• Tidak ada hasil yang ditemukan

fund Business

Dalam dokumen Annual Report BNI Syariah 2015 (Halaman 102-109)

KINERJA 2015

Performance 2015

Untuk menghadapai tantangan bisnis di tahun 2015, terutama mengenai likuiditas yang terbatas, dilakukan pemisahan fungsi pengelolaan dana yang sebelumnya dikelola oleh Divisi Konsumer & Dana menjadi Divisi tersendiri dengan nama Divisi Dana & Transaksi dengan tujuan agar lebih fokus terhadap pengembangan bisnis penghimpunan dana.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bisnis ritel meningkat 18,94% sebesar Rp3,08 triliun menjadi Rp19,32 triliun di akhir tahun 2015. BNI Syariah senantiasa mendorong peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dari segmen ritel dan konsumer sebagai salah satu sumber pendanaan murah. Pada tahun 2015, dana simpanan nasabah pada rekening giro dan rekening tabungan (Current Account Saving Account/CASA) tercatat sebesar Rp8,92 triliun atau 46,15% dari total dana pihak ketiga di segmen ritel.

Kinerja DPK secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan kontribusi tertinggi dari produk tabungan sebesar 24,40%.

To deal with business challenges in 2015, particularly regarding the limited liquidity, BNI Syariah carried ot the separation of fund management which previously managed by the Consumer & Fund Division (CFD) into a Division of its own under the name of Funding & Transactional Division (FTD) in order to focus more on fund raising business development.

Third party fund (DPK) of retail business increased by 18.94% or amounting Rp3.08 trillion to become Rp19.32 trillion at the end of 2015. BNI Syariah continues to encourage an increase in third party fund from the retail and consumer segments as a source of inexpensive funding. In 2015, customer deposits funds in Current Account Saving Account (CASA) stood at Rp8.92 trillion, or 46.15% of total third party fund in the retail segment.

The overall performance of DPK indicated a significant growth with the highest contribution was from saving products which accounted for 24.40%.

Tabel Rincian Dana Pihak Ketiga (DPK)

Third Party Fund (DPK)

Keterangan

Description

2015 2014 Pertumbuhan (%)Growth (%)

Nominal NOA Nominal NOA Nominal NOA

Tabungan Saving Account 7,410,669 1,767,492 5,957,067 1,285,050 24.40% 37.54% Giro Current Account 1,507,193 15,759 1,416,085 12,707 6.43% 24.02% Deposito Time Deposits 10,404,894 33,860 8,873,253 29,374 17.26% 15.27% Jumlah Total 19,322,756 1,817,111 16,246,405 1,327,131 18.94% 36.92%

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Saving Account Tabungan Mudharabah Mudharabah Saving Keterangan Description 2015 2014 Pertumbuhan (%)Growth (%)

Nominal NOA Nominal NOA Nominal NOA

Tabungan BNI iB Hasanah Perorangan 3,430,158 440,627 3,018,460 393,519 13.64% 11.97% Tabungan BNI iB Bisnis 993,895 17,950 853,060 15,322 16.51% 17.15% Tabungan BNI iB Baitullah Hasanah 597,008 246,156 396,960 137,767 50.40% 78.68% Tabungan BNI iB Bisnis Hasanah Non- Perorangan 285,480 1,270 189,467 1,026 50.68% 23.78% Tabungan BNI iB Prima Hasanah 125,834 1,801 98,296 1,650 28.02% 9.15% BNI iB Tapenas Hasanah 105,290 16,198 83,062 12,178 26.76% 33.01% Tabungan BNI iB Hasanah Non-Perorangan 97,163 2,177 80,707 1,730 20.39% 25.84% Tabungan BNI iB Hasanah (Mahasiswa) 63,342 83,727 86,722 76,167 -26.96% 9.93% Tabungan BNI iB Hasanah Card 2,660 14.532 2,453 12,765 8.44% 13.84% Jumlah 5,700,830 824,438 4,809,187 652,124 18.54% 26.42% Giro Current Account Keterangan Description 2015 2014 Pertumbuhan (%)Growth (%)

