• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

2 . LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Studi Literatur 2.1.1 Teori Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut.

Kegiatan promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan mempengaruhi mereka agar tertarik dan membeli, serta bisa juga mengingatkan kembali konsumen lama sehingga dapat melakukan pembelian ulang (Warwan,.79). Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan maksud untuk merubah perilaku konsumen. Menurut (Swatsha 237). “Promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan-tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran”.

Menurut (Lam, Hair dan Mc Daniel 55) promosi adalah komunikasi oleh pemasar yang menginformasikan, dan mengingatkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respon. Menurut (Indriyo 18) promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan perusahaan kepada mereka dan lalu mereka menjadi senang membeli produk tersebut.

Pengertian promosi menurut (Djaslim Saladin 123) yaitu “suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.

Sedangkan menurut (Buchari Alma 153) Promosi adalah “ kegiatan untuk

(2)

menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan meyakinkan masyarakat terhadap sesuatu”.

Berdasarkan pendapat diatas maka ditarik kesimpulan bahwa promosi merupakan setiap bentuk komunikasi yang digunakan oleh pemasar untuk informasi, membujuk dan mengingatkan konsumen mengenai produk, jasa, gagasan, dan image agar konsumen dapat menerimanya dan melakukan tindakan seperti yang dikehendaki pemasar dengan tujuan untuk pengenalan atau meningkatkan penjualan.

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahaan tersebut melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak mengetahui produk tersebut. Promosi juga merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

2.1.2 Teori Periklanan

Menurut Arens dalam (Lubis, 192) iklan dikatakan sebagai komunikasi informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar untuk dan secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa dan ide) yang diidentifikasi sponsor lewat berbagai media. Sedangkan menurut Tom Duncan (Lubis, 19 ) iklan adalah hal yang tidak pribadi, pengumuman yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui. Menurut (Blech & Blech 216) periklanan didefinisikan sebagai bentuk pembayaran dari komunikasi nonpersonal tentang sebuah organisasi, produk, pelayanan atau ide melalui sponsor yang teridentifikasi.

2.1.2.1 Fungsi Periklanan

Menurut (Shimp 10) Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal

sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan

bisnis dan organisasi lainnya.

(3)

• Informing

Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek, mendidik mereka tentang fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relative rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan merek-merek baru meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk matang. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya – baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya - dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada. Praktik seperti ini disebut periklanan ekspansi pemanfaatan.

• Persuading

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer-yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.

• Reminding

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli.

• Adding Value (memberikan nilai tambah)

• Asistiy (mendampingi)

(4)

2.1.2.2 Sifat Iklan

Kotler (Satriojati, 106) menjelaskan bahw a iklan memiliki 4 sifat, yaitu:

• Presentasi umum (public presentation)

Iklan merupakan cara untuk berkomunikasi secara umum. Dengan sifat umum tersebut pemasang iklan memberikan penawaran yang terstandarisasi kepada audiens.

• Kemampuan menga jak

Iklan adalah salah satu sarana komunikasi yang memiliki kemampuan penyebaran yang luas dan memungkinkan pemasang iklan untuk mengulang pesan yang sama berulang kali. Iklan juga memungkinkan audiens menerima dan membandingkan pesan dari beberapa pesaing. Iklan yang berskal besar akan menumbuhkan kesan positif audiens terhadap ukuran, kekuatan dan keberhasilan perusahaan yang memasang iklan.

• Kemampuan berekspresi lebih kuat (amplified expressiveness).

Iklan juga memiliki sifat untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan gambar, suara dan warna yang penuh dengan seni.

• Tidak bersifat pribadi (impersonality)

Sifat pribadi dalam iklan ini berarti audiens tidak perlu wajib untuk memperhatikan atau menanggapi sebuah iklan. Iklan lebih cenderung berupa monolog atau komunikasi satu arah saja, bukan merupakan dialog.

2.1.2.3 Tujuan Iklan

Menurut Kennedy dan Soemanagara ( Satriojati, 116) menulis bahwa tujuan iklan pada akhirnya meningkatkan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Strategi komunikasi ya ng dirancang secara tepat akan menghasilkan tindakan yang diinginkan. Berikut adalah tujuan utama dari kegiatan periklanan.

• Menyadarkan audiens serta member informasi mengenai sebuah barang, jasa atau ide

• Menumbuhkan dalam diri audiens suatu perasaan suka akan barang, jasa atau

ide yang disajikan dengan memberinya persepsi.

(5)

• Meyakinkan audiens akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkannya untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan.

2.1.3 Positioning

Positioning mencakup perancangan penawaran dan citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan diantara pesaing. Positioning yang baik harus mencerminkan bagaimana cara target pasar mendefinisikan nilai dan melakukan pemilihan produk jasa yang bersaing.

Menurut Al Ries dan Trout, Positioning bukan hanya menyangkut apa yang dilakukan terhadap produk, tetapi apa yang dilakukan pemasar terhadap pikiran benak konsumen.

Tujuan dilakukannya positioning adalah untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk jasanya dari pesaing. Positioning dalam produk jasa mengkomunikasikan atribut seputar karakteristik jasa. Latar belakang pemikiran positioning adalah untuk menciptakan citra (image) yang diharapkan, maksudnya ada lah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang berada di segmen pasar tertentu mempersepsikan jasa perusahaan.

