PENGARUH PERENCANAAN, PENATAUSAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN BARANG
MILIK DAERAH PADA PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
SRI AYUNA KETAREN NIM. 7103330041
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya dan yang melimpahkan pengetahuan serta
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Negeri Medan JurusanAkuntansi.
Judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Perencanaan, Penatausahaan
dan Pengawasan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Barang Milik
Daerah Pada Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Segala
bentuk kritikan maupun saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penghargaan yang tulus serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada keduao rangtua penulis yaitu, Ayahanda Teratur Ketaren ,SH dan Ibunda
Rosmeri Bangun yang senantiasa mendoakan, memberi semangat dan dukungan
moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan juga penulis ucapkan terimakasih kepada Abangda
Asrul Syafril Ketaren, Dedi Syahdan Ketaren, SE dan Adriansyahri Ketaren yang
selalu memberikan semangat, dukungan dan kasih sayang. Dalam kesempatan ini
penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan
2.
Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3.
Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
iv
5.
Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6.
Bapak OK. Sofyan Hidayat SE., M.Si, Ak Dosen Pembimbing Skripsi
saya yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.
Bapak Jumiadi AW, Ak, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
saya yang telah banyak membimbing selama perkuliahan.
8.
Bapak Drs. La Hanu, M.Si selaku Dosen Pembanding Utama Skripsi
saya yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
9.
Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak. Selaku Dosen Pembanding Utama
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
10.
Seluruh Dosen Akuntansi Pemerintahan yang selama ini memberi
pelajaran dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan
perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi.
11.
Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan. Terutama kepada bang ricky yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.
Seluruh pegawai SKPD khususnya pegawai bagian perlengkapan dan
umum pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
13.
Teman-teman Marcopolo Fitrok, Nesong, Yulek, Mahok, Lenongs
ekaligus sahabat terhebat yang selalu membuat penulis semangat
walaupun udah jenuh dan yang selalu membuat kehebohan-kehebohan
yang gila sehingga memberikan inspirasi bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
v
15.
Ilham Hidayat, SE yang yang telah banyak memberikan dukungan
disaat susah maupun senang, banyak memberikan semangatnya serta
doa dan motivasinya.
16.
Para sahabat kesayangan saya Kinul, fitrok, Tri Simaremare dan Fani
yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17.
Kak Rury Pratiwi, SE yang telah berbaik hati senantiasa mengajari
saya tentang mengolah data dan memberikan masukan-masukan
positif.
18.
Dan juga semua anak AKP 10 lainnya yang akan saya sebutkan satu
per satu yaitu dwi, Fika, mangger, Sara, Mei, Akbar, Roni, Ardi,
Rahdiansyah, Ade, Andi, Oki, Jalil, Ari, Gintar, yang selalu
menghibur dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini
19.
Teman SMA seperti Rindol, Kiting (Marisa) dan Timbol (Indah) telah
banyak memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi,
20.
Dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima
kasih.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Medan, Januari 2014
Penulis,
i
ABSTRAK
SRI AYUNA KETAREN, NIM 7103330041. Pengaruh Perencanaan,
Penatausahaan dan Pengawasan Barang Milik Daerah terhadap
Pengamanan Barang Milik Daerah pada Pemerinatahan Provinsi Sumatera
Utara. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perencanaan,
penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah berpengaruh secara parsial
dan simultan terhadap pengamanan barang milik daerah pada pemerintahan
provinsi sumatera utara. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perencanaan, penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah
terhadap pengamanan barang milik daerah pada pemerintah provinsi sumatera
utara.
Penelitian ini dilakukan pada SKPD pemerintah provinsi sumatera utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah pembantu pengelola barang sebanyak 52 dan
52 responden menjadi sampel
. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan metode survey.Teknik analisis datanya menggunakan beberapa uji
yaitu uji kualitas data, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji analisis
berganda serta uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada
kuesioner dinyatakan valid karena nilai rhitung> rtabeldan dinyatakan reliabel karena
nilai
Cronbach Alpha >0,06.Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa
signifikansi perencanaan dibawah taraf signifikansi 5% maka H
1diterima.
