• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI Perencanaan Strategi Sistem Informasi Pengertian Perencanaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI Perencanaan Strategi Sistem Informasi Pengertian Perencanaan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Perencanaan

Menurut Ward & Peppard (2002, p.69), perencanaan merupakan suatu cara untuk menyusun dan bukan untuk menemukan. Perencanaan merupakan sistematika, analisa secara luas untuk membentuk suatu rencana dari tindakan yang akan dilakukan dan yang akan dibuat.

2.1.1.2 Pengertian Strategi

Menurut Rangkuti (2009, p.3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi, perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan strategis, kita perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi.

Menurut Mintzberg, konsep stategi itu sekurang-kurangnya mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu:

(2)

1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya. 2. Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun

inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi. 3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya. 4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi

dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para pesaing.

2.1.1.3 Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem memiliki banyak arti pengertian, sistem yang berhubungan dengan perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi, maka pergertian dari sistem informasi bisa dijelasakan secara jelas, berikut pergertian sistem secara umum antara lain:

Menurut McLeod (2004, p9), sistem adalah kelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut Mathiassen (2000, p23), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan, fungsi-fungsi, dan tampilan yang telah dimodelkan.

Menurut O’brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan.

(3)

2.1.1.4 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005, p36) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Menurut Turban, Rainer, & Potter (2006, p.53), informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Berdasarkan pengertian informasi diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya.

2.1.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O'Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.49), sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian sistem informasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang berguna bagi semua tingkatan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Sistem informasi menurut Loudon (2002, p7) adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi

(4)

untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi dalam suatu organisasi.

Sistem infomasi menurut Whitten (2001, p12) adalah bagaimana organisasi mengubah dan mengatur data yang ada untuk menghasilkan informasi. yang berguna, untuk mendukung organisasi dan pekerjanya, pelanggan, supplier, dan partners.

2.1.1.6 Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut Ward & Peppard (2002, p.44) strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap sistem informasi yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.

2.1.1.7 Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Menurut Turban (2003, p432), perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.1.2 Perencanaan Strategi Teknologi Informasi 2.1.2.1 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Jogiyanto (2005, p.3) teknologi informasi adalah sub-sistem atau bagian dari sistem informasi.

Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.49), teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya,

(5)

serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi informasi meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan.

Menurut Williams & Sawyer (2007, p.4), teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputerisasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.

2.1.2.2 Pengertian Strategi Teknologi Informasi

Menurut Ward & Peppard (2002, p.44) strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem.

2.1.3 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2006, p7), Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasara, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.

2.1.4 Pengertian Data

Menurut O'Brien (2005, p.38) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis, lebih rincinya data adalah

(6)

pengukuran objektif dari atribut (karakteristik), dan entitas (seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian).

Menurut McLeod (2001, p.15) data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat data ini diproses dapat dirubah menjadi informasi.

2.1.5 Pengertian Arsitektur Teknologi Informasi

Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.47), arsitektur teknologi informasi adalah peta atau rencana tingkat tinggi berbagai aset informasi dalam perusahaan.

Menurut R.Kelly.Rainer (2010), Arsitektur Teknologi Informasi adalah perencanaan dan pemetaan tingkat tinggi terhadap aset-aset informasi dalam suatu organisasi. Aset informasi meliputi komponen TI dan riset, serta pelayanan tidak bisa digambarkan.

2.1.6 Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi

Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.48), infrastruktur teknologi informasi adalah fasilitas fisik, komponen teknologi informasi, layanan teknologi informasi, dan manajemen teknologi informasi yang mendukung keseluruhan perusahaan.

Menurut R.Kelly Rainer infrastruktur TI adalah suatu kesatuan fasilitas fisik teknologi informasi yang terdiri atas :

1. Komponen TI

(7)

3. Managemen Data 4. Pengembangan SI 5. TI Security

6. Personil TI (para user)

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

Teori-teori khusus merupakan teori pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber yang menjadi landasan dalam penulisan skripsi ini.

2.2.1 Pengertian Enterprise

Menurut Bernard (2005, p.55), Enterprise adalah area dari aktivitas dan tujuan umum dalam sebuah organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya yang ditukarkan. Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal, dan extended. Komponen vertikal (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau segments) adalah daerah kegiatan yang khusus untuk satu baris bisnis (misalnya, penelitian dan pengembangan). Komponen horizontal (juga dikenal sebagai crosscutting enterprise) adalah daerah yang lebih umum dari aktivitas yang melayani beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari satu organisasi (misalnya, extranets dan supply chain).

2.2.2 Analisis Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise Architecture merupakan praktek profesi dan manejemen yang muncul yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinan mereka untuk melihat diri mereka sendiri dalam

(8)

hal holistik dan melihat strategi mereka terintegrasi, praktek bisnis yang terarah, arus informasi dan sumber daya teknologi.

EA dimaksudkan untuk membantu pembaca mengingat perbedaan jelas antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, bahwa EA didorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis.

EA Merupakan dua program antara manajemen dan metode dokumentasi yang bersama-sama memberikan pandangan, ditindak lanjuti terarah kepada strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus informasi dan pemanfaatan sumber daya.

Sebagai program manajemen, EA menyediakan:

1. Resource Alignment: Sumber daya perencanaan dan standar penetapan.

Gambar 2.1 Resource Aligment

EA = S + B + T

(9)

2. Standardized Policy: Sumber daya dan implemetasi tata kelola. 3. Decision Support: Pengawasan keuangan dan manajemen

konfigurasi.

4. Resources Development: Siklus hidup pendekatan pembangunan atau pengelolaan.

Sebagai metode dokumentasi, EA menyediakan:

1. EA approach: Suatu kerangka pemodelan dan metodologi pelaksanaan.

2. Current views: Tampilan sebagai strategi, proses dan sumber daya.

3. Future views: Pandangan menjadi strategi, proses dan sumber daya

4. EA management plan: Sebuah rencana untuk pindah dari saat ini ke masa depan EA

Pendekatan untuk EA dokumentasi didasarkan pada penerapan kerangka kerja dokumentasi dan metodologi pelaksanaan yang terkait. Mendokumentasikan pandangan EA saat ini dan masa depan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola sumber daya saat ini, memilih dan mengimplentasikan sumber daya masa depan dan mengelola transisi EA secara efektif. Transisi saat ini untuk arsitektur masa depan adalah suatu aspek yang berkelanjutan dari program EA.