Menurut Kotler, setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan positioning, yaitu: mengenali keunggulan – keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesain, memilih keunggula n– keunggulan yang paling kuat menonjol, dan menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar. Tidak semua keunggulan merupakan indikator yang bisa ditampilkan ke pasar, tetapi harus diseleksi. Sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria : penting, berbeda, unggul dibanding pesaing, dapat dikomunikasikan, tidak mudah ditiru, terjangkau dan menguntungkan.

Kotler juga menyatakan bahwa ada beberapa kesalahan positioning yang sedapat mungkin harus dihindari, seperti :

• Under positioning, dimana si konsumen tidak mengenali spesialisasi produk

yang dikomunikasikan.

(6)

• Over positioning, dimana konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut.

• Confused positioning , konsumen tidak yakin dengan citra produk karena terlalu banyak janji yang diberikan atau positioning terlalu sering berubah.

• Doubtful positioning , konsumen merasa ragu dengan janji produk tersebut seperti kemampuan produk, harga dan hasilnya.

2.1.3.1 Langkah Pe ngembangan Komunikasi Promosi yang Efektif

Menurut Kotler, untuk mengembangkan komunikasi yang efektif, maka diperlukan suatu program dengan sekitar delapan langkah, yaitu :

• Mengidentifikasi Target Audience

Dalam tahap ini, kita menentukan siapa target aud ience kita. Target audience bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila perusahaan telah melakukan segmentasi dan targeting, maka segmen itulah yang menjadi target audience.

• Menentukan Tujuan Komunikasi

Setelah mengetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian.

• Merancang Pesan

Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (attention), menarik (interest), membangkitkan keinginan (desire), menumbuhkan keyakinan/rasa percaya (conviction), dan menghasilkan tindakan (action), yang kesemuanya dikenal sebagai metode AIDCA.

• Menyeleksi Saluran Komunikasi

Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk

membawakan pesan. Saluran komunikasi itu berupa komunikasi personal

ataupun nonpersonal.

(7)

• Menetapkan Jumlah A nggaran Promosi

Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan media apa, juga tergantung pada anggaran yang tersedia ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan berusaha disediakan.

• Mengukur Hasil-Hasil Promosi

Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya pada target audience, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan tersebut, apa saja yang masih diingat dan bagaimana sikap mereka terhadap produk/jasa tersebut, dan lain -lain.

• Mengelola dan Mengkoordinasi Proses Komunikasi

Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai target audience, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi.

Untuk itu, perusahaan-perusahaan mengarah pada penerapan kons ep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi.

2.1.3.2 Struktur Iklan dan Rumus AIDCA

Sebuah iklan, baik yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Struktur iklan untuk media cetak dan media penyiaran hampir sama, hanya bentuknya yang berbeda karena perbedaan karakteristik mediumnya. Kebanyakan iklan ditampilkan dalam struktur dan urutan sebagai berikut :

1. Tipografi untuk menulis : a. Headline

Headline juga sering disebut judul atau kepala tulisan, adalah bagian terpenting sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang.

b. Subheadline

Sebuah headline harus mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada

para calon pembeli. Kalimat headline lazim diikuti dengan subheadline.

(8)

c. Amplifikasi

Yang dimaksud dengan amplifikasi atau “perluasan” adalah naskah atau teks iklan yang mengikuti headline. Sering juga disebut body copy atau body text. Pada bagian inilah ditulis apa yang hendak disampaikan kepada calon pembeli dengan lebih rinci. Apa yang ditulis dan seberapa rinci tergantung yang dibutuhkan oleh calon pembeli pada saat itu sebagai satu tahap didalam proses pembelian.

2. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan penghubung antara isi dan bentuk lahiriah suatu iklan.

Pada dasarnya, ilu strasi yang disertakan pada sebuah iklan berfungsi untuk memperjelas dan menerangkan suatu pesan, maka ilustrasi juga dapat berfungsi untuk menghias dan membuat daya tarik. Dalam pembuatan ilustrasi, teknik memegang peranan yang amat penting dan mutlak har us dikuasai oleh seniman. Sebab karya yang bermutu dan bernilai tinggi, akan hadir dari hubungan baik antara ide, penguasaan teknik dan bahan.

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memperhatikan struktur iklan di atas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari :

a. Attention (perhatian)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk itu, iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran (size untuk media cetak, atau air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (lay out), jenis-jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus untuk iklan televisi.

Beberapa trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, antara lain:

• Menggunakan headline yang mengarahkan.

• Menggunakan slogan yang mudah diingat

• Menonjolkan atau menebalkan huruf -huruf tentang harga.

• Menonjolkan selling point suatu produk.

(9)

• Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek.

• Menggunakan warna dasar agak gelap untuk menunjukan kekontrasannya dengan iklan-iklan lain.

• Menggiring mata pembaca pada satu fokus slogan tertentu.

• Menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang menjual, misalnya :”Gratis”,”Obral”, dan lain-lain.

b. Interest (minat)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam diri calon pembeli. Penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

c. Desire (kebutuhan/keinginan)

Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

d. Conviction (rasa percaya)

Setelah sebuah iklan berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli dan sejumlah calon pembeli emosinya sudah mulai tersentuh, terkadang timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu- raguan :”Benarkah produk atau jasa yang ditawarkan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya?”. Pengalaman-pengalaman pada masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan ini.

Untuk menimbulkan rasa percaya pada diri calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti testimonial atau pembuktian, membagi-bagikan percontoh secara gratis, dan menyodorkan pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta hasil pengujian oleh pihak ketiga.

e. Action (tindakan)

Tahap akhir adalah membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin

melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang

diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-

(10)

lihat showroom terdekat, mengambil percontoh, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak.

Memilih kata yang tepat agar calon pembeli bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit.

Harus dipergunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak. Kata perintah yang digunakan harus berkenan, tidak menimbulkan antipati dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli.

3. Warna

Pemilihan warna adalah suatu hal yang sangat penting dalam menentukan respon seseorang. Warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang (terutama warna background). Untuk mencapai desain warna yang efektif, pilih warna yang merepresentasikan tujuan dari desain. Kolerasi umum secara psikologis antara warna dan orang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 2. 1. Korelasi Umum secara Psikologis Warna

Warna Respon Psikologis

Merah Kekuasaan, kuat, dominan, lincah, aktif, hangat, cinta, menyegarkan (invigorating), menarik (exciting/attractive), nafsu, agresif, bahaya.

Oranye Energi, keseimbangan, kehangatan, lambang api, semangat, excitement, petualangan, merangsang metabolisme, pencernaan, energi fisik dan emosi, seksualitas, selera.

Biru Harmonis, melankolis, pemimpi, harapan, kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan.

Hijau Harmonis, menyegarkan, dekat dengan alam, sehat, keberuntungan, pembaharuan, mendamaikan, optimis, keinginan yang kuat

Kuning Optimis, harapan, kegembiraan, semangat muda, hidup (lively) , ketidak jujuran, pengecut (untuk budaya barat), pengkhianatan.

Coklat Hangat, bersahabat, dramatis, tanah/bumi, kenyamanan (comfort),daya tahan.

Putih Kesucian, kebersihan, steril, ketepatan, ketidakbersalahan (innocent), kematian.

Hitam Kekuasaan (powerful), seksualitas, kecanggihan, kematian,

misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan.

(11)

Pemilihan antara warna -warna yang membangkitkan semangat dan menenangkan hanya sebuah pilihan yang tidak terbatas dari pilihan yang dihadapi desainer. Pilihan lain adalah warna netral, yaitu warna yang memberi kesan netral sehingga dapat cocok dan tidak terlihat menonjol dalam suatu komposisi, serta warna temperatur, yaitu warna yang memberi kesan temperatur, misalnya warna panas dan warna dingin. Warna hangat sebagai background akan mendorong dan membangkitkan gairah audience. Warna hangat/panas antara lain: merah, oranye, kuning. Sedangkan warna dingin antara lain : biru, ungu, hijau. Warna biru memiliki efek warna yang sejuk.

Penelitian menunjukkan bahwa waktu terlihat lebih lambat dibawah radiasi biru yang kuat. Warna putih bersinar akan menyerap energi dengan cepat sehingga audience akan menjadi cepat lelah. Pemilihan warna yang tepat akan mampu menimbulkan mood dari desain dan mencapai hasil yang diharapkan dari sebuah desain.

4. Bentuk

Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon seseorang. Penggunaan bentuk yang efektif akan secara psikologis memotivasi, mengispirasi dan memberikan tantangan pada seseorang, kadang tanpa orang tersebut menyadari mengapa bisa termotivasi, Arti universal (secara psikologis) dari bentuk dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. 2. Arti Universal Secara Psikologis dari Bentuk Bentuk Respon Psikologis

Lingkaran - Koneksi, komunitas, keseluruhan, ketahanan, pergerakan, keamanan.

- Referensi untuk perasaan kewanitaan: kehangatan, kenyamanan, sensualitas, dan cinta.

Kotak - Keteraturan, logis, keamanan.

- Kotak juga adalah dasar dari objek 3 dimensi yang berarti : berat, massa, dan kepadatan.

Segitiga - Energi, Power, keseimbangan, hukum, ilmu pasti, agama.

- Juga sebagai referensi untuk perasaan maskulin: kekuatan,

agresi, dan pergerakan yang dinamik.

(12)

Bentuk biasanya bisa digabung untuk membuat kesan yang lebih kuat.

Penggunaan sebuah lingkaran dan sebuah persegi untuk kehangatan dan perasaan aman.