Nominal NOA Nominal NOA Nominal NOA

Giro Rupiah Current Account 1.369.370 15,293 1,303,054 12,307 5.09% 24.26% Giro Dollar Current Account 137,823 466 113,031 400 21.93% 16.50% Jumlah Total 1,507,193 15,759 1,416,085 12,707 6.43% 24.02% Deposito Time Deposits Keterangan Description 2015 2014 Pertumbuhan (%) Growth (%)

Nominal NOA Nominal NOA Nominal NOA

Deposito Rupiah Deposits in Rupiah 9,928,311 33,546 8,417,658 29,148 17.95% 15.09% Deposito Dollar Deposits in Dollar 476,583 314 455,595 226 4.61% 38.94% Jumlah Total 10,404,894 33,860 8,873,253 29,374 17.26% 15.27%

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah

BNI Syariah ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai BPS BPIH sejak 28 Desember 2010 dan ditunjuk kembali sejak tanggal 2 Januari 2014. Kemudian sesuai dengan KMA No. 405 tahun 2015 tanggal 22 Desember 2015, BNI Syariah juga ditunjuk sebagai salah satu Bank Syariah Pengelola Dana Abadi Umat. Dalam hal ini, BNI Syariah menghadirkan layanan penerimaan setoran awal BPIH yang berasal dari jamaah haji yang penyelenggaraan hajinya dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Adapun jumlah calon jamaah haji yang telah mendaftar dan mendapat porsi melalui BNI Syariah di tahun 2015 untuk Haji Reguler sejumlah 330.418 calon jamaah dan Haji Khusus sejumlah 13.509 calon jamaah haji khusus. Jumlah dana setoran haji yang dikelola oleh BNI Syariah per 31 Desember 2015 mencapai Rp5,6 triliun.

Layanan yang diberikan oleh BNI Syariah dalam rangka

peningkatan kualitas layanan untuk calon jamaah haji antara lain mencakup:

1. Mengembangkan Sistem Switching Siskohat versi 3 untuk memudahkan proses pendaftaran Calon Jamaah Haji sehingga tidak perlu datang berkali-kali ke bank dan ke Kantor Kementerian Agama.

2. Memberikan “Kartu Haji & Umroh Indonesia” kepada jamaahnya sebagai kartu debit pengganti sarana berbelanja untuk memenuhi kebutuhan transaksi selama di tanah suci yang aman dan nyaman. 3. Membuat aplikasi android yang dapat digunakan oleh

Pemegang Kartu Haji & Umroh untuk memperbarui informasi yang dibutuhkan seperti peta/map, lokasi RS, lokasi masjid serta waktu shalat.

4. Melakukan kegiatan sosialisasi kepada nasabah Ex BPS BPIH/ Calon Jamaah Haji Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci yang sebelumnya di bank-bank konvensional, mengingat adanya proses migrasi ke BNI Syariah.

5. Memberikan souvenir haji berupa batik haji, mukena, ihram, tas selempang, masker dan sajadah.

6. Mengembangkan outlet SCO BNI yang berjarak jauh untuk penerimaan setoran haji BNI Syariah.

Untuk memastikan pencapaian target di tahun 2015, strategi umum untuk pencapaian Dana Pihak Ketiga yang dijalankan oleh BNI Syariah antara lain:

BNI Syariah was appointed by the Ministry of Religious Affairs as BPS BPIH since December 28, 2010 and reappointed since January 2, 2014. Pursuant to the KMA No. 405 year 2015 dated December 22, 2015, BNI Syariah was also designated as one of the Fund Manager DAU Sharia Bank. In this case, BNI Syariah provides BPIH initial deposit from the Hajj pilgrims which carried out by the Ministry of Religious Affairs. The number of pilgrims who have signed up and got a seat portion through BNI Syariah in 2015 was 330,418 Regular Hajj pilgrims and 13,509 Special Hajj pilgrims. The amount of hajj funds managed by BNI Syariah as of December 31, 2015 amounted to Rp5.6 trillion.

Services provided by BNI Syariah to improve the services quality for prospective hajj pilgrim, among others, include:

1. Developed Siskohat Switching System version 3 to facilitate the registration process of Prospective Hajj Pilgim, thus no need to come repeatedly to the bank and to the Office of Religious Affairs.

