• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pembangunan sistem informasi (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan Pembangunan sistem informasi (1)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Pembangunan

Diktat Kuliah

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Karya Ilmiah Untuk Menambah Kepustakaan :

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Maulana Yusuf Banten

Disusun Oleh :

A. Machron Chairulfalah

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

(STIA) MAULANA YUSUF BANTEN

SERANG

2008

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadhirat Alloh Rob yang menciptakan

seluruh alam raya beserta isinya, atas segala kenikmatan yang tidak terkira kita semua dapatkan

dalam menempuh perjalanan hidup ini.

Diktat Kuliah Perencanaan Pembangunan ini dipersiapkan sebagai buku pedoman bagi

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Maulana Yusuf Banten, dalam menempuh

mata kuliah Perencanaan Pembangunan.

Setiap manusia dimana pun pasti ada titik kelemahan dan kekurangan, bigitu juga

dalam penyusunan diktat ini pasti banyak sekali kekurangannya. Apalagi dalam penyusunan

diktat kulaih ini bermula dari persiapan perkuliahan dan handout mahasiswa. Mohon maaf yang

paling dalam kepada rekan-rekan sejawat dimana pun berada yang merasa terkutip di tulisannya

didalam diktat kuliah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan sekali kritik dan saran dari

berbagai pihak untuk perbaikan diktat ini di masa yang akan datang.

Semoga diktat ini mencapai tujuan yang diharapkan yaitu bermanfaat bagi penulis

sendiri maupun bagi masyarakat.

Serang, Maret 2008

Penulis,

A. Machron Chairulfalah

(3)

PENDAHULUAN

A. Esensi Dan Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan

Materi Kuliah ini membahas mengenai dasar Teori dan Strategi yang dijadikan kerangka berbikir (frame of thinking) dalam memahami Perencanaan Pembangunan, baik dari segi urgensi, proses, fungsi, sistem maupun kelembagaannya. Selanjutnya dibahas pula mengenai model-model, konsep-konsep pembangunan dan perencanaan pembangunan dalam berbagai perspektif yang akan dijadikan basis dalam menganalisis proses Perencanaan Pembangunan.

Adapun Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan meliputi :

I.Pendahuluan

a)Esensi dan Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan

b)Landasan Filosofis Perencanaan Pembangunan Dan Kaitannya Dengan Administrasi Negara

II.Pengertian Dasar, Teori Dan Strategi

a)Pengertian Tentang Teori Dan Strategi

b)Hubungan dan relevansi Teori dengan Strategi Pembangunan

III.Pengertian Perencanaan

a)Arti Perencanaan Sebagai Proses, Metoda, Sistem

b)Berbagai fungsi dan jenis perencanaan

c)Beberapa alternatif strategi pembangunan

IV.Konsep Pembangunan (Arti Dan Model)

(4)

b)Berbagai pemahaman tentang konsep pembangunan

c)Model-model pembangunan dan pergeserannya.

V.Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan Pembangunan

a)Alasan-alasan terjadinya perubahan dari Perencanaan Ekonomi ke Perencanaan Pembangunan

b)Proses perencanaan pembangunan

c)Unsur-unsur pokok dalam perencanaan pembengunan

VI.Keperluan Dan Pentingnya Perencanaan Pembangunan

a)Alasan-alasan perlunya Perencanaan Pembangunan berbagai negara

b)Keterlibatan Pemerintah / negara dalam Perencanaan Pembangunan

VII.Ciri-ciri Dan Tujuan Perencanaan Pembangunan

a)Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan

b)Tujuan Perencanan Pembangunan

c)Kelemahan Perencanaan Pembangunan di Negara Berkembang

VIII.Teknik-teknik Perencanaan Dan Evaluasi

a)Beberapa Teknik pembuatan/penyusunan sebuah Perencanaan

b)Pengambilan keputusan sebagai hasil penyusunan sampai evaluasi perencanaan

IX.Perencanaan Dan Pelaksanaan

(5)

b)Kendala yang dihadapi dalam implementasi

X.Perencanaan Dan Pembiayaan Pembangunan

a)Kaitan perencanaan dan Anggaran Biaya

b)Prosedur usulan DUK dan DIK

c)Pengawasan dan monitoring

XI.Administrasi Pembangunan

a)Pengertian Administrasi Pembangunan dalam menunjang Perencanaan Pembangunan

b)Perlunya reformasi Pembangunan Administrasi

XII.Organisasi Perencanaan Pembangunan

a)Peran dan fungsi Organisasi Perencanaan pembangunan

b)Hubungan antar lembaga instansi terkait

XIII.Mekanisme Perencanaan Pembangunan

a)Model Bottom Up dan Top Down Planning

b)Integrasi kedua model tersebut

XIV.Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

a)Arti dan perlunya partisipasi masyarakat

b)Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program

(6)

Filosofi menurut R.A. Supriyono dalam buku Manajemen Strategi Dan Kebijakan Bisnis, adalah seperangkat keyakinan pokok yang menentukan parameter-parameter untuk bisnis dan mendorong semangat bagi para karyawannya (1998 : 41).

Dalam pembahasan disini landasan filosofi dalam perencanaan pembangunan yang dimaksud adalah bentuk nilai-nilai yang menjadi dasar dibenarkan mengadakan perencanaan pembangunan pada administrasi negara suatu negara.

Manusia sebagai mahluk sosial selalu hidup bersama, berkelompok, karena manusia secara inhaerent menyadari dalam dirinya terdapat berbagai keterbatasan kemampuan. Berbagai keterbatasan tersebut tidak memungkinkan seseorang untuk memenuhi semua kebutuhannya dengan memuaskan apabila bekerja sendiri-sendiri, itulah diperlukan kerjasama dalam suatu tatanan masyarakat. Pada masyarakat yang lebih kompleks dalam bentuk negara maka

pengaturan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan akibat berbagai keterbatasan tersebut diatur oleh negara dan pemerintahannya supaya terjadi keteraturan dan keharmonisan masyarakat. Gerald F. Coiden membayangkan dunia ini merupakan arena “binatang jalang” seandainya tidak ada hal-hal yang bersifat publik, yang sebenarnya dimaksudkan untuk melindungi keselamatan dan kenyamanan individu dari segala macam ancaman. Pendapat Gerald F. Coiden ini sesuai dengan tujuan Negara Modern saat ini bukan saja sebagai penjaga malam tetapi sekaligus sebagai pembentuk negara kesejahteraan (making walfare state).

Pengaturan negara dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya merupakan tugas dan kewajiban negara. Menurut R. Kranenburg yang dikutip Mirriam Budihardjo dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik, bahwa : “negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut negara. ... negara sebagai organisasi kekuasaan itu karena manusia hidup dalam wadah negara dan memerlukan negara karena kebutuhan manusia sangat beranekaragam, cita-cita yang beranekaragam, dan kemampuan manusia mempunyai keterbatasan, maka kekuasaan merupakan sarana untuk memudahkan terwujudkan kehendak masyarakat atau negara”.

(7)

dikemukakan oleh Dimock & Dimock (Marshall Edward Dimock & dan isterinya Gladys Ogden Dimock) dalam Ilmu Administrasi Negara menyatakan bahwa administrasi negara juga merupakan bagian dari ilmu politik yang mempelajari penentuan kebijaksanaan negara dalam suatu proses yang dimulai dengan pemilihan dan berlangsung melalui partai-partai politik, badan-badan perwakilan rakyat, hingga pada badan administrasi sendiri. Seperti halnya dengan ilmu politik, administrasi negara adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki rakyat melalui pemeintah dan cara mereka memperolehnya.

Pendapat senada dikemukakan juga oleh Dwight Waldo dalam bukunya Introduction to The Study of Public Administrationbahwa politik yang menetapkan tujuan dan administrasi yang merealisasikan /melaksanakan tujuan tersebut.

Dari kedua pendapat tadi dapat disimpulakan bahwa negara dalam perspektif politik berusaha meujudkan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui perencanaan pembangunan dan administrasi negara yang merealisasikan atau melaksanakannya.