2.2 Identifikasi Data Perusahaan 2.2.1 Data Perusahaan

2.2.1.1 Nama Perusahaan WOOD CONCEPT

2.2.1.2 Pengelola Perusahaan Christian Tan S,S.

2.2.1.3 Produk Yang Dipasarkan

• Tipe Produk : Merbau Solid

Ukuran product : 15 mm x 90 / 120 mm x 400-1200 mm Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.1. Merbau Solid

Tipe Produk : Jati / Merbau FJL (Finger Joint Laminating) Ukuran product : 15 mm x 150 mm x 1800 mm

Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

(13)

Gambar 2.2. Foto Merbau FJL

• Tipe Produk : Jati Solid

Ukuran product : 15 mm x 90 / 120 mm x 400 – 1200 mm Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.3. Jati Solid

• Tipe Produk : Decking Jati

Ukuran product : 19 mm x 90 mm x 1500-2000 mm Finishing : unfinished

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.4. Jati Decking

(14)

• Tipe Produk : Sonokeling Solid

Ukuran product : 15 mm x 90/120 mm x 400-1200 mm Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.5. Sonokeling Solid

• Tipe Produk : Merbau Staircase Solid

Ukuran product : 30 mm x 300 mm x 1000-2000 mm Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

.Gambar 2.6. Merbau Staircase Solid

2.2.1.4 Potensi Perusahaan

WOOD CONCEPT memiliki tenaga ahli yang sudah berpengalaman

selama bertahun – tahun dalam menginstal flooring kayu oleh sebab itu WOOD

CONCEPT memiliki tingkat standart kualitas yang tinggi dalam segi detail dan

(15)

kerapian dalam pemasangan flooring kayu, WOOD CONCEPT juga merupakan satu dari dua perusahaan flooring kayu di Surabaya yang memiliki pabrik pengolahan bahan lantai kayu sendiri tentu saja ini menjadi nilai tambah bagi WOOD CONCEPT dibanding kompetitornya.

2.2.1.5 Lokasi Perusahaan

Kantor : Jl. Manyar Jaya Praja III D 12 Surabaya Pabrik : Tambak Langon Indah I / 42 Gresik

2.2.2 Data Produk 2.2.2.1 Jenis Produk

Flooring kayu solid, skirting.

2.2.2.2 Nama Brand / Merek WOOD CONCEPT

2.2.2.3 Positioning Produk

WOOD CONCEPT memberikan harga yang lebih murah dari kompetitornya dengan kualitas terbaik.

2.2.2.4 Target Audience Produk 1. Demografis :

• Laki – laki & Wanita.

• Usia 25 – 60 tahun.

• Kelas ekonomi menengah ke atas.

2. Geografis :

• Seluruh bagian kota Surabaya dan sekitarnya.

3. Psikografis

• Menyukai nuansa alam.

• Mengikuti gaya hidup modern.

• Menyukai hal – hal yang klasik dan mewah.

(16)

4. Behavioral

• Menyukai benda – benda berbahan dasar kayu.

• Mengutamakan kualitas yang baik.

• Menganggap kayu sebagai bahan yang baik bila dipakai dalam bangunan

2.2.3 Data Pemasaran

Kayu sudah menjadi bahan bangunan yang paling diminati sejak jaman dahulu. Banyak rumah – rumah modern yang ingin memakai nuansa kayu.

Flooring kayu pun merupakan bahan yang kuat, elastis, dan tidak susah untuk diaplikasikan dalam rumah. Ini tentunya mendukung karena masyarakat sekarang menuntut kepraktisan sehubungan dengan aktivitas mereka yang tinggi. Karena flooring kayu belum banyak ada, dan peminatnya cukup banyak, maka bisnis perusahaan flooring kayu mempunyai peluang dan potensi yang cukup tinggi untuk terus eksis dan berkembang.

2.2.3.1 Strategi Pemasaran

Selama ini WOOD CONCEPT menggunakan sistem penawaran – penawaran terhadap kontraktor dan kerja sama yang dilakukan dengan arsitek, WOOD CONCEPT juga melakukan iklan di internet dengan webnya, dan menggunakan brosur – brosur. WOOD CONCEPT juga memberikan diskon yang besar kepada pelanggan yang membeli dengan ukuran diatas 500 m2, memberikan harga special kepada kontraktor dan arsitek, WOOD CONCEPT juga memberikan garansi 5 tahun, dan memberikan jasa perbaikan gratis kepada pelanggan baru.

2.2.3.2 Wilayah Pemasaran

WOOD CONCEPT baru memulai debutnya di Surabaya, sampai saat ini

wilayah pemasaran WOOD CONCEPT ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali,

Jakarta, Kalimantan, Sumatera, dan ekspor ke berbagai negara Asia & Eropa.

(17)

2.2.3.3 Potensi Pasar

Dengan berkembangnya masyarakat metropolis dan gaya hidup masyarakat serta meningkatnya daya beli merupakan sebuah kesempatan bagi WOOD CONCEPT untuk berkompetisi dengan harga yang jauh lebih murah dari pada para kompetitornya, WOOD CONCEPT berpeluang untuk merebut pasar di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

2.2.3.4 Visi dan Misi Perusahaan

• Visi dari WOOD CONCEPT ialah merubah pola pikir masyarakat bahwa lantai kayu merupakan barang yang awet dan mudah dirawat.

• Misi dari WOOD CONCEPT ialah menjadi yang terdepan untuk memberi kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau.

