• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II - 13 BAB II

PROFIL KABUPATEN/KOTA

2.1.Wilayah Administrasi

Kabupaten Morowali terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah sesuai Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999, dan pada tahun 2013 Kabupaten Morowali dimekarkan yang melahirkan DOB Morowali Utara, berdasarkan atas Undang-undang nomor 12 tahun 2013. Secara geografis wilayah Kabupaten Morowali terletak antara 01031’12” Lintang Selatan dan 03046’48” Lintang Selatan serta antara 121002’24” Bujur Timur dan 123015’36” Bujur Timur,dengan batas-batas wilayah:

Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Morowali Utara,

Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, Sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Sebelah Barat Berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morowali Utara.

Kabupaten Morowali wilayahnya membentang dari arah Barat daya ke Tenggara. Di bagian tenggara tersebut merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau sekitar126 pulaudan melebar ke Bagian Timur serta berada di daratan Pulau Sulawesi. Wilayah kepulauan yang merupakan wilayah kecamatan Bungku Selatan dan Menui Kepulauan terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, dengan jumlah 46 pulau berpenghuni.

Saat dibentuk pertama kalinya, ibukota Kabupaten Morowali bertempat di Kolonedale, dan sesuai amanat Undang-undang 51 tahun 1999, pada tanggal 2 Mei 2006, ibukota kabupaten definitif Bungku difungsikan.

(2)

BAB II - 14

Pada pemekaran wilayah kabupaten menjadi DOB baru, Kabupaten Morowali terdiri dari 9 Kecamatan, sedangkan 9 kecamatan lainnya menjadi wilayah DOB Kabupaten Morowali Utara. Adapun Kecamatan Kabupaten Morowali adalah : Menui kepulauan, Bungku Selatan, Bungku Pesisir, Bahodopi, Bungku Timur, Bungku Tengah, Bungku Barat, Bumi Raya dan Witaponda.

Di Bagian paling Utara terdapat wilayah Kecamatan Witaponda yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Morowali Utara, sedangkan di bagian paling Selatan terdapat wilayah Kecamatan Menui Kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Dibagian Timur adalah perairan Teluk Tolo serta bagian paling Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Lembo dan Lembo Raya Kabupaten Morowali Utara.

Dilihat dari posisi di permukaan Bumi, wilayah Kabupaten Morowali terletak pada pesisir pantai di perairan Teluk Tolo, serta kawasan lainnya terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan.

(3)

BAB II - 15 Gambar2.1

PetaAdministrasiKab. Morowali

(4)

BAB II - 16 Tabel: 2.1

Luas Wilayah, Sebaran Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan

Kabupaten Morowali Tahun 2013

No Kecamatan Luas Daratan Jumlah

Desa

Jumlah Kelurahan

Pusat Pemerintahan

Km2 %

1 2 3 4 5 6 7

01. Menui Kepulauan 223,63 4,08 24 1 Ulunambo

02. Bungku Selatan 403,9 7,38 26 - Kaleroang

03. Bahodopi 1.080,98 19,75 12 - Bahodopi

04. Bungku Pesisir 867,29 15,84 10 - Lafeu

05. Bungku Tengah 725,57 13,25 13 6 Bungku

06. Bungku Timur 387,23 7,076 10 - Kolono

07. Bungku Barat 758,93 13,86 10 - Wosu

08. Bumi Raya 504,77 9,22 13 - Bahonsuai

09. Witaponda 519,70 3,36 9 - Lantula Jaya

Kabupaten Morowali 5.472,00 100 127 7

Sumber : Kabupaten Morowali Dalam Angka. 2013 Dan Badan PemberdayaanMasyarakatDesa Kabupaten Morowali.(diolah)

(5)

BAB II - 17 2.2.Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

Potensi daerah Kabupaten Morowali sangat besar yang dimiliki dari barbagai sektor yaitu sebagai berikut :

2.2.1. Pertanian

Sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Keberhasilan program pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan di Kabupaten Morowali.

