7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Persediaan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) mendefinisikan persediaan adalah aset:
a. Untuk dijual dalam kegiatan normal;
b. Dalam proses produksi untuk kemudian dijual;
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. IAI (2016:21)
2. Pengakuan & Pengukuran Persediaan a. Pengakuan
“Entitas mengakui persediaan ketika diperoleh, sebesar biaya perolehannya.” IAI (2016:21)
“Jumlah persediaan yang mengalami penurunan dan/atau kerugian misalnya karena persediaan rusak, atau usang, diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan dan/atau kerugian tersebut.” IAI (2016:21)
b. Pengukuran
“Teknik pengukuran biaya seperti metode biaya standar atau metode eceran, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya perolehan.” IAI (2016:21)
“Entitas dapat memilih menggunakan rumus biaya masuk- pertama-keluar-pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang dalam menentukan biaya perolehan.” IAI (2016:21)
8
3. Pembebanan Persediaan Barang Dagang
Pembebanan persediaan barang dagang oleh entitas dapat dilakukan saat penjualan (metode perpetual) atau saat akhir periode pelaporan (metode periodik). Entitas dapat memilih rumus biaya masuk-pertama keluar-pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang untuk menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
IAI (2016:56)
a. Metode Perpetual
1) Rumus Biaya MPKP – Perpetual
Metode ini mengasumsikan barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian, serta HPP dicatat saat transaksi penjualan.
Pencatatan saat terjadi penjualan:
D. Kas Rp xxx
K. Penjualan Rp xxx
D. HPP Rp xxx
K. Persediaan Rp xxx
2) Rumus Biaya Rata-rata tertimbang – Perpetual
Metode ini mengasumsikan biaya setiap barang ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang persediaan awal periode dan persediaan yang dibeli atau diproduksi selama periode, serta HPP dicatat saat transaksi penjualan.
Pencatatan saat terjadi penjualan:
D. Kas Rp xxx
K. Penjualan Rp xxx
D. HPP Rp xxx
K. Persediaan Rp xxx b. Metode Periodik
Dengan metode periodik, HPP dihitung dan dicatat entitas pada akhir periode pelaporan. Untuk persediaan barang dagang.
HPP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Persediaan awal Rp xxx (+) Pembelian Rp xxx (-) Persediaan akhir Rp xxx
(=) HPP Rp xxx
Nilai persediaan akhir yang digunakan bergantung pada rumus biaya yang digunakan. Dengan rumus MPKP maka nilai persediaan akhir diasumsikan adalah nilai pembelian terakhir.
Sementara itu dengan rumus rata-rata, nilai persediaan akhir adalah nilai pembelian rata-rata. IAI (2016:56-57)
9
Tabel 1
Rumus Biaya MPKP – Periodik Rumus Biaya MPKP - Periodik
Persediaan Awal Rp xxx
(-) Pembelian Rp xxx
(+) Persediaan Akhir Rp xxx
(=) HPP Rp xxx
Ayat Jurnal Penyesuaian (31 Desember 20X8)
D. HPP Rp xxx
K. Persediaan Rp xxx Sumber: IAI (2016:57)
Tabel 2
Rumus Biaya Rata-rata Tertimbang – Periodik Rumus Biaya Rata-rata Tertimbang - Periodik
Persediaan Awal Rp xxx
(-) Pembelian Rp xxx (+) Persediaan Akhir Rp xxx
(=) HPP Rp xxx
Ayat Jurnal Penyesuaian (31 Desember 20X8) D. HPP Rp xxx
K. Persediaan Rp xxx
Sumber: IAI (2016:57)4. Kartu persediaan
Kartu persediaan dalam perusahaan terdiri dari kartu persediaan kantor (stock card) dan kartu persediaan gudang (bin card). Kartu persediaan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan barang.
