BNI Syariah melalui segmen bisnis tresuri senantiasa selalu menjaga terpenuhinya likuiditas bank dan menginvestasikan kelebihan dana untuk mendapatkan pendapatan paling optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, di tahun 2015 BNI Syariah menerapkan strategi sebagai berikut:
1. Aktif dalam Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) baik Rupiah maupun Valas dalam rangka memaksimalkan pendapatan dan untuk menjaga kondisi likuiditas. 2. Bekerja sama dengan cabang dalam rangka
pengelolaan dana nasabah khususnya nasabah institusi dan BPD untuk menjaga kondisi likuiditas.
3. Mengelola transaksi valas baik fisik maupun non fisik (banknotes) dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, baik dari sisi risikonya maupun dari sisi syariahnya. 4. Memelihara Posisi Devisa Netto sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan risiko nilai tukar.
5. Melakukan Investasi Term Deposit Valas kepada Bank Indonesia, untuk mengoptimalkan DPK Valas yang ada. 6. Melakukan investasi dalam bentuk surat berharga
pemerintah maupun korporat dengan selektif dan tetap mempertimbangkan risiko dan yield enhancement.
Through the treasury business segment, BNI Syariah has always maintained bank liquidity’s and invested surplus funds to obtain optimum revenues. To do so, in 2015, BNI Syariah applied strategies as follows:
1. Participated in Sharia Interbank Money Market (PUAS) to optimize revenue and maintain liquidity.
2. Cooperated with branch in managing customer’s fund particularly for the customers of institutions and BPD to maintain liquidity.
3. Managed foreign exchange transaction carefully, whether it was from the risk aspect or the sharia aspect.
4. Maintained Net Open Position in accordance with the provision of Bank Indonesia by taking into account the exchange rate risk.
5. Carried out the Investment of Foreign Exchange Term Deposit to Bank Indonesia, to optimize the existing foreign exchange DPK.
6. Invested in form of both government and corporate bond selectively and taking into account the risk and yield enhancement.
KINERJA 2015
Performance 2015
Strategi bisnis Business Strategy realisasi RealizationAktif dalam Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) untuk menjaga kondisi likuiditas.
Participated in Sharia Interbank Money Market (PUAS) to maintain liquidity.
- Melakukan placement ke bank syariah dengan mekanisme Investasi Mudharabah Antarbank (IMA).
- Untuk mengoptimalkan kelebihan likuiditas maka dilakukan penempatan pada Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS).
- Saat adanya kebutuhan likuiditas jangka pendek maka dilakukan penerimaan penempatan dana IMA baik dari bank syariah maupun bank konvesional.
- Carried out placement to sharia bank with the mechanism of Interbank Mudharabah Investment (IMA).
- To optimize excessive liquidity, placement to Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) was made.
- When short-term liquidity is required, BNI Syariah accepted IMA fund placement either from sharia bank or conventional bank.
Bekerja sama dengan cabang dan Divisi Dana & Transaksi dalam mengelola dana nasabah khususnya nasabah institusi dan BPD untuk menjaga kondisi likuiditas.
Cooperated with branch and Fund & Transactional Division in managing customer’s fund particularly for the customers of institution and BPD to maintain liquidity.
- Kewenangan pengelolaan dana BPD pada Divisi Tresuri & Internasional.
- Berkoordinasi dengan Divisi Dana & Transaksi dalam mengelola dana institusi.
- Authority to manage BPD’s fund is in Treasury & International Division.
- Coordinated with Fund & Transactional Division in managing institution fund.
Mengelola transaksi valas baik fisik (banknotes) maupun non fisik dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, baik dari sisi risikonya maupun dari sisi syariahnya.
Managed foreign exchange transaction either physical (banknotes) or non-physical by applying prudent principle, both from the aspect of risk and sharia.
Memberikan spesial kurs untuk pembelian dan penjualan valas fisik maupun non fisik, khususnya untuk nasabah loyal dan memiliki potensi bisnis.
Granting special exchange rate for the purchase and sales of both physical and non-physical foreign exchange, particularly for loyal customers which have business potential.
Memelihara Posisi Devisa Netto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan risiko nilai tukar.
Maintained Net Open Position in accordance with the provision of Bank Indonesia by taking into account the exchange rate risk.
PDN tetap terjaga sesuai dengan ketentuan internal bank dan Bank Indonesia.
NOP was maintained in accordance with the provision of internal bank and Bank Indonesia.
Mengoptimalkan DPK Valas yang ada.
Optimized the existing Foreign Exchange DPK.
Melakukan investasi jangka pendek melalui penempatan Term Deposit Valas kepada Bank Indonesia dan investasi jangka panjang melalui investasi Global Bonds.
Carried out short-term investment through the placement of Foreign Exhcange Term Deposit to Bank Indonesia and long- term investment through Global Bonds.
