• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTASI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTASI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PT. CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

0813010061/FE/EA Leanda Annisa Masius

Kepada

FAKUTAS EKONOMI

(2)

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTASI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

0813010061/FE/EA Leanda Annisa Masius

Kepada

FAKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(3)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMEN STORE-BG JUNCTION SURABAYA

Yang Diajukan :

0813010061/FE/AK Leanda Annisa Masius

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh :

Pembimbing Utama :

DRA. EC. SRI HASTUTI, MSI

NIP . 195603181988032001

Tanggal : ...

Mengetahui

KETUA PROGDI AKUNTANSI

(4)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMEN STORE-BG JUNCTION SURABAYA

Yang Diajukan :

0813010061/FE/AK Leanda Annisa Masius

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama :

DRA. EC. SRI HASTUTI, MSI

NIP . 195603181988032001

Tanggal : ...

Mengetahui

KETUA PROGDI AKUNTANSI

(5)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMEN STORE-BG JUNCTION SURABAYA

Yang Diajukan :

0813010061/FE/AK Leanda Annisa Masius

Disetujui untuk lisan oleh :

Pembimbing Utama :

DRA. EC. SRI HASTUTI, MSI

NIP . 195603181988032001

Tanggal : ...

Mengetahui

WAKIL DEKAN I FAKULTAS EKONOMI

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah,dan kenikmatan dan atas segala karuniaNya

sehingga penulisan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH KUALITAS SISTEM,

KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA

PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT.

CAHAYA DEPARTEMEN STORE-BG JUNCTION SURABAYA “ dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana

pada Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Surbaya “ Veteran “

Jatim.

Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap

kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin adanya saran dan bantuan maupun

dorongan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun

sebagaimana mestinya. Banyak dan sangat banyak pihak yang dengan tulus

membimbing dan membantu serta menjadi motivator yang cukup baik untuk

terbentuknya skripi ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala hormat dan kesungguhan dan

kesungguhan hati penulis hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Drs. Ec. Sri Hastuti, Msi, selaku dosen pembimbing skripsi saya. Yang

dengan sabar dan telaten membimbing selama proses pengerjaan skripsi

yang saya lakukan.

(7)

3. Alm. Drs. Hary Mamy. SE. MSi, selaku dosen wali yang telah

mendampingi saya selama 6 semester dan menjadi motivator yang baik

dalam perkuliahan saya.

4. Drs. Ec. R. A. Suwaidi, Ms. Selaku Wakil Dekan I Fakultas ekonomi

akuntansi.

5. Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi UPN “ VETERAN “ Jatim yang telah

memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya kepasa penulis selam

perkuliahan

(8)

D A F T A R I S I

KATA PENG ANTAR. ... ... .. ... .. ... ... .. ... ... .. ... ... .. ... . ... ... ... .. ... ... .. ... ... .. ... ... .. ... . i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... xiv

ABSTRAK... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 12

2.2.1. Definisi Sistem ... 12

2.2.2. Definisi Informasi ... 14

(9)

2.2.5 Kualitas Sistem ... 21

2.2.6 Kualitas Informasi ... 25

2.2.7 Karakter Informasi ... 28

2.2.8 Pengguna Informasi ... 29

2.2.9 Socio Technical System ( STS ) ... 31

2.2.10 Ambiguitas Peran ... 32

2.2.11 Kepuasan Kerja ... 33

2.2.12 Pentingnya Mengukur Kepuasa Kerja Pengguna SIA ... 34

2.3 Kerangka Pikir ... 35

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 39

3.1.1 Definisi Operasional ... 39

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 41

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... 42

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 42

3.3 Teknik Pengmpulan Data ... 44

3.3.1 Jenis Sumber Data ... 44

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ... 45

3.4 Uji Kualitas Data ... 46

3.4.1 Uji Validitas Data atau Kesahihan ( Validity ) ... 46

3.4.2 Uji Reabilitas atau Keandalan ( Reability ) ... 46

3.4.3 Uji Normalitas ... 47

3.4.4 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ... 47

3.4.4.1 Uji Multikolinearitas ... 48

3.4.4.2 Uji Autokorelasi ... 48

3.4.4.3 Uji Heterokeditastisitas ... 48

(11)

3.5.2 Uji Hipotesis ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 55

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 55

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

4.2.1 Gambaran Umum Penelitian ... 55

4.2.2 Uji Validitas ... 58

4.2.3 Uji Realiabilitas ... 62

4.2.4 Distribusi Frekuensi ... 63

4.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 68

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.3.3 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 70

4.3.4 Uji Kecocokan Model (Uji F) ... 72

4.3.5 Koefisien Determinasi (R2 4.3.6 Uji Hipotesis (Uji t)... 74

) ... 73

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

4.4.1 Implikasi Penelitian ... 75

(12)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 79

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 80

(13)

D A F T A R T A B E L

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasar Jabatan ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin ... 56

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……. 56

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasar Jabatan ... 57

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasar Masa Bekerja ... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sistem ……….. 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi……….. 60

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Ambiguitas Peran ... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer ... 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 63

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas Sistem ... 64

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas Informasi ... 65

(14)

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel

Kepuasan Pennguna SIA Berbasis Komputer ... 67

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ... 68

Tabel 4.15 Hasil Dari Rank Spearman ... 69

Tabel 4.16 Nilai VIF ... 70

Tabel 4.17 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 70

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas ... 72

Tabel 4.19 Nilai Adjusted R-Square ... 73

Tabel 4.20 Hasil Uji T ... 74

(15)

D A F T A R G A M B A R

Gambar 2.2 Siklus Informasi ... 15

(16)

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. CAHAYA DEPARTEMEN STORE-BG JUNCTION

SURABAYA Oleh :

Leanda Annisa Masius ABSTRAK

Penelitian ini yang berjudul “ Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Ambiguitas peran terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berbasis Komputer “ yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja SIA dalam perusahaan dan membuktikan secara empiris bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang saling mempengaruhi. Penelitian ini juga fokus terhadap variabel kualitas sistem, kualitas informasi, ambiguitas peran dan kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer.

Penelitian dilakukan di perusahaan ritel terbesar kedua di indonesia dan penelitian ini mengambil sampel karyawan di perusahaan tersebut yang menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari kuesioner. Dari 75 kuesioner yang dibuat dan disebarkan, hanya 30 kuesioner yang kembali kepada penulis untuk dapat diolah dan menggunakan sampel jenuh. Pengujian dilakukan dengan program SPSS versi 16.0.

