• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Asam Sulfat Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Asam Sulfat Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

ASAM SULFAT

OLEH :

HELEN HELDA PRASTIKA NIM : 1408105045 KELOMPOK 07 B

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ASAM SULFAT 1. Tujuan Percobaan

Mampu melakukan pengenceran asam sulfat pekat

Memahami sifat asam sulfat sebagai oksidator dan dehidrator

Mengetahui perbedaan reaksi asam sulfat pekat dengan logam Cu, Fe, maupun Zn

Mengetahui perubahan reaksi yang terjadi ketika ditambahkan asam sulfat pekat dan

encer

Memahami dasar teori tentang asam sulfat

2. Dasar Teori

Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 dan merupakan asam mineral

(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Asam sulfat dapat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak dengan beberapa tahapan, yaitu :

Pada langkah pertama, belerang dipanaskan (pembakaran) untuk mendapatkan sulfur

dioksida:

S (s) + O2(g) → SO2(g)

Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan keberadaan katalis

vanadium(V) oksida:

2 SO2 + O2(g) → 2 SO3 (g) (dengan keberadaan V2O5)

Sulfur trioksida direaksikan dengan air menjadi asam sulfat.

SO3 (g) + H2O (l) → 2 H2SO4 (aq)

Asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Reaksi asam sulfat dengan air dapat menimbulkan pembentukan ion hidronium yang mengakibatkan terjadi reaksi eksoterm sehingga temperatur larutan menjadi meningkat. Selain dengan air, asam sulfat juga dapat bereaksi dengan kebanyakan basa dan menghasilkan garam sulfat. Misalnya garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida dengan asam sulfat :

(3)

Asam sulfat mempunyai sifat sebagai dehidrator, misalnya saat ditambahkan dengan gula (sukrosa) maka gula putih berubah menjadi arang hitam yang mendorong dirinya keluar dari gelas. Gula adalah karbohidrat, jadi ketika kita menghilangkan air dari molekulnya, pada dasarnya yang tertinggal adalah elemen karbon. Reaksi dehidrasi ini adalah jenis reaksi eliminasi.

C12H22O11 + H2SO4 → 12 C + 11 H2O + campuran air dan asam

Meskipun gula mengalami dehidrasi, air tidak hilang dalam reaksi. Beberapa tetap sebagai cairan dalam asam.

Asam sulfat pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, sedangkan asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan Zn, dan Cu, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida. Sedangkan asam encer yang beraksi dengan logam seperti Zn akan menghasilkan garam dan hidrogen.

Selain dapat bereaksi dengan beberapa senyawa lain, asam sulfat mempunyai banyak kegunaan diantaranya digunakan dalam "metode basah" produksi asam fosfat yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam sulfat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:

Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O → 5 CaSO4•2 H2O + HF + 3 H3PO4

(4)

 Gula pasir

 Kayu (batang korek api)

 Logam Zn, Fe, dan Cu

 Aquades

4. Prosedur Kerja

Percobaan I : Reaksi pengenceran asam sulfat pekat

 Memasukkan 2 mL asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi

 25 mL aquades dimasukkan ke dalam gelas beker

 Memasukkan 2 mL asam sulfat pekat ke dalam gelas beker berisi aquades dengan

perlahan sambil diaduk

 Mengamati perubahan suhu yang terjadi dalam gelas beker

Percobaan II : Reaksi dehidrasi

 Mengisi 3 tabung reaksi dengan masing-masing 2 mL asam sulfat pekat

 Ke dalam tabung pertama dimasukkan sekitar 1 gram CuSO4.5H2O dan mengamati

perubahannya sampai diatas 30 menit.

 Ke dalam tabung kedua dimasukkan 1 gram gula pasir dan mengamati perubahan

yang terjadi.

 Ke dalam tabung ketiga dimasukkan sepotong kayu (batang korek api) dan mengamati perubahannya.

 Tabung pertama (yang berisi CuSO4) dan tabung ketiga (yang berisi kayu) diambil

dan larutan H2SO4 yang berada di dalamnya dibuang.

 Memasukkan 50 mL aquades ke dalam gelas beker dan memasukkan CuSO4 dan

kayu ke dalam aquades tersebut.

 Mengamati perubahan yang terjadi.

Percobaan III : Reaksi Oksidasi

 Memasukkan logam Zn, Fe, dan Cu ke dalam 3 tabung reaksi berbeda

 Larutan asam sulfat encer 2 mL ditambahkan ke masing-masing tabung reaksi dan

mengamati perubahan yang terjadi.

