• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENGETIK MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENGETIK MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN MENGETIK MAHASISWA

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

HANISA SISMAYA LESTARI NIM. 1101730

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

KETERAMPILAN MENGETIK MAHASISWA

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh:

Hanisa Sismaya Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Hanisa Sismaya Lestari Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)
(4)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

ABSTRAK

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENGETIK

MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

oleh:

Hanisa Sismaya Lestari 1101730

Skripsi ini dibimbing oleh:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi dari keterampilan mengetik mahasiswa yang belum mencapai nilai yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa dalam mengetik adalah efektifitas penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik. Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia dengan menggunakan survey deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah 240 mahasiswa dengan 86 siswa sebagai sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran adalah cukup efektif karena media yang digunakan saat ini hanya dapat mengukur kecepatan mengetik naskah saja. Hasil belajar keterampilan mengetik berada pada kategori sedang. Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa efektifitas penggunaan media instruksi memberikan efek positif dan signifikan terhadap hasil belajar keterampilan mengetik. Nilai koefisien adalah 0,7022, ini berarti bahwa efektifitas penggunaan media media menunjukkan korelasi yang kuat terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa.

(5)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE EFFECTIVE USE OF LEARNING MEDIA TOWARDS STUDENTS’ TYPING SKILL LEARNING OUTCOMES AT

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

by:

Hanisa Sismaya Lestari 1101730

This script is guided by:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd.

The research was underlied from the students’ capability in typing skill who did not achieve good score in their practices. One of the factors that affects

students’ achievement in typing is the effective use of medium of instruction. The present research aims at knowing the effective use of medium of instruction

towards students’ typing skill achievement and the effect of the effective use of effective media of instruction towards students’ typing skill achievement. The research was undertaken at study program Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia by deploying descriptive survey. The population of the study is 240 students by recruiting 86 students as the sample through purposive sampling. The data was analyzed by using simple regression analysis. The result of the study shows that the effective use of medium of instruction is effective to be applied to teach the students since the present media

used by the students can only measure students’ typing speed. Learning outcome of students’ speaking skill is categorized in medium. Hyphothesis testing shows that the effective use of medium of instruction gives a positive and significant

effect towards students’ learning outcomes in terms of typing skill. The coefficient

value is 0.7022, means that the use of effective medium of instruction show a strong correlation towards students typing skill achivement.

(6)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORETIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Konsep Belajar ... 10

2.1.2 Konsep Media Pembelajaran ... 16

2.1.3 Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 25

2.2 Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1 Desain Penelitian ... 33

3.2 Partisipan ... 34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.4 Instrumen Penelitian ... 35

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian... 37

3.5 Prosedur Penelitian ... 46

3.5.1 Operasional Variabel Penggunaan Media Pembelajaran (Variabel X) ... 47

(7)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia

3.6 Uji Asumsi ... 51

3.6.1 Uji Normalitas ... 51

3.6.2 Uji Homogenitas ... 51

3.6.3 Uji Linearitas ... 52

3.7 Teknik Analisis Data ... 54

3.8 Pengujian Hipotesis ... 61

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4. 1 Temuan Penelitian ... 62

4.1.1 Pembahasan Temuan Penelitian ... 62

4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 72

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 74

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

4.2.1 Analisis Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran .... 76

4.2.2 Analisis Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 79

4.2.3 Analisis Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 82

5.1 Simpulan ... 82

(8)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Presentase Kecepatan Mengetik Bersih (Net Speed) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan

Indonesia ... 3

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ………34

Tabel 3.2 Partisipan Berdasarkan Angkatan ... 34

Tabel 3.3 Sampel Responden Mahasiswa Angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Berdasarkan Jenis Kelamin ... 35

Tabel 3.4 Skor Kategori Skala Rating Scale ... 36

Tabel 3.5 Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran... 39

Tabel 3.6 Interpretasi Derajat Reliabilitas ... 41

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X) ... 42

Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel (Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)….42 Tabel 3.9 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran ………44

Tabel 3.10 Uji Tingkat Kesukaran Soal Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ………44

Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda ... 45

Tabel 3.12 Uji Daya Pembeda Soal Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) ... 46

Tabel 3.1 Operasional Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran .... 47

Tabel 3.14 Operasional Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 50

Tabel 3.15 Model Tabel Uji Barlett ... 56

Tabel 3.16 Skala Rating Scale ... 56

(9)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia Tabel 3.18 Kriteria Penafsiran Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik

(Y)……….………….………57

Tabel 3.19 Interpretasi Koefisien Nilai r ……….………….………...……59

Tabel 3.20 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi………...……….………….………...……60

Tabel 4.1 Frekuensi Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran ... 62

Tabel 4.2 Skor Rata-Rata Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran. ... 63