Variabel independen maupun dependen yang tercantum dalam skripsi ini akan saling berkaitan jika korelasi antara satu dengan lainya saling didukung oleh pengguna SIA berbasis komputer dalam perusahaan tersebut. Dan hasilnya adalah salah satu hipotesis yang ada berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer adalah kualitas informasi, sedangkan kualitas sistem dan ambiguitas peran tidak terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan kegiatan operasional, suatu perusahaan atau

organisasi pasti sangat memerlukan sistem informasi. Yang disebut sistem itu

memiliki tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Input merupakan tahap

operasional yang bertujuan untuk memastikan bahwa data yang memasuki

sistem itu sah, lengkap dan bebas dari kesalahan. Proses adalah data diolah

untuk menghasilkan suatu informasi. Output merupakan proses

mengumpulkan, mengatur, memformat dan menyajikan informasi untuk para

pemakai.

Berbicara tentang sistem informasi yang manual, ternyata banyak

ditemukan kualitas informasi yang tidak seimbang dengan kebutuhan

manajemen karena sistem itu memiliki banyak keterbatasan. Bisa disebutkan

anatara lain : memakan waktu yang cukup lama dalam pemrosesan data, beban

tenaga kerja dengan waktu yang mereka punya dalam bekerja tidak seimbang,

ketidakmampuan memasok seluruh informasi yang didapat dengan

keterbatasan waktu yang dimiliki. Adanya keterbatasan dari sistem manual,

menjadikan suatu perusahaan memutuskan untuk segera beralih ke teknologi

sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer bagi para pengguna untuk

(18)

Teknologi telah tersedia dan tidak pernah ada habisnya untuk

dikupas. Perangkat keras maupun perangkat lunak selalu berkembang dengan

pesat hanya dalam hitungan bulan, bahkan hitungan minggu teknologi terus

berkembang dan mengikuti jaman. Perangkat keras yang didukung dengan

perangkat lunak yang semakin banyak, itu menjadi satu kesatuan dalam

pengoperasian sistem. Bisa disebut, hubungan antara keduanya merupakan

hubungan yang saling berkaitan. Dan para pengguna sangat membutuhkan di

skala prioritas operasional dunia usaha.

Dunia usahapun berbicara bahwa mereka membutuhkan sistem

yang dapat menunjang serta membangun usaha yang mereka miliki dengan

sebaik mungkin, mengingat persaingan kini semakin ketat. Selain itu, dunia

usaha juga menuntut para manajer untuk menyerahkan informasi tentang

segala sesuatu yang terjadi didalam perusahaan dengan cukup cermat dan

efisien. Tujuan dari setiap sistem informasi akuntansi adalah menyediakan

informasi akuntansi bagi para pemakai dan pengguna. Pemakai ini mungkin

dari internal seperti manajer atau dari eksternal seperti pelanggan. Secara lebih

khusus tujuanya adalah : untuk mendukung operasi harian, untuk mendukung

pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan, dan

memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.

Perusahaan yang menggunakan sistem informasi akuntansi

berbasis komputer juga didukung dengan teknologi yang ada. Sistem

informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu

(19)

menghubungkan dengan data keuangan. Menurut Widjajanto ( 2002:14 ),

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan

mengidentifikasi, menghimpun, memproses dan mengkomunikasikan

informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak. Sedangkan

keterlibatan teknologi komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang

bermacam-macam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan

perusahaan.

Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi

akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer

untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran

yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem. Karena

informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dapat disajikan cepat dan tepat

waktu. Bukan hal yang mudah untuk memperkenalkan teknologi

komputerisasi pada perusahaan yang sudah terbiasa dengan cara manual.

Dibutuhkan penyesuaian berkala dari hal yang paling ringan, hingga hal yang

paling rumit serta dibutuhkan seorang tenaga ahli dalam bidang komputerisasi

untuk menunjukkan cara-cara pengoperasianya. Peran manajer disini sangat

penting dalam memberikan pelatihan secara maksimal dan bimbingan serta

pengevaluasian setelah menjalankan kegiatan. Karena suatu perusahaan tidak

akan mau rugi ketika teknologi yang disediakan terbuang percuma.

Bagi perusahaan besar, yang memiliki sistem yang rumit dan

kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara

(20)

komputer dalam jumlah yang cukup besar. Tetapi, tidak jarang pula suatu

perusahaan menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa

unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi terlalu rumit.

Perkembangan teknologi semakin pesat di bidang komputerisasi ini dapat

memberikan banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan

perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan teknologi

dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam

perkembangan sistem informasi di dalam suatu perusahaan.

PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. ( CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA ) Adalah

sebuah jaringan toserba yang menjual berbagai perlengkapan seperti baju dan

perlengkapan lainya. Jaringan toko ini sudah menyebar di seluruh Indonesia.

Sebagai jaringan toko, Cahaya Departement Store yang merupakan anak

cabang dari Ramayana Department Store adalah salah satu perusahaan ritel

yang menjadi pilihan dan cukup dikenal di kalangan masyarakat Indonesia

karena harganya lebih terjangkau bila dibandingkan Sogo atau Centro.

Penggabungan dari teknologi komunikasi dan teknologi komputer,

bersama-sama dengan otomasi kantor selanjutnya dikenal dengan teknologi

informasi ( Indriantoro dalam Utami 2008:1 ). Istilah teknologi informasi (TI )

berbeda dengan sistem informasi ( SI ). Sistem informasi mempunyai

pengertian yang lebih luas, tidak hanya berkaitan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak, tetapi meliputi perpaduan antara pengetahuan, metode, dan

(21)

didukung teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan

jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif.

PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. ( CAHAYA DEPARTEMENT STORE – BG JUNCTION SURABAYA )

Mempunyai jaringan kerja yang sangat luas. Setiap bagian

memiliki perbedaan baik dalam karakteristik, individu, pendidikan, sikap,

maupun cara berfikir dalam hal penggunaan komputer. Perbedaan tersebut

menimbulkan suatu kelemahan pada sistem informasi akuntansi yang ada,

sehingga informasi yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan, salah

satunya terbatas penggunaan program kerja, sehingga karyawan hanya

melaksanakan program komputer yang tetap setiap bekerja.

Sistem yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sistem

informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi yang efektif penting bagi

keberhasilan jangka panjang organisasi manapun. Tanpa perangkat untuk

mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, maka tidak ada cara untuk

memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Menurut informasi yang

didapatkan, kelemahan yang menjadi permasalahan dari perusahaan ini adalah

tentang pemahaman sistem dan komputer untuk menunjang kinerja para

karyawan. Berdasarkan kotak suara yang disediakan oleh PT. Cahaya

Department Store, pada periode Januari 2012 diketahui bahwa dari 85 suara

customer, 55 diantaranya banyak yang mengeluh tentang pelayanan dari

perusahaan ini yang kurang cekatan karena masih sering ada kesalahan teknis

(22)

dan kecepatan yang diinginkan oleh para customer. Hal ini disebabkan karena

kurangnya penyuluhan yang tepat. Hal ini mengangakat kesimpulan bawha

terdapat struktur yang lemah yang menyebabkan terjadinya ambiguitas peran

karyawan yang tidak mampu mendeskripsikan secara jelas tugas dan

kewajiban yang harus diselesaikan setiap personilnya. Sehingga karyawan

tidak cukup puas dengan pekerjaan mereka karena kesulitan memahami sistem

dan pengoperasian komputer yang akhirnya berakibat komplain tegas dari

customer. Karena Setiap organisasi juga perlu menelusuri pengaruh-pengaruh

berbagai aktivitas atas sumber daya yang berada dibawah pengawasanya.

