• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Bata Ringan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bata ringan yang bermerek “Badak” yang didirikan oleh Bapak Cu Sien pada tahun 2015 yang terletak di Jalan Pulau Bunaken Kawasan Industri Medan 3 Tangkahan, Medan Labuhan. Perusahaan ini bergerak dalam proses manufaktur yaitu pengolahan pasir silika, semen, kapur, gypsum dan aluminium pasta sebagai campuran bahan baku dalam produksi bata ringan.

Perusahaan ini masih dalam tahap perkembangan karena belum lama berdiri, yang memproduksi bata ringan dengan mengunakan teknologi mesin di wilayah Sumatera Utara sehingga dalam waktu yang tidak lama perusahaan telah mendapatkan beberapa proyek pembangunan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk yang dihasilkan oleh PT. Bata Ringan Utama adalah bata ringan dengan spesifikasi ukuran standar 600 mm x 100 mm x 200 mm, dengan harga Rp 7.800 per buah.

(2)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Bata Ringan Utama terletak di Jalan Pulau Bunaken Kawasan Industri Medan 3 Tangkahan, Medan Labuhan. Lokasi pabrik ini sudah termasuk kantor, gudang untuk bahan baku dan produk jadi serta segala fasilitas pendukung lainnya seperti pos satpam, tempat parkir, power house dan lain sebagainya.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi PT. Bata Ringan Utama dipasarkan di wilayah Sumatera yang meliputi Medan dan Aceh. Pemasaran dilakukan perusahaan melalui bagian

marketing yang datang langsung ke toko untuk menawarkan produk dan menerima pesanan. Selanjutnya bagian marketing akan menyampaikan jumlah pesanan ke perusahaan untuk kemudian dikirimkan ke toko yang bersangkutan. Perusahaan ini juga menerima pesanan melalui telepon dan e-mail.

2.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk Struktur organisasi pada PT. Bata Ringan Utama adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi lini dan fungsional adalah suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang memiliki keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada para pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Struktur organisasi bersifat fungsional mencakup kepala bagian yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian tata usaha, kepala bagian pembukuan dan keuangan dan kepala bagian pemasaran dan pembelian. Kepala

(3)

bagian langsung dibawahi oleh direktur. Struktur organisasi yang bersifat lini mencakup kepala seksi yang dibawahi langsung oleh kepala bagian seperti kepala seksi pemasaran dan kepala seksi pembelian yang dibawahi oleh kepala bagian pemasaran dan keuangan. Struktur organisasi PT. Bata Ringan Utama dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(4)

DIREKTUR

KABAG PEMBUKUAN DAN KEUANGAN

KABAG PRODUKSI KABAG TATA USAHA KABAG PEMASARAN

DAN PEMBELIAN KASIE PRODUKSI KASIE GUDANG KASIE QUALITY CONTROL KASIE TEKNIK/ PERBENGKELAN STAF/KARYAWAN MEKANIK/ KARYAWAN STAF/KARYAWAN KASIE PEMASARAN KASIE PEMBELIAN KASIE PEMBUKUAN KASIE KEUANGAN KASIE HUMAS/ UMUM KASIE PERSONALIA STAF SATPAM/STAF/KARYAWAN Lini Fungsional Keterangan:

(5)

2.6. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari menurut jabatan dan posisi pada PT. Bata Ringan Utama dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Direktur

Tugas dan tanggung jawab dari seorang direktur adalah sebagai berikut: a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan 2. Kepala Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab dari seorang kepala bagian produksi sebagai berikut: a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai

(6)

b. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

3. Kepala Bagian Tata Usaha

Tugas dari seorang kepala bagian tata usaha adalah melaksanakan kegiatan seperti surat menyurat, kearsipan, dan kepegawaian

4. Kepala Bagian Pembukuan Dan Keuangan

Tugas dari kepala bagian pembukuan dan keuangan adalah untuk mengatur semua pemasukan maupun pengeluaran pabrik, serta pengaturan dalam pembukuan setiap pengeluaran maupun pemasukan pabrik tersebut.

5. Kepala Bagian Penjualan Dan Pembelian

Tugas dan tanggung jawab dari kepala bagian penjualan dan pembelian adalah: a. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien

b. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan komplain, pengukuran kepuasan pelanggan.

c. menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih

6. Kepala seksi Quality Control

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi quality control adalah: a. Meneliti kualitas bahan yang akan diproduksi.

(7)

b. Mengukur kekentalan slurry silica yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

7. Kepala seksi produksi

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi produksi adalah menghitung hasil produksi serta membuat laporan produksi.

