hasanah
-empowering-t r u s -empowering-t
IDX:BBSY
Laporan Tahunan
fostering
hasanah
empowering
-t r u s -t
Tema ini mengangkat latar belakang bahwa tahun 2015 merupakan tahun yang sulit.
Sulit bagi perekonomian Indonesia pada umumnya dan juga berimbas pada industri
perbankan syariah pada khususnya. Namun demikian, usaha mikro tetap menjadi salah
satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, tema Laporan Tahunan
2015 ini berusaha mengangkat kekuatan dan perjuangan usaha mikro yang kemudian
diadopsi oleh BNI Syariah sebagai tema untuk tetap berjuang menjadi bank syariah
pilihan masyarakat yang membawa esensi kebaikan (hasanah).
This theme raised the background that 2015 was a difficult year. Difficult for the Indonesian
economy in general and also give impact on sharia banking industry in particular. However,
micro-enterprises remains one of the backbone of the Indonesian economy. Therefore, the theme of
Annual Report 2015 tried to raise the power and the resillience of micro enterprises, which was
later adopted by BNI Syariah as the theme to keep striving to be people’s choice of sharia bank
7
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights6
IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights
9
IKHTISAR SUKUK Sukuk Highlights10
PERISTIWA PENTINGEvent Highlights
Kinerja 2015
2015 performance
laporan manajemen
management report
16
LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Sharia Supervisory Board Report40
PROFIL DIREKSI Board of Directors Profile20
PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAH Sharia Supervisory Board Profile22
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report
30
PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile
34
LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report
profil perusahaan
Company Profile
48
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information50
VISI DAN MISIvision and Mission
52
SEKILAS BNI SYARIAHBNI Syariah at a Glance
54
KEGIATAN USAHA DAN PRODUK Business Activities and Products SEGMEN USAHAPRODUK DAN JASA
56
Bussines Segmen60
Products and Services71
JARINGAN DAN WILAYAH OPERASIONAL Network and Operational Area74
STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Structure and Composition of Shareholders76
STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure
78
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certificationstinjauan usaha dan operasional
Operational and Business Review
86
TINJAUAN SEGMEN USAHA Review of Business Segments144
RISIKO BISNIS KOMERSIAL DAN RITEL Commercial and Retail Business Risk119
SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
132
TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology
138
AUDIT INTERNALInternal Audit
140
STRATEGI DAN KEUANGAN Strategy and Finance156
PEMASARAN Marketing162
SENTRA KASCash Center
164
MANAJEMEN AKTIVA TETAP DAN PENGADAAN BARANG DAN JASAFixed Assets Management and Goods and Services Procurement
171
PENGEMBANGAN OPERASIONAL Operational Developmentanalisis dan PemBahasan manajemen
management discussion and analysis
180
ANALISIS MAKRO DAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAHMacro and Sharia Banking Industry Analysis
190
TINJAUAN KEUANGANFinancial Review
207
STRATEGI PEMASARAN DAN FOKUS MANAJEMEN Marketing Strategy and Management Focus215
PROSPEK USAHA Business Prospect218
STRATEGI BISNIS TAHUN 2016 Business Strategy in 2016daftar isi
tata Kelola perusahaan
Corporate Governance
226
LATAR BELAKANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance Implementation Background
277
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Committees under the Board of Commissioners245
STRUKTUR GCGStructure of GCG
293
DIREKSI Board of Directors246
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders3 1 1
KOMITE DI BAWAH DIREKSICommittees under the Board of Directors
326
SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary
331
AUDIT INTERNALInternal Audit
341
AUDIT EKSTERNALExternal Audit
342
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control System343
FUNGSI KEPATUHAN Compliance Function250
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Sharia Supervisory BoardTRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Financial and Non-Financial Transparency
355
360
ANTI GRATIFIKASI Anti Gratification361
KEBIJAKAN BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGATIONBuy Back Shares and Buy Back Obligation Policy
361
MANAJEMEN RISIKO Risk Management363
PERKARA HUKUM DAN SANKSI ADMINSTRATIF Legal Dispute and Administrative Sanction381
ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA Code of Conduct391
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Whistleblowing System398
KETERBUKAAN INFORMASI Information Disclosure354
BATAS MAKSIMUM PENYALURAN DANA Financing LimitPENDAPATAN DANA NON-ZAKAT DAN PENGGUNAANNYA
Non-Zakat Proceed and its Realization
356
PENERAPAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME Implementation of Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism
358
263
DEWAN KOMISARIS Board of CommissionerstanGGunG jawaB sOsial PeRusahaan
Corporate social Responsibility
408
LATAR BELAKANG Background420
LINGKUNGAN Environmental420
KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN & KESELAMATAN KERJAEmployment, Occupational Health & Safety
4 1 1
PILAR PROGRAM CSRPillars of CSR Program
412
SUMBER DANA, ANGGARAN, DAN REALISASI BIAYA CSRSource of Fund, Budget, and Realization of CSR Program
425
TANGGUNG JAWAB TERHADAP NASABAH Responsibility to the Customers413
PENGEMBANGAN SOSIAL & KEMASYARAKATAN Social & Community DevelopmentinfORmasi tamBahan
JARINGAN KANTOR CABANG MIKRO Micro Branches
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2015
Accountability Statement of Annual Report 2015 REFERENSI KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2015
Kinerja 2015
2015 performance
i
7
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights6
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights9
IKHTISAR SUKUK Sukuk HighlightsiKhtisar Kinerja
PerformanCe HigHligHts
PERTUMBUHAN LABA BERSIH
net income growth
2014
2015
PERTUMBUHAN DPK
PERTUMBUHAN ASET
asset growth
PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN
JUMLAH ASET
total assets
DANA PIHAK KETIGA
third Party fund
DANA PIHAK KETIGA
third Party fund
PEMBIAYAAN
financing
14.708.504 11.242.241 11.422.190
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
19.492.112 23.017.667 15.044.158 17.765.097 16.246.405 19.322.756
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
39,98
%
18,94
%
18,09
%
18,09
%
Tabungan
Saving Account
Giro
Current Account
Deposito
Time Deposit
1.507.192
7.410.669 10.404.894
5.957.067 8.873.253
LABA RUGI
income statement
NERACA
Balance sheet
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
KeTerangan 2011 2012 2013 2014 2015 DESCRIPTION
Jumlah Aset 8.466.887 10.645.313 14.708.504 19.492.112 23.017.667 Total Assets
Jumlah Aset Produktif 7.826.113 9.769.272 13.647.597 17.388.598 20.286.767 Total Earning Assets
Pembiayaan yang Diberikan 5.310.292 7.631.994 11.242.241 15.044.158 17.765.097 Financing
Penempatan Surat Berharga 482.287 1.119.130 1.995.502 1.884.213 2.301.687 Securities Placement
Penyertaan - - - Participation
Dana Pihak Ketiga 6.752.263 8.947.729 11.422.190 16.246.405 19.322.756 Third Party Fund
Giro 894.565 1.468.456 1.499.694 1.416.085 1.507.192 Current Account
Tabungan 2.612.379 3.776.960 5.005.741 5.957.067 7.410.669 Saving Account
Deposito 3.245.319 3.702.313 4.916.755 8.873.253 10.404.894 Time Deposit
Jumlah Liabilitas 1.301.983 2.185.658 3.838.672 3.084.547 3.310.505 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.076.677 1.187.218 1.304.680 1.950.000 2.215.658 Total Equity
Modal Saham 1.001.000 1.001.000 1.001.000 1.501.500 1.501.500 Stock Capital
KeTerangan 2011 2012 2013 2014 2015 DESCRIPTION Pendapatan Pengelolaan Dana
oleh Bank sebagai Mudharib
784.144 936.406 1.333.245 2.026.108 2.429.243 Revenue from Fund Management as Mudharib
