• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Kognitif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Kognitif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Psikologi Kognitif

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Psikologi

05

61049 Rizky Putri A. S. Hutagalung, M. Psi, Psi

Abstract

Kompetensi

Modul ini berisi tentang memori, tugas-tugas yang digunakan untuk mengukur memori, model-model tradisional memori, tingkat-tingkat pemrosesan memori, sistem-sistem, serta konsep-konsep dalam memori.

Mahasiswa memahami mengenai

memori, tugas-tugas yang digunakan untuk mengukur memori, model-model tradisional memori, tingkat-tingkat pemrosesan memori, sistem-sistem, konsep-konsep dalam memori, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

(2)

BAB IV: Memori

Memori atau ingatan adalah cara-cara yang kita gunakan untuk mempertahankan dan

menarik pengalaman-pengalaman dari masa lau untuk digunakan saat ini (Tulving, 200b;

Tulving & Craik, 2000).

TUGAS-TUGAS YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR MEMORI

Tugas-tugas yang digunakan untuk mengukur memori Tugas-tugas memori implisit vs memori eksplisit Tugas-tugas mengingat vs rekognisi

(3)

 Tugas-Tugas Mengingat versus Rekognisi

- Mengingat/ memanggil kembali ingatan: kita memproduksi sebuah fakta atau hal lain dari memori. Contoh kegiatan mengisi TTS.

- Rekognisi/ mengenali kembali: kita harus memilih atau sebaliknya mengidentifikasi sebuah item seperti yang sudah dipelajari sebelumnya. Contoh: menjawab soal pilihan ganda.

- Memori yang dihasilkan dari rekognisi biasanya lebih baik dari pada mengingat (meskipun ada sejumlah pengecualian).

 Tugas-tugas Memori-Implisit versus Memori Eksplisit

- Memori-Eksplisit, yaitu partisipan mengumpulkan kembali informasi dari memori secara sadar.

- Memori-implisit, yaitu dimana kitamengumpulkan kembali sesuatu namun dilakukan tanpa kita sadari sepenuhnya

Berikut ini jenis-jenis tugas yang digunakan untuk mengukur memori:

Tugas Deskripsi Tugas Contoh Tugas

Tugas-tugas memori eksplisit

Harus mengingat secara sadar informasi tertentu.

Siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya? Tugas-tugas

pengetahuan deklaratif

Harus mengingat fakta Siapa nama lengkap anda?

Tugas-tugas

mengingat/ memanggil kembali

Harus menghasilkan sebuah fakta, kata, atau item-item lain dari memori

Istilah bagi sekumpulan simptom adalah

……… Tugas pengingatan

berseri

Harus mengulangi penyebutan item di sebuah daftar sama persis setelah membaca atau

mendengarnya

Ulangi angka-angka berikut ini dengan sama persis:

1 2 5 5 7 3 2 1 Tugas rekognisi bebas Harus mengulangi penyebutan

item dalam daftar namun urutannya tidak harus sama / bebas

kata-kata apa saja yang terdapat dalam daftar berikut ini: gajah, kambing, kacang, susu,air

(4)

Tugas Deskripsi Tugas Contoh Tugas

Tugas pengingatan berpetunjuk

Harus mengingat sebuah daftar bersi pasangan-pasangan item yang berbeda (terdapat petunjuk untuk mengidentifikasi item tertentu)

Kertas-putih ;langit- biru; mawar-merah; pisang-kuning; rambut-hitam jawablah: pisang-………….. Tugas-tugas rekognisi/mengenali kembali

Harus memilih atau

mengidentifikasi sebuah item seperti yang sudah dipelajari sebelumnya

Mengumpulkan kembali informasi dari memori secara sadar adalah tugas memori?a. eksplisit b. implisit

Tugas-tugas memori implisit

Harus menggambarkan informasi di dalam memori tanpa mengerti secara sadar bahwa anda sedang melakukannya

Lengkapilah kata berikut ini dengan hal pertama yang terlintas dipikiran anda: cer………… Tugas-tugas

pengetahuan prosedural

Harus mengingat keahlian yang sudah dipelajari dan perilaku-perilaku otomatis, bukannya fakta-fakta

Mengingat cara

mengendarai mobil (bagi yang sudah menguasai)

MODEL-MODEL TRADISIONAL MEMORI

Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengusulakan sebuah model alternatif yang mengonsep memori berdasarkan 3 bentuk.

Model-model tradisional memori

Penyimpanan jangka panjang memori

Penyimpanan jangka pendek memori

Penyimpanan cerapan indra memori

(5)

 Tempat menyimpan cerapan-indra disebut memori cerapan indra, yaitu kemampuan memori menyimpan sejumlah informasi indra yang relative terbatas untuk periode yang sangat singkat.

 Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang singkat, disebut memori jangka

pendek, yaitu kemampuan memori menyimpan informasi persepsi untuk jumlah

waktu yang lebih lama namun dengan kapasitas yang relative terbatas.

 Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang sangat lama, disebut memori

jangka panjang, yaitu sebuah kapasitas memori yang sangat besar dalam

kemampuannya menyimpan berbagai informasi pengalaman untuk periode yang sangat panjang, bahkan untuk waktu ynag tidak terbatas.