2.2.4 Data Komunikasi Visual yang Ada

Gambar 2.7. Banner WOOD CONCEPT

Gambar 2.8. Kartu nama WOOD CONCEPT

(18)

Gambar 2.9. Brosur WOOD CONCEPT

Gambar 2.10. Katalog produk WOOD CONCEPT

2.3 Identifikasi Data Kompetitor 2.3.1 Data Perusahaan

2.3.1.1 Nama Perusahaan VETEDY Indonesia

2.3.1.2 Pengelola Perusahaan Patrick Deumer

2.3.1.3 Produk – Produk yang di pasarkan

Aformosia, Lpe, Merbau, Padauk, Teak

(19)

2.3.1.4 Potensi Perusahaan

VETEDY Group merupakan perusahaan yang sudah mempunyai jam terbang selama 20 tahun di bisnis flooring kayu, VETEDY mempunyai berbagai cabang di 4 negara, yaitu di Luxembourg, Belgium, Cameroun, dan Indonesia.

VETEDY mempunyai pabrik dan kantor di Surabaya, VETEDY juga sudah mempunyai berbaga i media untuk promosi, dan VETEDY mempunyai system khusus yang disebut “the softline system” yang berbeda dari yang lain.

2.3.1.5 Lokasi Perusahaan

Jl. Bukit Darmo Boulevard, Office Park II B2 No. 11 Surabaya 60226 - Indonesia

Phone : (+62) 31 7320 144 Fax : (+62) 31 7323 609 e-mail : [email protected] [email protected]

Gambar 2.11. Foto Kantor VETEDY

(20)

2.3.2 Data Produk 2.3.2.1 Jenis Produk

Flooring kayu, Decking

2.3.2.2 Nama Brand / Merek VETEDY

2.3.2.3 Spesifikasi Produk

• Tipe Produk : Softline Afrormosia

Ukuran produc t : 20 x 100 x 2.000/2.400 mm Finishing : the vetedy Softline system Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.12. Softline Afromorsia

• Tipe Produk : Softline lpe

Ukuran product : 20 x 100 x 2.000/2.400 mm

Finishing : the vetedy Softline system

Kualitas : Grade A (standart & better)

(21)

• Tipe Produk : Softline Merbau

Ukuran product : 20 x 100 x 2.000/2.400 mm Finishing : the vetedy Softline system Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.14. Softline Merbau

• Tipe Produk : Sofline Padauk Ukuran product : 20 x 100 x 2.000/2.400 Finishing : the vetedy Softline system Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.15 Softline Padauk

(22)

• Tipe Produk : Softline Teak

Ukuran product : 20 x 96 x 2.000/2.400 Finishing : the vetedy Sofline system Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.16 Softline Teak

2.3.2.4 Positioning Produk

Flooring yang memiliki tingkat ketahanan yang tinggi.

2.3.2.5 Target Audience Produk 1. Demografis :

• Laki – laki & Wanita.

• Usia 25 – 60 tahun.

• Kelas ekonomi menengah ke atas.

2. Geografis :

• Seluruh bagian kota Surabaya dan sekitarnya.

• Wilayah Jakarta dan Bali 3. Psikografis

• Menyukai nuansa alam.

• Mengikuti gaya hidup modern.

• Menyukai hal – hal yang klasik dan mewah.

4. Behavioral

• Menyukai benda – benda berbahan dasar kayu.

• Mengutamakan kualitas yang baik.

(23)

2.3.3 Data Pemasaran 2.3.3.1 Strategi Pemasaran

Vetedy beberapa kali melakukan pameran untuk menarik minat dari masyarakat, dengan membagikan katalog, dan brosur. Vetedy lebih menonjolkan

“the softline system” dalam pemasarannya , dan pelanggan dari Vetedy kebanyakan dar i hotel – hotel berbintang dan villa – villa mewah.

2.3.3.2 Wilayah Pemasaran

Vetedy Group untuk pertama kalinya didirikan di Luxemburg. Indonesia sendiri merupakan cabang keempat dari Vetedy Group setelah Luxemburg, Belgia, dan Kamerun. Kantor pusat Vetedy Indonesia berada di Surabaya, dan saat ini telah membuka dua cabang di Bali dan Jakarta untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

2.3.3.3 Potensi Pasar

Dengan berkembangnya masyarakat metropolis, dan meningkatnya gaya hidup, serta ramainya turis yang datang ke Indonesia , terutama di Bali. Tentu saja meningkatkan pertumbuhan hotel – hotel berbintang, dan villa mewah. Ini merupakan sebuah potensi karena vetedy lebih berfokus di B ali.

2.3.3.4 Visi dan Misi Perusahaan

Vetedy Group mendukung perlindungan lingkungan serta berkomitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup. Sebagai anggota FSC (Forest Stewardship Council), kami memberikan perhatian khusus untuk pelestarian lingkungan dan pemerataan distribusi pendapatan pada negara-negara produsen.

Vetedy Group mempunyai misi, yaitu menjadi perusahaan yang terdepan

di bidang flooring kayu di Indonesia .