Luas panen dan produksi padi sawah, padi ladang dan palawija di Kabupaten Morowali dapat dilihat pada tebel-tabel berikut :

Tabel 2.77

Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Kabupaten Morowali 2009-2014

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Luas Panen (Ha) 8.046 5.905 8.254 8.827 9.703 8.042 Produksi (Ton) 33.967,15 25.806 38.770 41.246,76 46.581,86 35.428 Produktivitas

(Ton/Ha) 4,22 4,37 4,70 4,67 4,14 4,41

(Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Morowali 2013)

Tabel 2.78

Luas Panen dan Produksi Padi Ladang Kabupaten Morowali 2009-2014

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Luas Panen (Ha) 287 196 125 182 243 40

Produksi (Ton) 568,87 642 370,00 525 782,64 119 Produktivitas

(Ton/Ha) 1,98 3,28 2,96 2,88 3,22 2,97

(6)

BAB II - 18 Tabel 2.79

Luas Panen dan Produksi Palawija Kabupaten Morowali 2009-2014

(Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Morowali, 2013)

Produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Morowali mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, kemudian mengalami penurunan di tahun 2014. Luas Panen Padi di Kabupaten Morowali Tahun 2013 sebesar 9.946,00 Ha dengan total produksi padi sebesar 47.364,50 ton. Rata-rata total produksi per hektarnya 4,08 ton/Ha. Dari hasil produksi padi tersebut kecamatan yang mempunyai peranan terbesar adalah Kecamatan Witaponda dengan produksi sebesar 20.585,30 ton, luas panen sebesar 4.063 Ha, dan rata-rata per hektar adalah 4,30 ton/Ha.

Tanaman palawija terdiri dari tanaman Jagung, Ubi Kayu, Ubi jalar, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau. Produksi palawija dengan rata-rata produksi 3.421,6 ton pertahun yang juga mengalami penurunan produksi pada tahun 2014.

Penurunan produksi tanaman padi pada tahun 2014 disebabkan karena adanya kerusakan bendungan irigasi karaupa kiri di Kecamatan Witaponda sehingga 1.201 Ha luasan sawah padi tidak ditanami kemudian permasalahan lain yaitu musim kemarau panjang yang mengakibatkan puso pada tanaman padi seluas 224 Ha sehingga total luasan sawah yang tidak ditanami dan puso seluas 1.425 Ha.

Musim kemarau panjang yang mempengaruhi produksi tanaman padi juga mempengaruhi produksi buah-buahan dan sayur-sayuran seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Luas Panen (Ha) 1.168 1.236,6 1.072,76 1.123 889 396 Produksi (Ton) 4.246 4.490 3.610 3.477 11.311,02 1.285

Produktivitas

(Ton/Ha) 3,63 3,99 3,11 3,09

35,56

(7)

BAB II - 19 Tabel 2.80

Produksi Buah-Buahan Kabupaten Morowali 2009-2014 (Ton)

Jenis Buah-buahan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Pepaya 24.98 190.05 2,899.12 3,171.34 2590 327.80 Pisang 60.07 284.21 4,821.02 10,440.80 12,975 3,321.50 Nangka 140.92 61.04 674.18 1,949.85 1144 282.10

Rambutan 3.80 34.67 338.96 0 1,551 280.30

Duku/Langsat 13.53 330.17 986.90 2,744.13 1,183 394.60 Durian 16,24 972.12 1,465.85 4,703.26 4,149 1,095.70

Alpukat 43.51 5.60 85.5 447.26 379 34.20

Jeruk siam 804,14 77,62 666,10 3,756,78 840 180,80

Mangga 43,71 217,74 3.288,48 0 7.528 1.736,40

Jambu air 13,58 25,80 1821,35 2.432,41 1.761 87,20 (Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Tabel 2.81

Produksi Sayur-Sayuran Kabupaten Morowali 2009-2014 (Ton)

Jenis Buah-buahan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tomat 32.05 32.10 1,272.38 1,053.10 279.60 53.90

Terong 0 0 566.98 336,52 356,80 48.60

Sawi 2.60 2.60 487.4 460.3 208.00 39.90

Kacang-kacangan 26.78 26.78 1,255.71 977 461.10 74.90

Ketimun 18.75 18.75 21.63 64.80 102.20 47.70

Bayam 6 6 176.26 124.80 121.60 56.30

Kangkung 1.40 1.40 612.08 376 193.30 51.40

Lainnya

(Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Produksi buah-buahan dan produksi sayur-sayuran pada umumnya mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Musim kemarau panjang di tahun 2014 juga menyebabkan produksi buah-buahan dan sayur-sayuran menurun.

