Program Studi D3 Kebidanan
STIK Avicenna Tahun 2013
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
MANUSIA MERUPAKAN MAHLUK SOSIAL
MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI
BUDAYA YANG HETEROGEN
PETUGAS KESEHATAN SEBAIKNYA MEMAHAMI KONDISI SOSIAL DAN KARAKTERISTIK BUDAYA MASYARAKAT
MASYARAKAT ADALAH KESATUAN
HIDUP MANUSIA YANG BERINTERAKSI SESUAI DENGAN SISTEM ADAT
ISTIADAT TERTENTU YANG SIFATNYA BERKESINAMBUNGAN DAN TERIKAT
OLEH SATU IDENTITAS BERSAMA
(KOENTJARANINGRAT, 1996)
BATASAN SAKIT
Kegagalan mekanisme organ terhadap
rangsangan-rangsangan yang
menyebabkan gangguan fungsi organ
Proses kehidupan tak teratur / terganggu
Kelainan/gangguan bentuk & fungsi tubuh
BATASAN SEHAT
1. Keadaan baik seluruh badan serta bagian bagiannya (bebas dari rasa sakit); waras (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2. Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO)
3. Keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkingkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan RI Nomor :
SEHAT …???
Bebas dari :
1. Death (Kematian) 2. Disease (Penyakit)
3. Disability (Kecacatan/Ketidakmampuan) 4. Discomfort (Kekurang-nyamanan)
Asclepius
Higeia
• Pengobatan
penyakit
• Bedah
prosedur tertentu
• Hidup
seimbang
• Peningkatan
daya tahan tubuh
SEJARAH PERKEMBANGAN
Primitive Concept Era
Basic Science Era
Clinical Science Era
Penyakit adalah kutukan Tuhan atau para Dewa
Cara pengobatan: primitive medicine (kuno/tradisional)
Diwariskan dan diajarkan pada anak cucu
Saat ini sering disebut sebagai pengobatan Supranatural
Ditemukan berbagai jenis obat-obatan
Terdapat sejumlah tokoh yang berjasa sebagai
pelopor/perintis ilmu kedokteran
Exp : India, dalam kitab Weda (sistem kedokteran Ayurweda yang berarti ”science of life”
Primitive Concept Era Basic Science Era
Berlangsung dari tahun 1900-1950
Berkembang teknologi
kedokteran, penemuan obat baru, cara pengobatan dan pencegahan
Sasarannya masih terbatas pada individu yang sakit
Cara pengobatan diperluas melalui lembaga pengobatan
Cara pengobatan maju dan modern
Dari pengobatan dan perawatan kedokteran
yang semula berorientasi klinik beralih ke
masyarakat
Beralih ke faktor-faktor penyebab penyakit
Dipelopori : Edwin
Chadwick dan Winslow
Clinical ScienceEra Public Health Era
Konsep Kesmas mulai muncul pertengahan abad 19 ditandai dengan revolusi industri
Penyelidikan ilmiah dan upaya kesmas secara ilmiah dilakukan th 1832 di Inggris krn adanya wabah kolera diketuai Chadwich.
Dari hasil penyelidikan tersebur, Palemen Inggris mengeluarkan Undang-undang untuk upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk (Public Heath Act, 1948)
Tahun 1855, USA bentuk Depkes pertama di dunia
Tahun 1946, berdiri WHO
Johann Peter Frank (1745-1821) : berpendapat negara
bahwa bertanggungjawab dlm masalah kesmas, perlu
tindakan kepolisian
Edwin Chadwick (1800-1890) : ahli hukum pemimpin
penyelidikan epidemi kolera 1832
John Snow (1854):
menemukan cara penularan kolera pada epidemi kolera 1832
Sir John Simon (1816-1904) : pelopor sanitary reform
(perbaikan keseh lingk hidup melalui
perundang-undangan) di Inggris
John Hopkins (1893): seorang pedagang wiski di Baltimore Amerika mempelopori
berdirinya universitas dengan Fak. Kedokteran yang banyak memperhatikan masalah
kesehatan masyarakat Winslow (1920) :
mengembangkan konsep kedokteran
pencegahan/kesmas
o Tahun 1808 : gubernur jenderal Daendels mendirikan
Militair Genneeskunding Dients (MGD) atau fasilitas kesehatan utk kedokteran militer
o Tahun 1811 : Thomas Stanford Raffles mendirikan Civil
medical Service dan dilakukan program vaksinasi dan pemberantasan penyk kelamin
o Tahun 1817 : didirikan “Burgelyke Geneeskundig
Dients (BGD) yang melayani kesehatan umum
o Tahun 1819 : didirikan Stands-verbandhuis di Jakarta
untuk pengobatan dan perawatan
o Tahun 1853 : Dr W. Bosh mendirikan sekolah Dokter Jawa o Tahun 1882 : pemerintah Belanda mengeluarkan
Undang-undeng Hygiene
o Tahun 1911 : dikeluarkan UU Wabah dan Karantina o Tahun 1924 : Dr. J.L. Hydrich melancarkan Program
Pendidikan Kesh Masy di pedesaan Pulau Jawa
o Tahun 1950 : program kesh masy dihidupkan di RI atas
bantuan Unicef
o Tahun 1952 : dibentuk Direktorat KIA di Depkes o Tahun 1956 : dirintis UKS
o Tanggal 12 Nopember 1959 : dicanangkan program
pemberantasan malaria, pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Nasional
o Tahun 1960 : dekeluarkan UU tentang Pokok-pokok
Kesehatan.