(24)

2.3.4 Data Komunikasi Visual yang ada

Gambar 2.17. Web Vetedy

Gambar 2.18. Showroom Vetedy

Gambar 2.19 Pameran Vetedy

(25)

2.4 Identifikasi Data Kompetitor 2 2.4.1 Data Perusahaan

2.4.1.1 Nama Perusahaan Ubinkayu

2.4.1.2 Pengelola Perusahaan Kevin Sieto

2.4.1.3 Potensi Perusahaan

Ubinkayu adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kayu flooring ke Negara-negara Eropa dan Asia , baik berupa produk setengah jadi atau finish product. Ubinkayu juga menjual unfinish dan finish product kayu flooring solid untuk kebutuhan lokal. Produk kami adalah kelebihan bahan eksport (spare), bukan produk yang tidak lulus QC. Keunggulan dari produk ubinkayu adalah anda tidak perlu keluar biaya lagi untuk finishing, hanya perlu memasangnya saja, sehingga total biaya akan menjadi lebih murah. Produk ubinkayu untuk lokal adalah sama dengan produk yang dijual di Asia maupun E ropa.

2.4.1.4 Lok asi Perusahaan Jl. Bukit Darmo Boulevard 8L.

60226. Surabaya.

Phone. 031-71075677 Fax. 031-7345177

Email : [email protected] 2.4.2 Data Produk 2.4.2.1 Jenis Produk

Flooring kayu & Trap Tangga 2.4.2.2 Nama Brand/Merek

Ubinkayu

(26)

2.4.2.3 Spesifikasi Produk

• Tipe Produk : Merbau Solid FJL Ukuran product : 1.5 cm x 15 cm x 180 cm Finishing : UV coating warna natural Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.20. Merbau Solid FJL

• Tipe Produk : Jati Solid FJL

Ukuran product : 1.5 cm x 15 cm x 180 cm Finishing : UV coating warna natural Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.21. Jati Solid FJL

(27)

• Tipe Produk : Jati Solid JUMBO

Ukuran product : 2 cm x 12 cm x 30 cm – 90 cm (int 50 mm, panjang acak) Finishing : UV coating warna natural

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.22. Jati Solid JUMBO

• Tipe Produk : Decking Merbau Solid

Ukuran product : 1.9 cm x 9 cm x 18 cm (int 300 mm, panjang acak) Finishing : unfinish

Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.23. Decking Merbau Solid

(28)

• Tipe Produk : Papan Trap Jati Solid Ukuran product : 3. 5 cm x 35 cm x 150 cm Finishing : UV coating warna natural Kualitas : Grade A (standart & better)

Gambar 2.24. Trap Tangga Jati Solid

2.4.2.4 Positioning Produk

Prod uk lokal dengan kualitas ekspor.

2.4.2.5 Target Audience Produk 1. Demografis :

• Laki – laki & Wanita.

• Usia 25 – 60 tahun.

• Kelas ekonomi menengah ke atas.

2. Geografis :

• Seluruh bagian kota Surabaya dan sekitarnya.

3. Psikografis

• Menyukai nuansa alam.

• Mengikuti gaya hidup modern.

• Menyukai hal – hal yang klasik dan mewah.

4. Behavioral

• Menyukai benda – benda berbahan dasar kayu.

• Mengutamakan kualitas yang baik.

• Menganggap kayu sebagai bahan yang baik bila dipakai dalam bangunan.

(29)

2.4.3 Data Pemasaran 2.4.3.1 Strategi Pemasaran

Ubinkayu memasarkan dengan cara mengadakan pameran, berbagi brosur, dan katalog, ubinkayu juga memiliki web dan blog. Ubinkayu juga melakukan kerja sama dengan arsitek dengan harga yang spesial.

2.4.3.2 Wilayah Pemasaran

Ubinkayu sudah pernah memiliki pelanggan di daerah Jakarta, Tangerang, Semarang, Sidoarjo, Menado, Makassar, Timor Leste , Bali, Bogor, Malang.

2.4.3.3 Potensi Pasar

Pertumbuhan perumahan elit sekarang lagi ramai, dan kebanyakan masyarakat sekarang suka menggunakan produk kayu di rumahnya.

2.4.3.4 Visi dan Misi Perusahaan

Ubin kayu memiliki Misi, yaitu menjadi perusahaan yang terdepan dibidang ekspor kayu flooring ke negara–negara Eropa, baik berupa finish produk maupun unfinish produk.

2.4.4 Data Komunikasi Visual yang ada

Gambar 2.25. Web UbinKayu

(30)

2.5 Data Survey & Wawancara 2.5.1 Tabulasi Data Survey

Tabel 2.3. Data Survey

Perbandingan WOOD CONCEPT Vetedy UbinKayu Produk Merbau Solid, Jati

solid,Jati/Merbau FJL,Decking

Jati,Sonokeling Solid, Merbau staircase solid

Softline Aformosia, Sofline lpe,Softline Merbau,Softline Padauk, Softline Teak

Merbau Solid FJL, Jati Solid FJL, Jati Solid Jumbo, Decking merbau solid, Papan trap jati solid.

Harga +/- Rp 300.000 – Rp 600.000/m2

+/- Rp 425.000 – Rp 910.000/m2

+/- Rp 350.000 – Rp. 1.750.000

Showroom Tidak ada Ada Ada

Target Audience

Arsitek, Kontraktor, pemilik villa, pemilik rumah, gedung olah raga, hotel.

Hotel berbintang, Villa mewah, perumahan elit, pemilik rumah.

Arsitek, kontraktor, pemilik villa, pemilik rumah, gedung olah raga.