Produksi buah pisang, durian, mangga dan jeruk air masih memiliki andil yang besar terhadap produksi buah-buahan. Produksi buah pisang memiliki rata-rata produksi sebesar 5.371,10 ton/thn, produksi durian memiliki rata – rata produksi 2.067,03 ton/thn, produksi jeruk siam dengan rata-rata produksi 1.054,24 ton/thn, dan produksi mangga memiliki rata-rata produksi 2.135, 73 ton/thn.

(8)

BAB II - 20 Tabel 2.82

Kelompok Tani dan Regu Proteksi Tanaman Kabupaten Morowali 2009-2014

Jenis Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Kelompok Tani 390 393 400 415 415 415

Regu Proteksi Tanaman 4 4 4 4 4 4

(Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Penduduk Kabupaten Morowali yang mayoritas mata pencahariannya di sektor pertanian menjadi tantangan utama untuk terus meningkatkan produksi hasil pertanian agar kontribusi sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan Kabupaten Morowali menjadi besar pengaruhnya terhadap PDRB sehingga memperkecil peluang adanya ketimpangan antar sektor.

2.2.2. Kehutanan dan Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan sebagai tanaman perdagangan mempunyai peranan penting tidak saja merupakan sumber penghasilan devisa tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja. Tanaman perkebunan yang dominan di Morowali adalah kelapa sawit, kakao dan kelapa.

Tabel 2.83

Tanaman Perkebunan Kabupaten Morowali 2009-2014

(Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Morowali, 2013)

(9)

BAB II - 21 2.2.3. Perikanan dan Peternakan

2.2.3.1. Perikanan

Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah melakukan berbagai macam usaha untuk meningkatkan produksi ikan dan hasil laut lainnya baik melalui penangkapan maupun budidaya guna meningkatkan pendapatan masyarakat di bidang perikanan. Dalam hal ini data produksi perikanan dan nilainya sangat bermanfaat untuk melakukan penilaian keadaan dan kondisi perkembangan di bidang perikanan sehingga memudahkan proses perencanaan pembangunan yang lebih luas.

Tabel 2.84

Produksi dan Nilai Ikan, Konsumsi Ikan Kabupaten Morowali Tahun 2009-2014

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Produksi Ikan

Tangkap (ton) 148.804,8 14.993,70 13.539,09 35.667,11 54.038,14 20.030,2 Nilai Produksi

Tangkap (juta) 58.703.401

115.078.14

2 245.557.833 698.207.670 1.102.729.792 500.489.853

Konsumsi Ikan

(Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Morowali, 2013)

Produksi ikan tangkap mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena musim yang tidak menentu setiap tahunnya, dan kemudian berakibat pada naik turunnya jumlah hasil tangkapan ikan para nelayan sehingga susah untuk menetapkan besaran jumlah hasil tangkapan.

2.2.3.2. Peternakan

(10)

BAB II - 22 Tabel 2.85

Populasi Unggas Kabupaten Morowali Tahun 2009-2014

Jenis Ternak Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Ayam Buras 104,443 62,087 76,803 78,078 80,075 85,825

Ayam Potong 0 2,341 819 9,194 12,053 32,183

Itik 3,732 11,863 17,173 12,260 8,313 7,350 (Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Tabel 2.86

Populasi Ternak Kabupaten Morowali tahun 2009-2014

Jenis Ternak Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sapi Potong 3,834 3,964 4,784 5,625 5,620 5,807

Kerbau 583 115 155 158 166 135

Kambing 3,108 6,752 7,628 9,086 10,613 11,829

Babi 1,044 596 3,967 3,125 3,161 3,295

(Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Populasi ternak diklasifikasikan atas: ternak besar yang meliputi sapi, kerbau, dan kuda; ternak kecil meliputi kambing, babi, dan domba, serta ternak unggas meliputi ayam kampung, ayam petelur, itik, dan ayam ras pedaging. Populasi ternak besar dominan di Morowali adalah sapi dan kambing sedangkan usaha ternak kecil di Kabupaten Morowali terbesar adalah ayam kampung. Untuk produksi daging terbanyak berasal dari ayam kampung dan sapi.

