• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK SINGKONG LOKASI KULON PROGO

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen  

Disusun oleh :

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho 062214095

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2012

 

(2)

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK SINGKONG LOKASI KULON PROGO

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen  

Disusun oleh :

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho 062214095

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2012

i  

(3)

ii  

(4)

iii  

(5)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Yang selalu mendampingiku

Bapak dan Mama ku yang tercinta yang setia mendoakanku

Kakak dan Adikku tercinta

Sang pujaan hatiku yang setia memotivasi

Saudara-saudara dan teman-teman yang mendukung dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

iv  

(6)

MOTTO

“Dia tak akan pernah tinggalkanku Dia Selalu hadir dalam hidupku

Dia menuntunku, mengangkatku bila ku terjatuh Dia sungguh berarti bagiku

Dia adalah Yesus ku”

   

v  

(7)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK SINGKONG LOKASI KULON PROGO yang diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Februari 2012 adalah benar-benar karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam laporan usaha ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan/pendapat/pemikiran dari penulisan itu seolah-olah sebagai gagasan/pendapat/pemikiran saya sendiri, dan atau tidak terdapat keseluruhan gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya di atas tidak benar, dengan ini saya menyatakan menarik Analisis Keuntungan Usaha Keripik Singkong Lokasi Kulon Progo yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri, dan gelar serta ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 27 Februari 2012

(Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho)

vi  

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho

NIM : 06 2214 095

Demi penyambungan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK SINGKONG LOKASI KULON PROGO.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantunkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 27 Februari 2012

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho

vii  

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia, bimbingan dan kekuatan yang telah dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menulis Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Keuntungan Usaha Keripik Singkong Lokasi Kulon Progo”.

Tugas Akhir ini di tulis dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Strata I dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari doa, dukungan, bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mengarahkan, membimbing serta memotivasi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama proses penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tulus kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, Msi,.Akt,.QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Venantius Mardi Widiyatmono, S.E., M.B.A,. selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

viii  

(10)

3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M selaku dosen pembimbing.

Terima kasih banyak Pak atas waktu, saran dan kesabarannya dalam membimbing saya.

Banyak pelajaran yang saya dapat dari bimbingan Pak Marianus.

4. Semua dosen Program studi Manajemen yang sudah memberikan bekal kepada penulis dan semua karyawan administrasi Fakultas Ekonomi yang selalu membantu saya membereskan urusan kuliah.

5. Buat Papa dan Mama yang sangat ku cintai. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk segala doa dan dukungannya baik materi maupun moral mulai kuliah sampai sekarang ini.

TuhanYesus memberkati Bapak dan Mama. (cepat sembuh ya mama,,,,,)

6. Buat kakakku Lilis dan adikku Wita yang ku cintai juga. Terima kasih juga atas doa dan dukungannya untuk selama ini.

7. Buat simbah Budi dan keluarga Pakde Adhi yang sudah membantu doa dan dalam menjalankan usaha Keripik Singkong sehingga tugas akhir ini dapat selesai.

8. Buat Fransiska Vivi, sang kekasihku. Terima kasih atas doa, waktu, dukungan, dan omelannya yang telah memberi semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Lupe U Pulll dahhhh...

9. Untuk keluarga Bapak Dominikus Dalijo (bapak, ibuk, vera, bude tum), calon mertuaku.

Terima kasih atas doa, waktu, dukungan yang telah memberi semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

ix  

(11)

10. Keluarga besar “153” Paul, Gustin, Dunggil, Pak De dan Mbok dhe, Agung dan Mamak, Bintang dan burjo Pak Roni atas masakannya, yang juga telah mendukung saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini walaupun banyak mengganggunya. Sukses selalu teman...

11. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya.

Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kelemahan dan kekurangan yang ada dalam penulisan Tugas Akhir ini . Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat berguna dan memberikan sumbangan pemikiran bagi kita semua.

Yogyakarta, 27 Februari 2012 Penulis

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho

x  

(12)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Persembahan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis ... vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar isi ... xi

Ringkasan Eksekutif ... xv

Executive Summary ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

BAB II RENCANA USAHA ... 4

A. Deskripsi Usaha ... 4

1. Tujuan Usaha Keripik Singkong ... 4

2. Sejarah Keripik Singkong ... 5

3. Profil Usaha ... 6

4. Profil Pengelola ... 7

5. Bentuk Kepemilikan Usaha ... 7

6. Stuktur Organisasi ... 7 xi

 

(13)

7. Keunggulan Usaha ... 8

8. Keterampilan SDM ... 8

B. Analisis Pasar ... 9

1. Kondisi Pasar ... 9

2. Perilaku Pasar ... 10

C. Analisis Industri dan Persaingan ... 11

1. Pesaing ... 11

2. Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ... 12

3. Analisis Keketatan dalam Persaingan ... 12

4. Analisis Posisi Usaha dalam Peta Persaingan ... 13

D. Rencana Produk dan Pemasaran ... 13

1. Ide Produk yang Akan Dikembangkan ... 13

2. Siklus Hidup Produk ... 14

3. Rencana Distribusi dan Promosi ... 14

4. Kekeyaan Intelektual ... 16

E. Rencana Operasi dan SDM ... 17

1. Proses Produksi ... 17

2. Ketrampilan SDM ... 20

3. Peralatan dan SDM yang Diperlukan ... 20

F. Rencana Keuangan ... 21

1. Kebutuhan Pendanaan ... 21

2. Penggunaan Dana ... 22 xii

 

(14)

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI ... 38

A. Program Pemasaran ... 38

B. Program Operasi ... 39

C. Program SDM ... 39

D. Program Keuangan ... 40

BAB IV RENCANA PROSES DAN PENGEMBANGAN USAHA ... 43

A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 43

1. Pasar Aktual, Potensial dan Sasaran ... 43

2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ... 44

3. Analisis Industri dan Persaingan ... 44

4. Produk yang Ditawarkan ke Pasar ... 45

5. Proses Produksi ... 46

6. Proses Distribusi ... 50

7. Proses Penjualan ... 50

8. Keterampilan SDM ... 51

B. Rencana Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual ... 52

1. Laporan Laba/Rugi Januari – April 2011 ... 52

2. Laporan Neraca Januari – April 2011 ... 53

C. Proses dan Implementasi Program Pengembangan Januari-April... 57

1. Program Pemasaran ... 57

2. Program Operasi ... 58

3. Program SDM ... 58 xiii

 

(15)

4. Program Keuangan ... 59

BAB V EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA ... 60

A. Evaluasi Indikator Pengembangan Usaha Januari-April 2011 ... 60

1. Pasar Sasaran ... 63

2. Pola Perilaku Pasar ... 64

3. Analisis Industri Persaingan ... 64

4. Produk yang Ditawarkan ke Pasar ... 64

5. Proses Produksi ... 64

6. Proses Penjualan ... 65

7. Keterampilan SDM ... 65

8. Penjualan, Biaya, Laba ... 65

B. Evaluasi Kinerja Keuangan : Rencana vs Aktual ... 66

C. Evaluasi Implementasi Program ... 71

D. Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasi ... 74

E. Refleksi ... 75

BAB VI PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN

xiv  

(16)

RINGKASAN EKSEKUTIF

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK SINGKONG LOKASI KULON PROGO

   

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012  

Analisis keuntungan usaha keripik singkong ada 2 tujuan yaitu tujuan eksternal adalah masyarakat memiliki kebutuhan atas makanan cemilan sebagai salah satunya adalah keripik singkong, suatu usaha yang mendatangkan keuntungan, keripik singkong dapat menjadi makanan cemilan disaat bersantai dan usaha ini dapat melakukan inovasi. Tujuan internalnya adalah mengembangkan kemampuan berwirausaha, implementasi pengetahuan yang didapat di meja perkuliahan, menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkan usaha yang lebih besar.

Penelitian ini dilakukan dengan menitipkan produk keripik singkong di warnet, warung burjo, rental ps dan outlet cemilan. Penitipan keripik singkong dilakukan di 10 tempat penitipan yang berbeda dengan masing-masing tempat 10 bungkus. Jangka waktu penitipan 3-5 hari untuk diganti dengan yang baru. Promosi dilakukan dengan pembuatan pamflet.