Tabel 4.3 Pembagian Nilai ... 67

Tabel 4.4 Frekuensi Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 67

Tabel 4.5 Hasil Belajar Keterampilan Mengetik ... 68

Tabel 4.6 Uji Normalitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran ... .72

(10)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

(11)

Hanisa Sismaya Lestari, 2015

Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 18 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 31 Gambar 3.1 Kehidupan Kearsipan ... 57 Gambar 4.1 Jawaban Responden Variabel Efektivitas Penggunaan Media

Pembelajaran ... .77 Gambar 4.2 Skor Rata-rata Variabel Efektivitas Penggunaan Media

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang yaitu anak usia dini, dasar, menengah dan tinggi. Salah satu masalah yang menarik dikaji dalam bidang pendidikan pada jenjang perguruan tinggi, yaitu mengenai hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar terdiri dari 3 aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).

Pembelajaran adalah aspek penting dalam dunia pendidikan, peningkatan kualitas pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas sehingga akan mampu melahirkan generasi yang baik di masa yang akan datang.

Transformasi ilmu dari pendidik atau pada perguruan tinggi dikenal dengan sebutan dosen kepada peserta didik pada perguruan tinggi dikenal dengan sebutan mahasiswa berlangsung dalam proses pembelajaran. Kelancaran proses pembelajaran didukung oleh salah satu faktor yaitu media pembelajaran yang memadai untuk mendorong keaktifan dan kemandirian mahasiswa dalam belajar, sehingga berbagai potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang secara optimal.

Perkembangan media pembelajaran hingga saat ini demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Media pembelajaran sebagai alat perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sarana transformasi ilmu dari dosen kepada mahasiswa. Jenis media pun beragam sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu, kondisi maupun materi yang akan disampaikan oleh dosen, dari mulai media sederhana sampai pada media yang canggih.

(13)

pembelajaran. Melalui penggunaan media pembelajaran, mahasiswa akan lebih paham mengenai materi pembelajaran. Keberhasilan dosen dalam pembelajaran akan terlihat dari hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa.

Hal ini membuktikan bahwa semakin baik hasil belajar mahasiswa maka mahasiswa semakin memahami mata kuliah yang diajarkan oleh dosen. Media pembelajaran yang harus digunakan pada Perguruan Tinggi harus disesuaikan untuk menunjang keaktifan dan kemandirian belajar mahasiswa dan sebagai upaya pembentukan karakter dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidangnya.

Mata kuliah mengetik pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu mata kuliah berbasis praktik sebagai penunjang keterampilan mahasiswa baik menjadi calon guru Sekolah Menengah Kejuruan bidang Keahlian Administrasi Perkantoran maupun apabila mahasiswa bekerja sebagai praktisi perkantoran. Penggunaan Media Pembelajaran pada mata kuliah mempunyai peranan penting, berdasarkan hasil wawancara dengan Budi Santoso selaku dosen mengetik bahwa media pembelajaran yang digunakan pada mata kuliah ini adalah mesin tik, powerpoint, seperangkat komputer dengan aplikasi Typing Master.

Perkembangan zaman yang semakin maju berpengaruh pada kemunculan media pembelajaran, termasuk media pembelajaran berbasis komputer. Perkuliahan Mengetik biasanya menggunakan media pembelajaran yaitu mesin tik saja namun seiring perkembangan zaman yang semakin maju maka adanya tambahan media pembelajaran yaitu aplikasi Typing Master. Typing Master merupakan aplikasi komputer untuk mengasah keterampilan penggunanya pada keterampilan mengetik 10 jari secara cepat dan tepat.

(14)

Tabel 1.1

Presentase Kecepatan Mengetik Bersih (Net Speed) Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Angkatan 2014 Presentase Kelas B (%)

21-30 2.17 2.12

Sumber: data diolah (Laboratorium Komputer Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran)

(15)

Berikut adalah Grafik Hasil Kecepatan Mengetik Kotor (Gross Speed) per kpm pada masing-masing kelas angkatan 2014 sebagai berikut:

Gambar 1.1

Grafik Kecepatan Mengetik (Gross Speed) Mahasiswa Angkatan 2014

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Berikut adalah Grafik Hasil Kecepatan Mengetik Bersih (Net Speed) per kpm pada masing-masing kelas angkatan 2014 sebagai berikut:

Gambar 1.2

Grafik Kecepatan Mengetik (Net Speed) Mahasiswa Angkatan 2014

(16)

Grafik presentasi akurasi mengetik atau ketepatan mengetik masing-masing kelas angkatan 2014 sebagai berikut:

Gambar 1.3

Grafik Akurasi Mengetik Mahasiswa Angkatan 2014

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Berikut adalah grafik hasil kecepatan mengetik (Net Speed) per km pada masing-masing kelas angkatan 2013 sebagai berikut:

Gambar 1.4

Grafik Kecepatan Mengetik (Net Speed) Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Kelas A 2.17 6.52 17.39 26.08 39.13 8.71

Kelas B 4.25 8.51 10.63 14.89 34.07 27.65

0

(17)

Berikut adalah Grafik Hasil Kecepatan Mengetik (Gross Speed) per km pada masing-masing kelas angkatan 2013 sebagai berikut:

Gambar 1.5

Grafik Kecepatan Mengetik (Net Speed) Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Grafik presentasi akurasi mengetik atau ketepatan mengetik masing-masing kelas angkatan 2013 sebagai berikut

Gambar 1.2

Grafik Akurasi Mengetik Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

(18)

Gambar di atas menunjukkan bahwa kecepatan mengetik mahasiswa baik kecepatan bersih (Net Speed), kecepatan kotor (Gross Speed) dan akurasi (ketepatan) mengetik masih banyak mahasiswa yang belum memenuhi standar. Adapun hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 14 April 2015 adalah sebanyak 63 % mahasiswa sudah baik dalam posisi duduk tegak, sebanyak 65 % pandangan mata ke arah monitor sudah benar kemudian sebanyak 60 % mahasiswa sudah benar pada posisi tangan dan penempatan jari yang benar. Adanya fenomena di atas, diduga hasil belajar keterampilan mengetik yang belum memenuhi standar adalah dari media pembelajaran. menurut Slameto (2010, hlm. 54) mengemukakan bahwa:

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, minat kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengkaji dan menganalisis secara sistematis dalam sebuah penelitian dengan judul

“Pengaruh Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil

Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

(19)

1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran?

2. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Adakah pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum, dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran

2. Memberikan gambaran tingkat hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Mengukur pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia.

1.4 Manfaat/Signifikansi Penelitian

Penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan yaitu: 1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

a. Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

(20)

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan informasi mengenai peningkatan hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Sebagai peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan.

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan metode penelitian. Menurut Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 4) metode penelitian adalah “prosedur atau cara – cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan penelitian”. Tujuan penelitian ini untuk mencari gambaran menguji kebenaran tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran (Variabel X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa (Variabel Y), maka jenis penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif dan penelitian pengujian (verifikatif).

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 29) adalah sebagai berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Sedangkan pengertian penelitian pengujian (verifikatif) adalah “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu bidang yang telah ada” (Sontani dan Muhidin, 2011, hlm. 5). Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey penjelasan. Menurut Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 6):

Metode Survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Metode ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

(22)

3.2 Partisipan

Populasi pada penelitian adalah mahasiswa angkatan 2012, 2013 dan 2014 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 240 orang yang telah selesai mengontrak mata kuliah mengetik. Berikut akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan angkatan, yaitu:

Tabel 3.1

Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

1. Laki-laki 47 orang 19,58 %

2. Perempuan 193 orang 80,42 %

Jumlah 240 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Tabel 3.2

Partisipan Berdasarkan Angkatan

No Angkatan Total Presentase

1. 2014 86 orang 35,58 %

2. 2013 84 orang 35 %

3. 2012 70 orang 29,2 %

Jumlah 240 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek yang akan diteliti.

(23)

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sugiyono (2010, hlm. 118) mengemukakan bahwa teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Teknik purposive sampling. yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010, hlm. 124) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran angkatan 2014 yang baru menyelesaikan mata kuliah mengetik agar penelitian ini lebih akurat.

Tabel 3.3

Sampel Responden Mahasiswa Angkatan 2014

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1. Laki-laki 17 orang 19.70 %

2. Perempuan 69 orang 80.30 %

Total 86 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Berdasarkan hasil pengolahan data dari 86 responden mahasiswa angkatan 2014 kelas A dan B Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran dengan jumlah responden laki-laki 19.70 % dan jumlah responden perempuan 80.30 %.

3.4 Instrumen Penelitian

(24)

yang sudah disediakan dan disusun sedemikian rupa. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.

Yaitu merumuskan item-item pertanyaan/pernyataan dengan alternative jawabannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan alternative jawaban dengan skala Rating Scale. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 141) mengatakan bahwa:

Rating Scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”

Tabel 3.4

Skor Kategori Skala Rating Scale

Option Skor

Sumber: diadaptasi Sugiyono (2010, hlm. 141) 2. Menetapkan skala penilaian kuesioner/angket

Alat ukur yang digunakan adalah skala Rating Scale, dimana mempunyai lima alternative jawaban dengan ukuran interval.

3. Melakukan uji coba kuesioner/angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya, dilakukan uji coba kuesioner/angket terlebih dahulu untuk mengetahui keakuratan item kuesioner/angket.