8. Kepala seksi gudang

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi gudang adalah: a. Mencatat dan memeriksa barang yang diperlukan. b. Menyediakan peralatan yang diperlukan.

9. Kepala seksi teknik/perbengkelan

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi teknik/perbengkelan adalah: a. Memeriksa peralatan yang sedang dipakai

b. Memperbaiki mesin yang sudah rusak.

c. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap mesin di lantai pabrik. 10.Kepala seksi humas/umum

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi humas/umum adalah merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan.

11.Kepala seksi personalia

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi personalia adalah:

a. membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap departemen b. bertanggungj jawab dalam memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai

(8)

c. memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja danmenemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh pegawai perusahaan

12.Kepala seksi pembukuan

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembukuan adalah: a. Bertanggung jawab kepada manager keuangan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan pembukuan baik administrasi maupun akutansi.

13.Kepala seksi keuangan

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi keuangan adalah:

a. melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak

b. melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas,penerimaan dan pengeluaran kas

c. melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai,faktur penjualan dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen

14.Kepala seksi pemasaran

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pemasaran adalah:

a. Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional mulai dari fungsi pemasaran, pelayanan, pengelolaan risiko dan pengolahan keuangan atas produk asuransi umum didaerah tertentu dengan otoritas yang telah diberikan oleh direksi.

15.Kepala seksi pembelian

(9)

a. Bertanggungjawab terhadap pembelian mesin maupun peralatan yang dibutuhkan oleh pabrik.

b. Bertanggungjawab terhadap pembelian bahan baku untuk pabrik. 16.Staff Produksi

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:

Bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepala seksi produksi dalam menjalankan kegiatan produksi.

17.Mekanik

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:

Bertanggungjawab terhadap perbaikan mesin dan perawatan mesin. 18.Satpam

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah: Bertanggungjawab terhadap keamanan di perusahaan. 19.Staff keuangan

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:

a. Bertanggungjawab terhadap perhitungan aliran kas keuangan perusahaan. b. Bertanggungjawab terhadap kepala seksi keuangan dengan memberikan

laporan keuangan.

20.Staff pemasaran dan pembelian

Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah: a. Bertanggungjawab dalam memasarkan produk kepada pelanggan.

b. Bertanggungjawab terhadap laporan pemasaran dan pembelian kepada kepala seksi pemasaran dan pembelian.

(10)

2.7. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja

Tenaga kerja di PT. Bata Ringan Utama terdiri atas tenaga kerja tetap dan tenaga borongan. Jumlah tenaga kerja tetap pada PT. Bata Ringan Utama sebanyak 38 orang dan tenaga kerja borongan sebanyak 10 orang di bagian pengemasan (packing). Rincian jumlah tenaga tetap kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja PT. Bata Ringan Utama

No Jabatan Jumlah

1 Direktur 1

2 Kepala bagian produksi 1

3 Kepala bagian tata usaha 1

4 Kepala bagian pembukuan dan keuangan 1 5 Kepala bagian pemasaran dan pembelian 1

6 Kepala seksi quality control 1

7 Kepala seksi produksi 1

8 Kepala seksi gudang 1

9 Kepala seksi teknik/perbengkelan 1

10 Kepala seksi humas/umum 1

11 Kepala seksi personalia 1

12 Kepala seksi pembukuan 1

13 Kepala seksi keuangan 1

14 Kepala seksi pemasaran 1

15 Kepala seksi pembelian 1

16 Staff 9

17 Mekanik 2

18 Operator 10

19 Satpam/Security 2

20 Tenaga kerja borongan bagian pengemasan (packing)

10

Total 48

Sumber: PT. Bata Ringan Utama

Jumlah hari kerja pada bagian produksi PT. Bata Ringan Utama adalah 6 hari kerja selama seminggu (senin s/d sabtu) dan dibagi atas 2 shift kerja per hari untuk produksi bata ringan.Berikut ini merupakan perincian shift kerjayaitu:

(11)

Tabel 2.2. Pembagian Jam Kerja PT. Bata Ringan Utama

No Shift Hari Jam Kerja

1 I Senin-Sabtu 07.00-15.00 2 II Senin-Sabtu 15.00-23.00

Sumber: PT. Bata Ringan Utama

Berikut ini merupakan perincian jam istirahatyaitu:

Tabel 2.3. Pembagian Jam Istirahat PT. Bata Ringan Utama

No Shift Hari Jam Kerja

1 I Senin-Sabtu 11.00-12.30 2 II Senin-Sabtu 18.00-19.30

Sumber: PT. Bata Ringan Utama

2.8. Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan/penggajian pada PT. Bata Ringan Utama diatur berdasarkan status pekerja, yakni tenaga kerja tetap dan tenaga kerja borongan. 1. Tenaga kerja tetap

Tenaga kerja tetap pada PT. Bata Ringan Utama merupakan tenaga kerja yang berada di kantor maupun di pabrik yang digaji secara bulanan.