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Miftah Thoha dalam buku Dimensi-dimensi Prima Administrasi Negara menyatakan bahwa : “pilar fundamental dari administrasi negara adalah kebijakan publik”. Seperti kita ketahui bahwa salah satu bentuk dari kebijakan publik yang paling tertinggi di negara (RI) adalah GBHN yang didalamnya terdapat Perencanaan Pembangunan.

Dari pendapat tersebut maka administrasi negara bukan saja merealisasikan/melaksanakan tujuan negara tetapi juga berusaha merumuskan apa-apa saja yang akan dicapai dalam menuju tujuan negara tersebut melalui perencanaan pembangunan.

Maka segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan umum itulah yang menjadi cakupan Administrasi Negara. Administrasi Negara amat erat hubungannya dengan soal pemberian jasa dan barang yang bersifat publik.

(8)

yang akhirnya kondisi tersebut tadi Administrasi Negara merupakan “titik temu” antara hasrat dan harapan rakyat dengan pemerintah.

Dengan demikian Administrasi Negara adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki rakyat melalui pemerintah dan cara mereka memperolehnya. Sesuai dengan pendapat Dimock & Dimock bahwa hal-hal yang mendapat perhatian utama dalam studi Administrasi Negara adalah mengenai apa yang dilakukan pemerintah dan bagaimana melakukannya.

Fungsi Administrasi Negara di negara-negara yang sedang membangun sangat dominan, karena keberhasilan atau kegagalan suatu program pembangunan dilimpahkan pada kemampuan sistem Administrasi Negara yang ditetapkan Negara tersebut. Hal ini jika dikaitkan dengan pendapat Leonardo D. White bahwa Administrasi Negara terdiri dari semua operasi yang bertujuan untuk melaksanakan Public Policy atau kebijaksanaan publik.

Kemampuan administrasi negara mencapai hasil maksimal program pembangunan untuk memenuhi tuntutan masyarakatnya sangat tergantung membuat dan merealisasikan kebijaksanaan umum (public policy), yaitu ada 4 tahap :

1).Formulasi Kebijakan

Pelaksanaan dengan persoalan bagaimana masalah-masalah public memperoleh perhatian para pembuat kebijakan, bagaimana asal-usul kebijakan dirumuskan untuk menanggapi masalah-masalah tertentu dipilih untuk dirumuskan/diformulasikan dari tuntutan kebijakan (policy Demand) dengan keputusan kebijakan (policy decision)

2).Implementasi Kebijakan

Yaitu aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan suatu kebijakan secara efektif. Pelaksanaan aneka ragam program yang dimaksudkan dalam kebijakan adalah aspek proses kebijakan.

(9)

Bertujuan untuk mengukur efektivitas dan dampak kebijakan dengan alat-alat antara lain performance Budgeting (anggaran disusun bedasarkan kegiatan), program budgeting (anggaran disusun berdasarkan program) dan performance auditing.

4).Terminasi Kebijakan

Yaitu proses penyelesaian kebijakan pemerintah manakala kebijakan mulai tiada. Ini saatnya langkah mengoreksi kebijakan menyimpang atau tidak, berhasil atau tidak, dan apakah perlu diambil kebijakan baru sebagai tindak lanjutnya.

Bagi bangsa yang sedang membangun kegiatan negara adalah untuk menciptakan kemakmuran dan keadalian sosial bagi seluruh rakyat, maka sarana untuk itu adalah tidak lain Administrasi Negara. Tetapi Administrasi Negara disini bukan pengertian administrasi negara sebagai alat atau sarana dalam pengertian fisik – mati (hanya sebagai teknik, prosedur, dan mekanik) melainkan sebagai alat atau sarana dalam pengertian organisme yang dinamik. Maka disini studi Administrasi Negara di Negara yang sedang membangun tidak saja menyajikan soal teknik dan prosedur melainkan menunjukan bagaimana mengorganisasikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk memakmurkan kehidupan masyarakatnya.

Pembangunan adalah seatu proses untuk mengubah suatu kondisi untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik. Maka tentu saja pembangunan akan mengakibatkan berbagai perubahan. Administrasi negara mempunyai konsekuensi selain administrasi negara harus

menyelenggarakan pembangunan, juga administrasi negara harus malakukan penyelesaian terhadap kasus-kasus atau permasalahan yang timbul dalam proses pembangunan.

Konsekuesi ini mendorong studi administrasi negara untuk meningkatkan

(10)

Administrasi negara mengambil bagian aktif dalam keseluruhan proses pemerintahan bukan hanya berkenaan dengan proses kebijakan tetapi juga berkepentingan terhadap adanya korps aparatur pemerintahan yang berkemampuan tinggi.

Peranan studi Administrasi Negara melekat dalam pentingnya Administrasi Negara yaitu :

1.Peranan Administrasi Negara sebagai Stabilisator masyarakat.

2.Peranan Administrasi Negara dalam perubahan sosial

3.Peranan Administrasi Negara sebagai kunci masyarakat modern.

Pembangunan pasti akan menimbulkan akses akibat perubahan yang kadang-kadang amat fundamental yaitu adanya nilai yang hilang tetapi nilai yang baru belum ditemukan. Maka kewajiban administrator publik menumbuhkan konformitas terhadap sistem nilai dengan jalan :

1.Melestarikan nilai-nilai dasar yang telah menjadi konsensus nasional.

2.Menegakan segala aturan dan ketentuan kepada setiap anggota masyarakat.

(11)

BAB II

PENGERTIAN DASAR, TEORI DAN

STRATEGI

A. Berbagai Pengertian Dasar

1. Perencanaan (Umum) adalah suatu, tindakan dan kegiatan yang rasional berdasarkan informasi, penilaian dan perhitungan-perhitungan bagi sumber-sumber yang tersedia dan membutuhkan adanya kewenangan (kompetensi) agar tercapainya tujuan dan sasaran yang diinginkan (organisasi secara ekonomis, produktif, efektif dan effisien.

2. Perencanaan Pembangunan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang rasional berdasarkan informasi, penilaian dan perhitungan-perhitungan bagi sumber-sumber yang tersedia dan membutuhkan dana kewenangan (kompetensi), sehingga terwujudnya perubahan-perubahan yang mendukung berbagai aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sesuai dengan tujuannya (pembangunan).

3.Perencanaan strategis menurut John M. Bryson & Miftahudin adalah sekumpulan konsep, prosedur dan alat-alat (sumber-sumber yang tersedia) sebagai upaya yang konkrit dan disiplin untuk membuat satu keputusan dan tindakan dalam melaksanakan perencanaan yang efektif dan effisien

(12)

5.Misi menurut R.A. Supriyono adalah pernyataan pokok mengenai alasan eksistensi organisasi dan peta umum arah dan pola organisasi di masa depan. Misi menentukan : (1) bagaimana kehendak organisasi berinteraksi dengan lingkungannya, dan (2) bagaimana kehendak organisasi untuk mencapai visi tertentu.

6.Proses menurut J.F. Stoner adalah suatu cara untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan : Rasional; Transparan; Akurat; dan Tepat = Hasil.

7. Sistem menurut Bintoro Tjokroamidjojo adalah suatu hal yang menyeluruh atau suatu totalitas yang terpadu dan saling berhubungan, saling terkait, saling interaksi dan saling ketergantungan satu dengan lainnya.

8. Mekanisme adalah struktur bagi gerakan atau proses dari unsur-unsur yang saling kait-mengkait dan tunjang-menunjang dan atau mengisi secara terpadu untuk mencapai tujuan dan sasaran.

9.Prosedur adalah :

a.suatu pola dalam melaksanakan fungsi dan tugas dengan efektif dan effisien

b.suatu urutan kerja tahap-pertahap agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan effisien.

10.Strategi adalah suatu pendekatan secara umum dalam memecahkan masalah berorganisasi.

11.Tata kerja adalah suatu urutan cara-cara melaksanakan pekerjaan dengan mempertimbangkan fasilitas yang tersedia.

(13)

13. Komitmen adalah dukungan yang merupakan partisipasi aktif (dari pejabat/pimpinan) dan keterlibatannya langsung dalam penyediaan dana, fasilitas dan memberikan penghargaan serta bertanggung jawab positif.