Sedangkan hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa signifikansi
penatausahaan diatas taraf signifikansi 5% maka H
2ditolak. Dan hasil uji
hipotesis ketiga menunjukkan bahwa signifikansi pengawasan dibawah taraf
signifikansi 5% maka H
3diterima. Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan
bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan perencanaan, penatausahaan
dan pengawasan barang milik daerah terhadap pengamanan barang milik daerah.
Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi dibawah taraf 5% dan nilai Fhitung
(7,218) > Ftabel(2,845) maka H
4diterima.
Kesimpulan
dalam
penelitian
ini
adalah
secara
parsial
perencanaandanpenatausahaan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah. Sedangkan penatausahaan tidak berpengaruh terhadap pengamanan
barang milik daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
perencanaan, penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah berpengaruh
signifikan terhadap pengamanan barang milik daerah.
ii
ABSTRACT
SRI AYUNA KETAREN, NIM 7103330041.The effect of Administration’s,
Planning and Supervising the Local Property/Goods Toward the Securing of
the Government of the North Sumatera’s Utara Province. Skripsi,
Accounting Departement, The Goverment Accounting. Faculty of economy.
State University of Medan, 2014.
The problem of this research is what is the planning, administration’s and
supervising of the local property is influentialispartially and simultaneously
toward the securing of the local property / goods in the government of nortgh
sumatera’s province. The purpose of this research is done to know the effect of
the pl nning, adminsitration and supervising of the local goods /property partially
and simultanesously toward the securing og the local goods in the government of
north sumatera.
This research was conducted in North Sumatra provincial government on
education. The population in this research is the assistant manager of goods as
much as 52 and 52 respondents were sampled. Data collection techniques in this
research is the survey method. Data analysis technique uses several tests that test
the quality of the data, multiple regression analysis, the classical assumption test,
test analysis and test multiple hypotheses.
The results showed that all the questionson the questionnaire items
declared invalid because the valuer
hitung> r
tabeland other wise reliable because the
value of Cronbach's Alpha > 0.06. ResultsThe first hypothesis test shows that the
significance of planning under significance level of 5%, then H
1is accepted.
Shile the second hypothesis test results showed that the administration of
significance above the significance level of 5% H
2was rejected. And the third
hypothesis test results show that the significance of supervision under the
significance level of 5%, then H
3is accepted. The fourth hypothesis test result
sindicate that there is significant influence simultaneously planning,
administration and supervision of the area belonging to the property securing the
area. It can be seen from the value ofthe significance level below 5% and the
value of F (7.218)> F (2,845) then H
4is accepted.
The conclusion of this researc his partially affect the planning and
administration of the property securing the area. Shile the administration has no
effect on the property securing the area. The results showed that simultaneous
planning, administration and supervision of the property securing the area a
significant effect on local property.