(25)

a. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 199) mengatakan bahwa “kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner (angket) disebar kepada responden untuk menjaring data variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (Variabel X). Adapun responden yang akan diberikan kuesioner (angket) adalah Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara lisan baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak instansi untuk mendapatkan data dan gambaran efektivitas pengelolaan arsip dan gambaran efektivitas penggunan media pembelajaran dan hasil belajar keterampilan mengetik. Sugiyono (2010, hlm. 194) mengatakan bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

c. Tes

Tes merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara pemberian praktek. Menurut Rusli Lutan (2000, hlm. 21) “tes adalah sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek.”

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian

(26)

3.4.1.1Tes Validitas Variabel Efektivitas Penggunaaan Media

Pembelajaran (X)

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.” Arikunto (2010, hlm. 213) menuturkan pula untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien validitas yang dicari

= Skor yang diperoleh dari subjek tiap item Y = Skor total item instrumen

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑ = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden

Dalam hal ini, kriteria validitasnya adalah sebagai berikut: = Sangat rendah

0,20 – 0,39 = Rendah 0,40 – 0,59 = Sedang/cukup 0,60 – 0,89 = Tinggi

0,90 – 1,00 = Sangat tinggi

(27)

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen dapat benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh rhitung dengan taraf kepercayaan 95%

atau α = 0,05 dengan db = n-2), dan didapat rhitung sebagaimana terlampir pada tabel dibawah ini, jumlah rtabel dengan 20 responden 0,423 jika rhitung > rtabel, maka item tersebut dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel, maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) dengan bantuan program Microsoft Excel 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan

Media Pembelajaran (Variabel X)

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 13 item pertanyaan pada variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran menunjukan bahwa semua item pertanyaan valid.

No.

Item Nilai r hitung Nilai r tabel Ket

1 0.501 0.423 Valid

2 0.612 0.423 Valid

3 0.463 0.423 Valid

4 0.500 0.423 Valid

5 0.640 0.423 Valid

6 0.667 0.423 Valid

7 0.738 0.423 Valid

8 0.689 0.423 Valid

9 0.658 0.423 Valid

10 0.576 0.423 Valid

11 0.600 0.423 Valid

12 0.586 0.423 Valid

(28)

3.4.1.2Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media

Pembelajaran (X)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian selain harus valid, instrumen tersebut harus reliabel (dapat dipercaya). Uji realibilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur. Rumus yang digunakan untuk menguji realibilitas instrumen menggunakan rumus Koefisien Alfa ( ) dari Cronbach (dalam Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu:

=

Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:

= Keterangan:

= Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir = Varians total

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

(29)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Selanjutnya nilai di atas dibandingkan dengan pada tingkatn

kepercayaan 95% dengan derajat bebas (db = n - 2)

10. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:

a. Jika nilai > nilai , maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai < nilai , maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel.

Selanjutnya dengan taraf signifikasi α = 0,05 nilai reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika maka reliabel dan jika maka tidak reliabel.

Tabel 3. 6

Interprestasi Derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah

0,201-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0,401-0,600 Derajat reliabilitas cukup

0,601-0,800 Derajat reliabilitas tinggi

0,801-1,000 Derajat reliabilitas sangat tinggi

Arikunto (2006, hlm. 223)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungan sebagai berikut:

(30)

Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas

Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rhitung sebesar 0,831 dan nilai rtabel 0,423. Hal ini menunjukan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,831>0,423), dengan demikian angket untuk variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) dinyatakan reliabel.

3.4.1.3 Uji Validitas Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Soal dalam bentuk naskah mengetik menjadi instrumen yang dilakukan pada 20 mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia. Uji validitas ini untuk mengetahui kualitas dari instrumen soal yang dilakukan apakah sudah mengukur apa yang seharusnya di ukur. Tabel dibawah ini adalah hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan Software Anates Versi 4.

Tabel 3.8

Uji Validitas Hasil Belejar Keterampilan Mengetik

No Validitas Korelasi No soal

1. Signifikan 1.000 1

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Tabel di atas menunjukkan bahwa soal instrumen yang digunakan menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan signifikan atau valid.

3. 4.1.4 Uji Reliabilitas Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Pengujian selanjutnya setelah uji validitas adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas ini untuk mengetahui bahwa instrumen ketika diujikan dengan subjek yang sama dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan hasil uji yang relatif sama. Tingkat reliabilitas instrumen soal yang dihitung dengan menggunakan

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Efektivitas Penggunaan

(31)

aplikasi Software Anates Versi 4, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,95. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa instrument bersifat reliabel dan instrument layak untuk digunakan untuk penelitian. Koefisien reliabilitas yang didapatkan, dilihat pada penejelasan di atas bahwa tingkat reliabilitas yang didapatkan termasuk kedalam klasifikasi sangat tinggi.