Berbagai rencana telah dilaksanakan pada bulan Januari – April 2011. Pelaksanaannya telah berhasil mendapatkan pasar ataupun tempat penitipan yang banyak dikunjungi oleh para konsumen. Kegitan promosi telah dilakukan dengan penitipan pamflet yang telah disebarkan diberbagai lokasi yang telah dijadikan pasar sasaran. Dari program sumber daya manusia, usaha keripik singkong menambah 1 tenaga kerja. Dari program keuangannya, usaha ini menambah modal usaha sebesar Rp 500.000,00 yang digunakan untuk penambahan peralatan, promosi dan operasi. Hasil dari analisis keuangan usaha keripik singkong tiap bulan mengalami peningkatan laba atau keuntungan. Pada bulan Februari laba meningkat 2,35%, pada bulan Maret laba meningkat 1,79% dan pada bulan April laba meningkat 0,27%.

 

xv  

(17)

xvi  

EXECUTIVE SUMMARY

A PROFIT BUSINESS ANALYSIS OF CASSAVA CHIPS IN KULON PROGO

Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho Sanata Dharma University

Yogyakarta 2012

There are two goals of the business development program of cassava chips: external and internal goals. The external goal was based on the fact that people had a need to eat snack such as cassava chips, a business that made profit, cassava chips that could be snack in the spare time. And this business could be an innovation. The internal goal was to develop the entrepreneurship skill, implement knowledge obtained from college, create a new job field, and develop the business.

The research was carried out by displaying cassava chips in the café, ‘burjo’ food stall, play station rental and snacks outlets. Each points displays 10 packs of the chips for 3-5 days. The promotion was conducted by distributing pamphlet.

Those plans were implemented from January – April 2011. The marketing plan was successful that there were markets or other places to sell the chips. The cassava chips business had one more worker as the result of the human resources plan. The financial plan succeeded to have more capital as much as Rp.500.000,00 to add more equipment, promotion, and operational activities. The result of financial analysis showed that: the profit increased by 2,35% in February, 1,79 in March, 0,27 in April.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap bisnis yang akan dibangun membutuhkan sebuah rencana yang baik dan berdasarkan fakta untuk dapat meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Rencana ini berguna sebagai peta jalan bagi bisnis menuju pengembangan bisnis yang sukses.

Tidak ada bisnis yang dapat melakukan semua hal untuk semua orang. Bahkan, salah satu kelemahan terbesar yang sering dialami dalam bisnis adalah gagal membedakan perusahaannya dari para pesaing. Bisnis sering kali tertantang untuk membedakan usaha mereka dari para pesaing yang lebih besar dan kuat dengan cara menggunakan kreativitas dan kemampuan khusus yang ditawarkan oleh bisnis mereka kepada para pelanggan. Mengembangkan suatu kompetisi tidak selalu harus mengeluarkan uang banyak tetapi bisnis itu harus menggunakan kreativitas, imajinasi, dan visi untuk menentukan hal-hal yang terbaik dan terpenting yang dapat dilakukan terhadap pelanggan sasarannya.

Suatu bisnis tidak dapat lepas dari kesetiaan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan, untuk dapat mempertahankan kesetiaan itu suatu bisnis harus menjaga kualitas dan tetap mempertahankan keunggulan produk itu sendiri. Selain itu juga didukung oleh strategi yang ditetapkan dalam pengembangan bisnis itu sendiri.

Kesuksesan akan bergantung pada kemampuan bisnis yang bersangkutan untuk mengidentifikasi berbagai perubahan kebutuhan kelompok pelanggan dan untuk mengembangkan berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk melayani mereka.

1

(19)

Strategi yang dipilih oleh suatu bisnis tergantung dari keunggulan pesaingnya dalam segmen pasar tempat perusahaan itu bersaing. Perusahaan yang berhasil melakukan strateginya bisa menetapkan harga untuk produk-produknya, meningkatkan pangsa pasarnya, dan yang terpenting menuai keuntungan karena pelanggan akan selalu ingat dan loyal. Untuk kesuksesannya perusahaan harus membuat produk yang sama sekali beda dan berkualitas, paling tidak di mata pelanggan.

Kebutuhan terhadap produk keripik singkong masih cukup besar, pangsa pasarnya masih cukup luas. Kalau kita menjualnya dengan gerobak dorong tentunya sasarannya adalah masyarakat menengah ke bawah, namun bila kita mengemasnya dengan baik tentunya kita bisa menentukan target pasar menengah ke atas. Target pasar yang akan dituju harus jelas agar dapat mencapai penjualan yang maksimal. Setelah itu, saat produk diterima di pasar, maka penjualan akan dilaksanakan dengan menitipkan produk kita ke toko-toko, swalayan, supermarket, atau toko khusus pusat oleh-oleh. Tentunya kita harus mengemasnya dengan baik dan diberi merek. Namun adakalanya toko pusat oleh-oleh hanya mau menerima kemasan kosongan tanpa merek dan merek atau labelnya akan diberi sendiri oleh toko tersebut. Tidak masalah, sepanjang kita tidak dirugikan dan keuntungan yang kita harapkan terpenuhi. Dengan kata lain bisnis ini bekerja sama atau pun bermitra dengan pihak lain yang pastinya saling menguntungkan satu sama lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Keripik singkong atau ketela sangat banyak disukai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda, kalangan bawah ataupun kalangan atas, sebagai makanan cemilan.

(20)

Pangsa pasar yang sebesar ini, sehingga pembuat keripik singkong di Indonesia sangat banyak bermunculan, selain itu juga karena proses pembuatan keripik singkong pun bisa dilakukan dengan cara tradisional sekalipun. Keripik singkong dengan beragam rasa bermunculan, mulai dari rasa gurih, manis, asem, pedas, hingga rasa lainnya.

(21)

BAB II

RENCANA USAHA A. Deskripsi Usaha

1. Tujuan Usaha

Untuk menjalankan usaha keripik singkong ini, saya memilihnya dengan cermat karena usaha ini mudah dijalankan dan di sisi lain sebagai pembelajaran saya untuk menjalankan usaha lainnya karena saya lebih berminat dan untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.

Dilihat dari peluang usaha keripik singkong ini, banyaknya pesaing yang sejenis maupun yang tidak sejenis telah banyak. Tetapi dilihat dari pasarnya juga sangat berpeluang besar untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan keripik singkong ini karena banyaknya lokasi warnet (warung internet), burjo (warung 24 jam), kantin, rental ps yang berada di berbagai tempat di daerah Yogyakarta. Maka bisnis ini dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam menikmati makanan ringan disaat mereka sedang beraktivitas maupun bersantai.

Selain itu, saya sebagai pemilik usaha ini juga ingin mendapatkan keuntungan yang besar dan juga saya ingin menjadi seorang wirausaha yang bisa menghasilkan pemasukan pribadi.

Adapun hal lain yang mendorong untuk menjalankan bisnis ini adalah bahan baku yang akan digunakan sangat mudah didapat dan harganya pun sangat murah kemudian kebutuhan modal juga tidak besar. Oleh karena itu, saya berminat untuk mencoba menjalankan dan mengembangkan usaha keripik singkong ini dengan membuka toko oleh-oleh atau outlet khusus singkong.

4

(22)

2. Sejarah Usaha

Ada 2 mata kuliah yang memotivasi saya untuk mengembangkan usaha keripik singkong Tela’Qu, yaitu mata kuliah Kewirausahaan dan mata kuliah SBM.

Kedua mata kuliah ini memberikan dasar yang kuat karena masing-masing mata kuliah membicarakan usaha kecil. Maka dari itu, saya mengambil tugas akhir pengembangan bisnis agar saya dapat memperoleh banyak hal dan dapat saya terapkan sebagai dasar untuk membangun usaha saat saya lulus nanti. Selain itu, banyak pengetahuan yang saya dapatkan di meja kuliah yang saya jadikan dasar untuk menjalankan usaha ini dan saya terapkan di usaha ini seperti cara memproduksi, cara memasarkan, cara bersaing, cara pembiayaan, cara penjualan dan sebagainya.

Semuanya berawal saat saya melihat lingkungan di daerah Kulon Progo yang banyak menanam singkong dan digunakan untuk membuat makanan yang terbuat dari singkong itu sendiri seperti, slondok, keripik, gatot, tape singkong rebus dan goreng bahkan yang lainnya. Selain digunakan untuk membuat makanan, masyarakat disana juga menjualnya dipasar. Keluarga saya sendiri, bude saya juga memanfaatkan singkong untuk membuat makanan dan dijual.

Selain itu, awal saya tertarik dengan usaha ini, ketika saya membantu kakek atau mbah saya di kebun untuk memanen singkong kemudian saya berpikir untuk menjalankan usaha ini dalam menyelesaikan tugas akhir pengembangan bisnis karena untuk menjalankan usaha ini dibutuhkan modal yang tidak besar, sangat mudah dilaksanakan, bahan baku yang mudah didapat dan murah.

