• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Konsolidasi Interim Tidak Diaudit

Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

(2)

Daftar Isi

Halaman

Neraca Konsolidasi ………... 1 - 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………... 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………. 5 - 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi ……….. 7

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …... 8 - 39

(3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

31 Maret 2009 31 Maret 2008

Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2 c, 3 28.457.962 107.761.308

Penempatan jangka pendek 2 d, 4, 10 4.238.802 1.473.493

Piutang usaha 2 e, 5, 10, 13

Pihak ketiga – netto 313.970.107 303.597.423

Pihak hubungan istimewa 2 f, 5,6 5.069.643 3.488.445

Piutang lain-lain 2 e 15.147.331 14.764.580

Persediaan– 2 g, 7, 10,13 487.586.722 385.960.731

Biaya dibayar dimuka 2 h 23.099.722 39.417.037

Pajak dibayar dimuka 12 7.432.859 9.243.241

Aktiva lancar lainnya 29.342.223 9.468.312

________________ ________________

JUMLAH AKTIVA LANCAR 914.345.372 875.174.570

__________________________ __________________________

AKTIVA TIDAK LANCAR

Investasi dalam saham 2 d, 8 711.399 711.400

Piutang hubungan istimewa 2 f, 6 19.018.304 2.156.298

Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi 2 i, 2 j,2k, 9,10,13 274.922.645 170.291.291

Aktiva pajak tangguhan bersih 2 p, 12 15.087.671 14.606.612

Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 h,2i 30.989.254 6.676.309

Taksiran pajak penghasilan 12 5.407.689 5.102.196

Aktiva tidak lancar lainnya 6.797.918 11.293.600

________________ ________________

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 352.934.880 210.837.706

________________ ________________

JUMLAH AKTIVA 1.267.280.252 1.086.012.276

(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

31 Maret 2009 31 Maret 2008

Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank Jangka Pendek 10 191.226.008 105.208.786

Hutang Usaha

Pihak Ketiga 11 322.365.682 323.559.440

Pihak hubungan istimewa 2 f, 6, 11 121.810.947 106.009.463

Hutang Lain-lain 25.113.799 9.034.864

Hutang Pajak 10.147.371 8.243.700

Beban Masih Harus Dibayar 6.240.847 5.818.705

Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun

Hutang Bank 13 16.974.467 12.158.894

Hutang pembiayaan konsumen 166.667 666.667

Hutang sewa pembiayaan 360.500

Hutang Sewa Guna Usaha 65.633

Hutang Obligasi

________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 694.406.288 570.766.152

________________ ________________

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang bank 13 46.485.797 53.649.321

Hutang pembiayaan konsumen

Hutang sewa pembiayaan 531.571

Hutang Sewa Guna Usaha 71.600

Hutang Hubungan Istimewa 31.750 0

Kewajiban imbalan kerja 2 m, 14 40.946.100 35.414.993

Goodwill negatif 2 n 242.190 260.295

Kewajiban pajak tangguhan bersih 199.610 0

________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 88.437.018 89.396.209

________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN 782.843.307 660.162.361

=============== ===============

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

31 Maret 2009 31 Maret 2008

Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

EKUITAS

Modal Ditempatkan dan Disetor 16 289.503.780 289.503.780

Tambahan modal disetor – bersih 17 51.456.262 51.456.262

Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2 r 32.314 7.076

Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 q 426.356 426.356

Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 d, 4 184.000 224.534

Saldo Laba – telah ditentukan penggunaannya 200.000

Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya 105.411.931 53.490.199

________________ ________________

EKUITAS – BERSIH 447.214.643 395.108.207

________________ ________________

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.267.280.252 1.086.012.276

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

31 Maret 2009 31 Maret 2008

Catatan (Tiga Bulan) (Tiga Bulan)

PENJUALAN BERSIH 2 l, 6, 18 649.183.266 610.665.142

BEBAN POKOK PENJUALAN 2 l, 6, 19 563.833.234 532.145.012

________________ ________________ LABA KOTOR 85.350.032 78.520.130 ________________ ________________ BEBAN USAHA 2 l, 20 Penjualan 45.277.532 36.108.741