3.4.1.5 Uji Tingkat Kesukaran Variabel Hasil Belajar Keterampilan

Mengetik (Y)

Tingkat kesukaran soal naskah mengetik dapat dilihat pada saat mahasiswa mengerjakan. Dari hasil mengetik yang mahasiswa berikan dapat disimpulkan bahwa naskah tersebut termasuk kedalam soal yang mudah, sedang, ataupun sulit. Menurut Arikunto (2008, hlm 207), “Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Semakin besar indeks kesukaran berarti naskah soal yang diberikan semakin mudah dan sebaliknya ketika indeks yang dihasilkan kecil maka naskah soal yang diberikan dikatakan sulit”. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Arikunto (2006, hlm 100) Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak mahasiswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : jumlah seluruh mahasiswa peserta tes.

Untuk menentukan apakah naskah soal tersebut dikatakan baik atau tidak sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.9

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

No

Rentang Nilai Tingkat

(32)

1. 0,70-1,00 Mudah

2. 0,30-0,70 Sedang

3. 0,00-0,30 Sukar

Arikunto (2006, hlm 100) Uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui apakah instrumen soal termasuk kepada soal mudah, sedang, atau sukar. Hasil uji tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.10

Uji Tingkat Kesukaran Soal

Variabel Hasil Keterampilan Mengetik (Y)

No Kategori Tingkat

Kesukaran

Nilai Indeks

Kesukaran Nomor Soal

1. Sedang 0,629 1

Sumber : Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat instrumen soal yang digunakan termasuk dalam kategori tingkat kesukaran sedang dengan indeks kesukaran 0,629. Kategori tingkat kesukaran yang didapatkan, dilihat dari bab sebelumnya.

3.4.1.6 Uji Daya Pembeda Soal Variabel Hasil Belajar Keterampilan

Mengetik (Y)

(33)

Arikunto (2006, hlm 100) Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok alas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Proporsi kelompok atas yang meniawab benar : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3. 11

Klasifikasi Daya Pembeda

Arikunto (2001, hlm 218)

Daya pembeda soal adalah pengujian instrumen soal yang dapat membedakan mahasiswa termasuk kepada kelompok atas maupun kelompok bawah. Tabel dibawah ini adalah hasil dari pengujian uji daya pembeda soal:

Tabel 3.12

Uji Daya Pembeda Soal

Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

No Kategori Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda

Nomor Soal

1. Baik 0,45 1

Sumber : Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 Negatif Tidak dapat digunakan

2 0,00-0,19 Jelek

3 0,20-0,39 Cukup

4 0,40-0,69 Baik

(34)

Tabel diatas memunjukkan bahwa instrumen soal termasuk kedalam kategori baik Hal demikian menyatakan bahwa soal dikatakatan baik dalam mengukur tingkat kemampuan mengetik mahasiswa, sehingga secara instrumen soal tersebut layak sebagai instrumen dalam penelitian.

3.5 Prosedur Penelitian

Suatu penelitian akan terdapat operasionalisasi varibel penelitian, dimana dalam hal ini suatu variabel penelitian akan dijabarkan tentang bagaimana indikator, ukuran dan skalanya. Menurut Nazir (2005, hlm. 126) mengatakan bahwa “operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”

Sementara itu, Sugiyono (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.” Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) mengatakan bahwa “variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen)”, sedangkan variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (variabel independen).”

(35)

3.5.1 Operasional Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Menurut Schramm (Rusman 2012, hlm.159) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Sudjana (2009:132) bahwa indikator media pembelajaran yaitu:

1. Relevansi, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan;

2. Kemampuan Dosen, artinya media pembelajaran dapat digunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dosen. Keterampilan dosen dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah dosen dapat menggunakannya dalam proses pengajaran;

3. Kemudahan Penggunaan, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh dosen pada waktu mengajar dan mudah untuk digunakan;

4. Ketersediaan, artinya media pembelajaran yang tersedia jumlahnya cukup dan berkualitas untuk digunakan dalam pembelajaran; dan

5. Kebermanfaatan, artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi mahasiswa selama kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.13

Operasionalisasi Variabel

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

VARIABEL

2. Tingkat kesesuaian media pembelajaran

(36)

tertentu dan

keterampilan dosen dalam menggunakan media pembelajaran. 2. Tingkat kemampuan

dosen dalam proses

1. Tingkat kemudahan penggunaan

mahasiswa dalam menggunakan media pembelajaran

2. Tingkat kepraktisan media pembelajaran

2. Tingkat kualitas media pembelajaran 3. Tingkat kelengkapan

media pembelajaran

(37)

5. Kebermanfaatan 1. Tingkat Pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

diajarkan.