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
(252.413) (291.056) (418.332) (691.444) (846.069) Third Parties’ Share on Return of Temporary Syirkah Funds
Hak Bagi Hasil Milik Bank 531.731 645.350 914.913 1.334.664 1.583.174 Bank’s Share in Profit Sharing
Pendapatan Usaha Lainnya 61.818 84.109 146.964 100.387 118.814 Other Operating Income
Pendapatan Operasional 593.549 729.459 1.061.877 1.435.051 1.701.988 Income from Operation
Beban Operasional (388.918) (673.953) (878.405) (1.119.482) (1.193.136) Operating Expenses
(Penyisihan)/pembalikan penyisihan kerugian aset produktif
(108.581) 85.721 8.244 (93.246) (221.253) (Provision)/reversal of possible losses on earning assets
Pendapatan/Beban Non Operasional – Bersih
(6.794) (3.483) (12.100) (2.190) 20.169 Non-operating Expense – Net
Laba Sebelum Pajak 89.256 137.744 179.616 220.133 307.768 Income Before Tax
Laba Bersih 66.354 101.892 117.462 163.251 228.525 Net Income
Jumlah Pendapatan Komprehensif
55.707 98.601 117.462 163.251 265.658 Total Comprehensive Income
Laba Bersih per Saham Dasar dan Dilusian
55.596 98.404 117.228 136.650 152.198 Basic and Diluted Earnings per Share*
iKhtisar Keuangan
*) Rupiah penuh *) Full Rupiah amount
RASIO KEUANGAN PENTING
Key financial ratios
KeTerangan 2011 2012 2013 2014 2015 DESCRIPTION
Coverage Ratio 73,40% 76,88% 91,27% 90,73% 84,51% Coverage Ratio
Tingkat Pengembalian Aset 1,29% 1,48% 1,37% 1,27% 1,43% Return on Assets
Tingkat Pengembalian Ekuitas 6,33% 9,31% 9,65% 10,83% 11,39% Return on Equity
Rasio Kecukupan Modal dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
20,75% 19,29% 16,54% 18,76% 18,16% Capital Adequacy Ratio (CAR) to Credit Risk
Rasio Kecukupan Modal dengan Memperhitungkan
Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar
20,67% 19,07% 16,23% 18,43% 18,11% Capital Adequacy Ratio (CAR) to Credit and Market Risk
Rasio Kecukupan Modal dengan Memperhitungkan
Risiko Kredit/Penyaluran Dana, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional
- - - 16,26% 15,48% Capital Adequacy Ratio (CAR) to Credit, Market, and Operational Risk
Aset Tetap Terhadap Modal 8,03% 12,79% 13,46% 10,96% 13,26% Fix Assets to Capital
Aset Produktif Bermasalah 2,72% 1,58% 1,53% 1,61% 2,35% Non Performing Earning
Assets
Pembiayaan Bermasalah Kotor 3,62% 2,02% 1,86% 1,86% 2,53% NPF Gross
Pembiayaan Bermasalah Bersih 2,42% 1,42% 1,13% 1,04% 1,46% NPF Net
PPA Produktif terhadap Aset Produktif
1,68% 1,33% 1,45% 1,50% 1,90% Allowance for Possible
Losses on Earning Assets
Pemenuhan PPA Produktif 100,03% 100,46% 101,72% 110,35% 108,01% Allowance for Possible Losses
Margin Pendapatan Bersih 8,07% 11,03% 9,51% 8,15% 8,25% Net Yield Margin (NYM)
Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
90,89% 88,79% 88,11% 89,80% 89,63% Operating Expenses to Operating Revenues
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 120,93% 184,10% 294,22% 158,18% 149,41% Liabilities to Equity
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 15,38% 20,53% 26,10% 15,82% 14,38% Liabilities to Total Assets
Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga
BAGI HASIL SUKUK MUDHARABAH BANK BNI SYARIAH I TAHUN 2015
Profit sharing of sukuk mudharabah Bank Bni syariah i Year 2015
SuKuK Mudharabah banK bnI SyarIah I Tahun 2015
Sukuk Mudharabah Bank BNI Syariah I Year 2015
Emisi Rp500.000.000.000 Emission
Tanggal Terbit 26 Mei 2015 Date of Issuance
Jatuh Tempo 26 Mei 2018 Maturity Date
Tingkat Bagi Hasil 9,25% Equivalent Rate
Nisbah 15,35% Profit Sharing
Peringkat idAA+(sy) oleh PEFINDO Rating
PeMbayaran Periode Pembayaran bulan Pembayaran nominal yang
dibayarkan Tingkat bagi hasil (%)
Payment Payment Period Payment Month Amount Paid (Rp) Equivalent Rate (%)
I Mei, Juni, Juli Agustus 11.548.224.051,82 9,24%
II Agustus, September,
Oktober
November 11.377.284.943,03 9,10%
iKhtisar suKuK
suKuK HigHligHts
Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain In full Rupiah, unless state otherwise
peristiwa penting
signifiCant events
Apresiasi Layanan Cabang bertempat di Kantor Pusat BNI Syariah
Awarding of Branch Service located at Head Office of BNI Syariah
Peluncuran Kartu Haji dan Umrah Indonesia
Launching of Hajj and Umrah Indonesia Card
Grand Launching MPN-G2 bertempat di Kementerian Keuangan
Grand Launching of MPN-G2 located at the Ministry of Finance
RUPS Tahunan BNI Syariah
Annual GMS of BNI Syariah
JANUARI
January
JANUARI
January
FEBRUARI
february
FEBRUARI
february
28
30
17
Meeting Penerbitan Sukuk Mudharabah BNI Syariah bertempat di Kantor Pusat BNI Syariah
Meeting of Sukuk Mudharabah BNI Syariah Issuance located at BNI Syariah Head Office
MARET
march
02
Puncak perayaan acara Milad BNI Syariah kelima bertepatan dengan acara Jejak Sajadah Ramadhan di Masjid Sunda Kelapa
Commemoration of BNI Syariah fifth anniversary coincided with the event of Jejak Sajadah Ramadhan at Sunda Kelapa Mosque
JUNI
June
19
Penerbitan Sukuk Mudharabah I Bank BNI Syariah Tahun 2015 bertempat di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta
Issuance of Sukuk Mudharabah I Bank BNI Syariah Year 2015 located at Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta
APRIL
april
15
Woman’s day bekerja sama dengan detik.com, bertempat di Area Piazza Gandaria City, Jakarta
Woman’s day in cooperation with detik. com, located at Area Piazza Gandaria City, Jakarta
MEI
may
peristiwa penting
signifiCant events
Launching Tabungan SimPel iB Hasanah di Surabaya
Launching of Tabungan SimPel iB Hasanah at Surabaya
Kunjungan ke media Malang Pos, Radar Malang, JTV, Jawa Pos, dan Harian Surya di Malang
Media visit to Malang Pos, Radar Malang, JTV, Jawa Pos, and Harian Surya at Malang
Forum Kajian Hasanah bertempat di Kantor Pusat BNI Syariah
Hasanah Study Forum at BNI Syariah’s Head Office
OKTOBER
october
NOVEMBER
november
NOVEMBER
november
27
13
25
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan bertempat di halaman utama Kantor Pusat BNI Syariah
Independence Day Ceremony held at the courtyard of BNI Syariah’s Head Office
AGUSTUS
august
17
Qurban Party Hasanah bertempat di seluruh cabang BNI Syariah
Qurban Party Hasanah held at all branches of BNI Syariah
SEPTEMBER
Peresmian Kegiatan Mutiara Bangsa Berhasanah di Yogyakarta
Inauguration of Mutiara Bangsa Berhasanah Event at Yogyakarta
Kunjungan ke media Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar di Bandung
Media visit to Pikiran Rakyat and Tribun Jabar at Bandung
NOVEMBER
november
DESEMBER
December
30
21
Penyelenggaraan Business Meeting BNI Syariah bertempat di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta
Business Meeting of BNI Syariah located at Royal Ambarukmo Hotel, Yogyakarta
DESEMBER
December
02-04
Relokasi Kantor Cabang Depok
Relocation of Depok Branch Office
DESEMBER
laporan manajemen
management report
ii
lap
or
an m
an
16
LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAHSharia Supervisory Board Report40
PROFIL DIREKSI Board of Directors Profile
20
PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAHSharia Supervisory Board Profile22
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report30
PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile34
LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Reportlap
or
an m
an
laporan dewan pengawas sYariah
sHaria suPervisorY BoarD rePort
Kh ma’ruf amin
Ketua dewan Pengawas Syariah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga limpahan berkah dan rahmat-Nya selalu untuk kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW Sang Suri tauladan Penerang Alam. Semoga kita mendapat syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, patut kiranya saya atas nama Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengucapkan selamat kepada manajemen dan seluruh karyawan BNI Syariah atas pencapaian kinerja yang membanggakan. DPS turut bersyukur bahwa di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang membayangi sepanjang tahun 2015, BNI Syariah masih bisa menjaga dan mempertahankan kinerja positifnya.