(23)

Akhirnya saya akan mencoba menjalankan usaha keripik singkong ini dan setelah saya lulus, usaha ini akan saya kembangkan. Adapun hal lain yang mendukung saya untuk mencoba menjalankan usaha keripik singkong ini adalah bahan baku yang mudah didapat di daerah Kulon Progo, harga bahan baku yang murah dan kualitas bahan baku yang baik. Untuk mendapatkan bahan baku yang banyak dan berkualitas tidak memerlukan modal yang besar karena harga 1 kg singkong hanya Rp 1.500,00 ada juga yang menjual Rp 2.000,00.

3. Profil Usaha

Nama Usaha : TELA’QU Bidang Usaha : Dagang

Jenis Produk : Keripik Singkong

Alamat Usaha : Desa Ngelebeng, Kelurahan Banjar Asri, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta

Nomor Telepon : 08995008884 (sms/telepon) Alamat email : [email protected]

Alasan saya memilih nama TELA’QU karena saya melihat dari filosofi, ada 2 produk yang menggunakan nama TELA yaitu TELA-TELA dan Q’TELA mendapatkan respon dari masyarakat yang sangat baik dengan menguasai pasar cemilan dengan bahan baku singkong. Saya berharap dengan saya memilih nama TELA’QU, usaha saya dapat mengikuti jejak kedua produk tersebut.

(24)

4. Profil Pengelola

Nama Pemilik : Nikomedes Andaryanto Dwi Nugroho

Jabatan : Pimpinan

Tempat tanggal lahir : Belinyu-Bangka Belitung, 15 September 1988 Alamat Rumah : Cepit, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta (kost) Nomor Telepon : 08995008884 (sms/telepon)

Alamat email : [email protected]

5. Bentuk Kepemilikan Usaha

Nama Usaha : TELA’QU

Status : Kantor Tunggal

Kegiatan Usaha pokok : Pembuatan keripik singkong

Alamat Usaha : Cepit, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Nomor Telepon : 08995008884 (sms/telpon)

Alamat email : [email protected]

6. Struktur Organisasi

Bisnis ini merupakan usaha baru dan usaha perorangan. Bisnis ini memiliki struktur organisasi yang sederhana. Disebut struktur yang sederhana karena pemilik bisnis sekaligus menangani proses produksi, distribusi, penjualan, pemasaran, dan keuangannya yang merangkap sebagai pengelola usaha ini.

(25)

7. Keungulan Usaha Keripik Singkong TELA’QU

Bisa dikatakan bahwa mengelola bisnis singkong sebenarnya sangatlah simpel dan gampang, setiap orang bisa mengembangkan bisnis ini dengan mudah. Bisnis yang saya jalankan ini memiliki keunggulan yang sangat berbeda denga bisnis yang serupa. Bisnis yang saya jalankan ini, mempunyai berbagai ragam bentuk dan cita rasa, bentuk kemasan yang menarik dan juga dari sisi harga pun juga menarik.

Adapun yang menjadi keunggulan dari bisnis ini adalah :

• Bahan baku mudah didapatkan dan murah

• Proses produksi sederhana

• Produk yang dihasilkan berkualitas dengan contoh; renyah, gurih, tanpa bahan pengawet

• Harga yang ditawarkan terjangkau dan murah; harganya Rp 1000,00

• Keripik singkong dapat dititipkan pada tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang banyak, misalnya : warung burjo, warnet, rental ps, kantin, outlet cemilan.

8. Keterampilan Sumber Daya Manusia

Untuk menjalankan bisnis ini sumber daya manusia yang dibutuhkan 4 orang.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ini memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah ubi menjadi keripik. Melalui bisnis ini, saya juga bisa mengajarkan kepada saudara-saudara saya yang tinggal di pedesaan dalam memanfaatkan ubi sebagai peluang bisnis yang bagus dan menjanjikan.

(26)

B. Analis Pasar 1. Kondisi Pasar

a. Konsumen Aktual

Konsumen aktual dari bisnis ini adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi produk keripik singkong cemilan lain : seperti konsumen yang memiliki usaha warnet, burjo, rental ps, outlet cemilan, pasar tradisional, pasar modern, warung-warung makan, warung-warung kecil dan mungkin juga bisa mereka yang membutuhkan keripik singkong yang berdomisili di daerah Yogyakarta.

b. Konsumen Potensial

Konsumen potensial dari bisnis ini adalah konsumen yang memiliki daya beli dan mengetahui adanya produk keripik ini yang mempunyai keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan TELA”QU yang berada di daerah Yogyakarta.

c. Pasar Sasaran

Pasar sasaran dari bisnis ini adalah mereka yang membutuhkan keripik singkong sebagai makanan cemilan yang dapat menemani saat bersantai maupun beraktivitas yang tidak hanya makan makanan pokok tetapi juga menikmati cemilan yang berada di daerah Yogyakarta. Pasar sasarannya adalah burjo, warnet, rental ps dan outlet cemilan.

(27)

2. Perilaku Pasar

a. Pola perilaku pasar sasaran

Perilaku konsumen makanan kecil (cemilan) sangat bervariasi. Hal ini karena latar belakang masyarakat yang berbeda-beda, baik tingkat pendidikan, pendapatan, maupun pengaruh lingkungan eksternal.

b. Pihak-pihak yang terlibat 1. Pencetus Ide ( Inisiator)

Pencetus ( Inisiator) adalah orang yang berjasa dalam membangun usaha itu. Sebagai pencetus atau inisiatornya adalah saya sendiri sebagai pencetusnya. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ide saya untuk menjalankan usaha ini, yaitu saya melihat singkong ataupun ubi yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi dan dapat dilakukan inovasi secara terus menerus hanya dijadikan sebagai bahan yang mempunyai nilai jual rendah contohnya, ubi dimanfaatkan sebagai makanan hewan. Oleh karena itu, saya mencoba untuk mengembangkan singkong maupun ubi menjadi produk yang mempuyai harga jual tinggi yang berkualitas.

2. Keluarga

Dalam menjalankan bisnis ini, keluarga di Kulon Progo menjadi bagian dalam membantu menjalankan bisnis ini. Mereka yang membantu saya khusunya dalam proses produksi keripik singkong.

(28)

3. Konsumen

Konsumen atau pembeli adalah orang yang memiliki kemampuan untuk membeli barang yang ditawarkan. Pembeli merupakan target utama dari penjualan produk ini. Calon pembeli yang menjadi sasaran yang terfokus adalah warnet, warung burjo, rental ps dan outlet cemilan.

Keempat tujuan pemasaran tersebut menjadi perantara untuk menjual produk keripik singkong ini kepada para calon pembeli. Hal ini juga dimudahkan dalam hal penitipan produk karena pemilik perusahaan telah mendapatkan relasi yang mempunyai warnet, warung burjo, rental ps dan outlet cemilan.

4. Perantara

Dalam usaha keripik singkong ini dibutuhkan perantara untuk memasarkan produk keripik singkong ini antara lain: warung burjo, rental ps, warnet dan outlet cemilan.

C. Analis Industri dan Persaingan 1. Pesaing

Dengan menjalankan bisnis, telah banyak para pesaing yang telah memulai bisnis ini terlebih dahulu dan juga usaha cemilan ini pun terdapat di mana-mana baik cemilan keripik ubi atau jenis cemilan lainnya seperti, gorengan

(29)

(tahu,tempe,bakwan), kerupuk (kaleng atau bungkus), roti, cemilan keju dan sebagainya.

2. Kekuatan dan Kelemahan Pesaing Usaha Keripik Singkong TELA’QU Kekuatan:

- telah mendapatkan pelanggan - tujuan pemasaran telah jelas

- mereka mempunyai show room yang khusus menjual cemilan

- mereka sudah terlebih dahulu menjalankan bisnis ini sehingga sudah mengenal bisnis ini

Kelemahan:

- Kebanyakan mereka hanya menawarkan satu ragam rasa saja

- produk yang ditawarkan kurang menarik dalam hal pengemasan produk - minimnya inovasi produk keripik singkong

- banyaknya persaingan dengan produk cemilan lain

3. Analisis Keketatan dalam Persaingan

Dari segi persaingan, sudah banyak berbagai macam makanan cemilan yang telah banyak dijual di mana-mana dengan harga yang terjangkau dengan rasa yang menarik. Penjualan makanan cemilan keripik singkong yang saya tawarkan dengan berbagai macam rasa, bentuk yang menarik dan dari segi harga sangat menarik.

