LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
“Es Puter”
Disusun oleh :
1. Alfiana L (K3317006) 2. Arika Anisa S (K3317012) 3. Pingki Wahyu S (K3317056) 4. Sofia Oka R (K3317066)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
2
DAFTAR ISI
Cover 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi Es Puter 3
B. Penyajian 3
C. Sejarah Es Puter 3
BAB II BAHAN DAN PERALATAN
A. Bahan 5
B. Alat 6
BAB III CARA MEMBUAT BUAH DALAM BOTOL
A. Bagan Kerja 8
B. Langkah-Langkah 8
BAB IV ANALISIS USAHA BUAH DALAM BOTOL
A. Pemasukan 11
B. Pembelian Peralatan 11
C. Pengeluaran 12
D. Keuntungan 12
E. Foto Label dan Produk 13
Daftar Pustaka 14
3 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Es Puter
Es puter atau es dung dung (juga ditulis es dong dong, es tung tung, dan es tong tong) adalah salah satu hidangan pencuci mulut dari Indonesia serupa es krim berbahan dasar santan sebagai pengganti susu. Es puter bertekstur kasar dan dibekukan secara tradisional dengan sebuah alat berbentuk tabung yang diputar-diputar di dalam es batu dan garam (Tarwotjo, C.S, 1998)
Hidangan ini disebut es puter karena dalam pembuatannya, adonan diputar putar dalam alat pembuat es hingga mengkristal. Sementara itu, nama es dung dung diambil dari onomatope suara yang keluar dari gong mini gantung yang biasanya dipukul-pukul oleh penjual saat menjajakan esnya (Ayuningsih, 2008).
Es tong-tong adalah makanan yang paling digemari oleh anak-anak karena rasa manis dan dingin serta warna yang sangat menarik namun dibalik penampilan dan rasa terdapat bahaya yang siap mengancam kesehatan terutama ank-anak sekolah yang biasa jajan baik itu bahaya jangka pendek seperti diare maupun jangka panjang seperti kanker (Febry, 2006).
B. Penyajian
Penyajian es tradisional ini sangat sederhana yaitu dengan cone yang berbentuk kerucut atau dengan diapit dua sisi roti tawar, atau dinikmati dalam gelas kaca. Es tung- tung pun bisa diberi tambahan, seperti potongan kacang, ketan hitam, potongan buah nangka, ataupun sagu mutiara (Indriyani, 2012).
C. Sejarah
Pada awalnya es ini diciptakan atas dorongan masyarakat yang ingin mencicipi es krim, namun tak bisa menjangkau harganya. Susu yang mahal saat itu diganti dengan santan. Penggantian bahan utama inilah sebenarnya yang membuat rasa dari es ini menjadi lebih gurih. Namun, tampilannya dibuat sama persis seperti es krim.
(Suryaningsih, 2011)
Sejarah es tung tung berawal dari keterbatasan orang Indonesia untuk menikmati es krim yang pada masa itu hanya bisa dinikmati oleh kaum tertentu. Keinginan orang indonesia untuk bisa menikmati es krim melahirkan modifikasi pembuatan es krim
4
dengan mengganti bahan utama yaitu susu dengan santan kelapa. Dengan memadukan santan kepala dengan buah-buahan lokal seperti kelapa muda, nangka, atau durian terciptalah es krim yang “lebih Indonesia” yang kita kenal dengan sebutan es puter (Ariyanti, 2011).
Kepopuleran es ini karena dahulu banyak pedagang es tung tung keliling yang menawarkan dagangannya ke sekitar Jawa. Kini penjual es tung-tung dengan membawa gerobak kecil sudah jarang ditemukan. Namun di pesta-pesta rakyat seperti pernikahan atau arisan, es tung-tung terkadang masih bisa ditemukan. Bahkan baru-baru ini, pabrikan es krim sekelas Wall's pun melirik varian-varian es puter dengan rasa lokal ini.
5
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
A. BAHAN
BAHAN GAMBAR JUMLAH
Daging Kelapa Muda 1 buah
Santan Kelapa 2 liter
Daun pandan 2 lembar
Pewarna makanan Secukupnya
Essence Secukupnya
6
Gula Pasir 0,25 kg
B. ALAT
ALAT GAMBAR JUMLAH
Pengaduk Kayu 1
Panci 1
Sendok 2
Mixer 1
Baskom 1
7
Penyaring 1
Tempat es puter 2
8
BAB III
CARA MEMBUAT ES PUTER
A. Bagan Kerja
B. Langkah-Langkah
No Cara Kerja Foto Hasil
Pengamatan 1 Merebus santan
dan gula hingga mendidih sambil mengaduknya, menambahkan sedikit garam dan 2 lembar daun pandan.