Selama tahun 2015, DPS telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, DPS terlibat dalam serangkaian kegiatan rapat baik rapat internal, rapat dengan Direksi atau dengan jajaran di bawah Direksi, atau rapat dengan Dewan Komisaris. DPS juga telah melakukan review atas suatu kebijakan atau SOP yang telah/ akan ditetapkan dengan memberikan opini atau rekomendasi berdasarkan ketentuan syariah serta melakukan review atas pelaksanaan produk penghimpunan dana, penyaluran dana, maupun pelayanan jasa BNI Syariah dengan cara mengambil uji petik transaksi sebagai bahan penilaian dan memberikan rekomendasi-rekomendasi berdasarkan ketentuan syariah.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan DPS BNI Syariah selama tahun 2015 antara lain mencakup:
1. Rapat dan diskusi dengan pihak internal terkait pemenuhan prinsip syariah.
2. Mewakili dan/atau mendampingi BNI Syariah untuk rapat, diskusi dan konsultasi kepada pihak eksternal terkait dengan pemenuhan prinsip syariah.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
All praise and gratitude to Allah Almighty, the Most Gracious and Most Merciful. May His grace and blessings be always upon us. Shalawat and salutation may always be enormously delivered to the Prophet Muhammad SAW our role model.
On this occasion, allow me on behalf of the Sharia Supervisory Board (DPS) to congratulate the management and all employees of BNI Syariah upon its encouraging achievements. DPS also grateful that amid the economic uncertainty throughout 2015, BNI Syariah was able to maintain performance and improve its positive performance.
During 2015, DPS has carried out its duties and responsibilities in accordance with Good Corporate Governance principles. In order to carry out the duties and responsibilities, DPS has involved in a series of meetings namely internal meeting, meeting with the Board of Directors or with the level under the Board of Directors, or meeting with the Board of Commissioners. DPS has also reviewed the policy or SOP which have been or will be set by providing opinion or recommendation based on sharia compliance and reviewed the implementation of funding products, financing products, and BNI Syariah services by taking a sample test of transaction as an assessment material and provided recommendations based on sharia compliance.
The oversight activities carried out by the DPS of BNI Syariah during 2015, among others, as follows:
1. Holding a meeting and discussion with relevant internal parties in accordance with the compliance of sharia principle. 2. Representing and/or assisting BNI Syariah in the meeting,
discussion, and consultation with external parties in relevant with the compliance of sharia principle.
di tengah ketidakpastian ekonomi, Bni syariah muncul
sebagai lembaga keuangan syariah yang mencoba untuk
meramaikan pasar modal syariah nasional.
3. Mengawasi proses pengembangan produk baru atau fitur produk yang dituangkan dalam ketentuan internal atau SOP agar sesuai dengan fatwa DSN-MUI.
4. Menilai secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap pelaksanaan penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank.
5. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja BNI Syariah dalam melaksanakan tugasnya. 6. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang terkait dengan
pemenuhan prinsip syariah dan menyampaikan hasil evaluasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
7. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang terkait dengan pemenuhan prinsip syariah serta menyampaikan hasil evaluasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS kepada Direksi dan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan DSN-MUI dalam bentuk Laporan Hasil Pengawasan DPS.
Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2015, DPS
menyampaikan bahwa secara umum operasional BNI Syariah telah sesuai dengan prinsip syariah, Fatwa DSN-MUI, dan opini DPS. Kesalahan/kekurangan yang terjadi pada kegiatan operasional dikarenakan perbedaan pemahaman individu atas suatu Produk dan Pedoman Operasional Bank. Atas kesalahan/kekurangan tersebut, DPS merekomendasikan agar segera dilakukan perbaikan-perbaikan setelah kesalahan/kekurangan tersebut diketahui. Apabila terdapat unsur kesengajaan sehingga terdapat prinsip syariah yang tidak terpenuhi, maka terhadap kesalahan/ kekurangan yang disengaja tersebut harus ada ganjaran.
Pemenuhan pada prinsip syariah memang tidak mudah, namun juga tidak boleh disepelekan. Hal ini terkait dengan sah atau tidaknya pendapatan yang dibukukan oleh BNI Syariah. Oleh karena itu, seluruh kegiatan operasional BNI Syariah harus dipastikan berjalan sesuai dan memenuhi prinsip-prinsip dan ketentuan yang berlaku, khususnya pemenuhan prinsip syariah. Apa artinya membukukan pendapatan yang besar namun kualitasnya tidak baik apalagi jika kualitas pemenuhan prinsip syariahnya diabaikan. Insya Allah dengan kesadaran dan komitmen yang kuat maka kualitas BNI Syariah semakin tahun akan selalu meningkat lebih baik dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
Dengan kerja sama yang baik dari Direksi dan unit-unit kerja BNI Syariah, semua kegiatan baik pada aspek pengembangan produk baru, fitur produk, hingga kegiatan operasional dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku di bank syariah. Sebagaimana diketahui, bahwa DPS menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk mengawasi pengembangan produk dan fitur baru. Kajian telah dilakukan terhadap pemenuhan prinsip syariah terutama dalam hal kesesuaian atau adanya ketidaksesuaian serta ada dan tidaknya rujukan fatwa.
3. Supervising the compliance of new product development process which applied into internal policy or SOP to conform with the DSN-MUI fatwa.
4. Conducting regular review on the compliance of sharia principle toward the mechanism of funding, lending, and bank’s service.
5. Requesting data and information related to the sharia aspect from the BNI Syarah’s task force in carrying out its duties. 6. Evaluating risk management policy related to the compliance of
sharia principle and report the evaluation result to the Board of Directors and Board of Commissioners.
7. Evaluating the Board of Directors’ accountability toward the implementation of risk management policy in relevant to the compliance of sharia principle and report the evaluation result to the Board of Directors and Board of Commissioners. 8. Reporting the oversight result of DPS to the Board of Directors,
Board of Commissioners, FSA (Financial Services Authority/ OJK), and DSN-MUI in the form of DPS Monitoring Report
In accordance with the DPS monitoring result during 2015, DPS stated that the operation of BNI Syariah in general has complied with sharia principle, DSN-MUI fatwa, and DPS opinion. Fault/flaw that occured in operating activities was due to the differences on an individual’s understanding of Products and Bank Operations Guideline. Upon any fault/flaw that occured, DPS recommended that immediate improvements should be made after such fault/ flaw has occured. If there was a deliberate intention so that there were sharia principles could not be met, then such deliberate fault/flaw shall be rewarded.