Umum dan administrasi 20.679.212 18.589.381

________________ ________________

Jumlah beban usaha 65.956.743 54.698.122

________________ ________________

LABA USAHA 19.393.289 23.822.008

________________ ________________

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Beban bunga (8.008.343) (4.050.752)

Laba (rugi) selisih kurs – bersih 2 o (1.387.008) 126.977

Pendapatan bunga 843.110 1.638.272

Laba penjualan aktiva tetap 2 j, 9 612.255 417.137

Pendapatan bonus 119.804 155.690

Pendapatan deviden 0

Lain-lain – bersih 3.225.076 54.814

________________ ________________

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain (4.595.106) (1.657.863)

________________ ________________

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.789.183 22.164.145

________________ ________________

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2 p, 12

Kini (5.009.202) (6.711.883)

Tangguhan 869.854 632.163

________________ ________________

Beban pajak penghasilan – bersih (4.139.349) (6.079.720)

________________ ________________

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2 b 10.658.834 16.084.425

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (714.877) (2.035.348)

________________ ________________

LABA BERSIH 9.943.957 14.049.077

=============== ===============

LABA BERSIH PER SAHAM (dalam jumlah penuh) 3 5

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

Selisih nilai Laba

transaksi yang belum Saldo Laba

Modal saham Selisih transaksi pemilikan direalisasi dari

ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga

dan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Telah Ditentukan Belum Ditentukan

Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas-bersih

Saldo, 1 Januari 2007 80.000.000 15.279.240 (2.306) 426.357 123.200 - 101.946.457 197.772.948

Penambahan modal saham

melalui konversi obligasi 40.000.000 40.000.000

Kapitalisasi atas saldo laba:

Dividen saham 84.163.600 - - - - - (84.163.600)

-Dividen tunai yang

diinvestasikan kembali 10.060.940 - - - - - (11.836.400) (1.775.460)

Penambahan modal saham

melalui:

Rekapitalisasi tambahan

modal disetor 15.279.240 (15.279.240) - - - - - -

Penawaran umum perdana (IPO) 60.000.000 60.000.000 - - - - - 120.000.000

Biaya penerbitan saham - (8.543.738) - - - - - (8.543.738)

Selisih transaksi perubahan ekuitas

Anak Perusahaan 9.382 9.382

Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga

Tersedia untuk dijual 141.867 - - 141.867

Laba bersih tahun 2008 - 33.494.663 33.494.663

______________ ___________ ________ ______________ ____________ ____________ ___________ ____________

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Selisih nilai Laba

transaksi yang belum Saldo Laba

Modal saham Selisih transaksi pemilikan direalisasi dari

ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga

dan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Telah Ditentukan Belum Ditentukan

Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas-bersih

Selisih transaksi perubahan ekuitas

Anak Perusahaan 25.238 25.238

Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga

Tersedia untuk dijual 10.133 - - 10.133

Pembentukan dana cadangan - - - - - 200.000 (200.000) -

Laba bersih tahun 2008 - - - - - - 56.226.853 56.226.853

Saldo, 31 Desember 2008 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 275.200 200.000 95.467.973 437.361.886

Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga

Tersedia untuk dijual - - - - (91.200) - - (91.200)

Laba bersih tahun 2008 9.943.957 9.943.957

Saldo, 31 Maret 2009 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 275.200 200.000 105.411.930 447.214.643

(9)

Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

30 Maret 2009 30 Maret 2008

(Tiga Bulan) (Tiga Bulan)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerim aan kas dari pelanggan 666.422.891 638.788.989

Pengeluaran kas kepada:

Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (590.883.152) (555.196.256)

Biaya Operasional (67.104.419) (72.257.526)

________________________________

Penerim aan (pengeluaran) kas dari operasi 8.435.319 11.335.207

Pembayaran untuk:

Beban bunga (7.941.976) (4.050.752)

Pajak (8.824.735) (15.980.418)