 Ke dalam 3 tabung reaksi lain memasukkan 1 mL asam sulfat pekat. Kedalam

(5)

5. Data Pengamatan

Percobaan I : Reaksi pengenceran asam sulfat pekat

Asam sulfat pekat Aquades Perubahan suhu

2 mL 25 mL Suhu dalam gelas beker bertambah

panas (meningkat)

Percobaan II : Reaksi dehidrasi

No. Bahan Kimia Dehidrator Pengamatan dan Hasil

1. CuSO4.H2O Asam sulfat pekat CuSO4 mengendap dan larutan

berwarna bening

2. Gula pasir Asam sulfat pekat Gula pasir larut namun ada

sebagian yang menggumpal diatas permukaan larutan dan larutan berwarna hitam serta sedikit kental

3. Kayu (korek api) Asam sulfat pekat Kayu menjadi hitam dan larutan

menjadi coklat pekat

5. Hasil nomor 1 Aquades CuSO4 larut dan larutan

berwarna biru bening

6. Hasil nomor 3 Aquades Kayu tetap berwarna hitam dan

tidak larut serta larutan tetap berwarna bening

Percobaan III : Reaksi Oksidasi

No. Bahan Oksidator Pengamatan dan Hasil

1. Zn Asam sulfat encer Terdapat gelembung gas dari logam Zn

2. Fe Asam sulfat encer Fe tidak larut, terdapat endapan, dan

5. Fe Asam sulfat pekat Timbul busa berwarna putih dan terdapat

(6)

abu-abu kehitaman dan terdapat endapan

6. Cu Asam sulfat pekat Cu belm bereaksi semua dn terdapat

gelembung gas

6. Pembahasan

Percobaan pada asam sulfat ini memiliki beberapa tujuan diantaranya agar mampu melakuan pengenceran asam sulfat pekat dan dapat memahami sifat asam sulfat pekat sebagai oksidator maupun dehidrator. Percobaan asam sulfat ini menggunakan 3 percobaan dalam prosedur kerjanya, yaitu:

 Percobaan pertama yaitu pengenceran asam sulfat pekat. Dalam percobaan ini bahan

yang digunakan adalah 25 mL aquades dan 2 mL asam sulfat pekat. Asam sulfat pekat 2 mL ditambahkan ke dalam 25 mL aquades secara perlahan sambil diaduk. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya suhu larutan yang menunjukkan adanya reaksi eksoterm di dalamnya.

 Percobaan kedua adalah reaksi dehidrasi. Pada percobaan ini menggunakan 3 tabung

reaksi yang masing-masing berisi 2 mL asam sulfat pekat.

Tabung reaksi pertama ditambahkan sekitar 1 gram CuSO4.5H2O yang kemudian

menghasilkan endapan CuSO4 disebabkan asam sulfat menarik senyawa air dari

CuSO4.5H2O dan warna larutan menjadi bening.

Tabung reaksi kedua ditambahkan sekitar 1 gram gula pasir yang kemudian menghasilkan larutan berwarna hitam dan sedikit kental dengan gula yang larut dan sebagian menggumpal di permukaan larutan berwarna hitam disebabkan asam sulfat menarik senyawa air dari gula pasir.

Reaksi :

C12H22O11 + H2SO4 → 12 C + 11 H2O + campuran air dan asam

Tabung ketiga ditambahkan kayu (batang korek api) yang dipotong menjadi 3 bagian yang kemudian menghasilkan larutan berwarna coklat pekat dan kayu menjadi hitam disebabkan senyawa air dalam kayu ditarik oleh asam sulfat pekat. Setelah mendapat

hasil masing-masing tabung, maka larutan H2SO4 yang ada di tabung pertama (yang

berisi CuSO4) dan tabung ketiga (yang berisi kayu) dibuang. Kemudian CuSO4 dan

kayu dimasukkan ke dalam 50 mL aquades. CuSO4 larut dalam aquades dan

menghasilkan larutan berwarna biru bening disebabkan CuSO4 kembali mengikat

(7)

 Percobaan ketiga adalah reaksi oksidasi. Percobaan ini melibatkan beberapa logam yaitu Zn, Fe, dan Cu. Sedangkan oksidator yang digunakan adalah asam sulfat pekat dan asam sulfat encer. Percobaan ini dilakukan dengan cara memasukkan logam Zn, Fe, dan Cu ke dalam 3 tabung reaksi berbeda kemudian dimasukkan 2 mL larutan

H2SO4 encer ke masing-masing tabung reaksi.