Informasi tentang para pelaku yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas tersebut

penting untuk menetapkan tanggung jawab dari tindakan yang diambil. Sistem

informasi akuntansi berbasis komputer mempunyai peranan yang sangat

penting dalam bisnis ritel terutama dengan kondisi persaingan yang ketat, dan

dalam rangka implementasi strategi bisnis yakni dengan membuka cabang di

berbagai tempat yang berbeda. Menerapkan sistem informasi akuntansi

berbasis komputer akan dapat dihasilkan informasi yang berkaitan dengan

operasi perusahaan secara cepat dan akurat, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan kecepatan pelatanan pada konsumenya.

Latar belakang itulah yang membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian secara empiris dengan judul “ Pengaruh kualitas sistem,

kalitas informasi dan ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna

(23)

1.2 Rumusah Masalah

Pokok permasalahan yang timbul dalam penelitian ini secara garis besar

dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Apakah terdapat pengaruh yang signifikan

antara kualitas sitem, kualitas informasi dan ambiguitas peran terhadap kepuasan

kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan bukti nyata dan menganalisis

secara empiris bahwa terdapat pengaruh yang yang signifikan antara kualitas

sistem, kualitas informasi dan ambiguitas peran dengan kepuasan kerja pengguna

sistem informasi akuntansi berbasis komputer.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberika manfaat

bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan antar lain :

1. Memperjelas konsep sistem demografi dan personality end-user computing

serta pengaruhnya terhadap sistem informasi akuntansi berbasis komputer

2. Bagi para manajer dalam berbagai fungsi pada suatu perusahaan atau

organisasi dapat memahami kriteria informasi yang akurat dan berkualitas

agar segala sesatu hasil yang diperoleh dapat dijadikan pengambilan

keputusan yang tepat.

3. Dapat digunakan sebagai wacana dan tambahan pengetahuam bagi mereka

yang ingin mengetahui tentang sistem informasi yang ada pada perusahaan,

hal-hal yang mempengaruhi terlibat didalamnya, serta dampak positif dan

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang

dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait

dengan penelitian ini, telah dilakukan oleh :

1. Limantara dan Devie ( 2003 ) a. Judul :

Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Pengguna Sisitem Informasi

a. Permasalahan :

1. Apakah keempat dimensi kualitas jasa ( reability/REL-SQ,

responsiveness/RESP-SQ, assurance/AASU-SQ, dan

emphaty/EMP-SQ ) apabila digabungkan dengan faktor-faktor utama kepuasan para

pengguna jasa fungsi sistem informasi maupun memberikan tambahan

kemampuan prediksi terhadap kepuasan pengguna jasa sistem

informasi ?

2. Apa faktor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa departemen sistem

informasi berbeda diantara kelompok pengguna staf dan pengguna

(25)

b . Kesimpulan :

a. Hasil analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama menunjukkan

bahwa terdapat dua variable penjelas yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa SI. Dua variabel tersebut

adalah faktor pengetahuan dan keterlibatan para pengguna sistem

informasi/P&K-USISF dan kepastian pelayanan departemen sistem

informasi. Terdapat dimensi kualitas jasa ( dalam hal ini ASSU-SQ )

sebagai salah satu variabel penjelas yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna, menunjukkan bahwa dimensi

kualitas jasa mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi

terhadap para pengguna jasa sistem informasi.

b. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda metode stepwise secara

terpisah untuk setiap kelompok sample, hipotesis nol yaitu ada

perbedaan faktor-faktor yang mempemgaruhi kepuasan pengguna

sistem informasi perusahaan perbankan diantara kelompok staf dan

amnajer. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kelompok pengguna

staf adalah faktor sikap terhadap para staf departemen sistem

informasi/SSF-USISF dan keandalan pelayanan departemen sistem

informasi/REL-SQ, sedangkan untuk kelompok pengguna manajer

faktor pengetahuan dan keterlibatan/P&K-USISF dan kepastian

(26)

2. Ernawati ( 2003 ) Judul :

“ Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Para Penggunanya pada PT. Semen Gresik, Tbk “

a. Permasalahan :

Apakah kualitas informasi ( keakuratan, ketetapan, dan relevansi )

mempunyai pengaruh terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna

sistem informasi ?

b. Hipotesis

Terdapat pengaruh kualitas informasi ( keakuratan, ketepatan, dan

relevansi ) terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem

informasi.

c. Kesimpulan

Terdapat pengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap kepuasan

pengguna sistem informasi dan variabel relevansi yang paling domain.

3. Lau ( 2004 ) Judul :

“ Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating “

a. Rumusan Masalah :

1. Apakah ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai

(27)

2. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai

pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh

pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan

pemakai dalam pengembanagan sistem informasi ?

b. Hipotesis :

1. Diduga ada pengaruh antara partisipasi pemakai terhadap kepuasan

pemakai dalam proses pengembanagan sistem informasi.

2. Diduga manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang,

kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai

memoderisasi pengaruh partisipasi pemakai berpengaruh terhadap

kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

Alat Uji :

Regresi linier sederhana dan Moderated Regresi Analysis

Hasil penelitian :

1. Partisipasi pemakai berpengaruh positif kepuasan dalam proses

pengembangan sistem informasi, dengan koefisien determinasi sebesar

0,091.

2. Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang,

kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai

memoderisasi, partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan

(28)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Definisi Sistem

Sutabri ( 2004:18 ) mendefinisikian sistem sebagai suatu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Prosedur adealah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

(Sutabri, 2004:18 ).

Widjajanto (2001:2) berpendapat bahwa sistem adalah suatu yang

memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

mulai tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Sebuah sistem adalah

sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

(inter-related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

( Hall, 2001:5 ). Romney dan Stienbart ( 2004:2 ) mengemukakan bahwa sistem

adalah komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan.

Wahana komputer ( 2003:31-32 ) menjelaskan bahwa dari berbagai sudut

pandang, sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem abstrak ( abstract system ) dan sistem phisik ( physical system ).

Sistem abstrak merupakan sistem yang hanya berupa ide-ide atau gagasan

yang tidak tampak secara fisik. Contohnya adalah sistem yang mengatur

hubungan manusia dengan Tuhan, yang tidak dapat kita amati secara fisik,

(29)

Seperti sistem penilaian, sistem pengawasan, sistem akuntansi, dan

lain-lain.