o Tahun 1968: diperkenalkan konsep Puskesmas dan
dilancarkan program KB Nasional
o Tahun 1982: dikeluarkan konsep Sistem Kesehatan
Nasional
o Tahun 2009 Kesehatan UU No. 36 ttg kesehatan (terbaru)
Penyakit menular
Lingkungan yang buruk
PERUBAHAN PEMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Standar hidup meningkat
Ledakan Populasi
Sasaran : Individu
Hubungan : dokter / Pasien ( ada jarak)
Sifat : Reaktif
Aspek : Biologis manusia
Sasaran : Masyarakat
Hubungan : Kemitraan
Sifat : Proaktif
Aspek : Manusia secara utuh
Kuratif Preventif
Winslow (1920) :
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat, untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-2 menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
e. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya
Pengetahuan (knowledge)
Tersusun secara sistematis
Menggunakan pemikiran
Obyektif (dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain)
Pendekatan komunikatif yang berlandaskan
kreatifitas dan imajinasi bagi pembawa misi kesehatan
masyarakat,
merupakan watak dan kriteria (performance)
Seba gai ilmu mencakup elemen-elemen:
Seba gai seni
mengandung penger tian
Epidemiologi
Statistik kesehatan
Kesehatan lingkungan
Ilmu perilaku
Administrasi kesehatan
Gizi masyarakat
Kesehatan kerja
dll
Pemberantasan penyakit
Perbaikan sanitasi lingk.
Pemberantasan vektor
Penyuluhan kesehatan
Pelayanan KIA
Pembinaan gizi masy
Pengawasan obat & minuman
dll
Ilmu (medical biology & social sciences)
Seni (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif)
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT,
H.L BLUM (1964)
Derajat Kesehatan
Masy.
Environment
Behaviour
Heredity Health
Ada 5 (lima) hal mendasar yang mendorong dilakukannya pengembangan Sistem Kesehatan Masyarakat, diantaranya : Perubahan-perubahan mendasar pada dinamika kependudukan
mendorong lahirnya transisi demografis dan epidemiologis;
Temuan-temuan substansial dalam IPTEK yang membuka cakrawala baru dalam memandang proses hidup, sehat, sakit, dan mati;
Tantangan global sebagai akibat kebijakan perdagangan bebas, serta pesatnya revolusi dalam bidang informasi, telekomunikasi, dan
transportasi;
Perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap status dan upaya kesehatan;
Demokratisasi di segala bidang yang menuntut pemberdayaan dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan.
VISI DAN MISI KEMENTERIAN KESEHATAN
Arpan Tombili
Program Studi D3 Kebidanan
STIK Avicenna Tahun 2013
SASARAN Prevalensi gizi-kurang pada anak balita :
25,8% 20%.
MDGs 2015 INDKT 2009 2025
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
REFLEKSI ...