2. Provided “Card of Hajj & Umroh Indonesia” to its congregation as a safe and convenience replacement of debit card to facilitate the needs in the holy land.

3. Developed android application which could be used by Hajj & Umrah Cardholders to update the required information such as map, hospital location, mosque location, and prayer time.

4. Carried out socialization to the customers of Ex BPS BPIH/Prospective Hajj Pilgrims which will depart to the holy land, considering the migration of customers from conventional bank to BNI Syariah.

5. Provided hajj souvenir such as hajj batik, praying clothes, ihram, sling bag, mask, and sajadah. 6. Developed the BNI’s SCO outlets in remote areas to

enable the deposit of hajj fund.

To ensure the target achievement in 2015, the general strategy of Third Party Fund achievement which was carried out by BNI Syariah, among others:

1. Carry out socialization and cooperation development with community, association, and institution.

Penerimaan Negara (MPNG2).

Cooperation has been established with several institutions and associations, among others: AJB Bumiputera Syariah, Operational Bank 2 in government institution, Government Account Manager, State Revenue (MPNG2).

2. Melakukan pemasaran melalui SCO (Sharia Channeling Office) yang berada di kantor-kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk perusahaan untuk penghimpunan DPK.

2. Carry out marketing through SCO (Sharia Channeling Office) in the branch offices of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as the parent company to raise DPK.

Distribusi Buku Layanan Syariah ke seluruh outlet BNI. Rutin update product knowledge ke petugas frontliner BNI.

Distributed Sharia Service Book to all BNI outlets. Regular update of product knowledge to BNI frontliners.

3. Pembentukan dedicated Sales Funding di Cabang khususnya pada daerah potensial.

3. Establish dedicated Sales Funding in Branch especially in potential area.

Telah menempatkan petugas sales funding di seluruh cabang reguler BNI Syariah sejumlah 160 petugas sales funding.

Has allocated 160 sales funding officers in all reguler branches of BNI Syariah.

4. Optimalisasi pemasaran produk DPK & layanan solusi keuangan melalui Cabang Mikro, Office Channeling

BNI, dan e-channel.

4. Optimization of DPK product marketing & financial solution service through Micro Branches, BNI Office Channeling, and e-channel.

1. Penempatan sales funding BNI Syariah pada 30 Kantor Layanan BNI yang berpotensial yang mayoritas yang memiliki masyarakat muslim.

2. Sinergi BNI dan anak perusahaan menempatkan petugas sales funding dalam BNI Financial Center.

1. Allocation of BNI Syariah’s sales funding in 30 potential BNI’s Service Offices with moslem majority society. 2. Synergy of BNI and subsidiaries by allocating sales

funding officer in BNI Financial Center.

5. Melakukan kerja sama bisnis dengan pihak ketiga

untuk meningkatkan penggunaan Hasanah Debit dan

fee based income.

5. Carry out business cooperation with third party to improve the usage of Hasanah Debit and fee based income.

- Telah melakukan kerja sama bisnis dalam rangka promo Kejutan Belanja Hasanah di Alfa Midi dan Tip Top untuk pemegang Kartu Hasanah Debit.

- Telah bekerja sama dengan MasterCard dalam promo MasterCard Halal Program.

- Has established business cooperation in the

promotional event of Kejutan Belanja Hasanah at Alfa Midi and Tip Top for the cardholders of Hasanah Debit. - Has cooperated with MasterCard in the promotional

event of MasterCard Halal Program.

6. Mengadakan marketing and loyalty program yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

6. Carry out marketing and loyalty program in accordance with customer’s needs.

Telah diadakan berbagai program marketing di antaranya: Pilih Hasanah-mu, Ayo ke BNI Syariah, Program Tabungan Kurban, Program Free Check/BG.

Several marketing programs have been, among others: Pilih Hasanah-mu, Ayo ke BNI Syariah, Program Tabungan Kurban, Program Free Check/BG.

KEGIATAN PEMASARAN 2015

marketing activity 2015

Pada tahun 2015, segmen bisnis dana menjalani kegiatan pemasaran berupa:

1. Aktif dalam kegiatan event-event regulator (seperti iB Vaganza, Launching Tabungan Simpel) maupun event

bisnis lainnya seperti Yuk Bisnis.