Gambar 2.2 menunjukkan gambaran dari pendekatan EA dasar untuk memvisualkan perusahaan dan mengelola informasi EA.

(10)

Gambar 2.2 The Basic Enterprise Architecture Approach (Sumber: Bernard, 2005, p34)

EA dokumentasi ini dicapai melalui enam elemen dasar berikut: (1) Kerangka dokumentasi EA, (2) Komponen EA, (3) Arsitektur saat ini, (4) Arsitektur masa depan, (5) Rencana pengelolaan EA, dan (6) Rencana ancaman. Elemen dari dokumentasi EA dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan penjelasannya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Elemen dokumentasi Enterprise Architecture (Sumber: Bernard, 2005, p37)

(11)

Documentation Enterprise Architecture terdiri dari:

1. Elemen dokumentasi EA: Kerangka dokumentasi EA Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur harus didokumentasikan dan menetapkan hubungan antara daerah dengan arsitektur. Sebuah contoh yang akan digunakan adalah kerangka yang diilustrasikan dalam gambar 2.4 yang memiliki bentuk kubik dengan tiga dimensi yang berhubungan dengan aspek yang berbeda dari perusahaan mendokumentasikan.

Gambar 2.4 The EA3 Cube Documentation Framework (Sumber: Bernard, 2005, p38)

(12)

2. Elemen dokumentasi EA: Komponen EA

Komponen EA adalah tujuan berubah, proses, standard dan sumber daya yang dapat memperpanjang lebar perusahaan atau terkandung dalam garis bisnis yang spesifik. Gambar 2.5 memberikan contoh komponen EA vertical dan lintas sector pada setiap tingkat dari kerangka cube EA dan rincian tambahannya.

Gambar 2.5 Contoh dari komponen EA (Sumber: Bernard, 2005, p40)

3. Elemen dokumentasi EA : Arsitektur saat ini

Arsitektur saat ini berisi komponen-komponen EA yang saat ini ada di dalam perusahaan pada setiap tingkat dari framework. Pandangan EA saat ini adalah terdiri dari artefak (dokumen, spreadsheet, grafik, dll) pada setiap kerangka,

(13)

yang diarsipkan dalam repository EA untuk membuat mereka bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan kepentingan EA

Seperti ditunjukan pada Gambar 2.6 arsitektur masa depan didorong baik ditingkat strategis dan taktis dalam tiga cara: arah baru dan tujuan, mengubah prioritas bisnis, dan teknologi.

Gambar 2.6 Drivers of Change (Sumber: Bernard, 2005, p41)

4. Elemen dokumentasi EA : Arsitektur masa depan

Menggambarkan komponen enterprise architecture yang baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahan untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung inisiatif strategi yang baru, kebutuhan operasional, dan solusi teknologi yang akan digunakan.

5. Elemen dokumentasi EA : Rencana pengelolaan EA Rencana pengelolaan EA mengartikulasikan program EA dan pendekatan dokumentasi. Rencana pengelolaan EA juga

(14)

memberikan deskripsi dari pandangan saat ini dan masa depan arsitektur dan rencana sekuensing untuk mengelola transisi ke lingkungan bisnis atau teknologi operasi masa depan. Rencana pengelolaan EA adalah dokumen hidup yang sangat penting untuk mewujudkan manfaat dari EA sebagai program manejemen.

6. Elemen dokumentasi EA : Rencana ancaman

EA dokumentasi mencakup ‘ancaman’ aktivitas umum yang hadir di semua tingkat kerangka. Ancaman ini termasuk TI-terkait keamanan, standar dan kerja pertimbangan tenaga kerja.

1. Keamanan TI (IT Security)

Keamanan merupakan bagian integral dari program manajemen enterprise architecture dan metodologi dokumentasi. Kompherensif keamanan program teknologi informasi telah berfokus di beberapa area termasuk informasi, orang, operasi, serta fasilitas.

2. Standard TI

Merupakan sesuatu fungsi yang paling penting dari enterprise architecture yaitu menyediakan teknologi dengan stantar terkait pada semua tingkatan dari framework enterprise architecture.

(15)

3. Tenaga kerja TI (IT workforce)

Kemungkinan sumber daya terbesar yang dimiliki suatu perusahaan yaitu orang-orang. Karena itu penting untuk memastikan bahwa staff TI saling berhubungan, memiliki keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang mendukung identifikasi untuk LOB (line of business) dan kegiatan dukungan layanan. Di setiap tingkat pada kerangka enterprise architecture dan solusi tepat yang tercermin untuk arsitektur saat ini dan dimasa depan.

2.2.3 Model Gambaran dari perusahaan

Menurut Martin (1990, p37) Dari bagian atas model piramida digambarkan bagaimana perusahaan diciptakan. James Martin menjelaskan, penciptaan terdiri dari dua tahap model. Tahap pertama mengidentifikasi unit-unit organisasi, lokasi, fungsi, dan jenis entitas. Ini mengidentifikasi mana saja fungsi yang dilakukan, apa jenis entitas yang mereka gunakan, bagaimana mereka berhubungan dengan struktur organisasi, unit organisasi apa dalam apa lokasi, dan sebagainya.

Tahap kedua menciptakan gambaran entitas hubungan diagram, menciptakan matriks rinci jenis entitas dan fungsi, dan cluster ini ke dalam pengelompokan alami.

(16)

2.2.3.1 Struktur Organisasi

Langkah pertama dari pemodelan perusahaan adalah untuk menciptakan versi komputer dari struktur organisasi. Chart yang ada di semua perusahaan besar menunjukkan divisi dan departemen dimasukkan ke ensiklopedia.

2.2.3.2 Lokasi Geografi

Suatu perusahaan mungkin memiliki kantor, pabrik, gudang dan dibanyak lokasi. Sebuah unit organisasi ada disejumlah lokasi. Kita dapat mewakili ini pada sebuah diagram yang menunjukkan hubungan banyak-ke-banyak antara unit organisasi dan lokasi objek.