2. Tingkat kemudahan mahasiswa dalam

belajar

3. Tingkat kegunaan media pembelajaran

Interval 11,12,13

Sumber : Diadaptasi dari:Schramm 1977, (dalam Rudi S. Dan Cepi R, 2008:6 dan Daryanto 2010, hlm. 82)

3.5.2 Operasional Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Arikunto (1990, hlm. 133), mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat di amati dan dapat diukur”.Adapun indikator hasil belajar yang dikemukakan oleh Gagne. Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut kemampuan (Gagne, 1988, hlm. 20).

Menurut Gagne (1988, hlm. 21), ada lima kemampuan ditinjau dari segi-segi yang diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi kemampuan itu perlu dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda, sebagai berikut: 1. Keterampilan Interlektual

Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau gagasan.

2. Strategi Kognitif

(38)

yang digunakan mahasiswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian belajar, mengingat dan berpikir.

3. Informasi Verbal

Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal; menurut, teori, pengetahuan verbal ini disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi.

4. Sikap

Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hiduo lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap terhadap orang lain.

5. Keterampilan Motorik

Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual.

Tabel 3.14

Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

VARIABEL

HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN

MENGETIK

INDIKATOR UKURAN SKALA

Hasil Belajar

2. Strategi Kognitif Nilai posisi tangan saat mengetik

Interval

3. Informasi Verbal Nilai pandangan mata saat mengetik

Interval

(39)

kecepatan mengetik bersih (Net Speed) Sumber : Diadaptasi dari:Gagne (1998, hlm. 21)

3.6 Uji Asumsi

3.6.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian harus dibuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu didistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Proses pengujian liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut seperti yang diungkapkan oleh Muhidin (2010, hlm.93)

1. Susunlah data dari yang terkecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsisi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. 6. Menghitung theoritical proportion

7.Bandingkan emperical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8.Buatlah kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,α)

3.6.2 Uji Homogenitas

Menurut Muhidin (2010, hlm. 96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian homogenitas, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data,dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

(40)

Tabel 3.15

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Dn=n-1 S db.

1

2

3

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat Kesimpulan.

Kriteria uji yang dilakukan adalah apabila nilai χ 2

hitung < χ 2tabel, maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan homogen.

3.6.3 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

6. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:

(41)

6. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

7. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

8. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

9.Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

10.Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)

11.Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

12. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

13.Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

14.Mencari nilai Fhitung

15. Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F , maka distribusi berpola linier.

Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.

16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.

(42)

Analisis regresi sederhana adalah digunakan untuk menelaah (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Persamaan regresi sederhana dirumuskan (Muhidin, 2010, hlm, 105): Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = variabel tak bebas (terikat) yaitu Hasil Belajar Keterampilan Mengetik X = variabel bebas yaitu Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana:

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah mahasiswa sedangkan sumber data sekunder adalah dosen. Data primer adalah angket dan data sekunder adalah hasil wawancara. Instrumen primer adalah angket dan instrumen sekunder adalah lembar wawancara.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating scale. Skala Pengukuran rating scale menurut Sugiyono (2006, hlm.113), merupakan “Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”.

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Muhidin dan Abdurrahman (2007, hlm. 53), bahwa:

(43)

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan dara yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan rumusan masalah no 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis desktiptif yaitu untuk mengetahui gambaran kesesuaian penggunaan media pembelajaran dan gambaran tingkat hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia.

Berkaitan dengan analisis data deskriptif langkah kerja analisis data deskriptif menurut Sambas Ali (2010, hlm. 41) yang berguna untuk menggambarkan frekuensi skor jawaban responden dengan menggunakan bantuan Software Excel 2013, yaitu:

a) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai tengah pada option instrumen yang sudah ditentukan, dan membagi dua sama banyak option instrumen berdasarkan nilai tengah.

2. Memasangkan ukuran variabel dengan kelompok option instrumen yang sudah ditentukan.

3. Menghitung banyaknya frekuensi masing-masing option yang dipilih oleh responden, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang diperoleh untuk dikelompokan pada kategori atau ukuran yang sudah ditentukan.

(44)

Keterangan :

p = persentase

f = data yang didapatkan n = jumlah seluruh data 100% = bilangan konstan

Tabel 3.16

Skala Rating Scale

Alternatif Jawaban Skala Nilai

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

Sumber: Sugiyono (2010, hlm.140)

b) Tentukan ukuran variabel yang akan digambarkan.