Investment in medium and long-term bonds.
Rp2.043 miliar dan Sukuk Korporasi sebesar Rp259 miliar. - Total portofolio surat berharga tersebut mengalami
peningkatan sebesar 22% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.884 miliar sehubungan dengan kondisi likuiditas dan ekspansi yang dilakukan.
- BNI Syariah participated in the transaction of government and corporate sharia bonds which was held through auction and Primary Market.
- Bonds protfolio in 2015 amounted to Rp2,302 billion with the total Government Bond amounted to Rp2,043 billion and Corporate Bond amounted to Rp259 billion. - Total bond portfolio increased by 22% compared to 2014
amounted to Rp1,884 billion due to the liquidity condition and expansion.
Pada tahun 2015, target pendapatan investasi Tresuri adalah sebesar Rp161,13 miliar. Sampai dengan posisi per 31 Desember 2015 pendapatan investasi tresuri sudah mencapai Rp217,53 miliar meningkat 22% dari posisi 31 Desember 2014 sebesar Rp178,23 miliar yang berasal dari transaksi penempatan Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS), Term Deposit Valas kepada Bank Indonesia, jual beli valas maupun investasi pada surat berharga syariah. Produk-produk yang tercakup dalam segmen usaha tresuri antara lain adalah: Investasi Mudharabah Antarbank (IMA); Investasi Mudharabah Antar Bank dengan Bagi Hasil Tetap (IMA Fix), Transaksi Forex dan Transaksi Banknotes.
Untuk mencapai target pendapatan dan yield bisnis tresuri, maka dilakukan investasi secara prudent atas setiap excess likuiditas dengan mempertimbangkan jangka waktu, risiko, yield dan kebutuhan likuiditas dengan rincian sebagai berikut:
1. Mengelola Giro Wajib Minimum (GWM) pada angka yang optimal dan tetap sesuai dengan ketentuan GWM minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Untuk mengoptimalkan likuiditas IDR sehari- hari maka dilakukan penempatan pada Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS).
3. Dalam mengelola excess likuiditas valas, BNI Syariah juga melakukan investasi jangka pendek melalui penempatan Term Deposit Valas kepada Bank Indonesia dan investasi jangka panjang melalui investasi Global Bonds.
4. Untuk investasi dengan jangka waktu menengah dan panjang, BNI Syariah aktif melakukan transaksi Surat Berharga Syariah pemerintah dan korporasi yang dilakukan melalui lelang dan Pasar
In 2015, the target Treasury investment income was Rp161.13 billion. As of December 31, 2015 treasury investment income has reached Rp217.53 billion or increased 22% from December 31, 2014 amounting Rp178.23 billion which derived from the transaction of Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) placement, Sharia Interbank Money Market (PUAS), Foreign Currency Term Deposit to Bank Indonesia, sale and purchase of foreign exchange and investment in sharia bonds. The products included in the treasury business segments, among others: Interbank Mudharabah Investment (IMA); Interbank Mudharabah Investment with Fixed Profit Sharing (IMA Fix), Forex Transaction and Banknotes Transaction.
To achieve the treasury business target of revenue and yield, prudent investment was made on any liquidity excess by considering the time period, risk, yield and liquidity requirements with the following details:
1. Managed Statutory Reserves (GWM) on the optimal number and stay in accordance with the provision of Minimum Statutory Reserves set by Bank Indonesia.
2. To optimize the daily IDR liquidity, placement in Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) and Sharia Interbank Money Market (PUAS) was carried out.
3. In managing foreign exchange liquidity excess, BNI Syariah also carried out short-term investment placement through Foreign Exchange Time Deposits to Bank Indonesia and long-term investment through Global Bonds investment.
4. For medium and long-term investment, BNI Syariah participated in the transaction of government and corporate Sharia Bonds through auction and Primary Market. Bonds portfolio in 2015 amounted to Rp2,302
tahun 2015 sebesar Rp2.302 miliar dengan rincian Total Sukuk Pemerintah sebesar Rp2.043 miliar dan Sukuk Korporasi sebesar Rp259 miliar. Total portofolio Sukuk tersebut mengalami peningkatan sebesar 22% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.884 miliar sehubungan dengan kondisi likuiditas dan ekspansi yang dilakukan. Dalam rangka peningkatan fee based income, segmen bisnis tresuri juga aktif melakukan transaksi foreign exchange (sharf) dengan nasabah maupun dengan bank lain. Total fee based income dari transaksi foreign exchange mencapai Rp23,9 miliar, naik sangat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,87 miliar.
KEGIATAN PEMASARAN 2015
marketing activity 2015
Pada tahun 2015, segmen bisnis tresuri menjalani kegiatan pemasaran dalam bentuk:
1. Kerja sama dengan unit Financial Institution untuk pembukaan line counterparty agar memudahkan saat transaksi investasi SIMA.