MODEL TINGKAT-TINGKAT PEMROSESAN

Sebuah pemisahan yang radikal dari model tiga simpanan diatas adalah kerangka tingkatan-tingkatan pemrosesan, yang merumuskan bahwa memori tidak terdiri atas 3 atau berapa pun jumlah simpanan yang terpisah-pisah, namun lebih beragam disepanjang dimensi yang berkelanjutan berdasarkan kedalaman pengkodeannya (Craik & Lockhart 1972)

Kerangka pikir tingkat-tingkat pemrosesan (F Craick & E Tulving):

Tingkat Pemrosesan Dasar Pemrosesan Contoh

Fisik Ciri-ciri huruf yang tampak secara visual

GAMA semua huruf ditulis dalam huruf besar

Akustik Kombinasi-kombinasi bunyi yang menyertai huruf dan kata

Irama yang didengar saat suatu kata diucapkan

Semantik Makna kata Kangkung memiliki makna sejenis

(6)

SEBUAH MODEL YANG INTEGRATIF : MEMORI YANG SEDANG BEKERJA

- Model memori yang sedang bekerja (working memori) mungkin merupakan model yang paling banyak digunakan dan diterima dewasa ini.

- Memori yang sedang bekerja menyimpan hanya porsi memori jangka panjang yang diaktifkan paling belakangan, dan ia menggerakan elemen-elemen yang aktif ini kedalam dan keluar simpanan memori temporer yang singkat (Dosher, 2003).

- Sedangkan Baddeley memadukan empat elemen. Elemen pertama adalah sebuah

kerangka-sketsa visuospasial (visuopatial sketchpad) menangani ambar visual

yang singkat.

- Elemen kedua adalah simpul fonologis (phonological loop) menangani ujaran di dalam hati yang singkat ketika memahami ucapan verbal dan melatih kemampuan akustik.

- Elemen ketiga adalah eksekutif sentral (central executive) yang mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas atensi dan mengatur respon-respon.

- Elemen ke empat adalah “beberapa system-sistem pembantu tambahan” saat menggarap tugas-tugas kognitif atau perseptual lainnya.

SISTEM-SISTEM MULTI-MEMORI

- Gagasan utama model ini adalah bahwa sistem-sistem yang multiplikatif ikut terlibat dalam penyimpanan dan pengulangan informasi.

- Tulving (1972) mengusulkan sebuah pemilahan antara 2 jenis memori.

Memori Semantik : Menyimpan pengetahuan dunia secara umum. Hal ini adalah

ingatan kita terhadap fakta-fakta yang tidak unik bagi kita dan tidak dipanggil dalam konteks temporal dalam khusus apa pun.

Memori Episodik : menyimpan kejadian-kejadian atau episode-episode yang dialami

secara pribadi.

- sementara itu, Larry Squire menemukan konsep yang lebih luas berdasarkan riset neuropsikologis yang ia lakukan sebagai berikut:

(7)

PERSPEKTIF KONEKSIONIS

- Model ini juga dikenal sebagai model pemrosesan yang didistribusikan secara paralel

- Para tokoh yang mendukung pandangan ini menyatakan bahwa berbagai konsep yang telah dijelaskan diatas, diantaranya memori yang sedang bekerja, model-model jaringan bagi memori, penyebaran aktivasi, pertandaan dan proses-proses paralel saling mengembangkan dan mendukung satu-sama lain.

Daftar Pustaka

Sternberg, R.J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

EVALUASI

Berdasarkan deskripsi-deskripsi diatas, kita mampu mengidentifikasi 5 model dalam mempelajari memori yaitu:

- Model-model tradisional memori - Model tingkat-tingkat pemrosesan

- Sebuah model yang integrative: memori yang sedang bekerja - System-sistem multi memori

- Sebuah perspektif koneksionis

Memori

Deklaratif Non- Deklaratif

Semantik Episodik Kemampuan prosedural (contoh: motorik, perseptual, kognitif Pertandaan / priming (perseptual, semantik) Pengon-disian Non- Asosiatif (habituasi, sensitisasi)

(8)

Berbagai model tersebut masih digunakan dan dikembangkan oleh berbagai praktisi psikologi kognitif sampai saat ini. Dapatkan anda mengidentifikasi model-model apa saja yang digunakan dalam beragam konsep mengenai memori berikut ini.

Konsep 1.

-

(9)

Konsep 3

(10)
(11)

Daftar Pustaka

Sternberg, R.J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Solso, Robert.L., Otto H.Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif(edisi kedelapan). Jakarta :Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Representasi stereotip perempuan dalam roman Papua Isinga karya Dorothea Rosa Herliany termanifestasikan melalui nasihat-nasihat orang-orang tua baik di perkampungan Aitubu

Allianz tidak menanggung risiko yang terjadi atas diri Tertanggung akibat penyakit, perawatan dan pengobatan, serta biaya yang dikecualikan dalam program Asuransi

4..2 Jumlah Sekolah Dasar dan Ruang Kelas Menurut Status Sekolah Dirinci per Kelurahan di Kecamatan Kota Baru , 2013……… Number of Elementary School and Classroom by Status of

Penatalaksanaan untuk kasus ini dengan diagnosis PER, presbo, KPD 1 hari pada multigravida hamil postdate belum dalam per salinan yaitu dilakukan SCTP emergency. Indikasi SCTP

Pada kehamilan normal tekanan darah dapat diatur tetap meskipun cardiac output meningkat, karena terjadinya penurunan tahanan perifer. Pada kehamilan dengan hipertensi

Kajian terhadap kondisi atmosfer ini perlu dilakukan agar dapat diketahuilebih lanjut gangguan cuaca yang berperan dalam menyebabkan banjir serta intensitas curah hujan pada

Setelah dilihat dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari faktor internal dan eksternal, ternyata sektor pertanian memiliki potensi internal yang kuat, maka faktor-faktor

Aplikasi yang dirancang ini dapat digunakan untuk memberikan kemudahan kepada dokter untuk mendeteksi dan mengetahi suatu gejala penyakit epilepsi yang dialami