Dapat berarti :

a) Unit Organisasi berbasis di lokasi satu atau banyak b) Lokasi adalah situs unit organisasi satu atau banyak

Setiap kali hubungan banyak-ke-banyak ada antara dua jenis entitas, seperti disini, kita bisa menggambar matriks yang menunjukkan entitas yang berhubungan.

2.2.3.3 Proses

Fungsi-fungsi perusahaan dapat dibagi kedalam proses. Sedangkan fungsi adalah proses yang sedang berlanjut, proses yang berhubungan dengan tindakan tertentu yang telah didefinikan diawal.

(17)

2.2.3.4 Pemetaan Ekskutif kepada Fungsi

Bagan organisasi manajer memiliki hubungan satu-ke-satu dengan unit organisasi. Pada prinsipnya itu, matriks unit organisasi dan fungsi dapat langsung diubah menjadi manajer pemetaan matriks dengan fungsi. Dalam prakteknya, manajer melakukan kegiatan informal tidak dibuat jelas pada bagan orgganisasi. Memang, di beberapa perusahaan bagan organisasi menyembunyikan struktur kekuasaan sebenarnya dari perusahaan. Sebuah matriks yang terpisah sering dibuat dalam proyek pemetaan ISP eksekutif terhadap fungsi bisnis.

Rekaman keterlibatan eksekutif dilakukan dengan kode berikut: - R = Tanggung jawab langsung manajemen

- A = Pembuat kebijakan eksekutif - I = Yang terlibat dalam fungsi - E = Keahlian teknis

- W = Pelaksanaan pekerjaan

Kode-kode yang dimasukkan ke dalam matriks. Yang terlibat di dalamnya hanya dapat digunakan bila R(Bertanggung Jawab) atau A(Otoritas) tidak hadir.

2.2.3.5 Pemetaan Subjek Data dan Fungsi

Ada enam hubungan banyak-ke-banyak dapat direpresentasikan sebagai matriks. Para analis menciptakan model, perusahaan harus mengisi semua enam matriks. Sebuah alat komputerisasi harus melakukan pengecekan terhadap informasi untuk membantu memastikan bahwa model

(18)

yang konsisten telah diciptakan sebelum analisis hasil untuk menambahkan informasi yang lebih menarik untuk model.

2.2.4 EA Repository

Enterprise Architecture Repository mencakup situs EA, dokumentasi database dan aplikasi perangkat lunak (tools) yang digunakan untuk permodelan, analisis dan pelaporan, Desain repository harus mencerminkan pendekatan arsitektur yang mendasar. Menyediakan akses mudah ke dokumentasi EA adalah penting untuk digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan repository EA on-line. Enterprise Architecture Repository untuk arsip dokumentasi komponen EA di berbagai bidang kerangka EA.

Enterprise Architecture Repository adalah web berbasis repository pengetahuan arsitektur enterprise yang menyediakan eksekutif, manajer, staff tempat berwenang untuk mendesain, menangkap, melihat, dan berkolaborasi pada informasi yang mendefinisikan arsitektur perusahaan.

Pada gambar dibawah ini memberikan contoh bagaimana sebuah repository EA mungkin untuk dirancang.

(19)

Gambar 2.7 EA Repository (Sumber: Scott A.Bernard, 2005, p226)

2.2.5 Analisa Portfolio McFarlan

Konsep matriks portofolio yang dikemukakan oleh Ward (2002, p226), dipergunakan untuk menganalisa peranan SI/TI yang dimiliki oleh organisasi terhadap bisnis yang dijalaninya. Model ini akan memetakan aplikasi-aplikasi SI/TI yang ada ke dalam empat kuadran yang berbeda, dimana pada prinsipnya merupakan kegiatan dalam mengidentifikasi sistem informasi yang dibutuhkan dan harus disediakan untuk mendukung pencapaian tujuan organissasi serta memastikan bahwa strategi system informasi telah sesuai dengan strategi bisnis organisasi. Hasil dari proses strategi ini adalah kebijakan jangka panjang sistem informasi, dan aplikasi

(20)

portfolio yang dibutuhkan pada masa yang akan datang. Kuadran-kuadran yang ada tersebut adalah support, key personal, high potential dan Strategic. Gambar dibawah ini memperlihatkan model portfolio untuk menganalisa peranan SI/TI bagi suatu organisasi. H Potential contribu- tion to achieving future business goals L H L

degree of fepedence of business on IS/IT application in achieving business perfomance Gambar 2.8 Matrix McFalan

(Sumber: Ward, 2002, p226)

Dalam portfolio aplikasi, sebuah aplikasi dapat dikategorikan sebagai strategic, high potential, key operational, atau support tergantung dari peranannya dalam mendukung strategi bisnis perusahaan, baik pada saat ini maupun dimasa mendatang.

Kategori dalam portfolio aplikasi adalah sebagai berikut :

Strategic High Potential

Application that are critical to sustaining future business strategy

Application that may be important achieving future successs

Application on which the organization currently depend for success

Application that are valuable but not critical to success

(21)

1. Strtegic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan.

2. Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya kelangsungan bisnis.

3. Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam mengingkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, namun tidak memberikan keunggulan bersaing.

4. High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptkan peluang keunggulan bagi perusahaan dimasa mendatang, tapi masih belum terbukti.

Menurut Ward (2002,, p306-308), para pengguna dari suatu aplikasi yang ada mungkin saja memiliki penilaian dan pendapat yang berbeda tentang pengkategorian dari aplikasi tersebut. Satu kelompok pengguna mungkin berpendapat bahwa suatu aplikasi dapat dikategorikan sebagai strategic, namun kelompok pengguna yang lain mungkin berpendapat bahwa aplikasi itu masuk kedalam kategori support, high potential, atau key personal. Perbedaan ini sudah pasti akan menimbulkan ketidakpastian analisis yang mengarah pada tidak tercapainya tujuan perencanaan secara maksimal.

(22)

Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan penilaian dan pengkategorian aplikasi tepat dan disepakati oleh semua bagian yang terkait, maka diperlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk menilai masing-masing aplikasi tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan kuisioner.