Compliance toward sharia principles is not an easy task, but it should also not be underestimated. It relates to the validity of the revenue recorded by BNI Syariah. Therefore, all operations of BNI Syariah must be ensured in accordance with and has met the prevailing principles and regulations, particularly in compliance toward sharia principles. What does it mean to book such great earnings but its quality is put aside, especially if the compliance with sharia principles is ignored. Insha Allah, along with great awareness and commitment BNI Syariah will have better quality every year.
Seluruh aktifitas DPS tersebut juga telah didokumentasikan dan dilaporkan kepada OJK dan DSN-MUI dalam bentuk Laporan Hasil Pengawasan DPS.
Terhadap penerbitan sukuk, DPS mengapresiasi strategi
manajemen dalam rangka menghimpun modal melalui penerbitan sukuk. Diterbitkannya Sukuk Mudharabah BNI Syariah 2015 menjadi modal penting bagi BNI Syariah dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat luas. Di tengah ketidakpastian ekonomi, BNI Syariah muncul sebagai lembaga keuangan syariah yang mencoba untuk meramaikan pasar modal syariah nasional sekaligus meyakinkan investor bahwa bersama BNI Syariah “Anda akan berhasil melewati masa ketidakpastian ekonomi ini dengan keuntungan yang adil dan sesuai dengan prinsip syariah”.
Menyongsong tahun 2016, DPS berharap agar BNI Syariah dapat terus menjaga bahkan meningkatkan kinerjanya semaksimal dan sebaik mungkin dengan tetap menjaga pemenuhan prinsip kehati-hatian dan syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. DPS bersyukur bahwa komunikasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, maupun Divisi tetap terjaga dengan baik. Sinergi yang telah dibangun melalui rapat-rapat periodik dengan Dewan Komisaris, Direksi maupun Divisi agar senantiasa dijaga dan terus ditingkatkan dalam rangka menjaga kualitas kegiatan operasional BNI Syariah agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melanggar prinsip Syariah
Sekali lagi DPS turut bersyukur atas pencapaian kinerja BNI Syariah yang menggembirakan di tahun ini. Pada kesempatan ini DPS juga senantiasa mengingatkan manajemen BNI Syariah agar tetap berkomitmen untuk menjaga pemenuhan prinsip-prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akhir kata, DPS berharap agar BNI Syariah dapat mewujudkan visinya untuk menjadi bank syariah terbaik di Indonesia.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
documented and reported to the OJK and DSN-MUI in the form of DPS Monitoring Report.
Upon sukuk issuance, DPS appreciated the strategy of raising capital through sukuk issuance. The issuance of Sukuk Mudharabah BNI Syariah 2015 became an essential capital for BNI Syariah in developing good relation with the public. In the midst of economic uncertainty, BNI Syariah appeared as a sharia financial institution striving to enliven the domestic sharia capital market as well as reassuring investors that along with BNI Syariah “You will successfully passed this economic uncertainty and gain fair profit and in accordance with sharia principles”.
Embracing 2016, DPS expects that BNI Syariah could continue to maintain and improve its performance by upholding the compliance with prudence principle and sharia principle in carrying out its operations. DPS is grateful that the communication between the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Divisions is well maintained. The synergies that have been built through periodic meetings with the Board of Commissioners, Directors and Divisions should always be maintained and continually improved to maintain the quality of BNI Syariah’s operations in accordance with the prevailing provisions and do not violate the sharia principles.
DPS once again appreciates the encouraging achievement of BNI Syariah performance this year. On this occasion, DPS would also constantly remind that the management of BNI Syariah remains committed to maintain adherence to sharia principles as well as compliance with the prevailing laws and regulations. In conclusion, DPS expects that BNI Syariah would be able to actualize its vision to become the best sharia bank in Indonesia.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kh ma’ruf amin
Ketua dewan Pengawas Syariah
Kh ma’ruf amin
Ketua
Chairman
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang, Banten, 11 Maret 1943. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah sejak 19 Juni 2010 sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan No. 160 tanggal 22 Maret 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ushuluddin, Universitas Ibnu Chaldun tahun 1967 serta sebelumnya pernah mengenyam pendidikan di berbagai pesantren ternama di Indonesia.
Beliau memulai kariernya sebagai pengajar sejak tahun 1966 dan menjadi anggota BAZIZ DKI Jakarta pada tahun 1971. Beliau juga aktif sebagai Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta tahun 1971-1982, Direktur Lembaga Pendidikan dan Ketua Yayasan Al-Jihad tahun 1976, menjabat sebagai anggota Pleno Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 1990, anggota MPR RI tahun 1997 – 2004, Ketua Umum Yayasan Syekh Nawani Al-Bantani sekaligus sebagai Pengasuh Pesantren An-Nawawi sejak tahun 2001, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tahun 2007 – 2014, anggota Komite Perbankan Syariah (KPS) tahun 2008, Wakil Ketua Umum MUI tahun 2010 – 2015, Ketua Bidang Fatwa MUI tahun 2010 – 2015, Ketua Pleno Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) sejak tahun 2014, Anggota Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) sejak tahun 2014, Ketua Umum MUI sejak tahun 2015, dan Ketua Badan Pelaksanaan Harian Dewan Syariah Nasional (BPH-DSN) sejak tahun 2015.
Indonesian citizen, born in Tangerang, Banten, on March 11, 1943. Serving as Sharia Supervisory Board since June 19, 2010 in accordance with the Company’s Establishment Deed No. 160 dated March 22, 2010. He earned Bachelor Degree from Faculty of Ushuluddin, Ibnu Chaldun University in 1967 and also graduated from several reputable pesantren in Indonesia.
He started his career as teacher since 1966 and served as member of BAZIZ DKI Jakarta in 1971. He was also active as Head of A Commission of DKI Jakarta Regional Legislative Council in 1971-1982, Director of Education Institution and Chairman of Al-Jihad Foundation in 1976, served as Pleno Member of Indonesian Ulema Council (MUI) since 1990, member of People Representative Body of Republic of Indonesia in 1997 – 2004, Chairman of Syekh Nawani Al-Bantani as well as educator at Pesantren An-Nawawi since 2001, member of Presidential Advisory Board (2007 – 2014), member of Sharia Banking Committee (2008), Vice Chairman of MUI (2010 – 2015), Chairman of MUI Fatwa Council (2010 – 2015), Pleno Head of National Sharia Council – Indonesian Ulema Council (DSN-MUI) since 2014, Member of Committee for Sharia Financial Services Development (KPJKS) since 2014, Chairman of MUI since 2015, and Chairman of Daily Executive Board – National Sharia Council (BPH-DSN) since 2015.
profil dewan pengawas sYariah
dR hasanudin m. aG.
anggota
Member
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon, Jawa Barat, 4 Maret 1961. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah sejak 19 Juni 2010 sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan No. 160 tanggal 22 Maret 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda Fakultas Syariah dari Universitas Islam Tribhakti, Kediri tahun 1985, Sarjana Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 1989. Beliau kemudian memperoleh Magister Agama dalam studi Pengkajian Islam (konsentrasi syariah) dari IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 1997, dan telah menyelesaikan program Doktor dalam studi Pengkajian Islam (konsentrasi syariah) dari universitas yang sama pada tahun 2008.
Beliau memulai kariernya di sebagai anggota Tim Ahli LP.POM – MUI tahun 2006, kemudian menjabat sebagai anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS) – IAI tahun 2006 kemudian hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (BPH – DSN). Beliau juga aktif dalam kegiatan akademik dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah IIQ, Jakarta tahun 1993 – 1997 dan 1999 – 2002 serta menjadi dosen Hukum Islam di UIN dan IIQ hingga saat ini. Beliau juga aktif mengikuti berbagai seminar dan loka karya di bidang produk halal, ekonomi dan keuangan Syariah, baik sebagai peserta maupun narasumber, serta berpartisipasi aktif dalam penyiapan dan pembahasan fatwa-fatwa DSN–MUI.