Tabung reaksi dengan logam Zn dan H2SO4 encer menghasilkan gelembung gas yang

berasal dari logam Zn tersebut. Reaksi :

Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)

Tabung reaksi dengan logam Fe dan H2SO4 encer menghasilkan endapan, adanya

gelembung gas, dan logam Fe tidak larut. Reaksi : menggunakan oksidator asam sulfat pekat 1 mL pada masing-masing tabung reaksi dengan cara dipanaskan.

Tabung yang berisi logam Zn dan asam sulfat pekat menimbulkan banyak gelembung gas dan Zn bereaksi.

Reaksi : Zn(s) + 2H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

Tabung yang berisi logam Fe dan asam sulfat pekat menimbulkan busa berwarna putih, terdapat gelembug gas, terdapat endapan, dan larutan berwarna abu-abu kehitaman.

Reaksi : Fe(s) + 2H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

Tabung yang berisi logam Cu dan asam sulfat pekat menimbulkan adanya gelembung gas namun Cu belum bereaksi semua.

Reaksi : Cu(s) + 2H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

(8)

7. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari percobaan antara lain :

Asam sulfat yang diencerkan dengan air akan menimbulkan reaksi eksoterm

(peningkatan suhu larutan)

Asam sulfat pekat yang direaksikan dengan CuSO4.5H2O akan menghasilkan endapan

kristal CuSO4.

Asam sulfat pekat direaksikan dengan gula akan mengakibatkan gula berwarna hitam

dan larutan menjadi coklat pekat.

Asam sulfat pekat direaksikan dengan kayu akan mengakibatkan kayu berwarna hitam.

Endapan kristal CuSO4 ditambahkan kedalam air akan larut dan berwarna biru bening

disebabkan CuSO4 dapat mengikat senyawa air kembali.

Kayu yang telah bereaksi dengan asam sulfat jika ditambahkan kedalam air akan tetap

(tidak ada perubahan). Hal tersebut bisa disebabkan karena kurangnya waktu untuk kayu mengikat air lagi.

Asam sulfat encer yang direaksikan dengan logam Zn dan Fe membentuk gelembung

gas. Sedangkan saat direaksikan dengan logam Cu tidak timbul gelembung gas.

Asam sulfat pekat yang direaksikan dengan logam Zn, Fe, dan Cu membentuk gelembung gas.

Asam sulfat pekat merupakan dehidrator karena dapat menarik air dari senyawa lain.

Asam sulfat merupakan oksidator pada logam Zn, Fe, dan Cu sehingga terbentuk reaksi

berupa timbulnya gelembung gas.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

id.m.wikipedia.org/wiki/asam_sulfat (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)

yumehikari-yeppeo.blogspot.com (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)

http://katrinwalensky.wordpress.com (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Larutan A bereaksi dengan larutan B membentuk endapan berwarna putih yang larut dalam air panas. Larutan B bereaksi dengan larutan D membentuk endapan

Setelah pemberian aquades dan larutan KCNS 10 % terlihat perubahan warna pada masing – masing tabung reaksi, pada tabung reaksi dengan volume NH4Fe(SO4)2 1 ml warna

Tambahkan dengan larutan NaOH 2M sedikit demi sedikit kedalam larutan ZnCl 2  1M pada tabung pertama, catat perubahan yang terjadi.... Tambahkan dengan larutan NaOH pekat 50%

Rasa yang dihasilkan sebelum yoghurt ditambahkan gula yaitu asam, sedangkan pada yoghurt yang telah ditambahkan gula rasanya menjadi asam sedikit manis dan rasanya menjadi lebih

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat larutan nitrobenzena yang berwarna kuning ditambahkan dengan serbuk besi, larutan campuran yang

Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi hijau biru hingga hitam,

Percobaan 3 “uji Seliwanoff” 1mL pereaksi Seliwanoff - Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda-beda - Ditambahkan ekstrak pisang yang berbeda pada masing-masing tabung reaksi

Kemudian larutan A ditambahkan KI dan amilum larutan yang dihasilkan adalah tetap berwarna bening, lalu Ditambahlan dengan CCl4 larutan terpisah menjadi 3 lapisan dengan lapisan