vi
DAFTAR ISI
TEMBARPERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK
... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABET ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHUTUAN
1.1 LatarBelakangMasalah ... 1
1.2
IdentifikasiMasalah ... 7
1.3
PembatasanMasalah ... 7
1.4
RumusanMasalah ... 8
1.5
TujuanPenelitian ... 8
1.6
ManfaatPenelitian ... 9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KerangkaTeoritis ... 10
2.1.1 Pengelolaan Barang Milik Daerah ... 10
2.1.1.1 Definisi Barang Milik Daerah ... 10
2.1.2 Tujuan Pengelolaan Barang Milik Daerah ... 12
2.1.3 Azas-azas Pengelolaan Barang MilikDaerah ... 12
2.1.4 Sejarah dan Dasar Hukum Pengelolaan
BarangMilik Daerah ... 13
2.1.5 Pengamanan Barang Milik Daerah ... 15
2.1.6 Perencanaan ... 20
2.1.7 Penatausahaan Barang Milik Daerah ... 23
2.1.8 Pengawasan Barang Milik Daerah ... 28
vii
2.3 Kerangka Berfikir ... 34
2.4 Hipotesis ... 37
BAB III
METODE PENETITIAN
3.1 LokasidanWaktuPenelitian ... 39
3.2 PopulasidanSampel... 39
3.2.1 Populasi ... 39
3.2.2 Sampel ... 40
3.3 Jenis danSumber Data ... 41
3.3.1 Jenis Data ... 41
3.3.2 Sumber Data ... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 43
3.5.1 Variabel Penelitian ... 43
3.5.2 Definisi Operasional ... 43
3.6 Teknik Analisis Data ... 47
3.6.1 Pengujian Kualitas Data ... 47
3.6.1.1 Uji Validitas ... 47
3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 48
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 48
3.6.2.1 Uji Normalitas ... 49
3.6.2.2 Uji Multikolienaritas ... 49
3.6.2.3 Uji H
eteroskedastisitas
... 50
3.6.3 AnalisisRegresiBerganda ... 50
3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 51
3.6.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual ... 51
3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan ... 52
3.6.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R
2) ... 52
viii
4.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Provinsi SUMUT ... 53
4.1.2 Gambaran Umum Responden... 55
4.1.3 Hasil Analisis Data ... 56
4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 56
4.1.3.2 Uji Kualitas Data ... 57
4.1.3.2.1 Hasil Uji Validitas ... 58
4.1.3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 60
4.1.3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 61
4.1.3.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 61
4.1.3.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62
4.1.3.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 63
4.1.3.4 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 65
4.1.3.5 Hasil Uji Hipotesis ... 67
4.1.3.5.1 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 67
4.1.3.5.2 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 68
4.1.3.5.3 Hasil Uji Determinasi (R
2) ... 69
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70
4.2.1 Pengaruh Perencanaan terhadap Pengamanan
BarangMilik Daerah ... 71
4.2.2 Pengaruh Penatausahaan terhadap Pengamanan
BarangMilik Daerah ... 72
4.2.3 Pengaruh Pengawasan terhadap Pengamanan
BarangMilik Daerah ... 73
ix
BAB V
KESIMPUTAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Kuesioner Penelitian
LAMPIRAN II
Tabulasi Data
LAMPIRAN III
Hasil Output SPSS
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan
daerah yang selanjutnya diikuti dengan undang-undang Nomor 1 tahun 2004
tentang perbendaharaan negara, tidak hanya mendorong terjadinya reformasi
dibidang keuangan daerah saja, tetapi juga mendorong terjadinya reformasi dalam
hal pengelolaan barang milik daerah. Hal tersebut ditandai dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74
ayat (3) Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2006, Menteri dalam Negeri perlu
menetapkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah telah disempurnakan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Dalam perubahan Peraturan
pemerintah ini, yang dimaksud barang milik daerah adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Kemudian pengelolaan
barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.
2
penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan,
penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian.
Barang milik daerah merupakan salah satu faktor yang paling strategis
dalam pengelolaan keuangan daerah. Keberadaan barang milik daerah sangat
mempengaruhi kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu,
sistem pengendalian intern atas pengelolaan barang milik daerah harus handal
untuk mencegah penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah (BPK RI
dalam Putra, 2012).
Pertanggungjawaban atas barang milik daerah kemudian menjadi semakin
penting ketika pemerintah daerah setiap tahunnya wajib menyampaikan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD dalam bentuk laporan keuangan
yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset, hutang,
ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan
perhitungan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah menandakan bahwa adanya amanat untuk aparatur
pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah untuk
melaporkan keuangan yang transparan,wajar serta dapat dipertanggung-jawabkan.
Laporan keuangan yang transparan, wajar serta dapat dipertanggungjawabkan
3
tersebut dikarenakan asset tetap pemerintah memiliki peranan yang besar dalam
sebuah neraca pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah (Damayanti, 2013).