Sarana Promosi

Brosur, katalog produk, web

Katalog produk, brosur, pameran, web

Web, pameran, brosur

USP - Harga yang murah - Kualitas dalam

pemasangan

- The Softline system - Kualitas

produk

- Harga murah

Pabrik produksi

Ada Ada Tidak ada

Positioning Harga yang lebih murah dengan kualitas yang terbaik

Berpengalaman, kualitas export, memiliki ketahanan

Produk lokal

dengan kualitas

export

(31)

2.5.2 Tabulasi Data Wawancara

Tabel 2.4. Data Wawancara

No Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apa misi dan visi perusahaan ?

WOOD CONCEPT : misi kami adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberi kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau & visi kami ialah merubah pola pikir masyarakat bahwa flooring kayu merupakan barang yang awet dan mudah dirawat.

Vetedy: kami berkomitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup, sebagai anggota FSC, kami memberikan perhatian khusus untuk pelestarian lingkungan, kami mempunyai misi yaitu menjadi yang terdepan di bidang flooring kayu di indonesia

Ubinkayu: kami memliki misi, yaitu menjadi perusahaan yang terdepan dibidang expor kayu flooring ke berbagai negara di eropa, baik berupa finish produk maupun unfinish produk.

2. Menurut anda bagaimanakah potensi perusahaan saat ini ?

WOOD CONCEPT: kami memiliki tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam menginsta l flooring kayu, kami juga memiliki standart tinggi dalam segi detail dan kerapian pemasangan.

VETEDY : kami sudah mempunyai jam ter bang 20 tahun di bisnis ini, Vetedy mempunyai cabang di 4 negara, yaitu Belgia, Luxemburg, Camerun dan Indonesia . kami mempunyai sistem pemasangan khusus yang di sebut “the softline system”.

Ubinkayu: kami ialah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kayu

flooring ke Asia dan Eropa, kami menjual unfinish dan finish produk kayu

flooring untuk kebutuhan lokal, produk kami ialah dari kelebihan bahan

ekspor bukan produk yang tidak lulus QC. Kami memiliki keunggulan

karena anda tidak perlu keluar biaya untuk finishing lagi.

(32)

Tabel 2.4. Data Wawancara (sambungan)

No Daftar Pertanyaan Wawancara

3. Bagaimana strategi yang sudah dilakukan selama ini ?

WOOD CONCEPT : menyambung kontrak kerja sama dengan banyak arsitek dan kontraktor, iklan di web dan pemberian brosur, kami juga memberikan diskon lebih kepada pelanggan yang membeli diatas 500m2, memberikan garansi bahkan sampai 5 tahun, dan memberikan jasa perbaikan flooring gratis kepada pelanggan baru.

Vetedy : kami mengikuti beberapa pameran untuk menarik minat,

membagikan katalog dan brosur. kami menonjolkan “the softline system”

Kami juga bekerja sama dengan hotel-hotel berbintang dan pemilik villa mewah di B ali.

Ubinkayu : kami pernah mengadakan pameran, berbagi brosur, kami juga memiliki web dan blog, kami juga melakukan beberapa kerja sama kepada arsitek.

4. Sejauh ini wilayah mana sajakah yang menjadi daerah pemasaran anda?

WOOD CONCEPT : sampai saat ini sudah sampai Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Jakarta, Kalimantan, Sumatera dan Expor ke berbagai negara di Asia dan Eropa.

VETEDY : untuk pertama kalinya VETEDY didirikan di L uxemburg, Indonesia merupakan cabang ke 4, dan kantor pusat VETEDY di

Indonesia berada di Surabaya , dan saat ini sedang membuka dua cabang di Bali dan Jakarta untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Ubinkayu: kami sudah pernah memiliki pelanggan di daerah Jakarta,

Tangerang, Semarang, Menado, Makassar. Timor -Leste, Bali, Bogor dan

Malang.

(33)

Tabel 2.4. Data Wawancara (sambungan)

No Daftar Pertanyaan Wawancara

5. Bagaimanakah potensi pasar yang ada saat ini ?

WOOD CONCEPT : Dilihat dari meningkatnya gaya hidup di Surabaya dan meningkatnya daya beli masyarakat metropolis merupakan

kesempatan kami untuk berkompetisi.

Vetedy : Dengan berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia , dan ramainya turis yang datang merupakan potensi yang lagi kami kejar saat ini terutama untuk di Bali.

Ubinkayu: pertumbuhan perumahan elit sekarang lagi ramai, dan kebanyakan masyarakat sekarang suka menggunakan produk kayu di rumahnya.

2.5.3 Analisis Data Survey dan Wawancara 2.5.3.1 Analisis Data Survey

Dari hasil analisis data survey terlihat ketiga perusahaan memiliki varian produk yang hampir sama, terlihat vetedy mempunyai lebih banyak produk kayu dari lua r negeri, WOOD CONCEPT memiliki keunggulan dalam harga yang jauh lebih rendah dibanding kompetitornya, WOOD CONCEPT juga mengunggulkan pabrik, sehingga bisa menekan harga lebih murah, dibanding kompetitornya.

Tetapi WOOD CONCEPT belum memiliki showroom dan tidak pernah melakukan kegiatan promosi dibanding kompetitornya.