2. Aktif open table di pameran di pusat perbelanjaan, sekolah, instansi (office to office), community to community.

3. Meluncurkan program pemasaran khusus tabungan. 4. Meluncurkan Kartu Haji dan Umroh.

5. Kerja sama dengan travel-travel haji dan umroh 6. Kerja sama dengan merchant yang tergabung dalam

MasterCard.

STRATEGI 2016

strategy 2016

Strategi penghimpunan DPK untuk tahun 2016 antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan customer base melalui sosialisasi produk dan pengembangan kerja sama kepada komunitas, asosiasi dan instansi.

2. Optimalisasi pemasaran pada produk unggulan: (1) Tabungan iB Baitullah Hasanah, (2) Tabungan iB Hasanah, (3) Tabungan iB Bisnis (4) Tabungan iB Tapenas Hasanah dan (5) Tabungan iB Tunas Hasanah. 3. Optimalisasi Sales Funding (FA dan FO) dalam

memenuhi minimum requirement target per sales. 4. Mengoptimalkan fungsi jaringan Kantor BNI Syariah

(reguler dan mikro), Sharia Channeling Office (termasuk Kolokasi), Channeling BNI dan sarana e-channel dalam pemasaran produk.

5. Melakukan kerja sama bisnis dengan pihak ketiga untuk meningkatkan fee based income. 6. Pengembangan produk baru untuk memenuhi

kebutuhan nasabah dan mengantisipasi perkembangan pasar.

In 2015, fund business segment carried out marketing activities as follows:

1. Actively attended regulator events (such as iB Vaganza, Launching Tabungan Simpel) or other business events such as Yuk Bisnis.

2. Actively held open table in the exhibition in shopping center, school, institution (office to office), community to community.

3. Launched saving-only marketing program. 4. Launched Hajj and Umrah Card.

5. Cooperated with hajj and umrah travel agents. 6. Cooperated with merchants affiliated with MasterCard.

Strategies of raising DPK in 2016, among others, are as follows:

1. Increase customer base through socialization of products and development of cooperation with community, association, and institute.

2. Optimize the marketing of featured products: (1) Tabungan iB Baitullah Hasanah, (2) Tabungan iB Hasanah, (3) Tabungan iB Bisnis, (4) Tabungan iB Tapenas Hasanah, and (5) Tabungan iB Tunas Hasanah. 3. Optimization of Sales Funding (FA and FO) in meeting

minimum requirement of target per sales.

4. Optimize the network function BNI Syariah’s Offices (regular and micro), Sharia Channeling Office (including Collocation), BNI’s Channeling and use of e-channel in product marketing.

5. Establish business cooperation with third party to increase fee based income.

6. Development of new products to meet the customer’s needs and anticipace market development.

Sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) merupakan sektor yang penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Hal tersebut terlihat dari sumbangannya terhadap PDB nasional yang telah mencapai 59,08%. Keunggulan UMKM sebagai sektor domestik yang mampu menggerakkan perekonomian nasional adalah karena ketergantungannya yang kuat terhadap muatan lokal juga fleksibilitas UMKM dan kemampuannya dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis.

Unit usaha UMKM menggunakan sumber daya dalam negeri baik sumber daya manusia, bahan baku dan peralatan sehingga UMKM tidak tergantung pada ekspor. Selain itu, hasil produksi sektor UMKM lebih ditujukan untuk memenuhi pangsa pasar dalam negeri, sehingga tidak tergantung kepada kondisi perekonomian negara lain. Oleh karena itu, sektor inilah yang paling tahan terhadap ancaman krisis global beberapa waktu yang lalu. Dan Perbankan Syariah sebagai lembaga keuangan merupakan lembaga yang sangat peduli terhadap pengembangan sektor riil terutama sektor UMKM. BNI Syariah berharap dapat melengkapi kebutuhan banyak nasabah terutama nasabah mikro sehingga di masa yang akan datang BNI Syariah dapat menjadi

one stop financial service untuk nasabah mikro.

