• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pengukuran Produktivitas Pada PT.Bintang Persada Satelit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pengukuran Produktivitas Pada PT.Bintang Persada Satelit"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto Lim atau akrab disapa Aseng, hanya menerima perbaikan parabola. Karena memiliki banyak pelanggan, kemudian dia dipercaya untuk menjadi agen televisi berlangganan. Jaringan bisnis yang makin meluas dan permintaan yang semakin banyak membuat Pak Susanto berpikir untuk mendirikan pabrik sendiri.

PT Bintang Persada Satelit didirikan ketika beliau berusia 30 tahun dengan lokasi pabrik di Jl. Ladang Titi Kuning. Di pabrik itulah karyawan bekerja merakit parabola dan perangkatnya serta membuat kereta sorong Kiu-Kiu. Kemudian barang-barang yang sudah dibuat dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Bintang Persada Satelit adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pembuatan parabola. Parabola yang diproduksi terbagi atas dua merek, yaitu merek BP Sat dan QQ yang masing-masing merek memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

(2)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Bintang Persada Satelit terletak di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Zein Hamid/ Jl. Ladang Gang Perdamaian No. 34, Medan. PT. Bintang Persada Satelit menempati areal seluas ± 1,5 Hektar.

2.4. Daerah Pemasaran

Produk-produk dari PT. Bintang Persada Satelit Medan, dipasarkan ke berbagai daerah di pulau Sumatera dan sekarang meluas hingga ke wilayah pulau Jawa dan Kalimantan.

Perusahaan ini memiliki kantor di beberapa kota, seperti Jakarta, Padang dan sebagainya. Untuk daerah Medan, produk parabola ini memiliki kantor pemasaran di Jl. Sutomo, Medan.

2.5 Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi

Organisasi berasal dari istilah Yunani yaitu organon danistilah Latin yaitu

organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Oleh karena itu,

(3)

alat manajemen. Manajemen adalah cara pengelolaan dan pengaturan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena perintah yang akan diterima oleh seorang bawahan dari atasannya tidak akan tumpang tindih dengan perintah atasan yang lain kepada bawahan tersebut.

(4)

Direktur

Accounting ADM Financial andAccounting

ADM Logistik Karyawan Cleaning

Service

Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

(5)

V-28

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja

Untuk memperoleh tenaga kerja, perusahaan menggunakan beberapa sumber, yaitu:

1. Dari dalam perusahaan (internal)

Untuk memperoleh tenaga kerja dari dalam perusahaan, diterapkan manajemen System Promotion Within, dimana untuk mengisi jabatan yang lowong diambil dari karyawan perusahaan sendiri. Dengan demikian perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan yang mempunyai bakat, keterampilan, dan kompetensi untuk berkembang.

2. Dari luar perusahaan (eksternal)

Penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan dapat diperoleh dari: a. Masyarakat luar yang melamar ke perusahaan.

b. Teman-teman atau kenalan karyawan perusahaan.

(6)

Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja

5. Financial and Accounting Manager 1

6. Operational Manager 1

12. ADM Financial and Accounting 4

13. Kabag T. Engineering 1

14. Kabag Produksi 1

15. Kabag Logistik 1

16. Kabag General Administration 1

17. Machinery 2

18. Electrical 2

19. Technical 2

20. Supervisor Dish 1

21. Supervisor Mounting 1

22. Supervisor Kereta Sorong 1

(7)

target produksi tidak tercapai, maka dapat dilakukan lembur dengan kompensasi upah lembur oleh perusahaan.

Ketentuan jam kerja di PT. Bintang Persada Satelit diatur menurut aturan

shift yang ditunjukkan pada Tabel 2.2, Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.

Tabel 2.2. Jam Kerja Bagian Administrasi dan Kantor

HARI JAM KERJA (WIB) ISTIRAHAT (WIB)

Senin – Jumat 08.00 - 17.00 12.00 – 13.00

Sabtu 08.00 – 15.00 12.00 – 13.00

Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Produksi

HARI SHIFT JAM KERJA (WIB) ISTIRAHAT (WIB)

Senin – Jumat I 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00 II 16.00 – 24.00 18.00 – 19.00

Sabtu I 08.00 – 13.00 -

II 13.00 – 18.00 -

Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Keamanan

HARI SHIFT JAM KERJA (WIB)

Senin – Sabtu I 07.00 – 19.00 II 19.00 – 07.00

Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

2.7. Proses Produksi

(8)

2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk

Setiap produk yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tertentu. Demikian juga dengan produk parabola yang dihasilkan PT.Bintang Persada Satelit harus memenuhi beberapa kriteria dan spesifikasi seperti yang terlihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit

Type

Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

2.7.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam proses produksi parabola terdiri dari bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.7.2.1. Bahan Baku

(9)

Berbagai jenis bahan baku yang digunakan antara lain adalah aluminium

coil, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium hollow. Aluminium coil

digunakan untuk membuat komponen dish yang terdiri dari jaring mesh. Plat strip dan aluminium hollow digunakan untuk membuat komponen rangka dan bibir

dish. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen mounting.

2.7.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong dalam proses pembuatan parabola adalah:

1. Dimension A

Dimension A digunakan sebagai pengilat pada komponen mounting. 2. Dimension B

Dimension B digunakan untuk menghilangkan noda dan kotoran pada komponen mounting.

3. Zink

Zink digunakan untuk melapisi komponen-komponen dari parabola agar tidak berkarat.