2. Sistem alamiah ( natural system ) dan sistem buatan manusia ( human

made system ).

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan

tidak terdapat campur tangan manusia. Misalnya adalah sistem rotasi

bumi, sistem tata surya, dan lain-lain. Sistem buatan manusia dirancang

dan diciptakan oleh manusia. Seperti sistem pengendalian banjir, sistem

tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering

melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan

human-machine system.

3. Sistem Tertentu ( deterministic system ) dan sistem tak tentu (

probabilistic system ).

Sistem tertentu, beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi

sehingga hasil output sistem sudah dapat diramalkan. Sistem komputer

adalah contoh dari sistem ini. Setiaap melakukan pemrosesan data didalam

computer dengan program-program yang dijalankan, kita sudah bisa

memprediksi apakah hasil dari pemrosesan itu. Sistem tak tentu,

merupakan sistem yang hasil pemrosesanya mengandung unsure

probabilitas sehingga hasil keluarnya tidak dapat diprediksi secara pasti.

(30)

Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja secara otomatis dan tidak

berhubungan dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem ini ada,

tetapi kenyataanya tidak pernah ada sistem yang benat-benar tertutup tanpa

campur tangan pihak luar, yang ada hanyalah relatively closed system,

yaitu sistem yang secara relative tertutup. Sistem terbuka adalah sistem

yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan

proses dalakm mendapat output. Sistem ini bersifat terbuka dan

terpengaruhi oleh lingkungan luarnya, maka sistem ini harus mempunyai

pengendalian yang baik agar tidak bergeser dari tujuan utama sistem.

2.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk member arti

(Romney & Stienbart, 2004:11 ). Data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan,

disimpan, dan dip roses dengan sistem informasi (Romney & Stienbart,

2004:11).

Susanto dan Pradikto ( 2008:18 ) berpendapat bahwa informasi adalah data

yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi

adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, kesalahan

dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan

informasi. Data adalah fakta yang dimasukkan kedalam, disimpan, dan diproses

(31)

Krismiaji ( 2005:15 ) menambahkan bahwa informasi adalah data yang

telah diorganisasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk

menghasilkan keputusan yang baik.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Sumber : Wahana Komputer, 2003:55

DATA

PROSES

INFORMASI

KEPUTUSAN

TINDAKAN

(32)

2.2.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan seperangkat komponen yang saling

berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan

pengawasan dalam organisasi ( Laudon & Laudon dalam Pradikto, 2008:7 ),

Romney dalam Krismiaji ( 2005:16 ) mendefinisikan sistem informasi sebagai

cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan

melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hall ( 2001:7 ) berpendapat bahwa sistem

informasi adalah suatu rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,

diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna.

Perkembangan teknologi informasi direspon oleh organisasi dengan

mendesain sistem informasi berbasis teknologi komputer. Sistem informasi

berbasis komputer merupakan satu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak

yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.

(Bodnar & Hopwood, 2004:6 ).

Dibutuhkan sistem informasi yang memiliki kualitas sehingga informasi

yang dihasilkan bisa relevan, tepat waktu dan akurat, sehingga proses pencapaian

tujuan perusahaan dapat berjalan lancer. Bentuk sistem informasi yang ideal

adalah suatu lingkungan kerja dimana mesin dan pengolah informasi yang

berteknologi tinggi mampu mengerjakan tugas-tugas rutin yang menyediakan data

(33)

perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya mampu menggali ide-ide kreatif

serta menghasilkan keputusan yang tepat.

Krismiaji ( 2005:16-17 ) menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi

memiliki delapan komponen, yaitu :

1. Tujuan. Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih

tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

2. Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam

sistem. Sebagian besar input berupa data transaksi, namun perlu diingat,

bahwa dalam perkembanganya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak

hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun

juga mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun

juga mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan. Oleh

karena itu, sebagai input adalah berupa data non keuangan.

3. Output. Informasi yang dihasilkan sebuah sistem disebut output. Output

dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sebuah sistem

sebagai inputdisebut dengan umpan balik ( feedback ). Output sebuah

sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan

internal seperti daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.

4. Penyimpan data. Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa

mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui ( updated ). Untuk

menjaga keterkinian data.

5. Pemrosesan. Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan

(34)

mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan

informasi secara cepat dan akurat.

6. Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data

untuk dapat menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur yang

rinci. Perangkat yang lunak ( program ) komputer dibuat untuk

menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Istruksi dan

prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah

buku yang disebut buku pedoman prosedur.

7. Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan

informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai. Dalam

perusahaan pengertian pemakai termasuk dia adalah karyawan yang

melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan

mengendalikan sistem.

8. Pengumuman dan Pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah

sistem informasi yang harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan

terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi

semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan

melekat pada sistem.

2.2.4 Definisi Sistem Informasi Akuntansi ( SIA )

Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan,

peralatan, termasuk komputer dan perlengkapanya serta alat komunikasi, tenaga

(35)

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh

manajemen ( Widjajanto, 2001:4 ).

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti

manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi

(Sutabri, 2004:6). Hall (2001:10) menambahkan bahwa sistem informasi

akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama yaitu :

1. Sistem pemrosesan transaksi-SPT (transaction processing system),

mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan

pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.

2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan-SPBB/K (general ledger /

financial reporting system) yang menghasilkan laporan keuangan.

3. Sistem pelaporan manajemen-SPM (Management Reporting System), yang

menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan

tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan.

Romney dan Stienbart ( 2005:3 ) berpendapat bahwa sistem informasi

akuntansi terdiri dari lima komponen yakni :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data

(36)

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan

pendukung (peripheral device), dan perlatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan suatu

sistem informasi akuntansi memenuhi fungsi pentingnya dalam organisasi,

yaitu :

a) Tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi,

sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan

para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar

pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang

berkepentingan dapat meninjau ulang ( review ) hal-hal yang telah

terjadi.

b) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan.

c) Menyediakan pengandalian yang memadai untuk menjaga asset-aset

organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data

tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.

Wahyono ( 2004:29 ) mengemukakakn bahwa sistem informasi akuntansi

berbasis komputer merupakan sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk

memberikan informasi bagi semua tingkat manajemen, baik itu manajemen atas

(37)

menengah atau middle level management ( seperti kepala cabang atau divisi ),

maupun manajemen bawah atau lower level ( seperti mandor, supervisor, tenaga

klerikal, dan lain-lain ).

Wahyono ( 2004:30 ) berpendapat bahwa sistem informasi informasi

akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa keunggulan, yaitu :

1. Proses pengolahan yang cepat

2. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi

3. Efisiensi sumberdaya manusia

2.2.5 Kualitas Sistem

Sistem yang berkualitas merupakan sistem yang memiliki unsur-unsur

kelayakan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan organisasi, dengan

mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki organisasi tersebut.