2.2.4. Pertambangan dan Energi

(11)

BAB II - 23

Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Morowali

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Jumlah Hasil Pertambangan di Kabupaten Morowali

Sebaran potensi lokasi pertambangan di Kabupaten Morowali menurut hasil kajian Simanjuntak dkk. (1993), yaitu Peta Geologi Lembar Bungku, skala 1 : 250.000 yang diterbitkan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi Bandung, Kabupaten Morowali termasuk dalam peta geologi lembar tersebut di atas. Adapun stratigrafi dari yang tertua ke yang termuda adalah sbb:

1. Formasi Tokala (TRjt)

Formasi ini tersusun oleh perselingan batugamping klastika, batupasir dengan sisipan wacke, serpih, napal sertabatulempung pasiran dengan sisipan argilit.Berdasarkan fosil yang ada umur formasi diperkirakan berumur Trias dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.

2. Formasi Nanaka (Jn)

Formasi ini tersusun oleh batuan sedimen yang kompak seperti : konglomerat, batupasir mikaan, serpih dan lensa batubara (kenampakan batubara hanya setempat-setempat) yang mengindikasikan lingkungan pengendapan adalah Litoral.

3. Formasi Masiku (JKm)

Formasi ini didominasi oleh batuan sedimen yang memperoleh tekanan kuat seperti: batu sabak, serpih, filit, batupasir dan batulempung. Formasi Masiku menumpang selaras di atas Formasi Nanaka.Berdasarkan fosil yang ada, Lingkungan pengendapan formasi Masiku adalah laut dalam.

4. Kompleks Ultramafik (Ku)

(12)

BAB II - 24

Wehhhrlit, websterit, serpentit,dunit, diabas dan gabro. Disini proses volkanisme dan magmatisme sangat kuat, berumur Kapur. Batuan-batuan tersebut diduga sebagai formasi pembawa beberapa jenis mineral seperti nikel dan kromit.

5. Formasi Matano (Km)

Satuan batuan ini berumur kapur dengan dominasi batuan kalsilutit, napal dan serpih dengan sisipan rijang radiolarian.Posisi formasi ini menumpang selaras di atas Formasi Masiku dan kompleks ultramafik.

Formasi Salodik ( Tems)

Satuan batuan ini berumur Tersier dengan dominasi kelompok bauan karbonatan yaitu: kalsiliutit, batugamping pasiran, napal, batupasir, dan sisipan rijang.

6. FormasiTomata (Tmpt)

Satuan batuan berumur Tersier, yang merupakan perselingan antara batupasir, konglomerat, batulempung dan tuf dengan sisipan lignit.

7. Alluvium (Qa)

Satuan ini berupa material lepas seperti kerakal, kerikil, pasir dan lumpur, merupakan endapan sungai, rawa dan pantai, mineral kromit terdapat sebagai endapan letakan pantai pada satuan ini.

Dalam Morowali PDRB Kabupaten Morowali dari sector pertambangan (non migas) pada tahun 2009 sebesar Rp. 61.138.000.000, meningkat tajam pada tahun 2010 sebesar Rp. 354.600.000.000.

8. Izin Usaha Pertambangan (IUP)

(13)

BAB II - 25 Tabel 1-1

Izin Usaha Pertambangan Nikel

No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

1 CV. Laris Dua Bungku Selatan 1,538 188.451SK.0865/Tamben/2007

2 CV. Laris Dua Bungku Selatan 1,538 188.451SK.0865/Tamben/2007

3 PT. Alaska Dwipa Perdana Witaponda 1,000 188.45/SK.0871/ Tamben/2007

4 PT. Alaska Dwipa Perdana Witaponda 1,000 188.45/SK.0871/ Tamben/2007

5 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Selatan 8,012 188.45/SK.0660/Distamben/2007

6 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Selatan 8,012 188.45/SK.0660/Distamben/2007

7 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

8 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

9 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

10 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,295 188.45/SK.0664/Distamben/2007

11 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 5,094 188.45/SK.0662/Distamben/2007

12 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,472 188.45/SK.0661/Distamben/2007

13 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,295 188.45/SK.0664/Distamben/2007