Dalam rangka mengelola barang milik daerah agar berdaya guna dan
berhasil guna, perlu dilakukan pengamanan sehingga memberi nilai aset bagi
daerah. Pengamanan adalah kegiatan/tindakan pengendalian dan penertiban dalam
upaya pengurusan barang milik daerah secara fisik, administratif dan tindakan
hukum agar barang barang milik daerah dapat dimanfaatkan secara optimal serta
terhindar dari penyerobotan pengambilalihan atau klaim dari pihak lain.
Pengamanan barang milik daerah harus didukung dengan sistem
administrasi yang tertib dan rapi khususnya dalam buku inventaris yang
menggambarkan bagaimana perencanaan kebutuhan dilakukan, ataupun
rekapitulasi barang milik daerah mulai dari Kartu Inventaris Barang A (KIB A)
sampai dengan KIB F. Dan perlu dilakukan pemberian kode barang daerah
sehingga barang tersebut selain terjaga registrasinya juga terjaga dari keinginan
orang-orang yang ingin memilikinya secara pribadi (sumber:
www.setdaprovkaltim.com, 18 Oktober 2013). Hal itu menunjukkan perlu
dilakukan perencanaan dan penatausahaan yang optimal agar barang milik daerah
tetap aman dan terjaga.Selain itu, pengawasan juga menjadi sangat penting dalam
upaya mengamankan barang milik daerah. Pengawasan dilakukan pada seluruh
siklus pengelolaan barang milik daerah. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui
dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan/atau
kegiatan yang telah dilakukan apakah sesuai dengan peraturan
4
Pengelolaan barang milik daerah memiliki fungsi yang sangat strategis
dalam penyelenggaraan pemerintahan, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya
sering kali terdapat berbagai permasalahan. Adapun permasalahan pengelolaan
barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara seperti tidak
adanya sertifikasi yang masuk dalam arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
(Pemprov Sumut) mengakibatkan banyaknya aset milik Pemprov Sumut yang
berhilangan seperti Studio Film Sunggal, lahan gulat dan sirkuit pancing.
(sumber: www.waspada.co.id, 11 Oktober 2013).
Aset Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berupa tanah dan
bangunan di Jalan Soekarno-Hatta yang bersebelahan dengan Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) Tanah Tinggi Kota Binjai terlantar yang sampai
sekarang tidak dimanfaatkan (sumber: www.analisadaily.com, 12 Oktober 2013).
Fenomena diatas menunjukkan bahwa pengelolaan aset daerah selama ini
telah berjalan, namun belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Untuk
mencapai hasil guna yang optimal, maka sangatlah tepat jika pemeritah
mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa regulasi yang diantaranya
adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 sehingga diharapkan dapat memperbaiki/
menyempurnakan administrasi pengelolaan barang milik daerah yang ada saat ini.
Adanya regulasi dalam mengelola barang daerah diharapkan dapat menciptakan
pengelolaan barang daerah yang baik sehingga dapat memberikan gambaran
tentang kekayaan daerah, memberikan kejelasan status kepemilikan, peningkatan
5
juga diharapkan akan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik daerah
yang nantinya berdampak pula terhadap mata anggaran untuk penambahan aset
daerah pada APBD yang ditentukan dari rencana kebutuhan dapat dikurangi
mengingat barang milik daerah yang lama masih layak dipergunakan oleh
masyarakat.