2. Tenaga kerja borongan

Tenaga kerja borongan pada PT. Bata Ringan Utama merupakan tenaga kerja langsung yang dibayar untuk masa tertentu yang besarnya sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dengan pekerja, pada bagian pengemasan yang mana gajinya sesuai dengan kontrak yang berlaku.

Pemberian upah/gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, serta status dan sebagainya dari karyawan yang

(12)

bersangkutan. Gaji yang diberikan setiap akhir bulan untuk tenaga kerja tetap pada perusahaan ini terdiri atas :

a. Gaji pokok b. Insentif

Pelaksanaan pembayaran upah untuk pekerja borongan yaitu upah tenaga kerja borongan diberikan setiap 1 minggu sekali.

Selain gaji pokok yang diterima oleh tenaga kerja tetap, perusahaan juga memberikan tunjangan sosial kepada pekerja. Adapun tunjangan yang diberikan antara lain:

a. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru b. Tanggungan kecelakaan kerja

Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada pekerja dapat berupa jaminan kesehatan dimana perusahaan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

2.9. Sistem Informasi

Sistem informasi yang digunakan oleh PT. Bata Ringan Utama adalah melalui komunikasi antar departemen secara langsung seperti pengumuman gaji, pekerja yang masuk, serta jadwal bahan baku masuk. Selain itu perusahaan juga menggunakan komputer yang dilengkapi dengan software pendukung seperti

microsoft office dalam membantu kinerja manajemen perusahaan seperti pembuatan surat menyurat atau sistem komputerisasi diperusahaan masih bersifat

(13)

2.10. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik menghasilkan atau menambah nilai dari suatu barang/ jasa menggunakan sumber daya tertentu seperti tenaga kerja, mesin, peralatan dan dana sehingga memiliki manfaat yang lebih baik. Proses produksi pada PT. Bata Ringan Utama adalah proses produksi make to stock dan make to order.

2.10.1. Standar Mutu Bahan / Produk

Mutu adalah gambaran karakteristik langsung dari suatu produk. Kualitas bisa diketahui dari segi bentuk, penampilan, performa suatu produk, dan juga bisa dilihat dari segi fungsinya serta segi estetisnya. Jika suatu produk memiliki bentuk dan warna yang dinilai bagus oleh pemakainya, maka produk itu disebut berkualitas. Standar mutu produk yang dihasilkan dari PT. Bata Ringan Utama yang ditentukan oleh bagian quality control dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Standarisasi Bata Ringan

No. Parameter AAC (Autoclaved Aerated Concrete)

1. Bahan Dasar Semen,gypsum, kapur, pasir silika, aluminium pasta

3. Kepadatan Kering (kg/m3) 650

4. Kekuatan tekan (J/m2) 40

5. Ukuran Blok 600 mm x 100 mm x 200 mm

6. Konduktivitas termal Unit (W/mk) 0,132-0,151 untuk 650 kg/m3

(14)

2.10.2. Bahan yang Digunakan 2.10.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bata ringan adalah:

1. Pasir Silika (SiO2)

Pasir silika diperoleh dari perusahaan CV. Deli Guna yang berada di pangkalan susu dengan harga Rp 200.000 per truk. Pasir ini dipasok dari perusahaan tersebut dengan truk, dimana truk tersebut memuat 4 m3 pasir silika. Jumlah pasir silika yang dibutuhkan untuk produksi 1 bulan adalah 3.192.000 kg. Pasir silika ini digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan bata ringan. Pasir Silika adalah pasir yang mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna

putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000C. Berikut ini adalah pasir silika ditunjukkan pada Gambar 2.3.