14 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 5,094 188.45/SK.0662/Distamben/2007

15 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,673 188.45/SK.0663/Distamben/2007

16 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,673 188.45/SK.0663/Distamben/2007

17 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

18 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

19 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

20 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

21 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

22 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

23 PT. Bintang Delapan Mineral Bahodopi 4,980 188.45/SK.0574/Tamben/2007

24 PT. Bintang Delapan Mineral Bahodopi 4,980 188.45/SK.0574/Tamben/2007

25 PT. Bintang Delapan Perkasa Bungku Tengah, Bahodopi 1,981 188.45/SK.0575/Tamben/2007

26 PT. Bintang Delapan Wahana Bahodopi 4,210 188.45/SK.0581/Tamben/2007

27 PT. Bumi Gemilang Perdana Bungku Selatan 196 188.45/SK.0018/Tamben/2008

28 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

29 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

30 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

31 PT. Duta Inti Perkasa Mineral Bungku Selatan 199 188.45/SK.0017/Tamben/2008

32 PT. Era Baru Tengah Lestari Bahodopi 4,865 188.4/SK.0710/DISTAMBEN/2007

33 PT. Era Baru Tengah Lestari Bahodopi 4,865 188.4/SK.0710/DISTAMBEN/2007

34 PT. Global Pasifik Mining Bungku Barat 10,110 188.45/SK.0759/Distamben/2007

35 PT. INCO Tbk Bahodopi dan Bungku Tengah 32,123 -

36 PT. INCO Tbk Bahodopi dan Bungku Tengah 32,123 -

37 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

(14)

BAB II - 26

No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

39 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

40 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

41 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

42 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

43 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

44 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

45 PT. Meltapratama Perkasa Bahodopi 4,020 188.45/SK.0579/Tamben/2007

46 PT. Meltapratama Perkasa Bahodopi 811 188.45/SK.0577/Tamben/2007

47 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

Bungku Selatan, Menui

Kepulauan 5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

48 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

Bungku Selatan, Menui

Kepulauan 5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

49 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

Bungku Selatan, Menui

Kepulauan 5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

50 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

Bungku Selatan, Menui

Kepulauan 5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

51 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

Bungku Selatan, Menui

Kepulauan 5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07 52 PT. Pacific Nikel Kurnia Bungku Tengah, Bungku Barat 4,935 188.45/SK.0703/Distamben/07

53 PT. Panca Metta Bungku Tengah 4,945 188.45/SK.0578/Tamben/2007

54 PT. Paradise Mining Witaponda 6,311 188.45/SK.0706/Distamben/2007

55 PT. Paradise Mining Witaponda 6,311 188.45/SK.0706/Distamben/2007

56 PT. Persada Agung Sentosa Bahodopi 2,958 188.45/SK.0838/Tamben/07

57 PT. Rehoboth Pratama Internusa Wita Ponda 198 188.45/SK.1024/Distamben/2008

58 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

59 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

60 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

61 PT. Stargate Pasific Resources Bungku Selatan 1,991 188.45/SK.0268/ESDM/2008

62 PT. Stargate Pasific Resources Bungku Selatan 1,991 188.45/SK.0268/ESDM/2008

63 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda 6,046 188.45/SK.0666/Distamben/2007

64 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda, Bungku Barat 5,674 188.45/SK.0674/Distamben/2007

65 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda, Bungku Barat 5,674 188.45/SK.0674/Distamben/2007

66 PT. Tanik Indonesia Bungku Barat 5,305 188.45/SK.0702/Distamben/07

67 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

68 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

69 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

70 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

71 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

72 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

73 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

74 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

75 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

76 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

(15)

BAB II - 27

No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

78 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

79 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

411,091

Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014

Tabel 1-2

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kromit di Kabupaten Morowali

No Nama Perusahaan Lokasi

Kecamatan Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

1 PT. Bumi Mas Sejahtera Bahodopi 4,858 188.45/SK.0827/Tamben/2007

2 PT. Bumi Mas Sejahtera Bahodopi 4,858 188.45/SK. 0827/Tamben/2007

3 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

4 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

5 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

6 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

7 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

8 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

9 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

Jumlah 17,864

Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014

Berdasarkan rangkuman hasil pembahasan analisis yang dilakukan sebelumnya maka dalam

upaya pengembangan kegiatan dan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Kabupaten Morowali ini terdapat potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh wilayah perencanaan.