(30)

Walaupun semakin banyak makanan cemilan yang ditawarkan kepada konsumen, saya siap bersaing dengan produk makanan cemilan yang sudah dijalankan lebih dahulu oleh para pesaing karena saya menawarkan produk yang sangat menarik dan unik.

4. Analisis Posisi Usaha dalam Peta Persaingan

Dalam mendirikan suatu usaha apapun pastinya akan selalu mengenal akan adanya persaingan yang terjadi. Untuk usaha keripik singkong ini memiliki banyak pesaing. Usaha ini berada pada posisi sebagai follower (pengikut), karena sudah banyak makanan cemilan yang ditawarkan kepada konsumen. Para pesaing ini biasanya sudah memiliki pelanggan tetap dan rasanya pun enak.

D. Rencana Program Produk dan Pemasaran 1. Ide Produk yang akan dikembangkan

Produk yang akan dihasilkan adalah keripik singkong dengan berbagai ragam bentuk dan rasa. Produk ini akan dikemas dengan plastik putih dengan label nama perusahaan dan profil perusahaan (nomor telpon, alamat maupun email). Kemudian produk ini akan dititipkan di warnet, burjo, rental ps, outlet cemilan yang menjual makanan ringan. Untuk awalnya akan dimulai dengan menitipkan 10 bungkus per tempat yang dituju dengan 10 tempat penitipan.

Kemudian, selama waktu berjalan dan setelah kurang lebih 3 hari produk akan ditarik untuk diganti dengan yang baru. Jika habis maka akan ditambahkan.

(31)

Dalam usaha keripik singkong ini yang menjadi tujuan dari program pemasaran usaha keripik singkong ini adalah dengan pembuatan pamflet dengan harapan pendapatan akan meningkat tiap bulannya, pelanggan bertambah, meningkatnya permintaan akan keripik singkong dan produk lebih dikenal di pasar.

2. Siklus Hidup Produk

Sebuah usaha pasti mengalami sebuah perputaran siklus, tetapi waktu perputaran siklus tidak sama antara usaha yang satu dengan usaha yang lain. Ada tiga siklus yang berputar di dalam suatu usaha yakni:

Siklus 1 : masa lahirnya usaha melalui produknya ( perkenalan ).

Siklus 2 : masa perkembangan usaha hingga mencapai puncak perkembangan ( pertumbuhan ).

Siklus 3 : masa menurunnya siklus ( penurunan ).

Produk keripik singkong ini akan dijaga kualitasnya yang tahan lama karena keripik singkong ini dalam bentuk makanan kering dan dibungkus secara rapi.

3. Rencana Distribusi dan Promosi a. Rencana Distribusi

1. Lokasi Usaha

Lokasi yang akan dipergunakan untuk kelangsungan bisnis ini ada 2 tempat yang sangat strategis. Lokasi yang digunakan sebagai tempat produksi terletak di daerah Kulon Progo karena dekat dengan bahan baku dan mudah mendapatkan bahan baku ubinya

(32)

kemudian lokasi yang ke 2 terletak di daerah Dusun Cepit yang dijadikan sebagai tempat pemasaran dan promosi keripik singkong tersebut. Dengan adanya 2 lahan ini akan membantu dalam menjalankan bisnis ini dengan sebaik-baiknya dan waktu berjalan mendapatkan laba yang sangat menguntungkan.

2. Supplier Bahan Baku

Supplier atau pemasok yang membantu dalam penyediaan bahan baku adalah petani ubi yang berada di daerah Ngelebeng, Kelurahan Banjar Asri, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo Yogyakarta. Karena saya bisa langsung menentukan kriteria ubi yang akan saya ambil untuk diolah menjadi keripik singkong.

b. Rencana Promosi

Promosi adalah pengenalan produk dan jasa kepada konsumen. Promosi ini bertujuan utuk menarik minat dan image yang baik dari para calon konsumen kepada produk yang akan berakhir dengan keputusan untuk membeli suatu produk. Cara awal yang dapat digunakan untuk memperkenalkan usaha ini adalah awalnya dari mulut ke mulut kemudian melakukan penitipan pada tempat penitipan produk yang dimaksud dengan memberi informasi kepada calon konsumen. Selain itu, untuk lebih mengembangkan bisnis ini promosi dilakukan melalui media famplet. Rencana promosi ini akan dilaksanakan pada bulan Januari – April 2011 dengan biaya sebesar Rp 100.000,00. Dengan banyaknya

(33)

tempat penitipan produk ini maka akan mudah dilakukan promosi secara tidak langsung dengan dasar kualitas produk yang baik dan juga disertai alamat, telepon dan email yang dapat membantu proses promosi usaha ini. Produk ini akan dititipkan di warnet, burjo, rental ps, outlet cemilan serta kantin yang menjual makanan ringan. Untuk awalnya pada bulan Januari 2011 akan dimulai dengan menitipkan 40 bungkus per tempat selama 1 bulan di 10 tempat penitipan.

Kemudian, selama waktu berjalan dan setelah kurang lebih 3-5 hari produk akan ditarik untuk diganti dengan yang baru. Jika habis maka akan ditambahkan. Jika adanya perkembangan, produk yang dibuat akan ditambahkan. Selain itu, adanya inovasi produk keripik singkong dan juga tujuan tempat penitipan produk juga ditambahkan.

4. Kekayaan Intelektual

Kekayaan intelektual di bisnis singkong ini dengan sistem pemasaran dan produksi yang sangat mudah dan sederhana. Sistem pemasaran hanya dititipkan di tujuan pemasaran sedangkan produksinya dengan menggunakan bahan baku yang sangat mudah didapat serta bumbu masakan yang mudah didapat dan juga menggunakan sistem penggorengan yang sederhana.

(34)

E. Rencana Operasi dan Sumber Daya Manusia 1. Proses Produksi

Bahan baku yang dibutuhkan adalah ubi tanah yang masih segar, mulus, berukuran sedang yang ditanam ± 4 bulan sebelumnya untuk dicabut kemudian setelah itu tidak langsung ditinggalkan dengan tanah kosong selanjutnya untuk menghemat waktu, batang ubi dipotong-potong lagi dengan ukuran ± 30 cm dan ditanamkan ke tanah kembali untuk menghasilkan ubi untuk ± 4 bulan selanjutnya.

Ubi tanah yang telah dicabut tadi dikupas kulitnya kemudian ubi yang sudah dikupas direndam dalam air bersih dengan tujuan agar menghindari kontak oksida dengan udara oleh enzim polifenolase yang dapat mengubah senyawa polifenol yang menyebabkan adanya bercak hitam pada ubi tersebut kemudian ubi dipotong setengah dari ukuran aslinya agar saat ubi diparut nanti akan lebih mudah dilanjutkan dengan mencuci ubi tadi untuk menjaga kebersihan dari hasil produk ini.

(35)

Setelah semua ubi yang ada dikupas dan dipotong kemudian ubi tadi diparut dengan tipis. Selanjutnya akan dipaparkan proses pembuatan keripik singkong ini:

Penggorengan

Pengemasan Singkong direndam air

kapur

Pemberian bumbu

Perebusan Rajang singkong

Bagan II.1. Proses Produksi Keripik Singkong Keterangan :

a. Rajang singkong dengan ketebalan yang rata menggunakan alat parut atau memakai mesin rajang.

b. Keripik singkong yang masih mentah direndam dalam air yang telah diberi kapur sirih. Tujuannya untuk membuat rasa keripik menjadi gurih dan renyah.

Perendaman dengan air sirih dilakukan selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan

(36)

dengan pencucian lagi agar sisa-sisa kapur sirih dan bau yang kurang enak dapat hilang.

c. Dilanjutkan perebusan dalam air mendidih dengan waktu singkat selama 5 menit. Tujuannya untuk menghentikan enzim oksidasi yang menyebabkan warna ketela menjadi coklat. Pada perebusan tahap ini, waktu dan temperature harus dikendalikan agar keripik mentah tidak menjadi matang. Setelah semua selesai, keripik mentah tadi dirajang agar mengurangi kadar air disaat penggorengan.

d. Pemberian bumbu, bumbu diberikan secukupnya kemudian diberi air secukupnya sambil diaduk sampai merata. Bumbu tersebut ditaburkan pada keripik yang masih mentah yang telah direbus dan ditiriskan.

e. Penggorengan, untuk mendapatkan hasil keripik yang baik (gurih dan renyah) harus digoreng dengan minyak goreng yang telah panas sampai matang.