4. HCl (Asam klorida)

(10)

2.7.2.3.Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan guna meningkatkan citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Adapun bahan tambahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung yaitu:

1. Baut

Baut digunakan untuk melekatkan setiap komponen penyusun parabola. 2. Cat

Cat digunakan untuk menulis atau mencetak merek produk pada parabola. 3. Paku tembak

Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara mesh yang satu dan mesh

lainnya.

4. Batang kawat las

Batang ini digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen mounting dan komponen dish.

2.7.3. Uraian Proses Produksi

Dalam kegiatan operasinya, perusahaan ini memproduksi parabola sebagai persediaan atau stock dan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Proses pembuatan parabola di perusahaan ini terdiri dari beberapa tahapan yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Proses pembuatan dish

(11)

2.7.3.1.Proses Pembuatan Dish

Dish merupakan komponen utama dari parabola. Proses pembuatan dish

terdiri dari proses pembuatan rangka dish dan bibir dish, plat strip, dan proses pembuatan mesh yang kemudian diikuti proses perakitan. Adapun proses-proses dalam membuat dish adalah sebagai berikut:

1. Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish.

Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish terdiri dari beberapa urutan, yaitu:

a. Pembuatan rangka dish

Bahan baku pembuat rangka dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. b. Pembuatan bibir dish

Bahan baku pembuat bibir dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. c. Pengeboran

(12)

d. Pengelasan

Rangka dan bibir dish yang telah dibor 1 dan bor 3 tersebut kemudian di las. Proses pengelasan rangka dan bibir dish dilakukan untuk menyatukan empat keping rangka yang akan membentuk dish. Pengelasan dilakukan pada 5 titik, yaitu 4 titik untuk menyatukan tiap rangka dan bibir serta satu titik persekutuan keempat rangka.

2. Proses pembuatan mesh

Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dimasukkan ke mesin sehingga menghasilkan lembaran jaring-jaring mesh. Ukuran mesh

disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan yang akan diatur melalui waktu yang ada pada mesin mesh. Setelah menjadi jaring-jaring mesh

kemudian dimasukkan ke dalam mesin roll agar menjadi lurus. Kemudian

mesh tersebut dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi mesh segitiga. Setelah dihasilkan mesh

segitiga, maka dapat dilakukan pemberian merek sesuai dengan keinginan pelanggan.

3. Proses pembuatan plat strip

Plat strip dibuat menggunakan mesin pembentuk plat strip. Bahan baku berupa lembaran aluminium dipotong dengan spesifikasi tertentu. Plat strip merupakan lembaran dari aluminium yang digunakan untuk menyatukan dish

(13)

4. Proses perakitan komponen

Setelah semua proses pembentuk komponen dish selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka dish, bibir dish, mesh dan plat strip. Rangka dan bibir dish yang telah disatukan melalui pengelasan kemudian dipasang jaring

mesh. Mesh disusun diatas empat keping bagian dish dan dipasang plat strip

untuk menyatukan antara mesh yang satu dengan mesh yang lain. Setelah itu ditembak menggunakan paku tembak ke lubang-lubang dan kemudian dibor untuk menyatukan mesh, plat strip dengan rangka dan bibir dish.

2.7.3.2. Proses Pembuatan Mounting

Mounting adalah bagian bawah parabola yang berfungsi untuk

menyangga dish, dan tempat tiang fokus. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat mounting adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan badan mounting

Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. Badan mounting terdiri dari botol siku, plat U siku, kuping siku, mounting

siku, pipa mounting, kran hidrolik, dan tiang hidrolik. 2. Cetak dan pon

(14)

3. Pembuatan tiang fokus

Tiang fokus dibuat sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat. Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran 1 inchi x 5,7 m. 4. Pengelasan dan pembautan

Komponen yang telah selesai dicetak dan pon kemudian di las dan di baut untuk menyatukan beberapa komponen menjadi komponen-komponen utama penyusun mounting.

5. Galvanis

Komponen-komponen utama pembentuk mounting dilakukan galvanis. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting

dari karat dan oli/minyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Proses galvanis dilakukan dengan memasukkan komponen pembentuk

mounting ke dalam larutan HCl untuk menghilangkan karat yang melekat

pada komponen pembentuk mounting. Setelah komponen pembentuk

mounting bersih kemudian dimasukkan ke dalam larutan dimension agar

komponen pembentuk mounting menjadi kilat. 5. Penghalusan

(15)

7. Perakitan

Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini komponen utama pembentuk mounting

disatukan dan dirakit menjadi mounting.

Blok diagram pembuatan parabola dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Pembuatan Rangka dan Cetak dan Pon Komponen

Pembentuk Mounting

Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit

2.8. Mesin dan Peralatan

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Bintang Persada Satelit
Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja
Tabel 2.5. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penolong yang digunakan pada PT Apindowaja Ampuh Persada adalah LPG dan oksigen yang digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang tipis maupun yang tebal dari berbagai

Menurut Kotler(2017), digital marketing adalah bentuk marketing yang memanfaatkan media sosial dalam proses promosi dan pendekatan kepada konsumen dalam rangka

Mesin untuk proses produksi yang digunakan dalam pembuatan mie instant dapat dilihat pada Lampiran 1.. Mesin Pada

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan... Bahan baku yang digunakan dalam

Bahan tambahan adalah bahan–bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang sama persentase komposisinya kecil tetapi

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk akhir.. -

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak terdapat pada produk akhir..

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak terdapat pada produk akhir..