Selain itu terdapat juga kendala yang dimiliki wilayah perencanaan yang harus menjadi bahan

pertimbangan. Potensi biasa dijadikan modal dalam upaya pembangunan, sedangkan permasalahan

harus ditanggulangi, sehingga harus dicari pemecahan permasalahannya. Berikut ini akan diuraikan

potensi dan permasalahan yang terdapat di wilayah perencanaan (Kabupaten Kabupaten Morowali).

Tabel 1-3

Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Mineral Lainnya di Kabupaten Morowali

No Nama Perususahaan Lokasi (Kecamatan) Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

1 PT. Adaport Utama Mining Bahodopi 5,947 -

2 PT. Adaport Utama Mining Bahodopi 5,947 -

3 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

4 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

5 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

(16)

BAB II - 28

No Nama Perususahaan Lokasi (Kecamatan) Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

7 PT. Hoffmen International Witaponda 3,219 188.45/SK. 0558/Tamben/ 2007

8 PT. Hoffmen Internatonal Bungku Tengah 5,758 188.45/SK.0676/ Distamben/2007

15 PT. Mega Buana Resouces Bumi Raya 2,746 188.45/SK.0870/ Tamben/2007

16 PT. Mega Buana Resouces Bumi Raya 2,746 188.45/SK.0870/ Tamben/2007

17 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

18 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

19 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

20 PT. Multimedia Replikasi

Plastikama Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/ 2007

21 PT. Multimedia Replikasi

Plastikama Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/ 2007

22 PT. Multimedia Replikasi

Plastikama Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/ 2007

23 PT. Resources Development

Indonesia Bungku Barat 6,227 -

24 PT. Resources Development

Indonesia Bungku Barat 6,227 -

25 PT. Resources Development

Indonesia Bungku Barat 6,227 -

Jumlah 84,616

Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014

2.2.5. Kepariwisataan

Obyek wisata di Kabupaten Morowali berorientasi pada alam dan cagar budaya misalnya air terjun Tompaika, air terjun Buleleng, Pulau Sambori dan Benteng fafontofure. Namun kesemua obyek wisata ini masih memerlukan penanganan, pengelolaan dan manajemen yang baik agar wisatawan domestik dan non domestik tertarik untuk datang dan mengunjungi obyek wisata tersebut.

(17)

BAB II - 29 Tabel 2.93

Sektor Pariwisata Kab. Morowali Tahun 2009-2014

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1. Kunjungan wisata 308 Org 312 Org 339 Org 348 Org 428 Org 450 Org 2. Kontribusi sektor pariwisata

terhadap PDRB

- - - -

(Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Morowali, Tahun 2014)

2.3.Gambaran Demografi dan Urbanisasi

Jumlah penduduk Kabupaten Morowali terus meningkat dari tahun ketahun.Sensus penduduk Tahun 2010 mencatat jumlah penduduk Kabupaten Morowali berjumlah210.121 jiwa terdiri dari 107.006 laki-laki dan 103.055 perempuan, selanjutnya Pada tahun 2011 penduduk kabupaten ini meningkat menjadi 210.136 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi 214.591 jiwa. Pada Tahun 2013 Kabupaten Morowali mengalami pemekaran, dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru Kabupaten Morowali Utara secara langsung membagi wilayah Kabupaten Morowali menjadi dua, sehingga jumlah penduduk pun terbagi. Adapaun penduduk Kabupaten Morowali pada tahun 2013 setelah mengalami pemekaran berjumlah 108.873 jiwa yang terdiri dari 55.678 laki-laki dan 53.195 perempuan. Jumlah penduduk Kabupaten Morowali pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2

Perkembangan Penduduk Kab Morowali Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010-2014

No Tahun Jenis Kelamin Total Pertumbuhan

(%) Laki-laki Perempuan

1. 2010 107.006 103.055 210.121

2. 2011 108.984 101.152 210.136 0,01% 3. 2012 111.036 103.055 214.591 2,12%

4. 2013 55.678 53.195 108.873

5. 2014 60,147 57,678 117.613 8,03%

(Sumber : Morowali Dalam Angka 2013)