Diperoleh larutan santan yang berwarna putih, rasanya manis, gurih, dan beraroma pandan
9 2 Menyaring,
mendinginkan pada suhu ruang.
Menambahkan essens dan pewarna makanan secukupnya.
Diperoleh larutan santan yang berperisa kelapa kopyor dan berwarna pink muda (karena essens yang
ditambahkan adalah essens kelapa kopyor, selain itu menambahkan sedikit sekali pewarna makanan yang berwarna merah) 3 Memasukan
daging buah kelapa, memindahkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan
Daging buah kelapa muda berwarna putih dan bertekstur kenyal
4 Memasukan dalam freezer selama beberapa jam hingga permukaan air membeku tapi bagian dalam belum menjadi es
Diperoleh adonan yang permukaannya sudah beku tapi dalamnya masih cair
5 Mengaduk dengan mixer/
blender hingga bagian yang tercampur membeku kembali (A).
Diperoleh adonan yang mulai membeku
10 6 Menyimpan
kembali ke dalam freezer (B).
Adonan menjadi lebih beku
7 Mengulangi langkah A dan B beberapa kali hingga es siap disajikan.
Setelah mengulangi langkah A dan B beberapa kali, diperoleh adonan yang lebih lembut
8 Memberikan label pada produk.
Diperoleh es puter dalam kemasan cup yang lengkap dengan label.
Label tersebut berisikan merk produk, jenis produk, dan varian rasa.
11
BAB IV
ANALISIS USAHA
Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan ice puter dapat kita ambil contoh sebagai berikut.
1. Nama produk: URI Ice Puter
2. Jumlah produksi 100 cup ice puter setiap hari 3. Harga es puter Rp 5.000,00 per cup
4. Kebutuhan bahan baku 25 liter bahan baku 5. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja
Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan es puter per bulan:
25x 100 cup x Rp10.000,00 = Rp25.000.000,00
B. PEMBELIAN PERALATAN
1. Kompor Rp 135.000,00
2. Panci Rp 25.000,00
3. Sendok Rp 1.500,00
4. Pengaduk Rp 3.000,00
5. Penyaring Rp 6.000,00
6. Mixer Rp 300.000,00
7. Blender Rp 150.000,00
8. Baskom Rp 5.000,00
9. Tempat es puter Rp 8.000,00
Rp 633.500,00 Catatan:
Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp 633.500,00: 12 = Rp52.791,67 dibulatkan menjadi Rp53.000,00
12 C. PENGELUARAN
1. Penyusutan alat Rp 53.000
2. Daging kelapa muda:
25 x 6 kg x @Rp15.000 Rp 3.750.000 3. Gula pasir
25 x 5 kg x @Rp8.000 Rp 1.000.000 4. Santan Kelapa
25 x 10 liter x@ Rp5.000 Rp 1.250.000 5. Telur
25 x 5 kg x @Rp 25.000 Rp 3.125.000 6. Essence
1 x @Rp 12.000 Rp 12.000
7. Pewarna makanan
1 x @Rp 7.000 Rp 7.000
8. Gas elpiji 12 kg + isi Rp 450.000,00 9. Cup + Sendok plastik
25 x 100 buah x Rp3.000,00 Rp 10.000.000 10.Label kemasan
25 x 100 xRp250,00 Rp 625.000
11.Tenaga kerja Rp 1.000.000
Rp 18.772.000
D. KEUNTUNGAN
1. Pemasukan Rp25.000.000
2. Pengeluaran Rp18.772.000
3. Keuntungan tiap bulan Rp6.228.000,00
13
E. FOTO LABEL DAN PRODUK
14
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti (21 Agustus 2011). "Es Dung Dung, Yang Manis Dari Masa Lalu". Sauskecap.com (Blog). Diakses tanggal 24 Maret 2020.
Ayuningsih, F. (2008). Menikmati Kelezatan Makanan Yogyakarta, Semarang, dan Magelang. Jakarta: Gramedia. hlm. 48.
Indriyani, Mona (10 Januari 2012). "Nostagia Bersama Es Dung Dung". VIVAlife. Diakses tanggal 24 Maret 2020
Suryaningsih, Rosita Budi (28 September 2011). "Es Dung Dung, Es Krim Tradisional Indonesia". Republika.co.id. Diakses tanggal 24 Maret 2020.
Suyatno dkk. (2007). Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Grasindo. hlm. 7.
Tarwotjo, C.S. (1998). Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo. hlm. 138.