Indonesian citizen, born in Cirebon, West Java, on March 4, 1961. Serving as Sharia Supervisory Board since June 19, 2010 in accordance with the Company’s Establishment Deed No. 160 dated March 22, 2010. He earned BA Degree of Sharia Faculty from Islam Tribhakti University, Kediri in 1985, Bachelor Degree of Sharia Faculty from State Islamic Institute (IAIN, currently UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta in 1989. He was later obtained Master Degree on Religion, Islamic Studies from IAIN (currently UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta in 1997, and obtained Doctorate Degree on Religion, Islamic Studies from the same university in 2008.
laporan dewan Komisaris
BoarD of Commissioners rePort
suBaRjO jOyOsumaRtO
Komisaris utama
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat,
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua, perkenankan saya mewakili Dewan Komisaris untuk menyampaikan hasil dari Laporan Pengawasan terhadap operasional BNI Syariah di tahun buku 2015.
LATAR BELAKANG KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL DAN INDONESIA
Dewan Komisaris bersyukur bahwa BNI Syariah dapat melalui tahun 2015 dengan baik. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang patut disyukuri terutama mengingat kondisi perekonomian global yang belum menunjukkan pemulihan signifikan dan secara tidak langsung juga berkontribusi pada perkembangan perekonomian dalam negeri. Kondisi ini terutama dipicu oleh situasi geopolitik di Eropa beserta lemahnya aktivitas ekonomi di berbagai wilayah, baik di negara maju maupun negara berkembang. Sementara di Asia, perekonomian Jepang masih dalam resesi karena menurunnya investasi meskipun juga diimbangi dengan pemulihan pada ekspor dan konsumsi rumah tangga. Demikian pula dengan kondisi perekonomian Tiongkok yang menunjukkan kecenderungan perlambatan akibat penurunan permintaan ekspor sehingga mendorong kelonggaran kebijakan moneter. Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Tiongkok antara lain adalah dengan mereformasi pasar keuangan serta melakukan internasionalisasi Renmimbi sehingga memberikan kontribusi dampak yang signifikan terhadap pasar negara berkembang termasuk Indonesia.
Di Indonesia, perlambatan pertumbuhan ekonomi memberi dampak yang merata ke seluruh sektor industri termasuk perbankan pada khususnya. Untuk merespon kondisi perekonomian global yang kurang mendukung dan turut mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, pemerintah Indonesia meluncurkan serangkaian paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara bertahap. Paket kebijakan ekonomi tersebut
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dear respected stakeholders and shareholders,
Praise and gratitude addressed to God Almighty for His grace, blessing and gift bestowed upon us, please kindly allow me representing the Board of Commissioners to deliver the Supervisory Report on BNI Syariah operations for the fiscal year 2015.
BACKGROUND OF GLOBAL AND INDONESIA ECONOMIC CONDITIONS
The Board of Commissioners is grateful that BNI Syariah has successfully passed 2015. It was an achievement to be grateful especially considering the condition of the global economy that has not shown significant recovery and also contributed indirectly to the development of domestic economy. This condition was mainly triggered by the geopolitical situation in Europe along with weak economic activity in various regions, in both developed and developing countries. While in Asia, Japan economy was still in recession due to declining investment although it was also offset by a recovery in exports and household consumption. Similarly, the economic condition of China showed a slowdown due to declining export demand which prompting further the monetary easing. Some of the efforts made by the government of China, among others, was to reform financial market and to internationalize the renmimbi thus contributing a significant impact on emerging markets, including Indonesia.
Here in Indonesia, the impact of slowing economic growth was experienced by all sectors including the banking industry in particular. In response to the unfavorable global economic condition which has also impacted the national economic condition, the Indonesian government launched a series of economic policy packages aimed at encouraging economic growth in Indonesia gradually. The economic policy package launched in September and followed by several other economic
Pencapaian yang berhasil diraih menjadi indikator bahwa
kepercayaan pemangku kepentingan terhadap Bni syariah
semakin meningkat dari tahun ke tahun.
mulai diluncurkan pada bulan September dan disusul beberapa paket kebijakan ekonomi lainnya yang hingga akhir tahun turut menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,79%. Pada dasarnya, pemberlakuan paket kebijakan ekonomi disambut positif oleh pasar seperti yang terlihat melalui peningkatan konsumsi rumah tangga domestik serta menguatnya pasar modal.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI
Adalah sebuah hal yang patut kita syukuri bersama bahwa di tengah perlambatan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mempengaruhi kualitas pembiayaan pada industri perbankan, BNI Syariah tetap berhasil mewujudkan kinerja yang menggembirakan di tahun 2015. Dewan Komisaris berpendapat bahwa pencapaian ini merupakan perwujudan dari upaya pengelolaan yang baik melalui implementasi strategi yang matang, pengendalian risiko, pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pelaksanaan praktik tata kelola yang lebih dari sekedar mengikuti aturan (beyond compliance). Secara keseluruhan, BNI Syariah telah menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan tercermin dari pencapaian pendapatan, rasio-rasio keuangan, dan tingkat efisiensi operasional yang semakin membaik.
Secara khusus, terkait dengan realisasi Rencana Bisnis Bank periode 2015, Dewan Komisaris melihat bahwa BNI Syariah berhasil melampaui sebagian besar target yang ditetapkan. Dari sisi kepatuhan terhadap aspek syariah, penyelenggaraan operasional BNI Syariah sepanjang tahun 2015 juga mengikuti ketentuan syariah yang berlaku sebagaimana terdapat dalam laporan Dewan Pengawas Syariah dan melalui pembahasan bersama dengan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah.
Kinerja BNI Syariah per Desember 2015 menunjukkan pencapaian yang positif pada aspek finansial dan non-finansial. Pada aspek finansial, laba setelah pajak mencapai Rp228,53 miliar meningkat 39,98% dan jumlah aset mencapai Rp23,02 triliun atau tumbuh sebesar 18,09% dari pencapaian tahun sebelumnya. Pertumbuhan pembiayaan juga meningkat 18,09% menjadi Rp17,76 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 18,94% mencapai Rp19,32 triliun. Pencapaian ini juga disertai dengan indikator positif pada rasio penting lainnya seperti rasio ROA sebesar 1,43%, ROE sebesar 11,39%, CASA di angka 46,15%, OER/BOPO sebesar 89,63%, NI tercatat 8,25% dan coverage terjaga di angka 84,51%. Tak hanya mewujudkan pertumbuhan positif, pencapaian ini juga membawa BNI Syariah memimpin di antara peers group.
Melalui implementasi strategi bisnis yang baik dan terjaga di sepanjang tahun, Direksi berhasil mempertahankan kualitas aset dengan tingkat NPF gross 2,53% dan NPF net sebesar 1,46%. Dalam hal kecukupan modal, BNI Syariah mampu menjaga rasio CAR sebesar 15,48% jauh di atas ketentuan yang ditetapkan. Selain itu Direksi juga berhasil menjaga likuiditas seperti yang ditunjukkan oleh rasio FDR sebesar 91,94%.
policy packages, which until the end of the year has maintained the economic growth at the rate of 4.79% Indonesia. Basically, the implementation of the economic policy package was welcomed by the market as seen through the increase in household consumption and the strengthening of domestic capital market.
ASSESSMENT ON THE THE BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCE
It was a grateful thing that BNI Syariah has succeeded in realizing an encouraging performance in 2015 amid a slowdown in the growth of the Indonesian economy which affected the financing quality of banking industry. The Board of Commissioners believes that this achievement was the embodiment of good management practices through the implementation of well-planned strategy, risk control, quality improvement of Human Resources (HR), and the implementation of corporate governance practices that is beyond compliance. Overall, BNI Syariah has shown quite encouraging performance as reflected in its revenue achievement, financial ratios, and improved operational efficiency.