(18)

BAB II - 30

perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan serta jumlahnya sebelum pemekaran DOB Morowali Utara tahun 2013 seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 : Grafik Perbandingan laki-laki dan perempuan Penduduk Kabupaten Morowali (Sumber: Morowali Dalam Angka, diolah)

2.4. Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota

2.4.1. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Secara makro laju pertumbuhan pembangunan Kabupaten Morowali dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan ekonomi dan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), peningkatan PDRB Perkapita.PDRB merupakan suatu dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi penduduk dalam suatu wilayah/region.Data PDRB dapat menggambarkan kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Pencapaian PDRB Kabupaten Morowali Tahun 2013 sebesar 3.061.475 juta rupiah mengalami peningkatan cukup baik bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 2.383.190 juta rupiah, atau mengalami peningkatan sebesar 28,46 persen. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menunjukan mencapai 1.056.477 juta rupiah tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 lalu hanya mencapai 915.840 juta rupiah. Pencapaian angka PDRB tersebut dihitung berdasarkan harga berlaku dengan menggunakan tahun dasar 2000. Besarnya pencapaian angka

(19)

-BAB II - 31

PDRB sangat berpengaruh pada besarnya PDRB perkapita penduduk Kabupaten Morowali tahun 2013 sebesar Rp.28.112.844 meningkat lebih baik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp22.565.321 atau mengalami peningkatan sebesar 24,58 persen. Namun secara riil PDRB Perkapita berdasarkan harga konstan 2000 mencapai 9.701.398 meningkat 11,87 persen dari tahun sebelumnya 8.671.659 rupiah, dimana peningkatan PDRB Perkapita rill sebesar 11,87 persen lebih tinggi dari peningkatan pertumbuhan penduduk Morowali 3,37 persen, dengan demikian menunjukan adanya perbaikan kesejahteraan penduduk Kabupaten Morowali, di mana semakin besar pencapaian angka PDRB Perkapita rill mempunyai arti bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro semakin meningkat pula.

Tabel 1-4

Produksi Domestik Regional Bruto Kabupaten Morowali atas Dasar Menurut Lapangan usaha 2010-2013

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

Pertanian 313.803 335.271 364.391 401.889

Tanaman Bahan Makanan 56.023 60.723 65.808 71.507

Tanaman Perkebunan 150.162 160.494 176.78 200.283

Peternakan 6.936 7.061 7.992 8.658

Kehutanan 30.534 30.738 30.87 31.01

Perikanan 70.145 76.257 82.94 90.43

Pertambangan dan Penggalian 45.404 102.053 163.173 230.371

Industri dan Pengolahan 32.078 34.244 37.538 41.067

Listrik dan Air Bersih 3.786 4.034 4.35 4.739

Bangunan 28.755 31.026 33.68 36.35

Perdagangan Hotel dan Restoran 133.493 143.979 156.457 171.307

Angkutan dan Komunikasi 7.918 8.595 9.378 10.124

Keuangan persewaan Jasa Perusahaan 42.338 44.997 50.315 56.105

Jasa-Jasa 85.37 90.745 96.55 104.525

Total PDRB 692.945 794.946 915.84 1.056.477

Sumber : BPS Kabupaten Morowali, 2014

Tabel 1-5

Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Morowali Tahun 2010-2013

No PDRB Tahun

1

PDRB Perkapita (Rp) 2010 2011 2012 2013

ADH Berlaku 13,442.23 18,024.18 22,565.32 28,112.84

ADH Konstan 6,779.26 7,652.65 8,671.66 9,701.40

(20)

BAB II - 32 PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 20111 mencapai 13,442.23 rupiah meningkat menjadi 18,024.18 rupiah pada tahun 2012 serta tahun 2013 menjadi Rp. 28,112.84. dari tahu ke tahun PDRB Kabupaten Morowali mengalami peningkatan yang cukup stabil.