Micro, Small and Medium Business sector (UMKM) is an

important sector that drives national economy as seen on its large contribution towards national GNP which amounted to 59.08%. The advantage of UMKM as domestic sector that capable of driving national economy is due to its reliance on local content as well as its flexibility and capability to adapt to rapid-changing market condition compared to large-scale companies which are generally bureaucratic.

UMKM business unit uses local resources such as human resource, natural resource, and locally made equipment, therefore not dependent to import goods. In addition, UMKM products are usually sold to domestic market, so it does not rely on other country’s economy. Therefore, this sector is the most resilient against the threat of global crisis some time ago. Also, sharia banking has an important role as the financial institution which provides a lot of concern to the expansion of real sector, particularly UMKM sector. BNI Syariah hopes that it could meet the needs of many costumers, especially micro costumers, with a future objective to become one stop financial service for micro costumers.

KINERJA 2015

Performance 2015

Strategi bisnis Business Strategy realisasi Realization

1. Optimalisasi kinerja unit mikro existing (19 KC dan 70 KCP Mikro).

1. Optimize the existing micro unit performance (19 Branch Offices and 70 Micro Branches).

1. Perlambatan ekonomi Indonesia dan global secara umum berdampak terhadap kinerja unit-unit mikro sehingga mengakibatkan belum semua unit dapat berkinerja optimal.

1. Indonesia and global economic slowdown in general have affected the performance of micro units, resulting in not all units could perform best.

2. Ekspansi pembiayaan baru dengan titik berat ke sektor generik.

2. New financing expansion focusing on generic sector.

2. Pembiayaan sektor generik berhasil meningkat dari posisi 76% di akhir tahun 2014 menjadi 82% di periode Desember 2015.

2. Generic sector financing has increased from 76% in the end of 2014 to 82% in the period of December 2015.

3. Optimalisasi collection melalui recovery melalui balai lelang atau penjualan di bawah tangan dan pengalihan fungsi Asisten Pemasaran menjadi Account Officer (AO).

3. Optimize collection through recovery from auction unofficial sales and the function transfer from Marketing Assistant to Account Officer (AO).

3. Optimalisasi collection cukup berhasil menahan tren pertumbuhan NPF sebesar 2,92% di tahun 2014 menjadi 0,33% di tahun 2015.

3. Optimization of collection quite managed to resist the growing trend of NPF from 2.92% in 2014 to 0.33% in 2015.

1. Pengembangan infrastruktur jaringan mikro

Pada tahun 2015 Bisnis Mikro telah berhasil menambah unit layanan mikro di berbagai wilayah antara lain area Pare-Pare, unit Pagar Dewa di area Bengkulu, unit Sipin di area Jambi, unit Bertais di area Mataram, unit Metro di area Lampung dan unit Mojokerto di Area Surabaya yang semuanya berjumlah 10 Kantor Layanan Mikro. Sehingga total Kantor Layanan Mikro BNI Syariah di tahun 2015 bertambah menjadi 106 unit.

2. Perkembangan nasabah mikro

Pertumbuhan nasabah pembiayaan mikro BNI Syariah tumbuh seiring dengan ekspansi penambahan jumlah jaringan kantor layanan mikro dan untuk pertumbuhan di tahun 2015 berada di level sebesar 1,69% dibanding tahun sebelumnya.

1. Development of micro network infrastructure In 2015, Micro Business has successfully added micro services unit in various regions, including Pare-Pare, Pagar Dewa unit in Bengkulu, Sipin unit in Jambi, Bertais unit in Mataram, Metro unit in Lampung, and Mojokerto unit in Surabaya with the total of 10 Micro Service Offices. Thus, the total BNI Syariah Micro Service Offices in 2015 increased to 106 units.

2. Development of micro customers

The micro financing customers of BNI Syariah grew in line with the expansion of micro service office network and in 2015 the growth was in the level of 1.69% compared to previous year.

2013 2012 2014 2015 10 5,000 10,000 5,338 14,708 18,717 19,033 2013 2012 2014 2015 10 200,000 400,000 1,000,000 800,000 600,000 1,200,000 264,921 877,938 1,047,476 1,000,823

PERKEMBANGAN OUTSTANDING PEMBIAYAAN

Dalam dokumen Annual Report BNI Syariah 2015 (Halaman 102-109)