(15)

2. Semen (CaO.SiO2.Al2O3.Fe2O3)

Semen diperoleh dari distributor semen Tiga Roda. Semen ini dipasok dari distributor tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang beratnya 50 kilogram per karung, dengan harga Rp 63.000 per sak. Semen adalah hasil industri dari paduan bahan baku batu kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air. Semen digunakan untuk membuat bata ringan menjadi lebih keras dan sebagai perekat. Jumlah kebutuhan semen per bulan sebesar 504.000 kg. Berikut ini adalah semen ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Semen

3. Kapur (CaO3)

Kapur diperoleh dari CV. Mulia Agro Pratama. Kapur ini dipasok dari perusahaan tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 14.500 per sak. Kapur adalah sebuah benda putih dan halus terbuat dari batu sedimen, membentuk

(16)

yang akan menghasilkanpori-pori pada bata ringan. Jumlah kebutuhan kapur per bulan adalah sebesar 504.000 kg. Berikut ini adalah kapur ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 2.5. Kapur

4. Gypsum (CaSO4.2H20)

Gypsum diperoleh dari Horison Jaya Truss. Gypsum ini dipasok dari perusahaan tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 70.000 per sak.. Gysum terdiri atas bahan-bahan kimia, yaitu CaSO4.2 H2O sebanyak 90%, CaO

sebanyak 30% serta SO3 sebanyak 42%. Jumlah kebutuhangypsum per bulan

adalah sebesar 84.000 kg. Gypsum ini digunakan sebagai salah satu bahan yang memberikan warna abu-abu pada bata ringan. Berikut ini adalah gypsum ditunjukkan pada Gambar 2.6.

(17)

5. Aluminium pasta (Al2O3)

Aluminium pasta diperoleh dari PT. Sumitomo Indonesia. Aluminium pasta ini dipasaok dari perusahaan tersebut, dimana satuannya satuannya dibungkus dalam karung, yang beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 52.000 per sak. Aluminium pasta terdiri atas aluminium hydroxide, yaitu Al (OH)3.

Aluminium pasta digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan bata ringan. Jumlah kebutuhan aluminium pasta per bulan adalah sebesar 3.108 kg. Berikut ini adalah aluminium pasta ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Aluminium Pasta

2.10.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam rangka untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak menjadi bagian dari produk akhir. Pembuatan bata ringan menggunakan bahan penolong berupa:

1. Air

Air digunakan untuk membuat campuran adonan bata ringan dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras.

(18)

2. Oli

Oli diperoleh dari PT. Pertamina. Oli digunakan untuk memudahkan mengeluarkan bata ringan dari mould box. Berikut ini adalah oli ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Oli

2.10.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas suatu produk. Bahan tambahan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan pada proses pembuatan bata ringan adalah sebagai berikut:

1. Tali Plat

Tali plat diperoleh dari PT. Cipta Tunas Sakti. Tali Plat digunakan sebagai pengikat bata ringan pada bagian pengepakan. Berikut ini adalah tali plat ditunjukkan pada Gambar 2.9.

(19)

2.10.3. Uraian Proses

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. Berikut ini adalah uraian proses pembuatan bata ringan pada PT Bata Ringan Utama:

1. Proses penggilingan

Proses penggilingan merupakan proses pencampuran bahan baku utama yaitu pasir silica, gypsum dan air dengan rasio perbandingan antara pasir silica dan air yaitu 4 : 1 secara terus menerus dengan menggunakan mesin sand mill yang menghasilkan slurry silica. Slurry silica yang dihasilkan kemudian alirkan ke tempat pengadukan.

2. Proses pengadukan

Proses pengadukan slurry silica dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama slurry silica dialirkan dan diaduk dalam sumur kecil kemudian diatur kekentalannya hingga mencapai 155 Pa.s kemudian dialirkan ke sumur besar yang berukuran 4 kali lipat lebih besar dibandingkan sumur kecil kemudian diatur kembali kekentalan slurry silica untuk meningkatkan ketelitian pengukuran kekentalan dari sumur kecil. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu bata ringan yang dihasilkan agar memiliki kepadatan yang diinginkan. Kemudian slurry silica dengan kekentalan yang telah disesuaikan keinginan konsumen dialirkan ke sumur kecil selanjutnya yang akhirnya akan digunakan pada proses mixing.

(20)

3. Proses mixing

Proses mixing merupakan proses pencampuran slurry silica, kapur, semen dan aluminium pasta menggunakan mesin mixer dengan kadar yang telah ditentukan sehingga menghasilkan adonan AAC yang kemudian akan dituangkan ke gerbong pencetakan (mould box).

4. Proses pencetakan

Proses pencetakan merupakan proses penuangan hasil campuran dari mesin mixer ke dalam mould box yang telah dilumuri oli di seluruh permukaannya. Oli berfungsi sebagai pelumas pada saat mengeluarkan bata ringan dari mould box

untuk menghindari terjadi kecacatan produk. 5. Proses pemanggangan

Proses pemanggangan merupakan proses yang dilakukan dalam ruang pemanas yang menggunakan uap hasil pembakaran batubara yang dihasilkan oleh mesin

boiler. Proses pemanggangan dilakukan selama 40 menit. Saat proses pemanggangan, campuran pasir silika, semen, kapur, gypsum, air, dan

alumunium pasta menimbulkan terjadinya reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir silika dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.