Wahana Komputer ( 2003:153-157 ) berpendapat bahwa ada empat unsure

kelayakan untuk menilai kualitas sistem :

1. Kelayakan teknik.

Kelayakan ini mencakup dua hal penting yaitu ketersediaan teknologi

dipasaran dan ketersediaan tenaga ahli yang mengoperasikah

2. Kelayakan operasional

Sedikitnya ada lima permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk

menentukan layak dan tidaknya sistem dioperasikan, lima hal tersebut

(38)

1. Kemungkinan bahwa sistem tidak praktis, terlalu rumit sehingga sulit

untuk dijalankan oleh operator.

2. Hal ini jelas akan menghambat pengoperasian sistem dalam praktek

keseharianya. Kesulitan operator menggunakan program, akan

memperbesar resiko kesalahan yang terjadi.

3. Kemungkinan adanya keengganan pemakai untuk meninggalkan

sistem lama yang telah ditekunin selama bertahun-tahun.

4. Kualitas informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah cukup

memuaskan pemakainya.

5. Kemungkinan terjadinya kesulitan pihak manajemen untuk melakukan

pengendalian terhadap sistem. Hal ini perlu diselidiki agar sistem

nantinya dapat berjalan dengan baik, memperoleh output yang bisa

diyakini kebenaranya untuk menjaga keamanan harta perusahaan.

3. Kelayakan ekonomi.

Sistem akan dikatakan menguntungkan atau layak secara ekonomi jika

manfaat yang diberikan oleh sistem lebih besar daripada biaya yang

dikeluarkan untuk menerapkan sistem. Ada dua jenis manfaat yang dapat

ditetapkan kuantitasnya yaitu : penghematan biaya karena menurunya

biaya operasi dan kenaikan pendapatan karena beberapa faktor seperti

kemudahan pelanggan mendapat barang yang dibutuhkan dibanding

dengan pesaing, kecepatan manajemen dalam pengambilan

(39)

4. Kelayakan hukum.

Kelayakan hukum yang dimaksud adalah peninjauan kembali hal-hal yang

menyangkut penerapan sistem dan dampak yang ditimbulkan. Misalnya,

perlu dipikirkan apakah penerapan sistem dengan menggunakan teknologi

akan berakibat pada pengurangan tenaga kerja yang berujung pada PHK,

pemakaian perangkat software yang asli atau bajakan.

Romney dan Stienbart ( 2004:267 ) menggunakan empat prinsip untuk

menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak :

1. Ketersediaan ( availability ). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan

dan digunakan dengan mencantumkan pada pernyataan atau perjanjian

tingkat pelayanan.

2. Keamanan ( security ). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis

yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini membantu mencegah penggunaan

yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan

informasi dan software, serta pencurian sumber daya sistem.

3. Dapat dipelihara ( maintainability ). Sistem dapat diubah apabila

diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas

sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji

sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh

perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia

(40)

mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai

yang memiliki otorisasi.

4. Integritas ( integrity ). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat

waktu, dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas

apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem

tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang

tidak diotorisasi maupu n yang tidak disengaja.

Bagi setiap prinsip keandalan diatas, tiga kriteria ini dikembangkan untuk

mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut (Romney & Stienbart,

2004:267-268):

1. Entitas memiliki tujuan kinerja, kebijakan, dan standart yang telah

ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi

tiap prinsip keandalan. Tujuan kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum

yang ingin dicapai entitas; kebijakan adalah peraturan-peraturan yang

memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja;

standart sebagai prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar

sesuai dengan kebijakan.

2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data, dan

infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan

(41)

3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai

kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip

keandalan.

2.2.6 Kualitas Informasi

Informasi akan dikatakan berkualitas, jika informasi tersebut dating tepat

waktu, tepat nilainya yang relevan. Informasi yang tepat waktu tergantung dari

dua hal yaitu pemakai dapat menjalankan sistem dengan baik dan cepat,

disamping sistemnya sendiri harus mampu melakukan proses pengolahan data

dengan cepat pula.

Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat

kepurusan, maka semakin baik pula keputusan yang dihasilkan. Widjajanto

(2001:25-26) menjelaskan, agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas

sebagai berikut :

1. Kecermatan ( Accuracy ).

Kecermatan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara informasi yang

benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam suatu periode. Ukuran

kecermatan ini bervariasi, dan amat tergantung pada sifat informasi. Semakin

kritis sifat suatu informasi, akan semakin tinggi kecermatan yang diperlukan.

2. Penyajian yang tepat waktu ( Timeliness ).

Informasi yang terlambat diterima, nilai kegunaanya akan lebih rendah, karena

keputusan bisnis yang cepat dianggap lebh baik daripada keputusan yang lambat.

(42)

atau pada saat informasi tesebut dibutuhkan, yaitu mampu menutup peluang bagi

pesaing untuk mengambil keputusan yang lebih cepat.

3. Kelengkapan ( Completeness ).

Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan karena bagian

informasi yang hilang boleh jadi merupakan unsure yang kritis. Dengan demikian,

informasi yang sudah tepat waktu dan cermat mungkin belum dapat dianggap

sebagai informasi yang berkualitas. Atribut kelengkapan dalam beberapa hal

disebut sebagai atribut relevansi. Artinya, informasi yang lengkap adalah

informasi yang relevan dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal lain,

pengertian lengkap tidak harus diartikan sebagai informasi yang menyeluruh baik

yang berguna atau pun tidak, melainkan harus dikaji sesuai dengan kebutuhan

penggunanya.

4. Ringkas ( Conciseness ).

Ringkas adalah informasi yang disajikan telah diikhtisarkan sesuai kebutuhan

penggunaanya dan bidang-bidang yang menjadi fokus utama. Informasi harus

diringkas agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat lebih rendah

cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin informasi mengalir

keatas melalui organisasi ke manajemen atas, semakin ia dirangkum atau

diringkas.

Romney dan Stienbart ( 2005:12 ), serta Krismiaji ( 2005:15 )

menambahkan karakteristik informasi yang berkualitas dengan atribut dapat

(43)

jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan

masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa informasi yang bernilai paling

tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling rendah, akan

tetapi informasi tidak dapat terbebas sama sekali dari unsure ketidakpastian. Oleh

sebab itu, diperlukan perbandingan biaya untuk memperoleh informasi dengan

manfaat yang diperoleh dengan adanya informasi itu sendiri. Pengolahan data

menjadi suatu informasi dengan bantuan komputer, jelas akan lebih meningkatkan

nilai dari informasi yang dihasilkan. Wahana Komputer (2003:81-82)

menambahkan bahwa peningkatan nilai informasi tersebut bisa diamati dari

hal-hal sebagai berikut :

1. Hubungan antara informasi, biaya dan waktu pengolahan data menjadi

informasi. Informasi yang memiliki niali tinggi adalah informasi yang

disajikan dalam waktu yang cepat, dan tepat, sedangkan untuk pemrosesan

data manual biasanya berlaku bahwa semakin cepat waktu yang diinginkan

untuk pemrosesan data, maka biaya yang dibutuhkan akan semakin besar.