Penerimaan dari pendapatan bunga 843.110 1.638.272

________________________________

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi (7.488.281) (7.057.691)

_________________________________

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan dari penjualan aktiva tetap 650.591 509.000

Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek (2.008.717) 2.875.421

Perolehan aktiva tetap (14.497.643) (9.040.903)

Pembayaran sewa jangka panjang - -

Pembayaran uang muka aktiva tetap (8.829.412) -

Penerim aan deviden -

Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa (19.018.304) (2.117.991)

________________________________

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas investasi (43.703.484) (7.774.473)

________________________________

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Perolehan (pembayaran) dari (ke) :

Hutang bank jangka pendek 47.807.927 (8.384.262)

Hutang bank jangka panjang (4.320.741) (9.573.080)

Hutang sewa Pembiayaan (184.305) 137.233

Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa (560.435) (173.000)

Penambahan modal disetor Anak Perusahaan

yang diambil bagian oleh minoritas 5.509 -

Hutang pembiayaan konsumen (219.304) (125.000)

Hutang obligasi yang direstrukturisasi - -

Deviden tunai kepada pemegang saham - -

________________ _______________

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan 42.528.650 (18.118.109)

________________________________

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS (8.663.115) (32.950.273)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 37.121.081 140.711.583

________________ ________________

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 28.457.966 107.761.310

(10)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Catur Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93 tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No. 208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 9 tanggal 1 Juli 2008, mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 14 Mei 2008 No. Kep-179/BL/2008 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-75583.AH.01.02.Tahun2008, tanggal 20 Oktober 2008.

Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 26 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia.

c. Susunan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Tahun

Awal Persentase Pemilikan ( %) Jumlah Aktiva

Operasi

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2009 Maret 2008 Maret 2009 Maret 2008

Pemilikan langsung/

PT Catur Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,52 99,52 346.561.840 312.960.635

Sentosa (CMSS) peralatan dan

b ahan bangunan

PT Catur Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 23.448.858 22.377.948

Sentosa (CKS) bangunan

PT Caturaditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 26.830.712 25.075.267

Sentosa (CAS) keramik “Mulia”

PT Catur Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 25.844.619 27.562.060

Sentosa (CLS) bangunan

PT HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 26.830.712 5.251.695

In donesia (HCG) produk

(11)

1. UMUM (lanjutan)

c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan)

Tahun

Awal Persentase Pemilikan ( %) Jumlah Aktiva

Operasi

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2009 Maret 2008 Maret 2009 Maret 2008

PT Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 10.221.991 8.039.826

Kemika (SGK) bahan-bahan

kimia

PT Catur Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 17.715.951 16.581.350

Sentosa (CHS) bangunan

PT Caturadiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 33.464.478 32.864.814

Sentosa (CALS) bangunan

PT Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 101.603.065 73.632.354

Sentosa (KKS) bahan-bahan

kimia

Pemilikan tidak langsung melalui CMSS

PT Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,22 97,43 92.199.129 79.768.829

(MBI), dimiliki peralatan dan

CMSS dengan b ahan bangunan

pemilikan sebesar

99,7% pada Maret 2009 dan 97.9%

pada Maret 2008

Investasi di MBI

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MBI, yang diadakan pada tanggal 28 Desember 2007 dan diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 202 tanggal 28 Desember 2007, pemegang saham Anak Perusahaan setuju untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp20.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp7.000.000 menjadi sebesar Rp35.000.000 yang seluruhnya diambil oleh CMSS sehingga persentase pemilikan CMSS pada MBI meningkat menjadi 97,90% pada tahun 2007. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Circular resolution MBI yang telah diaktakan dalam akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 5 tanggal 1 Juli 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.10-19598 tanggal aa Agustus 2008. Melalui transaksi ini kepemilikan CMSS pada MBI meningkat menjadi 100 % . Hal ini mengakibatkan persentase pemilikan tidak langsung Perusahaan pada MBI juga meningkat menjadi 99,52%. Selanjutnya berdasarkan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 35 tanggal 12 Desember 2008, CMSS menjual 1.000.000 lembar saham MBI dengan nilai nominal kepada TN Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Akibat dari penjualan saham tersebut, kepemilikan CMSS pada MBI turun menjadi 99,7%, sehingga persentase pemilikan tidak langsung Perusahaan pada MBI juga menurun menjadi 99,22%.