Penelitian mengenai pengelolaan barang milik daerah sudah pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Andriany (2009)
menyimpulkan bahwa inventarisasi, pembukuan, dan pelaporan sebagai variabel
independen memberikan dampak yang tidak signifikan terhadap pengamanan aset
daerah sebagai variabel dependennya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Simamora (2011) menunjukkan bahwa penatausahaan dan penertiban
berpengaruh signifikan terhadap pengamanan barang milik daerah pada SKPD
Kabupaten Langkat. Selain itu, hasil penelitian Putra (2012) menyatakan
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
berpengaruh terhadap pengelolaan barang milik daerah.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Ridwan Saleh Sibarani (2013) yang berjudul “Pengaruh Penatausahan dan
Pengawasan Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Barang Milik Daerah
pada Pemerintahan Kota Medan”. Adapun yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah perbedaan objek penelitian. Penelitian
dilakukan pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan penelitian
sebelumnya dilakukan pada Pemerintah Kota Medan. Peneliti menambah variabel
6
Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan
alasan bahwa berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas, pengelolaan
barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara belum terlaksana
sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat dari Aset Pemprov Sumut belum
dimasukkan ke dalam arsip. Jika ini dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan aset
milik Pemprov Sumut terus bergeser (sumber: www.waspada.com, 11 Oktober
2013). Peneliti menambah variabel independen perencanaan dengan pertimbangan
bahwa dalam praktek pengelolaan aset perencanaan merupakan tahap awal yang
harus dilakukan. Perencanaan yang dilakukan mencakup perencanaan kebutuhan
dan perencanaan pemeliharaan dengan memperhatikan ketersediaan anggaran.
Perencanaan kebutuhan merupakan langkah awal dalam pengelolaan barang milik
daerah yang sangat penting dan berpengaruh besar pada proses pengelolaan
selanjutnya. Adanya perencanaan yang baik dengan sendirinya akan berdampak
baik pula pada proses pengelolaan secara keseluruhan (teguh, 2012). Fenomena
tersebut menunjukkan bahwa masih perlu dilakukan perencanaan, penatausahaan
dan pengawasan yang lebih baik sehingga barang milik daerah dapat
dimanfaatkan secara optimal serta terhindar dari penyerobotan pengambilalihan
atau klaim dari pihak lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai masalah diatas dengan judul: “Pengaruh Perencanaan,
Penatausahaan, dan Pengawasan Barang Milik Daerah Terhadap
Pengamanan Barang Milik Daerah pada Pemerintahan Provinsi Sumatera
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a. Apakah pengelolaan barang milik daerah telah terlaksana dengan baik
pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
b. Apakah perencanaan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
c. Apakah penatausahaan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
d. Apakah pengawasan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
e. Apakah dengan adanya perencanaan, penatausahaan dan pengawasan
barang milik daerah dapat meningkatkan pengamanan barang milik daerah
pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas, maka untuk mempermudah dalam melakukan penelitian agar lebih terfokus
dan sistematis. Masalah hanya dibatasi menyangkut tentang pengaruh
perencanaan, penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah terhadap
8
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Apakah perencanaan berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
b. Apakah penatausahaan barang milik daerah berpengaruh terhadap
pengamanan barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara?
c. Apakah pengawasan barang milik daerah berpengaruh terhadap
pengamanan barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara?
d. Apakah perencanaan, penatausahaan, dan pengawasan barang milik daerah
berpengaruh terhadap pengamanan barang milik daerah pada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan Penelitian ini adalah:
a. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara perencanaan
terhadap pengamanan barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
b. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara penatusahaan
barang milik daerah terhadap pengamanan barang milik daerah pada
9
c. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara pengawasan
barang milik daerah terhadap pengamanan barang milik daerah pada
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
d. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara perencanaan,
penatusahaan, dan pengawasan barang milik daerah terhadap pengamanan
barang milik daerah pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti, sebagai pengetahuan dan pemahaman tentang akuntansi
pemerintahan, khususnya tentang pengelolaan barang milik daerah.
b. Bagi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah daerah sebagai
informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pengamanan barang milik daerah.
c. Bagi Pihak lain atau Akademis, penelitian ini memberikan sumbangan
wawasan terhadap penelitian akuntansi khususnya di bagian akuntansi
76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai
pengaruh perencanaan, penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah
terhadap pengamanan barang milik daerah pada pemerintah provinsi sumatera
utara, yaitu :
a. Perencanaan berpengaruh positif terhadap pengamanan barang milik
daerah Provinsi Sumut.
