• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN DATA KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN DATA KHUSUS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN DATA KHUSUS

Gambar 3.1. Lokasi Proyek

Sumber: Dokumen Pribadi

III.1. Data Umum Proyek

• Nama Proyek: PT. ELCO POWER SYSTEM • Jenis Proyek: Kantor

• Lokasi Proyek: Jl. KH. Hasyim Ashari Kavling DPR Blok C Nomer 284-285, Neroktog Pinang Tangerang Banten. Indonesia 15145

• Pemilik: Swasta • Citra Image: Modern

(2)

III.2. Latar Belakang PT. ELCO POWER SYSTEM

PT. ELCO POWER SYSTEM di dirikan pada tahun 2007, berlokasi di Tangerang. Bergerak di bidang perakitan panel listrik tegangan rendah (assembeling low voltage electrical switchgear).

Memproduksi panel listrik dengan kualitas dan performa tinggi untuk memuaskan pelanggan (customers satisfaction). Disamping itu juga memberikan solusi, ide dan gagasan terhadap “electrical switchgear design” yang disesuaikan dengan kebutuhan pelangan. PT. ELCO POWER SYSTEM memiliki “bussines line” mulai dari desain dan assembling untuk :

1. Panel Kontrol Genset • Synchron antar Genset

• Synchron Genset dengan Mains (PLN) • Automatic Mains Failure (AMF)

2. Low Voltage Mains Distribution Panel (LVMDP) 3. Sub Distribution Panel (SDP)

4. Capacitor Bank

5. Motor Control Center (MCC) 6. PLC

7. Scada System 8. Etc

PT. ELCO POWER SYSTEM sampai saat ini di percaya untuk menangani proyek dengan berbagai macam sektor seperti office building, pusat perbelanjaan (Mall), pertambangan, rumah sakit, hotel, gedung pemerintahan, perkapalan (marine), dan sebagainya.

Untuk pelayanan terbaik kepada pelanggan, memiliki tim yang “capable and reliable” untuk memberikan pelayanan terbaik, harga terbaik, pengantaran tepat waktu, dan layanan purna jual yang baik. Kami terus berusaha meningkatkan kualitas produksi dan layanan purna jual untuk dapat memuaskan seluruh pelanggan.

III.3. Gaya dan Citra Ruang

Pada interior kantor PT. ELCO POWER SYSTEM yang dirancang, memiliki konsep desain Interior Moderen Minimalis. Dengan menampilkan warna-warna yang terlihat simple namun enak dilihat pada dinding dan kolom.

(3)

Warna yang digunakan pada kantor ini adalah menggunakan warna-warna yang simple dan soft. Semua ini dikombinasikan atara dinding, plafon, lantai, serta furnitur. Dan kombinasi warna-warna kontras yaitu hitam, putih dan biru untuk mempariasikan warna yang ada.

• Devinisi Gaya Modern

Kata moderen berasal dari kata latin ‘Modo’ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata moderen dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru.

1. Kata moderen dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.

2. Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran moderen dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan.

• Sejarah Perkembangan Gaya Modern

Gerakan Moderen pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri.

Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Moderen, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

Kata Moderen pertama kali diperkenalkan pada masa Revolusi Industri di Eropa,terutama di Jerman.Pandangan ini karena pemberontakan terhadap unsur klasik & eklektik pada abad 19. Ditandai dengan gerakan Bauhaus di stutgart yang memelopori kepercayaan terhadap penggunaan fungsi & material secara tepat & efisien.Sejak saat itu pandangan moderen bukan hanya sekedar gaya, melainkan bagian dari gaya hidup.

(4)

Perkembangan gaya moderen di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997)3.

III.4. Permasalahan Umum

III.4.1 Proses Perencanaan

Dalam perencanaan mendesain ruang di kantor ini, desainer terlebih dahulu mengadakan interview untuk mendata pengorganisasian kebutuhan desain dan semua komponen-komponenya. Misalnya desainer terlebih dahulu harus lebih mengenal dahulu semua tentang karakter yang akan muncul dari setiap ruang, mulai dari kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dalam ruangan tersebut, lalu sifat ruangan, gaya yang ingin ditampilkan, serta menanyakan karakter si pemilik kantor dan warna kesukaan.

III.4.2 Proses Pelaksanaan

Untuk tahap pelaksanaan desain, desainer harus memberi gambaran kerja secara lengkap dan detail agar klien mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh desainer dengan gambaran tersebut.

