas
penjualan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis
mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak
perusahaan dalam hal perbaikan agar diperoleh hasil yang memuaskan.
Saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Membuat cadangan piutang tak tertagih. Apabila sewaktu-waktu terdapat
piutang tak tertagih perusahaan tidak mengalami kesulitan.
2. Mempertahankan prosedur penjualan yang telah ada dan terus dilakukan
pengendalian internal terhadap penjualan, agar penjualan sesuai dengan target
dan retur yang terjadi sekecil mungkin.
Universitas Kristen Maranatha
3. Auditor internal mengawasi pelaksanaan penjualan agar aktivitas dapat efektif
dan bila terjadi kesalahan dapat memberi masukan kepada Direktur untuk
dapat dilakukan perbaikan.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Certified Public Accountants, Statements on Auditing Standards
No.78, New York: Prentice Hall,Inc.
Arens,A,A., Randal J. Elder, dan Mark S, Beasley. 2003. Auditing and Assurance
Services. New Jersey. Pearson Education.
Arens,A,A., Randal J. Elder, dan Mark S, Beasley. 2006. Edisi 11. Auditing and
Assurance Service. New Jersey. Prentice Hall International,Inc.
Dewan SPAP, Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik Per
1 Januari 2001. Cetak ke 1, Jakarta: Salemba Empat.
Guy, Dan M. 2002. Edisi 5, Jilid 1, Auditing, Penerbit Erlangga.
Komite SAK, Ikatan Akutan Indonesia. 2004. Standar Akutansi Keuangan Per 1
Oktober 2004. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Philip. 2000. The Millenium Edition: Marketing Management, New Jersey: Prentice Hall,Inc.
Tugiman,Hiro. 2000. “Audit Internal” Bandung.
Tugiman, Hiro. 2000,September. “Paradigma Baru Auditor Internal Pada
Perusahaan”.
Tugiman, Hiro. 2002. “ Audit Internal”Bandung.