Dengan bantuan komputer kita bisa mengatur sedemikian rupa sehingga

informasi dapat disajikan dengan tepat waktu dan dengan biaya yang

masih berada di bawah manfaat informasi itu sendiri. Dengan kata lain,

kita bisa mengatur pegolahan data sehingga manfaat ekonomis sebuah

informasi dapat diperoleh secara maksimal.

2. Hubungan antara biaya dengan volume pemrosesan data menjadi

(44)

dalam pemrosesan data secara manual ternyata kurang efektif jika ditinjau

dari sisi volume dan biaya pemrosesan. Pemrosesan secara manual

memiliki biaya yang stabil pada angka yang cukup tinggi, sementara

dengan menggunakan mesin. Meski investasi awal lebih besar biayanya,

namun pada perkembanganya akan dapat mengurangi biaya pemrosesan

dengan tetap menjaga tingkat volume pemrosesan. Proses pengolahan data

dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu akan dapat terus

mengurangi biaya-biaya pada posisi yang paling rendah dibandingkan

dengan metode pengolahan yang lain.

2.2.7 Karakter Informasi

Widjajanto (2001:14-16) berpendapat bahwa tiap-tiap tingkatan

manajemen dengan kegiatanya yang berbeda, diperlukan informasi dengan

karakteristik yang berbeda pula. Berikut mengenai karakteristik yang ada disetiap

informasi yang diperlukan :

1. Jenjang manajerial terendah, informasi yang diperlukan lebih banyak bersifat

pengendalian, cenderung memerlukan informasi yang bersifat rutin dan

terinci, serta cenderung memerlukan informasi yang terbatas pada informasi

internal.

2. Jenjang manajerial yang lebih tinggi akan lebih banyak waktu yang

dibutuhkan untuk perencanaan, cenderung memerlukan informasi yang

bersifat ikhtisar, serta cenderung memerlukan informasi yang lebih banyak

(45)

2.2.8 Pengguna Informasi

Informasi yang dihasilkan dari penerapan sistem informasi akuntansi akan

dipengaruhi oleh berbagai kelompok pemakai dengan tujuan berbeda. Pemakai

informasi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan (Wahana Komputer,

2003:49-51).

Golongan pertama adalah pengguna informasi yang memiliki kepentingan

langsung terhadap perusahaan, antara lain :

1. Pemilik perusahaan yang mengetahui apakah sumber daya perusahaan yang

dipercayakan kepada pihak manajemen dapat dikelola dengan baik dan bisa

dipertanggungjawabkan.

2. Pihak manajemen perusahaan yang ingin mendapatkan data-data akurat tentang

hasil kegiatan yang telah dilakukan di masa lampau. Mengevaluasi

keputusan-keputusan yangtelah diambiol serta memproyeksikan posisi keuangan untuk

masa yang akan datang.

3. Pihak investor termasuk kreditur dan supplier untuk melakukan evaluasi

terhadap investasi yang telah diberikan. Apakah perlu memperbesar kredit,

menetapkan syarat-syarat kredit, dan lain-lain.

4. Karyawan perusahaan yang ingin mendapatkan informasi kondisi perusahaan

sehingga dapat menegosiasikan upah, perpanjanagn kontrak kerja, pemutusan

hubungan kerja, dan lain-lain.

Golongan kedua adalah pengguna informasi yang tidak memiliki kepentingan

(46)

1. Pemerintah, dalam hal ini instansi perpajakan yang ingin mempunyai dasar

untuk menaksir pajak atau denda yang dikenakan terhadap perusahaan,

dan jika perlu melakukan investigasi atau pemeriksaan secara langsung.

2. Serikat buruh, untuk menentukan berbagai kebijaksanaan bagi karyawan-

karyawan anggotanya, seperti menentukan kontrak kerja dan sebagainya.

3. Akuntan Publik, yang bertugas memeriksa pembukuan dan administrasi

perusahaan dengan tujuan untuk memberikan pernyataan tentang

kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh pimpinan perusahaan yang

bersangkutan.

4. Bursa saham untuk menerima atau menolak permohonan pendaftaran,

memberikan saran-saran tentang perubahan dalam praktek akuntansi, dan

lain-lain.

5. Analisis keuangan yang ditugasi untuk memberikan nasihat kepada

kreditur untuk menahan, menambah atau mengurangi investasi dalam

perusahaan yang bersnagkutan.

6. Customer dan Supplier, untuk mengevaluasi hubungannya dengan

perusahaan dimasa lalu serta menentukan kebijaksanaan untuk hubungan

dimasa mendatang.

(47)

2.2.9 Socio Technical System ( STS )

Bostrom dalam Pradikto (2008:14-17) menjelaskan bahwa dalam konsep

sosio-teknis, proses kerja tidak dapat dilihat sebagai dua hal yang terpisah yang

terdiri dari sistem teknis dan sistem sosial. Teori sistem sosio-teknis merupakan

cara memandang organisasi yang menekankan keterkaitan dimensi teknis dan

dimensi sosial. Teori tersebut tidak hanya mengartikan sistem sebagai unsur-unsur

yang berkaitan, tetapi juga bersifat terbuka. Terbuka, berarti suatu sistem

berkaitan dengan lingkungan organisasi. Teori sistem sosio-teknis menganggap

bahwa setiap organisasi bertujuan menjamin pekerja dan teknologi mendukung

sebuah proses kerja yang selaras dengan lingkunganya.

Pada intinya, teori sistem sosio-teknis mengedepankan prinsip optimasi

bersama sehingga sebuah organisasi dapat secara optimal berunjuk kerja, dan ini

hanya dapat dicapai jika dimensi sosial maupun teknisnya dirancang untuk saling

melengkapi. Beberapa konsep yang berkembang melengkapi sistem sosio-teknis :

1. Desain partisipatoris

Sebuah pendekatan untuk perancangan dan pengembangan sistem

teknologi dan sosial yang menekankan perlunya keterlibatan pengguna

informasi diseluruh tahap pengembangan sistem.

2. Informatika sosial

Mengembangkan pandangan bahwa teknologi informasi mempengaruhi

dan dipengaruhi oleh kondisi sosial.

(48)

Merupakan riset dan metode yang bertujuan memaksimalisasi efektivitas,

efisiensi, dan kepuasan sekelompok pengguna informasi agar dapat

mencapai tujuan mereka. Pendekatan ini mengutamakan kemampuan

pengguna dan interaksi antara pengguna dengan teknologi sehingga

mendukung seorang pengguna sistem informasi berbasis komputer untuk

menyelesaikan tugas-tugas mereka.