14. Prinsip/azas adsalah suatu poernyataan yang fundamental atau kebenaran umum yang merupakan pedoman untuk berpikir dan bertindak guna tercapainya tujuan dan sasaran dengan efektif dan effisien.

15.Prinsip/azas manajemen menurut Bintoro Tjokroamidjojo : a.Rasionalitas

b.Ekonomis

c.Produktif

d.Efektif

e.effisien

16.Prinsip/azas organisasi menurut Chester Bernard : a.Pembagian tugas yang jelas

b.Pendelegasian wewenang

c.Pengawasan yang ketat (span of control)

d.Sentralisasi dan desentralisasi

e.Kesatuan perintah (Unity of Commond)

(14)

18. Partisipasi adalah kebersamaan dan keterbukaan dalam melaksanakan tugas dengan tetap memenuhi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing.

19. Prestasi adalah meningkatnya effisiensi dan kinerja organisasi berdasarkan/berlandaskan kompetensi dan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang terus dikembangkan.

20.Akuntabilitas adalah hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi kualitas maupun norma-norma hukum.

21.Unsur-unsur manajemen menurut G.R. Terry : A.ORANG/PEGAWAI

B.UANG/DANA

C.BAHAN-BAHAN

D.MESIN-MESIN

E.METODE

F.PASAR/HUMAS

(6 M)

22.Fungsi-fungsi manajemen menurut G.R. Terry : a.Perencanaan

b.Pengorganisasian

c.Penggerakan

d.Pengawasan

(15)

a. Peranan : Sangat Strategis

b.Unsur : Keteladanan

c.Aspek : Konsisten dan Konsekuen

d.Semangat : Kekeluargaan

e.Sikap : Sebagai Pengasuh

Sebagai Pendorong

Sebagai Penuntun

Sebagai Pembimbing

24.Sistem Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal)/Pengawasan Melekat (Waskat) :

a. Komparatif : Laporan-laporan

b. Verifikatif : Prosedur

c. Inspektif : Pengecekan langsung

d. Investigatif : Penyidikan

25.S W O T :

a.Strengh : Kekuatan

b.Weaknes : Kelemahan

c.Opportunity : Peluang/Kesempatan

d.Threat : Ancaman/Tantangan

(16)

Teori adalah ciri utama setiap ilmu, jika sesuatu tidak memiliki teori tersendiri berarti tidak layak menyatakan sebagai ilmu.

Teori dipergunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena tertentu secara rasional.

Munculnya teori : Masalah Identifikasi masalah Postulat Hipotesis Riset

Analisis Klonklusi/asumsi Teori.

Teori selalu berkaitan dengan hukum dan prinsip. Hukum adalah pernyataan yang menyatakan hubungan sebab akibat antara 2 variabel atau lebih. Prinsip adalah yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi.

Strategi pengertiannya dapat dilihat didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa strategi adalah :

1. ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa (-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu di perang dan damai;

2.ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh di perang, dikondisi yang menguntungkan, ...;

3.rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus;

4. ... strategi nasional : seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan nasional, baik di masa damai maupun di masa perang, untuk mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Menurut Christensen yang dikutip oleh R.A. Supriyono dalam buku Manajemen Strategi Dan Kebijakan Bisnis menyatakan bahwa : “pengertian strategi dapat ditinjau dari segi militer, politik, ekonomi dan perusahaan. Dari segi militer, strategi adalah penempatan satuan-satuan atau kekuatan-kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan musuh. Dari segi politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dari segi ekonomi, strategi adalah alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas”(1998 : 7).

(17)

dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan,, demikian juga sifat perusahaan abik sekarang maupun di masa yang akan datang”(1998 : 7).

Sedangkan pengertian strategi dapat dilihat dari pendapat Onong Uchjana Effendi

dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa : “.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).

Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10)

B. Hubungan Dan Relevansi Teori dengan Strategi Pembangunan

Dalam hal strategi dalam bidang apa pun tentu harus didukung dengan teori. Begitu juga pada strategi pembangunan harus didukung dengan teori, dengan teori merupakan pengetahuan mendasar pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Karena teori merupakan suatu statement (pernyataan) atau suatu konklusi dari beberapa statement yang menghubungkan (mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan statement lainnya.

(18)

memberikan pedoman pamanfaatan sumber-sumber daya organisasi yang digunakan untuk perencanaan dan pencapaian tujuan.

Strategi dapat juga didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi (termasuk organisasi negara/pemerintahan) selalu mempunyai strategi. Walau kadang tidak pernah secara eksplisit dirumuskan. Strategi dapat menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber lainnya dengan tantangan dan rasio yang harus dihadapi dari lingkungan di luar organisasi.

Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu (termasuk di dalamnya terdapat berbagai teori) dan teknologi (termasuk berbagai strategi) dengan pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu (teori) dan teknologi (strategi) dapat merupakan sumber yang penting dalam proses perumusan kebijakan dan perumusan perencanaan serta pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian kebijakan pemerintah/negara memberi perhatian terhadap prospek masa depan berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi. Perumusan kebijakan (perencanaan) demikian didasarkan juga atas sumbangan dari disiplin ilmu. Kecuali itu perkembangan dalam dunia ilmu dan teknologi, dengan lengkapnya berbagai teori dan berbagai teknik/strategi, juga dapat mempengaruhi kualitas administrasi negara suatu negara tertentu. Antara lain berbagai teknik-teknik dan pendekatan manajemen yang maju dapat dipergunakan dalam pelaksanaan administrasi negara. Bahkan berbagai peralatan-peralatan baru dapat meningkatkan efektivitas dan effisiensi administrasi negara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Public Administration in the Second United Nations Development Decade : “Developing countries need to give more attention to the management of scientifi and technological institutions as well as to the application of science and technology to public administration”.

(19)

Peranan strategi menjadi semakin penting akhir-akhir ini. Para pimpinan menyadari bahwa perumusan tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas dapat memberikan arah dan pedoman bagi organisasinya, termasuk dalam kontek organisasi negara. Sebagai hasilnya, organisasi berfungsi lebih baik dan jelas, sehingga memungkinkan pimpinan untuk merumuskan perencanaan pembangunan, rencana-rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi arah pencapaian tujuan.

Disamping itu, perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah pentingnya strategi, yaitu :

(1)Kenaikan tingkat perubahan teknologi;

(2)pertumbuhan kompleksitas pekerjaan manajerial;

(3)peningkatan kompleksitas lingkungan eksternal; dan

(4)semakin panjangnya tenggang waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil di waktu yang akan datang.

Kebaikan utama perencanaan strategi adalah dalam memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan mempergunakan perencanaan strategi, para manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan tersebut. Jadi, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu proses perncanaan strategi, membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum terjadi lebih berat.

Kebaikan penting perencanaan strategi lainnya membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategi memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.

BAB III

(20)

Menurut Henry Mintzberg dalam buku “The Rise and Fall of Strategic Planning” menyatakan bahwa planning :

(1)... is the future thinking

(2)... is controlling the future

(3)... is decision making

(4)... is a formalized procedure to produce an articulate results, in the form of an integrated system of decisions

Perencanaan adalah kegiatan yang mengupayakan dan menyepakati hari depan yang diinginkan dalam keterkaitan dengan kelaikan, kemungkinan dan kebolehjadian pencapaiannya

(Perencanaan selalu menyangkut keadaan sekarang yang akan diubah, menjadi keadaan yang diinginkan).

Kelaikan (= feasibility) terutama dipengaruhi oleh sumberdaya yang dapat disediakan.

Kemungkinan (= possibility) terutama dipengaruhi oleh kemampuan manajerial.

Kebolehjadian (= probability) terutama dipengaruhi oleh unsur-unsur lingkungan eksternal yang pada ummnya jangkauan manajemen organisasi.