Waktu dalam pelaksanaan proyek pun harus dibuat jadwal atau time schedule, agar waktu yang ditentukan oleh desainer terorganisir dan tepat pada waktunya.

Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka dibuat time schedule.

Faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun time schedule, yaitu : 1. Kemampuan untuk kebutuhan tenaga manusia,

2. Peralatan dan fasilitas,

3. Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan, 4. Material yang dibutuhkan, dan

(5)

Adapun tujuan dari pembuatan time schedule adalah :

1. Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur dengan efektif dan efisien,

2. Untuk mencapai urutan-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara sistimatis, dan

3. Untuk mencapai hasil fisik.

III.5. Permasalahan Khusus

Temuan lapangan ada pelaksanaan proyek mendesain ruang resepsionis dan ruang rapat, semua di sesuaikan dengan tepat fungsi dan ukurannya.

III.5.1Ruang Resepsionis dengan Ruang Rapat Kantor

A. Ruang Resepsionis

Gambar 3.2. Tampak Depan Ruang Resepsionis Sumber: Dokumen pribadi

Terlihat ukuran ruang resepsionis yang tidak terlalu luas sehingga penempatan furnitur dan ukuran harus di sesuaikan dengan tepat.

Gambar 3.3. Pemasangan Kabel AC Sumber: Dokumen pribadi

(6)

Gambar 3.4. Sirkulasi Ruang Sumber: Dokumen Pribadi

Pada ruang resepsinois di kanan dan kirinya terhubung dengan pintu yang mengarah ke ruangan lain dan tangga untuk ke lantai 2 sehingga sirkulasi ruang harus di sesuaikan. B. Ruang Rapat

Gambar 3.5. Tampak Dalam Ruang Sumber: Dokumen Pribadi

Terdapat sedikit ruang kosong yang harus di maksimalkan fungsinya untuk tambahan peletakan furnitur dan ada tiang penyangga.

Gambar 3.6. Tembok lebih Sumber: Dokumen Pribadi

Terdapat tembok lebih pada dalam ruang rapat,tembok yang lebih ini adalah tembok dari pembuatan tangga ke lantai 2.

(7)

Gambar 3.7. Pemasangan Kabel AC Sumber: Dokumen Pribadi

Pembobokan dinding untuk pemasangan kabel Air Conditioner. Gambar 3.8. Balokan

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar

Gambar 3.1. Lokasi Proyek   Sumber:  Dokumen Pribadi
Gambar 3.3. Pemasangan Kabel AC  Sumber: Dokumen pribadi
Gambar 3.6. Tembok lebih  Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 3.8. Balokan  Sumber: Dokumen Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

• bertanggung jawab atas kelangsungan dan kelancaran kegiatan medis di rumah sakit dengan bidang spesialis penyakit dalam.. • memeriksa dan mendiagnosa pasien sesuai dengan

Dalam hal ini bangunan yang akan direncakan memiliki fungsi sebagai sarana transaksi dimana banyak kegiatan serta interaksi antara banyak manusia yang di perlukan manajemen

Membagi ruang menjadi beberapa 'set' yang akan dilalui, di mana ruangan seakan bergerak. Seperti Perubahan tinggi ruang, skala, warna, suara, tekstur, Permukaan dan

Pada setiap ruang kamar tidur diberikan ruang kamar mandi dan toilet sendiri sehingga tidak terjadinya pemusatan ruangan yang menjadi satu untuk setiap penghuni, namun kebutuhan

Dalam perancangan branding, desainer biasanya mempunyai cara kerja nya sendiri dengan melakukan kegiatan jam terbang yang berbeda, tergantung kebiasaan seorang desainer

Sedangkan Game Desainer termasuk dalam pre-production stage, yang berarti Game Desainer bekerja sebelum Artist dan Programmer, Game Designer adalah seseorang yang

umum konstruksi Prefabrikasi.. 3) produksi unit pracetak dalam skala luas menjadikan lebih praktis untuk menggunakan mesin dan karenanya kebutuhan jumlah pekerja yang terlalu

Dari seratus responden yang berada di Kecamatan Parongpong, mayoritas penduduk dalam memenuhi kebutuhan terhadap sarana perekonomian masih dapat dipenuhi di Kabupaten Bandung Barat