2.2.10 Ambiguitas Peran

Ambiguitas peran timbul karena adanya struktur yang lemah. Struktur

yang lemah tidak mampu mendeskripsikan secara jelas tugas-tugas yang harus

diselesaikan personilnya. Kondisi ini mengakibatkan ketidaktahuan peran personil

tersebut dan juga kerancuan yaitu adanya perbedaan antara informasi yang

tersedia dengan kebutuhan informasi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Seseorang mengalami ambiguitas peranan ketika mereka tidak tahu apa

yang diharapkan dari mereka. Para pendatang baru organisasional seringkali

mengeluhkan deskripsi kerja dan kriteria promosi mereka yang tidak jelas.

Menurut teori peran, ambiguitas peran berkepanjangan dapat mendorong

terjadinya ketidakpuasan kerja, mengikis rasa percaya diri, dan menghambat

kinerja pekerjaan (Kreitner & Kinicki, 2005:72).

Dari pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa ambiguitas peran

merupakan unsur stressor dalam lingkungan kerja yang mempunyai dampak

negative terhadap kepuasan kerja. Disisi lain, pada kenyataanya ambiguitas peran

(49)

akuntansi berbasis komputer. Hal tersebut dapat terjadi ketika anggota organisasi

akuntansi melakukan peran ganda, namun mereka tidak merasa terbebani, justru

merasa diuntungkan atau merasa terpuaskan atas apa yang telah mereka kerjakan.

Ambiguitas peran berdampak positif terhadap kepuasan kerja jika didukung

dengan implementasi sistem yang baik.

2.2.11 Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah

suatu konsep tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek

dari pekerjaanya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek yang lainya.

(Kreitner & Kinicki, 2005:72).

Kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap

pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai

sikap positif terhadap pekerjaanya sedangkan seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaanya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut

(Robbins,2002:36).

Harus diingat pekerjaan seseorang lebih dari sekedar kegiatan menata

kertas, menulis kode pemrogaman atau menunggu konsumen. Pekerjaan

membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan para atasan, mematuhi peraturan

dan kebijakan organisasi termasuk didalamnya melakukan pekerjaanya

(50)

2.2.12 Pentingnya Mengukur Kepuasan Kerja Pengguna SIA

Investasi sistem informasi akuntansi yang menyedot anggaran yang cukup

besar, sudah sepatuhnya dibarengi dengan pengukuran terhadap penerapanya.

Beragam metode bisa digunakan untuk mengukur hasil penerapan tersebut. Salah

satu cara pengukuran kinerja dalam penerapan sistem informasi akuntansi adalah

dengan menggunakan kepuasan kerja penggunanya, ini merupakan cara terbaik

untuk mengkomunikasikan penilaian manajer tentang penerapan sistem informasi

akuntansi kepada pimpinannya.

Salah satu gejala yang paling meyakinkan dari rusaknya kondisi dalam

suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. Gelaja itu mungkin juga

merupakan bagian dari keluhan terhadap ketidakpastian suatu sistem yang

diterapkan oleh organisasi, tempat ia bekerja. Ketidak andalan sistem

mengakibatkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Informasi yang

tidak dapat menunjang kesuksesan pekerjaan mereka ( karyawan ), berdampak

pada munculnya perasaan tidak puas. Hal itulah yang harus diantisipasi oleh

manajemen agar investasi sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk

pencapaian tujuan perusahaan melalui peningkatan kinerja karyawan.

Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan untuk mengukur keberhasilan

penerapan suatu sistem menurut Husein dan Wibowo dalam Sari ( 2008:1 )

adalah:

1. Tingkat penggunaan sistem yang relative tinggi ( high levels of system )

2. Kepuasan para pengguna terhadap sistem yang diterapkan ( user

(51)

3. Sikap yang menguntungkan ( favorable attitude ) para pengguna terhadap

sistem informasi.

4. Tujuan yang dicapai. Pada tingkat seberapa sistem dapat memenuhi

tujuan-tujuan yang spesifik, sebagaimana dicerminkan oleh peningkatan

kinerja organisasi dan pengambilan keputusan dari pengguna sistem.

5. Imbal balik keuangan ( financial payolf ) untuk organisasi, baik melalui

pengurangan biaya atau peningkatan penjualan profit.

2.3.Kerangka Pikir

2.3.1. Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Organisasi menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan

bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayananya. Perusahaan tidak

dapat lagi membangun penghalang disekeliling sistem informasinya serta

mengunci semua orang diluar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi

dan menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan sistem

informasinya dengan pihak-pihak yang sering berinteraksi dengan mereka,

yaitu : pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan

lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi

lebih rentan terhadap masalah. Oleh sebab itu, sebuah sistem harus dipastikan

keandalanya ( Roomey Stienbart 2004:267 ).

Keandalan tidak hanya dinilai dari segi kemanan sebuah sistem itu

(52)

memberikan kepuasan kerja bagi pengguna salah satu diantaranya adalah

kemudahan untuk mengakses sistem sehingga pengguna (anggota organisasi)

mampu meningkatkan kinerjanya.

2.3.2. Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Kepuasan pengguna informasi sangat penting dalam lingkungan

organisasi. Angkatan kerja yang puas akan memberikan produktivitas yang

lebih tinggi karena gangguan yang ditimbulkan dari kemangkiran atau

terjadinya konflik lebih sedikit. Sebaliknya, ketidakpuasan sering dikaitkan

dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerja yang tinggi. Pekerja dengan

tingkat keluhan pekerjaan yang tinggi, lebih mungkin untuk melakukan

sabotase (Widjajanto 2001:25-26).

Untuk itu, setiap informasi yang dihasilkan harus dapat memenuhi

kriteria-kriteria yang telah disebutkan, dan juga relevan didalan tingkatan

manajemen. Apabila kualitas informasi yang dihasilkan tersebut rendah, tidak

relevan, terdapat konflik data, tidak tepat waktu maka akan diperlukan kerja

tambahan bagi penggunanya untuk dapat mengolah informasi tersebut hingga

sesuai yang dibutuhkan untuk proses kerjanya. Hal seperti ini yang dapat

menimbulkan kurangnya kepuasan pengguna, dan pada akhirnya dapat

menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. (Romney dan

(53)

2.3.3. Pengaruh Ambiguitas Peran terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.

Ambiguitas peran merupakan salah satu unsur stressor yang paling

dominan dan kerap muncul dilingkungan kerja. Ambiguitas peran dapat

diartikan ketidakjelasan bagi setiap individu mengenai pekerjaan yang

dilakukannya, mereka menjadi bingung dan merasa tidak yakin akan

kemampuanya untuk dpat menyelesaikan pekerjanya tersebut

(Kreitner&Kinicki, 2005:72).