Mendiang PM India Jawaharlal Nehru yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga (Jilid 2) menyatakan bahwa : “Perencanaan itu merupakan latihan inteligensi untuk menghadapi kenyataan-kenyataan dan situasi menurut apa adanya, dan mencari jalan untuk mengatasi problema-problemanya” (1983 : 163)

Prajudi Atmosudirdjo menyatakan bahwa : Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan daripada apa yang akan dijalankan didalam rangka mencapai rangka mencapai suatu prapta (objective) yang tertentu, dimana, bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya.

(21)

G.R. Terry menyatakan bahwa : Perencanaan adalah tindakan pemilihan fakta dan usaha serta perbuatan dan pebggunaan asumsi-asumsi mengenai masa yang kan datang. Dalam hal ini menggambarkan serta menstimulir kegiatan-kegiatan yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan mempunyai pengertian :

a)Dalam arti seluas-luasnya, tidak lain adalah proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

b)Proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana kegiatan untuk tujuan tertentu.

c)Usaha yang diorganisir berdasarkan perhitungan-perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu.

Perencanaan sebagai pedoman dalam upaya kita mencapai proses apa-apa yang akan diinginkan sebagaimana dikemukakan Mendiang Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln

yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ejonomi Di Dunia Ketiga (Jilid 2) menyatakan bahwa : “Seandainya kita sudah mengetahui lebih dahulu di mana kita berada, dan apa yang akan kita tuju, maka kita akan mendapatkan kesimpulan yang lebih baik, tentang apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana cara melakukannya” (1983 : 183).

Proses menurut J.F. Stoner adalah suatu cara untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan secara : rasiona; transparan; akurat; dan tepat sehingga mendapatkan hasil.

Perencanaan ditinjau dari sudut proses, yaitu proses yang berkesinambungan dari segala kegiatan untuk mencapai tujuan, dimulai dari proses pemikiran, penentuan, tujuan sampai pelaksaaan kerja sehingga tujuan tercapai.

Proses perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik melalui 3 pendekatan (3 Approach terhadap planning) :

(22)

1. Harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya dengan perencanaan itu tujuan akan mudah dicapai, bukan malah mempersulit pencapaiannya.

2.Harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh memehami tujuan organisasi.

3. Harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik-teknik perencanaan.

4.Harus disertai oleh suatu perincian yang teliti.

5.tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran pelaksanaan

6. Rencana harus sederhana, artinya susunan rencana itu sistematis, bahasa yang mudah dipahami dan ada prioritas yang jelas.

7. Rencana harus luwes, yaitu walau pola dasar rencana itu permanen tapi harus ada kemungkinan perubahan penyesuaian terhadap suatu kondisi tertentu.

8.Di dalam rencana harus terdapat tempat pengambilan resiko.

9.Rencana harus bersifat praktis/pragmatis, yaitu harus dapat tercapai (attainable).

10. Rencana harus merupakan “forecasting” (peramalan atas keadaan yang mungkin dihadapi).

B. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian yang harus dijawab dengan memuaskan :

1.What, apa kegiatan-kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

2.Where, dimana kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan

(23)

4.How, bagaimana cara melaksankan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya tujuan

5.Who, Siapa hal ini menyangkut pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.

6.Why, mengapa, secara filosofis mendahului pertanyaan ke- 5 sebelumnya. Hal ini berarti menyangkut kriteria akan kapabilitas orang yang akan diberikan tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan rencana tersebut.

C. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem-solving), meliputi 7 langkah :

1.Mengetahui sifat hakiki dari masalah yang dihadapi. (Know the nature of the problem).

2.Mengumpulkan data (collect data)

3.Penganalisaan data ( analysis of the data)

4.Penentuan bebrapa alternatif (determination of several alternative)

5.Memilih cara yang kelihatannya terbaik (selection of the seeminingly best wal from among alternatives)

6.Palaksanaan (Execution)

7.Penilaian hasil yang dicapai (evaluation of result)

B. Berbagai Fungsi Dan Jenis Perencanaan

Perencanaan yang didalam operasionalnya dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

(24)

2) Perencanaan fungsional ( Fungsional planning ), yaitu yang berhubungan dengan fungsi tertentu dan atau fungsi-fungsi yang terbatas jumnlahnya, contoh : Perencanaan Pegawai

3) Perencanaan secara luas ( Comprehensive planning ), yaitu yang berhubungan dengan perencanaan yang menyeluruh dalam arti intern dan ekstern dari berbagai kegiatan organisasi, perencanaan ini mengintegrasikan dari beberapa kegiatan organisasi, contohnya : Perencanaan Pemulihan Wilayah Aceh Pasca Tsunami

4)Perencanaan yang dikombinasikan (General combination planning ), yaitu perencanaan yang meliputi berbagai aspek kegiatan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang ada pada unit kerja dalam sesuatu organisasi yang mempunyai tujuan sama, dan demikian juga halnya dengan antar instansi/organisasi. Contoh : Perencanaan Bidang Pendidikan

Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam memanfaatkan lingkungannya.

Ada dua alasan perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :

(1)“Protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan; dan

(2)“Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya :

1)membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;

2)membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;

3) memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas; dan meminimkan pekerjaan yang tidak pasti;

4)membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;

(25)

6)memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi;

7)menghemat waktu, usaha, dan dana.

BAB IV

KONSEPSI PEMBANGUNAN ( ARTI DAN MODEL )

A.

Pendefinisian Pembangunan

Istilah yang netral digunakan untuk pembangunan menurut M. Faisal Khan adalah :

Modernisasi

Perubahan

Pemupukan Modal

Pertumbuhan Ekonomi

Kemajuan Pengetahuan Dan Teknologi

Industrialisasi

Perubahan Sosial Yang Teratur

Pembangunan Bangsa

Penyempurnaan Kesejahteraan Umum

Demokratisasi

(26)

Pembangunan disefinisikan sebagai pertumbuhan dari suatu yang lebih rendah menuju keadaan yang lebih tinggi atau lebih maju.

Pembangunan juga berarti kemajuan yang berjalan setahap demi setahap dan lambat laun menuju pada kematangan yang dapat diartikan sebagai proses tanpa berhenti ( never ending proces ).

Sedangkan Pembangunan Nasional pada dasarnya mempunyai 5 pengertian, yaitu :

1.Kesejahteraan ekonomi, baik makmur maupun keadilan;

2.Modernisasi, proses kearah masyarakat maju;

3. Pembangunan bangsa, proses pengembangan masyarakat primodial dengan pelaksanaan Wawasan Nusantara;

4.Wawasan lingkungan dalam arti memecahkan masalah lingkungan antara lain : Kebodohan dan kemiskinan;

5.Pembangunan manusia dalam hal ini kualitas sumber daya manusia.

B.

Berbagai Pemahaman Tentang Konsep Pembangunan

Konsep pembangunan pada awalnya tidak akan terlepas dari berbagai teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

1) Teori Pembangunan Adam Smith, dikenal dengan ‘Teori Hukum Alam’ yang meyakini berlakunya doktrin ‘hukum alam’ dalam persoalan ekonomi maka wajar kalau ia menganjurkan kebijakan ‘pasar bebas’ dalam ekonomi. Kekuatan yang tidak terlihat, yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan kesejahteraan nasional.

(27)

3)Teori Malthus. Thomas Robert Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya, memerlukan berbagai usaha yang konsisten di fihak rakyat. Jadi proses pembangunan adalah suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.

4)Teori Mill. John Stuart Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal mampu meningkatkan produksi lebih capat dibanding angkatan kerja.

5)Teori Marxis. Karl Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu : dalam arti luas memberikan tafsiran sejarah dari sudut ekonomi, dalam art sempit merinci kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan jalan alternatif tentang pembangunan ekonomi terencana. Dalam penafsiran sejarah bahwa semua peristiwa sejarah adalah hasil perjuangan ekonomi yang terus menerus di antara berbagai kelas dan kelompok dalam masyarakat. Dalam perkembangan kapitalis, karena produksi tunduk pada perubahan maka bila kekuatan produksi bertentangan dengan struktur kelas masyarakat akan terjadi ‘revolusi sosial’.