2.2.6 Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.2.6.1 Goals & Initiatives

Menurut Bernard (2005, p.106), Goals & Initiatives berada pada Level atas dari EA3 Framework yang memperkenalkan perusahaan dalam menentukan arah stategis (strategic direction), tujuan (goals), Initiatives, serta memberikan penjelasan yang jelas mengenai kontribusi bahwa TI akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan itu. Perencanaan strategis dimulai dengan suatu pernyataan yang jelas dari tujuan dan/atau misi perusahaan, pernyataan singkat dan jelas dari keberhasilan visi.

2.2.6.2 Strategic Plan

Menurut Bernard (2005, p292), Perencanaan Strategis adalah dokumen perencanaan yang berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan penting perusahaan dan program – program atau proyek perusahaan di masa mendatang,bisanya dalam 3 sampai 5 tahun mendatang.

Strategi adalah pola dari keputusan alokasi sumber daya yang dibuat di seluruh organisasi. Ini merangkum baik tujuan yang diinginkan dan keyakinan tentang apa yang diterima dan, yang paling kritis, berarti tidak dapat diterima untuk mencapainya

(23)

1. Mission Statement

Pernyataan misi yang singkat dimana perusahaan menggambarkan tujuan dan arah perusahaan.

2. Vision Statement

Pernyataan visi suatu perusahaan menggambarkan dalam bentuk singkatan strategi kompetitif perusahaan.

3. Strategic Direction Statement

Pernyataan ini menetapkan arah strategis yang akan mengejar perusahaan selama periode yang dicakup oleh rencana strategis.

4. SWOT Analysis

Salah satu kegiatan awal perusahaan melakukan dalam mengembangkan rencana strategis adalah “kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman” (SWOT) Analisis.

5. Concept of Operation Scenarios

Perusahaan mungkin akan membantu untuk mengembangkan rinci saat ini dan masa depan “konsep operasi” (CONOPS) scenario yang mencakup beberapa tahunkegiatan operasi, dan yang memperhitungkan kombinasi account yang berbeda dari driver internal dan eksternal yang diidentifikasi dalam analisis SWOT.

6. Concept of Operation Graphic

Grafik CONOPS sangat penting unutk perusahaan, seperti yang menjelaskan dalam satu gambar semua kegiatan utama dalam CONOPS saat ini, serta hubungan kegiatan-kegiatan.

(24)

7. Competitive Strategy

Daerah ini dari rencana strategis mengidentifikasi bagaimana perusahaan akan mencapai keberhasilan dalam mengejar arah dinyatakan strategi. 8. Strategic Goals

Tujuan strategis perusahaan adalah tujuan-tujuan bahwa ketika dicapai bersama-sama akan menjamin kelangsungan hidup dan mencapai keberhasilan, seperti yang diidentifikasikan dalam ukuran hasil dan metrik kinerja yang perusahaan berkembang untuk dirinya sendiri.

9. Outcome Measures

Mengetahui bahwa kemajuan sedang dibuat pada tujuan strategis dan inisiatif sangat penting untuk kesuksesan suatu perusahaan.

2.2.6.3 SWOT

2.2.6.3.1 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2009, p.18), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threads). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, serta kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman) dalam kondisi

(25)

yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT.

1. Strength (Kekuatan)

Merupakan suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing, serta kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing. 2. Weakness (Kelemahan)

Merupakan kelemahan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghambat kinerja perusahaan.

3. Opportunity (Peluang)

Merupakan suatu peluang dimana perusahaan dapat beroperasi secara leluasa untuk mendapatkan keuntungan dan juga untuk menarik lebih banyak pelanggan.

4. Threat (Ancaman)

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaaan dari para pesaing dalam mendapatkan konsumen.

(26)

Gambar 2.9 Analisis SWOT (Sumber: Rangkuti, 2006, p19)

2.2.6.3.2 Matrix SWOT

Menurut Rangkuti (2009, p.31), Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel IFAS dan EFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan

(27)

dari tabel IFAS ke dalam sel yang sesuai dengan matrik SWOT.

Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT).

1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi WO : Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

3. Strategi ST : Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan

yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

(28)

Tabel 2.1 Matrik SWOT (Sumber: Rangkuti, 2009, p.31) IFAS EFAS Strength (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal. Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal. Opportunity(O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal. Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang,

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Threats(T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal. Strategi ST

Cipatakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

Strategi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk mengatasi ancaman.

2.2.6.3.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2009, p.22), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).

(29)

Tabel 2.2 Tabel EFAS Faktor

Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating Komentar Peluang Total Peluang Ancaman Total Ancaman Total EFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS):

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (Sangat Penting) sampai dengan 0,0 (Tidak Penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

(30)

peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikkannya. Misalnya, jika nilai ancamanya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (Outstanding) sampai dengan 1,0 (Poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.

(31)

2.2.6.3.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Menurut (Rangkuti 2009, p.24), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summarry) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.

Tabel 2.3 Tabel IFAS Faktor

Strategi Internal

Bobot Rating Bobot X Rating Komentar Kekuatan Total Kekuatan Kelemahan Total Kelemahan Total IFAS Tahapnya adalah :

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

(32)

terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mutlak dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

2.2.6.4 Concept of Operations Scenarios

Menurut Bernard (2005, p 294), Concept of Operations Scenarios merupakan sebuah konsep operasi skenario yang berbentuk dokumen naratif yang menjelaskan bagaimana Enterprise beroperasi sekarang ini atau yang akan beroperasi untuk beberapa tahun kedepan dengan memberikan

(33)

penjelasan tentang keadaan internal dan eksternal yang diidentifikasi didalam analisis SWOT.

2.2.6.5 Concept of Operations Diagram

Menurut Bernard (2005, p.295), Concept of Operations (CONOPS) Diagram adalah sebuah penggambaran grafis tingkat tinggi dari bagaimana fungsi perusahaan , baik secara keseluruhan, atau di wilayah tertentu. Grafik CONOPS sangat penting bagi Enterprise karena menjelaskan didalam satu gambar mencakup semua proses bisnis didalam CONOPS saat ini serta hubungan setiap aktivitas.Grafik CONOPS menjadi batu ujian untuk membantu perusahaan mengerti apa yang dilakukannya pada tingkat dasar.