d. Komisaris, direktur dan karyawan

Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris 31 Maret 2009 31 Maret 2008

Komisaris Utama : Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito

Komisaris : Tn. Totong Kurniawan Tn. Totong Kurniawan

Komisaris : Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Darmawan Putra Totong

Komisaris (Independen) : Tn. Johnny Katio

(12)

1. UMUM (lanjutan)

d. Komisaris, direktur dan karyawan (lanjutan)

Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:

Dewan Direksi 31 Maret 2009 31 Marer 2008

Direktur Utama : Tn. Budyanto Totong Tn. Budyanto Totong

Direktur : Tn. Hadi Purnama Widjaja Tn. Hadi Purnama Widjaja

Direktur : Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa

Direktur : Tn. Idrus Hermawan Ny. Fitria

Direktur : Tn. Husen Suprawinata

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 1.983.882 pada Maret 2009 dan Rp 1.367.331 pada Maret 2008.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 3.815 dan 3.715 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada Maret 2009 dan Maret 2008.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.

c. Setara kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Investasi

1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan ekuitas (equity securities):

Sesuai dengan PSAK No. 50 mengenai "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", surat berharga diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut:

• Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam klasifikasi kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek-efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum terealisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Investasi (lanjutan)

1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan ekuitas (equity securities): (lanjutan) • Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo. • Tersedia untuk dijual (available-for-sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan dinyatakan sebagai tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajar. Laba (rugi) yang belum terealisasi pada tanggal neraca akan dicatat sebagai “Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga Tersedia untuk Dijual”, yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

2. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan disajikan sebagai bagian dari penempatan jangka pendek dalam neraca konsolidasi.

3. Penyertaan saham:

• Penyertaan saham dengan pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian atas laba atau rugi perusahaan asosiasi secara proporsional sesuai dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen.

• Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan. e. Penyisihan piutang ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai berikut:

1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. perusahaan asosiasi (associated companies);

3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan-perusahaan pelapor.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

h. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi.

i. Sewa

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital lease

jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

1. Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna

usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup

pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan lessor (full payout lease).

3. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.

Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan

metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam

laporan laba rugi dengan dasargaris lurus selama masa sewa guna usaha.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam

neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang

memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line

basis) selama masa sewa.

Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat. Semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian, dievaluasi oleh Perusahaan dan Anak

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Sewa (lanjutan)

Perusahaan untuk menentukan klasifikasi mereka berdasarkan PSAK revisi ini. Jika memenuhi kriteria sebagai

sewa pembiayaan, dan jika Perusahaan dan Anak Perusahaan bertindak sebagai lessee, maka aset dan

kewajiban sewa pembiayaan diakui seolah-olah kebijakan akuntansi yang baru telah berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 (awal periode sajian), terhadap semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian tersebut.

Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

j. Aktiva tetap

Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Renovasi bangunan sewa 2 - 11

Kendaraan 4 - 8

Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya perolehan aktiva dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aktiva tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.

Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan.

k. Penurunan nilai aktiva

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun berjalan.

l. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.

m. Imbalan kerja

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) ”Imbalan Kerja”.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan kerja (lanjutan)

diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Perhitungan biaya imbalan kerja periode September 2008 dan September 2007 berdasarkan estimasi sementara.

n. Goodwill negatif

Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.

o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: Maret 2009 Maret 2008

Mata Uang Asing (dalam jumlah penuh)

1 Dolar Amerika Serikat 11.575 9.075

p. Pajak penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan.

q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (lanjutan)

Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.

r. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan

Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

s. Laba per saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk Maret 2009 dan Maret 2008

t. Pelaporan segmen

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi disajikan dalam Catatan 22.

u. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:

Maret 2009 Maret 2008

Kas

Rupiah 2.453.198 3.233.283

Dolar Amerika Serikat 527.228 25.577

Jumlah kas 2.980.426 3.258.860

Bank

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 8.717.294 6.994.544

PT Bank Lippo Tbk 3.454.141 7.466.249

PT Bank Buana IndonesiaTbk 3.010.264 1.620.586

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1.677.634 664.250

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 774.918 80.777

PT Bank Negara Indonesia Tbk 485.033 709.673

(18)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Maret 2009 Maret 2008

PT Bank Mandiri Tbk 326.127 1.108.189

PT BPR Tripanca Setiadana 791.684 -

PT Bank CIMB Niaga Tbk. 249.164 1.582.297

PT Bank Century 131.204 517.578

PT Bank Mega Tbk 134 6.190.502

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp500.000) 126.235 141.232

______________ ______________

Jumlah bank – Rupiah 19.702.548 27.895.339

______________ ______________

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Internasional

Indonesia Tbk 1.040.361 280.103

PT Bank Rabobank International

Indonesia 603.495 711.338

PT Bank Lippo Tbk 118.681 440.262

PT Bank Rakyat Indonesia 82.452 828.710

Bank Danamon - 216.697

Jumlah bank – US Dollar 1.844.989 2.477.110

_______________ ______________ Jumlah bank 21.547.536 30.372.449 Deposito berjangka Rupiah PT Bank Danamon 2.000.000 -

PT Bank Negara Indonesia Tbk 1.150.000 -

PT Bank Rabobank Internasional

Indonesia 750.000 -

PT Bank Lippo Tbk 30.000 13.030.000

PT Bank Buana Indonesia Tbk - 52.000.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.500.000

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 3.400.000

PT BPR Eka Bumi Artha - 700.000

PT BPR Tripanca Setiadana - 500.000

Jumlah deposito berjangka - Rupiah 3.930.000 74.130.000

Jumlah kas dan setara kas 28.457.962 107.761.309

Deposito berjangka dalam rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 3,5% sampai dengan 12,5% pada Maret 2009 dan antara 7 % sampai dengan 8,5% pada Maret 2008.

Pada tanggal 31 Maret 2009, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK Penempatan jangka pendek terdiri dari:

Maret 2009 Maret 2008

Deposito berjangka

Dolar Amerika Serikat

Bank Rakyat Indonesia Tbk 1.628.920 1.117.202

PT Bank Rabobank International

Indonesia 1.805.882 11.757

PT BPR Tripanca Setiadana 500.000 -

(19)

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Penempatan jangka pendek terdiri dari:

Maret 2009 Maret 2008

Investasi dalam bentuk saham - 1.013.334

Lembar sahamPT 304.000 344.534

Jumlah investasi sementara 4.238.802 1.473.493

Deposito berjangka

Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit.

Pada tanggal 31 Maret 2009, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar US$ 91.201 (setara dengan Rp1.055.652) dan PT Bank Rabobank International Indonesia sebesar US$ 155.000 (setara dengan Rp. 1.794.125) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari masing-masing bank tersebut (Catatan 10).

Surat berharga

Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. (91.200) pada Maret 2009 dan (40.533) pada Maret 2008, disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

Maret 2009 Maret 2008 Pihak ketiga Rupiah 1 Tk Sinar Jaya 3.566.642 1.899.672 2 Tk Norton 1.962.414 1.297.243

3 Tk Dwi Setia Jaya 2.958.748 2.174.716

4 Tk Anugerah 2.268.731 2.085.519 5 Tk Sadar Manunggal 1.794.740 66.326 6 Tk Terang Bulan 1.766.133 2.840.017 7 Tk Murah 1.560.934 620.488 8 Tk Jaya Makmur 1.178.959 446.569 9 Tk Sinar Abadi 1.159.333 568.474 10 Tk Sumber Baja 1.109.398 517.290 11 Tk Roda Selatan 1.052.636 900.236 12 CV. Agung 1.018.797 618.014 13 Toko Marto 1.008.067 688.084 14 Toko Aman 980.233 520.249 15 UD Lumayan 959.170 434.336 16 UD Rumah Jaya 931.162 518.455 17 CV Klasik Prometalindo 926.100 425.802 18 Tk Hidup Baru 781.755 1.111.031 19 Tk Panca Jaya 775.717 3.363.868