10
Tabel 3
Kartu Adminstrasi Persediaan MPKP-Perpetual
Nama Obat
Tablet Harga Jumlah Tablet Harga Jumlah Tablet Harga Jumlah
Saldo Awal 800 200 160.000
01/12/2017 10 350 3.500 790 350 276.500
02/12/2017 70 350 24.500 720 350 252.000
03/12/2017 20 350 7.000 700 350 245.000
04/12/2017 40 350 14.000 660 350 231.000
05/12/2017 50 350 17.500 610 350 213.500
06/12/2017 20 350 7.000 590 350 206.500
07/12/2017 80 350 28.000 510 350 178.500
101.500 178.500
AMOXICILIN 500 MG/GENERIK
Jumlah Persediaan Akhir
Tanggal Pembelian Penjualan Saldo
Sumber: L. M. Samryn (2011:270) 5. Laporan laba rugi
“Laporan Laba rugi entitas yang disajikan dalam Standar akuntansi keuangan (SAK EMKM) dapat mencakup pos-pos yaitu pendapatan, beban keuangan dan beban pajak”. IAI (2016:11)
11
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga memudahkan penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan dari segi teori maupun konsep. Berikut merupakan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis :
Tabel 4
Hasil Penelitian Terdahulu Identitas
Aspek
Nova Anggraini A03130006 Politeknik Negeri
Banjarmasin
Nurdiansyah A03130042
Politeknik Negeri Banjarmasin
Nurul Latifah A03150039
Politeknik Negeri Banjarmasin Judul Penilaian
Persediaan
Barang Dagangan Dengan
Menggunakan Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) Perpetual pada Bengkel Mandala Motor
Banjarmasin
Penilaian Persediaan Barang Dagangan Dengan Menggunakan Metode MPKP (FIFO)
Perpertual pada Mr. Snack Banjarmasin
Pembebanan Persediaan Barang Dagang Berdasarkan SAK EMKM Tahun 2018 Pada Apotek Shakila Banjarmasin
Institusi/Entias yang diteliti
Bengkel Mandala Motor
Banjarmasin
Mr. Snack Banjarmasin
Apotek Shakila Banjarmasin
12
Permasalahan Bengkel Mandala motor dalam melakukan
pencatatan barang dagangan
menggunakan metode fisik sehingga nilai persediaan barang dagangan baru dapat diketahui dengan
menghitung fisik barang dagangan
Mr. Snack selama ini tidak melakukan pencatatan persediaan barang dagangan sehingga nilai persediaan barang dagang tidak dapat diketahui setiap saat.
Apotek Shakila dalam
melakukan pencatatan belum sesuai dengan standar akuntansi entitas mikro kecil menengah yang ditetapkan.
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui bagaimana penilaian
persediaan barang dagangan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) perpetual yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK ETAP) pada bengkel mandala
Untuk mengetahui penilaian harga persediaan barang dagangan makanan ringan dengan
menggunakan metode MPKP (FIFO)-
Perpetual pada perusahaan Mr.
Snack
Banjarmasin.
Untuk mengetahui Bagaimana pembebanan persediaan barang dagang berdasarkan SAK EMKM tahun 2018 pada Apotik Shakila Banjarmasin
Metode Penelitian
Menggunakan Penelitian
Kepustakaan dan Penelitian
Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) serta
menggunakan Metode MPKP perpetual
Menggunakan Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) serta
menggunakan Metode MPKP (FIFO)
Menggunakan Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) serta
menggunakan Metode MPKP perpetual Hasil
Penelitian
Hasil perhitungan menunjukkan adanya perbedaan nilai persediaan
Hasil penelitian persediaan metode MPKP (FIFO) pada Mr.
Lanjutan
13
akhir dengan menerapkan metode MPKP- Perpetual pada bengkel mandala motor jumlah persediaan akhir sebesar Rp 18.082.000 sedangkan rata- rata tertimbang sebesar Rp 17.898.138 sehingga
mengalami selisih sebesar Rp
183.862
Snack Banjarmasin jumlah
persediaan akhir Rp
11.371.863,36 terjadi selisih jumlah
persediaan akhir Rp 72.872,24 harga pokok penjualan Rp 16.209.134,27 laba kotor Rp 6.847.865,73
Sumber: Nova Anggraini (2016), Nurdiansyah (2016), Nurul Latifah (2018) Lanjutan
14
Dalam penelitian ini terdapat beberapa persamaan dan perbedaan penulis dengan penelitian terdahulu. Persamaan dan perbedaannya ialah :
Tabel 5
Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan yang akan dilakukan penulis
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan
1 Nova
Anggraini A03130006
Penilaian Persediaan Barang Dagangan Dengan Menggunakan Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) Perpetual pada Bengkel Mandala Motor
Banjarmasin
Menggunakan Penelitian
Kepustakaan dan Penelitian
Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) dan Metode : MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama) – perpetual
Obyek penelitian:
Bengkel Mandala Motor Banjarmasin
2 Nurdiansyah A03130042
Penilaian Persediaan Barang Dagangan Dengan Menggunakan Metode MPKP (FIFO)
Perpertual pada Mr. Snack Banjarmasin
Menggunakan Penelitian
Kepustakaan dan Penelitian
Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) dan Metode : MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama) – FIFO
Obyek penelitian:
Mr. Snack Banjarmasin
15
3 Nurul
Latifah A03150039
Pembebanan Persediaan Barang Dagang Berdasarkan SAK EMKM Tahun 2018 Pada Apotek Shakila Banjarmasin
Menggunakan Penelitian
Kepustakaan dan Penelitian
Lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) dan Metode : MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama) – perpetual
Obyek penelitian:
Apotek Shakila Banjarmasin
Sumber: Nova Anggraini (2016), Nurdiansyah (2016), Nurul Latifah (2018) Lanjutan
10