Goreng singkong yang sudah kering ke wajan pertama sampai terlihat pinggiran singkong sedikit mengembang. Penggorengan dilakukan dengan wajan, sotil dan kompor gas dengan api yang disesuaikan.

f. Pengemasan, keripik yang sudah jadi dibungkus setelah dingin menggunakan plastik yang telah ada label perusahaan. Setelah dibungkus dengan plastik, plastik ditutup dengan menggunakan api lilin.

(37)

2. Keterampilan Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ini memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah ubi menjadi keripik yang berkualitas baik dengan berbagai macam rasa.

3. Peralatan dan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan Tabel II.1

a. Peralatan yang Sudah Dimiliki

NO ITEM JUMLAH SATUAN HARGA

SATUAN

TOTAL

1 Cangkul 2 Buah Rp 15.000,00 Rp 30.000,00 2 Sabit atau parang 2 Buah Rp 10.000,00 Rp 20.000,00

3 Ember 3 Buah Rp 5.000,00 Rp 15.000,00

4 Alat parut 3 Buah Rp 4.000,00 Rp 12.000,00 5 Baskom besar 2 Buah Rp 8000,00 Rp 16.000,00 6 Kompor gas 1 Buah Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 7 Penggorengan 2 Buah Rp 5000,00 Rp 10.000,00

8 Sotil 3 Buah Rp 3.000,00 Rp 9.000,00

9 Penyaring 2 Buah Rp 3.000,00 Rp 3.000,00

JUMLAH Rp 315.000,00

(38)

b. Sumber Daya Manusia

Untuk awal menjalankan bisnis ini, sumber daya manusia yang dibutuhkan masih sangat sedikit yaitu 4 orang tenaga kerja karena belum banyak pekerjaan yang banyak dilakukan. Hanya saja untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dengan usaha ubi ini agar menghasilkan produk yang baik dan menarik bagi para calon pelanggan.

F. Rencana Keuangan

1. Kebutuhan Pendanaan

Bisnis ini dibuat dengan usaha modal yang cukup kecil dikarenakan semua bahan baku, peralatan maupun perlengkapan yang dibutuhkan telah tersedia walaupun belum semua tersedia. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 2.315.000,00 dari modal sendiri. Modal ini berasal dari orang tua saya yang mendukung bisnis ini berjalan karena mempunyai prospek yang bagus.

Modal ini dipergunakan untuk melengkapi peralatan maupun perlengkapan yang masih kurang karena peralatan dan perlengkapan untuk menjalankan bisnis ini telah tersedia tapi masih kurang. Selain itu, modal yang telah ada ini akan dipergunakan untuk melakukan pemasaran produk dengan pembuatan pamflet. Dimungkinkan juga modal akan digunakan untuk keperluan operasional lainnya dan juga modal akan digunakan untuk mengganti peralatan maupun perlengkapan yang baru.

(39)

2. Penggunaan Dana

Dana yang telah tersedia sebesar Rp 2.315.000,00 untuk menjalankan usaha ini akan difokuskan pada aspek operasionalnya seperti penambahan peralatan, perlengkapan, dan juga transportasi untuk melakukan program pemasaran dan untuk penambahan bahan baku.

2.1. Alokasi Penggunaan Dana Tahap I pada Bulan Januari 2011 1. Biaya bahan baku

• Ubi kayu 15 kg @Rp 2000,00 = Rp 30.000,00

• Biaya pengangkutan bahan baku = Rp 10.000,00 + Total biaya bahan baku = Rp 40.000,00 2. Biaya proses produksi

• Minyak goreng 3 kg @Rp 8000,00 = Rp 24.000,00

• Bumbu = Rp 25.000,00

• Gas elpigi 3kg 2 @ Rp17.000,00 = Rp 34.000,00

• Kapur 1 plastik @ Rp 3000,00 = Rp 3000,00

• Lilin 1 bugkus @ Rp 3000,00 = Rp 3000,00

• Plastik @ Rp 5000,00 = Rp 5000,00 +

Total biaya produksi Rp 94.000,00

(40)

3. Biaya pemasaran

• Transportasi = Rp 25.000,00

• Promosi = Rp 25.000,00

• Pulsa dan Internet = Rp 12.500,00 +

Total biaya pemasaran Rp 62.500,00 Total penggunaan dana tahap I Rp 196.500,00 Sisa dana tahap I = Rp 2.315.000,00 – Rp 196.500,00 = Rp 2.118 .500,00

Tabel II.2

Rincian Hasil Penjualan Tahap I bulan Januari 2011 Tempat Penitipan Jumlah Penitipan

(bungkus)

Harga Jual per Bungkus

Jumlah

Burjo Pak Roni 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Burjo Karisma 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Burjo Pojok 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Burjo Pamungkas 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Warnet Cheetos 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Warnet Prayan 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Rental PS III 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Rental PS Inzomnia 40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Outlet cemilan Sarah dan Snack

40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Outlet cemilan Jogja Snack

40 Rp 1000,00 Rp 40.000,00

Total Penjualan Rp 400.000,00

(41)

Penjualan dilakukan 1 minggu sekali dengan penitipan 10 produk. Jadi, selama 1 bulan dilakukan 4 kali penitipan dengan 40 produk. Diasumsikan bahwa semua produk yang dititipkan habis terjual. Setelah melihat hasil penjualan yang di atas, maka dapat dihitung laba dan perubahan modal, sebagai berikut :

Modal awal = Rp 2.315.000,00 Dana yang digunakan = Rp 196.500,00 – Sisa modal = Rp 2.118.500,00

Hasil penjualan = Rp 400.000,00 Dana yang digunakan = Rp 196.500,00 – Laba bersih = Rp 203.500,00

Perubahan modal Januari 2011

Modal awal = Rp 2.315.000,00 Laba bersih = Rp 203.500,00 + Pendapatan tahap I = Rp 2.518.500,00

o Pendapatan tahap I dipergunakan sebagai modal operasional tahap II.

2.2. Alokasi Penggunaan Dana pada Bulan Februari 2011 1. Biaya bahan baku

• Ubi kayu 25 kg @Rp 2000,00 = Rp 50.000,00

• Biaya pengangkutan bahan baku = Rp 10.000,00 + Total biaya bahan baku = Rp 60.000,00

(42)

2. Biaya proses produksi

• Minyak goreng 6 kg @Rp 8000,00 = Rp 48.000,00

• Bumbu = Rp 35.000,00

• Gas elpigi 3kg 4 @ Rp17.000,00 = Rp 68.000,00

• Kapur 5 plastik @ Rp 3000,00 = Rp 15.000,00

• Lilin 1 bugkus @ Rp 3000,00 = Rp 3000,00

• Plastik 3@ Rp 5000,00 = Rp 15.000,00 +

Total biaya produksi Rp 184.000,00

3. Biaya pemasaran

• Transportasi = Rp 25.000,00

• Promosi = Rp 25.000,00

• Pulsa dan Internet = Rp 12.500,00 +

Total biaya pemasaran Rp 62.500,00 Total penggunaan dana tahap II Rp 306.500,00 Sisa dana tahap II = Rp 2.518.500,00 – Rp 306.500,00 = Rp 2.212.000,00

(43)

Tabel II.3

Rincian Hasil Penjualan Tahap II bulan Februari 2011 Tempat Penitipan Jumlah Penitipan

(bungkus)

Harga Jual per Bungkus

Jumlah

Burjo Pak Roni 60 Rp 1000,00 Rp 60000,00

Burjo Karisma 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Burjo Pojok 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Burjo Pamungkas 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Warnet Cheetos 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Warnet Prayan 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Rental PS III 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Rental PS Inzomnia 60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Outlet cemilan Sarah dan Snack

60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Outlet cemilan Jogja Snack

60 Rp 1000,00 Rp 60.000,00

Total Penjualan Rp 600.000,00

Penjualan dilakukan 1 minggu sekali dengan penitipan 15 produk. Jadi, selama 1 bulan dilakukan 4 kali penitipan dengan 60 produk. Diasumsikan bahwa semua produk yang dititipkan habis terjual. Setelah melihat hasil penjualan yang di atas, maka dapat dihitung laba dan perubahan modal, sebagai berikut :

Modal Februari 2011 = Rp 2.518.500,00 Dana yang digunakan = Rp 306.500,00 – Sisa modal = Rp 2.212.000,00

(44)

Hasil penjualan = Rp 600.000,00 Dana yang digunakan = Rp 306.500,00 – Laba bersih = Rp 293.500,00

Perubahan modal Februari 2011

Modal Februari 2011 = Rp 2.518.500,00 Laba bersih = Rp 293.500,00 + Pendapatan tahap II = Rp 2.812.000,00

o Pendapatan tahap II dipergunakan sebagai modal operasional tahap III.