20 PT ALAM INDAH SURYA ABADI 676.991 931.403

21 Toko Subur Jaya 622.942 1.225.870

22 Toko SAMPURNA 440.645 1.070.834

23 KOP. KARY. WARGA SEMEN

GRESIK 197.152 948.751 24 Tk Sumber Mas 189.093 1.639.368 BAPAK EKA 2.472.365 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp900.000) 256.421.923 252.894.831 ______________ ______________ 287.308.416 282.279.811

(20)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Maret 2009 Maret 2008

Dolar Amerika Serikat

1 PT Sari Warna Textile Industry 1.113.020 -

2 Bpk Yoseph 934.027 275.383

3 Sparta prima 890.603 900.043

4 CV Indotech Sejahtera 678.400 191.193

5 PT Guna Kadota Manunggal 559.288 -

6 CV Karya Terbesar 548.009 -

7 PT Lembah Tidar Jaya 468.230 682.252

8 Samwoo Indonesia 336.890 538.190

PT Trio Putera Utama 265.588 906.443

PT Sahabat Jaya Sukses Abadi 210.763 734.149

PT Evindo Prima Jaya 202.091 585.075

PT Surya Sukmana Leather - 1.721.236

PT Budi Makmur Jaya - 1.048.059

PT Adira Semesta Industry - 674.047

PT Harapan Surya Lestari - 637.448

9 Lain-lain

(di bawah Rp500.000) 25.839.446 20.975.034

32.046.355 29.868.552

Jumlah Pihak Ketiga 319.354.771 312.148.363

Penyisihan piutang ragu-ragu (5.384.664) (8.550.940)

Pihak ketiga -bersih 313.970.107 303.597.423

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

Rupiah

PT Catur Karda Depo Bangunan 699.124 604.062

PT Mega Depo Indonesia 103.477 217.143

PT Masadjaya Indomakmur 1.437.317 2.333.954

PT Kreasi Sentosa Abadi 2.829.726 333.287

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 5.069.644 3.488.446

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

Maret 2009 Maret 2008

Pihak ketiga

Kurang dari 31 hari 282.615.159 275.564.001

31 - 60 hari 21.720.093 13.247.759

61 - 90 hari 2.694.170 4.596.743

Lebih dari 90 hari 12.325.349 18.739.860

Jumlah 312.148.363

Penyisihan piutang ragu-ragu (5.384.664) (8.550.940)

Jumlah -bersih 313.970.107 303.597.423

(21)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Maret 2009 Maret 2008

Pihak-pihak yang mempunyai

Hubungan istimewa

Kurang dari 31 hari 2.996.671 722.529

31 - 60 hari 33.198 431.296

61 - 90 hari 1.886.289 (9.740)

Lebih dari 90 hari 153.486 10.407

Jumlah 5.069.643 1.154.491

Pihak-pihak yang mempunyai

Hubungan istimewa 5.069.643 1.154.491

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

Maret 2009 Maret 2008

Saldo awal tahun 5.963.145 8.285.342

Penyisihan selama tahun berjalan 264.966 259.094

Penghapusan selama tahun berjalan 843.447 (6.504)

Saldo akhir tahun 5.384.664 8.550.940

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Pada tanggal 31 Maret 2009, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 4.808.958 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan PT Mulia Industrindo Tbk, pemasok utama Anak Perusahaan .

Pada tanggal 31 Maret 2009, piutang usaha sebesar Rp 176.714.600 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13).