2. Kerja sama dengan unit pendanaan dan cabang untuk pengelolaan atas penempatan dana BPD dan institusi.
STRATEGI 2016
strategy 2016
Strategi tahun 2016 yang akan dilakukan tresuri sejalan dengan strategi yang dilakukan BNI Syariah, di mana pada tahun 2016 BNI Syariah fokus pada peningkatan kualitas aset dan peningkatan pendapatan. Adapun target total investasi treasuri pada akhir 2016 sebesar Rp3,43 triliun yang mengalami penurunan sebesar 11% dari posisi investasi tresuri per 31 Desember 2015 sebesar Rp3,89 triliun. Walaupun total investasi mengalami penurunan, bisnis tresuri tetap menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 33% menjadi Rp289 miliar. Untuk mencapai target tersebut, maka beberapa strategi yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Peningkatan fee based income melalui transaksi forex fisik banknotes (SAR &USD), bekerja sama dengan cabang dengan target nasabah haji & umrah. 2. Menggali potensi transaksi jual beli forex khususnya
pada nasabah korporat untuk meningkatkan fee based income.
3. Melakukan investasi pada instrumen yang memberikan
yield yang optimal salah satunya melalui investasi pada instrumen reksadana.
4. Melakukan pengelolaan investasi surat berharga dengan lebih baik dengan diimplementasikannya PSAK 110 revisi.
Sukuk and Rp259 billion of Corporate Sukuk. Total sukuk portfolio increased by 22% compared to 2014 amounting Rp1,884 billion due to the liquidity condition and expansion which was carried out.
In terms of increasing fee based income, treasury business segment also carried out foreign exchange (sharf) transaction with customers from other bank. Total fee based income from the transaction of foreign exchange amounted to Rp23.9 billion, significantly increased from the previous year of Rp1.87 billion.
In 2015, treasury business segment carried out marketing activities as follows:
1. Cooperated with Financial Institution for the opening of line counterparty to ease the SIMA investment transaction.
2. Cooperated with funding unit and branches to work manage the placement of BPD and institutional fund.
In 2016, BNI Syariah will focus on the improvement of assets quality and income. As for the target of total treasury investment in 2016 amounted to Rp3.43 trillion which is 11% lower than the treasury investment in December 31, 2015 amounted to Rp3.89 trillion. Although the total investment is decreased, treasury business remains setting its target to increase revenue by 33% to Rp289 billion. To achieve this target, several strategies that will be carried out as follows:
1. Increase fee based income through the forex transaction of physical banknotes (SAR & USD) in cooperation with branches and targeting hajj & umrah customers.
2. Explore the potential of forex transaction especially in corporate customers to increase fee based income.
3. Invest on instrument which will provide optimum yield, among others through the investment of mutual funds.
4. Better manage the bonds investment with the implementation of Revised PSAK 110.
Dalam memberikan layanan perbankan internasional tersebut, BNI Syariah didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mempunyai Desk dan kantor cabang di luar negeri, yaitu Kantor Cabang Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, New York dan Seoul. Selain itu, juga didukung oleh 1.675 jaringan bank koresponden di 104 negara.
Pada tahun 2015, bisnis internasional berkembang sangat positif terutama dari transaksi trade finance dengan produk unggulan Wakalah bil Ujrah dan Kafalah bil Ujrah. Meskipun masih didominasi oleh transaksi trade finance dalam negeri, potensi transaksi trade finance sangat besar karena hampir semua perusahaan selalu melakukan transaksi jual-beli baik berupa barang maupun jasa. Keberhasilan tersebut ditunjang oleh berbagai inisiatif penyempurnaan bisnis, baik dalam bidang pengembangan produk, pengembangan layanan dan pengembangan infrastruktur, maupun kegiatan pemasaran yang berkesinambungan.
KINERJA 2015
Performance 2015
Dalam hal pencapaian target kinerja di tahun 2015 khususnya transaksi trade finance, BNI Syariah telah melakukan beberapa hal sebagai berikut:
providing international banking services, BNI Syariah is supported by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk which has Desk and branch offices in foreign countries, namely Singapore, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, New York, and Seoul. In addition, it is also supported by 1,675 correspondent bank network in 104 countries.
In 2015, the international business grew very positive, especially from trade finance transaction with Wakalah bil Ujrah and Kafalah bil Ujrah as the featured products. Though still dominated by the domestic trade finance, trade finance transaction potential is huge because almost all companies always do a transaction of goods or services. This success was supported by a wide range of business improvement initiatives, both in the field of product development, service development and infrastructure development, as well as ongoing marketing activities.