6) Teori Schumpeter. Joseph Alois Schumpeter menyatakan bahwa pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran sirkuler (dari produksi barang, penawaran, permintaan, laba, tabungan, dan bunga).

7)Teori Keynes, hanya ditujukan pada negara kapitalis maju.

8)Teori Rostow, membedakan adanya lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu :

(1)masyarakat tradisional;

(2)prasyarat untuk tinggal landas;

(3)tinggal landas;

(28)

(5)masa konsumsi massal.

9)Teori Lewis. W. Arthur Lewis membangun teori sistematis ‘Pembangunan ekonomi dengan penawaran buruh yang tidak terbatas’. Pada negara berkembang tersedia buruh melimpah dengan upah sekedar cukup untuk hidup (subsisten). Pembangunan ekonomi berlangsung apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dar sektor ‘subsisten’ ke sektor ‘kapitalis’.

10)Teori Leibenstein. Harvey Leibenstein mengajukan tesis bahwa negara terbelakang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat tetap berada di sekitar tingkat keseimbangan pendapatan per kapita yang rendah. Jalan keluarnya adalah ‘upaya minimum kritis’ tertentu yang akan menaikkan perdapatan per kapita pada tingkat dimana pembangunan yang berkesinambungan dipertahankan.

11) Teori ‘Dorongan Kuat’ (Big Push Theory). Paul N. Rosenstein-Rodan mengemukakan bahwa untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut ke arah kemajuan diperlukan suatu ‘dorongan kuat’ atau suatu program besar menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi.

12)Teori Myrdall. Gunnar Myrdall berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak dan mereka yang tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat. dampak balik (backwash effects) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effects) cenderung mengecil. Secara kumulatif kecenderungan ini semakin memperbudak ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di antara negara-negara terbelakang (masih menghadapi ‘lingkaran setan kemiskinan’).

Konsep pembangunan di Negara Republik Indonesia menerapkan berbagai teori-teori pembangunan yang sudah berhasil diterpakan di negara lain dengan disesuaikan dengan keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia.

(29)

1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.Manfaat

3.Demokrasi

4.Adil dan makmur

5.Keseimbangan

6.Hukum

7.Kemandirian

8.Kejuangan

9.Iptek

Menurut Imam Nazeni konsep pembangunan ibarat proses komputer yang harus ada perangkatnya, yaitu :

a)Perangkat Keras :

1. Tenaga kerja/pegawai

2. Dana/keuangan

3. Material/peralatan

4. Basis usaha/organisasi

5. Waktu

b)Perangkat Lunak :

(30)

2. Keahlian/keterampilan

3. Peraturan-peraturan

4. Teknologi

5. Informasi

6. Nilai-nilai kepribadian/moral.

Berkaitan dengan konsep pembangunan adalah konsep mengenai kemajuan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan suatu negara. Istilah yang diusung untuk negara-negara yang sedang membangun oleh Gunar Myrdall disebut negara kurang berkembang/tidak berkembang (underdeveloped). Meier, Baldwin, & Barbara Ward menggunakan istilah ‘negara miskin’. Sedang Ny. Hicks lebih senang menggunakan istilah yang lebih terhormat dengan ‘negara sedang berkembang (the developing countries)’. Sekarang sering muncul istilah baru ‘dunia ketiga’.

Adapun kriteria untuk negara-negara sedang berkembang menurut Simon Kuznets yang dikutip

M.L. Jhingan dalam buku Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, yaitu :

-Pertama, berarti kegagalan memanfaatkan secara penuh potensi produktif dengan menggunakan tingkat pengetahuan teknologi yang ada atau suatu kegagalan yang bersumber pada

perlawanan lembaga-lembaga sosial.

-Kedua, berarti keterbelakangan dalam kinerja (performance) ekonomi dibandingkan dengan beberapa negara terkemuka pada masanya.

-Ketiga, berarti kemiskinan ekonomi, dalam arti kegagalan untuk menyediakan biaya hidup yang memadai dan harta benda yang memuaskan sebagian terbesar penduduk.

Selanjutnya M.L. Jhingan sendiri dalam buku Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan telah mengemukakan kriteria negara terbelakang sebagai berikut :

1)nisbah (rasio) penduduk terhadap wilayah tanah

2)perbandingan output industri terhadap keseluruhan output.

3)rasio yang rendah antara modal terhadap populasi per kapala

4)memiliki sumber alam yang belum tergali

(31)

Kriteria yang terakhir (ke-5) inilah yang banyak diterima dan digunakan para ahli lainnya.

Konsep pembangunan yang dikembangkan pada masa sekarang adalah agar negara/pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Ryaas Rasyid (2002 :171) menyatakan bahwa dalam rangka membangunan kembali citra pemerintahan sebagai pelayanan yang adil, maka kita kembali menggunakan paradigma pelayanan dan pemberdayaan. Bila dikaji lebih mendalam bahwa pendapat ini tidak menghilangkan peran pemerintah sebagai “agent Pembangunan” atau dikatakan bahwa pemerintah sudah tidak lagi memiliki komitment pembangunan, tetapi mendudukkan tugas pembangunan itu diatas landasan nilai pelayanan. Artinya bahwa tidak ada lagi kebijakan pembangunan yang mengandung nilai ketidakadilan dan yang bersifat mematikan kreativitas masyarakat. Kebijakan semacam itu jelas bertentangan dengan komitmen pelayanan dan pemberdayaan.

C.Model-model Pembangunan Dan Pergeserannya

Model-model pembangunan yang berkembang dalan teori perencanaan pembangunan muncul dari model pembangunan ekonomi, diantaranya :

1)Model Harrod-Domar, mencoba menelaah persyaratan pertumbuhan mantap (steady growth) dalam perekonomian. Peranan kuncinya pada investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Watak ganda dari investasi, pertama menciptakan pendapatan (dampak permintaan), dan kedua memperbesar kapasitas produksi perekonomian negara melalui stok modal (dampak penawaran). Selama investasi netto tetap berlangsung, pendapatan nyata dan output akan senantiasa membesar dan tingkat pertumbuhan pendapatan yang diperlukan (disebut “tingkat pertumbuhan terjamin (warranted rate of grouth) atau tingkat pertumbuhan penuh”) dapat terus berlangsung.

2)Model Distribusi Menurut Kaldor, merupakan suatu usaha untuk menjadikan rasio tabungan-modal sebagai suatu variabel di dalam proses pertumbuhan. Didasarkan pada “fungsi tabungan klasik” bahwa tabungan (S=saving) adalah sama dengan rasio antara keuntungan (P=profit) dan pendapatan nasional (Y=Income nasional) ► S=P/Y

(32)

dengan pergeseran ekuilibirium dalam perekonomian kapitalis, tetapi ditambah dengan pengkajian sifat-sifat pertumbuhan ekuilibirium (antara pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi, akumulasi modal dan faktor-faktor kelembagaan)”.

4)Model Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik Meade, model pertumbuhan eko0nomi neo-klasik yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana bentuk paling sderhana dari sistem ekonomi akan berperilaku selama proses pertumbuhan ekuilibirium. Di dalam perekonomian sebagai output bersih diproduksi tergantung pada empat faktor : (1) Stok modal netto yang tersedia dalam bentuk mesin; (2) Jumlah tenaga buruh yang tersedia; (3) Tanah dan sumber alam yang tersedia; dan (4) Keadaan pengetahuan teknik yang terus membaik sepanjang waktu.

5)Model Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang Solow, bahwa dengan koefisien teknik yang bersifat variabel, rasio modal-buruh akan cenderung menyesuaikan dirinya, dalam perjalanan waktu, ke arah rasio keseimbangan

6)Model Perubahan Teknikal. Menurut Hicks suatu penemuan dikatakan netral apbila penemuan itu meningkatkan produktivitas buruh dan modal dalam proporsi yang sama. Perubahan teknikal dianggap netral jika rasio produk marginal modal terhadap produk marginal buruh tetap tidak berubah pada rasio modal-buruh yang konstan.