2.3. Alokasi Penggunaan Dana pada Tahap III Bulan Maret 2011 1. Biaya bahan baku

• Ubi kayu 30 kg @Rp 2000,00 = Rp 60.000,00

• Biaya pengangkutan bahan baku = Rp 10.000,00 + Total biaya bahan baku = Rp 70.000,00 2. Biaya proses produksi

• Minyak goreng 9 kg @Rp 8000,00 = Rp 72.000,00

• Bumbu = Rp 50.000,00

• Gas elpigi 3kg 6 @ Rp17.000,00 = Rp 102.000,00

• Kapur 8 plastik @ Rp 3000,00 = Rp 24.000,00

• Lilin 1 bugkus @ Rp 3000,00 = Rp 3000,00

• Plastik 5@ Rp 5000,00 = Rp 25.000,00 +

Total biaya produksi Rp 276.000,00

(45)

3. Biaya pemasaran

• Transportasi = Rp 25.000,00

• Promosi = Rp 25.000,00

• Pulsa dan Internet = Rp 12.500,00 +

Total biaya pemasaran Rp 62.500,00

Total penggunaan dana tahap III Rp 408.500,00 Sisa dana tahap III = Rp 2.812.000,00 – Rp 408.500,00 = Rp 2.403.500,00

Tabel II.4

Rincian Hasil Penjualan Tahap III bulan Maret 2011 Tempat Penitipan Jumlah Penitipan

(bungkus)

Harga Jual per Bungkus

Jumlah

Burjo Pak Roni 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Burjo Karisma 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Burjo Pojok 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Burjo Pamungkas 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Warnet Cheetos 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Warnet Prayan 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Rental PS III 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Rental PS Inzomnia 80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Outlet cemilan Sarah dan Snack

80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Outlet cemilan Jogja Snack

80 Rp 1000,00 Rp 80.000,00

Total Penjualan Rp 800.000,00

(46)

Penjualan dilakukan 1 minggu sekali dengan penitipan 20 produk. Jadi, selama 1 bulan dilakukan 4 kali penitipan dengan 80 produk. Diasumsikan bahwa semua produk yang dititipkan habis terjual. Setelah melihat hasil penjualan yang di atas, maka dapat dihitung laba dan perubahan modal, sebagai berikut :

Modal Maret 2011 = Rp 2.812.000,00 Dana yang digunakan = Rp 408.500,00 – Sisa modal = Rp 2.403.500,00

Hasil penjualan = Rp 800.000,00 Dana yang digunakan = Rp 408.500,00 – Laba bersih = Rp 391.500,00

Perubahan modal Maret 2011

Modal Maret 2011 = Rp 2.812.000,00 Laba bersih = Rp 391.500,00 + Pendapatan tahap III = Rp 3.203.500,00

o Pendapatan tahap III dipergunakan sebagai modal operasional tahap IV.

2.4. Alokasi Penggunaan Dana pada Tahap IV Bulan April 2011 1. Biaya bahan baku

• Ubi kayu 50 kg @Rp 2000,00 = Rp 100.000,00

• Biaya pengangkutan bahan baku = Rp 10.000,00 + Total biaya bahan baku = Rp 110.000,00

(47)

2. Biaya proses produksi

• Minyak goreng 12 kg @Rp 8000,00 = Rp 96.000,00

• Bumbu = Rp 65.000,00

• Gas elpigi 3kg 8 @ Rp17.000,00 = Rp 136.000,00

• Kapur 10 plastik @ Rp 3000,00 = Rp 30.000,00

• Lilin 1 bugkus @ Rp 3000,00 = Rp 3000,00

• Plastik 8@ Rp 5000,00 = Rp 40.000,00 +

Total biaya produksi Rp 370.000,00

3. Biaya pemasaran

• Transportasi = Rp 25.000,00

• Promosi = Rp 25.000,00

• Pulsa dan Internet = Rp 12.500,00 +

Total biaya pemasaran Rp 62.500,00 Total penggunaan dana tahap IV Rp 542.500,00 Sisa dana = Rp 3.203.500,00 – Rp 542.500,00 = Rp 2.661.000,00

(48)

Tabel II.5

Rincian Hasil Penjualan Tahap IV bulan April 2011

Tempat Penitipan Jumlah Penitipan (bungkus)

Harga Jual per Bungkus

Jumlah

Burjo Pak Roni 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Burjo Karisma 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Burjo Pojok 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Burjo Pamungkas 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Warnet Cheetos 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Warnet Prayan 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Rental PS III 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Rental PS Inzomnia 100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00 Outlet cemilan Sarah dan

Snack

100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Outlet cemilan Jogja Snack

100 Rp 1000,00 Rp 100.000,00

Total Penjualan Rp 1.000.000,00

Penjualan dilakukan 1 minggu sekali dengan penitipan 25 produk. Jadi, selama 1 bulan dilakukan 4 kali penitipan dengan 100 produk. Diasumsikan bahwa semua produk yang dititipkan habis terjual. Setelah melihat hasil penjualan yang di atas, maka dapat dihitung laba dan perubahan modal, sebagai berikut :

Modal April 2011 = Rp 3.203.500,00 Dana yang digunakan = Rp 542.500,00 – Sisa modal = Rp 2.661.000,00

(49)

Hasil penjualan = Rp 1.000.000,00 Dana yang digunakan = Rp 542.500,00 – Laba bersih = Rp 457.500,00

Perubahan modal April 2011

Modal Maret 2011 = Rp 3.203.500,00 Laba bersih = Rp 457.500,00 + Modal akhir April 2011 = Rp 3.661.000,00 Yang tidak terpakai

Tabel II.6

Laporan Singkat Bulan Januari – April 2011

Bulan Pendapatan HPP Laba Kotor Biaya Operasi Laba Bersih Januari 2011 Rp 400.000,00 Rp 134.000,00 Rp 266.000,00 Rp 62.500,00 Rp 203.500,00 Februari 2011 Rp 600.000,00 Rp 244.000,00 Rp 356.000,00 Rp 62.500,00 Rp 293.500,00 Maret 2011 Rp 800.000,00 Rp 346.000,00 Rp 454.000,00 Rp 62.500,00 Rp 391.500,00 April 2011 Rp 1.000.000,00 Rp 480.000,00 Rp 520.000,00 Rp 62.500,00 Rp 457.500,00

Total Rp 1.204.000,00 Rp 1.596.000,00 Rp 250.000,00 Rp 1.546.000,00

Keterangan :

HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir Laba kotor = Pendapatan – HPP

Laba Bersih = Pendapatan – HPP – Biaya Operasi

(50)

Tabel II.7 Laporan Laba/Rugi

TELA’QU Januari – April 2011

Bulan Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Pendapatan Rp 400.000,00 Rp 600.000,00 Rp 800.000,00 Rp 1.000.000,00 Total

Pendapatan

Rp 400.000,00 Rp 600.000,00 Rp 800.000,00 Rp 1.000.000,00

HPP

Persediaan Awal

- - - -

Pembelian Rp 134.000,00 Rp 244.000,00 Rp 346.000,00 Rp 480.000,00

Tersedia dijual - - - -

Persediaan Akhir

- - - -

HPP Rp 134.000,00 Rp 244.000,00 Rp 346.000,00 Rp 480.000,00 Laba Kotor Rp 266.000,00 Rp 356.000,00 Rp 454.000,00 Rp 520.000,00

Biaya Operasional

Transportasi Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Promosi Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Pulsa Rp 12.500,00 Rp 12.500,00 Rp 12.500,00 Rp 12.500,00 Total Biaya Rp 62.500,00 Rp 62.500,00 Rp 62.500,00 Rp 62.500,00 Laba Bersih Rp 203.500,00 Rp 293.500,00 Rp 391.500,00 Rp 457.500,00

(51)

Keterangan :

1. Pendapatan diperoleh dari hasil penitipan produk keripik singkong.

2. Pembelian diperoleh dari pembelian peralatan dan bahan pembantu.

3. Biaya operasi diperoleh dari transportasi, promosi, internet dan pulsa.

Tabel II.8 Laporan Neraca

TELA’QU Tahap I Januari 2011

Aktiva Pasiva

Kas Rp 203.500,00 Aktiva Tetap Rp 2.315.000,00 + Rp 2.518.500,00

Laba ditahan Rp 203.500,00 Modal Rp 2.315.000,00 + Rp 2.518.500,00

Keterangan :

¾ Aktiva (kas) dan pasiva (modal sendiri) diperoleh dari modal awal yang di tambah dengan laba/rugi yang diperoleh.