2.2.6.6 Balanced Scorecard

Konsep balance scorecard dikembangkan oleh Kaplan. Menurut Widjadja (2009, p4) balance scorecard merupakan suatu system manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan (financial perspective), perspektif pelanggan (customer perspective), perspektif proses usaha internal (internal business perspective) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth (infrastructure) perspective).

(34)

Gambar 2.10 Balance Scorecard (Sumber: Kaplan dan Norton, 1996, p9)

2.2.7 Product & Service

Menurut Bernard (2005, p.106), Product & Services berada pada level kedua dari EA3 Framework yang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa dari Enterprise dan merupakan kontribusi dari dari teknologi yang mendukung proses bisnis perusahaan. Istilah “Business Services” digunakan untuk proses yang berarti dan prosedur untuk menyelesaikan misi dan tujuan dari perusahaan, apakah itu untuk bersaing disektor swasta, menyediakan pelayanan umum, edukasi, memberikan pelayanan medis, memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu secara langsung dan memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk didalam perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah strategis yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis.

(35)

2.2.7.1 Business Plan

Rencana bisnis memberikan gambaran tingkat tinggi dari garis kunci dari fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif.

Item berikut ini sering ditemukan dalam rencana bisnis : 1. Business overview

2. Executive team profile

3. Relationship of business activities to strategic goals 4. Organizational structure

5. Market outlook and competitive strategy 6. Business cycles

7. Capitalization summary 8. Financial strategy

9. Current financial status summary 10. Business partnershipand alliances

2.2.7.2 Swim Lane Process Diagram

Seorang pemangku kepentingan menunjukan diagram aktivitas dimana para pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis proses bisnis, dan waktu interaksi diagram menggunakan format “swim lane” untuk mengatur pemangku kepentingan demi baris, dan kerangka waktu oleh kolom, maka overlay kegiatan dengan flowchart simbologi.

(36)

2.2.7.3 Business Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p300), Business Process Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan setiap aktivitas secara keseluruhan dari proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatana aktivitas dan hubungan antar aktivitas di dalam proses bisnis perusahaan.

Diagram proses bisnis menunjukkan rincian rinci dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk menunjukkan apa yang input, control, ouput, dan mekanisme yang setiap langkah dalam proses.

Gambar 2.11 IDEF Model

(Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p300)

Berikut ini penjelasan dari Gambar 2. Mengenai IDEF Model :

1. Input : Item yang memulai atau memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi, atau menjadi bagian.

(37)

2. Output : Hasil yang dihasilkan oleh aktivitas tersebut; alasan yang membuat prose situ bekerja.

3. Mechanisme : Sistem, orang, dan pelaratan yang digunakan untuk melakukan aktivitas.

4. Control : Mengindikasikan bagaimana/kapan proses akan terampil.

2.2.7.4 Activity/Product Matrix

Menurut Bernard (2005, p301), Activity / Product Matrix adalah sebuah table yang menjelaskan aktivitas atau produk dalam setiap lini bisnis perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara vertical dan horizontal (cross cutting) dari setiap aktivitas produk dan kemana produk tersebut di alokasikan.

Gambar 2.12 Activity Product Matrix (Sumber: Scott A, Bernard, 2005, p301)

(38)

2.2.7.5 Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2005, p. 302), Use Case Narrative mengikuti format Unified Modeling Language (UML) untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis, konteks, Stackholder (Aktor), dan garis bisnis untuk bertinteraksi dengan sistem, layanan, dan applikasi yang diidentifikasi sebagai solusi yang membutuhkan perkembangan. Jadi use case menjelaskan interaksi antara pengguna dengan sistem applikasi.

2.2.8 Data & Information

Menurut Bernard (2005, p. 106), Data & Information berada pada level ketiga dari EA3 Framework merupakan maksud untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini yang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana arus informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen strategi teknologi informasi yang diikat kedalam perencanaan strategi teknologi informasi atau perencanaan bisnis.

Tujuan strategi teknologi informasi adalah untuk membangun sebuah pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi ke seluruh perusahaan.

Komponen EA pada data dan informasi : 1. Knowledge Warehouse

Knowledge Warehouse berevolusi dari database mainframe besar yang melayani beberapa aplikasi dan kelompok pengguna di beberapa sistem dan jaringan. Sebuah gudang dan pengetahuan adalah

(39)

one-stop-shop untuk data dan informasi tentang berbagai kegiatan dan proses dalam perusahaan.

2. Information System

Data: Fakta mentah tentang orang, tempat, acara, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi. Bahkan masing-masing, oleh itu sendiri, yang relative tidak berarti.

Informasi: data yang telah diproses atau ditata kembali ke bentuk yang lebih bermakna bagi seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan thent memiliki makna kepada penerima. Pengetahuan: data dan informasi yang lebih halus berdasarkan fakta, kebenaran, kepercayaan, penilaian, pengalaman, dan keahlian dari penerima. Idealnya informasi mengarah ke kebijaksanaan.

3. Database

Database perangkat lunak aplikasi yang dirancang untuk mendukung penyimpanan, pengambilan, memperbarui, dan penghapusan elemen data dan atau objek data. Unsure data adalah fakta fundamental dan nilai-nilai yang menyimpan dalam database.

2.2.8.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p.306), sebuah state transition diagram menggunakan notasi Unified Modeling Language untuk memperlihatkan bagaimana siklus hidup dari sebuah data objek secara spesifik. Diagram ini memperlihatkan perubahan artibut, link, atau behavior dari “on-line order”

(40)

objek yang hasilnya dari sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan keadaan.

Gambar 2.13 Object State Transition Diagram (Sumber: Scott A.Bernard, 2005, p306)

2.2.8.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p. 308), Model data sematik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode dan simbologi tradisional terstuktur (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan metote berorientasi objek dan simbologi dari Unified Modeling Language (UML), yang menghasilkan Class Diagram dan/atau Object Diagram.