Derajat kesehatan masy. meningkat tetapi beberapa
penyakit menular spt Demam berdarah, TB , Malaria, HIV-Aids masih tinggi dan cenderung meningkat. Demikian juga dengan penyakit tdk menular spt Jantung, hipertensi,
Diabetes Militus, Kanker, ganguan kejiwaan cenderung meningkat,
Masih ada kesenjangan akan akses dan kualitas pelayanan antar daerah kota dan desa, daerah pedalaman,
perbatasan dan terpencil,
Citra pelayanan yang masih kurang memuaskan yg
Perbedaan Penjaminan akan pelayanan kes. antar daerah (ada yang menjamin seluruh masy, ada yg menjamin hanya masy. miskin, dan ada yg menjamin miskin dan sektor
informal, ada yg menjamin rawat jalan hingga rawat inap
kls.III dan ada yg menjamin hanya rawat inap kelas III), kurang sinkron antar pusat, propinsi dan kab/kota juga masih banyak menimbulkan keluhan tidak kepuasan masyarakat
Perilaku masyarakat dan lingkungan yang kondusif hidup sehat belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan diharapkan
Perkembangan daerah menuju perkotaan baru, pengaruh budaya dari luar dalam penggunanaa IPTEK tanpa batas, berpotensi sebagai ancaman bagi masyakat kedepan akan munculnya penyakit menular sepertio DBD, malaria dan
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Goal 2 : Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua
Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak
Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
Goal 6 : Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria Dan (TB)
Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup
MDGs
2015RPJM 4
(2020-2024)
RPJM 1
(2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan
demokratis, dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih baik. kualitas SDM, membangun
kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
RPJM 3
(2015-2019) Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem-bangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masya-rakat Indonesia
yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif.
NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Pro Rakyat
Mendahulukan kepentingan rakyat & yg terbaik utk rakyat 2. Inklusif
Semua program bangkes hrs melibatkan semua pihak 3. Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dgn kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dlm mengatasi
permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien 5. Bersih
V I S I
MASYARAKAT YANG MANDIRI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT DAN BERKEADILAN
M I S I
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan MEMBUAT masyarakat
RAKYAT 2. Melindungi kesehatan masyarakat SEHAT dgn menjamin tersedianya upakes yg
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan 4. menciptakan tata kelola
DASAR PEMBANGUNAN
KESEHATAN
UU No. 17 Thn 2007 tentang RPJP Thn 2005-2025.
Menyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan dasar :
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan kemandirian
pembangunan kesehatan mampu
3. Adil dan merata.
4. Pengutamaan dan manfaat
Pembangunan kesehatan mengutamakan kepentingan umum, pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, berdasarkan pada dasar kemitraan dan sinergisme yang dinamis dengan perhatian khusus pada penduduk rentan dengan masalah kesehatan dengan nilai-nilai :
Berpihak pada rakyat
Bertindak cepat dan tepat
Kerjasama Tim
Integritas yg tinggi
Transparansi
SKN dapat terlaksana dengan baik apabila mengacu pada :
1. HAM Hak Asasi Manusia
(tidak membeda-bedakan) 2. Sinergisme dan kemitraan
atau harus ada
KISS Koordinasi, Informasi, Sinkronisasi dan Sinergisme.
antar pelaku,sistim dan subsistim atau sektor, dengan menggalang kemitraan dan
3. Komitmen dan good governance
pembangunan kesehatan memerlukan komitmen (dukungan dan kerja sama) dari para pelaku, diselenggarakan secara
Demokratis Trasparan Rasional
Profesional good governance Akuntabel (tanggungjawab)
4. Dukungan regulasi (peraturan perundangan) 5. Antisipatif dan pro aktif
diperlukan antisipasi dan pro aktif pada perubahan lingkungan yang sewaktu-waktu dapat terjadi (KLB dan bencana)
6. Responsif gender
7. Kearifan lokal
memperhatikan dan dapat menyesuaikan dengan potensi dan kondisi daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
8. Upaya kesehatan dilaksanakan secara komprehensif
yaitu upaya peningkatan
pencegahan paripurna
pengobatan terpadu
SERING MENJADI KENDALA
Fasilitas Kesehatan akibat keadaan geografik
Masyarakat tidak mampu membayar biaya pelayanan kesehatan
Mindset yang belum bisa menerima jenis pelayanan yang ada
Masalah kesehatan bersifat multidimensi
lintas batas & antar wilayah (Pembangunan
ROADMAP REFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT
1. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemenuhan BOK