(52)

Tabel II.9 Laporan Neraca

TELA’QU

Tahap II Februari 2011

Aktiva Pasiva

Kas Rp 497.000,00 Aktiva Tetap Rp 2.315.000,00 + Rp 2.812.000,00

Laba ditahan Rp 293.500,00 Modal Rp 2.518.500,00 + Rp 2.812.000,00

Keterangan :

¾ Kas Januari + kas Februari

¾ Aktiva tetap dari modal awal

Tabel II.10 Laporan Neraca

TELA’QU Tahap III Maret 2011

Aktiva Pasiva

Kas Rp 685.000,00 Aktiva Tetap Rp 2.518.500,00 + Rp 3.203.500,00

Laba ditahan Rp 391.500,00 Modal Rp 2.812.000,00 + Rp 3.203.500,00

(53)

Keterangan :

¾ Kas Februari + kas Maret

¾ Aktiva tetap dari modal akhir Februari

Tabel II.11 Laporan Neraca

TELA’QU Tahap IV April 2011

Aktiva Pasiva

Kas Rp 849.000,00 Aktiva Tetap Rp 2.812.000,00 + Rp 3.661.000,00

Laba ditahan Rp 457.500,00 Modal Rp 3.203.500,00 + Rp 3.661.000,00

Keterangan :

¾ Kas Maret + Kas April

¾ Aktiva Tetap dari modal akhir Maret

(54)

Tabel II.12 TELA’QU

Pertumbuhan Modal dan Laba Bulan Januari – April 2011

Tahap Modal Laba % Laba

Tahap I Rp 2.518.500,00 Rp 203.500,00 8.08%

Tahap II Rp 2.812.000,00 Rp 293.500,00 10.43%

Tahap III Rp 3.203.500,00 Rp 391.500,00 12.22%

Tahap IV Rp 3661.000,00 Rp 457.500,00 12.49%

Keterangan : kenaikan laba stabil karena tiap bulan terjadi kenaikan biaya bahan baku dan biaya proses produksi.

Gambar.2.1 Diagram Batang Pertumbuhan Laba

(55)

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI

Rencana implementasi untuk usaha keripik singkong TELA’QU akan diuraikan dalam bab ini. Untuk mengembangkan suatu usaha perlu perencanaan yang matang dan terorganisir secara baik agar program-program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Tidak menutup kemungkinan rencana program-program yang telah direncanakan mengalami suatu kegagalan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baik itu faktor dalam usaha yang akan dikembangkan juga faktor dari luar, misalnya faktor yang dipengaruhi oleh para konsumen ataupun pelanggan usaha ini.

Rencana program-program yang akan dilakukan untuk jangka waktu empat bulan kedepan dalam pengembangan bisnis ini berupa penambahan jumlah produksi,membuat laporan keuangan dan untuk jangka panjang akan direncanakan penjualan keripik singkong secara offline maupun online.

A. Program Pemasaran

Implementasi pemasaran dalam bisnis keripik singkong ini merupakan tahap awal dalam mengambil langkah untuk merealisasikan rencana pemasaran ke dalam usaha nyata, yang juga menunjukkan siapa yang mengerjakan, apa yang dikerjakan, kapan, dan bagaimana melaksanakan perencanaan pemasaran. Dalam usaha keripik singkong ini yang menjadi tujuan dari program pemasaran usaha keripik singkong ini adalah dengan pembuatan pamflet sederhana yang juga dititipkan bersamaan dengan penitipan keripik singkong.

38

(56)

B. Program Operasi / Produksi

Produksi keripik singkong dilakukan tiap minggu karena penitipan keripik singkong juga dilakukan setiap minggu kemudian akan dititipkan 10 bungkus per tempat penitipan dengan 10 tempat penitipan. Untuk melancarkan setiap tahapnya, saya akan menambah beberapa peralatan yang membantu proses produksi seperti, kompor gas, gas elpigi, ember, dan baskom besar. Penambahan peralatan sesuai dengan kebutuhan operasi usaha ini.

C. Program Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam usaha keripik singkong ini menjadi tujuan dalam pengembangan usaha keripik singkong ini adalah menambah jumlah karyawan. Karena usaha keripik singkong ini merupakan suatu bisnis yang membutuhkan beberapa karyawan untuk melakukan proses produksi sehingga mencapai proses produksi yang efektif dan efisien. Tidak ada kriteria khusus dalam menambah karyawan hanya saja mempunyai keahlian dan ketrampilan.

Sangat diharapkan setelah menambah beberapa tenaga kerja, proses produksi semakin baik. Maka efek bagi para calon konsumen adalah para calon konsumen akan merasa lebih puas dari produk keripik singkong yang kami tawarkan untuk para calon konsumen.

(57)

D. Program Keuangan

Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya seefektif, seefisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Program yang akan dilakukan dalam menjalankan usaha ini adalah hanya melakukan penambahan modal saja sebesar Rp 500.000,00.

(58)

TABEL III.1

RENCANA IMPLEMENTASI JANUARI – APRIL 2011 Jenis

Rencana

NO Nama Program

Rincian Sub – Program

Tujuan Sub – Program

Waktu Pelaksanaan

Sub – Program

Biaya Sub – Program

Indikator Keberhasilan Sub - Program

Rencana Pemasaran

1 IKLAN Iklan dengan pembuatan pamflet sederhana.

Menciptakan minat pembeli dan

mempromosikan produk.

Dilakukan

setiap bulan Rp 100.000,00 (4 bulan)

• Mendapatkan pembeli dan pelanggan.

• Meningkatnya permintaan akan keripik singkong.

• Omzet meningkat 2 PENJUALAN Penitipan produk Menciptakan

pembeli menjadi pelanggan

Dilakukan

setiap bulan Rp 100.000,00 (transportasi 4

bulan)

• Laba meningkat.

• Bertambahnya pembeli dan pelanggan.

Rencana Operasi

1 Perluasan tujuan pemasaran

Menambah tempat penitipan produk

Menambah pembeli atau pelanggan

April 2011 Rp 100.000,00 (transportasi 4

bulan)

• Meningkatnya laba

• Meningkatnya pembeli dan pelanggan

• Meningkatnya permintaan akan keripik singkong

(59)

Rencana Keuangan

1 Penambahan kas dan modal.

Menambah modal usaha.

Untuk menambah peralatan yang masih kurang.

Februari dan

April 2011 Rp 500.000,00

• Membeli peralatan yang baru.

Rencana Sumber Daya Manusia

1 Penambahan SDM

Menambah 1 karyawan.

Agar semua proses yang dijalankan semakin baik dan lancar.

Maret 2011 - • produksi semakin baik dan cepat.

(60)

BAB IV

RENCANA PROSES DAN PENGEMBANGAN USAHA

A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator Utama Pengembangan Usaha 1. Pasar aktual, potensial, dan sasaran

a. Pasar aktual

Konsumen aktual usaha ini adalah semua konsumen cemilan keripik singkong yang ada di warung internet, burjo, rental ps, dan outlet cemilan yang ada di Yogyakarta. Ciri-ciri pasar aktual usaha ini, yaitu :

• Pemilik warung internet, burjo, rental ps, dan outlet cemilan

• Konsumen yang membutuhkan cemilan keripik singkong.

b. Pasar potensial

Konsumen potensial adalah konsumen yang mempunyai keinginan dan mau untuk membeli produk keripik singkong yang ditawarkan. Salah satu contoh konsumen potensial adalah konsumen yang di burjo, internet dan rental ps maupun outlet cemilan.

c. Pasar sasaran

Pasar sasaran adalah mereka yang memiliki kebutuhan akan keripik singkong sebagai makanan cemilan yang dapat menemani saat bersantai maupun beraktivitas.

Setelah mengetahui dan menentukan pasar aktual dan pasar potensial, maka dapat pula menentukan pasar sasaran dari usaha keripik singkong ini, diantaranya, burjo pak roni, burjo karisma, burjo pojok, burjo pamungkas,

43

(61)

warnet cheetos, warnet prayan, rental ps 3, rental ps inzomnia, outlet cemilan sarah dan snack dan outlet cemilan jogja snack.