In particular, regarding the realization of the Bank’s Business Plan for the period of 2015, the Board of Commissioners regards that BNI Syariah has met most of the targets set. In terms of compliance toward sharia aspect, the operational implementation of BNI Syariah throughout 2015 has also followed the sharia provisions as stated in the report of the Sharia Supervisory Board and through discussions with the Board of Directors and Sharia Supervisory Board.
BNI Syariah performance as of December 2015 showed a positive achievement in the aspect of financial and non-financial. On the financial aspect, the profit after tax reached Rp228.53 billion or increased by 39.98% and total assets reached Rp23.02 trillion, grew 18.09% from the previous year. Financing growth also increased by 18.09% to Rp17.76 trillion and Third Party Fund (DPK) grew 18.94% amounting Rp19.32 trillion. This achievement was also accompanied by positive indicators of other important ratios such as ROA of 1.43%, ROE of 11.39%, CASA of 46.15%, OER of 89.63%, NI recorded at 8.25% and coverage was maintained at 84.51%. Not only achieving positive growth, this achievement also brought BNI Syariah to lead among the peers group.
atas penerbitan sukuk mudharabah di pertengahan tahun 2015 yang bahkan mencatat kelebihan permintaan hingga 2,59 kali. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap BNI Syariah sangat baik dan untuk itu Dewan Komisaris berpesan kepada Direksi agar tetap menjaga kepercayaan tersebut. Melalui kesempatan ini Dewan Komisaris juga ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan juga dukungan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku induk perusahaan.
Atas pencapaian-pencapaian tersebut, Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2015 cukup membanggakan. Dewan Komisaris memandang bahwa kebijakan strategis yang telah disusun oleh Direksi merupakan langkah tepat untuk menjaga pertumbuhan BNI Syariah. Pencapaian yang berhasil diraih tersebut sekaligus menjadi indikator bahwa kepercayaan pemangku kepentingan terhadap BNI Syariah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Atas dasar ini Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi tertinggi atas komitmen dan kerja keras Direksi dalam mewujudkan pencapaian tersebut.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja BNI Syariah di tahun 2015:
1. Dalam komparasi kinerja perbankan syariah tersebut di atas terlihat bahwa keseluruhan peer mengalami kenaikan NPF, yang salah satunya disebabkan oleh kondisi makroekonomi Indonesia yang sedang mengalami tekanan pada seluruh indikator perekonomian seperti inflasi, kurs, dan pasar modal. 2. Secara umum beban bagi hasil BNI Syariah dapat terkontrol,
namun demikian terdapat penurunan pendapatan dan kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh BNI Syariah yang tercermin dalam kenaikan PPAP yang dibentuk. Secara proporsional PPAP dan hapus buku terbesar adalah untuk sektor Small and Medium Enterprises (SME). Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pemantauan yang lebih optimal terhadap segenap aspek BNI Syariah. Melihat kepada kondisi ekonomi yang masih belum kondusif, maka BNI Syariah akan lebih fokus kepada kualitas pembiayaan dan DPK dibanding dengan memaksakan pertumbuhan (growth) yang berisiko tinggi.
3. Ekspansi pembiayaan periode Desember 2014 sampai Desember 2015 menunjukkan kenaikan sebesar Rp2,72 triliun. Pembiayaan produktif cabang naik Rp706,91 miliar, konsumer cabang naik Rp1,45 triliun, CSD Commercial naik sebesar Rp631,09 miliar, Mikro turun sebesar Rp46,65 miliar dan Hasanah Card turun Rp19,93 miliar. Pembiayaan ini mengalami perlambatan selama triwulan IV/2015 dikarenakan untuk menjaga kualitas pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah. Dalam perspektif risiko, coverage ratio per Desember 2015 adalah 84,51% dari target RBB 87,79% di mana risiko pembiayaan masih terjaga.
4. Posisi CASA saat ini mencapai 46,15% dari target RBB 49,24%. DPK tidak termasuk dana bank mengalami kenaikan sebesar Rp3,08 triliun. Hal ini disebabkan oleh kenaikan deposito sebesar Rp1,53 triliun, tabungan sebesar Rp1,45 triliun, dan giro sebesar Rp91,11 miliar.
5. Dalam rangka meningkatkan sinergi antar anak perusahaan
to congratulate the BNI Syariah on the issuance of sukuk mudharabah in mid-2015 that was oversubscribed 2.59 times. This indicated that the level of public trust toward BNI Syariah was very high and upon that matter the Board of Commissioners advised the Board of Directors to maintain that trust. On this occasion, the Board of Commissioners would also address its gratitude toward the public trust and also the support of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as the holding company.
Upon these achievements, the Board of Commissioners regards that the performance of the Board of Directors in 2015 was quite encouraging. The Board of Commissioners believes that the strategic policies prepared by the Board of Directors were appropriate to maintain the growth of BNI Syariah. The achievements were the indicators that the stakeholders’ trust toward BNI Syariah is increasing from year to year. On this basis, the Board of Commissioners expresses the highest appreciation for the commitment upon the hard work of the Board of Directors in realizing these achievements.
The following were some of the factors that affect the performance of BNI Syariah in 2015:
1. The comparison of the performance of sharia banking has shown that the peers group experienced an increase in NPF, one of which was caused by macroeconomic condition in Indonesia that is under pressure on all economic indicators such as inflation, exchange rate, and capital market. 2. In general, the profit sharing expense at BNI Syariah could
be controlled, however there was a decrease in income and the quality of productive assets owned by BNI Syariah which was reflected in the increase of PPAP. Proportionally, the largest PPAP and underwriting were at Small and Medium Enterprises (SME) sector. This required to be followed up with a more optimal monitoring of all aspects of BNI Syariah. Taking into account at the economic condition which was still not conducive, BNI Syariah will focus more on the quality of financing and Third Party Fund rather than imposing on high-risk growth.
3. Financing expansion for the period of December 2014 to December 2015 showed an increase of Rp2.72 trillion. Branch productive financing went up by Rp706.91 billion, branch consumers increased by Rp1.45 trillion, CSD Commercial increased by Rp631.09 billion, Micro decreased by Rp46.65 billion and Hasanah Card dicreased by Rp19.93 billion. Funding experienced a slowdown during the fourth quarter of 2015 due to the attempt of maintaining the financing quality provided by BNI Syariah. In the perspective of risk, coverage ratio as of December 2015 was 84.51% of the target Bank’s Business Plan (RBB) 87.79% in which the financing risk was still maintained.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, maka efektivitas Sharia Chanelling Office (SCO) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk perlu terus dioptimalkan secara operasional. Demikian halnya dengan kerja sama dengan anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk lainnya sehingga strategi wallet sizing yang direncanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Potensi Sinergi BNI Grup dioptimalkan melalui ekspansi DPK SCO (Rp150 miliar), pembiayaan komersial nasabah korporasi BNI Grup (Rp250 miliar), pembiayaan fleksi umroh nasabah korporasi BNI Grup (Rp50 miliar), dan penjualan Hasanah Card melalui channel SLN (5.000 kartu).
6. Pada sektor komersial salah satu pertimbangannya adalah BNI Syariah harus lebih memperhatikan kualitas pembiayaan sindikasi.
PERAN KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Bank, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Sepanjang tahun 2015, ketiga komite telah menunjukkan kinerja yang baik dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan BNI Syariah. Selain didorong oleh implementasi program kerja yang tepat, fungsi masing-masing komite juga terus ditingkatkan untuk lebih mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dibantu dengan ketiga komite tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong penerapan praktik GCG terbaik secara menyeluruh di semua aspek operasional BNI Syariah.