2. Distribusi SDM Kesehatan yang adil dan merata 3. Pemanfaatan obat generik (ketersediaan,
keterjangkauan diseluruh fasilitas kesehatan 4. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
5. Pelayanan Kesehatan di Daerah yang Bermasalah Kesehatan (PDBK)
6. Reformasi Birokrasi
Program unggulan untuk
mengatasi kendala Tersebut
BOK dan Jaminan Persalinan
(Jampersal) merupakan upaya unggulan yang dapat mempercepat target MDGs
BOK dan Jampersal dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
ISU STRATEGIS
1. Derajat kesehatan mengalami kemajuan ( AKB ↓, AKI
↓, Prevalensi Gizi ↓, UHH ↑) TAPI Disparatis derajat kesehatan antar wilayah/kelompok di tingkat sosial ekonomi makin tinggi
2. Adanya beban ganda (penyakit menular meningkat dan bertambah jenisnya ditambah dengan penyakit tidak menular /degeneratif mulai muncul)
3. Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan cenderung menurun
5. Upaya pelayanan kesehatan belum merata dengan berbagai kendala (geografis, tenaga SDM dan sarana SDA)
6. Biaya Operasional Kurang
7. Sistem pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban belum baik, karena kepastian hukum yang belum jelas
46
ARAH BANGKES JANGKA PANJANG (2005-2025)
TUJUAN BANGKES
I. SASARAN HASIL
U
NO INDKT 2009 2025 1 UHH 69 73,7 2 IMR 32,3 15,5 3 MMR 262 74 4 KR GIZI 26 9,5
UU No. 17/2007 tentang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025
1. Bangnas wawasan kes. 2. Pemberdayaan Mas &
daerah
3. Pengembangan upaya & pembiayaan kes. 4. Pengembangan &
pemberdayaan SDM-Kes
5. Penangg. Kead Darurat Kes
• Pemb.Pendidikan dan Kesehatan: investasi peningkatan Sumber Daya Manusia • Arah Pemb. Kesehatan: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bg setiap orang agar peningkatan der kes setinggi2nya dpt terwujud • Dasar Pemb Kes: perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
TUJUAN BANGKES
II. SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN 2010 - 2014
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat. 2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antarwilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta Gender
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin. 5. Meningkatnya PHBS pada tingkat rumah tangga dari 50%
menjadi 70%
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di DTPK. 7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit
tidak menular.
III. SASARAN KEGIATAN
1. Menggerakkan dan membudayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan harapan :
Seluruh desa menjadi desa siaga
Seluruh masyarakat ber PHBS
Seluruh keluarga sadar gizi
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harapan :
Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko terlindungi dari penyakit
Setiap desa tersedia SDM yang kompoten
Setiap desa tersedia/cukup obat esensial dan alkes dasar
Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau/dijangkau diseluruh wilayahnya
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan eavalusi kesehatan dengan harapan :
Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
Setiap KLB tertanggulangi secara cepat dan tidak menimbulkan dampak
Ketersediaan farmasi, makanan den perbekalan memenuhi syarat
Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai standar kesehatan
Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan dengan harapan :
Pembangunan kesehatan merata
Anggaran diutamakan Promotif dan Preventif
66,2 Thn
Meningkatnya
UHH menjadi 72,0
thn
72,6 Thn
34 per 1000 KH
Menurunnya AKB menjadi
24 per 1000
Menurunnya AKI menjadi 118 per
100.000 kh
102 per 100.000 KH
18,4% pada anak balita
Menurunnya prevalensi
gizi-kurang pada anak balita menjadi 15%.
18,8%
8 Tujuan
EDUCATION
CAPAIAN 2007 RPJMN 2010 – 2014
PEPRES No: 5/2010 MDG 2015/KK
Poverty & Hunger
SASARAN DEPKES TAHUN 2005 - 2009
UHH 66,2 Th 70,6 Th
AKB 35 26/1000 KH
AKI 307 226/100.000 KH
PREVALENSI GIZI KURANG ANAK
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
(KEMENTERIAN KESEHATAN 2009)
• Angka Kelahiran Kasar (CBR) sebesar 19,5 per 1.000 penduduk.
• Dalam satu tahun di Indonesia terdapat kelahiran baru sebesar 4.622.741 (ibu bersalin)
• Proporsi persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 25,13% ( 1.161.695 Org )
PROGRAM – PROGRAM KESEHATAN
1. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Program lingkungan sehat
3. Program upaya kesehatan Masyarakat 4. Program Upaya Kesehatan Perorangan
5. Program pencegahan & pemberantasan penyakit 6. Program perbaikan gizi Masyarakat
7. Program Sumber Daya Kesehatan
8. Program Obat dan perbekalan Kesehatan
10. Program penelitian dan pengembangan kesehatan 11. Program pendidikan kedinasan
12. Program pengelolaan SDM aparatur 13. Program penyelenggaraan/pegelolaan
kepemerintahan dan pengawasan akuntabalitas aparatur negara