7) Model Pertumbuhan Mantap. Konsep pertumbuhan mantap (steady-state growth) adalah pasangan dari ekuilibirium jangka panjang. Semua variabel seperti output : penduduk, stok modal, tabungan, investasi, dan kemajuan teknologi masing-masing tumbuh secara konstan atau pada laju yang lurus secara eksponensial.

Selanjutnya Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga telah mengutip publikasi tahun 1951 dari United Nation Departement of Economic Affairs (Departemen Urusan Ekonomi Perserikatan Bangsa-bangsa) membedakan empat jenis perencanaan, yang masing-masing telah dipergunakan dalam bentuk yang sama atau berlainan oleh hampir semua negara sedang berkembang :

(33)

Kedua, perencanaan yang kadang-kadang hanya mengenai pelaksanaan target produksi, apakah bagi perusahaan-perusahaan swasta, ataukah bagi perusahaan-pertusahaan pemerintah, dengan dasar-dasar masukan/input tenaga kerja, modal atau sumber-sumber lain yang langka, atau penggunaan/pemakaian dengan dasar luaran/output.

Ketiga, perencanaan yang bisa dipakai untuk menjelaskan keterangan pelaksanaan target-target ekonomi secara keseluruhan, menentukan alokasi semua sumber yang langka diantara berbagai cabang ekonomi.

 Keempat, perencanaan yang kadang-kadang dipergunakan untuk menjelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang mencoba memaksa perusahaan-perusahaan swasta untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB V

PERENCANAAN EKONOMI KE

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

A.Alasan-alasan Terjadinya Perubahan Dari Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan

Pembangunan

Semenjak negara Republik Indonesia dibentuk dan merdeka serta mendapat pengakuan internasional, maka upaya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia itu pemerintah melakukan upaya-upaya pembangunan dengan titik berat (fokusnya) pada pembangunan ekonomi.

Perekonomian yang maju dianggap sebagai tolak ukur untuk kemajuan suatu bangsa/negara. Hal ini dipengaruhi juga dengan keadaan masyarakat internasional, terutama negara-negara yang baru merdeka (sedang berkembang) sama-sama mengadakan pembangunan ekonomi.

(34)

kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”. (1983 : 165).

Pada pelaksanaannya pembangunan yang menitikberatkan bidang ekonomi belum berhasil memajukan perkembangan masyarakat mencapai kesejahteraan. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh banyak variabel. Diantaranya variabel ‘endogen’ yang artinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Misalnya kurs nilai mata uang, kondisi politik, keamanan, industri dan sebagainya. Sedangkan variabel ‘eksogen’ yang artinya mempengaruhi variabel endogen, misalnya kestabilan politik, kestabilan nilai tukar mata uang, industri-industri produksinya stabil,import dan eksport berjalan dengan lancar, keamanan mantap dan sebagainya. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kemauan dan kestabilan politik serta kemauan untuk berkorban. Variabel yang dapat dipakai oleh perencana dan pengambil keputusan disebut ‘policy instrument’ atau ‘ policy variabels’.

Pada pengalaman upaya pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang berkembang yang banyak mengalami kegagalan dikarenakan menemui hambatan-hambatan berikut :

A)Adanya ciri-ciri negara yang terbelakang, sepereti telah diuraikan dimuka.

B)Lingkaran setan kemiskinan. Menurut R. Nurkse bahwa lingkaran setan pada pokoknya berasal dari fakta behwa produktivitas total di negara terbelakang sangat rendah sebagai akibat kekurangan modal, pasar yang tidak sempurna, dan keterbelakangan perekonomian. Lingkaran tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut : Produktivitas rendah

►Pendapatan rendah ► Permintaan rendah ► Tabungan rendah ► Investasi rendah ► Kurang modal ► Produktivitas rendah.

C)Tingkat pembentukan modal yang rendah

(35)

E)Effek dari globalisasi menjadikan komunikasi antar masyarakat maju dengan masyarakat berkembang semakin mudah tetapi menimbulkan hasrat dari masyarakat negara

berkembang ingin meniru pola konsumsi negara maju disebut demonstration effect.

F)Dampak kekuatan internasional. Myint, Prebish, Singer, Lewis & Myrdall telah

mengembangkan teori tentang penghisapan negara-negara terbelakang secara internasional. Bahwa : “di dalam perekonomian dunia telah bermain kekuatan-kekuatan yang tidak seimbang; akibatnya keuntungan perdagangan lebih banyak mengalir ke negara-negara maju”.

B.Proses Prencanaan Pembangunan

Dalam perbedaan yang besar mengenai rencana-rencana pembangunan dan teknik-teknik perencanaan, ada beberapa karakteristik dasar tentang perencanaan ‘yang komprehensif’ yang sudah umum bagi negara-negara sedang berkembang, seperti dikemukakan oleh T. Killick yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, yang telah membuat daftar enam karakteristik, sebagai berikut :

1.Dimulai dari pandangan dan tujuan politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan tujuan kebijaksanaan, terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan.

2.Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi yang ditujukan untuk mencapai saran-saran tersebut, yang biasanya dimasukkan dalam target spesifik.

3.Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan yang optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan untuk bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.

4.Perencanaan itu mencakup seluruh perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah ‘komprehensif’, bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’).

5.Untuk mengusahakan secara optimal dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih banyak menggunakan model ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk proyeksi pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.

(36)

Secara umum perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut :

(1)Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang; ► Dapat dilihat pada : Kebijakan dalam GBHN

(2) Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah; ► Dapat dilihat pada : Kebijakan dan Program dalam REPELITA

(3) Perencanaan Pembangunan Jangka Pendek; ► Dapat dilihat pada : Program dalam Perencanaan Operasional Tahunan ( POT ). Contoh dalam Pidsato Pengantar Nota Keuangan dan RAPBN.

Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai salah satu sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

A. Jangka Panjang ► GBHN ► Pola Umum Pembangunan Nasional ( PUPN ) yang berisikan :

Pola Pembangunan Nasional ( PDPN )

Pola Dasar Pembangunan Jangka Panjang (PDPJP)

Pola Dasar Pembangunan Jangka Menengah (PDPJM)

B. Jangka Menengah ► REPELITA, yang berisikan :

1. Strategi Dasar Pembangunan

2. Kerangka Rencana atau Kerangka Makro

3. Rencana Daerah-daerah (Regional)

C. Jangka Pendek ► Perencanaan Operasional Tahunan (POT) ► APBN, yang berisikan :

1. Rencana Sektor; Sub Sektor; Program; dan Proyek ( DIP ► PO)

(37)

3. Perencanaan Pembangunan Di Tingkat Daerah, yaitu Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota ► REPELITA DAERAH ► APBD

4. Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa ► Kepala Desa + BPD

Perencanaan Pembangunan Nasional (RENBANGNAS) adalah pembangunan manusia seutuhnya. Dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan

berkelanjutan yang intinya dapat mensejahterakan kemampuan diberbagai aspek kehidupan dan penghidupan berbangsa dan bernegara dengan negara lainnya, terutama dengan negara maju.

Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, menyatakan bahwa : “ ... proses perencanaan itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu latihan bagi pemerintah, pertama untuk memilih tujuan-tujuan sosial, kemudian menyusun berbagai target, dan akhirnya

mengorganisir suatu kerangka kerja untuk diimplementasi, dikoordinasi dan memonitor rencana pembangunan tersebut” (1983 : 165).

Dalam proses perencanaan pembangunan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

a.Penyusunan rencana harus terdapat unsur :

i.Tinjauan keadaan

ii.Perkiraan keadaan (forcasting)

iii.Penetapan tujuan rencana (plan objectivies)

iv.Identifikasi kebijakan/kegiatan usaha

v.Persetujuan penyususn rencana

b)Penyusunan program, dalam hal ini penyusunannya lebih terperinci mengenai tujuan dan sasaran dalam jangka waktu tertentu, yaitu jadwal kegiatan, pembiayaan dan menetapkan lembaga/instansi yang akan melakukan program-program pembangunan (proyek). Dengan demikian rencana mempunyai kedudukan yang legal dalam pelaksanaannya.

c)Pelaksanaan rencana perlu diikuti implikasi pelksanaannya dan secara terus menerus memerlukan penyesuaian-penyesuaian.

d)Dalam pengawasan atau pelaksanaan rencana :

(38)

Kalau ada penyimpangan, seberapa jauh dan apa penyebabnya.

Tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan.

e) Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus yang fungsinya untuk membantu proses

perencanaan pembangunan agar kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangannya dapat diidentifikasi yang akhirnya untuk perbaikan rencana atau program.

Dalam hal perencanaan regional (daerah), untuk mendapatkan informasi mengenai perencanaan regional (daerah), dibutuhkan monografi, potensi dan masalah-masalah lainnya yang berkaitan dengan perencanaan regional

Di Indonesia pembangunan regional diatur dalam UU N0. 32 Tahun 2004 (sebagai revisi UU N0. 22 Tahun 1999) dalam Bab VII Pasal 150 sampai dengan pasal 154 tentang Perencanaan

Pembanguan Daerah. Pada pasal 150 ayat 3 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah disusun secara berjangka, meliputi :

a.Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat dengan RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPIP Nasional;

b.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 (lima ) tahun, merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP daerah memperhatikan RPJM Nasional;

c.RPJM Daerah tersebut di atas memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan ekonomi, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif;

d.Rencana Kerja Pembangunan Daerah, selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerja ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada rencana kerja Pemerintah;

e.RPJP Daerah dan RPJMD ditetapkan dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

Selanjutnya pasal 151 UU No. 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa :

(1)Satuan kerja perangkat daerah menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD yang memuat visi, misi tujuan strategi, kebijakan, pedoman, dan kegiatan

(39)

(2)Renstra SKPD tersebut di atas dirumuskan dalam bentuk rencana kerja, satuan kerja,

perangkat kerja daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Pentingnya perencanaan regional sebagaimana kita lihat bahwa adanya perkembangan yang tidak merata antara daerah-daerah ini dapat menimbulkan apa yang disebut “back wash effect”, artinya kenaikan tenaga kerja dan modal tidak merata. Dalam hal ini daerah menjadi mundur. Maka sebaliknya harus dilaksanakan “speed effect”, artinya dapat menaikkan dan perluasan kegiatan, dalam hal ini “pemerataan pembangunan”.

C. Unsur-unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan dilaksanakan dengan :

(1)Berencana, artinya dari, oleh, dan untuk rakyat

(2) Menyeluruh, artinya meliputi aspek keidupan dan penghidupan berbangsa dan bernegara (EPOLEKSOSBUD-HANKAM)

(3)Terpadu, artinya dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama dengan rakyat

(4) Terarah, artinya mempunyai arah yang jelas, dalam hal ini bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

(5)Berlanjut, artinya terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat.

Sedangkan dalam perencanaan pembangunan harus terdapat :

(1) Tinjauan keadaan, dalam hal ini sebelummemulai suatu perencanaan atau rencana (review before take off) atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan rencana sebelumnya (review of ferformance). Dengan demikian dapat dilakukan identifikasi masalahnya, hambatan-hambatan dan potensi-potensi yang dapat dikembangkan.

(40)

(3)Penetapan tujuan rencana (plan objectivies). Misalnya nilai-nilai politik, sosial masyarakat dan secara teknis berdasarkan tinjauan keadaan dan perkiraan yang akan dilalui perencanaan atau rencana.

(4) Identifikasi kebijakan/kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam perencanaan dan atau rencana dilakukan dalam adan atau rencana. Dengan demikian dilakukan secara sektoral dalam penentuan sasarannya.

(5)Persetujuan penyususn rencana, dalam hal ini proses pengambilan keputusan dan diusahakan penyerahan dengan rencana pembiayaan dari program-program yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya unsur-unsur pokok dalam perencanaan pembangunan meliputi :

1.Kebijakan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan, hal ini sebagai dasar dari seluruh rencana yang kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan dan dirumuskan dalam tujuan rencana, yaitu :

a.Perumusan tujuan perencanaan pembangunan yang merupakan komponen peretama dalam suatu rencana pembangunan.

b.Penetapan tujuan perencanaan pembangunan yang merupakan pilihan-pilihan atas dasar kondisi serta nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Misalnya politik, sosial, ekonomi, dan hankamrata.

c.Rencana strategis (Renstra) dan Telaah strategis (Telstra)

2. Adanya kerangka rencana/kerangka makro rencana yang dihubungkan dengan berbagai variabel-variabel pembangunan ekonomi.

3. Sumber-sumber pembangunan (sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya dana dan sumber daya lainnya yang mendukung rencana pembangunan).

(41)

5.Program investasi yang dilaksanakan secara sektoral (pertanian, pertambangan, industri, dan perumahan). Dalam penyususnannya harus diperhatikan :

a.Adanya konsistensi yang saling mendukung antara program dan proyek-proyek.

b.Penetapan skala prioritas yang mantap.

c.Ditekankan pada proses pertumbuhan administrasi pembangunan dan administrasi negara yang mendukung perencanaan dan pelaksanaannya. Dalam hal ini termasuk mekanisme dan kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan (planning machinery), sehingga terwujudnya perencanaan yang matang, pelaksanaan yang mantap dan pengawasan yang ketat.

Di dalam perencanaan operasional pembangunan harus memperhatikan :

1.Unsur-unsurnya meliputi :

a)Kegiatan=kegiatan apa yang perlu dilaksanakan.

b)Siapa yang melakukannya (Hubungan Kerja, Kerjasama dan Koordinasi).

c)Bentuk/hasil yang diinginkan

d)Jadwal pelaksanaannya.

2.Kegiatan-kegiatan rencana operasional tahunan :

a)Review (tinjauan pelaksanaannya)

b)Forcant (dapat memperkirakan tentang perkembangan keadaan)

c)Resources assesment (dapat memperkirakan sumber-sumber pembangunan)

d)Penetapan kebijakan pembangunan

(42)

f)Implementasi program-program proyek.

g)Feedback (monitoring dan evaluasi pelaksanaan.

Semua hal tersebut diatas harus jelas siapa yang melakukannya, hubungannya, kerjasamanya dan koordinasi serta mekanismenya.

Dalam perencanaan pembangunan adalah penting dalam perencanaan program-program dan proyek-proyek. Suatu program pembangunan atau proyek mempunyai ciri-ciri :

a)Tujuan dirumuskan secara jelas

b)Penentuan sarana / peralatannya

c)Kebijakannya harus konsisten dan konsekuen

d)Pengukuran mengenai pengeluaran dan hasil yang diharapkan

e) Hubungan antara proyek satu dengan yang lainnya (karena program proyek tidak berdiri sendiri)

f)Manajemen proyek (SDM, sarana, peralatan, biaya dan sumber-sumber lainnya).

Dalam perencanaan proyek perlu dilakukan evaluasi :

(1)Ekonomis ►Biaya dan manfaat

(2)Teknis ► Apakah fleksibel dari segi teknis

(3)Finansial ► Perkiraan biaya yang wajar

(4)Pemasaran ► Hasil proyek

(5)Organisasi ► Pengorganisasian proyek

(6)Manajemen ► Pimpro, SDM, sarana/peralatan, dana/sumber lainnya.

(43)

KEPERLUAN DAN PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

A.

Alasan-alasan Perlunya Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan mempunyai pengertian-pengertian sebagai berikut :

i. Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

ii. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.

iii.Albert Waterson menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan adalah melihat ke depan mengambil pilihan berbagai alternatif dari kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.

iv. Widjojo Nitisastro mengemukakan bahwa : “Perencanaan pembangunan pada dasarnya berkisar kepada dua hal : Yang pertama ialah penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan; Yang kedua ialah pilihan diantara cara-cara alternatif yang effisien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut”.

v.Bintoro Tjokroamidjojo mengemukakan perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan (dengan segala keterbatasannya) untuk mencapai tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih effisien dan efektif.