Sistem dibuat dan diterapkan dalam sebuah organisasi dengan tujuan

dapat mempermudah serta menunjang anggota organisasi dalam

menyelesaikan hal-hal yang menjadi tanggungjawabnya. Adanya sistem,

diharapkan dapat dihasilkan sebuah informasi yang berkualitas, dimana

informasi tersebut tidak hanya bergua bagi manajemen untuk mengambil

keputusan, tetapi juga memberikan sesuatu yang berarti untuk menjelaskan

kepada mereka (teknik klerikal) tentang apa yang seharusnya mereka

lakukan, sehingga mereka tidak menjadi bingung dengan tugas yang

diemban dan lebih fokus dalam merampungkan tugasnya dengan baik dan

benar (Sutabri 2004:18). Ambiguitas peran tidak selalu memberikan dampak

negative terhadap kepuasan kerja. Ada kalanya, ambiguitas peran

berdampak positif terhadap kepuasan kerja, hal itu muncul karena mendapat

(54)

Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah

diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka piker

sepertinini ditunjukkan pada gambar 2,2, sebagai berikut :

Gambar. 2.3 Diagram Jalur Model Bagan

Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Terdapat Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Ambiguitas

Peran Terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Berbasis Komputer.

Kualitas Sistem ( X

1

)

Kualitas Informasi ( X

2

)

Kepuasan Kerja

Pengguna SIA Berbasis

Komputer (Y)

(55)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau konstrak dengan cara

memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut (Nazir,

2003:126).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 ( dua ) variabel

bebas (X1) yaitu Kualitas Sistem (X2) Kualitas Informasi (X3

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut, yaitu

sebagai berikut :

) Ambiguitas Peran.

Dan satu variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis

Komputer.

1. Variabel Bebas (X) a. Kualitas Sistem (X1

Kualitas sistem adalah suatu tingkatan dimana sistem yang diterapkan

dalam sebuah organisasi memenuhi kriteria kelayakan seperti kelayakan

teknik, operasional, ekonomi, dan hukum.

(56)

b. Kualitas Informasi (X2

Kualitas informasi adalah suatu tingkatan dimana informasi yang

dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi berbasis komputer tersebut

telah sesuai dengan kriteria atau karakteristik yang telah ditetapkan, seperti

relevan, tepat waktu, akurat, dapat diverifikasi, dan lain-lain sehingga dari

informasi yang berkualitas itulah diharapkan dapat diambil sebuah

keputusan yang cepat dan tepat untuk pencapaian tujuan organisasi.

)

c. Ambiguitas Peran (X3

Ambiguitas Peran didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana anggota

organisasi merasa bingung dengan apa yang seharusnya menjadi tugas

mereka. Ambiguitas peran merupakan suatu sikap ketidaksiapan untuk

mengemban “peran” , namun bukan berarti ambiguitas peran selalu

memberikan ketidakpuasan terhadap pengguna sistem informasi akuntansi

berbasis komputer.

)

2. Variabel Terikat (Y)

Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer

Kepuasan kerja yang dimaksud adalah suatu tingkatan dimana

pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer ( anggota organisasi )

telah merasakan kenyamanan, senang dan cocok dengan pekerjaan yang

dilakukan. Kepuasan kerja tersebut muncul sebagai akibat penerapan sistem

informasi yang berkualitas. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda

organisasi dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil dari

(57)

3.1.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan terikat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan skala interval, sedangkan teknik pengukuranya menggunakan

semantic diferensial yang mepunyai skala 7 poin dengan pola sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju

dengan pernyataan mengenai Sistem Pengendalian Manajemen, nilai 4 merupakan

nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan peryataan yang

diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan

pernyataan mengenai Sistem Pengendalian Manajemen.

Adapun sumber instrument diambil dari Indah Arini, 2007 dengan instrument

masing-masing variabel sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

a. Kualitas Sistem (X1

b. Kualitas Informasi (X

) ( 5 point pertanyaan )

2

c. Ambiguitas Peran (X

) ( 5 point pernyataan )

3 2. Variabel Terikat (Y)

) ( 3 point pernyataan )

(58)

3.2 Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari ukuran unit-unit elementer atau unsur adalah

sebuah objek dimana akan dilakukan pengukuran-pengukuran (Nazir,2005:272).

Populasi dalam penelitian ini adalah PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Cahaya

Departement Strore BG Junction) yang telah menerapkan sistem informasi

akuntansi berbasis komputer. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan

PT.Cahaya Departement Store BG Junction yang berjumlah 30 orang. Dengan

berbagai jabatan yang menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis

komputer dan menrima outputnya berupa informasi untuk mendukung kegiatan

operasional sehari-hari.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai karakteristik

yang sama dengan populasi tersebut. (Sumarsono, 2002:45). Teknik pengambilan

sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian. Untuk itu

penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling jenuh

adalah tehnik pengambilan sampling bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi kecil, atau penelitian ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. istilah lainnya adalah

(59)

Dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang akan dijadikan sampel pada

PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Cahaya Departement Strore BG Junction)

yang terdiri dari :

Karakteristik Responden Berdasar Jabatan Table 3.1

Jabatan Jumlah Presentase (%)

Store Manager 1 3,33%

Assistant Store Manager 1 3,33%

EDP 1 3,33%

Supervisor 5 16,67%

Koordinator Kepala Counter 7 23,33%

Administrasi 4 13,33%

Kasir 6 20,00%

Pramuniaga 5 16,67%

Total 30 100,00%

Dari tabel 3.1 diatas, terlihat bahwa 30 responden yang dijadikan sampel,

1 responden yang jabatanya sebagai store manager yang merupakan manajer toko

tersebut. 1 responden yang jabatanya sebagai assistent manajer yang bertugas

sebagai kaki tangan dari store manager, 1 responden jabatanya sebagai staff EDP.

ELECTRONIC DATA PROCESSING untuk mengontrol berbagai kegiatan yang

Gambar

Tabel 4.16  Nilai VIF   .................................................................................
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar. 2.3 Diagram Jalur Model Bagan
Table 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama perusahaan yang menggunakan komputer pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah membantu pengolahan data akuntansi menjasi SIA yang berguna bagi perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir software

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Perceived ease of use Terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem

Skripsi “ Pengaruh pentingnya sistem, kualitas sistem, kualitas informasi terhadap kegunaan dan kepuasan pengguna dalam. pengembangan SIA” , studi kasus pada

Penelitian ini memfokuskan pengujian pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna dalam model kesuksesan

Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)” adalah benar hasil karya tulis saya

Tujuan utama perusahaan yang menggunakan komputer pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah membantu pengolahan data akuntansi menjasi SIA yang berguna bagi perusahaan

Menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi yang berarti bahwa setiap kenaikan satuan variabel