PENERAPAN TATA KELOLA YANG BAIK
Bersama dengan Direksi, penerapan tata kelola yang baik senantiasa menjadi fokus dari tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Sedangkan dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris tidak hanya bertanggung jawab pada hasil yang dicapai tetapi juga senantiasa mengawasi proses untuk mencapai hasil yang dituju. Hal ini dikarenakan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi memiliki tujuan untuk mewujudkan transformasi GCG jangka panjang yang diharapkan akan menghasilkan nilai yang berkelanjutan. Komitmen ini juga diwujudkan melalui pengendalian risiko yang diimplementasikan dengan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Untuk itu, Dewan Komisaris memandang bahwa BNI Syariah telah membangun sistem pemantauan risiko yang sangat baik serta mengimplementasikan pedoman corporate governance, manajemen risiko, dan sistem pengendalian intern secara baik.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Dengan semakin berkembangnya aktivitas usaha BNI Syariah dan semakin luasnya jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia, dibutuhkan penerapan manajemen risiko yang memadai agar mampu mengidentifikasi potensi risiko yang kemungkinan timbul. Menyadari pentingnya faktor risiko tersebut, Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan saran peningkatan
Negara Indonesia (Persero) Tbk, the effectiveness of Sharia Channeling Office (SCO) with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk needs to be optimized in terms of operations. It also applies in terms of collaboration with other subsidiaries of PT Bank BNI (Persero) Tbk, thus the wallet sizing strategy could be implemented effectively and efficiently. Potential Synergy of BNI Group was optimized through the expansion of DPK SCO (Rp150 billion), commercial finance for corporate customers of BNI Group (Rp250 billion), umrah flexi financing for the corporate customers of BNI Group (Rp50 billion), and sales of Hasanah Card through SLN channel (5,000 cards).
6. One of the considerations in the commercial sector was BNI Syariah should pay more attention to the quality of syndicated financing.
ROLE OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
In carrying out the monitoring function toward Bank, the Board of Commissioners is assisted by three committees, namely Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration & Nomination Committee. During 2015, these committees have shown good performance and have contributed greatly to the growth of BNI Syariah. In addition to the proper implementation of the work program, the function of each committee was also constantly improved to better support the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners. Assisted by these three committees, the Board of Commissioners continued to encourage the application of good governance standard in all operation aspects of BNI Syariah.
IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE
Along with the Board of Directors, the implementation of good governance remains to be the focus of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. In carrying out monitoring function, the Board of Commissioners is not only held accountable on the results but also constantly monitors the process to achieve the intended results. This is because the Board of Commissioners along with the Board of Directors aim at realizing the long-term transformation of corporate governance that is expected to generate sustainable value. This commitment is also manifested through well-implemented risk control and its improvement is always pursued in a sustainable manner. To that end, the Board of Commissioners regards that BNI Syariah has built an excellent risk monitoring system as well as implementing guidelines for corporate governance, risk management, and internal control system as well.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
Untuk lebih detailnya, penilaian Dewan Komisaris terhadap manajemen risiko BNI Syariah adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris mengharapkan agar manajemen risiko
dapat berfungsi secara optimal sebagai garda depan yang membentengi BNI Syariah dari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Tidak hanya berhasil secara teoretis tetapi lebih dari itu dapat bermakna aplikatif sebagai early warning system, termasuk namun tidak terbatas kepada upaya pemantauan risiko pembiayaan yang diberikan BNI Syariah. 2. Dewan Komisaris menekankan mengenai perbaikan mindset,
budaya kerja (behaviour) dan kualitas SDM sebagai prioritas utama yang harus segera dilaksanakan mengingat berdasarkan Laporan Hasil Audit diketahui bahwa ketidakpatuhan SDM merupakan faktor utama penyebab timbulnya penyimpangan dari praktik perbankan yang sehat di Bank BNI Syariah.
Hasil audit eksternal dan internal juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Atas dasar ini, Dewan Komisaris yakin telah memberikan yang terbaik dalam kegiatan pemantauan risiko yang dilakukan di sepanjang tahun 2015.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris juga ingin
mengungkapkan bahwa telah terjadi perubahan pada komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah dengan bergabungnya Fero Poerbonegoro menggantikan Imam Budi Sarjito. Semoga dengan bergabungnya beliau maka fungsi dan peran Dewan Komisaris akan semakin baik dalam menjaga proses pertumbuhan BNI Syariah. Atas kontribusi Imam Budi Sarjito, Dewan Komisaris ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kontribusinya selama menjabat sebagai Komisaris BNI Syariah.
PROSPEK 2016
Memasuki tahun 2016, kondisi perekonomian global diprediksi belum sepenuhnya pulih dan hal ini tentu masih akan berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dampak tingginya volatilitas ekonomi makro lanjutan akibat krisis global masih cenderung melambatkan laju pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia serta menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran angka 4,8%. Tentunya hal ini sedikit banyak juga akan memberikan pengaruh pada industri perbankan syariah nasional. Meskipun demikian, tahun 2016 diharapkan dapat memberikan lingkungan usaha yang lebih kondusif terutama melalui peluncuran paket kebijakan ekonomi. Dampak dari peluncuran paket kebijakan ekonomi juga diprediksi terasa signifikan di tahun 2016. Secara khusus, peluncuran paket tersebut diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi, membangkitkan sektor riil dengan mendorong pertumbuhan industri lokal, menciptakan lapangan kerja, serta pada akhirnya mendorong perekonomian nasional. Namun demikian, perkembangan kondisi perekonomian di Indonesia kurang lebih juga masih akan dipengaruhi oleh perilaku investor yang masih menunggu (wait-and-see) perkembangan dari
In details, the Board of Commissioners’ assessment on the risk management of BNI Syariah is as follows:
1. The Board of Commissioners expects that the risk management functions optimally as a vanguard that fortify BNI Syariah of the various undesirable possibility. Not only succeeded theoretically but more than that it could be meaningfully applied as an early warning system, including but not limited to the attempt of risk monitoring on financing provided BNI Syariah.
2. The Board of Commissioners emphasizes on the improvement of mindset, work culture (behavior) and the quality of human resources as the main priority which requires immediate follow up especially considering the result of Audit Report which stated that human resources disobedience is a major factor causing anomaly in healthy banking practices of BNI Syariah.
The results of internal and external audit also showed an improvement compared to previous years. On this basis, the Board of Commissioners believes that we have succeeded in providing the best in risk monitoring activities conducted throughout 2015.
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
On this occasion, the Board of Commissioners would also like to inform that there was changes in the composition of the Board of Commissioners of BNI Syariah with the appointment of Fero Poerbonegoro substituting Imam Budi Sardjito. Hopefully, the function and role of the Board of Commissioners will be improved especially in maintaining the growth process of BNI Syariah. Upon the contribution of Imam Budi Sarjito, the Board of Commissioners would like to express profuse gratitude for his contribution during his tenure as the Commissioner of BNI Syariah.
PROSPECT 2016
Entering 2016, the global economic condition is predicted as not fully recovered and it would still provide impact on the growth of the Indonesian economy. The impact of continued macroeconomic volatility as a result of the global crisis is likely to slow the pace of economic growth in many countries in the world and restrain the rate of economic growth in Indonesia in the range of 4.8%. Certainly, this will also affect the national sharia banking industry. Nevertheless, year 2016 is expected to provide a more conducive business environment mainly through the launch of economic policy packages.
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Diharapkan bahwa implementasi paket kebijakan ekonomi akan menarik lebih banyak investor lokal dan asing. Komitmen pemerintah untuk menderegulasi dan melakukan reformasi struktural, khususnya, akan tetap menjadi kunci utama untuk meningkatkan daya saing industri dan meningkatkan investasi dalam negeri.