Kemudian hasil dari skor rata-rata dijabarkan sesuai dengan tabel berikut, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 3.17

Kriteria Penafsiran Variabel

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Rentang Penafsiran

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

1,00-1,79 Sangat Tidak Efektif

1,80-2,59 Tidak Efektif

2,60-3,39 Cukup Efektif

3,40-4,19 Efektif

4,20-5,00 Sangat Efektif

(45)

Tabel 3.18 Kriteria Penafsiran

Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Rentang Nilai

Hasil Belajar Keterampilan Mengetik

Penafsiran

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2015

c) Membuat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian dipresentasekan

dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran tata ruang kantor dan motivasi

kerja pegawai dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

(46)

d) Memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pada tabel distribusi frekuensi pada point b).

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no.3, teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data regresi sederhana. Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no.3 yaitu “adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran”.

Analisis regresi sederhana adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti, apakah sesuatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Menurut Sugiyono (2003, hlm. 243) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”. Adapun perhitungan untuk mencari persamaan regresi dalam Muhidin dan Somantri (2006, hlm. 243) menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX

Keterangan :

X = Efektivitas penggunaan media pembelajaran (nilai duga) Y = Hasil belajar keterampilan mengetik

a = Penduga bagi intersap (α)

b = Penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel

Dimana α =

b =

(47)

3.7.1 Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan Variabel X dengan Variabel Y dapat dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment (Sambas A. Muhidin, 2010, hlm. 97), yaitu:

   

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara Variabel X dan Variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang berarti.

a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif

b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

c. Jika nilai r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.19

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(48)

3.7.2 Menghitung Nilai Determinasi

Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dari efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Sumber : Muhidin (2010, hlm.110)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap digunakan pedoman interpretasi koefisein penentu sebagai berikut:

Tabel 3.20

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 187)

3.8 Pengujian Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas tingkat keberhasilan korelasi hasil perhitungan tersebut. Adapun prosedur pengujian hipotesis ini ialah (Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 161)

Interval Koefisien Hubungan

0 – 19,99% Sangat Lemah

20% – 39,99% Lemah

40% – 59,99% Sedang

60% – 79,99% Kuat

80% – 100% Sangat kuat

(49)

1. Merumuskan hipotesis kedalam model statistik, yaitu:

a. Hipotesis yang diajukan atau hipotesis alternative (H1)

adalah:“Terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik (Y)”.

a. Dengan demikian hipotesis nolnya (H0) adalah:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik (Y)”.

2. Menentukan statistik uji F, dengan rumus: a. Mencari Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

b. Mencari Ftabel dengan rumus : Ftabel = F

Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

(50)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Gambaran Efektivitas penggunaan media pembelajaran mata kuliah mengetik terdiri dari lima indikator, yaitu: 1) Relevansi, 2) Kemampuan Dosen, 3) Kemudahan Penggunaan, 4) Ketersediaan, dan 5) Kebermafataan. Kelima indikator tersebut berada pada kategori cukup efektif. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap indikator dari efektivitas penggunaan media pembelajaran sudah mencerminkan cukup efektif. Berdasarkan hasil pengolahan indikator pada penelitian ini, diketahui bahwa indikator keterampilan dosen memiliki tingkat persentase tertinggi dimana dosen cukup terampil dalam menggunakan media pembelajaran yang digunakan pada mata kuliah mengetik, sedangkan indikator relevansi memiliki tingkat presentase terendah. Media pembelajaran yang digunakan adalah mesin tik, Microsoft office powerpoint dan seperangkat komputer dengan aplikasi Typing Master. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah media pembelajaran ketika latihan secara mandiri, maka media pembelajaran yang digunakan pun harus sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.

2. Gambaran Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari lima indikator, yaitu: 1) Keterampilan Intelektual, 2) Strategi Kognitif, 3) Informasi Verbal, 4) Sikap, dan 5) Keterampilan Motorik. Kelima indikator tersebut apabila dijumlahkan menghasilkan hasil akhir yaitu hasil belajar keterampilan mengetik yang berada pada kategori cukup.

(51)

berada pada kategori kuat. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan mengetik dipengaruhi oleh efektivitas penggunaan media pembelajaran.

1.2 Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan merujuk pada pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka rekomendasi yang dapat diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (Variabel X) memiliki hasil yang menunjukan kategori cukup efektif. Namun masih terdapat indikator yang rendah dari efektivitas penggunaan media pembelajaran yaitu indikator relevansi, dikarenakan media pembelajaran yang digunakan saat ini hanya dapat mengukur kecepatan mengetik naskah saja. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi dosen dan mahasiswa mengenai tingkat ketepatan media pembelajaran dengan tujuan belajar dan materi belajar. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh dosen adalah dengan cara memeriksa kembali kesesuaian media pembelajaran dengan materi dan tujuan pembelajaran agar media pembelajaran yang digunakan relevan pada saat pembelajaran mengetik.