(41)

Gambar 2.14 Entity Relationship Diagram (Sumber: Scott A. Bernard, 2005, p308)

2.2.9 System & Applications

Menurut Bernard (2005, p.107), System & Applications berada pada level keempat dari EA3 Framework dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan applikasi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan kemampuan TI tergantung pada perubahan di tingkat atas dari EA3 Framework (Business Services atau Information Flows) mungkin ada rencana perubahan pada sistem atau aplikasi yang tercermin dalam arsitektur masa depan.

2.2.9.1 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih dikenal dengan nama Data Flow Diagram dan berguna untuk menunjukkan

(42)

proses yang terjadi dengan sistem yaitu pertukaran data dan bagaimana pertukaran tersebut dapat terjadi.

2.2.9.2 Web Application Diagram

Web Application Diagram menunjukkan hubungan logis antara layanan berbasis web informasi, dalam perawatan ini menunjukkan diagram rinci layanan yang berinteraksi melalui protokol standart dan interface yang mempromosikan platform independent persimpangan data.

2.2.10 Network & Infrastructure

Menurut Bernard (2005, p.107), Network & Infrastucture berada pada level kelima dan merupakan level bawah dari EA3 Framework dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari jaringan suara, data, dan video yang perusahaan gunakan untuk host sistem, applikasi,website, dan database.

2.2.10.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005, p.321) network connectivity diagram memperlihatkan koneksi fisik diantara jaringan suara, data, dan video yang ada didalam perusahaan. Termasuk eksternal wide area networks (WANs) dan local areas network (LANs) dan juga ‘extranets’ dan ‘intranets’

(43)

2.2.11 Security

2.2.11.1 Security Plan

Menurut Bernard (2005, p.328), Security Plan menyediakan deskripsi rinci tingkat tinggi tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini mencakup physical, elemen data keamanan pribadi, dan operasional dan prosedur.

2.2.12 Standards

2.2.12.1 Technology Forecast

Menurut Bernard (2005, p.335), technology forecast merupakan pendukung dan penghubung dengan technology standards profile. Technology forecast merupakan dokumen perubahan yang diharapkan pada setiap daftar standar dalam technology standars profile artifak, dimana perubahan ke depan terjadi atau akan terjadi.

2.2.13 Workforce

2.2.13.1 Workforce Plan

Menurut Bernard (2005, p.335), Workforce plan menyediakan penjelasan tingkat tinggi dari bagaimana modal manusia dikelola diseluruh perusahaan. Workforce plan termasuk strategi untuk perekrutan, retention, dan pengembangan profesional pada tingkatan eksekutif, manajemen, dan staff di dalam perusahaan.

(44)

2.2.13.2 Organization Chart

Menurut Bernard (2005, p.336), Organization Chart memperlihatkan bagaimana posisi dan personel yang diatur dalam hieraki diagram atau format matriks. Organization Chart membantu untuk menunjukan garis kewenangan, hubungan kerja serta kepemilikan dari sumber daya, produk, dan proses.

2.2.13.3 Knowledge & Skills Profile

Menurut Bernard (2005, p337) Knowledge & Skills profile adalah sebuah pengetahuan dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat dipraktekan di posisi di dalam perusahaan tertentu.

2.3 Enterprise Architecture Management Plan

2.3.1 EA Program Management

2.3.1.1 Governance and Principles

Menurut (Bernard, 2005, p.177), governance and principles menggambarkan kebijakan dan pengambilan keputusan yang akan terjadi di dalam program enterprise architecture.

2.3.1.2 Support for Strategy and Business

Menurut (Bernard, 2005, p.178), suppport for strategy and business digunakan untuk mendukung dan meningkatkan strategi

(45)

perusahaan dan perencanaan bisnis serta mengindentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat dibantu dengan komponen EA.

2.3.1.3 EA Roles and Responsibilities

Menurut (Bernard, 2005, p.177), EA roles and responsibility menggambarkan peran dari stakeholder dalam EA program yang akan mengggunakan dan bertanggung jawab sesuai dengan peran mereka masing-masing.

2.3.1.4 EA Program Budget

Menurut (Bernard, 2005, p.179), EA program budget menggambarkan biaya untuk EA program per tahunnya dan total keseluruhan siklusnya, jadi total kepemilikan biaya teridentifikasi.

2.3.1.5 EA Program Perfomances Measures

Menurut (Bernard, 2005, p.180), EA program perfomance measures menggambarkan bagaimana efektifitas dan efisiensi program EA yang akan diukur. Ada 2 tipe pengukuran yaitu outcome dan output. Pengukuran outcome mengidentifikasi beberapa kemajuan yang terjadi pada new end-state. Pengukuran output, menyediakan data dan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan.

(46)

2.4 EA Current Architecture Summary 2.4.1 Strategic Goals and Initiatives

Menurut (Bernard, 2005, p.181), strategic goals and initiatives mengidentifikasi bagaimana EA program dan spesifik komponen EA mendukung pencapaian tujuan strategis dan inisiatif perusahaan.

2.4.2 Business services and Information Flows

Menurut (Bernard, 2005, p.182), business services and information flows mengidentifikasi dan menekankan peran pengguna EA dalam mendukung analisis proses bisnis dan perbaikan, serta mengidentifikasi dan mengoptimalkan arus informasi di antara proses-proses.

2.4.3 System and application

Menurut (Bernard, 2005, p.184), system and application mengidentifikasi bagaiamana komponen EA saat ini dan artifak sistem dan aplikasi pada tingkat EA framework mendukung arus informasi yang dibutuhkan untuk LOB pada seluruh perusahaan.

2.4.4 Technology Infrastructure

Menurut (Bernard, 2005, p.184), technology infrastructure membahas tentang suara, data, video komponen EA dan artifak yang membentuk teknologi infrastruktur pada tingkat EA framework.

(47)

2.4.5 IT Security

Menurut (Bernard, 2005, p.181), IT security membahas tentang pendekatan umum untuk keamanan TI pada semua tingkat EA framework. Keamanan TI harus menjadi bagian dari tujuan strategis atau inisiatif yang bergantung pada akurasi, pengesahan informasi yang benar.