2. Pola Perilaku Pasar Sasaran

a. Menginginkan poduk yang enak, gurih dan lezat tetapi harganya tetap murah.

Sebelum melakukan penitipan, dilakukan pendataan tempat mana yang akan dititipkan keripik singkong dan juga dilakukan kesepakatan harga dari pemilik usaha keripik singkong ini. Konsumen menginginkan produk yang enak, gurih dan lezat dengan harga yang tetap murah agar konsumen puas.

b. Memiliki kemauan untuk membelanjakan uangnya.

Para calon yang menikmati keripik singkong ini mempunyai kemauan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk keripik singkong. Harga yang ditawarkan pemilik pun sangat terjangkau hanya Rp 1000,00 perbungkusnya dengan berbagai rasa. Daya beli yang dimiliki oleh semua kalangan.

3. Analisis Industri dan Persaingan

Setelah melakukan usaha ini di bulan pertama (Januari 2011) dengan penitipan dibeberapa tempat ditemukan beberapa pesaing sejenis maupun pesaing yang tidak sejenis yang juga menawarkan makanan cemilan. Pesaing menitipkan produknya dibanyak tempat dan juga produk yang dititipkan dalam jumlah banyak karena mereka telah lebih dulu menjalankan usaha ini dan mereka telah mendapatkan

(62)

banyak pelanggan tetap. Selain itu, dari kemasan produk mereka yang sangat menarik dan didukung oleh peresmian dari Departemen Kesehatan.

Untuk lebih menanggapi adanya pesaing yang lebih tangguh, saya sebagai pemilik melakukan strategi pemasaran dimana dari kemasan dibuat lebih menarik yaitu dengan mendesain kemasan lebih menarik dengan warna dan gambar yang lebih mencolok, pemilik membuat produk keripik singkong dengan aneka ragam rasa, dan juga membuat keripik singkong dengan bentuk yang menarik. Selain menjual keripik singkong melalui warung internet, burjo, rental ps, kantin dan outlet cemilan, pemilik juga berkonsentrasi pada pembuatan pamflet untuk lebih mendukung pemasaran keripik singkong ini. Strategi lain yang dilakukan yakni meninggalkan contact person kepada tempat penitipan, ini dikarenakan saat warnet, burjo, kantin, rental ps dan tempat penitipan lainya membutuhkan adanya cemilan, dapat menghubungi saya langsung dan tidak mencari penyuplai produk cemilan yang lain.

4. Produk yang Ditawarkan ke Pasar

Dari perencanaan yang telah dibuat dari bulan pertama, Januari 2011, produk yang ditawarkan oleh TELA’QU ini adalah produk keripik singkong dengan rasa yang beragam dengan bahan baku ubi putih dan ubi ungu . Selain itu, dalam waktu berjalan TELA’QU juga sedikit melakukan inovasi yang nantinya juga akan ditawarkan pada konsumen yaitu dengan pembuatan jus ubi, inovasi ini dalam proses mencoba karena masih mencari racikan yang cocok dengan pasar yang berada di daerah Yogyakarta.

(63)

Keripik rasa keju Keripik rasa setan (sangat pedas)

Keripik rasa balado Keripik rasa pedas manis Gambar IV.1. Keripik Singkong dengan Berbagai Rasa

5. Proses Produksi

Bahan baku yang dibutuhkan adalah ubi tanah yang masih segar, mulus, berukuran sedang yang ditanam ± 4 bulan sebelumnya untuk dicabut kemudian setelah itu tidak langsung ditinggalkan dengan tanah kosong selanjutnya untuk menghemat waktu, batang ubi dipotong-potong lagi dengan ukuran ± 30 cm dan ditanamkan ke tanah kembali untuk menghasilkan ubi untuk ± 4 bulan selanjutnya.

Ubi tanah yang telah dicabut tadi dikupas kulitnya kemudian ubi yang sudah dikupas direndam dalam air bersih dengan tujuan agar menghindari kontak oksida dengan udara oleh enzim polifenolase yang dapat mengubah senyawa polifenol yang menyebabkan adanya bercak hitam pada ubi tersebut kemudian ubi dipotong setengah

(64)

dari ukuran aslinya agar saat ubi diparut nanti akan lebih mudah dilanjutkan dengan mencuci ubi tadi untuk menjaga kebersihan dari hasil produk ini. Setelah semua ubi yang ada dikupas dan dipotong kemudian ubi tadi diparut dengan tipis. Selanjutnya akan dipaparkan proses pembuatan keripik singkong ini:

Ubi dicabut ubi yang dicabut ubi dikupas

Keripik yang sudah jadi keripik yang telah ubi digoreng dan dikasih

dan siap dijual jadi bumbu Gambar IV.2. Proses Produksi Keripik Singkong

Penjelasan:

a. Rajang singkong dengan ketebalan yang rata menggunakan alat parut atau memakai mesin rajang.

b. Keripik singkong yang masih mentah direndam dalam air yang telah diberi kapur sirih. Tujuannya untuk membuat rasa keripik menjadi gurih dan renyah.

(65)

Perendaman dengan air sirih dilakukan selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian lagi agar sisa-sisa kapur sirih dan bau yang kurang enak dapat hilang.

c. Dilanjutkan perebusan dalam air mendidih dengan waktu singkat selama 5 menit.

Tujuannya untuk menghentikan enzim oksidasi yang menyebabkan warna ketela menjadi coklat. Pada perebusan tahap ini, waktu dan temperatur harus dikendalikan agar keripik mentah tidak menjadi matang. Setelah semua selesai, keripik mentah tadi dirajang agar mengurangi kadar air disaat penggorengan.

d. Pemberian bumbu, bumbu diberikan secukupnya kemudian diberi air secukupnya sambil diaduk sampai merata. Bumbu tersebut ditaburkan pada keripik yang masih mentah yang telah direbus dan ditiriskan.

e. Penggorengan, untuk mendapatkan hasil keripik yang baik (gurih dan renyah) harus digoreng dengan minyak goring yang telah panas sampai matang. Goreng singkong yang sudah kering ke wajan pertama sampai terlihat pinggiran singkong sedikit mengembang. Penggorengan dilakukan dengan wajan, sotil dan kompor gas dengan api yang disesuaikan.

f. Pengemasan, keripik yang sudah jadi dibungkus setelah dingin menggunakan plastik yang telah ada lebel perusahaan. Setelah dibungkus dengan plastik, plastik ditutup dengan menggunakan api lilin.

Dalam menjalankan usaha keripik singkong ini, bahan baku yang saya dapatkan sangat alami artinya langsung diambil dari perkebunan ubi milik pribadi dan tidak melalui pihak distributor bahan baku ubi. Dapat dikatakan juga saya

(66)

sebagai pemilik usaha ini telah menguasai dalam hal penyediaan bahan baku. Jika sewaktu-waktu akan membeli bahan baku ubi ini dari perkebunan ubi lainnya, dapat dibeli dengan harga yang murah.

Selain menjual produk keripik singkong, saya juga menawarkan bahan baku ubi ini ke pihak lain yang membutuhkan bahan baku ubi ini seperti pembuat selondok. Oleh karena itu, usaha ini tidak hanya berfokus untuk pengembangan dari bahan baku ini tetapi juga dapat berfokus dalam pengembangan bahan baku itu sendiri.

Gambar

Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel II.4
Tabel II.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DENGAN KECEMBURUAN PADA PRIA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN

1 Pekerjaan yang saya lakukan dapat memberikan inspirasi dalam menentukan tujuan hidup saya. 2 Saya tidak tertarik membicarakan tentang pekerjaan dengan rekan-rekan

Hal-hal tersebut muncul karena dipengaruhi oleh faktor proses penyesuaian diri di masa awal mengajar, seperti latar belakang pendidikan (non-plb), kehadiran rekan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana proses berpikir siswa

Hasil optimasi pada metode penetapan kadar senyawa dalam “Ciu Bekonang” me nggunakan Kromatografi Gas suhu terprogram antara lain suhu awal: 70 o C; initial time: 2

Setelah data lirik telah diproses hingga menemukan bobot tiap kata, maka masuk kedalam proses K-Means clustering, langkah awal adalah penentuan cluster, cluster

Pada proses awal pembuatan water heater dengan panjang pipa 10 meter, dengan diameter pipa 0,5 inci dan bersirip adalah membuat gambaran desaign water heater

Hasil yang didapatkan dalam penelitian mesin pengering pakaian sistem terbuka dengan variasi jumlah pakaian meliputi; massa pakaian kering, massa pakaian basah