Dewan Komisaris berharap bahwa pertumbuhan pembiayaan BNI Syariah di tahun 2016 akan lebih baik. Untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan yang lebih baik maka perlu didukung oleh pertumbuhan pendanaan yang kuat. Oleh karena itu Dewan Komisaris juga berharap adanya perbaikan pada struktur pendanaan yakni dengan memperkuat pendanaan dari sektor retail. Selain itu, dukungan dan sinergi dengan induk perusahaan yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga memiliki peranan vital.
Meskipun tahun 2016 diperkirakan masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan, Dewan Komisaris meyakini BNI Syariah akan dapat mewujudkan pertumbuhan yang baik. Dewan Komisaris meyakini bahwa prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi dengan melanjutkan strategi dari tahun 2014 sudah tepat dan dapat membawa BNI Syariah meraih pertumbuhan yang optimal.
REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS
Terkait dengan perjalanan yang akan ditempuh oleh BNI Syariah di tahun 2016, Dewan Komisaris ingin menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Direksi terutama dalam kaitannya mengatasi tantangan yang akan dihadapi di tahun 2016. Secara umum, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Direksi untuk tahun mendatang antara lain mencakup upaya untuk tetap meneruskan pertumbuhan berkualitas dengan meningkatkan kehati-hatian, meningkatkan kualitas dan loyalitas SDM, serta senantiasa meningkatkan pelayanan. Sedangkan secara khusus, rekomendasi Dewan Komisaris dalam hal ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kondisi ekonomi 2016 diproyeksikan masih berfluktuasi sehingga mempertahankan kualitas aktiva produktif pada derajat yang baik adalah tantangan yang harus dihadapi. Dewan Komisaris menyampaikan bahwa dalam keadaan ekonomi yang belum stabil sekarang ini pemantauan dan pengawasan terhadap pembiayaan harus dilaksanakan secara intensif, terstruktur dan berkesinambungan, termasuk dengan menyampaikan informasi aktual terkait NPF pembiayaan sehingga upaya penemuan solusinya dan implementasinya dapat dilaksanakan dalam kesempatan pertama.
2. Efisiensi biaya operasional (OPEX) dengan target pertumbuhan beban sebesar 5,43% dan pertumbuhan pendapatan diproyeksikan sebesar 14,84%-16,2% sehingga pertumbuhan laba tetap terjaga minimal 26,95%. Evaluasi menunjukkan secara umum risk premium BNI Syariah cukup tinggi terhadap kolektibilitas 1, sehingga perbaikan harus segera dilakukan untuk menjaga kondisi ini tidak terjadi kembali di masa mendatang.
the economic policy package will attract more local and foreign investors. The government’s commitment to deregulate and implement structural reform, in particular, will continue to be key to improve the competitiveness of industry and increase the domestic investment.
The Board of Commissioners expects that the financing growth of BNI Syariah in 2016 will be better. To support better financing growth, it requires a strong funding growth. Therefore, the Board of Commissioners also expects an improvement in the funding structure by amplifying the funding of retail sector. In addition, support and synergy with the parent company, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk also has a vital role.
Although 2016 is estimated to be a challenging year, the Board of Commissioners believes that BNI Syariah will be able to realize good growth. The Board of Commissioners believes that the business prospect prepared by the Board of Directors which is continuing the strategy of previous year is appropriate and could deliver BNI Syariah to achieve optimal growth.
RECOMMENDATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Regarding the journey that will be taken by BNI Syariah in 2016, the Board of Commissioners would like to convey a few things that should be the attention of the Board of Directors, especially in relation to overcome the challenges in 2016. In general, some of the things that need attention from the Board of Directors for the coming year among others include continuing quality growth by improving prudence, improving the quality of and loyalty human resources, and constantly improving service. In specific, the recommendation of the Board of Commissioners in this regard include the following matters:=
1. Economic condition in 2016 is projected to fluctuate, thus maintaining assets quality at a good degree is a challenge that must be faced. The Board of Commissioners informs that in a less stable economic situation, financing monitoring and supervision shall be carried out intensively, structured and in sustainable manner, including by delivering real-time information related to the funding NPF so that the attempt of finding a solution and its implementation could be carried out immediately.
3. BOPO BNI Syariah sekarang pada kisaran 90%, di mana angka ini masih bagus dibanding industri syariah. Tren BOPO ini akan turun terus seiring dengan peningkatan produktivitas unit. Dengan optimalisasi kualitas aktiva produktif cabang maka diharapkan menghasilkan profit di atas Rp10 miliar setiap unitnya, demikian halnya bisnis mikro harus naik produktivitasnya dan Hasanah Card sedemikian pula. Sementara untuk bisnis konsumer bisa ditingkatkan value-nya dari pendapatan Rp750 juta menjadi Rp1,5 miliar per sales per bulan.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas Sharia Chanelling Office (SCO) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang secara umum mengalami penurunan, Dewan Komisaris menggarisbawahi perlunya komunikasi yang lebih baik dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sehingga SCO sebagai salah satu implementasi dari kerja sama SLA yang dijalin selama ini dapat lebih optimal lagi operasionalitasnya.
5. Mutu layanan kepada nasabah perlu terus ditingkatkan, mengingat layanan yang baik dan tulus tidak saja akan sangat menunjang kinerja bisnis tetapi lebih dari itu dari sisi syariah hal tersebut merupakan amal perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan.
6. Dewan Komisaris kembali menekankan pentingnya implementasi keimanan kepada Allah SWT dalam praktik nyatanya dengan selalu menjaga ketaatan terhadap kaidah syariah (sharia compliance), termasuk namun tidak terbatas kepada perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Penerapan prinsip syariah dalam perbuatan sehari-hari ini akan sangat membantu efektivitas pengendalian intern bank, manajemen risiko, maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di BNI Syariah.
APRESIASI KAMI
Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Selain itu ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan sehingga BNI Syariah senantiasa berjalan dalam koridor syariah. Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh jajaran Direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut berpartisipasi dan mendukung BNI Syariah untuk terus tumbuh dan berkembang. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua dalam mewujudkan harapan yang kita cita-citakan bersama. Amin.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Atas nama Dewan Komisaris,
3. Operating expenses and revenue (OER) of BNI Syariah is currently in the range of 90%, in which the figure is considered as good compared to the sharia industry. The OER trend will continue to decline in line with the increase in productivity unit. By optimizing the quality of earning assets in the branch, it is expected to generate profits more than Rp10 billion for each unit, it also applies to micro-businesses and Hasanah Card which should also increase the productivity. While the value of consumer business could be increased from the revenue of Rp750 million to Rp1.5 billion sales/month.
4. In order to increase the effectiveness of Shariah Channeling Office (SCO) with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, which in general has decreased, the Board of Commissioners underlined the need for better communication with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk so that SCO as one of the implementation of SLA cooperation could operate optimally.
5. Quality of customer service should be increased, given the good and sincere service will not only support business performance but more than that it is an excellent conduct and highly recommended in terms of sharia aspect.
6. The Board of Commissioners re-emphasized the importance of faith in Allah SWT in terms of real practice by always maintain the sharia compliance, including but not limited to the honest and trustworthy act. The application of sharia principles in daily actions will greatly help the effectiveness of the bank’s internal control, risk management, and the implementation of good corporate governance at BNI Syariah.
OUR APPRECIATION
Appreciation and gratitude profusely addressed to shareholders and stakeholders upon their trust and support. In addition, our gratitude is also addressed to the Sharia Supervisory Board upon their guidance and direction so that BNI Syariah always walk in the corridor of sharia. Our deepest appreciation is also addressed to the entire Board of Directors, employees, and business partners that participate and support BNI Syariah to continue to grow and thrive. May Allah Almighty provides ease and blessing for all of us in realizing the expectations that we aspire together. Amin.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
On behalf of the Board of Commissioners,