2.4.6 EA Standards

Menurut (Bernard, 2005, p.181), EA standards menyediakan standar dokumen EA untuk data, video, suara, dan keamanan TI yang digunakan selama pengembangan komponen EA.

2.4.7 Workforce Requirements

Menurut (Bernard, 2005, p.185), workforce requirement menjelaskan pendekatan untuk perencanaan tenaga kerja TI dan pelatihan bahwa perusahaan menggunakan manajemen modal manusia (human capital management).

2.5 EA Future Architecture Summary

2.5.1 Future Operating Scenarios

Menurut (Bernard, 2005, p.186), future operating scenarios ditampilkan bersama dengan deskripsi narasi tujuan skenario dan lingkungan operasi yang menanggapi skenario.

(48)

2.5.2 Planning Assumptions

Menurut (Bernard, 2005, p.161), planning assumptions merupakan asumsi perencanaan dari skenario yang dibahas lebih lanjut dalam hal yang dimaksud dengan prioritas perusahaan karena menerapkan EA untuk ke depannya. Asumsi mengidentifikasi kemampuan yang baru dan sumber daya yang akan diperlukan jika perusahaan sukses di masing-masing skenario.

2.5.3 Updating Current & Future Views

Menurut (Bernard, 2005, p.186), updating current and future view merupakan dokumentasi perubahan perencanaan dalam proses dan sumber daya apa yang akan menciptakan pandangan EA di masa depan pada setiap framework.

2.5.4 Sequencing Plan

Menurut (Bernard, 2005, p.188), sequencing plan merupakan bagian dari dokumen perencanaan manajemen EA (EA management plan document) yang menggambarkan tugas, milestones, dan jangka waktu unuk mengimplementasikan komponen dan artifak EA yang baru.

2.5.5 Configuration Management

Menurut (Bernard, 2005, p.188), configuration management merupakan bagian dari perencanaan manajemen EA (EA management plan) yang berfungsi untuk mendukung sub proses dimana perubahan EA dikelola dan standar dalam TSRM diterapkan.

(49)

2.6 Hubungan Strategi, Bisnis, dan Teknologi

Menurut (Bernard, 2005, p.72), Enterprise Architecture untuk mendukung kegiatan holistik perusahaan, itu harus berhubungan dengan strategi, bisnis, dan teknologi. enterprise architecture paling efektif jika secara bersamaan mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan eksekutif di perusahaan dan perencanaan dalam pengambilan keputusan manejemen disetiap line of business. Dengan cara ini enterprise architecture membantu untuk memastikan bahwa strategi menggerakan bisnis dan perencanaan teknologi.

2.7 Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi

Menurut (Bernard, 2005, p.72), kerangka dan metodologi enterprise architecture mengatur dokumentasi enterprise architecture dengan cara mengijinkan strategi yang berpengaruh pada perencanaan bisnis dan teknologi, serta pengambilan keputusan. Ini penting khususnya didalam dokumentasi dari gambaran dari masa depan enterprise architecture. Pertama, mengidentifikasi apa yang akan dirubah dan diantisipasi didalam sasaran dan inisiatif strategi, dokumentasi yang berikutnya dari aktivitas bisnis dan sumberdaya teknologi dapat diselesaikan dengan cara mempromosikan keselarasan, efisien, dan efektif. Strategi dokumentasi melibatkan identifikasi dari sasaran (goals), inisiatif (initiatives), dan ukuran hasil (outcome measures).

(50)

2.8 Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis

Menurut (Bernard, 2005, p.73), seperti yang tercermin dalam desain dari enterprise architecture framework dalam membuat strategi, persyaratan bisnis, dan dukungan solusi untuk memenuhi kebutuhan teknologi.

Dokumen Enterprise Architecture terdiri dari 3 masalah utama pada tingkatan bisnis yaitu :

1. Dukungan sasaran strategi (Supporting strategic goals).

2. Dokumentasi dari aktivitas bisnis (Documentation of Business Activity). 3. Identifikasi dukungan teknologi (identifiying supporting technologies).

2.9 Hubungan Enterprise Architecture dengan Perencanaan Teknologi

Teknologi merupakan tipe dari sumber daya yang menampilkan informasi dan aliran sumber daya lainnya yang mendukung pembuatan dan pengiriman dari bisnis produk dan jasa, yang memperlihatkan pencapaian dari tujuan strategi. Ini penting bahwa teknologi tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi terutama di perusahaan yang sumberdayanya terbatas, dimana biaya duplikasi teknologi yang tidak strategis tidak dapat diberikan. Ini penting untuk perusahaan (enterprise) untuk mengerti arah dan prioritas utama, rencana yang diperlukan untuk kegiatan bisnis, dan kemudian mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk teknologi informasi.

2.9.1 Pengertian Enterprise Architecture Artifact

Menurut (Bernard, 2005, p.112), enterprise architecture artifact adalah tipe dari dokumentasi yang menggambarkan komponen – komponen, termasuk

(51)

laporan – laporan, diagram, grafik, lembar kerja (spreadsheet), file video, dan jenis – jenis informasi yang dicatat.

2.9.2 Pengertian Line of Business

Menurut (Bernard, 2005, p.108), Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari kegiatan dalam perusahaan. Juga dapat disebut sebagai ”vertikal” area yang mungkin melibatkan penyedia jasa pengembangan produk, pengiriman atau fungsi administrasi internal. Masing-masing LOB telah memiliki arsitektur yang lengkap yang mencakup lima hieraki level dari EA3 framework.

2.9.3 Pengertian Enterprise Architecture Framework

Menurut (Bernard, 2005, p.81) Enterprise Architecture Framework adalah struktur untuk mengatur informasi yang mendefinisikan ruang lingkup arsitektur dan bagaimana area dari tiap arsitektur itu berhubungan dengan yang lain. Enterprise dapat mengimplementasikan EAframework secara langsung atau dapat menggunakannya sebagai dasar dalam pengembangan manajemen mereka sendiri dan pendekatan dokumentasi. Banyak enterprise kemungkinan besar akan perlu melakukan modifikasi untuk unsur-unsur tertentu dari EAframework sesuai dengan kebutuhan khusus mereka, militer, non profit, akademik perusahaan yang memiliki fundamental budaya yang berbeda dan faktor keberhasilan kritis.

(52)

Gambar 2.15 Enterprise Architecture3 Framework

2.10 Pengertian Hardware & Software 2.10.1.1 Hardware

Menurut O’Brien (2006, p6), teknologi perangkat keras komputer, termasuk mikrokomputer, server menengah, dan sistem mainframe yang besar, dan input, output, dan perangkat penyimpanan yang mendukung mereka.

2.10.1.2 Software

Menurut Ramirez (2002, p143), perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai semua konsep, aktifitas, dan prosedur yang mengakibatkan generasi program untuk sebuah sistem komputasi. Tujuan dari “perangkat lunak yang baik” adalah untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan perangkat lunak yang ditulis pada waktu dan setelah itu lebih hemat biaya-efektif karena pemanfaatan yang lebih efisien personil dan sumber daya. Perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga bentuk yang berbeda:

(53)

1. Operating

Perangkat lunak operasi juga dapat dipartisi menjadi dua kategori lebih lanjut: program aplikasi dan sistem operasi.

2. Program Development

Program pengembangan perangkat lunak terdiri dari program yang menerjemahkan program aplikasi yang ditulis dalam bahasa seperti Basic atau Forthan ke bahasa yang dapat diterima unruk mikroposesor.

3. Diagnostic

Perangkat lunak diagnostik terdiri dari program khusus ditulis untuk mendeteksi, menemukan, dan selanjutnya mengisolasi kerusakan di dalam perangkat keras atau perangkat lunak dari sistem komputer.

2.11 Pengertian Information Security

Menurut Peltier (2001, p74), information security harus memiliki perwakilan sebagai bagian dari tim FRAP. Menurut Peltier (2001, p266), information security meliputi penggunaan akses data fisik dan logis kontrol untuk memastikan penggunaan yang tepat dari data dan untuk melarang modifikasi yang tidak sah atau tidak disengaja, kerusakan, pengungkapan, kehilangan, atau akses ke catatan automoderator manual dan file, serta kehilangan, kerusakan, atau misue dari informasi aset, kebijakan dan prosedut harus ditetapkan untuk memastikan bahaya dieliminasi ot efek mereka diminimalkan.

(54)

2.12 Pengertian Maintenance System

Menurut Newbrough (2007, p31), dasar untuk sistem pemeliharaan yang sebenarnya adalah sistem lembar kerja. Kami telah menggambarkan organisasi pemeliharaan sebagai pola terpadu tindakan yang bergerak dalam arah tujuan organisasi. Sistem kertas kerja merupakan dasar arus informasi yang bertepatan dengan desain operasional organisasi pemeliharaan, namun sistem harus sesederhana praktis.

2.13 Pengertian Knowledge Management

Menurut Tobing (2007, p23), knowledge management, yaitu pengelolaan pengetahuan perusahaan dalam menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinabungan (sustainable competitive advantage) dengan mengoptimalkan proses penciptaan, mengkomunikasikan dan pengaplikasikan semua pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan bisnis.

(55)

2.14 Metodologi Implementasi

Tabel 2.4 EA Framework and tool selection

Fase 2: Kerangka kerja EA dan pemilihan alat (EA

Framework and tool selection)

1. Memilih kerangka kerja dokumentasi EA.

2. Mengidentifikas Line Of Business EA atau dokumentasi lainnya.

3. Mendokumentasikan komponen EA yang harus didokumentasikan.

4. Memilih metode dokumentasi yang sesuai untuk kerangka kerja.

5. Memilih aplikasi software atau alat untuk mendukung otomatisasi dokumentasi EA.

6. Memilih dan menetapkan tempat penyimpanan (on-line repository) untuk dokumentasi atau analisis.

(56)

Tabel 2.5 Documentation of the EA

Fase 3: Dokumentasi EA (Documentation of the EA) 1. Evaluasi bisnis yang sedang berjalan dan

dokumentasi teknologi untuk digunakan dalam EA.

2. Dokumentasi komponen EA yang sedang berjalan saat ini dari semua kerangka kerja.

3. Mengembangkan beberapa scenario bisnis atau teknologi ke depan.

4. Mengidentifikasi asumsi perencanaan (planning assumption) untuk setiap skenario di masa yang akan datang.

5. Menggunakan scenario dan program untuk menjalankan dokumentasi komponen EA dari semua tingkat kerangka kerja.

6. Mengembangkan EA Management Plan untuk merencanakan urutan perubahan dalam EA.

Gambar

Gambar 2.1 Resource Aligment
Gambar 2.3 Elemen dokumentasi Enterprise Architecture  (Sumber: Bernard, 2005, p37)
Gambar 2.4 The EA 3  Cube Documentation Framework  (Sumber: Bernard, 2005, p38)
Gambar 2.5 Contoh dari komponen EA  (Sumber: Bernard, 2005, p40)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi kebijakan yang dilihat dari segi Proses implementasi kebijakan Tamba- han Penghasilan Pegawai (TPP) dilingkun- gan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dimak- sudkan untuk

Sebenarnya, penduduk Malaysia harus sedar akan kepentingan tabiat suka membaca buku kerana melalui cara inilah mereka dapat melengkapkan diri dengan pelbagai ilmu

Dimana peralatan komunikasi data yang digunakan PT Bhakti Wasantara Net menggunakan server yang saling berhubungan melalui ethernet card dengan media kabel data, kabel

Sedangkan Lipperman-Kreda & Grube (Chotdijah. 2012) menemukan bahwa perilaku merokok pada remaja sebagian besar merupakan hasil dari proses kognitif bahwa mereka

Perlu dilakukan pemetaan ancaman dan resiko, kerentanan dan kapasitas menghadapi bencana yang sensitif gender (Gender-Sensitive Risk Mapping). Melalui pemetaan resiko

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian anestesi ekstrak hati batang pisang terhadap tingkat kelulusan hidup ikan

Secara umum penelitian ini menunjukan bahwa variabel dependen (X) yaitu Pembiayaan Koperasi Syariah (Kopsyah) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus pertama, kreatifitas dan hasil belajar siswa sudah menunjukkan hasil meskipun belum optimal,