Dari pengertian dan pernyataan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa di dalam perencanaan pembangunan perlu diketahui lima hal pokok , yaitu :

Pertama, adalah permasalahan-permasalahan pembangunan suatu negara atau masyarakat yang dikaitkan dengan sumber-sumber pembangunan yang dapat diusahakan, dalam hal ini sumber-sumber daya ekonomi dan sumber-sumber daya lainnya;

(44)

Ketiga, adalah kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber-sumbernya dan pemilihan alternatif-alternatifnya yang terbaik;

Keempat, penterjemahan dalam program-program atau kegiatan-kegiatan usaha (proyek) yang konkrit;

Kelima, adalah jangka waktu pencapaian tujuan.

Alasan-alasan perlunya perencanaan pembangunan sebagai berikut :

a)Permasalahan pembangunan dalam suatu negara/masyarakat yang dikaitkan dengan sumber-sumber pembangunan yang dapat diusahakan : Misalnya Ekonomi, Sumber Daya Alam. Sumber Daya Manusia, Infrastruktur dan sebagainya

b)Tujuan dan sasaran rencana yang ingin dicapai

c)Kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan/sasaran rencana dengan melihat sumber-sumbernya dan pemilihan alternatif yang baik.

d) Diterjemahkan/dituangkan dalam program-program/kegiatan-kegiatan/usaha-usaha yang konkrit.

e)Jangka waktu pencapaiannya, dalam hal ini perlu :

a.Koordinasi

b.Konsisten dan Konsekuen

c.Penetapan skala prioritas.

Kelima butir di atas sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu : “Hasrat dan Motivasi” untuk membangun dari masyarakat dan kesediaan masyarakat untuk berkorban.

Alasan pentingnya perencanaan pembangunan, yaitu :

(45)

1)Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan;

2)Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin;

3)Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik ( the best combination);

4)Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usaha;

5)Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan evaluasi (control / evaluation).

b.Dari segi segi ekonomi maka perencanaan pembangunan dasar alasannya adalah :

i.Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efektif dan effisien. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output / hasil secara maksimal dari pada penggunaan resources / sumber yang tersedia.

ii.Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang secara terus menerus meningkat.

iii.Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

c.Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi tidak diserahkan sepenuhnya kepada ekonomi pasar ? Dapat dikemukakan hal-hal berikut :

1.Perlunya penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya fluktuasi konjungtur

2.Ekonomi pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil

3.Mekanisme pasar dapat mempunyai kekurangan-kekurangan dalam soal hubungan upah

4.Keborosan-keborosan ekonomi pasar

(46)

d.Bagi negara-negara baru berkembang dasar alasan perencanaan pembangunan dapat ditambahkan sebagai berikut :

1)Keyakinan ideologi politik. Seperti dikemukakan terdahulu maka negara-negara baru berkembang cenderung manganut filsafat masyarakat yang sosialistis, tujuan negara adalah membentuk negara kesejahteraan (making walfare state).

2)Belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar. Dalam hal ini akan mengakibatkan kepincangan dalam mekanisme pasar, misalnya dalam hubungan harga (price relatinship) yang mungkin tidak mendorong perkembangan ekonomi yang sehat. 3)Perubahan struktur ekonomi. Banyak negara-negara baru berkembang struktur

ekonominya berat sebelah ke agraris atau ekstraktif, yang membawa kelemahan-kelemahan struktur tertentu, antara lain inflexcibity supply (tidak fleksibelnya penawaran) sereta daya absorpsi kesempatan kerja yang lebih terbatas.

4)Tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan yang rendah dan pada umumnya juga tingkat tabungannya rendah pula. Dengan demikian menyebabkan tingkat investasi yang rendah, investasi merupakan variabel pokok dalam pembinaan modal dan pertumbuhan ekonomi.

5)Belum berkembangnya kemampuan wirausaha (enterpreneur). Dengan kenyataan ini maka peran kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat banyak diserahkan kepada sektor kegiatan usaha swasta. Kelompok ini penting sampai seorang pengarang mengemukakan bahwa ada negara-negara yang bisa cepat maju karena terdapatnya kelompok wirausaha yang kuat dalam masyarakat tersebut.

6)Teknologi yang masih lemah, teknologi juga merupakan variabel penting lainnya dalam proses pembangunan

B.

Keterlibatan Pemerintah/Negara Dalam Perencanaan Pembangunan

Perencanaan serta fungsi pemerintah terhadap perkembangan masyarakat tergantung pada falsafah hidup kemasyarakatan dan falsafah politik masyarakat (negara) tersebut. Pada masyarakat liberalis pemerintah diharapkan tidak terlalu banyak ikut campur tangan kegiatan-kegiatan masyarakat, pemerintah/negara hanya menjaga ketertiban dan keamanan warganya. Namun pada negara-negara sosialis, falsafah masyarakatnya menghendaki negara dan pemerintah memimpin bahkan mengurus hampir segala sesuatu dalam masyarakat bangsa tersebut.

Peranan dan fungsi pemerintahan juga seringkali tergantung dengan tingkat kemajuan suatu negara terutama di bidang ekonomis material dan terpengaruh dari banyak sedikitnya sumber-sumber kekayaan alamnya. Pada negara yang baru berkembang diperlukan peranan pemerintah yang lebih besar sebagai enterpreneur atau pendorong inisiatif usaha pembaharuan dan

(47)

Menurut Awaloedin Djamin yang dikutip oleh Bintoro Tjokroamidjojo dalam buku Pengantar Administrasi Pembangunan bahwa klasifikasi pembagian peranan pemerintah atas :

(A)Fungsi pengaturan, terdiri dari :

1.Penentuan kebijaksanaan;

2.Pemberian pengarahan dan bimbingan;

3.Pengaturan melalui perizinan; dan

4.Pengawasan.

Produk dari pada fungsi ini adalah berbagai peraturan-peraturan.

(B)Pemilikan sendiri dari pada usaha-usaha ekonomi dan sosial yang penyelenggaraannya dapat dilakukan sendiri atau oleh swasta.

(C)Penyelenggaraan sendiri dari berbagai kegiatan-kegiatan ekonomi atau sosial.

Menurut Irving Swerdlow yang dikutip oleh Bintoro Tjokroamidjojo dalam buku Pengantar Administrasi Pembangunan bahwa cara pelaksanaan perenan pemerintah sebagai involvement atau campur tangan dalam proses perkembangan kegiatan masyarakat(jika lebih positif merupakan proses pembangunan), dapat dilakukan dengan lima macam cara :

a)Operasi langsung (operations) : Pada pokoknya pemerintah menjalankan sendiri kegiatan-kegiatan sendiri.

b)Pengendalian langsung (direct contril) : Penggunaan perizinan, lisensi (untuk kredit, kegiatan ekonomi lain), penjatahan dan lain-lain. Ini dilakukan oleh badan-badan pemerintah yang ‘action laden’ (yang berwenang dalam berbagai perizinan, alokasi, tarif dan lain=lain).

c)Pengendalian tak langsung (indirect control) : Cara dengan memberikan pengaturan dan syarat-syarat, misalnya pengaturan penggunaan dana devisa tertentu diperbolehkan asal untuk ‘daftar barang tertentu’.

d)Pemengaruhanlangsung (direct influence). Disini dilakukan cara persuasi dan nasihat. Misalnya para petani supaya masuk KUD.

e)Pemengaruhan tidak langsung (indirect influence). Merupakan bantuk involvement yang paling ringan, misalnya memberikan informasi atau menjelaskan kebijaksanaan pemerintah.

Pada kasus Negara Indonesia, seperti telah dikemukakan pada pembahasan awal, bahwa secara filosofis kewajiban negara untuk negara/pemerintah untuk memajukan kesejahteraan,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian bisa diketahui, melalui berbagai tahapan tersebut perencanaan investasi pembangunan perumahan di Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen

Strategi pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) ini belajar dari pengalaman pelaksanaan pembangunan pada dasawarsa ketiga dengan munculnya konsep tata ekonomi dunia

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Pengrtian Sistem Informasi Akuntansi

Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lumajang Koordinasi Perencanaan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan 375.629.020 Presentase Dokumen Kajian yang bisa

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai : Suatu proses perumusan alternatif- alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang

STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN.. TULUNGAGUNG

Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis SI/TI bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sesuai dengan strategi bisnis akademik dan