2. Dalam penelitian ini variabel hasil belajar keterampilan mengetik (Variabel Y) menunjukan pada kategori cukup. Namun masih terdapat indikator yang rendah dari hasil belajar keterampilan mengetik yaitu indikator keterampilan motorik. Peningkatan keterampilan motorik dapat dilakukan dengan peningkatan latihan mengetik. Upaya yang dapat dilakukan dosen adalah dengan cara pemberian tugas mengetik kepada mahasiswa. Sedangkan upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, secara berkala mahasiswa latihan mengetik secara mandiri di luar jam perkuliahan.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Arikunto, Suharsimi. (1990). Metode Penelitian. Jakarta: Angkasa

______. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

______. (2001). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

______. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

______. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Modern. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Persada. Daryanto. (2010). Media Pebelajaran. Bandung:Satu Nusa.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, R.M. (1997). Conditioning of Learning. New York: Holt Rinehart and Winston.

Baharuddin. H. (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta : Ar-Ruzz Hamalik, Oemar. (2001), Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Komalasari, K. (2011), Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Refika Aditama.

Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran Digital dan Manual. Bogor: Ghalia Indonesia.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurrahman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas. Ali, dan Sumantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

(53)

Muhidin, Sambas Ali dan Sontani, Uep Tatang. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif . Bandung:Karya Andhika Utama.

Lutan, Rusli. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto (2013). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alphabeta.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.

Sadiman, Arif dkk,(2007) Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaataannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persana.

Sagala, Syaiful.(2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

______ (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

______. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran, Hakikat dan Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian . Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran. UPI.

Syamsudin, Abin M. (2007). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT: Remaja Rosdakarya;

(54)

Usman,H. (2004).Manajemen (Teori Praktik Dan Riset Pendidilkan) Jakarta: Bumi Aksara

b. Jurnal

Esynk dkk. (2009). Learner Performance in Multimedia Learning Arrangements: An Analysis Across Intructional Approaches. American Educational Research Journal. 12/2009;46(04):1107-1149.

Hana’, Muhammad Nurul. (2007). Pemanfaatan Media Komputer Sebagai Media

Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 9, Nomor 1.

Kluge E Alan .(1988). Instructional Delivery Methods for Training Students To Operate Computers: An Empirical Study. Journal of Hospitality & Tourism Research. 01/1988; 12(2):307-318.

Mulyani, Septi. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Audio Musik dalam Pembelajaran Mengetik Manual. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 2 No 1.

Mayer Richard E dan Johnson Cheryl I. (2010) Adding Instructional Features that Promote Learning in a Game-Like environment. Journal of Educational Computing Research. 01/2010; 42(3):241-265.

Putra Gilang S.A, dan Sutirman (2011). Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Dan Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 2 Nomor 2.

Ratnaningtyas, Dyah A. (2014). Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 3 No 2.

Smith Gerald W. (2009). Using Feature Films as the Primary Instructional Medium to Teach Organizational Behavior. Journal of Management Education. 07/2009; 33(4):462-489.

Sulastri, Tuti. (2014). Analisis Mengetik Cepat 10 Jari Menggunakan Teknologi Komputer Berbasis Aplikasi Software Rapidtyping. Journal LPKIA. Volume 4 No 2.

(55)

Mengetik Manual pada SMK Negeri 2 Semarang. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 2 No 3..

c. Skripsi

AshShiddiq, Muhammad Abdi. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint terhadap Konsentrasi Belajar Implikasinya terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Pelajaran Produktig Administrasi Perkantoran Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung. Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Riani, Ria. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Kelas XII Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi. Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Saputro, Arie Hendra. (2013). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung..

Yulyana, Eva. (2012). Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Kualitas Proses Pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung. Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gambar

Tabel 1.1
Grafik Kecepatan Mengetik (Gambar 1.2 Net Speed)  Mahasiswa Angkatan 2014
Grafik Presentasi Akurasi Mengetik
Grafik Hasil Tes Kecepatan Mengetik (Gross Speed)/kpm
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metoda penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel

jajaran Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi baik tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi adalah narna-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Pengadilan Militer I-02 Medan dan beberapa saran yang mungkin akan

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Kedudukan Warga Negara (Penelitian Tindakan

Gambar tumbuhan sukun, serbuk simplisia daun sukun, ekstrak daun sukun dan krim Olay.. Keterangan: A:

Dalam kurikulum pendidikan agama islam yang. sudah-sudah aspek

Karena banyaknya jenis finishing logam dan berbagai macam logam yang dapat digunakan untuk pelapisan logam, maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah pelapisan logam

Saya yang bertandatangan dibawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara Pengeluaran Pembantu agar melakukan pembayaran sejumlah :. Jumlah Uang :