2.5.3.2 Analisis Data Wawancara

Dari hasil analisis data survey dan wawancara didapatkan bahwa

keberadaan perusahaa n flooring kayu di Surabaya cukup berkembang, sudah

mulai banyak masyarakat modern yang memakai kayu sebagai bahan dalam

bangunan. Terlihat dari potensi pasar yang terus berkembang dan permintaan

flooring kayu terus meningkat, ketiga perusahaan juga memiliki visi dan misi

yang berbeda –beda dan memiliki jangkauan wilayah pemasaran yang luas.

(34)

2.6 Analisis Data

2.6.1 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode SWOT.

Metode ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang serta ancaman yang ada pada brand yang diangkat maupun pada kompetitornya, Hasil dari SWOT ini kemudian digunakan sebagai dasar dalam menentukan konsep USP. USP berguna untuk menunjukkan segi- segi keunggulan produk terhadap produk pesaing.

Konsep USP tersebut kemudian digunakan sebagai salah satu cara pendekatan dalam menentukan positioning. Positioning adalah tindakan yang dilakukan oleh marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya

Tabel 2.5. Kesimpulan Analisis Data (SWOT)

WOOD CONCEPT Vetedy UbinKayu

KEKUATAN Memiliki harga yang paling terjangkau dibanding kedua kompetitor.

Memiliki Pabrik yang memproduksi flooring kayu sendiri Memiliki piagam pengakuan kualitas produk.

Memiliki show room.

Mempunyai system pemasangan khusus yang di sebut “the sofline system”.

Memiliki nama yang bertaraf internasional Sudah melakukan promosi berupa pameran.

Produk lokal dengan kualitas yang bersaing.

Memiliki show room.

Sudah melakukan promosi berupa pameran.

KELEMAHAN Tidak memiliki show room.

Belum pernah melakukan promosi apapun.

Harga yang terlalu mahal.

Memiliki kualitas pemasangan yang tidak baik.

Tidak memiliki

pabrik sendiri.

(35)

Tabel 2.5. Kesimpulan Analisis Data (SWOT) (sambungan)

WOOD CONCEPT Vetedy UbinKayu

PELUANG Dengan memiliki harga yang paling rendah namun kualitas yang sama dengan kompetitor, maka ada peluang untuk dapat memimpin pasar.

Adanya bentuk kegiatan promosi yang dilakukan dengan taraf nasional maupun

internasional, memberikan vetedy memiliki nilai tambah walaupun harganya yang sangat mahal namun vetedy memiliki kepercayaan dari konsumen.

UbinKayu

memiliki beberapa media promosi yang terus dijalankan berupa web dan blog.

ANCAMAN Kurangnya Promosi akan menyulitkan WOOD CONCEPT, karena tidak

memiliki showroom jadi tidak banyak masyarakat yang mengetahui

keberadaan WOOD CONCEPT.

Dengan harga yang terlalu mahal mengakibatkan dampak sepinya penjualan pada vetedy.

Tidak memiliki pabrik untuk mengolah kayu sendiri, UbinKayu tidak bisa

memberikan kepercayaan penuh kepada para pelanggannya.

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa USP dari WOOD CONCEPT adalah :

• Menawarkan Flooringkayu dengan harga yang lebih terjangkau.

• Memiliki standart kualitas yang tinggi pada pemasangan produk.

Dari USP diatas, terbentuklah positioning WOOD CONCEPT yaitu :

Flooring terbaik, mudah dirawat dengan harga yang terjangkau.

Gambar

Tabel 2. 1. Korelasi Umum secara Psikologis Warna
Tabel 2. 2. Arti Universal Secara Psikologis dari Bentuk  Bentuk   Respon Psikologis
Gambar 2.1. Merbau Solid
Gambar 2.2. Foto Merbau FJL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk produk-produk khusus, dimana tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi dapat pula terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri

a. Individual or separate family brand names: perusahaan barang kemasan konsumen mempunyai tradisi lama dengan memberi nama brand yang berbeda pada produk yang berbeda.

Produk yang dipasarkan oleh Tirta Agung adalah produk minuman limun dalam kemasan, yang tersedia dalam kemasan botol kaca dan plastik dengan varian rasa sari temulawak, kopi

Penyebab kekalahan cergam dan komik lokal tidak hanya pada penggarapan ilustrasi saja tetapi cergam maupun komik impor memiliki pasaran yang lebih luas

untuk kayu masif dan 16% untuk produk-produk kayu yang dilem; serta batas bawah kadar air setimbang tahunan rerata adalah 6%. b) Nilai tahanan acuan berlaku untuk kondisi

Faktor ini dapat mempengaruhi kepuasan pelaku online shopping dikarenakan apabila suatu toko online menjual produk dalam jumlah dan varian yang banyak, misalnya

Secara umum adalah suatu produk yang berupa barang atau jasa yang berbeda dengan yang telah ada, maka baru dapat didefinisikan sebagai produk baru bagi perusahaan yaitu

Sugarpot adalah produk yang memiliki karakter yang bermanfaat untuk membersihkan bagian tubuh dari bulu dengan bahan-bahan alami, dan memiliki beberapa varian rasa