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari:

a. Penjualan bersih barang dagang:

Persentase terhadap

jumlah penjualan

Maret 2009 Maret 2008 Maret 2009 Maret 2008

Penjualan bersih barang dagang PT Masadjaya Indomakmur 3.456.266 3.196.045 0,53 % 0,52 % PT Catur Karda Depo Bangunan 1.009.562 925.140 0,16 % 0,15 % PT Kreasi Sentosa Abadi 804.687 595.482 0,12 % 0,1 %

PT Mega Depo Indonesia 260.806 351.141 0,04 % 0,06 %

Jumlah 5.531.321 5.067.808 0,85 % 0,83 %

Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5).

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

(22)

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Pembelian bersih barang dagang:

Persentase terhadap

jumlah penjualan

Maret 2009 Maret 2008 Maret 2009 Maret 2008

Pembelian bersih

barang dagang

PT Primagraha

Keramindo 171.435.215 136.048.236 26,41 % 22,28 %

PT Kreasi Sentosa Abadi 334.398 412.747 0,05 % 0,07 %

PT Hocheng Pilippines 189.942 1.282.770 0,03 % 0,21 %

Jumlah 171.959.556 137.743.753 26,49 % 22,56 %

Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 11).

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

c. Transaksi di luar usaha pokok dengan saldo sebagai berikut:

Persentase terhadap jumlah

aktiva atau kewajiban

Maret 2009 Maret 2008 Maret 2009 Maret 2008

Piutang hubungan istimewa

Pemegang saham 19.018.304 2.141.064 1,50 % 0,20 %

Lain-lain (di bawah Rp. 500 jt) - 15.235 - 0 %

Jumlah 19.018.304 2.156.299 1,50 % 0,20 %

d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi

PT Catur Karda Depo Bangunan Afiliasi Penjualan barang dagang

PT Mega Depo Indonesia Afiliasi Penjualan barang dagang

PT Kreasi Sentosa Abadi Afiliasi Penjualan dan pembelian barang dagang

PT Primagraha Keramindo Afiliasi Pembelian barang dagang

7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:

Maret 2009 Maret 2008 Barang dagang Cat 177.566.275 148.935.044 Keramik 145.627.675 1111.761.455 Bahan-bahan kimia 41.843.839 25.941.174 Pipa 11.886.650 11.051.172

Perlengkapan kamar mandi & dapur 37.835.461 26.522.864

Alat listrik 16.150.877 16.418.197

Kaca dan glass block 7.570.780 4.686.097

Partisi 5.123.250 3.334.179

Atap gelombang dan genteng 6.552.388 6.848.435

Kunci dan aksesoris pintu 2.675.732 1.846.017

Semen 3.057.966 1.629.957

Alat pertukangan 5.114.379 3.393.162

Lain-lain 27.913.026 24.148.824

Jumlah persediaan 488.918.298 386.516.577

Penyisihan persediaan usang (1.331.576) (555.847)

Persediaan - bersih 487.586.722 385.960.730

(23)

7. PERSEDIAAN (lanjutan)

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

Maret 2009 Maret 2008

Saldo awal tahun 837.165 553.123

Penyisihan selama tahun berjalan 494.411 2.724

Saldo akhir 1.331.576 555.847

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal ketiga, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.

Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 4.885.432 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan, PT Mulia Industrindo Tbk .

Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan sebesar Rp 201.997.578 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13).

Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.

8. INVESTASI DALAM SAHAM

Akun ini merupakan investasi dalam saham pada PT Pacific Adiputra (PAP) dengan persentase pemilikan sebesar 18,89%. PAP berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang distribusi cat.

9. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari:

Saldo Saldo

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Mutasi 2009 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 76.814.268 - 76.814.268 Bangunan 101.539.440 209.840 - 17.542.325 119.291.605

Peralatan kantor, toko

dan gudang 68.272.134 4.809.996 28.644 73.053.486

Kendaraan 77.310.730 1.721.413 1.019.770 78.012.372

Renovasi bangunan sewa 25.870.573 9.470 - 25.880.043

Jumlah pemilikan langsung 349.807.145 6.750.719 1.048.415 17.542.325 373.051.774

Aset Sewaan

Kendaraan 1.379.588 1.379.588

Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 33.110.530 7.767.126 (17.542.325) 23.335.331

Renovasi bangunan sewa -

(

Jumlah nilai tercatat 384.297.2636 14.517.844 1.048.415 - 397.766.693

Akumulasi penyusu tan- Pemilikan Langsung

Bangunan 26.501.700 1.570.803 (167.034) 27.905.469

Peralatan kantor, toko dan

gudang 41.897.149 2.539.147 8.444 44.427.852

Kendaraan 40.915.472 2.467.330 981.434 42.401.368

Renovasi bangunan sewa 7.151.228 609.411 167.034 7.927.673

Jumlah akumulasi penyusutan 116.465.549 7.186.691 989.879 - 122.662.362 Aset sewaan Kendaraan 101.828 79.860 181.688 Nilai buku 267.729.886 274.922.643

(24)

9. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Saldo Saldo

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Mutasi 2008 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 55.720.341 - 55.720.341 Bangunan 71.900.391 1.785.628 - 73.686.019

Peralatan kantor, toko

dan gudang 49.504.765 2.637.137 69.525 52.072.377

Kendaraan 59.157.148 3.573.479 1.328.553 61.402.074

Renovasi bangunan sewa 29.166.549 750.342 - 29.916.891

Jumlah pemilikan langsung 265.449.194 8.746.586 1.398.078 - 272.797.702

Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 603.464 (24.900) 578.564

Renovasi bangunan sewa 516.291 516.291

Jumlah aktiva dalam

penyelesaian 603.464 516.291 (24.900) 1.094.855

(

Jumlah nilai tercatat 265.449.194 8.746.586 1.398.078 - 273.892.557

Aktiva tetap terdiri dari:

Saldo Saldo

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Akumulasi penyusu tan

Bangunan 22.300.181 1.190.361 23.490.542

Peralatan kantor, toko dan

gudang 33.601.512 1.639.327 16.525 35.224.314

Kendaraan 39.055.767 1.551.446 1.092.758 39.514.454

Renovasi bangunan sewa 5.036.830 335.126 5.371.956

Jumlah akumulasi penyusutan 99.994.290 4.716.259 1.109.283 103.601.266 Nilai buku 166.058.368 170.291.291

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dibebankan sebagai berikut (Catatan 21):

Maret 2009 Maret 2008

Beban penjualan 5.699.142 2.659.860

Beban umum dan administrasi 1.597.410 2.056.400

Jumlah 7.266.552 4.716.260

Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Maret 2009 Maret 2008 Harga perolehan 1.028.169 1.201.146 Akumulasi penyusutan (989.833) (1.109.283) Nilai buku 38.336 91.863

Perolehan kas (harga jual) 650.591 509.000

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 612.255 417.137

Referensi

Dokumen terkait

yang memadai bagi peserta didik, program sekolah dikemas secara menarik, sistem pembelajaran yang terpadu dengan pendidikan agama untuk pembinaan akhlak karimah

Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan yang kedua yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam melaksanakan pengajaran, guru berpedoman pada

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan penelitian dengan judul “Analisis Status

Terimakasih telah bersedia meluangkan waktu dan menjadi pembimbing bagi penulis dengan penuh kesabaran, pengertian dan semangat memberikan masukan, arahan, saran dan kritikan

Melakukan blokir berdasarkan “regular expression” (regex). Cara ini memblok berdasarkan “kata” yang ada didalam URL. Cara ini masih beresiko namun bisa cukup

Secara umum hasil pengamatan sintasan larva ikan gurame umur 10 hari pada setiap populasi hampir tidak terlihat perbedaan (sedikit lebih rendah dibandingkan

Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah bulai, bercak daun, hawar daun, karat daun, busuk batang bakteri (Wakman dan Burhanuddin, 2007), bercak abu – abu,

Semakin besar densitas massa pada volume tabung maka semakin besar pula gaya gesekan Semakin besar densitas massa pada volume tabung maka semakin besar pula gaya gesekan antar