b. Penatausahaan tidak berpengaruh terhadap pengamanan barang milik
daerah Provinsi Sumut.
c. Pengawasan berpengaruh positif terhadap pengamanan barang milik
daerah Provinsi Sumut.
d. Perencanaan, Penatausahaan dan pengawasan barang milik daerah secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap pengamanan barang milik
77
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat dikemukakan dalam
penelitian adalah :
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah ataupun mengganti
variabel yang dapat mempengaruhi pengamanan barang milik daerah
sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat.
b. Mengganti wilayah penelitian serta menambah jumlah sampel sehingga
hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat memberikan gambaran tentang
pengaruh perencanaan, penatausahaan, dan pengawasan terhadap
pengamanan barang milik daerah.
c. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam rangka mengamankan
barang milik daerah Provinsi Sumatera Utara, sebaiknya pemerintah harus
membuat perencanaan yang matang dan diikuti dengan melakukan
penatusahaan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan. Serta
seluruh tahapan-tahapan dalam mengelola barang milik daerah harus
diawasi dengan ketat agar terhindar dari penyimpangan-penyimpangan
78
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Puji dan Ryanto. 2012. Manajemen Barang Milik Daerah. Bandung: dbuku.
Analisa. 2013.Aset Dinas Kehutanan Sumut di Binjai Terlantar. http://analisadail y.com, diakses pada hari Jumat, 11 Oktober 2013 jam 20.10.
Andriany, Ayu. 2009. Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Medan. Skripsi Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Biro Perlengkapan. 2013. Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Opini Pemeriksaan BPK. http://www.setdaprovkaltim.com, diakses pada hari Jumat, 11 Oktober 2013 jam 19.25.
BPPK Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2010. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Barang Milik Daerah. Jakarta.
_________________________________. 2010. Penatausahaan Barang Milik Daerah. Jakarta.
_________________________________. 2010. Pengelolaan Barang Milik Daerah: Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran. Jakarta.
_________________________________. 2010. Penggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah. Jakarta.
_________________________________. 2010. Pokok-pokok Pengelolaan Barang Milik Daerah. Jakarta.
Damayanti, Amelia Iftitah. 2013. Penerapan E-Procument Dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Di Kabupaten Malang. Jurnal Administrasi Publik. Vol 1, No. 2, Hal 15-22
Fakultas Ekonomi. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan.
Hasfi, Nyemas, dkk. 2013. Pengelolaan Barang Milik Daerah. (Suatu Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sintang). Jurnal Administrasi Negara. Vol 1. No. 0001 Oktober 2013.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Noviayanti, Hestria. 2013. Manajemen Aset Daerah Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Tana Toraja. Skripsi Ilmu Administrasi Negara Universitas Hasanuddin, Makassar.
79
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Putra, Ardiansyah. 2012. Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian terhadap Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Tesis Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Sikki, M. Chaeruddin. 1999. Pengaruh Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan Barang pada Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jurnal Ilmu Administrasi.Vol 3, No. 1, Hal. 33
Siregar, Irwan. 2013. Aset Pemprov Sumut Berhilangan. http://waspada.co.id, diakses pada hari Jumat, 11 Oktober 2013 jam 20.05.
Siregar, Mizan Ahmad, 2008. Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Aset Daerah Studi Kasus pada Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Simamora, Fitryani Mr, 2011. Pengaruh Penatausahaan dan Penertiban Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan Barang milik Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Langkat. Skripsi Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Sholeh, Chabib dan Heru Rachmansyah.2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Jakarta: Fokus Media.
Subowo, Ari. 2013. Tata Kelola Aset Daerah Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. http://admpublik.fisip.undip.ac.id, diakses pada hari Rabu, 23 Oktober 2013 jam 21.45.
Sugiyono, Prof. Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
80
Yusuf, M. 2009. Delapan Langkah Pengelolaan Aset Daerah Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Terbaik. Jakarta: Salemba Empat.