2.4.2. Data Kondisi Lingkungan Strategis

2.4.2.1. Kondisi Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Morowali bervariasi, sebagian besar (52,74 %) berada pada ketinggian antara 100-200 meter dpl, kemudian seluas 33,74 % berada pada ketinggian antara 200-500 meter dpl, dan selebihnya seluas 13,52 % berada pada ketinggian di bawah 100 meter dpl. Tingkat kelerengannya, yaitu seluas 52,30 % kemiringan topografi lebih besar dari 40 % (curam-sangat curam), 11,70 % luas wilayah dengan kemiringan di bawah 2 % (datar agak landai), 12,56 % luas wilayah dengan kemiringan 3% – 15% dan 23,30 % luas wilayah dengan kemiringan antara 16 % - 40 % (miring agak curam) dan danau seluas 0,14 %.

2.4.2.2. Kondisi Geologi

Secara geologis (Gambar 3.2 di bawah), wilayah Kabupaten Morowali tersusun atas beberapa jenis batuan yaitu: Batuan Mollase, Batuan kapur, Batuan skiss, Batuan basic, Batuan ultra basic, dan Batuan sedimen. Sedangkan dari sisi geomorfologinya, wilayah ini merupkan beberapa bentukan lahan ( landform ) yaitu :

 Aluvial (A) tersebar di dataran rendah (0 – 3 %), dijumpai di sekitar sungai besar;  Marine (M) tersebar di wilayah agak cekung di sepanjang pantai;

 Volkanik (V) tersebar pada relief yang bergelombang dan bergunung; dan

 Tektonik dan struktural (T) tersebar pada relief yang bergelombang dan bergunung.

2.4.2.3. Kondisi Klimatologi

(21)

BAB II - 33

Morowali tergolong iklim A atau sangat basah. Karena itu, wajar jika daerah ini memiliki sungai yang cukup banyak sebagai sumber daya air yang potensial untuk di manfaatkan untuk pengairan.

2.4.3. Isu Pembangunan Infratruktur Bidang Cipta Karya

Guna pengaturan/penataan kawasan-kawasan permukiman yang berkembang saat ini  Sektor bangkim

1. Penataan Kawasan Perkotaan sesuai identifikasi kawasan kumuh belum tuntas 2. Penataan Kawasan Perdesaan sesuai masterplan Perdesaan belum tuntas  Sektor PBL

1. Penataan dalam hal pemenuhan Ruang Terbuka Hijau belum tuntas 2. Penataan dalam hal Sarana Interaksi Publik belum tuntas

3. Penataan dalam hal Pelestarian tempat bersejarah belum tuntas 4. Penataan dalam hal menunjang kawasan wisata belum tuntas  Sektor PLP

1. Pemenuhan Layanan Infrastruktur Penanganan Air Limbah Belum Tuntas 2. Pemenuhan Layanan Infrastruktur Penanganan Persampahan Belum Tuntas  Sektor Air Minum

1. Pemenuhan Akses Air Minum di Ibukota Kecamatan Belum Tuntas 2. Pemenuhan Akses Air Minum di Perdesaan Belum Tuntas

Gambar

Tabel 2.77
Tabel 2.82
Tabel 2.85
Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Jumlah Hasil Pertambangan di Kabupaten Morowali
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan pengunjung mengenai event “Fresh 5k” melalui publisitas di Bandar Djakarta Surabaya. Alasan

Laporan ringkas adalah laporan pendek yang disusun oleh sekolah untuk kepentingan laporan pelaksanaan program dan disampaikan kepada: (1) Direktorat Pembinaan

Air tanah dalam suatu siklus hidrologi adalah suatu aliran air yang berada di zona jenuh air ( saturated zone ) yang bergerak ke bawah mengikuti topografi regional permukaan

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Seluruh Pimpinan dan staf PT Indo Semar Sakti yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan penelitian khususnya kepada Bapak Julius Wijaya yang telah

instruksi pengerjaan lembar kerja tersebut Membimbing siswa dalam pengerjaan lembar kerja √ Cukup Memastikan bahwa semua kelompok telah menyelesaikan lembar

Perencanaan promosi kesehatan sudah dilakukan tetapi masih banyak yang harus diupayakan, upaya advokasi sudah dilakukan tetapi belum maksimal di lihat dari pelaksanaan

Waduk memiliki catchment area paling luas, karena waduk tergolong tipe perairan buatan, akibatnya volume air banyak, dan kandungan mineral tinggi (tergolong meso- eutrofik)