In terms of target achievement in 2015, especially in trade finance transaction, BNI Syariah has carried out the following strategies:
Strategi bisnis Business Strategy realisasi Realization 1. Pengembangan organisasi. 1. Organizational development.
Sudah dibentuk unit yang khusus menangani bisnis internasional (trade finance dan remittance).
The establishment of specific unit that handles international business (trade finance and remittance).
2. Pengembangan infrastruktur.
2. Infrastructure development.
Sudah berhasil melakukan pemasangan aplikasi SWIFT Alliance.
SWIFT Alliance application has been installed.
3. Peningkatan kualitas tenaga pemasaran melalui pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi.
3. Improvement of marketing staff quality through education, training, and certification.
Telah dilakukan pelatihan terhadap petugas frontliner dan back office cabang.
Training has been carried out for frontliners and back office officers in branches.
4. Melakukan perluasan kerja sama.
4. Expand the cooperation.
Telah dilakukan kerja sama dengan beberapa Bank Pembangunan Daerah terutama di pulau Jawa.
Cooperation has been established with several Regional Development Bank especially in Java.
5. Kegiatan pemasaran.
5. Marketing activities.
Bekerja sama dengan Divisi Konsumer & Menengah dan cabang melakukan pemasaran terhadap nasabah potensial.
Cooperated with Consumer & Small Division and branches to carry out marketing targeting the potential customers.
6. Penyediaan TPC (Trade Processing Center) pada kantor pusat untuk area Jabodetabek.
6. Provided TPC (Trade Processing Center) in head office for the Jabodetabek area.
Telah dibentuk unit TPC yang operasionalnya masih ditempatkan di TPC BNI Induk.
TPC unit has been established in which it operated in the TPC of BNI.
Beberapa pengembangan yang dilakukan pada lini bisnis internasional di 2015 antara lain dapat dilihat di bawah ini.
1. Trade Finance
Pada tahun 2015, volume transaksi trade finance masih didominasi oleh transaksi wakalah bil ujrah dan kafalah bil ujrah yang tumbuh sebesar 175,52% menjadi Rp22,8 miliar Sedangkan transaksi Ekspor dan Impor tumbuh menjadi Rp612 juta.
Sehubungan dengan trade finance sebagai fokus pengembangan segmen bisnis internasional, maka pengembangan bisnis trade finance di tahun 2015 difokuskan pada pengembangan organisasi unit internasional dan pengembangan aplikasi/sistem
trade. Di tahun 2015 volume bisnis trade finance
telah meningkat sebesar 149,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi fee based income, di tahun 2015 BNI Syariah berhasil membukukan peningkatan sebesar 5,63% jika dibandingkan dengan tahun 2014. Kedua hal tersebut telah melebihi target pencapaian kinerja yang ditargetkan meningkat sebesar 171,96% dari target semula sebesar Rp579,46 juta di tahun 2014 menjadi sebesar Rp612,10 juta.
Berbekal perkembangan bisnis trade finance yang cukup baik, maka diharapkan di tahun 2016 segmen bisnis internasional dapat menjadi lini bisnis dengan kontribusi fee based income yang signifikan kepada BNI Syariah. Oleh karena itu, strategi pengembangan bisnis internasional ke depannya akan lebih difokuskan pada pengembangan organisasi yang dapat mendorong bisnis trade finance.
Several development carried out in the international business line in 2015, among others, as follows..
1. Trade Finance
In 2015, trade finance transaction volume was still dominated by the transaction of wakalah bil ujrah and kafalah bil ujrah which grew by 175.52% to Rp22.8 billion. While the Export and Import Transaction grew Rp612 million.
Regarding the development of trade finance as the focus of the international business segment, the development of trade finance business in 2015 was focused on the development of the international unit organization and development of application/ trade system. In 2015, the volume of trade finance business has increased by 149.14% compared with the previous year. In terms of fee-based income, in 2015 BNI Syariah managed to record an increase of 5.63% compared to 2014. Both of them have exceeded the targeted performance of 171.96% increase from the initial target of Rp579.46 million in 2014 to become Rp612.10 million.
Armed with well-developed trade finance business, it is expected that in 2016 the international business segment can be a business line which contributes significant fee based income to BNI Syariah. Therefore, the international business development strategy in the future will be focused on the development of organization that could boost the trade finance business.
Trade finance 2015 2014
Volume Transaksi
Transaction Volume
85.079.886.642 34.149.346.066
incoming remittance didukung adanya kenaikan volume kiriman uang dari Hong Kong dan Taiwan ke Indonesia.
increase of incoming remittance was supported by the increase of money transfer volume from Hong Kong and Taiwan to Indonesia.
2. Counter Guarantee dan SBLC
Pada tahun 2015, permintaan transaksi counter guarantee dan SBLC sebesar Rp126 juta.