(21)

6. Proses pemotongan

Proses pemotongan merupakan proses dilakukan setelah adonan mengalami proses pemanggangan. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin cutting. Setiap mould box dapat menghasilkan 240 potong bata ringan. 7. Proses pengeringan

Proses pengeringan dilakukan di mesin Autoclave atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave sekitar 183 derajat celsius selama 17 jam.

Block Diagram proses produksi bata ringandi PT Bata Ringan Utama dapat dilihat pada Gambar 2.10.

(22)

Penggilingan

Pengadukan dan Pengaturan Kekentalan Sumur Kecil

Pengadukan dan Pengaturan Kekentalan Sumur Besar

Pengadukan dan Pengaturan Kekentalan Sumur Kecil

Mixing Pencetakan Pemanggangan Tebu Slurry Silica C Pengeringan Pemotongan Batu Ringan Slurry Silica Slurry Silica Slurry Silica Kapur, semen Aluminium Pasta + Adonan AAC Adonan AAC

Adonan AAC yang mengembang

Potongan Bata Ringan

(23)

2.11. Jenis Tata Letak PT. Bata Ringan Utama

Jenis tata letak (layout) pabrik yang diterapkan pada PT. Bata Ringan Utama adalah layout by product. Jenis tata letak ini digunakan perusahaan karena produksi yang menghasilkan merupakan mass product. Layout by product ini juga digunakan karena jumlah produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan tata letak layout by product ini adalah mengurangi delay pada lantai produksi dan mengurangi transportasi yang tidak perlu pada saat proses produksi berlangsung.

2.12. Pola Aliran Bahan PT. Bata Ringan Utama

Pola aliran bahan yang diterapkan pada PT. Bata Ringan Utama adalah tidak beraturan (odd-angle). Pola tidak beraturan digunakan karena proses pengolahan berlanjut dari satu tahap ke tahap berikutnya dengan adanya penggabungan aliran bahan masuk.

2.13. Rincian Departemen PT. Bata Ringan Utama

Berdasarkan kegiatan-kegiatan pada perusahaan ini maka layout PT. Bata Ringan Utama dapat dilihat pada Tabel 2.5.

(24)

Tabel 2.5. Perincian Departemen

Bagian Departemen Ukuran (m x m) Luas (m2)

Production Daerah penggilingan 6,6 x 21,9 144,54 Daerah pengadukan 3 x 12,6 37,80 Daerah pencampuran 19,5 x 6,9 134,55 Daerah pencetakan 20,4 x 8,1 165,24 Daerah pemanggangan 14,4 x 11,1 159,84 Daerah pemotongan 3,9 x 12 46,80 Daerah pengeringan 29,4 x 48,6 1.428,84 Production Service Timbangan 24 x 7,5 180,00 Gudang produk 37,2 x 27 1.004,40 Bagian penerimaan dan

pengiriman 5,7 x 3,6 20,52 Bagian penumpukan produk cacat 6 x 4,5 27,00 Ruang controlling 15,9 x 6,6 104,94 Penumpukan pasir 11,1 x 21,9 243,09 Personal

Service Kamar mandi 3 x 2,1 6,30

General Service Kantor 5,4 x 4,8 25,92 Ruangan Direktur 5,4 x 4,8 25,92 Tempat parkir 17,7 x 3,6 63,72 Pos jaga 8,1 x 3,3 26,73 Physical

Plant Service Power house 5,1 x 4,8 24,48

Gambar

Gambar 2.1. Bata Ringan di PT. Bata Ringan Utama
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Bata Ringan Utama
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja PT. Bata Ringan Utama
Tabel 2.4. Standarisasi Bata Ringan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses produksi, mesin dan peralatan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bahan yang digunakan, uraian proses produksi, mesin dan peralatan, utilitas, serta safety and protection untuk pembuatan produk di

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dan tidak menjadi bagian yang esensial dari suatu produk. Bahan penolong yang digunakan untuk

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan kedalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak terdapat pada produk akhira.

Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah kertas ampelas, kertas ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu dari produk yang dihasilkan dengan tujuan supaya

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Bahan tambahan yang digunakan PT

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Bahan tambahan yang

Bahan penolong merupakan bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk