• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar HI HPI 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Ajar HI HPI 7"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

Secara material Secara material

meliputi persoalan perdata sehari-hari meliputi persoalan perdata sehari-hari  sepanjang mengandung sepanjang mengandung adnya unsur asing (foreign element)

adnya unsur asing (foreign element)

a. Hukum Perorangana. Hukum Perorangan

status personil, Kewaganegaraan ,Domisili, Badan Hukum.status personil, Kewaganegaraan ,Domisili, Badan Hukum.

b. Hukum keluargab. Hukum keluarga

Perkawinan, Hubungan orang tua dan anak, Perceraian, Adopsi dan Perkawinan, Hubungan orang tua dan anak, Perceraian, Adopsi dan Harta Perkawian.

Harta Perkawian.

c. Hukum Harta Kekayaanc. Hukum Harta Kekayaan

Hak-hak kebendaan, Perjanjian/ Perikatan, Perbuatan Melawan Hak-hak kebendaan, Perjanjian/ Perikatan, Perbuatan Melawan Hukum

Hukum

d. Hukum Warisd. Hukum Waris

(2)

Secara Formal

Secara Formal

Meliputi persoalan-persoalan yang

Meliputi persoalan-persoalan yang

berkaitan dengan :

berkaitan dengan :

a. Pilihan Hukum (Choice of Law)

a. Pilihan Hukum (Choice of Law)

Conflict of Laws

Conflict of Laws

b. Pilihan Hakim ( Chice of Court/

b. Pilihan Hakim ( Chice of Court/

Jurisdiction)

Jurisdiction)

Conflict of jurisdiction

Conflict of jurisdiction

c. Pengakuan Hakim Nasional

c. Pengakuan Hakim Nasional

terhadap Putusan Hakim Asing.

(3)

TUJUAN HPI

TUJUAN HPI

Secara Material

Secara Material

a.

a.

Untuk melancarkan interaksi antar

Untuk melancarkan interaksi antar

anggota masyarakat internasional

anggota masyarakat internasional

b.

b.

Untuk memberikan kepastian hukum

Untuk memberikan kepastian hukum

c.

c.

Untuk mewujudkan keadilan sesuai

Untuk mewujudkan keadilan sesuai

dengan budaya hukum para pihak

dengan budaya hukum para pihak

d.

d.

Untuk mencapai kesejahteraan

Untuk mencapai kesejahteraan

melalui interaksi sosial

(4)

Secara Formal

Secara Formal

a.

a.

Untuk menentukan fakta-fakta hukum sebagai

Untuk menentukan fakta-fakta hukum sebagai

suatu perkara HPI

suatu perkara HPI

b.

b.

Untuk menentukan kewenangan yurisdiksional

Untuk menentukan kewenangan yurisdiksional

suatu pengadilan

suatu pengadilan

c.

c.

Untuk menetapkan hukum yang berlaku ( Lex

Untuk menetapkan hukum yang berlaku ( Lex

Causae) melalui :

Causae) melalui :

- menentukan fakta-fakta dam perkara (titik

- menentukan fakta-fakta dam perkara (titik

taut)

taut)

- melekukan kualifikasi terhadap fakta dan

- melekukan kualifikasi terhadap fakta dan

persoalan hukumnya

persoalan hukumnya

- menentukan kaidah HPI yang relevan

- menentukan kaidah HPI yang relevan

berdasarkan hukum nasional (Lex Fori)

berdasarkan hukum nasional (Lex Fori)

d. Untuk menyelesaikan perkara berdasarkan Lex

d. Untuk menyelesaikan perkara berdasarkan Lex

Causae

(5)

-

Asas-asas HPI yang tumbuh &

Asas-asas HPI yang tumbuh &

berkembang pada masa ini :

berkembang pada masa ini :

1.

1.

Lex Rei Sitae/ Lex situs

Lex Rei Sitae/ Lex situs

Terhadap

Terhadap

benda=benda tetap tunduk pada

benda=benda tetap tunduk pada

hukum dimana benda itu berada

hukum dimana benda itu berada

2.

2.

Lex Domicili

Lex Domicili

Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban

seseorang tunduk pada hukum dimana

seseorang tunduk pada hukum dimana

di memiliki tempat tinggal tetap

di memiliki tempat tinggal tetap

3.

3.

Lex Loco Contraktus

Lex Loco Contraktus

Terhadap

Terhadap

perjanjian berlaku hukum pada tempat

perjanjian berlaku hukum pada tempat

(6)

b.

b.

Asas Personal – Genealogis

Asas Personal – Genealogis

Abad ke 6 s/d 10

Abad ke 6 s/d 10

-

Hukum dalam prose penyelesaian sengketa adalah

Hukum dalam prose penyelesaian sengketa adalah

hukum dari pihak tergugat

hukum dari pihak tergugat

-

Kecakapan membuat Perjanjian => berdasarkan

Kecakapan membuat Perjanjian => berdasarkan

hukum personal masing-masing pihak

hukum personal masing-masing pihak

-

Pewarisan dilaksanakan berdasarkan hukum

Pewarisan dilaksanakan berdasarkan hukum

personal pihak pewaris

personal pihak pewaris

-

Pengalihan hak milik dilaksanakan sesuai hukum

Pengalihan hak milik dilaksanakan sesuai hukum

pihak yanh mengalihkan

pihak yanh mengalihkan

-

Perbuatan melawan hukum diselesaikan berdasrkan

Perbuatan melawan hukum diselesaikan berdasrkan

hukum si pelakunya

hukum si pelakunya

-

Pengesahan perkawinan dilaksanakan sesuai

Pengesahan perkawinan dilaksanakan sesuai

dengna hukum pihak suami

(7)

b.

b.

Asas Personal – Genealogis

Asas Personal – Genealogis

Abad ke 6 s/d 10

Abad ke 6 s/d 10

-

Hukum dalam prose penyelesaian sengketa adalah

Hukum dalam prose penyelesaian sengketa adalah

hukum dari pihak tergugat

hukum dari pihak tergugat

-

Kecakapan membuat Perjanjian => berdasarkan

Kecakapan membuat Perjanjian => berdasarkan

hukum personal masing-masing pihak

hukum personal masing-masing pihak

-

Pewarisan dilaksanakan berdasarkan hukum

Pewarisan dilaksanakan berdasarkan hukum

personal pihak pewaris

personal pihak pewaris

-

Pengalihan hak milik dilaksanakan sesuai hukum

Pengalihan hak milik dilaksanakan sesuai hukum

pihak yanh mengalihkan

pihak yanh mengalihkan

-

Perbuatan melawan hukum diselesaikan berdasrkan

Perbuatan melawan hukum diselesaikan berdasrkan

hukum si pelakunya

hukum si pelakunya

-

Pengesahan perkawinan dilaksanakan sesuai

Pengesahan perkawinan dilaksanakan sesuai

dengna hukum pihak suami

(8)

c.

c.

Asas Teritorial

Asas Teritorial

Abad ke 11 s/d 12, terjadinya transformasi

Abad ke 11 s/d 12, terjadinya transformasi

struktur masyarakat dari geneologis ke

struktur masyarakat dari geneologis ke

masyarakat teritorialistik, dengan dua ciri

masyarakat teritorialistik, dengan dua ciri

utama:

utama:

- Di kawasan Eropa Utara (Inggris, Prancis,

- Di kawasan Eropa Utara (Inggris, Prancis,

Jerman) munculnya kelompok-kelompok feodal

Jerman) munculnya kelompok-kelompok feodal

yang cenderung memberlakukan hukum mereka

yang cenderung memberlakukan hukum mereka

secara eksklusif terhadap siapa saja yang

secara eksklusif terhadap siapa saja yang

berada dalam teritori mereka

berada dalam teritori mereka

tuan-tuan tanah

tuan-tuan tanah

tidak mengakui hukum asing atau hak-hak yang

tidak mengakui hukum asing atau hak-hak yang

(9)

Sejarah Perkembangan

AccursiusAccursius (1228)=> awal tumbuhnya Teori Statuta => Bila (1228)=> awal tumbuhnya Teori Statuta => Bila

seseorang berasal ari suatu kota di Itlia, digugat di kota lain, maka ia

seseorang berasal ari suatu kota di Itlia, digugat di kota lain, maka ia

tidak dapat dituntut berdasarkan hukum dari kota lain itu, karena ia

tidak dapat dituntut berdasarkan hukum dari kota lain itu, karena ia

bukan subyek hukum dari kota lain itu.

bukan subyek hukum dari kota lain itu.

Bortalus Bortalus (1315-1357) = Bapak HPI. Sebagai pencetus teori statuta (1315-1357) = Bapak HPI. Sebagai pencetus teori statuta

(sebagai pengembangan pendapat Accurius). Bortalus berpendapat

(sebagai pengembangan pendapat Accurius). Bortalus berpendapat

bahwa statuta-statuta suatu kota dapat dikelompokan atas 3 jenis

bahwa statuta-statuta suatu kota dapat dikelompokan atas 3 jenis

statuta, yaitu :

statuta, yaitu :

1.

1. Statuta Personalia =>menyangkut dgn statuspersonal atau Statuta Personalia =>menyangkut dgn statuspersonal atau

kedudukan hukum seseorang, dengan objek pengaturan meliputi

kedudukan hukum seseorang, dengan objek pengaturan meliputi

masalah-masalah pribadi dan keluarga =>Statuta personalia

masalah-masalah pribadi dan keluarga =>Statuta personalia

inidiberikan kpd warga yg bertempat tinggal tetap di wilayah kota

inidiberikan kpd warga yg bertempat tinggal tetap di wilayah kota

ybrs. => Statuta Personalia tetap melekat dan berlaku dimanapun

ybrs. => Statuta Personalia tetap melekat dan berlaku dimanapun

warga tsb berada =>bersifat ekstra teritorial.

warga tsb berada =>bersifat ekstra teritorial.

2.

2. Statuta Realia => menyangkut dg status hukum kebendaan => Statuta Realia => menyangkut dg status hukum kebendaan => Thd statuta ini berlaku prinsip teritorial => hanya berlaku di

Thd statuta ini berlaku prinsip teritorial => hanya berlaku di

wilayah kota yg memperlakukannya => Statuta ini berlaku thd

wilayah kota yg memperlakukannya => Statuta ini berlaku thd

siapa saja (warga kota/pendatang/orang asing) yg berada di

siapa saja (warga kota/pendatang/orang asing) yg berada di

wilayah kota tsb.

wilayah kota tsb.

3.

3. Statuta Mixta => menyangkut dg perbuatan-perbuatan hukum => Statuta Mixta => menyangkut dg perbuatan-perbuatan hukum => Thd statuta ini berlaku prinsip teritorial seperti pd Statuta Realia.

(10)

Sejarah Perkembangan

Sejarah Perkembangan

HPI

HPI

di PERANCIS (abad ke 16)

di PERANCIS (abad ke 16)

Charles Dumoulin

Charles Dumoulin

(1500-1566)

(1500-1566)

=>Memperluas lingkup Statuta Personalia

=>Memperluas lingkup Statuta Personalia

=>Memasukan perjanjian sbg objek

=>Memasukan perjanjian sbg objek

pengaturannya, dgn argumentasi :

pengaturannya, dgn argumentasi :

Para pihak dalam perjanjian memiliki kebebasan

Para pihak dalam perjanjian memiliki kebebasan

berkontrak, termasuk kebebasan memilih

berkontrak, termasuk kebebasan memilih

hukum yg berlaku dlm kontrak mereka.

hukum yg berlaku dlm kontrak mereka.

Kebebasan memilih hukum tsb akan melekat

Kebebasan memilih hukum tsb akan melekat

terus bagi para pihak dimanapun mereka

terus bagi para pihak dimanapun mereka

berada. => Merupakan masalah status personal

berada. => Merupakan masalah status personal

seseorang yg bersifat ekstra teritorial.

(11)

Bertrand Dargentre

Bertrand Dargentre

(1523-16030

(1523-16030

=>Memperluas lingkup Statuta Realia

=>Memperluas lingkup Statuta Realia

=>Memasukan perjanjian dan perbuatan hukum

=>Memasukan perjanjian dan perbuatan hukum

lain sebagai objek pengaturannya, dgn

lain sebagai objek pengaturannya, dgn

argumentasi :

argumentasi :

Adanya kedudukan seseorang (Statuta Personalia) yg Adanya kedudukan seseorang (Statuta Personalia) yg berkaitan dgn hak milik orang tsb atas suatu benda

berkaitan dgn hak milik orang tsb atas suatu benda

(Statuta Realia), atau ada juga perbuatan-perbuatan

(Statuta Realia), atau ada juga perbuatan-perbuatan

hukum (Statuta Mixta) yg dilakukan di teritorial tertentu.

hukum (Statuta Mixta) yg dilakukan di teritorial tertentu.

Apabila seseorang meninggal dunia yg meninggalkan Apabila seseorang meninggal dunia yg meninggalkan benda-benda tetap di berbagai negara, maka warisan

benda-benda tetap di berbagai negara, maka warisan

itu tdk hanya diatur oleh satu sitem hukum, tetapi

itu tdk hanya diatur oleh satu sitem hukum, tetapi

setiap benda tersebut tunduk pada hukum tempat letak

setiap benda tersebut tunduk pada hukum tempat letak

benda itu (Lex Rei Sitae).

(12)

Sejarah Perkembangan

Sejarah Perkembangan

HPI

HPI

di BELANDA (abad ke 17)

di BELANDA (abad ke 17)

Ulrik Huber

Ulrik Huber

(1636-1694) =>Mengembangkan

(1636-1694) =>Mengembangkan

konsep Statuta menjadi kedaulatan eksklusif

konsep Statuta menjadi kedaulatan eksklusif

negara. =>Penyelesaian perkara HPI bertitik

negara. =>Penyelesaian perkara HPI bertitik

tolak dari 3 prinsip dsar, yaitu :

tolak dari 3 prinsip dsar, yaitu :

Hukum Statuta Negara hanya berlaku dalam batas-Hukum Statuta Negara hanya berlaku dalam

batas-batas teritorial negara tsb.

batas teritorial negara tsb.

Setiap orang (warga negara / orang asing) yg berada Setiap orang (warga negara / orang asing) yg berada

dalam teritorial suatu negara, merupakan subjek

dalam teritorial suatu negara, merupakan subjek

hukum dan harus tunduk pada hukum negara

hukum dan harus tunduk pada hukum negara

tersebut.

tersebut.

Meskipun demikian berdasarkan asas “sopan Santun” Meskipun demikian berdasarkan asas “sopan Santun”

antar negara

antar negara (comitas gentium)(comitas gentium) =>hukum dari =>hukum dari

negara asal tetap berlaku dimana saja sepanjang

negara asal tetap berlaku dimana saja sepanjang

tidak bertentangan dgn kepentingan subjek hukum di

tidak bertentangan dgn kepentingan subjek hukum di

negara yg menjadi pengakuan.

(13)

Johannes Voet (1647-1714) =>Mempertegas

Johannes Voet (1647-1714) =>Mempertegas

asas Comitas Gentium :

asas Comitas Gentium :

Pemberlakuan hukum asing di suatu negara Pemberlakuan hukum asing di suatu negara bukanlah merupakan kewajiban Hukum

bukanlah merupakan kewajiban Hukum

Internasional (publik) atau bukan karena adanya

Internasional (publik) atau bukan karena adanya

sifat hubungan hukum pada suatu perkara HPI,

sifat hubungan hukum pada suatu perkara HPI,

tetapi hanya demi sopan santun pergaulan antar

tetapi hanya demi sopan santun pergaulan antar

negara.

negara.

Suatu negara tidak berhak menuntut pemberlakuan Suatu negara tidak berhak menuntut pemberlakuan hukumnya di negara lain.

hukumnya di negara lain.

Pemberlakuan asas sopan santun tersebut harus Pemberlakuan asas sopan santun tersebut harus ditaati oleh setiap negara =>asas ini dianggap

ditaati oleh setiap negara =>asas ini dianggap

sebagai bagian dari hukum nasional.

sebagai bagian dari hukum nasional.

Suatu perbuatan hukum tunduk pada hukum Suatu perbuatan hukum tunduk pada hukum setempat (Locus Regit Actum)

(14)

TEORI-TEORI MODERN

 Titik tolak torinya => suatu hubungan hukum yang sama harus Titik tolak torinya => suatu hubungan hukum yang sama harus memberi penyelesaian yang sama pula, baik diselesaikan oleh memberi penyelesaian yang sama pula, baik diselesaikan oleh hakim negara A, maupun hakim negara B => sehingga

hakim negara A, maupun hakim negara B => sehingga putusannya juga akan sama-sama di mana-mana.

putusannya juga akan sama-sama di mana-mana.

 Pengakuan terhadap hukum asing bukan hanya berdasrakan Pengakuan terhadap hukum asing bukan hanya berdasrakan comitas, tapi berdasarkan pada manfaat dan fungsi yang comitas, tapi berdasarkan pada manfaat dan fungsi yang dipenuhinya bagi semua pihak.

dipenuhinya bagi semua pihak.

 Untuk setiap bentuk hubungan hukum, dapat ditentukan tempat Untuk setiap bentuk hubungan hukum, dapat ditentukan tempat kedudukan hukum nya (Legal Seat) melalui pengamatan terhadap kedudukan hukum nya (Legal Seat) melalui pengamatan terhadap hubungan hukum tersebut dengan bentuk titik-titik taut => jika hubungan hukum tersebut dengan bentuk titik-titik taut => jika sudah ditemukan tempat kedudukan hukum => maka sistem sudah ditemukan tempat kedudukan hukum => maka sistem hukum pada tempat itulah yang digunakan sebagai Lex Causae. hukum pada tempat itulah yang digunakan sebagai Lex Causae.  Tempat kedudukan hukum itu merupakan “pusat gaya berat” Tempat kedudukan hukum itu merupakan “pusat gaya berat”

(center of gravity) dari suatu hubungan hukum => yang banyak (center of gravity) dari suatu hubungan hukum => yang banyak dimanfaatkan untuk menentukan hukum yang seharusnya

(15)

MANCINI (1851)

MANCINI (1851)

 TITIK TOLAK TEORINYA => semua bangsa mempunyai TITIK TOLAK TEORINYA => semua bangsa mempunyai

kedudukan yang sama dalam masyarakat antar bangsa =>

kedudukan yang sama dalam masyarakat antar bangsa =>

timbulnya hukum internasional karena adanya hidup bersama

timbulnya hukum internasional karena adanya hidup bersama

antar bangsa => timbulnya negara karena adanya bangsa.

antar bangsa => timbulnya negara karena adanya bangsa.

 Hukum personil seseorang ditentukan oleh nasionalitasnya => Hukum personil seseorang ditentukan oleh nasionalitasnya => kebangsaan

kebangsaan

 Dalam setiap sistem hukum terdapat 2 jenis hubungan hukum :Dalam setiap sistem hukum terdapat 2 jenis hubungan hukum :

- kaidah-kaidah hukum yang menyangkut kepentingan - kaidah-kaidah hukum yang menyangkut kepentingan perseorangan

perseorangan

- kaidah-kaidah hukum untuk melindungi dan menjaga - kaidah-kaidah hukum untuk melindungi dan menjaga ketertiban hukum

ketertiban hukum

 Berdasarkan kriteria tersebut => terdapat 3 asas HPIBerdasarkan kriteria tersebut => terdapat 3 asas HPI

- kaidah-kaidah untuk kepentingan perseorangan berlaku bagi - kaidah-kaidah untuk kepentingan perseorangan berlaku bagi setiap warganegar dimanapun dan kapanpun juga => prinsip

setiap warganegar dimanapun dan kapanpun juga => prinsip

persinil

persinil

- kaidah-kaidah untuk menjaga ketertiban umum bersifat - kaidah-kaidah untuk menjaga ketertiban umum bersifat teritorial => berlaku bagi setiap orang yang berada dalam

teritorial => berlaku bagi setiap orang yang berada dalam

wilayah yurisdiksi suatu negara => prinsip teritorial

wilayah yurisdiksi suatu negara => prinsip teritorial

- Para pihak yang berjanji boleh memilih hukum manakah yang - Para pihak yang berjanji boleh memilih hukum manakah yang akan berlaku bagi perjanjian mereka => prinsip pilihan hukum

(16)

FAKTOR / FAKTA TITIK TAUT

FAKTOR / FAKTA TITIK TAUT

-

Kewarganegaraan yang bersangkutan

Kewarganegaraan yang bersangkutan

-

Bendera kapal (laut/udara)

Bendera kapal (laut/udara)

-

Tempat domisili tetap seseorang/tempat kedudukan

Tempat domisili tetap seseorang/tempat kedudukan

suatu Badan Hukum

suatu Badan Hukum

-

Tempat kediaman/alamat seseorang berada

Tempat kediaman/alamat seseorang berada

-

Tempat letaknya suatu benda berada

Tempat letaknya suatu benda berada

-

Tempat terjadinya suatu perbuatan hukum dilakukan

Tempat terjadinya suatu perbuatan hukum dilakukan

-

Tempat timbulnya akibat suatu perbuatan hukum

Tempat timbulnya akibat suatu perbuatan hukum

=> pelaksanaan perjanjian

=> pelaksanaan perjanjian

-

Tempat terjadinya perbuatan melanggar hukum

Tempat terjadinya perbuatan melanggar hukum

-

Tempat perbuatan-perbuatan resmi dilakukan

Tempat perbuatan-perbuatan resmi dilakukan

-

Tempat penyelesaian perkara diajukan

Tempat penyelesaian perkara diajukan

(17)

PEMBEDAAN / MACAM-MACAM TITIK

PEMBEDAAN / MACAM-MACAM TITIK

TAUT

TAUT

1.

1.TITIK TAUT PRIMERTITIK TAUT PRIMER  Fakta/faktor yang Fakta/faktor yang

menunjukan suatu peristiwa adanya unsur asing

menunjukan suatu peristiwa adanya unsur asing

dalam suatu peristiwa hukum => HPI=> sehingga TTP

dalam suatu peristiwa hukum => HPI=> sehingga TTP

adalah titik taut yang membedakan suatu peristiwa

adalah titik taut yang membedakan suatu peristiwa

sebagai suatu peristiwa HPI => bukan hanya sebagai

sebagai suatu peristiwa HPI => bukan hanya sebagai

peristiwa hukum intern semata

peristiwa hukum intern semata  TTP = Titik Taut TTP = Titik Taut

Pembeda

Pembeda

2.

2.TITIK TAUT SEKUNDERTITIK TAUT SEKUNDER  Fakta/faktor yang Fakta/faktor yang

menentukan hukum mana yang harus diberlakukan

menentukan hukum mana yang harus diberlakukan

bagi suatu peristiwa hukum => sehingga TTS adalah

bagi suatu peristiwa hukum => sehingga TTS adalah

titik taut yang akan menentukan Lex Causae/

titik taut yang akan menentukan Lex Causae/

applicable law

(18)

CARA MENENTUKAN LEX CAUSAE

CARA MENENTUKAN LEX CAUSAE

1.Perhatikan peristiwa hukum yang terjadi => cari titik taut

1.Perhatikan peristiwa hukum yang terjadi => cari titik taut

primer berdasarkan Lex Fori => Apakah peristiwa hukum

primer berdasarkan Lex Fori => Apakah peristiwa hukum

tersebut peristiwa HPI atau bukan?

tersebut peristiwa HPI atau bukan?

2.Jika ternyata merupakan peristiwa HPI => lakukan

2.Jika ternyata merupakan peristiwa HPI => lakukan

kualifikasi => berdasarkan Lex FORI :

kualifikasi => berdasarkan Lex FORI :

- Kualifikasi FaktaKualifikasi Fakta => pengkategorian fakta-fakta yang => pengkategorian fakta-fakta yang

ada pada suatu peristiwa hukum ke dalam kategori hukum

ada pada suatu peristiwa hukum ke dalam kategori hukum

yang sudah ada dalam sistem hukum tertentu, Misalnya :

yang sudah ada dalam sistem hukum tertentu, Misalnya :

Masalah harta warisan, Wanprestasi, Keabsahan Kontrak,

Masalah harta warisan, Wanprestasi, Keabsahan Kontrak,

dsb

dsb

- Kualifikasi HukumKualifikasi Hukum => pengkategorian kaedah hukum => pengkategorian kaedah hukum

yang ada pada suatu sistem hukum ke dalam

yang ada pada suatu sistem hukum ke dalam

pengelompokan suatu kategori hukum tertentu, Misalnya :

pengelompokan suatu kategori hukum tertentu, Misalnya :

Perbuatan Melawan Hukum, Pelaksanaan Perjanjian, dsb

(19)

3. Perhatikan peristiwa hukum yang terjadi => cari titik taut sekunder

3. Perhatikan peristiwa hukum yang terjadi => cari titik taut sekunder

berdasarkan Lex Fori => sebagai proses untuk menentukan sistem hukum

berdasarkan Lex Fori => sebagai proses untuk menentukan sistem hukum

mana yang berlaku => Lex Causae

mana yang berlaku => Lex Causae

Pengecualian terhadap penerapan Lex Fori :

Pengecualian terhadap penerapan Lex Fori :

- Kewarganegaraan => ditentukan oleh hukum yang bersangkutan Kewarganegaraan => ditentukan oleh hukum yang bersangkutan - Kebendaan => hukum dimana benda itu beradaKebendaan => hukum dimana benda itu berada

- Perbuatan melawan hukum => hukum dimana perbuatan hukum tersebut Perbuatan melawan hukum => hukum dimana perbuatan hukum tersebut

dilakukan

dilakukan

- Kontrak => hukum yang dipilih para pihakKontrak => hukum yang dipilih para pihak

- Konvensi HPI yang telah disetujui oleh negara-negara pesertaKonvensi HPI yang telah disetujui oleh negara-negara peserta

4. Titik taut yang didapat menurut Lex Causae => akan menentukan kaedah dari

4. Titik taut yang didapat menurut Lex Causae => akan menentukan kaedah dari

sistem hukum yang harus berlaku => Lex Causae => Lex Fori => sistem

sistem hukum yang harus berlaku => Lex Causae => Lex Fori => sistem

hukum yang lain ?

hukum yang lain ?

5. Selesaikan masalah HPI berdasrkan kaedah hukum materil yang harus berlaku

(20)

PENYELESAIAN

PENYELESAIAN

PERKARA HPI

PERKARA HPI

Peristiwa hukum di bidang

Peristiwa hukum di bidang

hukum

hukum

perdata

perdata

Dapat berupa peristiwa hukum perdata

Dapat berupa peristiwa hukum perdata

internasional Faktor-faktor yg

internasional Faktor-faktor yg

menentukan hal ini adalah : Ada

menentukan hal ini adalah : Ada

atau tidak adanya unsur-unsur asing /

atau tidak adanya unsur-unsur asing /

forign element dalam perkara tsb

forign element dalam perkara tsb

(21)

Apabila di dalam peristiwa hukum

Apabila di dalam peristiwa hukum

perdata ada tdp unsur asing

perdata ada tdp unsur asing

maka peristiwa itu termasuk dalam HPI

maka peristiwa itu termasuk dalam HPI

Faktor yg membedakan apakah

Faktor yg membedakan apakah

termasuk HPI atau bukan

termasuk HPI atau bukan

ditentukan oleh Titik Taut Primer / Titik

ditentukan oleh Titik Taut Primer / Titik

Taut Pembeda (T

Taut Pembeda (T

T

T

P), terdiri dari :

P), terdiri dari :

1.

1.

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

2.

2.

Bendera kapal

Bendera kapal

3.

3.

Domisili

Domisili

4.

4.

Tempat kediaman

Tempat kediaman

5.

5.

Tempat kedudukan pribadi hukum

Tempat kedudukan pribadi hukum

6.

(22)

Faktor yg menentukan sistem hukum yg

Faktor yg menentukan sistem hukum yg

berlaku dinamakan Titik Taut

berlaku dinamakan Titik Taut

Penentu/ / Titik Taut Sekunder (TTS)

Penentu/ / Titik Taut Sekunder (TTS)

TTS tdk banyak diatur melalui

TTS tdk banyak diatur melalui

perundang-undangan tetapi

perundang-undangan tetapi

sebagian T

sebagian T

T

T

S ditemui dalam

S ditemui dalam

jurisprudensi Contoh beberapa

jurisprudensi Contoh beberapa

hubungan hukum dan hukum yg berlaku

hubungan hukum dan hukum yg berlaku

HUBUNGAN HUKUM mengenai:Lex causae

HUBUNGAN HUKUM mengenai:Lex causae

Status personil

Status personil

Lex domiciliLex domicili

Perjanjian kerja

Perjanjian kerja

Lex contraktusLex contraktus

Testamen

Testamen

Lex loci actus Lex loci actus Perjj Jual Beli Lex`Actus

(23)

Tahap Penyelesaian Perkara

Tahap Penyelesaian Perkara

HPI

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

MASALAH-MASALAH HUKUM YANG DAPAT TIMBUL JIKA DIBUAT SUATU PI.. PERANAN PI

“HEI TERDIRI DARI KAIDAH-KAIDAH HI DAN HUKUM NASIONAL YANG OBJEKNYA MERUPAKAN HUBUNGAN, TRANSAKSI DAN PERSOLAN-PERSOALAN

Ketika seseorang mengajukan pengaduan secare tertulis ke EOC, make EOC berkewajiban secara hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap pengaduan tersebut dan mencoba

Titik –titik taut apa sajakah yang dipilih oleh Titik –titik taut apa sajakah yang dipilih oleh sistem HPI tertentu, yang dapat diterapkan.. sistem HPI tertentu, yang

Domicilie of dependence, yaitu tempat kediaman.. permanen seseorang karena ketergantungan permanen seseorang

menetapkan sistem hukum asing mana yang berlaku dengan asumsi bahwa hukum intern forum hanya bisa diterapkan pada kasus – kasus lokal saja... Isi pemikiran Von Wachter Isi

Uraikan dengan singkat, apa saja kritik yang muncul terhadap penggunaan Teori Hukum Lokal (The Local Law Theory) sebagai salah satu teori HPI!.. Jelaskan menurut pendapat saudara

Bila tempat kedudukan hukum dari suatu jenis hubungan hukum telah dapat ditentukan, maka Sistem Hukum dari Tempat itulah yang digunakan sebagai Lex Cause... • Setelah tempat